Untuk :
TENDER UMUM
PEMBANGUNAN GEDUNG
LABORATORIUM TERINTEGRASI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Lingkup Proyek.
1. Nama Paket Pekerjaan adalah : Pengadaan Jasa Konstruksi
Pembangunan Gedung Laboratorium Komputer Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.
2. Secara umum pekerjaan terdiri dari pembangunan gedung beserta
penataan kawasan di sekitar gedung tersebut.
D. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan ini yaitu di Fakultas Teknik Universitas Dipoengoro,
tepatnya diantara Departemen Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin,
Departemen Teknik Elektro, dan Departemen Teknik Lingkungan.
B. Sumber Dana.
Sumber dana seluruh pekerjaan jasa konstruksi ini dibebankan pada
Pendanaan RKAT Universitas Diponegoro Tahun 2023-2024.
V. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Kontraktor berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi
:
A. Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas, biaya
dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir
bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan
dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan
pekerjaan di lapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.
B. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri dari :
1. Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pelaksanaan pekerjaan.
2. Melakukan control terhadap kondisi eksisting di lapangan;
3. Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
4. Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang :
tenaga kerja.
bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.
peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
kegiatan per-kornponen pekerjaan yang diselenggarakan.
waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.
kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
5. Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja),
6. Laporan Bulanan;
7. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran
termijn;
8. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan
pekerjaan);
9. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
10. Membuat Berita Acara Pemyataan Selesainya Pekerjaan;
11. Membuat panduan perawatan gedung (maintenance)
12. Membuat laporan masa pemeliharaan
13. Membuat Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawing);
14. Membuat Time schedule / S curve dan network planning untuk
pelaksanaan pekerjaan.
B. LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja
oleh kontraktor (7 hari setelah SPMK ditandatangani) sebanyak 6
eksemplar dan berisi antara lain :
1. Review terhadap rencana kerja kontraktor;
2. Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja)
selama seminggu tersebut;
3. Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek
4. Monitor masalah teknis di lapangan;
5. Permasalahan non teknis yang dihadapi;
6. Monitor Kendali Mutu;
7. Pemeriksaan Gambar Kerja;
8. Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secara bertahap sesuai
kemajuan pekerjaan;
9. Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya;
E. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia jasa Pelaksana pekerjaan berkewajiban untuk
meyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil kegiatan / satuan kerja Kuasa Pengguna
Anggaran.
VII. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor pada Kerangka Acuan
Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pembangunan harus dilaksanakan secara
benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan
diterima dengan baik oleh Kepala Satuan Kerja.
B. PERSYARATAN OBYEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pembangunan teknis konstruksi yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan
yang berlaku.
C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pembangunan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
komitmen dan profesionalisme yang tinggi, sebagai kontraktor yang secara
fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
C. PROGRAM KERJA
1. Sebelum melaksanakan tugasnya, kontraktor harus segera
menyusun:
a. Program kerja, termasuk jadual kerja secara detail.
b. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).
c. Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh kontraktor harus
mendapatkan persetujuan dari PPK.
d. Konsep penanganan pekerjaan pembangunan Satuan kerja.
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan
dari Kepala Satuan Kerja, setelah sebelumnya dipresentasikan
oleh kontraktor dan mendapatkan pendapat teknis dari Pengelola
Teknis Satuan Kerja.
IX. MASUKAN
A. I N F O R M A S I
1. Untuk melaksanakan tugasnya, kontraktor harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
PPK, PPTK, dan pengelola teknis kegiatan termasuk melalui
Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Kontraktor harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari PPK, PPTK,
dan pengelola teknis kegiatan maupun yang dicari sendiri, Kesalahan
pelaksanaan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari kontraktor.
3. Informasi pembangunan/pelaksanaan fisik antara lain :
a. Dokumen pelaksanaan, yaitu :
- Gambar-gambar pelaksanaan,
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat,
- Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong,
- Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.
- Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang
dibuat oleh Pemborong (setelah disetujui).
- Kerangka Acuan Kerja (KAK) konstruksi fisik.
- Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk
pekerjaan pelaksanaan fisik teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis
simak konstruksi fisik, mutu pekerjaan, dll.
- Informasi lainnya.
b. Program alih teknologi
c. Staf/ tim teknis pelaksanaan pekerjaan
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas sebagai
wakilnya yang bertindak sebagai Tim Teknis untuk pengawas,
pendamping dalam pelaksanaan
B. KUALIFIKASI PERUSAHAAN
Kualifikasi perusahaan : Menengah
Sub Kulaifikasi BG 007
Sub klasifikasi : Jasa Pelaksana Bangunan Gedung Pendidikan
C. TENAGA
Untuk melaksanakan tujuannya, kontraktor harus menyediakan tenaga
yang memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari segi lingkup proyek
maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam untuk masing-masing kegiatan
pembangunan ini sekurang-kurangnya terdiri dari :
Pengalaman Pendidikan
No Jabatan Jumlah Keahlian
(minimal) minimal
Staf
10 1 3 tahun STM/SMA -
administrasi
Catatan :Untuk personil inti Tenaga Ahli (no. 1 s/d 4) dilampiri CV, foto copy
ijazah, SKA, NPWP, surat pernyataan kesanggupan dan Referensi
kerja
Untuk personil Tenaga Teknis/ Terampil dilampiri foto copy ijazah,
SKT
Keterangan :
1. Sertifikat Kompetensi Kerja dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan
penyedia;
2. Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya
pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun Anggaran).
D. PERALATAN
Kontraktor wajib menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan
pekerjaan, minimal seperti pada tabel di bawah ini.
Type/kapasitas Jumlah
No Jenis Peralatan
minimal minimal
1 Scaffolding - 4000 set
5 Pick Up - 3 unit
X. PEKERJAAN SUBKONTRAK
A. Peserta menentukan sendiri bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.
B. Penawar menjamin bagian-bagian pekerjaan yang wajib disubkontrakkan
sesuai yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan. Daftar ini dilengkapi
dengan :
1. Surat dukungan dari principal/supplier/distributor/aplikator resmi
(untuk pekerjaan / barang yang memerlukan surat dukungan)
2. Brosur alat dan bahan yang dilengkapi dengan tanda tangan dari
principal/supplier/distributor/aplikator resmi
C. Penawar menjamin subkontraktor, principal/supplier/distributor/aplikator
resmi dibayar penuh saat pekerjaan pembangunan ini selesai 100%
(seratus persen).
2. Pekerjaan Arsitektur
a. Pekerjaan pasangan dan Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja
plesteran secara umum
b. Pekerjaan pelapis lantai Cedera / luka (Menginjak benda-benda
dan dinding tajam, Tersandung dan jatuh, Terpeleset,
c. Pekerjaan langit- Tertimpa material/alat kerja, Kulit
langit/plafond mengelupas akibat terkena material/alat
d. Pekerjaan sanitair kerja, Jatuh dari ketinggian, Kepala
e. Pekerjaan silicone sealant terkena benda tumpul / tajam, Kaki luka
f. Lapisan kedap terkena benda,Tangan lecet-lecet, Kaki
air/waterproofing tertusuk material/alat, Kepala kejatuhan
g. Pekerjaan railing benda)
cedera akibat pekerja tidak memakai
peralatan dan perlengkapan kerja sesuai
standard
Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan/alat kerja salah
Kecelakaan ketika menggunakan alat
kerja (terkena grenda/mesin potong)
No Jenis / Tipe pekerjaan Identifikasi bahaya
Kecelakaan akibat metode kerja yang
kurang tepat
Kecelakaan akibat penempatan stok
material/alat kerja yang tidak tepat
/mengganggu sirkulasi lalu lintas kerja
Kecelakaan tertimpa material / alat kerja
Terluka / cedera jatuh dari ketinggian
karena media untuk berpijak kurang kuat
h. Pekerjaan Pengecatan Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja
secara umum
Cedera / luka (Menginjak benda-benda
tajam, Tersandung dan jatuh, Terpeleset,
Tertimpa material/alat kerja, Kulit
mengelupas akibat terkena material/alat
kerja, Jatuh dari ketinggian, Kepala
terkena benda tumpul / tajam, Kaki luka
terkena benda,Tangan lecet-lecet, Kaki
tertusuk material/alat, Kepala kejatuhan
benda)
Cedera atau terluka akibat terkena
material cat (mata/bagian tubuh lain
terkena tumpahan/cipratan cat, debu, dan
lain-lain)
cedera akibat pekerja tidak memakai
peralatan dan perlengkapan kerja sesuai
standard
Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan salah
Kecelakaan akibat metode kerja yang
kurang tepat
No Jenis / Tipe pekerjaan Identifikasi bahaya
Kecelakaan akibat penempatan stok
material/alat kerja yang tidak tepat
/mengganggu sirkulasi lalu lintas kerja
Kecelakaan akibat material yang tumpah
atau tercecer
Kecelakaan tertimpa material / alat kerja
Terluka / cedera jatuh dari ketinggian
karena media untuk berpijak kurang kuat
i. Pekerjaan kusen, pintu, Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja
jendela, bouvenlicht, secara umum
dinding partisi Cedera / luka (Menginjak benda-benda
tajam,tersandung dan jatuh, Terpeleset,
Tertimpa material/alat kerja, Kulit
mengelupas akibat terkena material/alat
kerja, Jatuh dari ketinggian, Kepala
terkena benda tumpul / tajam, Kaki luka
terkena benda,Tangan lecet-lecet, Kaki
tertusuk material/alat, Kepala kejatuhan
benda)
Cedera akibat pekerja tidak memakai
peralatan dan perlengkapan kerja sesuai
standard
Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan salah
Kecelakaan akibat metode kerja yang
kurang tepat
Kecelakaan akibat penempatan stok
material/alat kerja yang tidak tepat
/mengganggu sirkulasi lalu lintas kerja
Kecelakaan tertimpa material / alat kerja
No Jenis / Tipe pekerjaan Identifikasi bahaya
Terluka / cedera jatuh dari ketinggian
karena media untuk berpijak kurang kuat
Cedera / terluka akibat terkena cipratan
las, panas las, grenda/mesin potong, dan
alat kerja lainnya
XIII. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka kontraktor
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari
bahan masukan lain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut kontraktor agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.
XIV. KEBERLANJUTAN
Pemeliharaan dan peningkatan Gedung Laboratorium Terintegrasi Fakultas Teknik
akan terus dilaksanakan melalui pendanaan dari RKAT Fakultas Teknik.
Pemeliharaan dan peningkatan meliputi gedung/bangunan maupun peralatan
laboratorium.