Anda di halaman 1dari 11

URAIAN SINGKAT

MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN


STT SAPTA TARUNA

UNIT ORGANISASI : DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

UNIT KERJA : SATUAN KERJA PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH


JAKARTA METROPOLITAN

BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH


JAKARTA METROPOLITAN
URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STT SAPTA TARUNA
KEMENTERIAN : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
NEGARA/LEMBAGA
UNIT ORGANISASI : Direktorat Jenderal Cipta Karya
UNIT KERJA : Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta
Metropolitan, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan.
PROGRAM : Manajemen Konstruksi Pembangunan STT Sapta Taruna
SASARAN PROGRAM : Terlaksananya Kegiatan Manajemen Konstruksi Pembangunan STT
Sapta Taruna
DETIL KEGIATAN : Kegiatan Manajemen Konstruksi Pembangunan STT Sapta Taruna
LOKASI KEGIATAN : Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta

1. Umum 1) Sebagaimana telah ditetapkan dalam Pedoman Teknis Pembangunan


Bangunan..Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara atas perubahan terhadap Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Manajemen Konstruksi digunakan untuk
pembangunan bangunan gedung Negara yaitu:
a. Bangunan bertingkat diatas 4 lantai, dan atau
b. Bangunan dengan luas total diatas 5.000 m2, dan atau
c. Bangunan khusus, dan atau
d. Melibatkan lebih dari satu perencana maupun kontraktor, dan atau
e. Dilaksanakan secara bertahap yang tidak dapat diselesaikan dalam satu tahun
anggaran
2) Manajemen Konstruksi (MK) akan bertindak sebagai wakil syah Pengguna Jasa
sebagai pelaksana fungsi Direksi Teknis yang akan melaksanakan pengendalian/
pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh Perencana dan kontraktor
Pelaksana selama pelaksanaan konstruksi berjalan sampai dengan Serah Terima
Kedua, yang menyangkut aspek mutu, waktu, kualitas dan biaya, administrasi
kontrak dan pemenuhan perijinan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Secara kontraktual Manajemen Konstruksi (MK) bertanggung jawab kepada
Pengguna Jasa. Dalam kegiatan operasionalnya, MK mendapatkan bantuan
bimbingan teknis dan administrasi dalam menentukan arah pekerjaan
pengendalian/pengawasan dari Pengelola kegiatan konstruksi berjalan, yang terdiri
dari Tim Teknis Pekerjaan MK, Direksi Lapangan yang ditunjuk dan bertanggung
jawab kepada Pengguna Jasa.

2. Latar Belakang Berawal dari permohonan dari PT. Brantas Abripaya yang akan menggunakan ruangan
di Kampus A di Jalan D. I Panjaitan kav. 12, Cawang, pihak STTST telah memulai
pemindahan kegiatan dari Kampus A di Cawang ke Kampus B yang merupakan ex.
1
Gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) “Putra” yang berlokasi di Jl. Inspeksi Tarum
Barat, Kali Malang Jakarta Timur untuk kegiatan belajar mengajar serta pendukung
lainnya. Namum karena kondisi eksisting Kampus B disiapkan untuk kegiatan belajar-
mengajar SMP, maka diperlukan penyesuaian ruang yang mendukung kegiatan belajar
mengajar untuk kampus perguruan tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut, pihak
STTST mengajukan permohonan kepada Kementerian PUPR agar dapat memfasilitasi
renovasi Gedung Kampus B tersebut agar dapat disesuaikan dengan kegitatan belajar
mengajar di Perguruan Tinggi. Selain itu juga, bahwa pada halaman kampus STTST
terpotong dengan pelebaran jalan inspeksi Kalimalang mengakibatkan STTST
mengalami kesulitan untuk melengkapi bangunan keperluan STTST seperti laboraturium,
auditorium, penambangan ruang kelas, dan ruang- ruang kerja.
Renovasi gedung Kampus B Sekolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna (STTST)
membutuhkan dukungan sarana dan prasarana yang baik dan sesuai standar.
Tantangan dan tuntutan dalam mewujudkan peningkatan pelayanan yang dihadapi oleh
pemerintah akan pendidikan tingkat tinggi semakin kompleks, Kompleksitas itu
menyangkut banyak hal terutama ketersediaannya sarana dan prasarana berupa gedung
perkuliahan sebagai penunjang dan pendukung kegiatan belajar mengajar.
Konsultan Manajemen Konstruksi akan melakukan pengawasan pekerjaan sebagaimana
yang telah diuraikan didalam kerangka acuan ini sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat
terkendali dan tepat mutu, waktu, biaya dan administrasi.

3. Maksud, Tujuan Dimaksudkan sebagai pedoman bagi konsultan Manajemen Konstruksi yang memuat
dan Sasaran kriteria dan syarat yang harus dipenuhi dalam proses pengadaan jasa konsultansi
Manajemen Konstruksi dan kegiatan - kegiatan yang harus dilaksanakan oleh konsultan
Manajemen Konstruksi mulai dari tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan masa
pemeliharaan.
Adapun tujuan dari kegiatan Manajemen Konstruksi ini adalah mengawal proses terkait
penyelenggaraan Pembangunan STT Sapta Taruna sesuai dengan spesifikasi teknis
yang telah direncanakan, yang mencakup pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
Pembangunan STT Sapta Taruna secara mendetail, agar tercapainya penyelenggaraan
konstruski fisik yang tepat mutu, waktu dan biaya serta memenuhi persayaratan teknis
meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan keandalan bangunan gedung serta
menerapkan prinsip bangunan gedung hijau.
Sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan ini yaitu terkendalinya dan terarahnya
secara teknis penyelenggaraan pelaksanaan Pembangunan STT Sapta Taruna mulai
dari SPMK Konstruksi, Serah Terima Pekerjaan Pertama, Masa Pemeliharaan dan Serah
Terima Kedua secara berkualitas, selesai tepat waktu mutu dan biaya serta
diselenggarakan secara tertib adminsitrasi agar terpenuhinya persyaratan perijinan
bangunan gedung negara yang diperlukan sesuai peraturan yang berlaku, termasuk
terpenuhinya pernyataan tentang kehandalan bangunan dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

4. Lokasi Kegiatan Kampus STT Sapta Taruna, Jalan Inspeksi Tarum Barat Kalimalang Jakarta Timur.

5. Sumber DIPA Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan,
2
Pendanaan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan TA 2023-2024

6. Pagu Anggaran Pagu Anggaran pelaksanaan kegiatan Manajemen Konstruksi Pembangunan STT Sapta
Taruna sebesar Rp. 848.618.000,- (Delapan Ratus Empat Puluh Delapan Juta Enam
Ratus Delapan Belas Ribu Rupiah). Mengacu pada Peraturan Menteri PUPR
No.19/PRT/M/2017, Peraturan Menteri Keuangan No. 60/PMK.02/2021, Keputusan
Menteri PUPR No. 524/KPTS/M/2022 dan Standar Minimal Biaya Langsung Personil
yang ditetapkan oleh Asoiasi Profesi, biaya pekerjaan Manajemen Konstruksi dan tata
cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan
Manajemen Konstruksi sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
a. Honorarium Tenaga Ahli, Tenaga Pengawas dan Tenaga Pendukung;
b. Materi dan penggandaan laporan;
c. Pembelian dan atau sewa peratalan;
d. Biaya rapat dan sidang;
e. Pajak-pajak sesuai peraturan yang berlaku

7. Nama dan Pejabat Pembuat Komitmen Prasarana Strategis, Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana
Organisasi Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan, Balai Prasarana Permukiman Wilayah
Pejabat Pembuat Jakarta Metropolitan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
Komitmen dan Perumahan Rakyat

8. Ruang Lingkup a. Ruang lingkup wilayah


Kegiatan
Renovasi Gedung A, B dan C STT Sapta Taruna
b. Tahap Review Dokumen Perencanaan :
- Mengevaluasi program pelaksanaan kegiatan konstruksi berdasarkan
rekomendasi hasil perencanaan yang dibuat oleh konsultan perencana yang
meliputi program penyediaan dan penggunaan sumber daya, strategi dan
pentahapan pelaksanaan pekerjaan.
- Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka proses perubahan-perubahan
hasil perencanaan yang merupakan justifikasi teknis dan Administrasi, atas
persetujuan konsultan perencana dan pemberi tugas
- Memberikan masukan teknis hasil perencanaan, yang meliputi penelitian/hasil
tes Laboratorium dan pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut efisiensi
sumber daya dan biaya, serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi fisik.
- Pengendalian program, melalui kegiatan evaluasi program terhadap hasil
perencanaan, perubahan/penyimpangan teknis dan administrasi atas persoalan
yang timbul serta pengusulan koreksi program.
- Memfasilitasi serta Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terilibat pada
tahap perencanaan.
- Meneliti dan memberikan rekomendasi perubahan dokumen perencanaan
sesuai dengan kondisi lapangan, menyusun program pengendalian pelaksanaan
konstruksi oleh Kontraktor bersama konsultan perencana serta membantu
proses pemenuhan persyaratan perubahan terhadap dokumen hasil

3
perencanaan.
c. Pelaksanaan Kegiatan
- Memeriksa dan mempelajari dokumen-dokumen pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan serta Standar
Nasional Indonesia atau standar lainnya yang terkait dengan pelaksanaan
konstruksi;
- Bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai
penugasannya;
- Menyusun Program Mutu kegiatan Manajemen Konstruksi sesuai dengan
peraturan dan standar yang berlaku;
- Memeriksa dan mengevaluasi dokumen RMK Penyedia Jasa Pelaksanaan
Konstruksi;
- Penyiapan dokumen untuk proses perizinan termasuk membantu memenuhi
proses dan prosedur perijinan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan;
- Bersama dengan penyedia jasa konstruksi melakukan pemeriksaan lapangan
bersama, dan melakukan penyesuaian antara gambar, RAB dengan kondisi
lapangan dalam rangka MC Nol, memeriksa dan menerbitkan Berita Acara MC-
Nol lengkap dengan lampiran teknis;
- Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun oleh
Kontraktor Pelaksana yang meliputi program-program pencapaian sasaran
konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan bahan bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance /
Quality Control dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3);
- Memeriksa Laporan K3 Kontraktor secara berkala dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) selama
pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
- Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh
kontraktor;
- Melakukan rapat-rapat lapangan secara berkala serta koordinasi dengan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan pihak-pihak yang terlibat dalam
konstruksi fisik selama pelaksanaan kegiatan;
- Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
- Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik sesuai dengan
perencanaan DED dan dilaksanakan di lapangan, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kuantitas dan mutu) hasil konstruksi, pengendalian
perubahan pekerjaan baik penambahan maupun pengurangan, pengendalian
tertib administrasi, dan pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja;
- (Dalam hal diperlukan) memeriksa, mengevaluasi, dan mengkoordinasikan
perubahan pekerjaan dengan Konsultan Perencana termasuk menerbitkan ijin
kerja pelaksanaan pekerjaan sementara (no objection letter) dengan dalam hal
perubahan pekerjaan termasuk kategori pekerjaan yang tidak dapat ditunda
pelaksanaannya;
4
- Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai persyaratan dalam
Kontrak penyedia jasa konstruksi;
- Menerbitkan surat teguran kepada penyedia jasa konstruksi jika terjadi
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak penyedia jasa
konstruksi dan melaksanakan rapat pembuktian (show cause meeting);
- Memeriksa dan menyetujui semua dokumen baik administrasi maupun teknis
yang terkait dengan pelaksanaan konstruksi;
- Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik
- Melakukan evaluasi terhadap penyimpangan teknis yang timbul, usulan koreksi
dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi
penyimpangan;
- Memberikan rekomendasi dilakukan serah pertama pekerjaan pertama dan serah
terima perkerjaan kedua;
- Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built
Drawings) sebelum serah terima I;
- Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I, dan mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan;
- Melakukan kegiatan pengawasan dan laporan pada masa pemeliharaan sampai
dengan serah terima kedua serta berkoordinasi dengan pihak
pengelola/pengguna bangunan dan memerintahkan penyedia jasa konstruksi
untuk memperbaiki cacat kurang selama masa pemeliharaan sampai dengan
serah terima kedua;
- Menerbitkan surat penyataan keandalan bangunan selama umur bangunan
sesuai yang dipersyaratkan dalam Kontrak penyedia jasa konstruksi;
- Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung
terbangun sesuai dengan PBG;
- Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat
Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten atau Kota setempat;dan
- Melaksanakan pengawasan berdasarkan konsep desain bangunan gedung hijau
sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau.
d. Pelaksanaan Fungsi Quality Assurance/ Quality Control
- Bersama dengan kontraktor pelaksana melakukan pengukuran awal dilapangan
danmenerbitkan Berita Acara Pengukuran Awal atau BA Mutual Check 0%;
- Memeriksa laporan progress kemajuan pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor
termasuk menjamin persetujuan Konsultan MK terhadap laporan kemajuan
pekerjaan telah sesuai dengan pekerjaan terpasang dilapangan;
- Melakukan pengukuran lapangan bersama terhadap item pekerjaan terpasang
pada saat pelaksanaan opname lapangan dan sebagai dasar diterbitkannya BA
Opname Lapangan dan BA Kemajuan Pekerjaan;
- Melakukan pemeriksaan akhir pekerjaan dan menjamin semua item pekerjaan
terpasang telah sesuai dengan BOQ Kontrak dan menerbitkan Berita Acara
Pemeriksaan Akhir Pekerjaan;
5
- Melakukan uji mutu dan uji kualitas terhadap semua material yang memerlukan
uji mutu dan kualitas serta menerbitkan Berita Acara Uji Mutu dan Kualitas
Material sebagai dasar persetujuan mobilisasi material;
- Memastikan material terpasang dan semua item pekerjaan telah sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat (RKS);
- Melakukan opname lapangan terhadap semua pekerjaan terpasang sebelum
dilakukan perubahan item pekerjaan termasuk memberikan justifikasi perubahan
dan atau justifikasi penambahan lingkup pekerjaan;
- Memberikan rekomendasi Addendum Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan
Addendum Kontrak jika ada perubahan lingkup dan atau penambahan lingkup
pekerjaan;
- Memeriksa dan memastikan As Built Dawing sudah sesuai dengan pekerjaan
terpasang dan BOQ final;
- Dalam hal adanya pekerjaan yang dipersyaratakan dikerjakan oleh Sub
Kontraktor, Konsultan MK bertanggung jawab memeriksa dan menyetujui
progress kemajuan pekerjaan yang dilakukan oleh Sub Kontraktor termasuk
meneliti kelengkapan administrasi Sub Kontraktor;
- Bersama dengan Kontraktor Pelaksana, melakukan testing dan commissioning
untuk semua pekerjaan yang dipersyaratkan untuk dilakukan testing dan
commissioning termasuk dalam hal diperlukannya pemenuhan persyaratan
testing dan commissioning yang ditetapkan oleh instansi terkait.

9. Keluaran Keluaran yang diminta dari Manajemen Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini adalah:
Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap Pekerjaan Konsultan Manajemen
Konstruksi Pembangunan STT Sapta Taruna yang dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana dan Kontraktor yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan waktu serta
kelengkapan dan kelancaran administrasi ketepatan pekerjaan yang efisien, sehingga
dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen
Pelaksanaan, serta dapat diterima dengan baik oleh Pemberi Tugas.
Dokumen yang dihasilkan selama proses Manajemen Konstruksi meliputi namun tidak
terbatas pada:
- Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan Manajemen Konstruksi.
- Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk penting dari
Manajemen Konstruksi, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,
konsekuensi keuangan, keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.
- Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan dari resume kemajuan pekerjaan, tenaga,
dan hari kerja;
- Notulensi rapat-rapat yang dilaksanakan
- Berita Acara MC0.
- Berita Acara kemajuan pekerjaan, untuk pembayaran angsuran
6
- Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan..Tambah/Kurang, bilamana terdapat perubahan pekerjaan;
- Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan;
- Berita Acara Serah Terima Pekerjaan I;
- Berita Acara Serah Terima Pekerjaan II;
- Surat Pernyataan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung
- Laporan rapat di lapangan (site meeting);
- Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
- Memeriksa gambar kerja terperinci (shop drawings), Bar chart dan S-Curve serta
Network Planning yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

10. Metodologi 1. Pengumpulan data dan penyusunan jadwal kegiatan pengendalian dan pengawasan
Pelaksanaan pelaksanaan konstruksi;
Pekerjaan 2. Untuk melaksanakan tugasnya Manajemen Konstruksi harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan Pengguna Jasa
dalam KAK/ Pengarahan Penugasan ini;
3. Koordinasi dan diskusi terkait pelaksanaan Pembangunan STT Sapta Taruna ;
4. Pengawasan pelaksanaan di lapangan dan Pelaporan hasil pengawasan dan
pengendalian konstruksi;
5. Manajemen Konstruksi bertanggung jawab secara professional atas jasa
Manajemen Konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik, tata laku
profesi yang berlaku.

11. Pelaporan Seluruh hasil pekerjaan akan dibuatkan pelaporan dalam Bahasa Indonesia yang terdiri
Kegiatan dari sebagai berikut:
a. Dokumen Program Mutu
Laporan tahap awal yang berisi program mutu sebagai penjamin mutu pelaksanaan
pekerjaan. Dokumen Program Mutu diserahkan paling lambat 10 hari kalender
setelah diterbitkan SPMK sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
b. Laporan Mingguan
laporan mingguan yang berisikan progres kegiatan dan uraian mengenai penanganan
kegiatan termasuk hasil rapat koordinasi dan lain-lain setiap minggunya. Laporan
mingguan diserahkan setiap minggu sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
c. Laporan Bulanan
Merupakan laporan bulanan yang berisikan progres kegiatan dan uraian mengenai
penanganan kegiatan termasuk hasil rapat koordinasi dan lain-lain. Laporan bulanan
diserahkan setiap bulan setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
sebanyak 3 (tiga) eksemplar. Laporan bulan kedelapan memuat laporan penyelesaian
fisik 100 (seratus) persen di lapangan dilengkapi dengan softcopy dalam format SSD
sebanyak 1 (satu) Pcs.
d. Laporan Hasil Review Design
Merupakan laporan Hasil Review Design yang berisikan perubahan-perubahan hasil
perencanaan yang merupakan justifikasi teknis dan Administrasi. Laporan Hasil
7
Review Design diserahkan setelah semua perubahan-perubahan hasil perencanaan
telah selesai dan berlaku mulai dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
e. Laporan Perawatan dan Pemeliharaan
Merupakan laporan pada masa pemeliharaan dengan sekurang-kurangnya
terpenuhinya pedoman pemeliharaan serta petunjuk pengoperasian elemen
bangunan terkait dengan fungsi bangunan dalam bentuk manual book yang dibuat
oleh pelaksana konstruksi dikerjakan dan berlaku mulai dikeluarkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
f. Laporan Justifikasi Teknis
Merupakan laporan yang dikeluarkan Konsultan Manajemen Konstruksi dimana
memuat dasar-dasar perubahan yang ada di lapangan di keluarkan sebanyak 3 (tiga)
eksemplar.
g. Laporan Akhir
Merupakan laporan diakhir pelaksanaan pekerjaan memuat seluruh aktivitas
konsultan manajemen konstruksi dan seluruh keluaran yang dihasilkan termasuk
dokumentasi pekerjaan dari 0% hingga 100%.

12. Kebutuhan Beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung yang akan terlibat aktif dalam penyusunan
Tenaga Ahli studi ini, terbagi atas Tim Leader dan Tenaga Ahli yang meliputi bidang keahlian sebagai
berikut:

1) Tenaga Ahli
a. Team Leader (Kode 101)
Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Sarjana
Arsitektur/Teknik Arsitektur Strata 1 (S1) lulusan universitas atau perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi. Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) Muda
klasifikasi Arsitektur subklasifikasi Arsitek (101) yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah disahkan oleh LPJK. Diutamakan yang telah mempunyai
pengalaman sebagai ketua tim minimum selama 3 (tiga) tahun di bidang pekerjaan
tersebut dilengkapi dengan referensi kerja. Lingkup tugas Team Leader yaitu
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. Tenaga
tersebut juga bertugas melakukan pengarahan, pengawasan (waktu dan
spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain, pada pekerjaan arsitektur.

b. Tenaga Ahli Bangunan Gedung (Kode 201)


Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Sipil
Strata 1 (S1) lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi. Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) Muda klasifikasi Sipil sub klasifikasi
Ahli Teknik Bangunan Gedung (201) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang
telah disahkan oleh LPJK. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman
sebagai tenaga ahli minimum selama 2 (dua) tahun di bidang pekerjaan tersebut
8
dilengkapi dengan referensi kerja. Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan
pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan, review
desain, pada pekerjaan sipil (bangunan gedung).

c. Tenaga Ahli Mekanikal, Elektrikal & Plumbing (MEP)


Latar belakang pendidikan Strata satu (S1) Teknik Mesin / Teknik Elektro, lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi. Memiliki
sertifikasi keahlian (SKA) Muda klasifikasi Mekanikal subklasifikasi Ahli Teknik
Mekanikal (301) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh
LPJK. Berpengalaman sebagai Tenaga Ahli Mekanikal dalam pekerjaan
Manajemen Konstruksi yang terkait dengan pelaksanaan Konstruksi Bangunan
selama 2 (dua) tahun dilengkapi dengan referensi kerja. Tenaga tersebut tugas
utamanya yaitu membantu Tim Leader memberi masukan pengarahan,
pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas), pelaporan, review desain pekerjaan
elektrikal bangunan dan fasilitas kawasan pada pekerjaan pengawasan
pelaksanaan mekanikal Bangunan.

d. Tenaga Ahli K3 Konstruksi (603)


Latar belakang pendidikan Strata satu (S1) Teknik, lulusan universitas atau
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi. Memiliki sertifikasi keahlian
(SKA) Muda klasifikasi Manajemen Pelaksanaan subklasifikasi Ahli K3 konstruksi
(603) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK.
Berpengalaman sebagai Tenaga Ahli K3 konstruksi dalam pekerjaan Manajemen
Konstruksi yang terkait dengan pelaksanaan Konstruksi Bangunan selama 2 (dua)
tahun dilengkapi dengan referensi kerja. Tenaga tersebut tugas utamanya yaitu
membantu Tim Leader membuat dan menyusun program dan perencanaan
keselamatan kerja proyek konstruksi dan melakukan pengawasan atas penerapan
sistem, program dan perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
pelaksanaan proyek konstruksi.

2) Tenaga Pengawas Lapangan


Tenaga pengawas lapangan yang dibutuhkan dalam membantu proses pelaksanaan
pekerjaan manajemen teknis, sesuai dengan sasaran kegiatan antara lain:
a. Tenaga Pengawas Lapangan Sipil Arsitek, berjumlah 1 (satu) orang,
dengan..latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil, pengalaman minimal 3 tahun
dibidangnya.
b. Tenaga Pengawas Lapangan MEP, berjumlah 1 (satu) orang, dengan latar
belakang pendidikan S1 Mesin/Elektro, pengalaman minimal 3 tahun
dibidangnya.

3) Tenaga Pendukung
Tenaga pendukung yang dibutuhkan dalam membantu proses pelaksanaan pekerjaan
manajemen teknis, sesuai dengan sasaran kegiatan antara lain:
a) Administrasi proyek, berjumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang
pendidikan..D3 Segala Jurusan, pengalaman minimal 3 tahun dibidangnya.

9
PENG
ALAM
KUALIFI AN JML ORANG
No. JABATAN JURUSAN SKA
KASI (Min) (Org) BULAN
(Thn)
1. TENAGA UTAMA
Team Leader/Tenaga
1.1 S1 Arsitektur Muda 3 1 8,00
Ahli Arsitektur
Teknik
1.2 Tenaga Ahli MEP S1 Muda 2 1 6,00
Mesin/Elektro
Tenaga Ahli Bangunan
1.3 S1 Teknik Sipil Muda 2 1 4,00
Gedung
Tenaga Ahli K3
1.4 S1 Teknik Muda 2 1 4,00
Konstruksi
2. TENAGA PENGAWAS LAPANGAN
Pengawas Lapangan Teknik Sipil
2.1 S1 - 3 1 7,00
Sipil Arsitek
Pengawas Lapangan Teknik
2.2 S1 - 3 1 6,00
MEP Mesin/Elektro
3. TENAGA PENDUKUNG
Semua
3.1 Administrasi proyek D3 - 3 1 4,00
Jurusan
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat tenaga ahli SKA/SKT dari Asosiasi dan
dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.

13. Jadwal Pekerjaan yang diuraikan di atas, harus diselesaikan selama 420 (Empat Ratus Dua
Pelaksanaan Puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
hingga serah terima kedua pekerjaan.

10

Anda mungkin juga menyukai