-1-
I. PENDAHULUAN
A. Umum
1. Setiap penyelenggaraan suatu pekerjaan harus diwujudkan dengan sebaik-
baiknya,sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal
dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur Indonesia.
2. Setiap pekerjaan direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga
dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan
kriteria administrasi bagi pekerjaan itu sendiri.
3. Pemberi jasa kontruksi untuk mengerjakan suatu pekerjaan perlu diarahkan
secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
kontruksiteknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut suatu
pekerjaan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Pemulasaraan
Jenasah, kaidah, norma serta tata laku professional.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan kontruksi perlu dipersiapkan
secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya
kontruksi yang sesuai yang diinginkan pemberi jasa.
B. Latar Belakang
Seiring dengan tuntutan atas kualitas pelayanan kesehatan yang memadai,
menjadi suatu keharusan tersedianya berbagai sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang refresentatif dan dapat mewakili terpenuhinya tuntutan
-2-
1. Maksud
Kerangkan Acuan Kerja ini dimaksudkan :
Sebagai acuan atau pedoman bagi Penyedia Jasa Konstruksi dalam
mengimplementasikan pekerjaan pembangunannya yang sesuai dengan gambar
perencanaan dari konsultan perencana sehingga tercipta sebuah bangunan
gedung negara yang dihasilkan Penyedia Jasa Konstruksi sesuai dengan
keinginan pemberi pekerjaan (KPA/PPK).
Memenuhi prosedur standar operasional pengadaan barang dan jasa sesuai
dengan Ketentuan Perpres no 16 tahun 2018 tentang Pengadaan barang/jasa
Pemerintah.
2. Tujuan
Tujuan dari KAK ini adalah terbangunnya gedung pemulasaraan jenasah, yang
dapat memenuhi persyaratan standar akreditasi rumah sakit.
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh jasa kontruksi adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007, tanggal 27
Desember 2007, yang dapat meliputi tugas-tugas kontruksi fisik bangunan gedung
negara yang terdiri atas :
1. Pembersihan lokasi
2. Pekerjaan Pemasangan Patok Bouwplank
3. Pekerjaan Pemasangan Papan Bouwplank
4. Pekerjaan Pasang Papan Nama Proyek
-4-
B. Pekerjaan struktur
4. Pekerjaan atap
2. Pekerjaan lantai
3. Pekerjaan plafond
5. Pekerjaan sanitair
6. Pekerjaan cat-catan
2. Pekerjaan lantai
4. Pekerjaan railing
-5-
1. Pekerjaan plumbing
1. pekerjaan listrik
2. pekerjaan telepon
1. Jasa Kontruksi bertanggung jawab secara professional atas suatu pekerjaan yang
dikejakan sesuai ketentuan dankode tata laku profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab jasa kontruksi adalah minimal sebagai berikut :
F. BIAYA
1. Biaya Kontruksi.
2. Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan kontruksi ini dibebankan pada APBD
RSUD Ulin tahun 2019 sebesar Rp 3.726.300.000,- pada program pengadaan,
peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasana rumah sakit dan pada kegiatan
pembangunan gedung pemulasaraan jenasah.
G. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh jasa kontruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam Kontrak Kerja.
H. KRITERIA
1. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh jasa kontruksi seperti yang dimaksud dalam
KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi
dan kompleksitas bangunan yaitu :
-7-
5. Kriteria Khusus
I. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya jasa kontruksi hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
J. PROSES KONTRUKSI
4. Jangka waktu pelaksanaan kontruksi adalah 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender,
terhitung sejak penandatanganan kontrak.
K. MASUKAN
1. Informasi
2. Tenaga
Tenaga-tenaga ahli dan tenaga teknis yang dibutuhkan dalam kegiatan kontruksi minimal
terdiri dari yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang (kualifikasi masing-masing tenaga
ahli dan tenaga teknis disesuaikan berdasarkan kebutuhan/kompleksitas kegiatan).
L. ADMINISTRASI
i. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku dengan Klasifikasi :
Jasa pelasana untuk konstruksi bangunan gedung kesehatan (kode : BG008)
M. TENAGA AHLI
(lihat lampiran) Seluruh Personil Wajib memenuhi kelengkapan persyaratan seperti di bawah ini :
a. Seluruh Personil WAJIB melampirkan Curriculum vitae,Salinan KTP, Salinan Ijazah Terakhir,
salinan SKA/SKT.
b. Personil yang memiliki Latar Belakang Pendidikan Sarjana (S1 maupun S2) WAJIB melampirkan
salinan NPWP Sebagai Wajib Pokok Pajak
c. SKA dan SKT yang masih berlaku dan sudah konversi wajib tertayang pada laman www.lpjk.net.
N. DAFTAR PERALATAN
1. Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus dilengkapi dengan bukti
kepemilikan atau perjanjian sewa.
2. Bisa menunjukkan semua alat tersebut dan sesuai dengan yang disampaikan pada saat
verifikasi lapangan oleh pokja pemilihan.
3. Peserta tender yang tidak bisa menunjukkan semua alat atau alat tersebut tidak sesuai
dengan yang disampaikan dianggap gugur teknis.
O. PROGRAM KERJA
P. KETENTUAN LAIN
1. Semua peralatan diterima dalam keadaan terpasang dan berfungsi dengan baik,
segala biaya yang timbul untuk ujicoba/uji fungsi/commisioning test menjadi
tanggungan penyedia.
2. IMB dan perizinan lainnya menjadi tanggungan penyedia.
3. Penyedia harus membuat program K3 atau PCRA (Pre Construction Risk
Assessment) yang dinilai oleh komite K3 RSUD Ulin sebelum melakukan
pekerjaan.
- 12 -
Q. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan
Kegiatan Pembangunan Gedung pemulasaraan jenasah RSUD Ulin Tahun Anggaran
2019, ketentuan lebih lanjut akan dituangkan didalam dokumen kontrak.
ASESMEN PRE-KONSTRUKSI
Kontraktor:
AKTIVITAS KONSTRUKSI
PERENCANAAN
Tida
Ya
k
Apakah plan proyek memastikan jumlah dan jenis wastafel cuci tangan tersedia
√
dengan baik?
√ Apakah tim PPI setuju dengan perencanaan ruang dan alur barang kotor dan bersih?
√ Apakah tim PPI setuju dengan mekanisme tata udara yang akan dibangun?
√ Apakah tim K3RS setuju dengan desain ruangan yang mencerminkan safe condition?
Kel. Risiko: ____ Kel. Risiko: ____ Kel. Risiko: ____ Kel. Risiko: ____ Kel. Risiko: ____ Kel. Risiko: ____
FAKTOR FISIK
Tida
Ya
k
- 17 -
Apakah akan ada bising yang mengganggu area dibawah, diatas dan disamping area
konstruksi?
Jika ada, unit ini harus diberitahu. Bagaimana upaya untuk menurunkan bising sampai pada tingkat
√ yang dapat diterima?
Ada, Pemancangan pondasi sebaiknya menggunakan eksavator untuk meminimalisir resiko bising
yang dapat ditoleransi
Tida
Ya
k
Apakah akan ada yang mengganggu area dibawah, diatas dan disamping area konstruksi?
Jika ada, unit ini harus diberitahu. Bagaimana upaya untuk menurunkan getaran sampai pada tingkat
√ yang dapat diterima?
Ada, Pemancangan pondasi sebaiknya menggunakan eksavator untuk meminimalisir resiko getaran
yang dapat ditoleransi
Tida
Ya
k
Tida
Ya
k
LINGKUNGAN
Tida
Ya Apakah ada bahaya lingkungan berikut?
k
Apakah akan digunakan bahan kimia berbahaya pada proyek berikut? Bagaimana
√√
uap dan bau dikontrol? Minta MSDS bila perlu.
Apakah menggunakan asbestos pada pengerjaan proyek? Jika ya, laporkan pada
√
Instalasi Sanitasi
- 18 -
Apakah ada pekerjaan yang menggunakan panas? Jika ada, harus ada ijin khusus
√
dari K3RS, tanda adanya pengerjaan suhu tinggi harus dipasang pada area tersebut.
√ Apakah diperlukan adanya area terbatas? Jika ya, harus dibuat sesuai peraturan.
√ Jam kerja: Apakah pengerjaan proyek berlangsung selama jam perawatan pasien?
KEGAGALAN UTILITAS
Tida Apakah ada dari sistem berikut yang akan mengalami gangguan tidak terduga
Ya
k selama proyek?
√ Alarm kebakaran
√ Sprinkler
√ Oksigen
√ HVAC
Jika sprinkler dan alarm kebakaran mati selama lebih dari 4 jam, terapkan ILSM
Tida
Ya
k
Apakah ada pengerjaan yang mengahruskan adanya penerapan Interim Life Safety
Measures (ILSM)? Beberapa alasan diantaranya:
Konstruksi dapat mengganggu jalur evakuasi atau tangga
√ Konstruksi berdampak pada kerusakan dinding api/ asap
Gangguan sistem pengendalian kebakaran (sprinkler)
Gangguan alarm kebakaran
Alarm kebakaran mati selama 4 jam dalam periode 24 jam
TAMBAHAN
Tida
Ya
k
- 19 -
Apakah konstruksi dapat mempengaruhi jalur evakuasi dari area yang ditempati
√
dekat dengan area konstruksi?
Apakah proyek dapat mempengaruhi pola lalu lalang di area tersebut? Jika ya,
√
bagaimana rencana rute cadangan?
Tipe konstruksi ditentukan dengan jumlah debu yang digenerasi, durasi kegiatan, jumlah sistem HVAC
yang terlibat.
Ya Tidak
Apakah ada debu yang diproduksi dalam proyek ini? Jika ya, tentukan lokasi dan
√
barier debu.
Apakah ventilasi dan filtrasi dengan tekanan udara negatif dan ada mekanisme
√
pemantauan?
Apakah suplai udara tertutup dan unit filtrasi HEPA ada dan berfungsi dengan baik
√
di area sekitar proyek?
Apakah proyek ada di area steril? Jika ada, bagaimana anda menjaga udara tetap
√√ steril di area kerja dan area sebelum dan keluar area?
Menggunakan Polinet pada sekitar area proyek
Identifikasi upaya penutupan area, gunakan asesmen yang jelas. Jenis barier yang harus digunakan (contoh: barier padat,
dinding) Apakah HEPA filter diperlukan?
(Catatan: Area renovasi/ konstruksi harus diisolasi dari area yang ditempati selama konstruksi berlangsung dan harus
bertekanan negatif dibanding area sekitarnya)
Type A Inspeksi dan kegiatan non-invasif atau skala kecil dengan durasi pendek
Ya Tidak
Pelepasan bagian langit-langit untuk tujuan inspeksi visual, kurang dari 1 plafon per
50 kaki persegi
Detail pekerjaan:
Perbaikan perpipaan
Detail pekerjaan:
Type B Kegiatan skala kecil, durasi pendek yang menciptakan debu minimal.
Ya Tidak
Pemotongan atau pelubangan dinding atau langit-langit di mana migrasi debu dapat
dikendalikan.
Setiap pekerjaan yang menghasilkan debu yang tinggi sampai menengah atau
Type C pekerjaaan pembongkaran atau pelepasan komponen tetap atau rakitan pada
bangunan.
Ya Tidak
√ Aktivitas apapun yang tidak dapat diselesaikan dalam satu shift kerja
Ya Tidak
Konstruksi baru (perlu ada asesmen berulang kali pada setia fase konstruksi)
Area Persiapan
Farmasi
Transplant ginjal
Jika ada area yang tidak ada dalam daftar, hubungi Tim PPI.
AKTIVITAS KONSTRUKSI
Type A Type B Type C Type D
KELOMPOK RISIKO
INFEKSI
Rendah I II II III / IV
Menengah I II III IV
Menengah-tinggi I II III / IV IV
1. Lepas atau isolasi sistem HVAC dimana 1. Jangan melepas barier dari
proyek dilaksanakan untuk mencegah area kerja sampai proyek
kontaminasi pada sistem perpipaan selesai diinspeksi oleh K3RS
2. Gunakan barier kritis (sheetrock, plastik, dan PPI dan sudah
plywood) untuk menyegel area dan dibersihkan secara
memisahkan dengan area luar proyek atau menyeluruh oleh Instalasi
gunaan metode kontrol tabung (gerobak Sanitasi Lingkungan
dengan penutup plasik dan 2. Lepas material barier dengan
menghubungkan (dengan saluran yang hati-hati untuk meminimalkan
CLASS IV tersegel) dengan unit filtrasi udara yang penyebaran kotoran dan
dilengkapi vacum HEPA) sebelum proyek serpihan dari sisa konstruksi
dimulai. 3. Masukkan limbah konstruksi
3. Memastikan tekanan udara negatif dalam ke dalam kontainer tertutup
area proyek dengan menggunakan sistem dan tertutup rapat sebelum
filtrasi udara dengan HEPA transport
4. Segel lubang, pipa, dan retakan dengan 4. Tutup gerobak dan troli yang
baik digunakan untuk transport
5. Bangun sebuah anteroom dan material, apabila tidak ada
mensyaratkan semua personal sehingga penutup solid, gunakan
mereka dapat divakum menggunakan penutup plastik yang diikuat/
- 25 -
4. Konstruksi barier dan penutup sementara di atas langit-langit harus mencegah debu menyebar
6. Tentukan rute alternatif untuk lalu lalang orang di sekitar lokasi pembangunan
7. Tentukan rute dan pintu masuk khusus untuk pekerja konstruksi dan bahan material/ sampah
8. Tentukan area penyimpanan material dan pengumpulan sampah
9. Lakukan relokasi untuk pasien berisiko tinggi jauh dari area konstruksi
10. Melatih dan mendidik pekerja konstruksi mengenai: PPI dan pengendalian paparan, Bahan kimia
berbahaya, Keselamatan dan Pelaporan Kecelakaan, First Aid, Alat Pelindung Diri, Pelaporan
gangguan lingkungan yang tidak terduga (cat yang mengandung timbal, asbes, dll.)