Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN
KONSULTANSI MANAJEMEN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN MAKASSAR CORE CITY ARENA (MACCA)
DAN
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SIRKUIT
INTERNASIONAL UNTIA

1. PENDAHULUAN
A. UMUM.

1. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Pedoman Teknis Pembangunan


Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri PU Nomor: 22/PRT/M/2018 tanggal
14 September 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
Konsultan Manajemen Konstruksi digunakan untuk pembangunan bangunan
gedung negara yaitu:

a. Bangunan bertingkat diatas 4 lantai, dan atau


b. Bangunan dengan luas total diatas 5.000 m2, dan atau
c. Bangunan khusus, dan atau
d. Melibatkan lebih dari satu konsultan perencana maupun kontraktor, dan atau.
e. Dilaksanakan secara bertahap yang tidak dapat diselesaikan dalam satu tahun
anggaran.

2. Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) akan melaksanakan pengendalian/


pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh konsultan Perencana dan
kontraktor Pelaksana/pemborong yang diikut sertakan dalam satuan kerja
bersangkutan, yang menyangkut aspek mutu, waktu, dan biaya, serta administrasi
kontrak.

3. Secara kontraktual Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) bertanggung jawab


kepada Kepala Satuan Kerja.
Dalam kegiatan operasionalnya, konsultan MK mendapatkan bantuan
bimbingan teknis dan administrasi dalam menentukan arah pekerjaan pengendalian/
pengawasan dari Pengelola satuan kerja, yang terdiri dari Pengelola Administrasi dan
Keuangan serta Pengelola Teknis yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada
Kepala Satuan Kerja.

2. LATAR BELAKANG
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup Satuan
Kerja Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Makassar
Kegiatan Manajemen Konstruksi Pembangunan Makassar Core City Arena (Macca)
dan Pembangunan Sirkuit Internasional Untia adalah mengelola atau mengatur
pelaksanaan proyek pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
optimal sesuai dengan persyaratan, dan untuk keperluan pencapaian tujuan
tersebut harus memperhatikan mutu bangunan, biaya yang digunakan dan alokasi
waktu.
Apabila evaluasi secara sistematis terhadap suatu perencanaan masih dapat
dilakukan untuk mencapai hasil yang lebih optimal dan maksimal tanpa mengurangi
fungsi dan kinerja teknis suatu konstruksi, maka perlu dilakukan suatu kajian
Rekayasa Nilai, yang merupakan suatu program efisiensi dengan pendekatan
sistematis. Dengan menerapkan Manajemen Konstruksi Pembangunan Makassar
Core City Arena (MACCA) dan Sirkuit Internasional Untia, biaya proyek diharapkan
dapat berkurang dengan adanya peninjauan pada pembiayaan yang tidak perlu
berkaitan dengan masalah teknis pada tahap perencanaan dan pelaksanaan
konstruksi, tanpa mengurangi tingkat mutu, keandalan, serta fungsi proyek itu
sendiri.
a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup Satuan
Kerja Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Makassar
b. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah Kota Makassar yang dalam hal
ini adalah Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Manajemen Konstruksi yang memuat masukan, kriteria, proses dan
keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan
dalam pelaksanaan tugas.

b. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan MK dapat melaksanakan


tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang optimal
sesuai KAK ini.

4. S A S A R A N
Sasaran dari Kegiatan ini adalah :
a. Tersusunnya Dokumen Tender Pengadaan Kegiatan Konstruksi Pembangunan
Makassar Core City Arena (MACCA) dan Sirkuit Internasional Untia Kota
Makassar yang memenuhi persyaratan dan peraturan peraturan yang berkaitan
dengan pembangunan Negara melalui proses yang akan dilakukan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi.
Dokumen Hasil Pengadaan Pekerjaan Pembangunan Sirkuit Internasional Untia
Kota Makassar oleh konsultan Manajemen Konstruksi diharapkan dapat
memberikan pedoman secara utuh untuk pekerjaan Pembangunan Sirkuit
Internasional Untia Kota Makassar

b. Terkontrolnya Kegiatan pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Sirkuit


Internasional Untia Kota Makassar

5. NAMA DAN ORGANISASI PA/PPK


Nama Organisasi : Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar
Pengguna Jasa : Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Makassar
Nama PA/PPK : Andi Patiware, S.Stp., MM
Alamat : Jalan Ahmad Yani No. 2 ( Lantai 4 Gedung Balaikota
Makassar )

6. SUMBER PENDANAAN
a. BIAYA MANAJEMEN KONSTRUKSI
1. Untuk pelaksanaan pekerjaan manajemen konstruksi ini diperlukan
biaya kurang lebih Rp. 7.088.004.175,00.- ( Tujuh Milyar Delapan Puluh
Delapan Juta Empat Ribu Seratus Tujuh Puluh Lima Rupiah ).
2. Biaya tersebut mengacu dan mengikuti pedoman dalam peraturan Menteri
Pekerjaan UMUM No. 22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu :
1. Biaya Manajemen Konstruksi dibebankan pada biaya untuk komponen
kegiatan Manajemen Konstruksi yang baersangkutan ;
2. Besarnya nilai biaya manajemen konstruksi maksimum dihitung
berdasarkan prosentase biaya manajemen konstruksi terhadap biaya
konstruksi yang tercantum;
3. Besarnya biaya manajemen konstruksi dihitung secara otang-bulan dan
biaya langsung bias diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate ;
4. Biaya Manajemen Konstruksi ditetapkan dari hasil seleksi atau penunjukan
langsung pekerjaan yang bersangkutan yang akan dicantumkan dalam
kontrak, termasuk biaya untuk:
1). Honorarim tenaga ahli dan tenaga penunjang;
2). Materi dan penggandaan laporan;
3). Pembelian dan atau sewa peralatan;
4). Sewa kendaraan ;
5). Biaya rapat-rapat;
6). Perjalanan (lokal maupun luar kota);
7). Jasa dan overhead manajemen konstruksi;
8). Asuransi/pertanggungan (indemnity insurance;
9). Pajak dan iuran daerah lainnya.
5. Pembayaran biaya manajemen konstruksi didasarkan pada prestasi
kemajuan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi di lapangan
b. SUMBER DANA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan kepada : DIPA
APBD Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar Tahun 2023 – 2024.

7. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


a. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup Kegiatan pada pekerjaan ini mengacu kepada Peraturan Menteri PUPR
nomor 25 tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR Nmor 1
tahun 2020 tentang satndar dan pedoman pengadaan pekerjaan konstruksi
terintegrasi rancang bangun melalui penyedia.
Lingkup Pekerjaan dalam menyelanggarakan pekerjaan konsultan Manajemen
konstruksi (MK) pada pengendalaian pelaksanaan konstruksi Makassar Core City
Arena Kota Makassar yang akan dilaksanakan dengan metode Konstuksi
Terintegrasi Rancang dan bangun yang akan direncanakan dalam 2 (Dua) tahun
perencanaan yaitu tahun 2023 s/d 2024.

Secara umum Konsultan Manajemen Konstruksi memiliki tugas:


1. Melaksanakan Penjaminan Mutu (quality assurance) pelaksanaan pekerjaan
mulai dari tahapan pelaksanaan konstruksi, sampai dengan serah terima akhir
pekerjaan;
2. Penyedia jasa manajemen konstruksi untuk pekerjaan pelaksanaan konstruksi
dengan Rancang dan Bangun (Design and Build);
3. Membantu pengguna jasa dalam melakukan persetujuan atau penolakan
perubahan kontrak;
4. Melakukan verifikasi atas tagihan pemabayaran;
5. Membantu pengguna jasa dalam menghitung nilai peolehan asset barang milk
negara; dan
6. Membantu pengguna jasa ketika dilakukan audit hasl pekerjaan/ proyek
setelah serah terima akhir pekerjaan.
b. Tahap pelaksanaan Konstruksi Terintegrasi Rancang bangun
Lingkup tugas pada tahap pelaksanaan konstruksi (terintegrasi rancang bangun)
meliputi:

1. Pengajuan IMB
2. Pengendalian dan evaluasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, yang
meliputi detail desain, program penyediaan dan penggunaan sumber daya,
startegi dan pentahapan konstruksi
3. Memberikan konsultasi kegiatan perencanaan, yang meliputi penelitian dan
pemerikasaan hasil perencanaan dari sudut efisiensi sumber daya dan baya,
serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi;
4. Mengendalikan perencanaan, melalui kegiatan evaluasi program terhadap
hasil perencanaan, perubahan-perubahan lingkungan, penyimpangan teknis
dan administrasi atas persoalan yang timbul, serta pengusulan koreksi
program;
5. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlimbat pada tahap
perencanaan;
6. Menyusun laporan bulanan kegiatan konsultasi manajemne konstruksi tahap
perencanaan; merumuskan evaluasi status dan koreksi teknis bila terjadi
penyimpangan;
7. Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan;
8. Membuat laporan reviu desain pada setiap tahapan penyusunan rencana
teknis sebagai acuan persetujuan pengguna jasa serta menyapkan visualisasi 3
dimensi;
9. Mengadakan dan memimpin rapat- rapat koordinasi perencanaan, menyusun
laporan hasl rapat koordinasi, dan membuat laporan kemajuan pekerjaan
manajemen konstruksi;
Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh
penyedia

c. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan : JL. Salodong Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya Kota


Makassar

d. DATA LOKASI

1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsutan MK harus mencari informasi yang


dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan pemberi tugas termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK)

2. Konsultan MK harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam


pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala Satuan Kerja selaku
pemberi tugas maupun yang dicari sendiri. Kesalahan, kelalaian pekrjaan
perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung
jawab konsultan MK

8. LINGKUP TUGAS MANAJEMEN KONSTRUKSI

Lingkup kegiatan pada pekerjaan ini mengacu kepada Peraturan Menteri PUPR
Nomor 25 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR Nomor 1
Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang Bangun melalui Penyedia;, Peraturan Menteri PUPR Nomor 1
Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Rancang dan Bangun Melalui Penyedia, dan Peraturan Menteri PUPR No
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara dan serta
peraturan lainnya bidang bangunan Gedung (mengacu pada standar dan acuan di
dalam KAK ini).Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan MK adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor; 22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara yang terdiri dari:

a. Secara umum Konsultan Manajemen Konstruksi memiliki tugas :

1. melaksanakan penjaminan mutu (quality assurance) pelaksanaan pekerjaan


mulai dari tahapan pelaksanaan konstruksi, sampai dengan serah terima akhir
pekerjaan;
2. Penyedia jasa manajemen konstruksi untuk pekerjaan pelaksanaan konstruksi
dengan Rancang dan Bangun (Design and Build);
3. membantu pengguna jasa dalam melakukan persetujuan atau penolakan
perubahan Kontrak;
4. melakukan verifikasi atas tagihan pembayaran;
5. membantu pengguna jasa dalam menghitung nilai perolehan aset barang
milik negara; dan
6. membantu pengguna jasa ketika dilakukan audit hasil pekerjaan/proyek
setelah serah terima akhir pekerjaan.

b. Tahap Pelaksanaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun Lingkup tugas pada


tahap pelaksanaan konstruksi (terintegrasi rancang bangun) meliputi:
1. pengajuan IMB.
2. pengendalian dan evaluasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, yang
meliputi detail desain, program penyediaan dan penggunaan sumber daya,
strategi dan pentahapan konstruksi.
3. memberikan konsultansi kegiatan perencanaan, yang meliputi penelitian dan
pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut efisiensi sumber daya dan biaya,
serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi;
4. mengendalikan perencanaan, melalui kegiatan evaluasi program terhadap
hasil perencanaan, perubahan-perubahan lingkungan, penyimpangan teknis
dan administrasi atas persoalan yang timbul, serta pengusulan koreksi
program;
5. melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada tahap
perencanaan;
6. menyusun laporan bulanan kegiatan konsultansi manajemen konstruksi tahap
perencanaan, merumuskan evaluasi status dan koreksi teknis bila terjadi
penyimpangan;
7. meneliti kelengkapan dokumen perencanaan;
8. membuat laporan reviu desain pada setiap tahapan penyusunan rencana
teknis sebagai acuan persetujuan pengguna jasa serta menyiapkan visualisasi
3 dimensi;
9. mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan, menyusun
laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan kemajuan pekerjaan
manajemen konstruksi;
10. mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh penyedia
jasa pelaksanaan konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian
sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja,
peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program
Quality Assurance atau Quality Control, dan program kesehatan dan
keselamatan kerja (K3). membantu pengguna jasa dalam melakukan
persetujuan atau penolakan perubahan Kontrak;
11. mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi,
pengendalian perubahan pekerjaan, pengen- dalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja serta memastikan praktik
konstruksi hijau tetap dijalankan (amanat Peraturan Menteri PUPR tentang
bangunan gedung hijau);
12. melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial
yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta
melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;
13. dalam tahapan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan konstruksi konsultan
manajemen konstruksi diwajibkan menerapkan penggunaan aplikasi BIM;
14. melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik;

c. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:


1. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
2. mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
3. mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume atau realisasi fisik;
4. mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
5. menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan
hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan
konstruksi fisik yang dibuat oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi;
6. meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan
oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi;
7. meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As
Built Drawing) sebelum serah terima I;
8. menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima I;
9. bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan konstruksi menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;
10. menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita acara serah
terima pertama pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk
pembayaran 8 angsuran pekerjaan konstruksi;
11. melakukan verifikasi atas tagihan pembayaran;
12. melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung
terbangun sesuai dengan IMB;
13. membantu pengelola kegiatan dalam menghitung nilai perolehan aset barang
milik negara;
14. menyiapkan dan menyusun dokumen pendaftaran;
15. menyiapkan dan menyusun kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
dari Pemerintah Kabupaten Karangasem; dan
16. membuat surat pernyataan terkait kelaikan fungsi bangunan gedung
17. membantu pengguna jasa ketika dilakukan audit hasil pekerjaan/proyek
setelah serah terima akhir pekerjaan.

d. Tahap Pemeliharaan Konstruksi


Lingkup tugas pada tahap pemeliharaan konstruksi meliputi:
1. menyusun daftar cacat/kerusakan akibat masa pemeliharaan dan mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan sampai serah terima akhir;
2. menyusun berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima akhir
pekerjaan konstruksi;
3. laporan masa pemeliharaan dibuat dan dilaporkan kepada PPK setiap bulan.

e. Ruang Lingkup Wilayah


Pembangunan Indoor Multifunction Stadium dalam rangka Kejuaraan Dunia Bola
Basket Tahun 2023 terdiri dar pekerjaan indoor Multifunction Stadium
berkapasitas 16.000 penonton, Pembangunan Pagar, dan Pekerjaaan Kawasan
pada area seluas 30.702 m2 (3,07 hektar).

f. Tahap Pelaksanaan

1. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh


pelaksana konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran
fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa : tenaga kerja,
peralatandan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program
Quality Assurance /Quality Control, dan program kesehatan dan keselamatan
kerja (K3)
2. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik ( Kualitas dan kwantitas) hasil konstruksi,
pengendalian pubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
3. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial
yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta
melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan
4. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat pelaksanaan
konstruksi fisik.
5. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:

a) memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang


akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan
b) mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
c) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari sega kualitas, kuantitas
dan laju pencapaian volume/realisasi fisik.
d) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi
e) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan/bulanan pekerjaan manajemen konstruksi fisik yang
dibuat oleh pelaksana konstruksi.
f) Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan
dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksana konstruksi.
g) Membuat gambar dan meneliti kembali untuk pelaksanaan (shop
drawings) yang diajukan oleh pelaksana konstruksi.
h) Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan ( As
Built Drawings ) sebelum serah terima I;
i) Menyusun daftar cacat/kerusakan sebalum serah terima I (Pertama), dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan;
j) Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk
pemeliharaan dan penggunaan bangunann gedung;
k) Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima I
(Pertama), berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima II
(Kedua) pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran
angsuran pekerjaan konstruksi

6. Menyusun laporan laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi setiap


periode pelaksaaan.

9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

a. Jangka waktu pelaksanaan Manajemen Konstruksi diperkirakan 720 (Tujuh Ratus


Dua Puluh) hari kalender, terhitung sejak diterbitkannya SPMK.

b. Konsultan Manajemen Konstruksi mempunyai kewajiban untuk melaksanakan


Persiapan Dokumen Tender pengadaan pekerjaan Rancang dan Bangun (Design
and Build) pengawasan pada masa pemeliharaan hasil pelaksanaan konstruksi
Tahap I.

10. TENAGA AHLI


Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan harus menyediakan tenaga-
tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi untuk menjalankan kewajibannya
sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini, yang sertifikat dan
disetujui oleh Pemberi Tugas.

Struktur Organisasi dan daftar Tenaga Ahli dengan kualifikasinya, sebagai berikut:

TENAGA AHLI
a. Team Leader (Ahli Manajemen Konstruksi – Kode 601)
Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Strata 1 (S1)
Teknik lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi. Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) Madya
Manajemen Konstruksi (601) yang dikeluarkan oleh Lembaga yang
berwenang. Lingkup tugas Team Leader yaitu memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
b. Tenaga Ahli Teknik Jalan (Kode 202)
Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Sarjana
Teknik Sipil Strata 1 (S1) lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi. Memiliki sertifikasi keahlian
(SKA) Madya klasifikasi Sipil sub klasifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung
(202) yang dikeluarkan oleh Lembaga yang berwenang. Tenaga tersebut
tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan (waktu dan
spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain, pada pekerjaan sipil.
c. Tenaga Ahli Teknik Bangunan Gedung (Kode 201)
Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Sarjana
Teknik Sipil/ Arsitektur Strata 1 (S1) lulusan universitas atau perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi. Memiliki sertifikasi
keahlian (SKA) Madya klasifikasi Sipil sub klasifikasi Ahli Teknik Bangunan
Gedung (201) yang dikeluarkan oleh Lembaga yang berwenang. Tenaga
tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan (waktu
dan spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain, pada pekerjaan
struktur bangunan.
d. Tenaga Ahli Arsitektur (Kode 101)
Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Sarjana
Arsitektur Strata 1 (S1) lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang yang dikeluarkan oleh Lembaga yang
berwenang. Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) Madya klasifikasi
Arsitektur subklasifikasi Arsitek (101) yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah disahkan oleh LPJK. Tenaga tersebut tugas utamanya
melakukan pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas),
pelaporan, review desain, pada pekerjaan arsitektur.
e. Tenaga Ahli K3 Konstruksi (603)
Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Strata satu
(S1) Teknik, lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi. Memiliki sertifikasi keahlian (SKA)
Madya klasifikasi Manajemen Pelaksanaan subklasifikasi Ahli K3
konstruksi (603) yang dikeluarkan oleh Lembaga yang berwenang.
Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya yaitu membantu Tim Leader
membuat dan menyusun program dan perencanaan keselamatan kerja
proyek konstruksi dan melakukan pengawasan atas penerapan sistem,
program dan perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
pelaksanaan proyek konstruksi.

f. Tenaga Ahli Mekanikal (Kode 301)


Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Strata satu
(S1) Mesin, lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi. Memiliki sertifikasi keahlian (SKA)
Madya klasifikasi Mekanikal subklasifikasi Ahli Teknik Mekanikal (301)
yang yang dikeluarkan oleh Lembaga yang berwenang. Tenaga tersebut
tugas utamanya yaitu membantu Tim Leader memberi masukan
pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan,
review desain pekerjaan elektrikal bangunan dan fasilitas kawasan pada
pekerjaan pengawasan pelaksanaan mekanikal Bangunan maupun
Kawasan.
g. Tenaga Ahli Elektrikal (Kode 401)
Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Strata satu
(S1) Elektro/Mesin, lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi. Memiliki sertifikasi keahlian (SKA)
Madya klasifikasi Elektrikal subklasifikasi Ahli Teknik Tenaga Listrik (Kode
401) yang dikeluarkan oleh Lembaga yang berwenang. Tenaga tersebut
tugas utamanya yaitu membantu Tim Leader memberi masukan
pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan,
review desain pekerjaan elektrikal bangunan dan fasilitas kawasan pada
pekerjaan pengawasan pelaksanaan Elektrikal Bangunan maupun
Kawasan.
h. Tenaga Ahli Geoteknik (Kode 216)
Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Strata satu
(S1) Sipil/ Geologi/ Lingkungan, lulusan universitas atau perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi. Memiliki sertifikasi
keahlian (SKA) Madya klasifikasi Sipil/ Geologi subklasifikasi Ahli Teknik
Geoteknik (216) yang dikeluarkan oleh Lembaga yang berwenang.
Tenaga tersebut tugas utamanya yaitu membantu Tim Leader
melaksanakan pengukuran dan uji kekuatan daya dukung tanah dan
menilai jenis-jenis tanah pada lokasi yang akan didirikan bangunan
maupun kawasan.
i. Tenaga Ahli Lansekap (Kode 103)
Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Sarjana
Arsitektur /Arsitektur Lansekap Strata 1 (S1) lulusan universitas atau
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) Madya klasifikasi Arsitektur
subklasifikasi Arsitektur Lansekap (103) yang dikeluarkan oleh Lembaga
yang berwenang. Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan
pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan,
review desain, pada pekerjaan lansekap.
j. Tenaga Ahli Sistem Manajemen Mutu (604)
Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Strata satu
(S1) Teknik, lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi. Memiliki sertifikasi keahlian (SKA)
Madya klasifikasi Manajemen Pelaksanaan subklasifikasi Ahli Sistem
Manajemen Mutu (604) yang dikeluarkan oleh Lembaga yang
berwenang. Tenaga tersebut tugas utamanya yaitu membantu Tim
Leader membuat dan menyusun program dan perencanaan Sistem
Manajemen Mutu proyek konstruksi dan melakukan pengawasan atas
penerapan sistem, program dan perencanaan Manajemen Mutu dalam
pelaksanaan proyek konstruksi.
k. Tenaga Ahli Iluminasi (104)
Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Strata satu
(S1) Teknik, lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi. Memiliki sertifikasi keahlian (SKA)
Madya klasifikasi sipil subklasifikasi Ahli Teknik Iluminasi (104)
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK. Tenaga
tersebut tugas utamanya yaitu membantu Tim Leader memberi
masukan pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas),
pelaporan, review desain pekerjaan tata cahaya
proyek dan fasilitas kawasan pada pekerjaan pengawasan pelaksanaan
tata cahaya Bangunan maupun Kawasan.

KUA WAKTU
LIFIK SKA PENGALA JUMLAH
No. TENAGA JURUSAN
ASI MAN (ORANG)

A. TENAGA AHLI
Arsitektur/
1 Team Leader S1 Sipil/Manajeme Madya 24 5 thn 1
nTeknik
Konstruksi
2 Ahli Teknik Jalan S1 Sipil Madya 16 3 thn 1
Konstruksi
Ahli Teknik Bangunan
3 S1 Teknik Sipil Madya 14 3 thn 1
Gedung
Teknik
4 Ahli Arsitektur S1 Madya 16 3 thn 1
Arsitektur
Teknk Elektro/
5 Ahli K3 Konstruksi S1 Madya 14 3 thn 1
Arsitektur

6 Ahli Mekanikal S1 Teknik Madya 12 3 thn 1

7 Ahli Elektrikal S1 Teknik Madya 12 3 thn 1

8 Ahli Geoteknik S1 Teknik Madya 10 3 thn 1

9 Ahli Lansekap S1 Teknik Madya 10 3 thn 1

Ahli Sistem
10 S1 Teknik Madya 10 3 thn 1
manajemen Mutu

11 Ahli Iluminasi S1 Teknik Madya 6 3 thn 1


TENAGA
PENGAWASAN
B. LAPANGAN DAN
TENAGA
PENDUKUNG
TENAGA PENGAWAS

Pengawasan Lapangan
1 S1 Teknik Sipil 14 3 thn 5
Sipil -
Pengawasan Teknik
2 S1 14 3 thn 4
LapanganArsitektur Arsitektur -
Pengawasan
3 S1 Teknik Mesin 10 3 thn 2
Mekanikal -

4 Pengawasan Elektrikal S1 Teknik Mesin 10 3 thn 2


-
S1/D D3/Komputer/I
5 Quality Assurance 12 1 thn 1
3 nformatika -

5 Pengawasan plumbing S1 Teknik Mesin 5 3 thn 1


-
TENAGA
PENDUKUNG
S1/D3 Semua
Manager Kantor 12 1 thn 1
1 S1/D3 Jurusan -
2 Estimator S1/D SMK/SMA/Sede - 10 1 thn 1
3 rajat -
S1/D D3/Komputer/I
3 Operator CAD dan BIM 10 1 thn 1
3 nformatika/Arsi -
tektur
Sesuai dengan ketentuan, maka tenaga ahli diatas harus memiliki Sertifikat tenaga
Ahli SKA/SKT dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curriculum vittae (pengalaman
dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.

11. PELAPORAN
a. Laporan Pendahuluan;
b. Laporan Mingguan;
c. Laporan Bulanan;
d. Laporan Akhir;

12. PENUTUP
a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yang dibutuhkan
b. Berdasarkan bahan bahan-bahan tersebut, maka konsultan agar segaera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan pemberi tugas
Penetapan Nilai Bobot Kualifikasi Teknis

No Uraian Evaluasi Nilai Ambang Kriteria Penilaian


Maksimum Batas
1 Unsur Pengalaman Perusahaan 100 70
a. Pekerjaan di bidang Jasa 20 - Jumlah Pengalaman:
Konsultansi Konstruksi paling 1) ≥ 20 kali diberikan nilai 20
kurang 1 (satu) pekerjaan 2) 15-19 kali diberikan nilai 15
dalam kurun waktu 4 3) 10-14 kali diberikan nilai 10
(empat) tahun terakhir baik 4) 1 - 9 kali diberikan nilai 5
di lingkungan pemerintah 5) Tidak memiliki pengalaman
maupun swasta, termasuk diberikan nilai 0
pengalaman subkontrak
kecuali bagi Penyedia yang
baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun
b. memiliki pengalaman 50 40 Jumlah Pengalaman:
mengerjakan pekerjaan 1) ≥ 10 kali diberikan nilai 50
sejenis: 2) 6-9 kali diberikan nilai 40
1) untuk pekerjaan Usaha 3) 2-5 kali diberikan nilai 30
Kecil berdasarkan 4) 1 kali diberikan nilai 10
subklasifikasi; atau 5) Tidak memiliki pengalaman
diberikan nilai 0
2) untuk pekerjaan Usaha
Menengah atau Usaha
Besar, pekerjaan
sejenis berdasarkan
lingkup pekerjaan.
Lingkup pekerjaan
adalah pekerjaan
Manajemen
Konstruksi.
c. Pengalaman mengerjakan 30 20 Jumlah Pengalaman:
pekerjaan sejenis dalam 1) ≥ 10 kali diberikan nilai 30
waktu 10 (sepuluh) tahun 2) 6-9 kali diberikan nilai 20
terakhir. 3) 2-5 kali diberikan nilai 10
4) 1 kali diberikan nilai 5
5) Tidak memiliki pengalaman
diberikan nilai 0

Peserta dinyatakan lulus evaluasi


Jumlah Nilai 100 teknis apabila nilai total dan nilai
masing-masing unsur di atas ambang
batas.

Di buat di : Makassar
Tanggal : 05 Desember 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

Anda mungkin juga menyukai