Anda di halaman 1dari 16

2023

ADENDUM 01
URAIAN SINGKAT PEKERJAAN FISIK
LANJUTAN KDP RSPTN UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN ANGGARAN 2023 – 2024 (MYC)

1
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
1 PENDAHULUAN
1.1. Umum
1) Arahan Menteri PUPR
Sesuai arahan Menteri PUPR, Direktorat Prasarana Strategis melalui Balai
Pelaksanaan Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Nusa Tenggara Barat
mendapat amanah tambahan untuk melaksanakan kegiatan Lanjutan KDP
RSPTN Universitas Mataram.
2) Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2018 Tanggal 21 Desember 2018 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Penambahan
Fungsi Kementerian PUPR, yaitu pelaksanaan, pengembangan SDM di bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
3) Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2022 tentang Penugasan Khusus Dalam
Rangka Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur.
4) Surat Keputusan Direktorat Jenderal Cipta Karya nomor 146/KPTS/DC/2018,
tentang pembentukan Project Manajemen Unit Pembangunan atau Renovasi
Pasar, Prasarana Dan Sarana Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Negeri.
5) Mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor: 22/PRT/M/2018 tanggal 25
Oktober 2018 Tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
dimana Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi digunakan untuk mewujudkan
dokumen perencanaan menjadi bangunan gedung yang siap dimanfaatkan.
6) Penyedia Jasa Pelaksanaan konstruksi dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab secara kontraktual kepada Kepala Satuan Kerja atau Pejabat
Pembuat Komitmen.

1.2. Latar Belakang


Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Mataram merupakan
Rumah Sakit Rujukan Terpercaya oleh Masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat,
khususnya bagi masyarakat di Kota Mataram dan sekitarnya. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Universitas Mataram mendukung
pengembangan Rumah Sakit Universitas Mataram untuk menjadi RS Pendidikan Kelas
B yang ideal. Diharapkan RS Unram berkontribusi dalam implementasi Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu Pelayanan kepada masyarakat, Pendidikan tenaga kesehatan
dan Pengembangan dan Penelitian ilmu kedokteran modern di Indonesia, khususnya
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk tujuan tersebut perlu studi rencana
pengembangan dengan penyusunan Studi Kelayakan dan Master Plan analisa
kelayakan dan melengkapi fasilitas sarana prasarana agar mampu menyelenggarakan
pelayanan rumah sakit yang lengkap, bermutu, modern.
Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Mataram juga
merupakan rumah sakit pendidikan utama bagi Fakultas Kedokteran Universitas
Mataram dengan tipe kelas C. Rumah sakit ini berlokasi Jalan Majapahit Nomor 62
Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dimana memiliki lahan seluas 19.650
m2 dan terdiri dari 3 bangunan gedung yang diselesaikan dalam beberapa tahap dari

2
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
tahun 2009 s/d tahun 2020 yaitu Gedung 1 (6 lantai), Gedung 2 (6 lantai) dan Gedung
3 (3 lantai), serta 1 lantai basement yang tersambung antara ketiga gedung. Gedung
RSPTN Universitas Mataram yang sudah difungsikan sebagai pelayanan kesehatan
hanya Gedung 1 dan 2, namun hanya difungsikan sampai lantai 4 dikarenakan
keterbatasan anggaran pasca gempa bumi tahun 2018 silam pada lantai 5 & 6 masih
belum bisa difungsikan sampai sekarang. Khususnya pada gedung 3 kondisi existing
sampai sekarang hanya terbangun sampai lantai 3 (rencana pembangunan 6 lantai)
tidak dapat dilanjutkan pekerjaannya karena keterbatasan anggaran dari Universitas
Mataram sehingga gedung 3 hanya bisa difungsikan pada lantai 1 sebagai pusat
layanan saat Covid melanda. Rencana Pembangunan lanjutan RSPTN Universitas
Mataram sendiri tertuang pada Master Plan yang berdasarkan pada aturan - aturan /
kaidah bangunan gedung yang berlaku agar bisa diselesaikan secara tuntas dan dapat
berfungsi dengan baik sebagai pusat layanan kesehatan bagi masyarakat NTB.

1.3 Dukungan Pada Industrialisasi 4.0 Dengan Penyelenggaraan Building Information


Modelling (BIM)
Sejalan dengan road map dan strategi Making Indonesia 4.0 yang ditetapkan oleh
Presiden Republik Indonesia dan ditindaklanjuti dengan arahan disruptive policy oleh
Menteri PUPR dalam rapat kerja tahun anggaran 2019 dimana Kementerian PUPR
mendukung industrialisasi 4.0 dan berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor:
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara dimana
disebutkan:
“Penggunaan Building Information Modelling (BIM) WAJIB diterapkan pada Bangunan
Gedung Negara tidak sederhana dengan kriteria luas diatas 2.000 m2 (dua ribu meter
persegi) dan diatas 2 (dua) lantai”. BIM adalah representasi digital dari karakter fisik
dan karakter fungsional suatu bangunan yang di dalamnya terkandung semua
informasi mengenai elemen-elemen bangunan tersebut yang digunakan sebagai basis
pengambilan keputusan (Tim BIM PUPR). Tingkatan BIM mulai dari 3 Dimensi sampai
dengan 7 Dimensi. Dalam pekerjaan ini Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi
disyaratkan mengimplementasikan BIM at construction stage sampai dengan 5
dimensi. Maka dalam pekerjaan ini, Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi
disyaratkan menyusun pemodelan dan menyelenggarakan Building Information
Modelling (BIM) dalam pelaksanaan pekerjaan (at construction stage) berdasarkan
standar protokol BIM Kementerian PUPR.

2 MAKSUD DAN TUJUAN


2.1. Maksud
Sebagai petunjuk bagi Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang memuat
masukan, azas, kriteria dan proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan yang
selanjutnya akan diinterpretasikan dalam pelaksanaan tugas Lanjutan KDP RSPTN
Universitas Mataram. Dengan penugasan ini diharapkan Penyedia Jasa Pelaksanaan

3
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Konstruksi dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
dimaksud.

2.2. Tujuan
Agar pelaksanaan Pembangunan Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram dapat
terlaksana sesuai dengan fungsinya, memenuhi persyaratan keandalan (keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan), memenuhi persyaratan bangunan gedung
hijau, efisien dalam penggunaan sumber daya, serasi dan selaras dengan
lingkungannya, dan diselenggarakan secara tertib, efektif dan efisien.

3 SASARAN
3.1 Terlaksananya pelaksanaan konstruksi Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai dari SPMK Konstruksi, Serah Terima Pekerjaan
Pertama, Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Kedua secara berkualitas, tepat
waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta diselenggarakan secara tertib
administrasi;
3.2 Terpenuhinya persyaratan perizinan bangunan gedung negara yang diperlukan sesuai
peraturan yang berlaku, terpenuhinya pernyataan tentang keandalan bangunan dan
Sertifikat Laik Fungsi (SLF);
3.3 Terselenggaranya BIM at construction stage Pekerjaan Lanjutan KDP RSPTN
Universitas Mataram sampai dengan 5D.
3.4 Implementasi SMK3 Konstruksi dengan target zero accident.

4 LOKASI KEGIATAN
Lokasi pekerjaan Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram di Jl. Majapahit No.62 Kekalik
Mataram.

5 SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Balai Prasarana Permukiman Wilayah
Nusa Tenggara Barat Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2023 – 2024 (Multi Years
Contract).
5.1. Total Biaya Perkiraan
Pekerjaan Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram akan dilakukan pada Tahun
2023 – 2024 (MYC) yang dibiayai dari sumber pendanaan Biaya Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) dengan nilai pagu sebesar Rp.199.497.183.000,- (Seratus
Sembilan Puluh Sembilan Miliar Empat Ratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Seratus
Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah).
- Tahun 2023 : Rp. 4.421.956.000,-
- Tahun 2024 : Rp. 195.075.227.000,-
4
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Catatan :
a. Alokasi DIPA dan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak (MYC) masih dalam
proses. Apabila alokasi DIPA untuk paket – paket tersebut tidak tersedia
dalam dokumen anggaran dan persetujuan Kontrak Tahun Jamak (MYC) untuk
paket-paket tersebut tidak tersedia, maka tender/seleksi dibatalkan dan
peserta tender/seleksi tidak mendapatkan ganti rugi dalam bentuk apapun.
b. Berita acara Pisah Batas masih dalam proses. Tender/seleksi dapat dibatalkan
sesuai dengan hasil rekomendasi Berita Acara Pisah Batas untuk paket
Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram dan peserta tender/seleksi tidak
mendapatkan ganti rugi dalam bentuk apapun.
c. Penunjukan penyedia jasa akan dilakukan setelah Berita Acara Pisah
Batas/Kelengkapan administrasi lainya terpenuhi dan tersedianya anggaran
didalam DIPA.

6 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Total waktu pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan selama 360 (tiga ratus enam puluh) Hari
Kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai
dengan serah terima akhir pekerjaan pelaksanaan.

7 NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pengguna Jasa : PPK Prasarana Strategis dan BPB Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa
Tenggara Barat, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

8 DATA DASAR
8.1 Kerangka Acuan Kerja merupakan data awal yang harus dipenuhi atau diperhatikan.
Setiap pengadaan data dan informasi harus diupayakan oleh Penyedia Jasa.
Pengguna jasa akan menyediakan data-data dasar sepanjang tersedia setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja yang meliputi:
1) Laporan Kontraktor Pelaksana;
2) Dokumen Teknis Konstruksi;
3) Dokumentasi kondisi eksisting bangunan;
4) Perijinan yang sudah dilakukan oleh Pihak Pemerintah Kota Mataram.
8.2 Penyedia jasa diwajibkan melakukan eksplorasi dari data dasar yang tersedia termasuk
data sekunder lainnya yang dilakukan baik oleh instansi yang ada di pusat maupun
yang ada di daerah untuk sinkronisasi pelaksanaan kegiatan, standar teknis dan
standar profesi yang berlaku termasuk semua peraturan terkait baik di pusat maupaun
di daerah yang terbaru;

5
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
8.3 Untuk melaksanakan tugasnya Pelaksana Konstruksi harus mencari sendiri informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan Pemberi Tugas dalam KAK /
Pengarahan Penugasan ini;
8.4 Pelaksana Konstruksi harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Jasa maupun yang dicari
sendiri. Kesalahan dalam pelaksanaan konstruksi sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

9 LINGKUP PEKERJAAN DAN KEGIATAN


1) Lingkup Kegiatan adalah Penyedia Jasa Pelaksanaan Lanjutan KDP RSPTN Universitas
Mataram.
2) Staf/tim Teknis Pelaksanaan Pekerjaan.
Dalam hal pengendalian administrasi kontrak, selama pelaksanaan konstruksi, PPK
menunjuk tim yang berasal dari unsur PPK sebagai wakil sah PPK yang terdiri dari:
a) Dalam hal pelaksanaan pekerjaan, wakil sah PPK adalah Tim Teknis/Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala Satker
Pelaksanaan Prasarana Permukiman;
b) Dalam hal Perubahan Kontrak/Addendum Kontrak, wakil sah PPK adalah Panitia
Peneliti Pelaksanaan Kontrak yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala Satker
Pelaksanaan Prasarana Permukiman;
c) Dalam hal pengelolaan administrasi kontrak dan pengendalian pelaksanaan
pekerjaan, wakil sah PPK adalah Direksi Lapangan Pekerjaan Konstruksi yang
ditunjuk berdasarkan SK Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman;
d) Ketentuan lebih lanjut untuk wakil sah PPK akan diatur lebih lanjut dalam Kontrak
Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi. Dalam hal diperlukan, akan melibatkan Tim
Pengelola Teknis yang akan ditunjuk melalui SK Kepala Balai Prasarana
Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Barat.

9.1 Lingkup Pekerjaan


1) Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab secara kontraktual kepada Kepala Satuan Kerja atau Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK);
2) Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi mulai bertugas sejak waktu yang ditetapkan
berdasarkan SPMK sampai dengan serah terima akhir pekerjaan pelaksanaan;
3) Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk diagram batang dengan
kurva-S dan Network Planning serta metode pelaksanaan.
4) Dalam pekerjaan ini Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi disyaratkan
mengimplementasikan Building Information Modelling (BIM) at construction stage
sampai dengan 5 dimensi (5D).

6
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
9.2 Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pelaksanaan Konstruksi yang harus dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa Konstruksi mencakup pelaksanaan fisik, dan pemeliharaan konstruksi. Lingkup
kegiatan pelaksanaan konstruksi terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut;
A. DAFTAR NO.1 MATA PEMBAYARAN UMUM
A.1 Pekerjaan Pendahuluan
A.1.1 Pekerjaan Persiapan
B. DAFTAR NO.2 MATA PEMBAYARAN PENERAPAN SMKK
B.1 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMKK)
C. DAFTAR NO.3 MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN UTAMA
C.1 PEKERJAAN PERKUATAN STRUKTUR ATAS
C.1.1 Perkuatan Gedung 1
C.1.2 Perkuatan Gedung 2
C.1.3 Perkuatan Gedung 3
C.1.4 Gedung Area Podium Gd.2 Dan Gd.3
C.2 PEKERJAAN STRUKTUR
C.2.1 Pekerjaan Gedung 1
C.2.2 Pekerjaan Gedung 3
C.2.3 Pekerjaan Gedung Instalasi Gizi Dan Koridor
C.2.4 Pekerjaan Power House
C.2.5 Pekerjaan Main Hall
C.2.6 Pekerjaan Mushola
C.2.7 Pekerjaan Landscape
C.3 PEKERJAAN ARSITEKTUR
C.3.1 Pekerjaan Gedung 1
C.3.2 Pekerjaan Gedung 2
C.3.3 Pekerjaan Gedung 3
C.3.4 Pekerjaan Basement
C.3.5 Pekerjaan Gedung Instalasi Gizi
C.3.6 Pekerjaan Power House
C.3.7 Pekerjaan Main Hall
C.3.8 Pekerjaan Musholla
C.3.9 Pekerjaan Landscape
C.4 PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL & PLUMBING
C.4.1 Pekerjaan Gedung 1
C.4.2 Pekerjaan Gedung 2

7
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
C.4.4 Pekerjaan Basement
C.4.5 Pekerjaan Gedung Instalasi Gizi
C.4.6 Pekerjaan Power House
C.4.7 Pekerjaan Main Hall
C.4.8 Pekerjaan Musholla
C.4.9 Pekerjaan Landscape

9.3 Tanggung Jawab Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi


1) Umum
Tugas dan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi dalam hal perencanaan
teknis antara lain :
a) Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan konsultansi kepada Pihak
Pemerintah Kota Mataram selama proses persiapan pelaksanaan Konstruksi;
b) Penyedia Jasa Konstruksi harus berkoordinasi dengan Pihak Perusahaan
Listrik Negara (PLN) untuk penerapan sistem Net Metering;
c) Mengurus perizinan yang diperlukan guna pelaksanaan pengembangan,
antara lain IMB, penyambungan/pemasokan daya listrik, gas, air bersih, serta
izin - izin pelaksanaan (izin kerja dan penggunaan fasilitas umum/pribadi)
dalam proses penyediaan dokumen perizinan sebelumnya harus melakukan
konsultasi kepada Pemerintah Kota Mataram;
d) Mengurus Sertifikat Laik Fungsi (SLF);
e) Mentransformasi gambar perencanaan menjadi model 3 dimensi untuk data
dasar penyelenggaraan Building Information Modelling (BIM) at construction
stage.
f) Membuat gambar kerja (Shop Drawings) guna persetujuan dan
pelaksanaannya;
g) Mengajukan contoh material dan peralatan yang akan dipakai berikut shop
drawing (sketsa, data teknis, brosur, petunjuk pelaksanaan/ pemasangan
guna fabrikasi/pelaksanaan pekerjaan), guna persetujuan
pemakaian/pelaksanaannya;
h) Melakukan pengujian material struktur (besi dan beton) serta pengujian
pondasi sesuai standar TABG-SG;
i) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi calon-calon operator
gedung;

2) Pelaksanaan Konstruksi
Tugas dan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi dalam hal Pelaksanaan
Konstruksi antara lain :
a) Mengintegrasikan model 3 dimensi Building Information Modelling (BIM) at
construction stage dengan seluruh tahapan proses pelaksanaan dari awal
sampai akhir pekerjaan menjadi BIM 5 dimensi, dan melakukan update
mingguan terhadap data BIM.

8
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
b) Penyelenggaraan seluruh pelaksanaan pembangunan, baik yang sifatnya
temporer maupun permanen, antara lain pasokan material dan peralatan,
pengarahan tenaga dan peralatan kerja, pemeliharaan kebersihan, penjagaan
keamanan dan keselamatan kerja, perencanaan dan metode kerja yang
digunakan, serta pengendalian kualitasnya melalui serangkaian pengujian
sesuai dengan peraturan teknis yang berlaku dan ketentuan-ketentuan dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar rencana, Berita Acara
Penjelasan serta mengikuti petunjuk-petunjuk Konsultan Manajemen
Konstruksi/Tim Teknis serta persetujuan PPK;
c) Melaporkan kemajuan pekerjaan secara berkala;
d) Menyelenggarakan testing & commissioning secara profesional dalam rangka
Serah Terima I (Pertama) Pekerjaan;
e) Membuat As-Built Drawing dengan ukuran kertas A3 dan softcopy untuk
diserahkan kepada Pemberi Tugas;
f) Menyiapkan buku panduan operasional dan pemeliharaan bangunan secara
rinci berupa instruksi kerja dan alur kerja;
g) Melakukan perbaikan dan penyempurnaan pekerjaan sehingga terpenuhinya
ketentuan/ persyaratan yang tercantum dalam kontrak;
h) Melakukan serah terima ke II (dua) Pekerjaan segera setelah diselesaikannya
periode masa pemeliharaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam kontrak;
i) Limbah Konstruksi harus dapat dimanfaatkan kembali baik di dalam proyek
atau penggunaan pihak ketiga;
j) Pada setiap tahapan kegiatan baik perencanaan teknis maupun pelaksanaan
Konstruksi harus diverifikasi oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, Tim
Teknis, Pengelola Teknis, yang terkait dengan spesifikasi teknis, volume, dan
harga hingga dicapai kesepakatan.

10 PENYELENGGARAAN BIM (BUILDING INFORMATION MODELLING)

Dalam pekerjaan ini, Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi bersama dengan Konsultan
Manajemen Konstruksi disyaratkan menyelenggarakan BIM at construction stage
minimum 4D (disiapkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi) selanjutnya
diintegrasikan kolaborasi sampai pada 5D (disiapkan dan diterapkan oleh baik Konsultan
Manajemen Konstruksi maupun Pelaksana Konstruksi). Adapun penerapan BIM pada
pengendalian dan pelaksanaan Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram ini sekurang-
kurangnya adalah sebagai berikut:

Fitur BIM Lingkup PIC Alat Software Keterangan


Penyusunan Pemodelan Manajer PC Terintegrasi Selambat-
Model 3D Eksisting Teknik dengan lambatnya
Arsitektur sistem BIM tersusun saat
Pemodelan Manajer PC penyerahan
Arsitektur Teknik Laporan
Arsitektur
9
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Pemodelan Struktur Manajer PC Pendahuluan (30
Teknik hari sejak SPMK)
Struktur
Pemodelan MEP Manager PC
Teknik
Plambing
dan Pompa
Mekanik
Komposit Model Manajer PC
Pelaksanaan
Visualisasi Memvisualisasikan Manajer PC Terintegrasi 4D model
4D model 3D dengan Teknik dengan sebagai baseline
tahapan (sequence) Arsitektur sistem BIM diserahkan
pekerjaan Manajer bersamaan
Teknik Laporan
Struktur Pendahuluan
Mengintegrasikan Manajer PC
tahapan (sequence)Pelaksanaan update 4D
pekerjaan dengan dilakukan
penjadwalan sekurang-
network planning kurangnya setiap
Kerjasama digital, Manajer PC dan bulan
CDE (common data Pelaksanaan smart
environment) phone

Koordinasi Pengkoordinasian Manajer PC dan Terintegrasi Sekurang-


BIM 4D model arsitektur, Pelaksanaan display dengan kurangnya 2
struktur, dan MEP. sistem BIM mingguan
Dibahas dalam
rapat koordinasi
dan pemantauan
progress

Pemantauan Manajer PC dan


lintasan kritis Pelaksanaan display
(critical path)
dengan BIM 4D.
Pemantauan dini Manajer
potensi singgungan Pelaksanaan
antar pekerjaan
(clash detection).

10
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Gambar 1. Dimensi dalam BIM
Sumber: Modul Pelatihan BIM PUPR

Ketentuan penyelenggaraan BIM 4 dimensi (4D) sekurang-kurangnya adalah sebagai


berikut:

10.1 BIM 3 Dimensi (3D)


1) Diawali dengan menyusun 3D BIM (berdasarkan gambar 2D produk perencanaan)
yang merupakan proses menciptakan informasi grafis dan nongrafis berdasarkan
dokumen perencanaan. Informasi akan semakin kaya dan mendetail sampai data
proyek diserahkan pada PPK setelah proyek selesai;
2) 3D memperlihatkan model atas hasil perencanaan serta memvisualisasikan setiap
elemen bangunan lengkap dengan parameter informasi di dalamnya (geometri,
volume, spesifikasi, supplier/manufaktur, informasi lifetime, dll);
3) Dengan visual 3D struktur, arsitektur dan MEP yang saling ter-superimpose
diharapkan singgungan antar pekerjaan dapat terdeteksi sejak dini (clash
detection);
4) 3D BIM dapat disusun dengan software AUTODESK REVIT atau ditentukan sendiri
oleh konsultan Manajemen Konstruksi;
5) Tingkat kedetailan (level of development) 3D BIM minimum setara LOD 350.

11
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Gambar 2. Ilustrasi LOD 350
Sumber: Modul Pelatihan BIM PUPR

10.2 BIM 4 Dimensi (4D)

1) Model 4D dihasilkan dengan mengintegrasikan model 3D dengan kemampuan


visualisasi urutan (sequence) konstruksi dan waktu pelaksanaan, yaitu
mengintegrasikan tahapan/urutan dan waktu pelaksanaan item-item pekerjaan ke
dalam model tiga dimensi. Sehingga model tahapan pembangunan dapat terpantau
dan terlihat lintasan kritis (critical path) serta mampu memproyeksikan
keterlambatan yang mungkin terjadi sehingga dapat diambil langkah-langkah
preventif untuk menghindarinya;

2) 4D BIM dapat disusun dengan software AUTODESK NAVISWORK atau ditentukan


sendiri oleh konsultan Manajemen Konstruksi.

Gambar 3. Visualisasi implementasi BIM 4D


Sumber: Modul Pelatihan BIM PUPR

12
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi mengupdate BIM 4D sekurang-kurangnya setiap 2
(dua) mingguan selama proses pelaksanaan (construction stage) dan setiap saat harus siap
disajikan kepada tamu pimpinan Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah serta
stakeholders terkait.

11 KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja ini antara lain dan tidak hanya terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
10.1. Tahap Pelaksanaan Konstruksi
1) Tahap Persiapan
a) Pemahaman secara garis besar terhadap pelaksanaan kegiatan, antara lain
latar belakang kegiatan, rencana dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, metode
pelaksanaan pekerjaan;
b) Foto dan gambar bangunan dan lingkungan eksisting;
c) Pembangunan fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama masa pelaksanaan
berlangsung (direksi keet/kantor, kantor Pelaksana Konstruksi, gudang, dan
fasilitas lainnya), penyiapan sumber daya, mobilisasi peralatan, material,
washing bay, CCTV pengawasan proyek dan personil/tenaga kerja;
d) Fasilitas sementara apabila diperlukan untuk menampung kegiatan yang tidak
bisa dihentikan selama pelaksanaan konstruksi berlangsung;

2) Tahap Pelaksanaan
Hasil kegiatan ini adalah :
a) Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi fisik, baik dari segi kelengkapan maupun segi kebenarannya;
b) Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal
pengadaan bahan, jadwal penggunaan tenaga kerja, dan jadwal penggunaan
peralatan berat;
c) Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan pedoman pelaksanaan;
d) Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawings) untuk pekerjaan-pekerjaan
yang memerlukannya;
e) Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sesuai dengan dokumen
pelaksanaan;
f) Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui rapat-rapat
lapangan, laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan
kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang timbul/dihadapi, dan surat-
menyurat;
g) Membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as
built drawings) yang selesai sebelum serah terima I (pertama), setelah
disetujui oleh konsultan manajemen konstruksi atau konsultan pengawas
konstruksi dan diketahui oleh konsultan perencana konstruksi;
h) Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa
pemeliharaan konstruksi;

13
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
i) Dalam pelaksanaan tugas, Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi harus selalu
memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

10.2. Kriteria
1) Kriteria Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi harus dilaksanakan secara
benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan
diterima dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Azas-Azas
Selain kriteria diatas, dalam melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa Konstruksi
hendaknya memperhatikan azas-azas sebagai berikut :
a) Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram hendaknya memperhatikan azas
kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, serta keserasian dan keselarasan
bangunan dengan lingkungannya
b) Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram hendaknya sesuai dengan apa
yang telah direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu
pelaksanaan;
c) Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram hendaknya turut meningkatkan
kualitas lingkungan disekitarnya.
2) Program Kerja
a) Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi menyusun program kerja meliputi:
1. Program kerja berupa jadwal kegiatan secara rinci;
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), material, peralatan
dan tenaga yang diusulkan Penyedia Jasa Konstruksi harus mendapat
rekomendasi MK;
3. Uraian konsepsi manajemen pelaksanaan pekerjaan Pembangunan
Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram.
b) Jadwal program kerja meliputi :
1. Struktur organisasi
2. Jadwal dan rencana waktu kerja
3. Jadwal dan rencana pengadaan bahan
4. Uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab
5. Jadwal dan rencana waktu kerja lebih dari 1 shift maka setiap shift jadwal
tenaga ahli harus mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) dan diketahui oleh Pejabat Pembuat Komitmen untuk
dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan Ketentuan Pengguna
Jasa (Employer’s Requirement) ini; dan
6. Jadwal dan rencana penggunaan alat berat
c) Keluaran pada setiap tahapan kegiatan perencanaan teknis harus diverifikasi
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, Tim direksi lapangan, Pengelola
Teknis yang terkait dengan spesifikasi teknis, volume, dan harga hingga
dicapai kesepakatan.

14
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
3) Masukan
a) Untuk melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi harus
mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan
Pemberi Tugas dalam Ketentuan Pengguna Jasa (Employer’s
Requirement)/Pengarahan Penugasan ini;
b) Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi harus memeriksa kebenaran
informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal
dari Pemberi Tugas maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pelaksanaan
sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi.

4) Pelaporan
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pemberi Tugas adalah;
a) Dokumen hasil Pelaksanaan Konstruksi, memuat:
1. Gambar – gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As built drawings);
2. Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan
Konstruksi fisik, termasuk Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
3. Kontrak kerja pelaksanaan Konstruksi fisik beserta segala perubahan /
addendumnya;
4. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah
terima I dan II, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik;
5. Foto – foto dokumentasi progres 0%, 25%, 50%, 75%, 100% yang diambil
setiap tahapan kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik;
6. Buku Petunjuk (Manual Book) pemeliharaan dan perawatan bangunan
gedung, termasuk petunjuk yang menyangkut pengoperasian dan
perawatan peralatan dan perlengkapan mekanikal – elektrikal bangunan;
7. Semua berkas yang digunakan untuk pengurusan SLF (Sertifikat Laik
Fungsi);
8. Laporan pencatatan pembuangan limbah padat;
9. Laporan pencegahan erosi dan limbah cair.

b) Laporan – laporan
Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat laporan kemajuan pekerjaan
secara rutin mengenai segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi, baik teknis maupun administratif yang di dalamnya mencakup:
1. Laporan Harian, merupakan segala kegiatan pekerjaan yang dilakukan
pada hari tersebut
2. Laporan Mingguan, berisi kegiatan harian selama satu minggu dan
masalah – masalah atau hambatan yang terjadi
3. Laporan Bulanan, merupakan rekapitulasi dari laporan mingguan yang
disertai laporan visual yang berupa foto-foto proyek
4. Laporan K3
5. Laporan Pengujian Tanah / Mutu

15
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram
6. Laporan BIM
7. Approval Material
8. Ijin Pelaksanaan
9. Laporan Kemajuan Pekerjaan ini diserahkan setiap akhir bulan sebanyak
5 (lima) eksemplar

12.1 Persyaratan Kualifikasi Bidang Usaha


Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Besar. Memiliki SBU
dengan sub-klasifikasi Jasa Pelaksanaan Konstruksi Subklasifikasi Usaha Besar, serta
disyaratkan sub bidang klasifikasi/layanan Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan
Kesehatan, Subklasifikasi Kode BG008 (Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan
Kesehatan) Kode KBLI 41015 (2015) / Kode BG005 (Konstruksi Gedung
Kesehatan) Kode KBLI 41015 (2020).

16
Adendum 01 Uraian Singkat Pekerjaan - Lanjutan KDP RSPTN Universitas Mataram

Anda mungkin juga menyukai