Anda di halaman 1dari 15

INSPEKTORAT JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KERANGKA ACUAN KERJA


( TERMS OF REFFERENCE )

Satuan Kerja : INSPEKTORAT JENDERAL


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kegiatan : PEMBANGUNAN DAN RENOVASI GEDUNG DAN
BANGUNAN
Lokasi : GEDUNG ITJEN KEMENDIKBUD, KOMPLEK KEMENTRIAN
PENDIDIKAN KEBUDAYAAN GEDUNG B, SUDIRMAN,
JAKARTA SELATAN
HPS : Rp. 1.193.405.469 ,-

TAHUN ANGGARAN 2019


KERANGKA ACUAN KERJA
( KAK )

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017, tentang Jasa Konstruksi;


2. Peraturan Pemerintah Rl Nomor : 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
3. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta aturan turunannya.
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor: 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
5. Peraturan Menteri PUPR No. 28 Tahun 2016 tentang Analisa Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP)
6. Peraturan Gubernur No.6 Tahun 2019 tentang upah minimum skala Provinsi
DKI Jakarta-
7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Inspektorat Jenderal Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2019.

B. Umum

1. Setiap konstruksi fisik harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya

sehingga mampu memenuhi fungsi secara optimal.

2. Setiap konstruksi fisik harus direncanakan dan dirancang dengan

sebaik - baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis yang

layak dari segi mutu, biaya,dan kriteria administrasi kegiatan

pengadaan konstruksi fisik.

3. Pemberi kerja pelaksana konstruksi perlu untuk mengarahkan

penyedia pelaksana konstruksi secara balk dan menyeluruh, sehingga

mampu menghasilkan karya teknis yang memadai dan layak

diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional.


4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan konstruksi perlu

disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan

karya konstruksi yang rencana dan sesuai.

C. Latar Belakang Kegiatan

Untuk memenuhi kebutuhan akan ruang siding yang layak dan fungsional

sehingga dapat menunjang kegiatan meeting, pemaparan, seminar dan diskusi

di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

A. Maksud
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Pelaksana

Konstruksi yang memuat masukan spesifikasi teknis dan keluaran yang

harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam

pelaksanaan pekerjaan.

B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini agar pelaksana konstruksi dapat melaksanakan

tugas dan tanggung - jawabnya dengan baik untuk mendapatkan

hasil pekerjaan yang optimal sesuai dengan yang direncanakan.


III. SASARAN

A. Mendapatkan hasil kerja konstruksi yang memadai pada Pekerjaan

Pembangunan & Renovasi Gedung dan Bangunan

B. Terpenuhinya Pekerjaan Revitalisasi Ruang Serbaguna Lt 5.5 dan 6, Gedung

Itjen Kemendikbud dengan baik, tepat waktu, mutu dan biaya yang telah

ditetapkan.

IV. NAMA ORGANISASI DAN KEGIATAN

A. Unit Kerja : Inspektorat Jenderal Kemendikbud

B. Kegiatan : Pembangunan & Renovasi Gedung dan

Bangunan

C. Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : 1 (satu) Kegiatan

D. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) : Sunarto, S.Pd.,M.Si.

V. BIAYA PEMBANGUNAN & SUMBER PEMBIAYAAN

A. Biaya Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan Inspektorat

Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebesar Rp.

1.193.405.469 ( Satu Milyar Seratus Sembilan Puluh Tiga Juta Empat Ratus

Lima Ribu Empat Ratus Enam Puluh Sembilan Rupiah )

B. Biaya tersebut telah memperhitungkan biaya umum keuntungan dan

kewajiban pajak sesuai ketentuan yang berlaku.

C. Sumber Biaya untuk kegiatan ini berasal dari DIPA Inspektorat Jenderal

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun anggaran 2019

VI. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan, gedung


kantor Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
beralamat di komplek kemendikbud gedung B, Senayan, Jakarta Selatan.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 60 ( Enam Puluh ) hari, terhitung
sejak SPMK diterbitkan.

VII. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup kegiatan Pekerjaan Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan


di Inspektorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan adalah :
I. PEKERJAAN RENOVASI RUANG SIDANG DAN RUANG TUNGGU VIP LANTAI 5.5
II. PEKERJAAN RENOVASI RUANG SERBAGUNA DAN RUANG TUNGGU VIP LANTAI 6

VIII. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup Pekerjaan Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan Inspektorat


Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun anggaran 2019 yang
akan dilaksanakan dengan uraian sebagai berikut :
A. Dalam pelaksanaan konstruksi sudah termasuk pemeliharaan konstruksi.
B. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan yang telah
disusun oleh perencana konstruksi (gambar teknis dan spesifikasi teknis), dengan
segala tambahan dan perubahannya pada saat penjelasan pekerjaan/aanwijzing
pelelangan serta ketentuan teknis (pedoman dan standar teknis yang
dipersyaratkan).
C. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas ( masukan
bahan tenaga dan alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan)
dan kualitas hasil pekerjaan seperti yang tercantum dalam spesifikasi teknis.
D. Pelaksana Konstruksi akan diawasi oleh Konsultan Pengawas dan Pengelola
Teknis.
E. Pelaksanaan Konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
F. Pelaksanaan pekerjaan akan didahului dengan penandatangan Kontrak
Kerja Konstruksi dan selanjutnya dibuat laporan kemajuan pekerjaan.
G. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas hasil
pelaksanaan konstruksi fisik, di dalam masa pemeliharaan ini Pelaksana
Konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan dan
kekurangan yang terjadi selama masa konstruksi.
H. Dalam masa pemeliharaan semua bahan yang digunakan harus diuji coba sesuai
fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan maka harus diperbaiki
sampai berfungsi dengan sempurna.
I. Masa pemeliharaan untuk pekerjaan ini adalah selama 90 (sembilan
puluh) hari kalender terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan.
J. Jika diperlukan, Pelaksana Konstruksi berkewajiban untuk meyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
Direktorat Jenderal Imigrasi.

IX. KELUARAN/PRODUK YANG DIHASILKAN

Keluaran / produk yang harus dihasilkan dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
A. Konstruksi fisik yang sesuai kuantitas/volume, kualitas, biaya dan ketepatan
waktu pelaksanaan sehingga dicapai wujud akhir pelaksana pekerjaan yang
sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan serta kelancaran penyelesaian
administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan juga
penyelesaian kelengkapan lainnya.
B. Dokumen selama masa pelaksanaan konstruksi, meliputi :
1) Metode Pelaksanaan Pekerjaan, Program Kerja, alokasi tenaga kerja,
peralatan dan konsep pelaksanaan pekerjaan;
2) Shop Drawing dalam pelaksaan pekerjaan;
3) Laporan Harian berisikan keterangan tentang :
a) Tenaga Kerja
b) Materlal/bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.
c) Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
d) Kegiatan perkomponen pekerjaan yang diselenggarakan
e) Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.
f) Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
4) Laporan Mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan
pekerjaan,tenaga dan hari kerja)
5) Laporan Bulanan;
6) Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika
ada tambahan atau perubahan pekerjaan)
7) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama
8) Berita Acara Serah Terima Akhir
9) Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawing);
10) Time Schedule (Kurva-S);
11) Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan
konstruksi
12) Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan pelaksanaan
konstruksi.
X. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI
Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi, meliputi:
A. Syarat-Syarat Umum
1) Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya pekerjaan ini, Pelaksana
konstruksi berkewajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar
pelaksanaan beserta uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan
seperti yang diuraikan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
Bila terdapat ketidakjelasan atau perbedaan-perbedaan dalam
gambar dan uraian ini, Pelaksana Konstruksi wajibkan melaporkan hal
tersebut kepada Perencana atau Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan penjelasan.

2) Lingkup Pekerjaan

Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang


dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan,
mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil
pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

3) Sarana Kerja
Pelaksana Konstruksl wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari
tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing- masing anggota
pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam
melaksanakan pekerjaan ini.
Pelaksana Konstruksi wajib menyediakan tempat penyimpanan
bahan/material di ternpat yang aman dari segala kerusakan, kehilangan
dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain.
Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi
persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja dapat
tercapai.

4) Jaminan Kualitas

Pelaksana Konstruksi menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan


Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk
pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain. Pelaksana
Konstruksi menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai
dokumen kontrak. Apabila diminta, Pelaksana Konstruksi sanggup
memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini sebelum
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna. Semua pekerjaan tetap menjadi tanggung
jawab Pelaksana Konstruksi sepenuhnya.

5) Nama Pabrik/Merek Yang Ditentukan

Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu
jenis bahan/komponen, maka Pelaksana Konstruksi menawarkan dan
memasang sesuai dengan yang ditentukan. Maka tidak ada alasan bagi
Pelaksana Konstruksi pada waktu pemasangan menyatakan barang
tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapat
dipasaran.
6) Contoh-Contoh
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas
disediakan oleh Pelaksana Konstruksi pada saat kick off meeting dan bahan
atau pekerjaan yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan. Contoh-
contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas untuk
dijadikan dasar speksifikasi teknis dan apabila ternyata bahan-bahan atau
cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik merk,
jenis, kualitas maupun sifatnya, Pelaksana Konstruksi wajib menganti
sesuai dengan speksifikasi teknis yang terdapat pada kontrak.
7) Substitusi
a) Produk yang dlsebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesories yang disebutkan nama
pabriknya dalam RKS, Pelaksana Konstruksi harus melengkapi produk
yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan
produk penggantl yang setara, dlsertai dengan alasan dan data-data
yang lengkap.
b) Produk yang tidak disebutkan nama
pabriknya:
Material, peralatan, perkakas, akserories dan produk-produk yang
tidak disebutkan nama pabrlknya didalam Spesifikasi Teknis,
Penyedia Pelaksana Konstruksi harus mengajukan secara
tertulis.selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan secara
benar bahwa produk- produk yang dipergunakan adalah sesuai
dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek.

8) Material dan Tenaga Kerja

Seluruh peralatan material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini


harus baru dan material harus tahan terhadap cuaca. Seluruh
pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap
Pekerja harus mempunyai ketrampilan yang sesuai.
Pelaksana Konstruksi harus melengkapi Tenaga Ahli dan Terampil yang
dibuktikan dengan Sertifikat Keahlian atau Keterampilan.

9) Klausal Disebutkan Kembali


Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan
kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan
butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan
masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan baik Gambar, BOQ
dan Speksifikasi Teknis, maka sebagai patokan adalah yang mempunyai
bobot teknis yang lebih tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari patent
dan lain-lain untuk segala "claim" atau tuntutan terhadap hak-hak
khusus seperti patent dan lain-lain.

10) Koordinasi Pekerjaan


Untuk kelancaran pekerjaan, harus dilaksanakan koordinasi dari seluruh
bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas
yang menyangkut dalam proyek, harus dikoordinasikan terlebih
dahulu, agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat
dihindarkan.

11) Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda dan Pekerjaan:


a) Orang-orang yang tidak berkepentingan
Pelaksana Konstruksi harus melarang siapapun yang tidak
berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas
memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para
penjaga.

b) Perlindungan terhadap bangunan yang ada selama masa pelaksanaan


Kontrak, Pelaksana Konstruksi bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan, saluran
pembuangan dan sebagainya ditempat pekerjaan dan kerusakan
sejenis yang disebabkan akibat kegiatan konstruksi. Semua harus
diperbaiki oleh Pelaksana Konstruksi.
12) Penjagaan dan Perlindungan Pekerjaan
Pelaksana Konstruksi bertanggung jawab atas penjagaan, pemeliharaan
dan perlindungan pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan
Kontrak.
Pemberi Tugas tidak bertanggungjawab terhadap Pelaksana
Konstruksi dan Sub P e l a k s a n a K o n s t r u k s i , atas kehilangan d a n
kerusakan bahan-bahan bangunan, peralatan ataupun pekerjaan yang
sedang dalam pelaksanaan.
13) Penerapan manajemen K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja)
Konstruksi Pelaksana Konstruksi harus mengadakan dan memelihara
fasilitas keselamatan dan tindakan pengamanan yang layak untuk
melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memenuhi
ketentuan yang berlaku. Dilokasi pekerjaan Pelaksana Konstruksi wajib
menyediakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang
mudah dicapai.
14) Peraturan Teknis Pembangunaan yang Digunakan
Dalam melaksanakan pekerjaan,kecuali bila ditentukan lain dalam KAK ini
berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala
perubahan dan tambahannya, yakni:
1. Peraturan Pemerintah
a) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
b) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :45/PRT/M/2007
tanggal 27 Desember 2007 tentang PedomanTeknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara
2. Peraturan Standar
a) Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berisi tentang
peraturan standarisasi bahan bangunan yang berlaku dalam
wilayah Indonesia.
b) Standar lndustri Indonesia (SII)

c) Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia


atau Algemene Voorwaarden voor de Uitvoerinhg biji Aaneming
van Openbare Warken (AV) 1941.
d) Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen
Tenaga Kerja.
e) Peraturan Portland Cement Indonesia (1972/NI-I)
f) Mutu dan cara uji semen Portland (5110013-81)
g) Mutu dan cara uji agregat beton (Sll 005280)
h) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-
1982)/NI-3
i) Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan jawatan/instansi
pemerintah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan
bangunan.
B. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku
dan mengikat pula :
a) Gambar Bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh
Pelaksana Konstruksi dan sudah disahkan/disetujui Direksi.
b) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
c) Berita Acara Penjelasan Pekerjaan. .
d) Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa
e) Surat Perjanjian atau Kontrak
f) Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
g) Jadwal Pelaksanaan ( Time Schedule)

C. Persyaratan-Persyaratan

1. Memiliki lzin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan Kualifikasi Kecil sebagai
Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya ( BG009 ) atau Konstruksi
Bangunan Komersil (BG004)
2. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
3. Memiliki Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP);
4. Telah memenuhi kewajiban pajak tahunan 2018.
5. Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam
Pengawasan pengadilan; tidak pailit kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan atau peserta perorangan tidak sedang dalam menjalai sanksi
pidana.
6. Persyaratan Pengalaman
Memiliki Pengalaman sejenis ( i n t e r i o r ) minimal satu (1) kali dalam
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi baik didalam lingkungan
pemerintahan maupun swasta, dibuktikan dengan kontrak kerja dan
serah terima pekerjaan.
XI. PERALATAN
Memiliki Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan:

Status
No Nama Alat Jumlah Ket
Kepemilikan

1 Waterpass 1 Unit Milik/Sewa


2 Alat Potong Kayu 1 Unit Milik/Sewa
3 Alat Penghalus Kayu 1 Unit Milik/Sewa
4 Alat Potong Kaca 1 Unit Milik/Sewa
5 Alat Injector Sealant 1 Unit Milik/Sewa
6 Mobil Pick Up 1 Unit Milik/Sewa
7 Ramset 1 Unit Milik/Sewa
P
8 Mesin Las 1 Unit Milik/Sewa
9
e Mesin Bor 1 Unit Milik/Sewa
r Meteran Manual /
10 Laser 1 Unit Milik/Sewa
p
eralatan/fasilitas sebagaimana tercantum pada tabel peralatan di atas
adalah peralatan/fasilitas minimal yang wajib dimiliki/sewa dan
disediakan oleh Pelaksana Konstruksi.
Menyampaikan bukti kepemilikan peralatan bagi yang status
alatnya milik sendiri atau Surat Dukungan bagi yang status alatnya
sewa.
XII. TENAGA AHLI / TERAMPIL
Daftar Personil yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :

1. Site Manager 1 (satu) orang berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Sipil/


Arsitek, mempunyai SKA Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung (201) Atau SKA
Ahli Arsitek (101)
2. Pelaksana, 1 (satu) orang berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil,
mempunyai SKT Pelaksana Bangunan Gedung/Pekerjaan Gedung (TA 022)
3. Juru Gambar/Draftmen 1 (satu) orang berpendidikan minimal D3/SMK SKT Juru
Gambar Arsitek/Sipil (TA003/TS003)
4. Administrasi 1 (satu) orang Berpendidikan SMA/SMK
5. Tenaga Terampil Elektrikal ( SKA / SKT dilampirkan )
6. Masing-masing personil tersebut diatas harus menunjukan m enyampaikan
dokumen pada saat pembuktian kualifikasi antara lain :
• Asli dan copy ijazah terakhir
• Asli dan Copy CV (daftar riwayat hidup)

• Asli dan Copy SKA/SKT

• Asli dan Copy KTP

• Asli dan Copy NPWP


XIII. PERSYARATAN TEKNIS
1. Melampirkan Metode Pelaksanaan, mengambarkan penguasaan pekerjaan dari awal
sampai dengan serah terima pekerjaan;
2. Melampirkan jadwal pelaksanaan pekerjaan, disampaikan dalam bentuk barchart dan
kurva S, beserta jadwal penggunaan alat, bahan dan jadwal penempatan tenaga;
3. Melampirkan komponen analisa harga satuan pekerjaan, diantaranya :
a. Analisa Upah Tenaga Kerja mengacu kepada harga UMP DKI Jakarta Tahun 2019
b. Analisa Bahan Material
c. Analisa Peralatan Bantu Kerja
d. Biaya Umum dan Keuntungan / Overhead
4. Surat dukungan dari distributor atau toko untuk bahan material :
a. Wallpaper ex Inter Centro dan Bravo
b. Lantai Vynil ex Hachiko
c. Panduit ( Kabel data & Voice ) khusus material ini harus dikeluarkan oleh principal /
Distributor yang ditunjuk oleh principal ex Net key
d. PVC Laminate ex TACO / DECO
5. Brosur untuk bahan material :
a. Wallpaper
b. Lantai Vynil
c. Panduit
d. PVC Laminate
6. Speksifikasi Teknis bahan material.
7. Daftar Bahan, Upah dan Alat
8. Membuat Sample material sesuai dengan spesifikasi teknis dan dibawa pada saat
pembuktian kualifikasi, diantaranya meliputi :
a. Wallpaper
b. Lantai Vinyl
c. Panduit
d. PVC Laminate
9. Apabila terjadi perubahan volume dan satuan pekerjaan, dan atau penambahan item
pekerjaan maka akan dituangkan dalam proses CCO.
XIV. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA PELAKSANA KONSTRUKSI
A. Penyedia Konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas jasa
pelaksanaan konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan tata laku
profesi yang berlaku.
·Secara umum tanggung jawab Penyedia Konstruksi adalah sebagai berikut:

a) Hasil pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi persyaratan standar yang


berlaku.

b) Hasil pelaksanaan harus mengakomodasi batasan- batasan yang telah


ditentukan dalam KAK seperti segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan mutu pekerjaan.

c) Hasil pekerjaan harus telah memenuhi standar dan pedoman teknis


konstruksi yang berlaku.
XV. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini menjadi pedoman secara umum bagi
P'elaksana Konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan. Hal-hal teknis yang
diperlukan hendaknya bisa dipersiapkan secara matang agar pelaksanaan
pekerjaan dapat selesai sesuai jadwal yang ditentukan dengan kualitas sesuai
yang telah ditetapkan.

Jakarta,27 September 2019


Pejabat Pembuat Komitmen

SUNARTO, S.Pd.,M.Si.
NIP : 196906211992031002

Anda mungkin juga menyukai