Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI


KDP LANJUTAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

UNIT/LEMBAGA : DIREKTORAT PRASARANA STRATEGIS, DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

UNIIT ORGANISASI : BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH SUMATERA BARAT

SATUAN KERJA : PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

LOKASI : KOTA BUKITTINGGI, PROVINSI SUMATERA BARAT

TAHUN ANGGARAN : 2022 – 2023 (KONTRAK TAHUN JAMAK)


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH SUMATERA BARAT

KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

KDP LANJUTAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

UNIT/LEMBAGA : Direktorat Prasarana Strategis, Direktorat Jenderal Cipta Karya


UNIIT ORGANISASI : Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat
Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sumatera Barat
PROGRAM : Manajemen Konstruksi KDP Lanjutan Universitas Negeri Padang
SASARAN PROGRAM : Sasaran dari Konsultan Manajemen Konstruksi KDP Lanjutan Universitas
Negeri Padang adalah sebagai berikut :
• Terarahnya pelaksanaan KDP Lanjutan Universitas Negeri Padang
dan lingkungannya, sesuai dengan tahapan kegiatan mulai dari
pengendalian perencanaan (review design), pengawasan pelaksanaan
konstruksi sampai pelaporan yang memenuhi azas standar dan kriteria
teknis
• Terlaksanakannya kegiatan pelaksanaan konstruksi melalui
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan konstruksi secara
berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta
diselenggarakan dengan tertib administrasi

DETAIL KEGIATAN : Manajemen Konstruksi KDP Lanjutan Universitas Negeri Padang mulai dari
SPMK Konstruksi, Serah Terima Pekerjaan Pertama, Masa Pemeliharaan
dan Serah Terima Kedua serta dukungan pemenuhan persyaratan perizinan
bangunan Gedung yang diperlukan (termasuk IMB dan SLF) pada Gedung
yang mengalami mangkrak dalam pelaksanaan pembangunan awalnya.

1. PENDAHULUAN
1.1. UMUM
1) Setiap bangunan gedung Negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi
secara optimal fungsi bangunannya, andal, ramah lingkungan dan dapat berfungsi/ bermanfaat sebagai teladan
bagi lingkungannya
2) Mengacu pada, Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 25 Oktober 2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, dimana penyedia jasa manajemen konstruksi digunakan untuk:
a. bangunan bertingkat di atas 4 (empat) lantai; dan/atau
b. bangunan dengan luas total di atas 5.000 m²(lima ribu meter persegi); dan/atau
c. bangunan khusus; dan/atau
d. yang melibatkan lebih dari satu penyedia jasa perencanaan maupun penyedia jasa pelaksana konstruksi;
dan/atau
e. yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran (multiyears project).
3) Penyedia jasa Manajemen Konstruksi (MK) akan melaksanakan pengendalian/ pengawasan terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa pelaksana konstruksi pada pekerjaan fisik KDP Lanjutan
Universitas Negeri Padang;
4) Secara Kontraktual penyedia jasa Manajemen (MK) bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen
Prasarana Strategis Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sumatera Barat;
5) Penyedia jasa manajemen konstruksi tidak dapat merangkap sebagai penyedia jasa perencanaan konstruksi
untuk pekerjaan yang bersangkutan;
6) Penyedia jasa manajemen konstruksi bertugas sejak ditetapkan berdasarkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) mulai dari tahap perencanaan teknis sampai serah terima akhir pekerjaan konstruksi fisik, dan
berfungsi melaksanakan pengendalian pada tahap pelaksanaan konstruksi.

1.2. LATAR BELAKANG


Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian kegiatan dari Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana
Permukiman Provinsi Sumatera Barat. Agar pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi KDP Lanjutan
Universitas Negeri Padang dapat berlangsung dengan arah yang benar, dan mengurangi adanya deviasi akibat
penyimpangan yang mungkin terjadi sehingga bangunan dapat menjamin keselamatan pengguna dan
lingkungannya, berfungsi maksimal dan aksesibel sehingga kegagalan konstruksi maupun kegagalan bangunan
dapat dihindari maka diperlukan adanya penyedia jasa Manajemen Konstruksi. Penyedia jasa Manajemen
Konstruksi inilah yang nantinya bertugas untuk melaksanakan pengendalian / pengawasan terhadap pekerjaan
yang dilakukan oleh Penyedia jasa Perencana dan Penyedia Jasa Konstruksi/pemborong yang diikutsertakan
dalam proyek bersangkutan, yang menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya serta administrasi kontrak. Secara
kontraktual.Penyedia jasa Manajemen Konstruksi (MK) bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Dalam kegiatan operasionalnya, penyedia jasa Manajemen Konstruksi (MK) mendapatkan bantuan bimbingan
teknis dan administrasi dalam menentukan arah pekerjaan pengendalian/pengawasan dari Pejabat Pembuat
Komitmen dibantu Pelaksana/ Direksi Teknis. Untuk itu perlu disusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan
penyedia jasa Manajemen Konstruksi(MK). Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksudkan untuk
menjamin bahwa proses pelaksanaan pekerjaan sejak tahap perencanaan sampai dengan penyerahan pekerjaan
konstruksi dapat dilaksanakan sesuai dengan standar teknis sehingga menjadi tepat guna, tepat kualitas dan tepat
sasaran.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN


1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi penyedia jasa manajemen konstruksi yang
memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan dalam pelaksanaan
tugas;
2) Dengan penugasan ini diharapkan penyedia jasa pengawas konstruksi dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang optimal sesuai KAK ini.

1.4. SASARAN
Sasaran dilaksanakannya kegiatan penyedia jasa manajemen konstruksi ini adalah:
1) Terarahnya secara teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksi KDP Lanjutan Universitas Negeri Padang;
2) Terkendalinya pelaksanaan pekerjaan konstruksi KDP Lanjutan Universitas Negeri Padang secara
kualitas dan kuantitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta diselenggarakan secara tertib
administrasi melalui pengawasan yang baik;
3) Terpenuhinya persyaratan perizinan bangunan gedung negara yang diperlukan sesuai peraturan yang
berlaku, terpenuhinya pernyataan tentang keandalan bangunan dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
1.5. NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA DAN KEGIATAN

1) Satuan Kerja : Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sumatera Barat
2) Nama Kegiatan : Manajemen Konstruksi KDP Lanjutan Universitas Negeri Padang
3) Tahun anggaran : 2022 - 2023 (MYC)
4) Sumber Dana : APBN

1.6. SUMBER PENDANAAN


1) Biaya Manajemen Konstruksi
Pagu Dana pekerjaan Manajemen Konstruksi (MK) ini sebesar Rp. 2.073.000.000,- (Dua Milyar Tujuh Puluh
Tiga Juta Rupiah).
2) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian (Kontrak) yang dibuat oleh PPK Prasarana
Strategis Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sumatera Barat dengan Penyedia Jasa
Penyedia jasa Manajemen Konstruksi hasil pengadaan.
3) Biaya pekerjaan Penyedia jasa Manajemen Konstruksi dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual
setelah melalui tahapan proses pengadaan penyedia jasa Manajemen Konstruksi sesuai peraturan yang
berlaku, minimal yang terdiri dari:
a) Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;
b) Materi dan penggandaan laporan;
c) Biaya ATK, Supplies Komputer dan Printer;
d) Pajak dan lainnya.
4) Pembayaran biaya Penyedia jasa Manajemen Konstruksi didasarkan pada pengeluaran nyata/real dan tahap
pembayaran dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi.

2. DATA – DATA PENUNJANG


2.1 LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
a) LINGKUP KEGIATAN
Lingkup Kegiatan; adalah melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi KDP
Lanjutan Universitas Negeri Padang.

b) LOKASI KEGIATAN
Gedung Laboratorium Pendidikan Kampus V Bukittinggi Universitas Negeri Padang
Jl. Batang Masang No.4, Belakang Balok, Kec. Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat
26181.

2.2 DATA DASAR


1) Kerangka Acuan Kerja merupakan data awal yang harus dipenuhi atau diperhatikan. Setiap pengadaan
data dan informasi harus diupayakan oleh Penyedia Jasa. Pengguna jasa akan menyediakan data-data
dasar sepanjang tersedia setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja yang meliputi:
a. Laporan Konsultan Perencana;
b. Dokumen Teknis Perencanaan;
c. Dokumentasi kondisi eksisting bangunan;
d. Perijinan yang sudah ada dari Pemerintah Kota Bukittinggi terkait Bangunan KDP Lanjutan Universitas
Negeri Padang.
2) Penyedia jasa diwajibkan melakukan explorasi dari data dasar yang tersedia termasuk data sekunder
lainnya yang dilakukan baik oleh instansi yang ada di pusat maupun yang ada di daerah untuk sinkronisasi
pelaksanaan kegiatan, standar teknis dan standar profesi yang berlaku termasuk semua peraturan terkait
baik dipusat maupun di daerah yang terbaru;
3) Untuk melaksanakan tugasnya penyedia jasa Manajemen Konstruksi harus mencari sendiri informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan Pemberi Tugas dalam KAK / Pengarahan Penugasan ini;
4) Penyedia jasa Manajemen Konstruksi harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Jasa maupun yang dicari sendiri. Kesalahan
pengendalian dan pengawasan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Penyedia
jasa Manajemen Konstruksi.

2.3 LINGKUP PEKERJAAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Lingkup Pekerjaan Penyedia jasa Manajemen Konstruksi meliputi pengendalian waktu, biaya, pencapaian
sasaran fisik (kualitas dan kuantitas), dan tertib administrasi di dalam kegiatan pekerjaan KDP Lanjutan
Universitas Negeri Padang mulai dari tahap Persiapan Pekerjaan sampai tahap masa pemeliharaan berakhir
(Serah Terima Akhir/ FHO Pekerjaan). Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, lingkup tugas
Manajemen Konstruksi adalah :
1) Tahap Review Desain
a) memberikan penyedia jasa kegiatan perencanaan, yang meliputi penelitian dan pemeriksaan hasil
perencanaan dari sudut efisiensi sumber daya dan biaya, serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi.
b) membuat laporan review desain pada dokumen teknis sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

2) Tahap Konstruksi
a) Bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai penugasannya;
b) Menyusun RMK (Rencana Mutu Kontrak) kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi sesuai dengan
peraturan dan standar yang berlaku;
c) Membantu PPK dalam pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan kontrak PCM dan MC-0;
d) Memeriksa dan mengevaluasi dokumen RMK dan RKK Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi termasuk
perubahannya;
e) Memfasilitasi dan Meneliti penyiapan dokumen untuk proses perizinan yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan;
f) Bersama dengan penyedia jasa konstruksi melakukan pemeriksaan lapangan bersama, dan melakukan
penyesuaian antara gambar, RAB dengan kondisi lapangan dalam rangka MC-0, memeriksa dan
menerbitkan Berita Acara MC-0 lengkap dengan lampiran teknis;
g) mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh penyedia jasa pelaksanaan
konstruksi, yang meliputi program program pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan
sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana,
program Quality Assurance atau Quality Control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
h) mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program pengendalian sumber daya,
pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil
konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian
kesehatan dan keselamatan kerja.
i) melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul, usulan koreksi
program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
j) melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik.
k) melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
1. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam
pengawasan pekerjaan di lapangan.
2. mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
volume atau realisasi fisik.
4. mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama
pekerjaan konstruksi.
5. menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan
pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian,
mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh penyedia jasa pelaksanaan
konstruksi.
6. menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan pembayaran angsuran
pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
7. meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi.
8. meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built Drawing) sebelum
serah terima I.
9. menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima I, dan mengawasi perbaikannya pada
masa pemeliharaan.
10. bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan konstruksi menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunangedung.
11. menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pertama, berita acara
pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk
pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.
12. Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsibangunan gedung terbangun sesuai dengan
IMB.
13. membantu Pengelola Kegiatan dalam menyusun Dokumen Pendaftaran.
14. membantu Pengelola Kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
dari Pemerintah Kabupaten Atau Kota setempat.
15. menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.

2.4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


a) Jangka waktu pelaksanaan Manajemen Konstruksi selama 360 (tiga ratus enam puluh) hari kalender
terhitung sejak diterbitkannya SPMK;
b) Manajemen Konstruksi mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pengawasan pada masa pemeliharaan
hasil pelaksanaan konstruksi.

2.5 KEBUTUHAN TENAGA AHLI


a. Penyedia Jasa Penyedia Jasa Manajemen Konstruksi harus menyediakan tenaga ahli dan tenaga
pendukung yang memenuhi persyaratan dan disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan ditinjau dari lingkup
(besarnya) kegiatan dan kompleksitasnya. Untuk pekerjaan ini, tenaga ahli dan tenaga pendukung yang
harus disediakan oleh Penyedia Jasa Penyedia jasa adalah sebagai berikut:

No. TENAGA KUALIFIKASI PENGALAMAN JUMLAH


A. TENAGA AHLI
1 Team Leader Ahli Madya / S1-Sipil 5 Th 1 Orang
2 Ahli Struktur Ahli Madya / S1-Teknik Sipil 3 Th 1 Orang
3 Ahli Arsitek Ahli Madya / S1-Teknik Arsitektur 3 Th 1 Orang
4 Ahli Arsitektur Landscape Ahli Muda / S1 – Teknik Arsitektur 2 Th 1 Orang
5 Ahli Mekanikal Ahli Madya / S1-Teknik Mesin 3 Th 1 Orang
6 Ahli Elektrikal Ahli Madya / S1-Teknik Elektro 3 Th 1 Orang
7 Ahli K3 Konstruksi Ahli Muda K3 Konstruksi/ S1 Teknik 2 Th 1 Orang
No. TENAGA KUALIFIKASI PENGALAMAN JUMLAH
B. PENGAWAS LAPANGAN
1 Pengawas Lapangan Sipil S1 - Teknik Sipil 2 Th 1 Orang
2 Pengawas Lapangan Arsitektur S1 - Teknik Arsitektur 2 Th 1 Orang
3 Pengawas Lapangan Mekanikal S1 - Teknik Mesin 2 Th 1 Orang
4 Pengawas Lapangan Elektrikal S1 - Teknik Elektro 2 Th 1 Orang

C. TENAGA PENUNJANG
1 Quantity Surveyor S1 - Teknik Sipil 2 Th 1 Orang
2 Operator CAD D3/S1 - Teknik Sipil 2 Th 1 Orang
3 Sekretaris SMU/SMK/D3 – Semua Jurusan 2 Th 1 Orang

b. Daftar Tenaga Ahli didalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :


1. Team Leader
a. Latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) Teknik Sipil / Teknik Arsitektur lulusan universitas atau
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi.
b. Memiliki sertifikasi minimal keahlian (SKA) Madya Ahli Manajemen Konstruksi / Manajemen Proyek
(601/602) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK.
c. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim minimum selama 5 (Lima)
tahun di bidang pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
d. Lingkup tugas Team Leader yaitu memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

2. Ahli Teknik Bangunan Gedung


a. Berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) Teknik Sipil lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
b. Memiliki sertifikasi minimal keahlian (SKA) Madya Ahli Teknik Sipil Bangunan Gedung (201) yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK.
c. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga ahli minimum selama 3 (Tiga)
tahun di bidang pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
d. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu team leader dalam melakukan pengendalian
pekerjaan sipil/struktur, melakukan pengarahan, melakukan pengawasan (waktu dan
spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain, pada pekerjaan sipil (bangunan gedung).

3. Ahli Arsitek
a. Berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) Teknik Arsitektur
lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
b. Memiliki sertifikasi minimal keahlian (SKA) Madya Ahli Arsitek (101) yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah disahkan oleh LPJK .
c. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga ahli minimum selama 3 (Tiga)
tahun di bidang pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
d. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu team leader dalam melakukan pengendalian
pekerjaan arsitektur, melakukan pengarahan, melakukan pengawasan (waktu dan
spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain, pada pekerjaan arsitektur.

4. Ahli Arsitektur Lansecape


a. Berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) Teknik Arsitektur
lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
b. Memiliki sertifikasi minimal keahlian (SKA) Muda Ahli Arsitektur Lansekap (103) yang dikeluarkan
oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK .
c. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga ahli minimum selama 2 (Dua)
tahun di bidang pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
d. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu team leader dalam melakukan pengendalian
pekerjaan lansekap, melakukan pengarahan dan pengawasan dalam menciptakan ruang
pertamanan yang fungsional, estetika dan struktur keindahan dan manfaat suatu pertamanan atau
kawasan.

5. Ahli Mekanikal
a. Latar belakang pendidikan Strata satu (S1) Teknik Mesin, lulusan universitas atau perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi
b. Memiliki sertifikasi minimal keahlian (SKA) Madya Ahli Teknik Mekanikal (301) / Ahli Teknik
Plambing dan Pompa Mekanik (303) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan
oleh LPJK .
c. Berpengalaman sebagai Tenaga Ahli Mekanikal dalam pekerjaan Manajemen Konstruksi atau
Manajemen Teknis yang terkait dengan pelaksanaan Konstruksi Bangunan maupun
Pembangunan Kawasan/Lingkungan selama 3 (Tiga) tahun dilengkapi dengan referensi kerja.
d. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya yaitu membantu Team Leader dalam melakukan
pengendalian pekerjaan mekanikal, memberi masukan dan memberikan pengarahan,
pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain pekerjaan mekanikal
bangunan, mesin gedung dan fasilitas kawasan pada pekerjaan pengawasan pelaksanaan
mekanikal bangunan maupun Kawasan.

6. Ahli Elektrikal
a. Latar belakang pendidikan Strata satu (S1) Teknik Elektro, lulusan universitas atau perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi
b. Memiliki sertifikasi minimal keahlian (SKA) Madya Ahli Teknik Tenaga Listrik (401) / Ahli Teknik
Elektronika dan Telekomunikasi dalam Gedung (405) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang
telah disahkan oleh LPJK .
c. Berpengalaman sebagai Tenaga Ahli Elektrikal dalam pekerjaan Manajemen Konstruksi atau
Manajemen Teknis yang terkait dengan pelaksanaan Konstruksi Bangunan maupun
Pembangunan Kawasan/Lingkungan selama 3 (Tiga) tahun dilengkapi dengan referensi kerja.
d. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya yaitu membantu Team Leader dalam melakukan
pengendalian pekerjaan elektrikal, memberi masukan dalam melakukan pengarahan, pengawasan
(waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain pekerjaan elektrikal bangunan dan
fasilitas kawasan pada pekerjaan pengawasan pelaksanaan elektrikal bangunan maupun
Kawasan.

7. Ahli K3 Konstruksi
a. Latar belakang pendidikan Strata satu (S1) Teknik, lulusan universitas atau perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi
b. Memiliki sertifikasi minimal keahlian (SKA) Muda Ahli K3 Konstruksi (603) yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK .
c. Berpengalaman sebagai Tenaga Ahli K3 Konstruksi dalam pekerjaan yang terkait dengan
pelaksanaan Konstruksi Bangunan maupun Pembangunan Kawasan/Lingkungan selama 2 (Dua)
tahun dilengkapi dengan referensi kerja.
d. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya yaitu membantu Team Leader dalam melakukan
pengendalian implementasi K3 dalam setiap pekerjaan, memberi masukan pengarahan,
pengawasan, pelaporan terkait keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan pengawasan
pelaksanaan kegiatan pembangunan bangunan gedung.

c. Daftar Tenaga Pengawas Lapangan di dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :


1. Pengawas Lapangan Sipil
a. Berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan Sarjana Sipil Strata 1 (S1) lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
b. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman minimum selama 2 (dua) tahun di bidang
pekerjaan tersebut.
c. Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan (waktu dan
spesifikasi/kualitas), pelaporan, pada pekerjaan sipil (bangunan gedung).

2. Pengawas Lapangan Arsitektur


a. Berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan Sarjana Arsitektur Strata 1 (S1)
lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
b. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman minimum selama 2 (dua) tahun di bidang
pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
c. Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan (waktu dan
spesifikasi/kualitas), pelaporan, pada pekerjaan arsitektural.

3. Pengawas Lapangan Elektrikal


a. Berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan Sarjana Elektro Strata 1 (S1) lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
b. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman minimum selama 2 (dua) tahun di bidang
pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
c. Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan (waktu dan
spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain, pada pekerjaan elektrikal bangunan gedung
4. Pengawas Lapangan Mekanikal
a. Berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan Sarjana Mesin Strata 1 (S1) lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
b. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman minimum selama 2 (dua) tahun di bidang
pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
c. Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan (waktu dan
spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain, pada pekerjaan mekanikal bangunan gedung.

d. Daftar Tenaga Penunjang di dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :


1. Quantity Surveyor
a. Berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan Sarjana Sipil Strata 1 (S1) lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
b. Memiliki Sertifikat Keterampilan (SKT) Quantity Surveyor (TL–003) yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah disahkan oleh LPJK.
c. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman selama 2 (dua) tahun di bidang pekerjaan tersebut
dilengkapi dengan referensi kerja dengan tugas - tugas sebagai berikut :
d. Membantu kegiatan survey dan pengukuran diantaranya pengukuran topografi lapangan dan
melakukan penyusunan dan penggambaran data lapangan.
e. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan sehingga dapat meminimalisir
kesalahan dan melakukan tindak koreksi dan pencegahannya,
f. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan pengukuran dilaksanakan
dengan akurat telah mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan untuk pembayaran
terakhir.
g. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan pengukuran dilaksanakan
dengan prosedur yang benar dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan kondisi
lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detail desain.
h. Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai dengan gambar rencana.
i. Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan dan pengukuran lokasi yang akan
dikerjakan
j. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan kepada koordinator tim pengawas/ team leader.

2. Operator CAD
a. Berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan Teknik Sipil minimal D3/S1 lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
b. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman selama 2 (dua) tahun di bidang pekerjaan tersebut.
c. Mendiagnosa dan mempelajari Gambar teknis/Draft
d. Menyesuaikan dengan Spesifikasi Teknis
e. Mengidentifikasikan Keterangan sketsa yang tidak jelas serta memperbaiki gambar
f. Mengedintifikasi bahan dan alat yang diperlukan
g. Menetapkan ukuran, jenis kertas dan setting gambar yang diperlukan
h. Menghitung jumlah gambar yang akan dikerjakan
i. Menyusun daftar peralatan gambar, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan
j. Memberikan daftar bahan dan alat yang dibutuhkan pada atasan langsung
k. Membuat jadwal kerja dan memperkirakan jumlah waktu untuk tiap gambar
l. Memperkirakan alokasi waktu penyelesaian pelaksanaan penggambaran
m. Memberikan jadwal kerja kepada atasan (team leader).
n. Menyiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan.
o. Melakukan penggambaran teknik dan koordinasi dengan arsitek dan melakukan penggambaran.
p. Melakukan tindakan perawatan terhadap peralatan yang digunakan.
q. Melakukan penggambaran Shop Drawing dan As Build Drawing.
r. Mencatat dan melaporkan hasil penggambaran.

3. Sekretaris
a. Berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan minimal SMU/SMK/D3 lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
b. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman selama 2 (dua) tahun di bidang pekerjaan tersebut.
c. Pembuatan laporan keuangan, invoice atau laporan kas bank proyek, laporan pergudangan, laporan
bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain-lain.
d. Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar oleh pengguna jasa
sebagai pemilik proyek.
e. Melayani tamu – tamu intern perusahaan maupun ekstern dan melakukan tugas umum. Mengisi
data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja, menyimpan data-data kepegawaian
karyawan dan pembayaran gaji serta tunjangan karyawan.
f. Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta retribusi.
g. Mengurus tagihan kepada pemilik proyek atau jika kontraktor nasional dengan banyak proyek maka
bertugas juga membuat laporan ke kantor pusat serta menyiapkan dokumen untuk permintaan dana
ke bagian keuangan pusat.
h. Membantu team leader terutama dalam hal keuangan dan sumber daya manusia sehingga kegiatan
pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik.
i. Membuat laporan ke pemerintah daerah setempat, lurah atau kepolisian mengenai keberadaan
proyek dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan.
j. Mencatat aktiva proyek meliputi inventaris, kendaraan dinas, alat-alat proyek dan sejenisnya.
k. Memelihara bukti-bukti kerja sub bagian administrasi proyek serta data-data proyek.

Sesuai dengan ketentuan, maka tenaga ahli diatas harus memiliki Sertifikat Tenaga Ahli (SKA) dari Asosiasi dan
dilengkapi dengan Curriculum Vitae (pengalaman dilengkapi dengan referensi/ surat keterangan) serta ijazah.
e. Tabel Jadwal penugasan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung :

2.6 KELUARAN
Keluaran yang diminta dari Konsultan Manajemen Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah:
A. Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh
Kontraktor yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan waktu serta kelengkapan dan kelancaran
administrasi ketepatan pekerjaan yang efisien, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan, serta dapat diterima dengan baik oleh
Pemberi Tugas.
Minimal dokumen yang dihasilkan selama proses Manajemen Konstruksi adalah:
i. Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan Manajemen Konstruksi.
ii. Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk penting dari Konsultan Manajemen
Konstruksi, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, konsekuensi keuangan, kelambatan
penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
iii. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan dari resume kemajuan pekerjaan, tenaga, dan hari kerja.
iv. Berita Acara kemajuan pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
v. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
vi. Tambah/Kurang, bilamana terdapat perubahan pekerjaan, yang dilengkapi dengan Value Engneering.
vii. Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
viii. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
ix. Berita Acara Penyerahan II Pekerjaan
x. Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing).
xi. Laporan rapat di lapangan (site meeting), lengkap dengan administrasi pendukung.
xii. Memeriksa gambar kerja terperinci (shop drawings), Bar Chart dan S Curve sertaNet Work Planning
yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

B. Konsultan Manajemen Konstruksi diminta menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai dengan kebutuhan
kegiatan satuan kerja. Kelancaran pelaksanaan kegiatan satuan kerja yang berhubungan dengan pekerjaan
Konsultan Manajemen Konstruksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Konsultan Manajemen Konstruksi.
PELAPORAN
Jenis laporan Manajemen Konstruksi yang harus diserahkan ke Pejabat Pembuat Komitmen berupa hard copy
dan soft copy meliputi:
a) Laporan Pendahuluan ( Inception Report )
Laporan Pendahuluan ini diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan kalender setelah turunnya SPMK
sebanyak 3 (tiga) eksemplar dan telah dibahas dengan Tim Teknis terkait.
b) Laporan Mingguan (Weekly Report )
Laporan Mingguan diserahkan tiap minggu kalender sejak dimulainya pelaksanaan fisik. Jumlahnya
sebanyak 3 (tiga) eksemplar, laporan ini akan dibahas dengan Tim Teknis terkait.
c) Laporan Bulanan ( Monthly Report )
Laporan Bulanan diserahkan tiap akhir bulan kalender selama pelaksanaan fisik berlangsung. Jumlahnya
sebanyak 3 (tiga) eksemplar, laporan ini akan dibahas dengan Tim Teknis terkait.
d) Laporan Bulanan SMK3 ( Monthly Report )
Laporan Bulanan diserahkan tiap akhir bulan kalender selama pelaksanaan fisik berlangsung. Jumlahnya
sebanyak 3 (tiga) eksemplar, laporan ini akan dibahas dengan Tim Teknis terkait.
e) Laporan Akhir Pengawasan Konstruksi
Merupakan laporan akhir adalah akumulasi dari seluruh kegiatan pekerjaan pendampingan ketika
pelaksanaan fisik telah mencapai kondisi mutual check 100%. Laporan Akhir diserahkan setelah kontrak
habis, dengan jumlah 3 (tiga) eksemplar.
f) Laporan Pemeliharaan Berkala
Berisi tentang progres pemeliharaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa/kontraktor setelah fasilitas
terbangun dengan foto-foto update setiap bulan sekali selama masa pemeliharaan berakhir, Laporan
pemeliharaan diserahkan setelah masa pemeliharaan habis, dengan jumlah 3 (tiga) eksemplar.
g) Hardisk External
Berisi semua Softfile Laporan yang dikumpulkan dalam 3 jenis berbeda yaitu hasil softfile yang dapat diedit
dan final (bentuk menyesuaikan saat penyusunan xls,word, cad, JPEG, dll) dan softcopy dokumen scan
yang telah ditandatangani dalam format .pdf
Hardisk penyimpanan data berisikan data-data pengawasan selama proyek dikerjakan : laporan harian,
mingguan, bulanan, scan berita acara rapat koordinasi, test laboratorium, dan sebagainya.
h) Kontainer Box
Kotak kontainer box sebagai tempat penyimpanan dokumen pengawasan yang terbuat dari plastik tahan
cuaca.
i) Laporan Dokumentasi :
Laporan Dokumentasi dicetak dalam kertas Majalah waterproof untuk menjadi sebuah profil kegiatan yang
menunjukan kemajuan setiap minggu pekerjaan dalam pengambilan dokumentasi harus melalui titik yang
sama agar perkembangan pekerjaan dapat terlihat jelas
Jadwal Rencana Penyerahan Laporan

2022 2023
NO LAPORAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Laporan Mingguan
2 Laporan Bulanan
3 Laporan Bulanan SMK3
4 Laporan Akhir
5 Dokumentasi Video Drone
6 Laporan Dokumentasi
7 Hard Disk External (2TB)

2.7 PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) Manajemen Konstruksi KDP Lanjutan Universitas Negeri Padang,
penyedia jasa hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yang dibutuhkan. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya penyedia jasa agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan pejabat pembuat komitmen.

PPK Prasarana Strategis


Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Provinsi Sumatera Barat

Afifah Kemala Hafsari, S.T., M.T., M.Eng


NIP. 198809212010122003

Anda mungkin juga menyukai