( KAK )
TAHUN 2021
KERANGKA ACUAN KERJA FISIK
(KAK FISIK)
KEGIATAN : Pembangunan Sarana dan Prasarana
PEKERJAAN : Pembangunan Kantor Wilker Bandara Sentani Balai Karantina Pertanian
Kelas I Jayapura
LOKASI : Jln. Raya Sentani, Kab. Jayapura
I PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara dilakukan oleh penyedia
jasa pelaksanaan konstruksi atau, dengan lingkup dan kompleksitas pekerjaan sebagai
berikut :
4. Penyedia jasa pelaksanaan konstruksi atau kontraktor mulai bertugas sejak waktu yang
ditetapkan berdasarkan SPMK sampai dengan serah terima pekerjaan dilaksanakan
7. Biaya penyedia jasa konstruksi atau kontraktor dibebankan pada biaya komponen
kegiatan pelaksanaan konstruksi yang ditetapkan untuk
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi penyedia jasa pelaksanaan
konstruksi atau kontraktor yang memuat masukan, azas, kriteria, proses dan keluaran yang
harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan konstruksi.
2. Dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diharapkan penyedia jasa pelaksanaan konstruksi
atau kontraktor dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memenuhi stándar KAK ini.
C. Latar Belakang.
l. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan Kegiatan dari Belanja Sarana
dan Prasarana …………………………………., untuk Pekerjaan Pembangunan Kantor
Wilker Bandara Sentani Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura
2. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini adalah
Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura.
1. Lingkup satuan kerja / Instansi adalah Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura.
A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi atau kontraktor adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/KPTS/M/2007 tanggal 27
Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
1. Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk pelaksanaan konstruksi fisik, baik
dari segi kelengkapan maupun dari segi kebenarannya.
2. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal pengadaan
bahan, jadwal penggunaan tenaga kerja, dan jadwal penggunaan peralatan berat.
7. Membuat gambar gambar yang sesuai pekerjaan dilapangan (as built drawings) yang
selesai sebelum serah terima I (pertama), setelah disetujui konsultan pengawas
konstruksi dan diketahui oleh konsultan perencana konstruksi
B. Secara umum tanggung jawab penyedia jasa konstruksi atau kontraktor adalah minimal
sebagai berikut :
2. Kinerja pelaksanaan konstruksi yang memenuhi standar sesuai rencana kerja dan syarat
teknis yang diisyaratkan, untuk setiap penggunaan peralatan atau penggunaan material.
C. Penanggung jawab profesional pelaksanaan konstruksi adalah tidak hanya penyedia jasa
konstruksi atau kontraktor sebagai suatu perusahaan, tetapi juga menjadi tanggung jawab
bagi para tenaga ahli profesionall pengawasan yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi.
IV. BlAYA
2. Besar biaya HPS Fisik pekerjaan ini adalah Rp. 3.791.025.350, - (Tiga Milyar Tujuh
Ratus Sembilan Puluh Satu Juta Dua Puluh Lima Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Ribu
Rupiah) .
3. Biaya pekerjaan fisik dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual, meliputi ítem
kerja sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Gedung Kantor
c. Pekerjaan Interior
d. Pekerjaan Fasilitas Pendukung
e. Pekerjaan Pagar Dan Halaman
f. Pekerjaan Akhir
5. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 4 (Empat) bulan / 120 (Seratus Dua Puluh) Hari
Kalender, yang di kerjakan secara shift
B. SUMBER DANA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Pembangunan Kantor Wilker Bandara Sentani Balai
Karantina Pertanian Kelas I Jayapura di bebankan pada DPA Balai Karantina Pertanian Kelas
I Jayapura Nomor : …………………………Kode rekening: …………………….., tanggal
………………… sebesar Rp. ……………….., - (..........................................)
5. Peraturan Presiden No. 17 Tahun 2019 Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
6. Peraturan Gubernur Papua Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pengadaan Barang / Jasa Khusus
Papua
7. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
VI. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Penyedia Jasa konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
A. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari Kepala
Satuan Kerja, Kontraktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.
F. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang.
VII. K R l T E R I A
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi atau Kontraktor
pada Kerangka Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
Setiap bagian dari item pekerjaan pelaksanaan konstruksi harus dilaksanakan secara benar
dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dengan persetujuan PPTK, Direksi Teknis dan Konsultan
Pengawas Konstruksi
B. PERSYARATAN OBYEKTIF
C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan komitmen dan
profesionalisme yang tinggi, sehingga secara fungsional penugasan dapat mendorong
peningkatan kinerja kegiatan dilokasi pekerjaan.
D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan penyedia jasa pelaksanaan konstruksi atau
kontraktor berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang
berlaku, antara lain :
2. Standar dan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang penyelenggaraon bangunan gedung.
1. Pekerjaan Persiapan.
b. Memeriksa Time Schedule /Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang
diajukan oleh Kontarktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pengelola untuk mendapatkan persetujuan.
3. Konsultasi.
a. Melakukan konsultasi dengan Kepala Satuan kerja, PPTK, Direksi Teknis dan
Konsultan Pengawas konstruksi untuk membahas segala masalah dan persoalan
yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Kepala Satuan Kerja, PPTK, Direksi Teknis, Konsultan Perencana
Konstruksi dan Konsultan Pengawas Konstruksi dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
4. L a p o r a n.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja, alat yang
digunakan, dan mutu hasil pelaksanaan.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan
atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
d. Membuat as built drawing yang disetujui oleh PPTK, direksi Teknis dan Konsultan
pengawas Konstruksi.
IX. MASUKAN
A. INFORMASI.
i. gambar-gambar pelaksanaan,
b. Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh
Pemborong (setelah disetujui).
e. Informasi lainnya.
B. TENAGA
Untuk melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi atau Kontraktor harus
menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan Kegiatan, baik ditinjau dari lingkup (besar)
satuan kerja maupun tingkat kekomplekan pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam satuan kerja pelaksanaan konstruksi ini minimal
terdiri dari (Kuafifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan kebutuhan /
kompleksitas satuan kerja).
4.
C. PERALATAN
Peralatan yang dibutuhkan untuk pekerjaan konstruksi ini, harus dalam kondisi baik dan layak
untuk dioperasionalkan sehingga tidak mengganggu kegiatan konstruksi yang sedang
berlangsung. Dapat berupa milik dan sewa dengan di dukung oleh bukti kepemilikan atau
surat perjanjian sewa menyewa peralatan.
7. Scafolding 50 set
X. PROGRAM KERJA
A. Sebelum melaksanakan tugasnya, penyedia jasa pelaksanaan konstruksi atau kontraktor harus
segera menyusun :
C. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)., setelah sebelumnya dipresentasikan ke PPTK, Direksi Teknis, Konsultan
Pengawas Konstruksi
Menyetujui : Dibuat :
KEPALA BALAI KARANTINA PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
PERTANIAN KELAS I JAYAPURA BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I
JAYAPURA