I. PENDAHULUAN
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang;
d. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
e. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006, tentang Pengelolaan Barang Milik Negara /
Daerah jo PP Nomor 38 Tahun 2008
f. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai;
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007, tentang Tatacara Pelaksanaan
Penggunaan, pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtanganan BMN;
h. Peraturan Menteri KeuanganNomor 136/PMK.2/2014, tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelahaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
i. Permenhub Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan RKA KL di Lingkungan
Kementerian Perhubungan
j. Permen PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tentang pedoman teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
k. Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Kontruksi
2. Latar Belakang
a. Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan mutu
atau kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya dan dapat
menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi kontribusi positif bagi perkembangan
arsitektur
b. Setiap Bangunan Negara harus dibangun dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi
kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi
bangunan negara serta ada nilai estetika.
c. Pemberi jasa pengawasan untuk Bangunan Negara dan prasarana lingkungannya perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya pengawasan
teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku
profesional.
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan pengawasan perlu disiapkan secara matang,
sehingga mampu mendorong perwujudan karya pengawasan yang sesuai dengan kepentingan
kegiatan.
e. Pembangunan Gedung Kantor Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II Tanjung Perak
dibangun di atas lahan hasil kegiatan reklamasi di wilayah Gresik)
f. Agar Pembangunan Kantor Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II Tanjung Perak
terlaksana dengan baik dalam memenuhi unsur kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna
(estetika), konsep modern dan ekonomis, maka harus diawasi dengan kegiatan pengawasan
oleh penyedia jasa Konsultansi Pengawas.
4. Sasaran
Adapun target/sasaran dari kegiatan pengawasan dilakukan oleh Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawasan pada proyek ini antara lain:
a. Penyelesaian pekerjaan konstruksi yang tepat waktu
b. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran kegiatan.
c. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
d. Terciptanya Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) selama masa
prakonstruksi, konstruksi dan pascakonstruksi.
5. Lokasi Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Pangkalan
Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II Tanjung Perak akan dilaksanakan di lahan daratan hasil
reklamasi PT. Berlian Manyar Sejahtera (BMS) didalam kawasan Java Integrated
Industrial and Port Estate didalam DLKP Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas
II Gresik Jawa Timur.
6. Pelaksana Kegiatan
Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II Tanjung Perak selaku Kuasa Pengguna
Anggaran akan menunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebagai pelaksana kegiatan.
Untuk Kriteria Umum Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh KONSULTAN PENGAWAS
seperti yang dimaksud pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) harus memperhatikan kriteria umum
bangunan yang disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh untuk pekerjaan ini,
yaitu terdiri dari :
1. Team Leader
Team Leader akan bertanggungjawab mengendalikan seluruh kegiatan pengawasan dan akan
bertanggungjawab langsung kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan kepada semua pihak yang
terkait dalam pekerjaan tersebut. Selain itu, Team Leader harus melaksanakan dan mengontrol
operasional pengawasan proyek sehingga operasi proyek dapat berjalan sesuai rencana (on
track) dan proyek harus selesai sesuai dengan budget, spesifikasi dan waktu yang telah
ditentukan.
Tugas-tugas Team Leader (tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut) meliputi :
1) Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul agar dapat
diantisipasi secara dini.
2) Dibantu semua personil di lapangan baik itu tenaga ahli, sub profesional, maupun tenaga
pelaksana untuk menyiapkan rencana kerja pengawasan operasi proyek yang meliputi aspek
teknis, waktu, administrasi dan keuangan proyek.
3) Mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tertulis (Laporan Kemajuan Pekerjaan) kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
4) Setiap hari Team Leader harus mengontrol pelaksanaan pengawasan proyek yang
ditanganinya.
5) Team Leader harus memastikan jika pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan
jadwal, metode, spesifikasi, waktu, dan biaya yang telah ditentukan.
2. Tenaga Ahli Arsitek
Tugas dan tanggungjawab Tenaga Ahli Arsitek yaitu sebagai berikut :
a) Bertanggung jawab kepada Team Leader
b) Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi Pengawasan Pelaksanaan Pengendalian Rencana
Desain Arsitektur dalam konstruksi.
c) Bertanggung jawab atas hasil Pengaplikasian Rencana Desain Arsitektur yang telah
dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana.
d) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar Shop Drawing Arsitektur yang
diajukan oleh Kontraktor Pelaksana.
e) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar AsBuilt Arsitektur yang diajukan
oleh Kontraktor Pelaksana.
f) Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan pekerjaan di
lapangan untuk bidang Arsitektur Bangunan.
3. Tenaga Ahli Struktur
Tugas dan tanggungjawab Tenaga Ahli Teknik Bangunan Gedung yaitu sebagai berikut :
a) Bertanggung jawab kepada Team Leader.
b) Mengawasi penerapan SMM, SMK3-L, Bangunan Hijau dan peraturan yang berkaitan
dengan bangunan gedung.
c) Memeriksa data geoteknik dan parameter tanah pada lokasi yang dipilih.
d) Memeriksa kajian hasil perhitungan struktur atas dan struktur bawah bangunan gedung.
e) Memeriksa gambar rencana struktur bangunan gedung.
f) Memeriksa gambar rencana detail struktur bangunan gedung.
g) Memeriksa data teknis untuk penyusunan spesifikasi teknis bangunan gedung.
h) Mengawasi pengendalian staking out bangunan gedung.
i) Memeriksa persiapan pelaksanaan konstruksi
j) Mengawasi pengendalian pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai gambar rencana.
k) Mengawasi uji fungsi bangunan dan sarana dalam bangunan gedung.
l) Menyiapkan serah terima pekerjaan.
m) Membuat laporan pekerjaan.
4. Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal
Tugas dan tanggungjawab Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Bertanggung jawab kepada Team Leader.
b) Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pengawasan pelaksanaan Pengendalian dan
Rencana Desain Mekanikal Elektrikal dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
c) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain Mekanikal Elektrikal
yang dihasilkan oleh Kontraktor Pelaksana dengan memperhatikan dokumen perencanaan
mekanikal elektrikal.
d) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar Shop Drawing Mekanikal
Elektrikal yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana.
e) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar AsBuilt Mekanikal Elektrikal
yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana.
f) Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan pekerjaan di
lapangan untuk bidang Mekanikal Elektrikal bangunan.
5. Tenaga Ahli K3 Konstruksi
Tugas dan tanggungjawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi yaitu sebagai berikut :
a) Bertanggung jawab kepada Team Leader.
b) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi.
c) Mengelola program K3, dokumen kontrak, dan metode kerja yang dikerjakan oleh pelaksana
konstruksi.
d) Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
e) Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
f) Mengelola laporan penerapan K3 dan pedoman teknis K3 konstruksi.
g) Mengelola metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan.
h) Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.
6. Pengawas / Inspector
Tugas dan tanggungjawab Pengawas / Inspector dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas
pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak serta melakukan pengujian terhadap kuantitas
material dan peralatan yang ditempatkan dilapangan.
b. Bertanggung jawab penuh terhadap Team Leader untuk mengawasi kuantitas pekerjaan
yang dilaksanakan kontraktor.
c. Melakukan pemeriksaan dan survey yang diperlukan atas pekerjaan dan volume pekerjaan
yang dilaksanakan oleh kontraktor.
d. Melakukan Pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar rencana serta
memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan kontraktor
e. Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
f. Memberikan Instruksi kepada kontraktor apabila pelaksanaan di lapangan dinilai tidak
sesuai atau tidak benar serta membahayakan.
g. Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan spesifikasi teknis.
h. Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan pekerjaan, terdiri
dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan bentuk dan ukuran pekerjaan,
peralatan di lapangan.
i. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan
dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambah
(extra).
7. CAD Operator / Drafter
Tugas dan tanggungjawab CAD Operator/Drafter adalah melakukan pemeriksaan dan
monitoring gambar kerja yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor.
8. Tenaga Administrasi
Tugas dan tanggungjawab Tenaga Administrasi adalah mengumpulkan data proyek,
memproses data, membuat laporan harian serta mengarsipkan berkas atau data – data yang
dianggap penting.
IV. LAPORAN
1. Laporan Mingguan
Laporan Mingguan memuat progress fisik dan KONSULTAN PENGAWASAN per minggu,
laporan harus diserahkan selambat lambatnya 2 hari kerja minggu berikutnya sebanyak 5
eksemplar.
2. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat progress pekerjaan fisik dan KONSULTAN
PENGAWASAN tiap bulan, laporan harus diserahkan selambat lambatnya 5 hari kerja bulan
berikutnya sebanyak 5 eksemplar.
3. Laporan Akhir
Laporan Akhir yang berisi laporan kegiatan KONSULTAN PENGAWASAN mulai awal hingga
akhir yang dimuat secara masukan / rekomendasi KONSULTAN PENGAWASAN untuk tahap
selanjutnya.
Laporan Hasil KONSULTAN PENGAWASAN tersebut dibuat dalam rangkap 5 dan harus
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selambat- lambatnya 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja beserta Soft Copy Laporan
4. Laporan Dokumentasi
Laporan dokumentasi terdiri dari rangkuman foto-foto dan video pelaksanaan konstruksi fisik
untuk merekam kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik setiap minggunya mulai dari 0% sampai
dengan 100% dan merupakan bagian dari kelengkapan laporan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran.
V. BIAYA
1. Biaya Pekerjaan Pengawasan dan tata cara pembayaran akan diatur secara kontraktual setelah
melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan Jasa Konsultan sesuai peraturan yang berlaku, antara
lain terdiri dari:
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
b. Materi dan penggandaan laporan
c. Pembelian dan atau sewa peralatan
d. Pajak dan iuran daerah lainnya.
MULYADI SH.MH
NIP. 19701121 1991031 002