Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PA/KPA : KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA


CENGKARENG

K/L/D/I : KEMENTERIAN KEUANGAN

SATKER/SKPD : KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA CENGKARENG

PPK : KEPALA SEKSI PENGAWASAN II KPP PRATAMA JAKARTA


CENGKARENG

PEKERJAAN : PENGADAAN JASA KONSTRUKSI RENOVASI GEDUNG KPP


PRATAMA JAKARTA CENGKARENG TAHUN ANGGARAN 2023

LOKASI : JL. LINGKAR LUAR BARAT NO. 10A, CENGKARENG TIMUR,


CENGKARENG, JAKARTA BARAT 11730

TAHUN ANGGARAN 2023

[1]
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA BARAT
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA CENGKARENG
JL. LINGKAR LUAR BARAT NO. 10A, CENGKARENG TIMUR, CENGKARENG, JAKARTA BARAT 11730
TELEPON (021) 5419419, 5402764; LAMAN www.pajak.go.id
LAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN KRING PAJAK (021) 1500200
SUREL pengaduan@pajak.go.id, informasi@pajak.go.id

KERANGKA ACUAN KERJA


PENGADAAN JASA KONSTRUKSI RENOVASI GEDUNG
KPP PRATAMA JAKARTA CENGKARENG TAHUN ANGGARAN 2023

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cengkareng mempunyai tugas


Belakang melaksanakan penyuluhan, pelayanan, pengawasan Wajib Pajak dalam
wilayah kewenangannya.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kenyamanan kepada Wajib
Pajak serta meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan KPP Pratama
Jakarta Cengkareng perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana yang
salah satunya adalah penyediaan fasilitas bangunan gedung beserta ruang
kerja yang baik dan fungsional serta menunjang xpelaksanaan tugas Pejabat
dan/atau pegawai KPP Pratama Jakarta Cengkareng diperlukan upaya untuk
meningkatkan wujud bangunan melalui kegiatan renovasi.
Gedung Bangunan KPP Pratama Jakarta Cengkareng sejak awal berdiri
belum pernah dilakukan pemeliharaan total sehingga di beberapa titik
terdapat kerusakan yang perlu dilakukan renovasi agar bangunan dapat
berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kegiatan dukungan
manajemen terhadap penyediaan fasilitas berupa perbaikan untuk
mempertahankan kondisi gedung bangunan negara agar tetap layak
digunakan oleh pegawai DJP di lingkungan KPP Pratama Jakarta
Cengkareng Dengan output kegiatan ini adalah Bangunan Gedung Kantor
dengan total luas bangunan 3 lantai ± 2.625 m2.
Dalam pelaksanaan kegiatan renovasi Gedung Bangunan KPP Pratama
Jakarta Cengkareng, dengan perkiraan pelaksanaan 1 (satu) tahun
anggaran, perlu untuk melibatkan peran konsultan pengawas dalam
melakukan pengawasan pekerjaan konstruksi guna menghasilkan pekerjaan
konstruksi renovasi gedung yang sesuai dengan kontrak pekerjaan dan
persyaratan yang berlaku.
2. Maksud dan a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi penyedia jasa
Tujuan konstruksi untuk melaksanakan pekerjaan renovasi Gedung Bangunan
KPP Pratama Jakarta Cengkareng Tahun Anggaran 2023.
b. Tujuan yang ingin dicapai dengan kegiatan ini adalah:
1) Perbaikan untuk mempertahankan kondisi sarana dan fasilitas
pelayanan di lingkungan KPP Pratama Jakarta Cengkareng berupa
bangunan Gedung yang layak. Hal ini akan selaras dengan sasaran
program, yaitu peningkatan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan
yang optimal;

[2]
2) Mendapatkan Penyedia Pekerjaan Konstruksi yang mampu dan
berkualitas dalam melaksanakan pekerjaan yang diuraikan dalam
ruang lingkup pekerjaan dan bekerja sesuai dengan jadwal proyek
yang telah direncanakan;
3) Mendapatkan Penyedia Pekerjaan Konstruksi yang dapat bekerja
secara profesional yang berpedoman pada Detail Engineering Design
(DED), Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang telah ditetapkan dari
hasil konsultan perencana dengan baik;
4) Dengan penugasan ini diharapkan Penyedia Pekerjaan Konstruksi
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan
professional untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi standar
bangunan gedung negara yang telah ditetapkan.
3. Sasaran a. Tercapainya pelaksanaan kegiatan Pengadaan Pekerjaan Renovasi
Gedung Bangunan KPP Pratama Jakarta Cengkareng Tahun Anggaran
2023;
b. Penyelesaian pekerjaan Renovasi Gedung Bangunan KPP Pratama
Jakarta Cengkareng Tahun Anggaran 2023;
c. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran kegiatan;
d. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan Detail
Engineering Design (DED), Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang telah
ditetapkan dari hasil konsultan perencana (termasuk spesifikasi teknis
dan gambar).
4. Lokasi KPP Pratama Jakarta Cengkareng yang terletak di Jl. Lingkar Luar Barat No.
Pekerjaan 10a, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat 11730

a. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: Daftar Isian Pelaksanaan


5. Sumber
Anggaran (DIPA) KPP Pratama Jakarta Cengkareng (561487) Tahun
Pendanaan
Anggaran 2023, dengan nomor DIPA-015.04.2.561487/2023 tanggal 30
November 2022, dengan nilai Pagu Anggaran Sebesar
Rp6.410.000.000,00 (Enam milyar empat ratus sepuluh juta rupiah);
b. Total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah sebesar
Rp5.279.304.000,00 (Lima milyar dua ratus tujuh puluh sembilan juta tiga
ratus empat ribu rupiah);
c. Biaya pekerjaan konstruksi Renovasi Gedung Bangunan KPP Pratama
Jakarta Cengkareng Tahun Anggaran 2023 dan tata cara pembayaran
diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi sesuai peraturan yang berlaku;
d. Pembayaran biaya pekerjaan konstruksi didasarkan pada prestasi atau
kemajuan pekerjaan fisik dilapangan dengan cara angsuran
/bertahap/termin;
e. Pembayaran sebagaimana dimaksud diatas dilakukan sebagai berikut :
1) Pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama
atau (Provisional Hand Over) pekerjaan konstruksi dibayarkan
paling banyak 95% (sembilan puluh lima per seratus) dari nilai
kontrak; dan
2) Masa pemeliharaan konstruksi sampai dengan serah terima akhir
atau (Final Hand Over) pekerjaan konstruksi dibayarkan 5% (lima
per seratus) dari nilai kontrak.

[3]
f. Tata cara pembayaran diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian yang
dibuat antara Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia Pekerjaan
Renovasi Gedung Bangunan KPP Pratama Jakarta Cengkareng Tahun
Anggaran 2023.
6. Nama dan Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan kegiatan ini
Organisasi adalah:
PPK K/L/PD : Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Satker/SKPD : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cengkareng
Nama PPK : Kepala Seksi Pengawasan II KPP Pratama Jakarta
Cengkareng
Untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan, KPA/PPK sebagai
penanggungjawab membentuk Tim Pengelola Kegiatan Proyek Pekerjaan
Renovasi Gedung Bangunan KPP Pratama Jakarta Cengkareng Tahun
Anggaran 2023.

DATA PENUNJANG

1. Data Dasar a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) KPP Pratama Jakarta
Cengkareng (561487) Tahun Anggaran 2023, dengan nomor DIPA-
015.04.2.561487/2023 tanggal 30 November 2022;
b. Surat Direktur Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
CK 0402-Cb/1938 tanggal 30 Agustus 2022;
c. Sebagai bahan masukan bagi penyedia jasa konstruksi untuk melakukan
pekerjaan renovasi gedung, dapat disampaikan data sebagai berikut:
1) Pembangunan akan dilakukan di areal lahan perkantoran dengan
total luas bangunan 3 lantai ± 2.625 m2;
2) Gedung kantor yang akan dibagun adalah 3 lantai dengan design 2
lantai untuk pegawai dan 1 lantai atas untuk aula;
3) Satuan kerja KPP Pratama Jakarta Cengkareng terdiri dari 111
pegawai yang terdiri dari 1 orang Kepala Kantor, 8 Kepala
Seksi/Subbagian, dan 102 pegawai.
d. Dalam melakukan pekerjaan konstruksi fisik, Penyedia Pekerjaan
Konstruksi mengacu pada hasil perencanaan;
e. Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus memeriksa validitas/kebenaran
informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya.
Kesalahan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Penyedia Pekerjaan
Konstruksi;
f. Untuk melengkapi KAK ini data terlampir adalah sebagai berikut:
1) Detail Engineering Desain (DED);
2) Rencana Kerja dan Syarat; dan
3) Bill of Quantity;

2. Standar a. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi


Teknis b. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
[4]
c. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
2018;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
g. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
h. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2014 Tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2011 tentang Pembagian
Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22
Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 6
Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1
Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
n. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
524/KPTS/M/2022 Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi
o. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
p. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
18/SE/M/2020 tentang Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan
Baru (New Normal) Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
q. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengawasan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
r. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia;

[5]
s. Surat Edaran Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Tertib Evaluasi Kewajaran Harga pada Tender Barang/Jasa
Lainnya dan Pekerjaan Konstruksi;
t. Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1153 Tahun
2022 Tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2023;
u. Standar Teknis, Standar Profesi dan peraturan terkait lainnya yang
berlaku seperti SNI, SKBI dan SKSNI termasuk peraturan terkait lainnya
tentang pembangunan gedung negara.

RUANG LINGKUP

a. Lingkup kegiatan adalah kegiatan pekerjaan renovasi bangunan Gedung


1. Lingkup
KPP Pratama Jakarta Cengkareng beserta sarana dan prasarana dengan
Kegiatan output kegiatan ini adalah Gedung bangunan beserta sarana dan
prasarana yang lebih baik.
b. Pekerjaan Konstruksi renovasi bangunan Gedung KPP Pratama Jakarta
Cengkareng Tahun Anggaran 2023 yang harus dilaksanakan oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi meliputi:
1) Pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama atau
(Provisional Hand Over) pekerjaan; dan
2) Pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan konstruksi sampai dengan
serah terima akhir atau (Final Hand Over) pekerjaan.
c. Penyedia Pekerjaan Konstruksi dalam melaksanakan tugasnya harus
mematuhi segala peraturan terkait konstruksi yang berlaku dalam
wilayah Republik Indonesia, baik yang dikeluarkan oleh Kementerian
Teknis terkait mapun peraturan, keputusan dan/atau rekomendasi dari
Pemerintah Daerah setempat;
d. Penyedia Pekerjaan Konstruksi dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab secara kontraktual kepada Pejabat pembuat
Komitmen;
e. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Jasa Pelaksana Konstruksi
Meliputi :
1) Pekerjaan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
(SMKK):
a) Penyiapan RKK;
b) Sosialisasi, promosi dan pelatihan;
c) Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD);
d) Asuransi dan Perizinan Pelaksanaan Lapangan;
e) Personel Keselamatan Konstruksi;
f) Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan;
g) Perlengkapan lalu lintas yang diperlukan disesuaikan dengan
kebutuhan pekerjaan di lapangan (manajemen lalu lintas);
h) Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi sesuai
lingkup pekerjaan dengan kebutuhan lapangan;
i) Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko
Keselamatan Konstruksi.

f. Lingkup Kegiatan Pekerjaan renovasi bangunan Gedung KPP Pratama


Jakarta Cengkareng Tahun Anggaran 2023 tidak terbatas pada kegiatan-
kegiatan berikut:
a) Renovasi bangunan Gedung KPP Pratama Jakarta Cengkareng
Tahun Anggaran 2023 di Kota Jakarta Barat
b) Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk pekerjaan-
pekerjaan yang memerlukannya.
[6]
c) Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sesuai
dengan dokumen pelaksanaan.
d) Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui
rapat-rapat lapangan, laporan harian, laporan mingguan, laporan
bulanan, laporan kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang
timbul/dihadapi dan surat-menyurat.
e) Membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (as built drawing) yang selesai sebelum Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan/Provisional Hand Over (PHO),
setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan diketahui oleh
Konsultan Perencana Konstruksi;
f) Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di
masa pemeliharaan konstruksi pelaksanaan pekerjaan ini,
Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi fisik, baik dari segi kelengkapan maupun
segi kebenarannya.
g) Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu
pelaksanaan, jadwal pengadaan bahan, jadwal penggunaan
tenaga kerja, dan jadwal penggunaan peralatan berat.
h) Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan pedoman
pelaksanaan.
i) Menghadirkan Personel Manajerial dan Tenaga Teknis dalam
Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (PCM) dan telah
Menyusun dan mempresentasikan dokumen Rencana Mutu
Pekerjaan Konstruksi (RMPK) dan Rencana Keselamatan
Konstruksi (RKK) pada saat PCM.
j) Melaksanakan penjaminan dan pengendalian mutu secara
keseluruhan terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan
berdasarkan Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK).
k) Dalam pelaksanaan setiap tahapan pekerjaan konstruksi
Penyedia Jasa harus menerapkan SMKK sebagaimana
ketentuan dan membentuk Unit Keselamatan Konstruksi (UKK)
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan SMKK dalam
Pekerjaan Konstruksi.
l) Mengurus perizinan yang diperlukan pada saat pelaksanaan
konstruksi fisik, termasuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB)/Surat
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
m) Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk pekerjaan-
pekerjaan yang memerlukannya.
n) Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sesuai
dengan pedoman pelaksanaan.
o) Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui
rapat-rapat lapangan, laporan harian, laporan mingguan, laporan
bulanan, laporan kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang
timbul/dihadapi, dan surat-menyurat.
p) Membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (as built drawings) yang selesai sebelum serah terima
pertama, setelah disetujui oleh penyedia jasa manajemen
konstruksi atau penyedia jasa pengawasan konstruksi dan
diketahui oleh penyedia jasa perencanaan konstruksi.
q) Memberikan manual operasi dan pemeliharaan bangunan
gedung, termasuk pengoperasian dan pemeliharaan serta
garansi atau surat jaminan peralatan dan perlengkapan
mekanikal, elektrikal, dan sistem pemipaan (plumbing) kepada
pengguna jasa.
r) Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi
dimasa pemeliharaan konstruksi.

[7]
s) Membuat surat penjaminan atas kegagalan bangunan dari
Penyedia Pekerjaan Konstruksi dan penyedia jasa pengawasan
teknis.
t) Melakukan pemeriksaan kelaikan fungsi (commissioning test).
u) Memastikan penggunaan bahan material dan peralatan dalam
pelaksanaan pembangunan gedung kantor dan wajib
memprioritaskan penggunaan tingkat komponen dalam negeri
dilengkapi dengan sertifikat TKDN atau surat pernyataan TKDN.

Dan berlaku untuk Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Struktur, Pekerjaan


Arsitektur,Pekerjaan MEP, dan lain-lain sesuai dokumen pelaksanaan.

Pelaksanaan pada tahap masa pemeliharaan:


a. Pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan
menjaga keandalan konstruksi bangunan gedung melalui pemeriksaan
hasil pelaksanaan konstruksi fisik setelah serah terima pertama
(Provisional Hand Over);
b. Dalam pemeliharaan pekerjaan konstruksi tersebut, Penyedia Pekerjaan
Konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan yang
terjadi selama masa konstruksi;
c. Masa pemeliharaan pekerjaan konstruksi diakhiri dengan serah terima
akhir (Final Hand Over) pekerjaan konstruksi yang dilampiri dengan
berita acara pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan konstruksi.
Penyedia Pekerjaan Konstruksi memastikan Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
dapat diterbitkan.

PERSYARATAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

1. Persyaratan a. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki perizinan berusaha di


Kualifikasi bidang Jasa Konstruksi yang berlaku;
Penyedia
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil,
serta disyaratkan sub bidang klasifikasi/layanan BG 004 (Jasa Pelaksana
Konstruksi Bangunan Komersial) sesuai Lampiran II Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19/PRT/M/2014 Tahun
2014 atau BG 002 (Konstruksi Gedung Perkantoran) sesuai Lampiran I
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021;
c. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan kode KBLI 41012
Konstruksi Gedung Perkantoran;
d. Perusahaan telah terdaftar sebagai Peserta Jamsostek atau BPJS
Ketenagakerjaan yang masih berlaku serta memenuhi kewajiban
pembayaran iuran peserta BPJS ketenagakerjaan 3 bulan terakhir;
e. Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak;
f. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) Pekerjaan Konstruksi dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik dilingkungan pemerintah atau
swasta termasuk pengalaman subkontrak;
g. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan
(apabila ada perubahan);
h. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, yang
bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana; dan/atau pengurus/pegawainya tidak berstatus
[8]
sebagai Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil
cuti diluar tanggungan Negara;
i. Mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP);
j. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan.

a. Personel Manajerial
2. Daftar
Peyedia pekerjaan konstruksi akan membentuk suatu organisasi kerja
Personil
sesuai dengan personel yang disyaratkan di dalam KAK ini, dengan
kualifikasi keahlian yang dipersyaratkan sebagai berikut :

Jabatan Pengalaman Kerja


Sertifikat Kompetensi Jumlah
No. Dalam Profesional
Kerja (orang)
Pekerjaan Minimal
Pelaksana Pelaksana Lapangan
1. 2 tahun 1
Proyek Pekerjaan Gedung
Tenaga Ahli SKA Ahli Muda K3
2. 3 tahun 1
K3 Konstruksi Konstruksi

b. Sesuai dengan ketentuan, personel manajerial/tenaga ahli harus memiliki


sertifikat tenaga ahli dari asosiasi yang masih berlaku, dilengkapi
dengan curriculum vitae, pengalaman dan referensi/surat keterangan;
c. Memiliki KTP dan NPWP;
d. Apabila diperlukan seluruh personel manajerial yang ditawarkan dapat
dihadirkan pada saat klarifikasi.

a. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan


3. Daftar
pekerjaan, minimal:
Peralatan
Jenis Jumlah
No. Kapasitas Keterangan
Peralatan (minimal)
Status Milik sendiri/
1. Dump Truck 1 unit Minimal 3 m3
sewa beli/ sewa
Minimal 10 kVA Status Milik sendiri/
2. Generating Set 1 unit
sewa beli/ sewa
Mixer Beton/ Status Milik sendiri/
3. 1 unit Minimal 0,3 m3
Concrete Mixer sewa beli/ sewa
Minimal 170 cm, bisa Status Milik sendiri/
4. Scafolding 1 set dihitung berapa set sewa beli/ sewa
sesuai ketinggian
Status Milik sendiri/
5. Stamper 1 unit Minimal Power (HP) 4,2
sewa beli/ sewa
Minimal Voltase Status Milik sendiri/
6. Mesin Las 1 unit 220V/50Hz dengan sewa beli/ sewa
Daya Listrik 900 Watt

Catatan :
1) Peserta tender mengisi daftar peralatan utama yang akan digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan dan spesifikasinya meliputi jenis
peralatan, kapasitas dan jumlahnya.
2) Daftar peralatan utama bukan sebagai pembatasan kebutuhan riil
peralatan di lapangan.

[9]
3) Penyedia jasa harus memahami dan menyediakan kebutuhan peralatan
lainnya yang dibutuhkan agar pelaksanaan pekerjaan di lapangan
berjalan lancar, meski hal ini bukan sebagai unsur yang dinilai dalam
evaluasi teknis.

Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK):


4. Rencana
Penyedia menyampaikan rencana keselamatan kerja berupa elemen SMKK,
Keselamatan
pakta komitmen keselamatan konstruksi dan pemenuhan Peraturan Menteri
Konstruksi
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang
(RKK)
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dan Instruksi Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/IN/M/2020 tentang
Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, dan penjelasan manajemen risiko
serta penjelasan rencana Tindakan dalam tabel identifikasi bahaya, penilaian
risiko, pengendalian dan peluang dan tabel rencana Tindakan (sasaran
program).

Adapun satu pekerjaan yang memiliki bahaya terbesar dengan potensi


membawa kerugian harta dan jiwa dengan tingkat resiko sedang adalah :

No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya


1 Pekerjaan Atap Jatuh dari Ketinggian (Terjatuh atau
terpeleset)

Rencana Keselamatan Kerja (RKK) harus disampaikan pada saat pengajuan


penawaran dan harus melengkapi RKK sesuai dengan lampiran pada SSKK
draft kontrak.

Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini Penyedia Pekerjaan Konstruksi


5. Penerapan
harus berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi
SMKK
terciptanya zero accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan
konstruksi :
a. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;
b. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
c. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
d. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
e. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
f. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP);
g. Memenuhi komponen biaya penerapan SMKK yang memuat paling
sedikit kegiatan sebagaimana tertuang dalam poin 10 Ruang Lingkup.

Sebagai bagian dalam penerapan SMKK dilapangan, Penyedia Pekerjaan


Konstruksi wajib :
a. Menyusun RKK pelaksanaan (lengkap) pekerjaan konstruksi dan
mempresentasikannya saat rapat PCM.
b. Mengendalikan pelaksanaan RKK secara konsisten karena RKK menjadi
bagian dari Dokumen Kontrak. Sebagai salah satu wujud
pertanggungjawaban dan dokumentasi atas pelaksanaan penerapan

[10]
SMKK kontraktor harus membuat Laporan Pelaksanaan RKK yang
memuat hasil kinerja SMKK.
c. Penyedia Pekerjaan Konstruksi wajib menyusun RMPK
d. Penyedia Pekerjaan Konstruksi apabila diperlukan wajib menyusun
rencana pengelolaan lingkungan dalam dokumen Rencana Kerja
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (RKPPL).
e. Penyedia Pekerjaan Konstruksi apabila diperlukan wajib menyusun
rencana manajemen lalu lintas dalam dokumen Rencana Manajemen
Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP).

6. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian pekerjaan renovasi bangunan Gedung KPP
Pelaksanaan Pratama Jakarta Cengkareng Tahun Anggaran 2023 adalah sejak tanggal
mulai kerja yang ditetapkan dalam SPMK sampai dengan tanggal serah
terima kedua pekerjaan/final hand over (FHO) oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi (kontraktor) dengan perincian sebagai berikut
a. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Fisik : Jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan fisik sesuai rancangan diperkirakan paling lama
180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak tanggal SPMK.
b. Tahap Masa Pemeliharaan : Penyedia Jasa Konstruksi mempunyai
kewajiban untuk melaksanakan Pekerjaan Pemeliharan pada masa
pemeliharaan, yang diperkirakan selama 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender.

KELUARAN DAN LAPORAN

a. Mewujudkan dokumen perancangan yang telah ditetapkan menjadi


1. Keluaran
wujud fisik renovasi gedung kantor yang siap dimanfaatkan dan
memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
b. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi, meliputi :
1) Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan
konstruksi fisik termasuk Surat Persetujuan Bangunan Gedung
(PBG).
2) Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawings).
3) Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik, pekerjaan renovasi
gedung beserta segala perubahan/addendumnya.
4) Laporan pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas laporan harian,
laporan mingguan, laporan bulanan, laporan akhir pengawasan teknis
termasuk laporan uji mutu dan laporan akhir pekerjaan perencanaan.
5) Berita acara pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas perubahan
pekerjaan, pekerjaan tambah atau kurang, serah terima pertama
(Provisional Hand Over) dan serah terima akhir (Final Hand Over)
dilampiri dengan berita acara pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan
konstruksi, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik.
6) Hasil pemeriksaan kelaikan fungsi (commissioning test).
7) Foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan
pelaksanaan konstruksi fisik.

[11]
8) Manual operasi dan pemeliharaan bangunan gedung, termasuk
pengoperasian dan pemeliharaan serta garansi atau surat jaminan
peralatan dan perlengkapan mekanikal, elektrikal, dan sistem
pemipaan (plumbing) kepada pengguna jasa.
9) Surat penjaminan atas kegagalan bangunan dari Penyedia Pekerjaan
Konstruksi dan penyedia jasa pengawasan teknis.
10) Hasil pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan Gedung (SLF)
11) Laporan Pelaksanaan RKK
a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
2. Laporan Harian
pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lapangan dicatat di
dalam Buku Harian Lapangan (BHL) sebagai laporan harian pekerjaan
berupa rencana dan realisasi pekerjaan harian.
b. Buku Harian Lapangan (BHL) berisi:
c. Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan;
d. Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya;
e. Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan;
f. Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan;
g. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;
h. Perintah/petunjuk yang penting dari Kepala Satuan Kerja, Kontraktor
Pelaksana, dan Konsultan Supervisi;
i. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
j. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada 1 (satu) hari
kalender berikutnya, sebanyak 3 (tiga) laporan dan soft copy.
a. Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman
3. Laporan
laporan harian dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
Mingguan
minggu, serta hal-hal penting yang perlu dilaporkan.
b. Laporan dibuat sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan soft copy dalam
media penyimpanan elektronik. Laporan harus diserahkan selambat-
lambatnya pada saat pelaksanaan rapat rutin mingguan.
a. Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan
4. Laporan
mingguan dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
Bulanan
bulan, serta hal-hal penting yang perlu dilaporkan.
b. Laporan dibuat sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan soft copy dalam
media penyimpanan elektronik. Laporan harus diserahkan selambat-
lambatnya 1 (satu) minggu pada bulan berikutnya.

KETENTUAN LAINNYA

a. Seluruh data dan soft copy file pekerjaan (Microsoft Word, Microsoft Exel
1. Kerahasiaan
dan lain-lain) yang digunakan untuk evaluasi dan analisa selama
Data
pekerjaan ini wajib disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen;
b. Data yang diperoleh Penyedia dari Pejabat Pembuat komitmen bersifat
rahasia, dan merupakan milik Pejabat Pembuat Komitmen dan sifat
rahasia tersebut tetap melekat meskipun perjanjian/pekerjaan ini telah
berakhir.
c. Kebocoran atas rahasia tersebut oleh Penyedia akan dianggap sebagai
pelanggaran yang dapat dituntut oleh Pejabat Pembuat komitmen.

[12]
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia Pekerjaan Konstruksi
2. Produksi
berkewajiban mengutamakan material/ bahan produksi dalam negeri dan
Dalam Negeri
tenaga kerja Indonesia untuk pekerjaan yang dilaksanakan di Indonesia
sesuai dengan yang disampaikan pada saat penawaran.
b. Penyedia Pekerjaan Konstruksi memastikan penggunaan bahan material
dan peralatan dalam pelaksanaan pembangunan gedung kantor dan
wajib memprioritaskan penggunaan tingkat komponen dalam negeri
dilengkapi dengan sertifikat TKDN atau surat pernyataan TKDN.

a. Kementerian Keuangan menjadi tolak ukur lembaga birokrasi yang


3. Program Anti
berkomitmen mengembangkan program Reformasi Birokrasi dan
Kolusi,
Transformasi Kelembagaan untuk menjadi yang terdepan alam
Korupsi, dan
perbaikan lingkungan birokrasi di Indonesia.
Nepotisme
b. Atas dasar itu Penyedia baik dalam proses pemilihan penyedia
(KKN)
barang/jasa maupun dalam melaksanakan setiap lingkup kerjanya
berkomitmen untuk bebas dari KKN serta menjunjung tinggi nilai-nilai
integritas dan profesionalisme dan turut serta mendukung dalam rangka
mewujudkan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian
Keuangan semakin berkualitas, akuntabel dan transparan dengan tidak
melakukan hal-hal sebagai berikut :
c. Penyampaian dokumen atau keterangan palsu/tidak benar untuk
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam dokumen pemilihan;
d. Persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur harga penawaran;
e. Meminjam nama perusahaan lain untuk ikut tender PBJ;
f. Mengirimkan penawaran yang tidak wajar dengan mengorbankan
volume dan kualitas;
g. Praktik jual paket pekerjaan dan praktik persaingan usaha tidak sehat;
h. Korupsi, kolusi dan/atau nepotisme dengan anggota UKPBJ/Satker;
i. Pengunduran diri dengan alasan yang tidak dapat diterima UKPBJ;
j. Tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Kontrak.
k. Bagi penyedia yang melakukan praktik sebagaimana disebutkan diatas
akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku dalam proses PBJ
di Kementerian Keuangan.
a. Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dan bahan tanggapan
4. Ketentuan
bagi calon Penyedia untuk melaksanakan penawaran biaya/nilai
Lain-Lainnya
pekerjaan kepada pemberi tugas dan sekaligus sebagai pedoman untuk
tugas nantinya apabila ditetapkan sebagai Penyedia untuk Kegiatan
Pengadaan Jasa Pelaksana konstruksi renovasi bangunan Gedung KPP
Pratama Jakarta Cengkareng Tahun Anggaran 2023.
b. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, calon Penyedia hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan
masukan lain yang dibutuhkan.
c. Apabila terdapat dokumen addendum, maka yang digunakan atau yang
berlaku ialah dokumen addendum.
d. Dalam hal peserta tender menyampaikan penawaran harga kurang dari
80% HPS, akan dilakukan Evaluasi Kewajaran Harga sesuai dengan
ketentuan dalam Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 4 Tahun 2022
tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib Evaluasi Kewajaran harga pada

[13]

Anda mungkin juga menyukai