Anda di halaman 1dari 40

2023

KERANGKA ACUAN KERJA

MANAJEMEN KONSTRUKSI LANJUTAN KDP RSPTN


UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN ANGGARAN 2023-2024 (MYC)

1
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
SATKER PELAKSANAAN PRASARANAPERMUKIMAN PROVINSI NTB
Jl. Semanggi No. 05 Mataram 83127 Telp. (0370) 627046

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


MANAJEMEN KONSTRUKSI LANJUTAN KDP RSPTN UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN ANGGARAN 2023-2024 (MYC)

UNIT / LEMBAGA : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya

UNIT ORGANISASI : Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa


Tenggara Barat Satuan Kerja Pelaksanaan
Prasarana Permukiman PPK Prasarana Strategis
dan Bina Penataan Bangunan Provinsi NTB.

PROGRAM : Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana dan


Prasarana Pendidikan, Sekolah, Madrasah, PTN,
PTKIN, dan Pasar

SASARAN PROGRAM : 1) Terarahnya pelaksanaan pekerjaan Lanjutan


KDP RSPTN Universitas Mataram tahun
anggaran 2023-2024 (MYC), sesuai dengan
tahapan kegiatan pengawasan pelaksanaan
konstruksi sampai pelaporan yang memenuhi
azas standar dan kriteria teknis.
2) Terlaksanakannya kegiatan pelaksanaan
konstruksi melalui pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan konstruksi secara
berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya
yang tersedia, serta diselenggarakan dengan
tertib administrasi

DETAIL KEGIATAN : Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN


Universitas Mataram dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2023-2024 (MYC) mulai dari SPMK
Konstruksi, Serah Terima Pekerjaan Pertama,
Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Kedua serta
dukungan pemenuhan persyaratan perijinan
bangunan Gedung yang diperlukan (termasuk IMB
dan SLF).

2
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
1 PENDAHULUAN
1.1. Umum
1) Sebagaimana telah diatur pada Peraturan Menteri PUPR Nomor: 22/PRT/M/2018
tanggal 25 Oktober 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
dimana konsultan manajemen konstruksi digunakan untuk :
a) bangunan bertingkat di atas 4 (empat) lantai; dan/atau
b) bangunan dengan luas total di atas 5.000 m2 (lima ribu meter persegi);
dan/atau
c) bangunan khusus; dan/atau
d) yang melibatkan lebih dari satu penyedia jasa perencanaan maupun
pelaksana konstruksi; dan/atau
e) yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran (multi years project).

2) Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) akan melaksanakan pengendalian /


pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh Konsultan Perencana dan
Kontraktor Pelaksana / Pemborong yang diikutsertakan dalam satuan kerja yang
bersangkutan, yang menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya, serta tertib dalam
administrasi kontrak;

3) Konsultan Manajemen Konstruksi tidak dapat merangkap sebagai penyedia jasa


perencanaan konstruksi untuk pekerjaan yang bersangkutan;

4) Konsultan manajemen konstruksi bertugas sejak ditetapkan berdasarkan Surat


Perintah Mulai Kerja (SPMK) mulai dari tahap perencanaan teknis sampai serah
terima akhir pekerjaan konstruksi fisik, dan berfungsi melaksanakan pengendalian
pada tahap perencanaan teknis dan tahap pelaksanaan konstruksi, baik di tingkat
program maupun di tingkat operasional;

5) Secara kontraktual, Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab kepada


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Dalam kegiatannya, Konsultan MK
mendapatkan bantuan bimbingan teknis dan administratif dalam menentukan arah
pekerjaan pengendalian / pengawasan dari Pengelola Kegiatan Satuan Kerja, yang
terdiri dari Pengelola Administrasi dan Keuangan serta Pengelola Teknis yang
ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

1.2. Latar Belakang


1) Sesuai arahan Menteri PUPR, Direktorat Prasarana Strategis melalui Balai
Pelaksanaan Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Nusa Tenggara Barat
mendapat amanah tambahan untuk melaksanakan kegiatan Lanjutan KDP RSPTN
Universitas Mataram, sehingga diperlukan konsultan manajemen konstruksi dalam
rangka membantu pengendalian dan pengawasan pelaksanaan di lapangan.

3
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
2) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian kegiatan Satuan
Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Nusa Tenggara Barat Balai
Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Barat, Direktorat Jenderal Cipta
Karya Kementerian PUPR.

3) Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Mataram merupakan


rumah sakit pendidikan utama bagi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
dengan tipe kelas C. Rumah sakit ini berlokasi di Kekalik Jaya, Kec. Selaparang,
Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dimana memiliki lahan seluas 63.333
m2 dan terdiri dari 3 bangunan gedung, yaitu Gedung 1 (6 lantai), Gedung 2 (6
lantai) dan Gedung 3 (3 lantai), serta 1 lantai basement.

4) Perencanaan Pembangunan RSPTN Universitas Mataram sendiri tertuang pada


Master Plan dan Rencana Pengembangan RSPTN Universitas Mataram, dan pada
pelaksanaannya, pembangunan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu tahun
2009, 2010, 2013, 2016, 2017, 2018, 2020 dan 2021.

5) Gedung RSPTN Universitas Mataram telah lama beroperasi, namun hingga saat ini
pekerjaan struktur, arsitektural maupun MEP pada beberapa lantai bangunan belum
rampung dan beberapa di antaranya dalam kondisi rusak sehingga mengakibatkan
lantai-lantai tersebut tidak dapat dioperasikan.

6) Pekerjaan konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram terdiri dari


pekerjaan – pekerjaan sebagai berikut:
a) Pekerjaan Pendahuluan, meliputi pekerjaan persiapan, pembongkaran, SMK3,
dll.
b) Pekerjaan Perkuatan Struktur Atas, meliputi perkuatan struktur balok dan
kolom eksisting, dll.
c) Pekerjaan Struktur, meliputi pekerjaan beton bertulang, struktur dan penutup
atap, dll.
d) Pekerjaan Arsitektur, meliputi pekerjaan plafond, dinding, lantai dll.
e) Pekerjaan Mekanikal, meliputi pekerjaan instalasi air bersih, air kotor dan
bekas, sanitasi, tata udara, system pemadam kebakaran, dll.
f) Pekerjaan Elektrikal, meliputi pekerjaan daya listrik, power supply,
pemasangan kabel feeder, tray kabel, penangkal petir, genset, dll.
g) Pekerjaan Plumbing, meliputi instalasi pemipaan air bersih, air limbah, air
hujan, dll.
h) Pekerjaan Bangunan Penunjang, meliputi pekerjaan Power House, Gedung
Instalasi Gizi, Main Hall, dll.
i) Pekerjaan Landscape, meliputi pekerjaan Ruang Terbuka Hijau, Hardscape
dan Softscape lainnya.

4
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
7) Mengacu pada Perpres 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah No. 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia, Surat Edaran Menteri PUPR No. 10/SE/M/2018
tentang Pemberlakuan Standar Dokumen Pemlilihan Pengadaan Jasa Konstruksi
dalam rangka Lelang Dini di Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2019, selama
pelaksanaan pekerjaannya, konsultan manajemen konstruksi akan bertindak
sebagai pelaksana fungsi Direksi Teknis/wakil Pejabat Pembuat Komitmen selama
pelaksanaan pekerjaan konstruksi berjalan sampai dengan dilakukan serah terima
kedua.

8) Mempertimbangkan tingkat kompleksitas pekerjaan fisik Lanjutan KDP RSPTN


Universitas Mataram, serta mengacu kepada Permen PUPR nomor :
22/KPTS/M/2018 tanggal 17 September 2018 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara, maka perlu untuk melibatkan Konsultan
Manajemen Konstruksi yang akan mengendalikan serta mengawasi seluruh
kegiatan agar dapat berjalan lancar, tepat waktu, tepat mutu dan biaya, serta tertib
administrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2 MAKSUD DAN TUJUAN


2.1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah sebagai petunjuk bagi Konsultan Manajemen
Konstruksi yang memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi
dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas.
2.2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan manajemen konstruksi dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
optimal sesuai KAK ini.

3 SASARAN
Sasaran dilaksanakannya kegiatan konsultan manajemen konstruksi ini adalah:
3.1 Terarahnya secara teknis pelaksanaan konstruksi penyelesaian pekerjaan Lanjutan
KDP RSPTN Universitas Mataram mulai dari SPMK Konstruksi, Serah Terima
Pekerjaan Pertama, Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Kedua;
3.2 Terkendalikannya pelaksanaan konstruksi penyelesaian pekerjaan Lanjutan KDP
RSPTN Universitas Mataram mulai dari SPMK Konstruksi, Serah Terima Pekerjaan
Pertama, Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Kedua secara berkualitas, tepat
waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta diselenggarakan secara tertib
administrasi;
3.3 Terpenuhinya persyaratan perizinan bangunan gedung negara yang diperlukan sesuai
peraturan yang berlaku, terpenuhinya pernyataan tentang keandalan bangunan dan
Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

5
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
4 REFERENSI HUKUM DAN STANDAR TEKNIS
1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
3) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III Tentang Perikatan);
4) Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2021 Tentang Peraturan Pelaksana Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
6) Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
7) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
8) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis
Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2014 tentang Pengelolaan Air
Hujan pada Bangunan Gedung dan Persilnya;
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2017
tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2020
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung
15) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 27/PRT/M/2018 Tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;
16) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
17) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08/PRT/M/2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa
Konstruksi dalam Rangka Mendukung Kemudahan Perizinan Berusaha bagi Pelaku
Usaha Jasa Konstruksi;
18) Peraturan Lembaga LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia;
19) Peraturan Menteri Keuangan No. 83/PMK.02/2022 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2023
20) Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 16/M-IND/PER/2011 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
21) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 524/KPTS/M/2022

6
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan
Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
22) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 16/SE/M/2022
tentang Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
23) Keputusan Dirjen Bina Konstruksi Nomor: 12.1/KPTS/Dk/2022 Tentang Penetapan
Jabatan Kerja dan Konversi Jabatan Kerja Eksisting serta Jenjang Kualifikasi Bidang Jasa
Konstruksi;
24) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
25) Inkindo - Pedoman Standar Minimal Tahun 2023
26) Standar Teknis, Standar Profesi dan Peraturan Terkait lainnya.

5 NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


1) Pengguna Jasa : PPK Prasarana Strategis dan BPB, Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi NTB
2) Nama PPK : Agung Stiawan, ST., MT.
3) Alamat : Jalan Semanggi No. 05 Mataram

6 LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram di
Kekalik Jaya, Kec. Selaparang, Kota Mataram.

7 SUMBER PENDANAAN
Pendanaan bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023 – 2024 MYC (Multi Years
Contract), dengan pagu sebesar Rp3.983.700.000,- (Tiga Miliar Sembilan Ratus Delapan
Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah).

7.1. Biaya Manajemen Konstruksi


1) Kegiatan Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram akan
dilakukan pada tahun anggaran jamak/ multi years contract (MYC) yaitu tahun
anggaran 2023 – 2024, untuk pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi ini
diperlukan biaya Rp3.983.700.000,- (Tiga Miliar Sembilan Ratus Delapan Puluh
Tiga Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah) dan mengikuti pedoman dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2022 tentang Bangunan Gedung, dan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018 perihal tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara serta peraturan terkait lainnya yaitu :
a) Besarnya biaya Konsultan Manajemen Konstruksi merupakan biaya tetap dan
pasti, dengan pembagian nilai sebagai berikut :
- Tahun Anggaran 2023 : Rp478.044.000,-
- Tahun Anggaran 2024 : Rp3.505.656.000,-

7
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
b) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian (Kontrak) yang
dibuat oleh PPK Prasarana Strategis dan Bina Penataan Bangunan Satuan
Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman dengan Penyedia Jasa Konsultan
Manajemen Konstruksi hasil pengadaan.
2) Biaya pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi dan tata cara pembayaran diatur
secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan penyedia jasa
Manajemen Kosntruksi sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari :
a) Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
b) Penggandaan laporan,
c) Pembelian bahan dan ATK,
d) Biaya rapat-rapat,
e) Jasa dan overhead Manajemen Konstruksi,
f) Dan lain- lain.
3) Pembayaran biaya Konsultan Manajemen Konstruksi didasarkan pada pengeluaran
nyata/real dan tahap pembayaran dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan
pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi.

7.2. SUMBER BIAYA


Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Satuan Kerja Pelaksanaan
Prasarana Permukiman Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2023-2024
dengan total pagu anggaran sebesar Rp3.983.700.000,- (Tiga Miliar Sembilan Ratus
Delapan Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah).

Catatan :
a. Penunjukan Penyedia Jasa akan dilakukan setelah Readiness Criteria/ Audit
Pisah Batas BPKP/ Kelengkapan administrasi lainnya terpenuhi dan
tersedianya Anggaran di dalam DIPA.
b. Apabila karena sesuatu hal yang mengakibatkan paket pekerjaan ini batal
dilaksanakan/ditunda, maka penyedia jasa tidak akan menuntut ganti rugi.

8 PERSYARATAN PENYEDIA MANAJEMEN KONSTRUKSI


Memiliki Surat Izin sebagai berikut:
1) Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Kualifikasi Besar.
2) SBU
a) Klasifikasi : Bidang Konsultansi Lainnya
b) Sub Klasifikasi : KBLI 2017 - KL403 (Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi
Bangunan)/ KBLI 2020 - RK001 (Jasa Rekayasa Konstruksi
Bangunan Hunian dan Non Hunian).

8
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
DATA PENUNJANG

9 DATA DASAR
9.1 Kerangka Acuan Kerja merupakan data awal yang harus dipenuhi atau diperhatikan.
Setiap pengadaan data dan informasi harus diupayakan oleh Konsultan/Penyedia
Jasa. Pengguna jasa akan menyediakan data - data dasar sepanjang tersedia setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja yang meliputi:
1) Laporan Konsultan Perencana;
2) Dokumen Teknis Perencanaan;
3) Dokumentasi kondisi eksisting bangunan;
4) Perijinan yang sudah dilakukan oleh Pihak Pemerintah Kota Mataram.
9.2 Penyedia jasa diwajibkan melakukan eksplorasi dari data dasar yang tersedia
termasuk data sekunder lainnya yang dilakukan baik oleh instansi yang ada di pusat
maupun yang ada di daerah untuk sinkronisasi pelaksanaan kegiatan, standar teknis
dan standar profesi yang berlaku termasuk semua peraturan terkait baik di pusat
maupaun di daerah yang terbaru;
9.3 Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Manajemen Konstruksi harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan Pemberi Tugas dalam
KAK / Pengarahan Penugasan ini;
9.4 Konsultan Manajemen Konstruksi harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Jasa
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pengendalian dan pengawasan sebagai akibat
dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Manajemen Konstruksi.

10 STANDAR TEKNIS
Standar Teknis, Standar Profesi dan Peraturan Terkait.

11 RUANG LINGKUP, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


11.1. Lingkup kegiatan adalah Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas
Mataram.
11.2. Staf/tim Teknis Pelaksanaan Pekerjaan.
Dalam hal pengendalian administrasi kontrak, selama pelaksanaan pekerjaan
Konsultan Manajemen Konstruksi, PPK menunjuk tim yang berasal dari unsur PPK
sebagai wakil sah PPK yang terdiri dari:
1) Dalam hal pelaksanaan pekerjaan, wakil sah PPK adalah Direksi Teknis yang
ditunjuk berdasarkan SK Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Provinsi Nusa Tenggara Barat;

2) Dalam hal Perubahan Kontrak/Addendum Kontrak, wakil sah PPK adalah Panitia
Peneliti Pelaksanaan Kontrak yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala Satker
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Nusa Tenggara Barat;

9
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
3) Dalam hal pengelolaan administrasi kontrak dan pengendalian pelaksanaan
pekerjaan, wakil sah PPK adalah Direksi Lapangan Pekerjaan Konstruksi yang
ditunjuk berdasarkan SK Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Provinsi Nusa Tenggara Barat;

Ketentuan lebih lanjut untuk wakil sah PPK akan diatur lebih lanjut dalam Kontrak
Konsultan Manajemen Konstruksi. Dalam hal diperlukan, akan melibatkan Tim
Pengelola Teknis yang akan ditunjuk melalui SK Kepala Balai Prasarana Permukiman
Wilayah Nusa Tenggara Barat.

12 LINGKUP PEKERJAAN
12.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Peraturan Pemerintah
Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2022 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
22/PRT/M/2018 perihal tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara serta peraturan terkait lainnya, antara lain:
1) Melakukan evaluasi teknis terhadap hasil perencanaan, yang meliputi
penelitian/hasil tes Laboratorium dan pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut
efisiensi sumber daya dan biaya, serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi
fisik.
2) Evaluasi dan koordinasi dengan konsultan perencana terkait hasil perencanaan,
perubahan-perubahan/penyimpangan teknis dan administrasi atas persoalan
yang timbul serta pengusulan saat pelaksanaan konstruksi;
3) Membantu evaluasi teknis, memfasilitasi serta melakukan koordinasi, dengan
pihak-pihak yang terlibat pada tahap pelaksanaan konstruksi yang terkait dengan
perubahan teknis dan syarat teknis perencanaan, serta perijinan-perijinan.
4) Meneliti kelengkapan dokumen perubahan perencanaan dengan melihat kondisi
lapangan, menyusun program pengendalian pelaksanaan konstruksi oleh
Kontraktor bersama konsultan perencana serta membantu proses pemenuhan
persyaratan perubahan terhadap dokumen hasil perencanaan. e) Menyusun
laporan dan berita acara dalam rangka proses perubahan-perubahan hasil
perencanaan yang merupakan justifikasi teknis dan Administrasi, atas persetujuan
konsultan perencana dan pemberi tugas;
5) Melengkapi dan menyusun persyaratan Administrasi perubahan-perubahan
perencanaan, laporan dan berita acara dan risalah rapat, dokumentasi rapat
dalam rangka pengendalian pekerjaan;
6) Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi proses perubahan-perubahan
perencanaan;
7) Kaji ulang dokumen perencanaan dilakukan paralel dengan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.

10
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
8) Memfasilitasi koordinasi, konsultasi dengan pihak terkait baik institusi pemerintah,
Badan Usaha Milik Negara/Daerah maupun pihak swasta yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan baik tahap review dokumen perencanaan, pelaksanaan,
dan pemenuhan perijinan
9) Bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai
penugasannya;
10) Menyusun Program Mutu kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi sesuai
dengan peraturan dan standar yang berlaku;
11) Membantu PPK dalam pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan kontrak PCM;
12) Memeriksa dan mengevaluasi dokumen Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi dan
RKK Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi termasuk perubahannya;
13) Memfasilitasi dan Meneliti penyiapan dokumen untuk proses perizinan yang terkait
dengan pelaksanaan pekerjaan;
14) Bersama dengan penyedia jasa konstruksi melakukan pemeriksaan lapangan
bersama, dan melakukan penyesuaian antara gambar, RAB dengan kondisi
lapangan dalam rangka MC Nol, memeriksa dan menerbitkan Berita Acara MC-
Nol lengkap dengan lampiran teknis;
15) Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun oleh
kontraktor yang meliputi program-program pencapaian pelaksanaan konstruksi,
program pencapaian penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga
kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program
Quality Assurance / Quality Control dan program kesehatan dan keselamatan
kerja (K3);
16) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian
perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan
dan keselamatan kerja;
17) Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang
timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan
koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;
18) Memeriksa dan menyetujui semua dokumen baik administrasi maupun teknis yang
terkait dengan pelaksanaan konstruksi;
19) Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik dan/atau yang terkait dengan pemenuhan persyaratan perijinan;
20) Memastikan kesesuaian Design for Construction (DFC) dan Shop Drawing
pekerjaan pembangunan lanjutan dengan memperhitungkan kondisi eksisting
bangunan dan data dasar;
21) Melakukan kegiatan pengawasan yang tediri atas:
a) Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;

11
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
b) Memberikan ijin dan mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan
konstruksi;
c) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas
dan laju pencapaian volume / realisasi fisik;
d) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
e) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan dan laporan harian/mingguan pekerjaan konstruksi fisik yang
dibuat oleh penyedia jasa pelaksana konstruksi;
f) Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
g) Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan
oleh Kontraktor dan memastikan kesesuaian gambar pelaksanaan dengan
kondisi eksisting bangunan;
h) Memberikan persetujuan terhadap semua gambar dan rencana kerja yang
akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kontrak
penyedia jasa konstruksi baik untuk pekerjaan permanen ataupun pekerjaan
sementara;
i) Memberikan persetujuan atas semua gambar perubahan, sesifikasi teknis
perubahan dan justifikasi teknis perubahan termasuk menerbitkan pernyataan
tidak keberatan (no objection) untuk gambar sementara dan gambar
perubahan yang tidak tercantum dalam Kontrak penyedia jasa konstruksi;
j) Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai persyaratan dalam
Kontrak penyedia jasa konstruksi;
k) Menerbitkan surat teguran kepada penyedia jasa konstruksi jika terjadi
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak penyedia
jasa konstruksi dan melaksanakan rapat pembuktian (show couse meeting);
l) Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As
Built Drawing) sebelum serah terima I;
m) Merekomendasikan kepada Pemberi Tugas terhadap akibat pelaksanaan
penyedia jasa untuk melakukan tindakan sanksi sanksi keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
n) Melakukan pemeriksaan dan eveluasi perubahan perkejaan sebagai dasar
proses Addendum Kontrak oleh Tim Peneliti Kontrak;
o) Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima I dan mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan;
p) Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk
pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;
q) Melakukan pengukuran bersama di lapangan dalam rangka progress capaian
pekerjaan dan menerbitkan Berita Acara Progres Kemajuan Pekerjaan /

12
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Progres Prestasi Fisik sampai dengan pekerjaan 100% untuk pembayaran
angsuran pekerjaan konstruksi;
r) Menyusun berita acara persetujuan pemeriksaan pekerjaan pertama dan
memastikan pekerjaan terpasang sesuai dengan persyaratan spesifikasi
teknis dalam rangka serah terima pertama, berita acara pemeliharaan
pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan konstruksi, sebagai
kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi;
s) Bersama dengan penyedia jasa konstruksi melakukan testing dan
commissioning dan meneribtkan berita acara hasil testing dan commissioning
sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Kontrak penyedia
jasa konstruksi;
t) Memberikan rekomendasi dilakukan serah pertama pekerjaan pertama dan
serah terima pekerjaan kedua;
u) Membantu pemberi tugas dalam menyusun Dokumen Pendaftaran;
v) Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung
terbangun sesuai dengan IMB;
w) Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kota setempat;
x) Melakukan evaluasi rencana kerja mingguan konstruksi dan
mensosialisasikan kepada pihak terkait di lingkungan lokasi pekerjaan;
y) Menerbitkan surat penyataan kehandalan bangunan selama umur bangunan
sesuai yang dipersyaratkan dalam Kontrak penyedia jasa konstruksi;
z) Memberikan laporan pengawasan secara periodik kepada PPK;
å) Lingkup tugas dan tanggung jawab pengawasan lainnya sebagaimana diatur
dalam dokumen Kontrak penyedia jasa konstruksi.
ä) Melaksanakan pengawasan berdasarkan konsep desain bangunan gedung
hijau sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung
Hijau dan Surat Edaran Nomor: 03/SE/DC/2023 Tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau untuk Klas Bangunan 1a (apabila
dibutuhkan)

22) Melakukan kegiatan pengawasan dan laporan pada masa pemeliharaan:


a) Melakukan pengawasan cacat kurang secara berkala selama masa
pemeliharaan;
b) Melakukan koordinasi dengan pihak pengelola/pengguna bangunan jika ada
kegiatan penggunaan bangunan selama masa pemeliharaan;
c) Memerintahkan penyedia jasa konstruksi untuk memperbaiki cacat kurang
selama masa pemeliharaan sampai dengan serah terima kedua;
d) Melakukan pemeriksaan pekerjaan kedua untuk memastikan kondisi
bangunan sesuai dengan serah terima pertama sebagai dasar serah terima
akhir pekerjaan.

13
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
23) Menyusun laporan mingguan dilengkapi profil pelaksanaan mingguan, bulanan,
dan Akhir, Potret Pelaksanaan (Executive Summary) dan Laporan Pemeliharaan
Berkala pekerjaan manajemen konstruksi;
24) Memastikan terpenuhinya pedoman pemeliharaan serta petunjuk pengoperasian
elemen bangunan terkait dengan fungsi bangunan dalam bentuk manual book
yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;
25) Menyusun laporan mingguan yang dilengkapi Profil pelaksanaan setiap minggu,
bulanan, dan Akhir, Potret Pelaksanaan (Executive Summary) dan Laporan
Pemeliharaan Berkala pekerjaan manajemen konstruksi.
26) Melakukan pengawasan terhadap implementasi bangunan gedung hijau sebagai
hasil dari penilaian kinerja bangunan gedung hijau yang sudah ditetapkan pada
tahapan perencanaan. Konsultan Manajemen Konstruksi wajib mendampingi
proses konstruksi bangunan gedung hijau pada tahap pelaksanaan (apabila
diperlukan)
27) Mengawasi dan mendukung tercapainya target dan standar bangunan gedung
hijau yang dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau dan Surat Edaran Nomor:
01/SE/M/2022 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja Bangunan Gedung
Hijau (apabila diperlukan).

12.2 PENGAWASAN TEKNIS


Kegiatan pengawasan teknis meliputi:
1) Pengendalian waktu;
2) Pengendalian biaya;
3) Pengendalian pencapai sasaran fisik (kuantitas dan kualitas);
4) Tertib administrasi Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

Pengawasan teknis yang dilakukan oleh penyedia jasa manajemen konstruksi meliputi:
1) Pengawasan persiapan konstruksi;
2) Pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama
(Provisional Hand Over) pekerjaan konstruksi; dan
3) Pengawasan tahap pemeliharaan pekerjaan kosntruksi sampai dengan serah
terima akhir (Final Hand Over) pekerjaan konstruksi.

12.3 KRITERIA
Kriteria yang dimaksud pada penugasan ini adalah Konsultan Manajemen Konstruksi
harus memperhatikan persyaratan – persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan Manajemen Konstruksi harus dilaksanakan secara
benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima
dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

14
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Data Dasar
a) Kerangka Acuan Kerja merupakan data awal yang harus dipenuhi atau
diperhatikan. Setiap pengadaan data dan informasi harus diupayakan oleh
Konsultan/Penyedia Jasa. Pengguna jasa akan menyediakan data -data
dasar sepanjang tersedia setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
yang meliputi:
- Laporan Konsultan Perencana;
- Dokumen Teknis Perencanaan;
- Dokumentasi kondisi eksisting bangunan;
- Perijinan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram.
b) Penyedia jasa diwajibkan melakukan explorasi dari data dasar yang tersedia
termasuk data sekunder lainnya yang dilakukan baik oleh instansi yang ada
di pusat maupun yang ada di daerah untuk sinkronisasi pelaksanaan
kegiatan, standar teknis dan standar profesi yang berlaku termasuk semua
peraturan terkait baik di pusat maupaun di daerah yang terbaru.
c) Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Manajemen Konstruksi harus
mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang
diberikan Pemberi Tugas dalam KAK / Pengarahan Penugasan ini.
d) Konsultan Manajemen Konstruksi harus memeriksa kebenaran informasi
yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pengguna Jasa maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pengendalian dan
pengawasan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung
jawab Konsultan Manajemen Konstruksi.

2) Persyaratan Objektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas
dari setiap bagian pekerjaan.

3) Persyaratan Fungsional
Pekerjaan Manajemen Konstruksi pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik, baik
yang menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi.

4) Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan,
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku yang mengacu
kepada Peraturan dan UU yang berlaku;

Standar Nasional Indonesia (SNI) antara lain namun tidak terbatas pada:
a) SNI 1726: 2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non gedung.
b) SNI 1729: 2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.

15
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
c) SNI 2847: 2013 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan gedung.
d) SNI 1727: 2013 Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan gedung dan
Struktur Lain.
e) SNI-03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan
Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung.
f) SNI-2837-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
g) SNI-6897-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
h) SNI-2839-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
i) SNI-3434-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
j) SNI-7394-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
k) SNI-7395-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai
dan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
l) SNI 04-7018-2004 Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga
m) SNI-03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik
n) SNI 16-7063-2004 tentang tentang Sistem Pasokan Daya darurat
o) SNI 03-7065-2005: Tata cara perencanaan Plumbing
p) SNI 8153:2015 : Sistem plumbing pada bangunan gedung
q) SNI-03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan
r) SNI 04-7019-2004 Sistem pasokan daya Listrik darurat menggunakan energi
tersimpan (SPDDT)
s) RSNI T-15-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pipa dan
saniter
t) SNI 03-2835-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
u) SNI 03-2840-2002 Tata Cara Pengerjaan Lembaran Asbes Semen Untuk
Penutup Atap Pada Bangunan Rumah
v) SNI 03-3989- 2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler
otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung
w) SNI 03-6386-2000 Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Dengung Dalam
Bangunan Gedung dan Perumahan
x) SNI 04-0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
y) SNI 03-2410-1994 Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok Dengan Cat Emulsi
z) SNI 03-3436-1994 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Atap Untuk
Bangunan dan Gedung;
å) Standar teknis dan standar profesi terkait lainnya.

16
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
12.4 PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
1) Umum
Sesuai dengan tugas Pengelola Satuan Kerja, setiap bagian pekerjaan
Manajemen Konstruksi yang diselenggarakan oleh konsultan Manajemen
Konstruksi untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud, dan untuk pemecahan
persoalan yang timbul, konsultan pengawas memberikan arahan, bimbingan
kepada kontraktor pelaksana sepanjang tidak bertentangan dengan kehendak
Pejabat Pembuat Komitmen sesuai peraturan yang berlaku.

2) Uraian tugas konsultan Manajemen Konstruksi


Konsultan Manajemen Konstruksi (sesuai dengan setiap bagian pekerjaan
Manajemen Konstruksi pelaksanaan yang dihadapi di lapangan) harus merinci
sendiri kegiatannya, secara garis besar sebagai berikut:
a) Persiapan
- Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
Manajemen Konstruksi;
- memproses perizinan, memobilisasi personel dan kelengkapan yang
diperlukan dalam pelaksanaan pengawasan;
- memeriksa, mengevaluasi dan mempelajari dokumen Kerangka Acuan
Kerja (KAK) kegiatan Pengawasan dan dokumen penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK);
- menyusun Program Mutu Pengawasan;
- memberikan penjelasan dan rekomendasi terkait pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan;
- Mengecek dan selanjutnya diteruskan kepada Pengelola Satuan Kerja
untuk disetujui, mengenai jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan oleh
perencana dan kontraktor pelaksana (Time Schedule, Bar Chart, dan S
Curve serta Network Planning).

b) Pekerjaan Teknis
- Melaksanakan pengawasan umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan
inspeksi kegiatan- kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis
maupun adminsitratif teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus
sampai dengan pekerjaan diserahkan kepada pemberi tugas;
- Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahwa atau
komponen bangunan peralatan dan perlengkapan selain pekerjaan
pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lain (Workshop);
- Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat
dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal;
- Memberikan petunjuk, perintah, penambahan atau pengurangan
pekerjaan dan harus menyampaikan kepada Pengelola Satuan Kerja atau
disarankan kepada Pemimpin Satuan Kerja;
- Memberikan Petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu serta tidak menyimpang dari kontrak serta

17
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
dapat langsung disampaikan kepada kontraktor pelaksana dengan
pemberitahuan kepada Pengelola Satuan Kerja;
- Memberikan bantuan dan petunjuk kepada kontraktor pelaksana dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan;
- Melakukan pengawasan mobilisasi personel, peralatan, material dan
pemenuhan persyaratan perizinan pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
- Memberikan rekomendasi kepada PPK terhadap perubahan - perubahan
pelaksanaan pekerjaan;
- Melakukan pengawasan penggunaan tenaga kerja, material, dan peralatan
serta penerapan metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
- Melakukan pengawasan ketepatan waktu, biaya, pemenuhan persyaratan
mutu dan volume serta penerapan keselamatan konstruksi;
- Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memberikan
rekomendasi teknis tentang alternatif pemecahan masalah yang terjadi
selama pekerjaan konstruksi;
- Membantu PPK dalam mempersiapkan penyelenggaraan rapat lapangan
secara berkala dan merekomendasikan rapat insidental;
- Membantu PPK dalam menyusunan berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan; dan membuat catatan harian, menyusun laporan mingguan dan
bulanan pelaksanaan pekerjaan pengawasan.

c) Konsultasi
- Melakukan konsultasi dengan Pengelola Satuan Kerja dan Pejabat
Pembuat Komitmen untuk membicarakan masalah dan persoalan yang
timbul selama masa perencanaan dan pembangunan berlangsung;
- Mengadakan rapat berkala sedikitnya dua kali dalam sebulan dengan
Pengelola Satuan Kerja dan Pejabat Pembuat Komitmen, Perencana dan
Kontraktor Pelaksana dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan. Untuk kemudian membuat
risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan,
serta sudah diterima paling lambat 1 (satu) minggu kemudian. Setiap rapat
berkala harus dilengkapi dengan administrasi pendukung (undangan,
berita acara, daftar hadir, dan dokumentasi rapat).

d) Laporan
- Memberikan laporan dan nasehat/masukan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen mengenai volume prosentase dan nilai bobot bagian atau
seluruh pekerjaan yang telah dilaksanakan dan membandingkan dengan
apa yang tercantum dalam dokumen proyek;
- Memberikan laporan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan terhadap mutu konstruksi secara tepat waktu dan
mutu serta sesuai peraturan yang berlaku.

18
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
e) Dokumen
- Memeriksa dokumen, yang salah satunya berupa gambar - gambar kerja
tambahan, terutama yang mengakibatkan tambah atau kurangnya
pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh
kontraktor pelaksana (shop drawings);
- Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan serta untuk keperluan pembayaran
angsuran;
- Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran;
- Mempersiapkan formulir laporan harian, mingguan dan bulanan. Berita
Acara Kemajuan Pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir
– formulir lainnya yang diperlukan untuk menyiapkan dokumen rehabilitasi
bangunan.

f) Tahap Serah Terima Pertama (Provisional Hand Over), paling sedikit :


- Menyusun daftar cacat mutu dan mengawasi perbaikannya sebelum serah
terima pertama (provisional hand over);
- Memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap kelengkapan dokumen dan
gambar as built sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
sebelum serah terima pertama (provisional hand over);
- Melakukan pengawasan demobilisasi personel dan peralatan sesuai
jadwal penugasan dan jadwal mobilisasi;
- Membantu penyusunan Berita Acara Pekerjaan 100% (seratus persen)
sebelum serah terima pertama (Provisional Hand Over);
- Membantu PPK dalam penyusunan Berita Acara Serah Terima Pertama
(Provisional Hand Over); dan
- Menyusun laporan akhir kegiatan pekerjaan pengawasan.

g) Tahap Serah Terima Akhir (Final Hand Over) :


- Melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan; dan
- Memberikan rekomendasi kepada PPK terkait penerbitan Berita Acara
Serah Terima Akhir (Final Hand Over).

3) Dalam pelaksanaan tugas, konsultan Manajemen Konstruksi selalu


memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

12.5 PROGRAM KERJA


Konsultan Manajemen Konstruksi harus segera menyusun program kerja yang
meliputi:
1) Program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci.
2) Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), tenaga yang diusulkan
konsultan Manajemen Konstruksi harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas atas rekomendasi Tim Teknis.

19
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
3) Uraian konsepsi konsultan Manajemen Konstruksi atas pekerjaan pengawasan
proyek tersebut.
4) Setelah ketiga hal tersebut diatas mendapat persetujuan/kesepakatan dari
Pejabat Pembuat Komitmen, maka akan menjadi pedoman penugasan dalam
pelaksanaan tugas pengawasan bagi konsultan Manajemen Konstruksi dalam
melaksanakan tugasnya.

12.6 TANGGUNG JAWAB


1) Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas jasa
manajemen konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik, tata laku
profesi yang berlaku.
2) Secara umum tanggung jawab Konsultan Manajemen Konstruksi adalah menjaga
agar proyek memiliki kinerja sebagai berikut:
- Ketepatan waktu pembangunan proyek sesuai batas waktu berlakunya
anggaran / waktu yang telah ditetapkan.
- Ketetapan biaya pembangunan sesuai batasan anggaran yang tersedia atau
yang telah ditetapkan.
- Ketetapan kualitas dan kuantitas sesuai standar dan peraturan yang berlaku.
- Ketertiban administrasi kontrak dan pelaksanaan pembangunan.
3) Penanggung jawab professional manajemen konstruksi adalah tidak hanya
konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional
manajemen konstruksi yang terlibat.
4) Wewenang Manajemen Konstruksi, meliputi:
- Pemberian persetujuan izin kerja (request of work) atas rencana pelaksanaan
pekerjaan yang telah memenuhi persyaratan; dan/atau ;
- Pemberian rekomendasi kepada PPK untuk menghentikan setiap pekerjaan di
lapangan yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak dan dokumen SMKK.

13 KELUARAN – KELUARAN
Keluaran yang diminta dari konsultan Manajemen Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah:
13.1 Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pekerjaan konstruksi yang
dilaksanakan oleh Kontraktor yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan waktu
serta kelengkapan dan kelancaran administrasi ketepatan pekerjaan yang efisien,
sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan
Dokumen Pelaksanaan, serta dapat diterima dengan baik oleh Pemberi Tugas. Minimal
dokumen yang dihasilkan selama proses Manajemen Konstruksi adalah:
1) Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan Manajemen Konstruksi.
2) Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk penting dari
Konsultan Manajemen Konstruksi, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan, konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.

20
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
3) Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan dari resume kemajuan pekerjaan,
tenaga, dan hari kerja.
4) Berita Acara kemajuan pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
5) Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.
6) Tambah/Kurang, bilamana terdapat perubahan pekerjaan, yang dilengkapi
dengan Value Engineering.
7) Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
8) Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
9) Berita Acara Penyerahan II Pekerjaan.
10) Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing).
11) Laporan rapat di lapangan (site meeting), lengkap dengan administrasi pendukung
(undangan, berita acara, daftar hadir, dan dokumentasi rapat).
12) Memeriksa gambar kerja terperinci (shop drawings), Bar Chart dan S Curve serta
Net Work Planning yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

13.2 Konsultan Manajemen Konstruksi diminta menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai
dengan kebutuhan kegiatan satuan kerja. Kelancaran pelaksanaan kegiatan satuan
kerja yang berhubungan dengan pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Konsultan Manajemen Konstruksi.

21
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
14 PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN

15 PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PENYEDIA JASA


KONSULTANSI

16 LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA

17 JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Manejemen Konstruksi (MK) ini akan lakukan dalam
waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak terbitnya SPMK.

18 KEBUTUHAN PERSONIL
18.1 Kebutuhan Tenaga Ahli
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Konsultan Manajemen Konstruksi harus
menyediakan tenaga- tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa
yang tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
Daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai berikut:

22
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
PENGA
KUALIFI
NO. JABATAN PENDIDIKAN SKK KONSTRUKSI / SERTIFIKAT LAMAN SAT ORG VOL
KASI

1.1 TENAGA UTAMA


A TEAM LEADER
Ahli Bidang Keahlian Manajemen
Ahli
Konstruksi / Ahli Teknik Bangunan
Team Leader S2 Teknik Madya 5 TH OB 1 12
1 Gedung

B SUPERVISION ENGINEER
Ahli Arsitektur S1 Arsitektur/ Teknik Ahli
Arsitek Madya 5 TH OB 1 12
2 Bangunan Gedung Arsitektur Madya
Ahli Struktur Bangunan Ahli
S1 Teknik Sipil Ahli Teknik Bangunan Gedung 5 TH OB 1 10
3 Gedung Madya

Ahli Bidang Keahlian Teknik Mekanikal /


Ahli Mekanikal S1 Teknik Elektro/ Teknik Ahli
Ahli Teknik Plambing dan Pompa 5 TH OB 1 12
4 Elektrikal & Plumbing Elektrikal/ Teknik Mesin Madya
Mekanik / Ahli Teknik Tenaga Listrik

B QUALITY ENGINEER
Ahli Arsitektur S1 Arsitektur/ Teknik Ahli
Arsitek Madya 2 TH OB 1 12
5 Bangunan Gedung Arsitektur Madya
Ahli Struktur Bangunan Ahli
S1 Teknik Sipil Ahli Teknik Bangunan Gedung 2 TH OB 1 12
6 Gedung Muda
Ahli Bahan Bangunan / Ahli
S1 Teknik Sipil Ahli Teknik Bangunan Gedung 2 TH OB 1 9
7 Konstruksi Muda

23
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
PENGA
KUALIFI
NO. JABATAN PENDIDIKAN SKK KONSTRUKSI / SERTIFIKAT LAMAN SAT ORG VOL
KASI

Ahli Bidang Keahlian Teknik Mekanikal /


Ahli Mekanikal S1 Teknik Elektro/ Teknik Ahli
Ahli Teknik Plambing dan Pompa 2 TH OB 1 12
8 Elektrikal & Plumbing Elektrikal/ Teknik Mesin Muda
Mekanik / Ahli Teknik Tenaga Listrik

D QUANTITY ENGINEER

Ahli Bidang Keahlian Manajemen


Ahli
Quantity Engineer S1 Teknik Sipil Konstruksi / Ahli Manajemen Proyek 3 TH OB 1 12
9 Muda
Konstruksi
E HSE
Ahli
3 TH
Madya
Ahli K3 S1 Teknik Ahli K3 Konstruksi/ Ahli KK OB 1 12
10 Ahli
0 TH
Utama

1.2 PERSONIL PENDUKUNG

Pengawas Bangunan Gedung/


Inspektur Struktur S1 Teknik Sipil - Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan 3 TH OB 1 12
11
Gedung
Pengawas Bangunan Gedung/
Inspektur Arsitektur S1 Arsitektur/ Teknik Arsitektur - Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan 3 TH OB 1 12
12
Gedung

24
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
PENGA
KUALIFI
NO. JABATAN PENDIDIKAN SKK KONSTRUKSI / SERTIFIKAT LAMAN SAT ORG VOL
KASI

S1 Teknik Elektro/ Teknik


Elektrikal/ Teknik Mesin/ Pengawas Plumbing / Pekerjaan
Inspektur MEP - 3 TH OB 1 12
13 Teknik Lingkungan/ Teknik Plumbing
Penyehatan
Inspektur Bangunan Sertifikat BGH dari GBCI / IABHI / World
S1 Teknik - 3 TH OB 1 5
14 Gedung Hijau Green Building Council

Operator CAD/Drafter S1 Arsitektur Teknik/ - Juru Gambar 3 TH OB 1 8


15 Arsitektur/ Teknik Sipil

Administrasi Proyek D3/SMK - - 3 TH OB 1 12


16

25
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat tenaga
ahli SKA/SKT dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman
dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.

18.2 Kualifikasi Personil

1) Personil Inti
Rincian tugas Tenaga Utama mengacu pada Tugas Tenaga Ahli Konsultan
Pengawas / Konsultan Manajemen Konstruksi yang terdapat pada Surat
Edaran Nomor 16/SE/M/2022 tentang Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa
Konsultansi Pengawasan Konstruksi di Kementerian PUPR.

a) Team Leader
- Team Leader dengan pendidikan minimal S2 Teknik lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi.
- Memiliki kualifikasi Ahli Madya dengan SKK Konstruksi / Sertifikat Ahli
Bidang Keahlian Manajemen Konstruksi / Ahli Teknik Bangunan
Gedung.
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim
minimal selama 5 (lima) tahun di bidang pekerjaan tersebut, dilengkapi
dengan referensi pengalaman kerja yang dikeluarkan oleh
perusahaan/instansi dimana tempat dia bekerja dengan kinerja baik.
- Lingkup tugas Team Leader yaitu memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
pekerjaan dinyatakan selesai progres 100 % (seratus persen).

b) Supervision Engineer
Ahli Arsitektur Bangunan Gedung
- 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan S1 Arsitektur/ Teknik
Arsitektur lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki kualifikasi Ahli Madya dengan SKK Konstruksi / Sertifikat
Arsitek Madya.
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga ahli
minimal selama 5 (lima) tahun di bidang pekerjaan arsitektur bangunan
gedung, dilengkapi dengan referensi pengalaman kerja yang dikeluarkan
oleh perusahaan/instansi dimana tempat dia bekerja dengan kinerja baik.
- Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan
(waktu dan spesifikasi/kualitas) pada pekerjaan arsitektur.

26
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Ahli Struktur Bangunan Gedung
- 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil
lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi.
- Memiliki kualifikasi Ahli Madya dengan SKK Konstruksi / Sertifikat Ahli
Teknik Bangunan Gedung .
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga ahli
minimal selama 5 (lima) tahun di bidang pekerjaan bangunan gedung,
dilengkapi dengan referensi pengalaman kerja yang dikeluarkan oleh
perusahaan/instansi dimana tempat dia bekerja dengan kinerja baik.
- Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan
(waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain, pada
pekerjaan sipil (bangunan gedung) untuk masing-masing Venue.

Ahli Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing


- 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Elektro/
Teknik Elektrikal/ Teknik Mesin , lulusan universitas atau perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki kualifikasi Ahli Madya dengan SKK Konstruksi / Sertifikat Ahli
Bidang Keahlian Teknik Mekanikal / Ahli Teknik Plambing dan
Pompa Mekanik / Ahli Teknik Tenaga Listrik.
- Berpengalaman sebagai Tenaga Ahli MEP dalam pekerjaan Manajemen
Konstruksi atau Manajemen Teknis yang terkait dengan pelaksanaan
Konstruksi Bangunan minimal selama 5 (lima) tahun, dilengkapi dengan
referensi pengalaman kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan/instansi
dimana tempat dia bekerja dengan kinerja baik.
- Tenaga tersebut tugas utamanya yaitu membantu Tim Leader memberi
masukan pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas)
pada pekerjaan pengawasan pelaksanaan mekanikal bangunan gedung.

c) Quality Engineer
Ahli Arsitektur Bangunan Gedung
- 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan S1 Arsitektur/ Teknik
Arsitektur lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki kualifikasi Ahli Madya dengan SKK Konstruksi / Sertifikat
Arsitek Madya.

27
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga ahli
minimal selama 2 (dua) tahun di bidang pekerjaan arsitektur bangunan
gedung, dilengkapi dengan referensi pengalaman kerja yang dikeluarkan
oleh perusahaan/instansi dimana tempat dia bekerja dengan kinerja baik.
- Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan
(waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain, pada
pekerjaan arsitektur.

Ahli Struktur Bangunan Gedung


- 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil
lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi.
- Memiliki kualifikasi Ahli Muda dengan SKK Konstruksi / Sertifikat Ahli
Teknik Bangunan Gedung .
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga ahli
minimal selama 2 (dua) tahun di bidang pekerjaan bangunan gedung,
dilengkapi dengan referensi pengalaman kerja yang dikeluarkan oleh
perusahaan/instansi dimana tempat dia bekerja dengan kinerja baik.
- Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan
(waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain, pada
pekerjaan sipil (bangunan gedung) untuk masing-masing Venue.

Ahli Bahan Bangunan / Konstruksi


- 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil, lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi.
- Memiliki kualifikasi Ahli Muda dengan SKK Konstruksi / Sertifikat Ahli
Teknik Bangunan Gedung.
- Berpengalaman sebagai Tenaga Ahli Bahan Bangunan / Konstruksi
dalam pekerjaan Manajemen Konstruksi atau Manajemen Teknis yang
terkait dengan pelaksanaan Konstruksi Bangunan minimal selama
2 (dua) tahun, dilengkapi dengan referensi pengalaman kerja yang
dikeluarkan oleh perusahaan/instansi dimana tempat dia bekerja dengan
kinerja baik.
- Tenaga tersebut tugas utamanya yaitu membantu Tim Leader memberi
masukan pengarahan, pelaporan, pengawasan menyeluruh terhadap
spesifikasi/kualitas bahan bangunan konstruksi pada pelaksanaan
bangunan gedung.

28
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Ahli Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing
- 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Elektro/
Teknik Elektrikal/ Teknik Mesin, lulusan universitas atau perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki kualifikasi Ahli Muda dengan SKK Konstruksi / Sertifikat Ahli
Bidang Keahlian Teknik Mekanikal / Ahli Teknik Plambing dan
Pompa Mekanik / Ahli Teknik Tenaga Listrik.
- Berpengalaman sebagai Tenaga Ahli MEP dalam pekerjaan Manajemen
Konstruksi atau Manajemen Teknis yang terkait dengan pelaksanaan
Konstruksi Bangunan minimal selama 2 (dua) tahun, dilengkapi dengan
referensi pengalaman kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan/instansi
dimana tempat dia bekerja dengan kinerja baik.
- Tenaga tersebut tugas utamanya yaitu membantu Tim Leader memberi
masukan pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas),
pelaporan, review desain pekerjaan mekanikal bangunan pada pekerjaan
pengawasan pelaksanaan mekanikal bangunan gedung.

d) Quantity Engineer
- 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil
lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi.
- Memiliki kualifikasi Ahli Muda dengan SKK Konstruksi / Sertifikat Ahli
Bidang Keahlian Manajemen Konstruksi / Ahli Manajemen Proyek
Konstruksi. .
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga ahli
minimal selama 3 (tiga) tahun di bidang pekerjaan bangunan gedung,
dilengkapi dengan referensi pengalaman kerja yang dikeluarkan oleh
perusahaan/instansi dimana tempat dia bekerja dengan kinerja baik.
- Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan
(waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain, pada
pekerjaan sipil (bangunan gedung) untuk masing-masing Venue.

e) HSE
Ahli K3 Konstruksi
- 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki kualifikasi Ahli Madya dengan pengalaman 3 tahun atau Ahli
Utama dengan pengalaman 0 tahun, SKK Ahli K3 Konstruksi/ Ahli KK.

29
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
- Berpengalaman sebagai Tenaga Ahli K3 dalam pekerjaan Manajemen
Konstruksi atau Manajemen Teknis yang terkait dengan pelaksanaan
Konstruksi Bangunan Gedung Ahli Madya dengan pengalaman 3
tahun atau Ahli Utama dengan pengalaman 0 tahun, dilengkapi
dengan referensi pengalaman kerja yang dikeluarkan oleh
perusahaan/instansi dimana tempat dia bekerja dengan kinerja baik.
- Tenaga tersebut tugas utamanya yaitu membantu Tim Leader memberi
masukan pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas),
pelaporan, dan memastikan pelaksanaan penerapan K3 selama
pelaksanaan konstruksi.

2) Personil Pendukung
a) Inspektur Struktur, berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang
pendidikan S1 Teknik Sipil, pengalaman minimal 3 tahun dibidang struktur
bangunan gedung dan memiliki sertifikat Pengawas Bangunan Gedung/
Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung.
b) Inspektur Arsitektur, berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang
pendidikan S1 Arsitektur / Teknik Arsitektur, pengalaman minimal 3 tahun
dibidang arsitektur bangunan gedung, dan memiliki sertifikat Pengawas
Bangunan Gedung/ Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung.
c) Inspektur MEP, berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan
S1 Teknik Elektro/ Teknik Elektrikal/ Teknik Mesin/ Teknik Lingkungan/
Teknik Penyehatan, pengalaman minimal 3 tahun dibidangnya dan
memiliki sertifikat Pengawas Plumbing / Pekerjaan Plumbing.
d) Inspektur Bangunan Gedung Hijau, berjumlah 1 (satu) orang dengan latar
belakang pendidikan S1 Teknik, pengalaman minimal 3 tahun dibidangnya.
dan memiliki Sertifikat BGH dari GBCI / IABHI / World Green Building
Council.
e) Operator CAD/Drafter, berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang
pendidikan S1 Arsitektur / Teknik Arsitektur / Teknik Sipil, pengalaman
minimal 3 tahun dibidangnya, memiliki sertifikat Juru Gambar/ Juru
Gambar Bangunan Gedung/ Juru Gambar Arsitektur.
f) Administrasi Proyek, berjumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang
pendidikan D3/ SMK pengalaman minimal 3 tahun.

19 KELUARAN
Keluaran yang diminta dari konsultan Manajemen Konstruksi berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja ini adalah:
19.1 Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pekerjaan konstruksi
yang dilaksanakan oleh Kontraktor yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya
dan waktu serta kelengkapan dan kelancaran administrasi ketepatan pekerjaan
yang efisien, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang
sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan, serta dapat diterima dengan baik oleh

30
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Pemberi Tugas. Minimal dokumen yang dihasilkan selama proses Manajemen
Konstruksi adalah:
1) Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan Manajemen Konstruksi.
2) Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk penting dari
Konsultan Manajemen Konstruksi, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan, konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.
3) Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan dari resume kemajuan pekerjaan,
tenaga, dan hari kerja.
4) Berita Acara kemajuan pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
5) Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
6) Tambah/Kurang, bilamana terdapat perubahan pekerjaan, yang dilengkapi
dengan Value Engneering
7) Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
8) Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
9) Berita Acara Penyerahan II Pekerjaan
10) Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing)
11) Laporan rapat di lapangan (site meeting), lengkap dengan administrasi
pendukung
12) Memeriksa gambar kerja terperinci (shop drawings), Bar Chart dan S Curve
serta Net Work Planning yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

19.2 Konsultan Manajemen Konstruksi diminta menghasilkan keluaran yang


lengkap sesuai dengan kebutuhan kegiatan satuan kerja. Kelancaran
pelaksanaan kegiatan satuan kerja yang berhubungan dengan pekerjaan
Konsultan Manajemen Konstruksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Konsultan Manajemen Konstruksi.

31
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
20 JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
BULAN
NO. URAIAN VOL SAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BIAYA LANGSUNG
PERSONIL
1.1 PERSONIL INTI
A TEAM LEADER
1 Team Leader 12,0 OB
SUPERVISION
B
ENGINEER
Ahli Arsitektur Bangunan
2 12,0 OB
Gedung
Ahli Struktur Bangunan
3 10,0 OB
Gedung
Ahli Mekanikal Elektrikal &
4 12,0 OB
Plumbing
B QUALITY ENGINEER
Ahli Arsitektur Bangunan
5 12,0 OB
Gedung
Ahli Struktur Bangunan
6 12,0 OB
Gedung
Ahli Bahan Bangunan /
7 9,0 OB
Konstruksi

32
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
BULAN
NO. URAIAN VOL SAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ahli Mekanikal Elektrikal &
8 12,0 OB
Plumbing
D QUANTITY ENGINEER
9 Quantity Engineer 12,0 OB
E HSE
10 Ahli K3 Konstruksi 12,0 OB
1.2 PERSONIL PENDUKUNG
11 Inspektur Struktur 12,0 OB
12 Inspektur Arsitektur 12,0 OB
13 Inspektur MEP 12,0 OB
Inspektur Pekerjaan
14 5,0 OB
Bangunan Gedung Hijau
15 Operator CAD/Drafter 8,0 OB
16 Administrasi Proyek 12,0 OB
BIAYA LANGSUNG NON
PERSONIL
2.1 BIAYA KANTOR
Biaya Operasional dan
2.1.1 Peralatan Kantor
- Sewa Laptop
60,0 UB

33
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
BULAN
NO. URAIAN VOL SAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
- Sewa Komputer Desk Top
24,0 UB
- Sewa Printer Color A-3
12,0 UB
- Sewa Printer Color A-4
24,0 UB
- Sewa Scanner A-4
12,0 UB
- Biaya ATK
12,0 UB
Sewa Digital Camera
-
(Pengawas Lapangan) 24,0 UB
- Sewa Kendaraan Roda 4
12,0 UB
- Biaya Rapat - Rapat
480,0 OK
Biaya komunikasi dan
- Internet (termasuk
12,0
pemasangan) BLN
- Sewa Kantor Proyek
12,0 BLN
- Biaya SMKK:

34
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
BULAN
NO. URAIAN VOL SAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
- Alat Pelindung Diri
16,0 Set

2.2 BIAYA PELAPORAN


Laporan Pendahuluan
2.2.1 3,0 Eksemplar
Laporan Mingguan (51
2.2.2 minggu) 153,0 Eksemplar
Laporan Bulanan
2.2.3 36,0 Eksemplar
Laporan Akhir
2.2.4 3,0 Eksemplar
Laporan Perawatan dan
2.2.5 Pemeliharaan 3,0 Eksemplar
Penyimpanan Eksternal
2.2.6 SSD minimal 2 TB 1,0 Unit

35
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
21 PELAPORAN
Jenis laporan Manajemen Konstruksi yang harus diserahkan ke Pejabat Pembuat
Komitmen berupa hardcopy dan softcopy meliputi:

A. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat sekurang-kurangnya:
1) Gambaran umum lokasi pekerjaan
2) Metode dan pendekatan yang akan digunakan
3) Rencana Kerja penyedia jasa (konsultan) secara menyeluruh
4) Jadwal pelaksanaan pekerjaan
5) Rencana mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung (termasuk struktur
organisasi pelaksanaan pekerjaan dan komposisi serta jumlah tenaga ahli yang
dipakai)
6) Hasil pengumpulan data sementara (studi literatur dan tata lapangan
7) Hasil koordinasi dengan instansi terkait serta data pendukung lainnya
8) Berita Acara Hasil Pengukuran Awal (MC-0), dilampiri backup volume hasil
pengukuran awal;
9) Dokumentasi 0% format foto, video dan foto udara;
10) Laporan hasil Pre Award Meeting dan Pre Construction Meeting serta rapat-rapat
lainnya;
11) Dokumen untuk proses perizinan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
(IMB, SLF, BGH,tower crane, dll);
Laporan Pendahuluan diserahkan selambat-lambatnya 30 hari setelah SPMK
diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku yaitu 1 (satu) asli dan 2 (dua) copy.\

B. Laporan Mingguan
Laporan Mingguan memuat sekurang-kurangnya:
1) Laporan Progres Prestasi Mingguan,dilampiri dengan backup volume hasil
opname progress riil terpasang minggu tersebut;
2) Dokumentasi berjalan selama proses pelaksanaan konstruksi berupa foto dan
video (0%, 25%, 50%, 75%,100%) dari sudut pengambilan yang konsisten;
3) Bar chart dan S curve yang disandingkan antara rencana dan realisasi
mingguan;
4) Laporan/notulen rapat mingguan di lapangan (site meeting).
Laporan Mingguan diserahkan setiap bulan sebanyak 3 (tiga) buku yaitu 1 (satu)
asli dan 2 (dua) copy.

C. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat sekurang-kurangnya:
1) Laporan Progres Prestasi Mingguan,dilampiri dengan backup volume hasil
opname progress riil terpasang minggu tersebut;

36
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
2) Dokumentasi berjalan selama proses pelaksanaan konstruksi berupa foto dan
video (0%, 25%, 50%, 75%, 100%) dari sudut pengambilan yang konsisten;
3) Bar chart dan S curve yang disandingkan antara rencana dan realisasi mingguan;
4) Laporan/notulen rapat mingguan di lapangan (site meeting);
5) Gambar kerja terperinci (shop drawing);
6) Approval Material dan control yang akan digunakan;
7) Backup Quality berisi dokumen hasil pengujian / pengetestan bahan atau material
sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis;
8) Request of Work sebelum pelaksanaan item pekerjaan;
9) Berita Acara Bobot Prestasi kemajuan pekerjaan, sebagai dasar untuk
pembayaran angsuran penyedia jasa konstruksi dan membebaskan PPK beserta
jajarannya dari segala tuntutan, bertanggung jawab sepenuhnya atas segala
tuntutan dan kelalaian jika dalam pelaksanaan pekerjaan yang bobot kemajuan
prestasinya ditetapkan ternyata dijumpai penyimpangan/ kekurangan;
10) Laporan Evaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh penyedia
jasa pelaksanaan konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran
fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan
dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance
atau Quality Control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada
bulan tersebut;
11) Laporan Pengendalian program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi
program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian
perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan
dan keselamatan kerja pada bulan tersebut;
12) Laporan Evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang
timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan
koreksi teknis bila terjadi penyimpangan pada bulan tersebut;
13) Bar chart dan S curve serta Network Planning yang disandingkan antara rencana
dan realisasi akhir bulan tersebut;
14) Executive Summary/ profil pelaksanaan sampai dengan bulan tersebut;
15) Laporan/dokumen terkait lainnya sempai dengan bulan tersebut.

Laporan Bulanan diserahkan selambat-lambatnya setiap akhir bulan setiap bulannya


sebanyak 3 (tiga) buku yaitu 1 (satu) asli dan 2 (dua) copy.

D. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat sekurang-kurangnya:
1) Evaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh penyedia jasa;
2) Pelaksanaan konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran
fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan
dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance

37
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
atau Quality Control, dan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama
proses pelaksanaan dari awal hingga akhir;
3) Pengendalian program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian
perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan
dan keselamatan kerja selama proses pelaksanaan dari awal hingga akhir;
4) Evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul,
usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis
bila terjadi penyimpangan selama proses pelaksanaan dari awal hingga akhir;
5) Addendum Tambah Kurang kontrak penyedia jasa konstruksi;
6) Berita Acara Testing and Comissioning;
7) Berita Acara Pengukuran Akhir (MC-100) berikut lampiran teknisnya;
8) Surat Pernyataan Selesainya Pekerjaan, menyatakan dan bertanggungjawab
bahwa pekerjaan telah tuntas 100% baik dalam kualitas maupun kuantitas dan
pernyataan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan dan membebaskan
PPK beserta jajarannya dari segala tuntutan, bertanggung jawab sepenuhnya atas
segala tuntutan dan kelalaian jika dalam pelaksanaan pekerjaan yang bobot
kemajuan prestasinya dinyatakan tuntas 100% ditetapkan ternyata dijumpai
penyimpangan/ kekurangan;
9) Gambar-gambar sesuai dengan hasil pelaksanaan pembangunan (as built
drawing);
10) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan I;
11) Invoice keuangan;
12) Laporan Dokumen Pengurusan SLF (Sertifikat Laik Fungsi) adalah segala
dokumen yang terkait dengan pengurusan pengajuan sampai dengan terbitnya
SLF;
13) Buku Manual petunjuk pengoperasian dan perawatan bangunan gedung;
14) Rangkuman kendala dan permasalahan sampai dengan pertengahan
pelaksanaan (bulan ke-4) dan solusi jalan keluarnya;
15) Dan dokumen-dokumen lainnya terkait pelaksanaan tugas manajemen konstruksi
16) Executive Summary (profil pelaksanaan) selama proses pembangunan.
Laporan Akhir diserahkan selambat-lambatnya bersamaan dengan serah terima
pertama (PHO) hasil pekerjaan penyedia jasa konstruksi sebanyak 3 (tiga) buku
yaitu 1 (satu) asli dan 2 (dua) copy.

E. Laporan Perawatan dan Pemeliharaan


Laporan Perawatan dan Pemeliharaan memuat sekurang-kurangnya:
1) Laporan Hasil Pemeliharaan Selama Masa Pemeliharaan;
2) Surat Pernyataan Selesainya Pekerjaan Masa Pemeliharan, menyatakan dan
bertanggungjawab bahwa pekerjaan pemeliharaan telah tuntas 100% baik dalam
kualitas maupun kuantitas dan pernyataan tanggung jawab atas risiko kegagalan

38
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
bangunan dan membebaskan PPK beserta jajarannya dari segala tuntutan,
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala tuntutan dan kelalaian jika dalam
pelaksanaan pekerjaan yang pekerjaan pemeliharaannya dinyatakan tuntas 100%
ditetapkan ternyata dijumpai penyimpangan/ kekurangan;
3) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan II.
Jumlah laporan yang harus dipenuhi oleh Konsultan Manajemen Konstruksi sesuai
dengan Bill of Quantity. Laporan soft copy dalam bentuk file master dan PDF/hasil
scan dari laporan hard copy asli. Laporan Pemeliharaan diserahkan sebanyak 3 (tiga)
buku yaitu 1 (satu) asli dan 2 (dua) copy

F. Penyimpanan Eksternal
Seluruh softcopy/file laporan dan dokumentasi disimpan dalam 1 (satu) SSD Eksternal
2 TB.
22 PRODUKSI DALAM NEGERI
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.
23 PERSYARATAN KERJASAMA
Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan mengikuti ketentuan yang berlaku.

24 ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel satuan
kerja Pejabat Pembuat Komitmen

Mataram, 18 Oktober 2023


Kepala Satuan Kerja
Pejabat Pembuat Komitmen
Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Prasarana Strategis dan BPB
Provinsi NTB

Agung Stiawan, S.T., M.T.


Andy Hakiim Arrasyid, ST,. M.Sc
Kepala Balai NIP. 198609 23200912 1 001
NIP. 19830910 200604 1 002
Prasarana Permukiman Wilayah
Nusa Tenggara Barat

Ika Sri Rejeki, ST.,MT


NIP. 19680119 199703 2004
39
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
40
Kerangka Acuan Kerja
Manajemen Konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram

Anda mungkin juga menyukai