KEGIATAN :
PENINGKATAN JALAN KABUPATEN (DAK FISIK - REGULER)
TAHUN ANGGARAN 2020
PEKERJAAN :
PENINGKATAN RUAS JALAN CIWALUR - CILAMPUYANG
KEC. MALANGBONG
LATAR BELAKANG,
MAKSUD DAN TUJUAN
b. Maksud dan tujuan : Maksud dari kegiatan adalah melakukan Peningkatan Jalan melalui
perbaikan dan atau pembangunan infrastruktur baik bangunan
utama serta bangunan pelengkapnya
f. Sumber dana dan : Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari
perkiraan biaya APBD Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2020
Pagu Konstruksi : Rp. 3.380.687.200,00 (Tiga Milyar Tiga Ratus Delapan Puluh Juta
Enam Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Dua Ratus Rupiah,-)
RUANG LINGKUP, LOKASI,
FASILITAS PENUNJANG
JANGKA WAKTU
PELAKSANAAN PEKERJAAN
b. Masa : 360 (Tiga Ratus Enam Puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal
Pemeliharaan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO)
KELUARAN/PRODUK
YANG DIHASILKAN
SPESIFIKASI TEKNIS
Hal tersebut seseuai dengan spesifikasi teknis edisi tahun 2010 yang
dikeluarkan oleh Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum
Republik Indonesia
Rencana Kerja ini dibuat sebagai kelengkapan dokumen pengadaan dan sebagai acuan bersama
semua pihak yang terkait dalam proses pengadaan kegiatan ini sehingga seluruh rangkaian
pengadaan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Pejabat Pembuat Komitmen Dinas PUPR Kabupaten Garut menyampaikan Rencana Kerja Dan
Syarat (RKS) kepada Pokja-Pemilihan Kab. Garut untuk melaksanakan Pemilihan Langsung
dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi sebagai berikut:
B. Persyaratan Peserta
Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan sesuai
Dokumen Pengadaan Pascakualifikasi, dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
2. Dokumen Penawaran
2.1 [Dalam metode penyampaian penawaran 1 file (sampul), dokumen Penawaran
meliputi]:
a. surat penawaran yang didalamnya mencantumkan;
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran; dan
3) total harga penawaran.
b. [daftar kuantitas dan harga (apabila dipersyaratkan)];
c. [surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila peserta berbentuk
Kemitraan/KSO)];
d. Dokumen penawaran teknis yang terdiri dari:
1) metode pelaksanaan;
2) jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama Pekerjaan (PHO);
3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;
4) spesifikasi teknis (bahan/barang tertentu apabila ada);
5) daftar personil inti; dan
6) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan (apabila ada bagian pekerjaan yang
akan disubkontrakkan;
e. [formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila memenuhi syarat untuk diberikan
preferensi harga);
f. Data Kualifikasi.
2.2 [Dalam metode penyampaian penawaran 2 (dua) file, dokumen Penawaran meliputi]:
a. Penawaran Kualifikasi, Administrasi, dan Teknis (file I); dan
1) Surat penawaran yang di dalamnya mencantumkan:
1) Tanggal; dan
2) Masa berlaku penawaran;
2) Dokumen penawaran teknis yang terdiri dari:
a) metode pelaksanaan;
b) jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima
pekerjaan pertama (PHO);
c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;
d) spesifikasiteknis bahan/barang tertentu (apabila ada);
e) daftar personil inti; dan
f) bagian pekerjaan yang akan disubkontrak-kan (apabila ada bagian pekerjaan
yang akan disubkontrakkan).
3) Data kualifikasi (diinputkan melalui form isian elektronik data kualifikasi).
3. Harga Penawaran
3.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
3.2 [Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan lump sum dan harga satuan,
peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap mata
pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan ditulis
nol atau tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran tersebut
dianggap telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan pekerjaan
tersebut tetap harus dilaksanakan.]
[Untuk kontrak lump sum, apabila dipersyaratkan, peserta mencantumkan harga
satuan untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.]
3.3 Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain
yang sah serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan
paket Pekerjaan Konstruksi ini diperhitungkan dalam total harga penawaran.
3.4 [Untuk kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan,
penyesuaian harga diberlakukan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak].
5. E-Reverse Auction
Apabila terdapat penawar yang lulus Kualifikasi, Administrasi dan Teknis kurang dari
tiga peserta, maka tidak diberlakukan sistem E-Reverse Auction.
8. Pakta Integritas
8.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan
nepotisme (KKN), serta akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan,
dan profesional.
8.2 Dengan mendaftar sebagai peserta tender pada suatu paket pekerjaan melalui aplikasi
SPSE, maka peserta telah menandatangani Pakta Integritas, kecuali untuk penyedia
barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO), badan usaha yang
ditunjuk mewakili Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) wajib menyampaikan pakta
integritas melalui fasilitas unggahan lainnya pada form isian elektronik data kualifikasi
di aplikasi SPSE.
B. Persyaratan 1. Peserta harus memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan
Kualifikasi surat Izin SBU (Sertifikat Badan Usaha) Bidang Sipil dengan Sub-
Klasifikasi Jasa Konstruksi/Jasa Pelaksanaan Konstruksi jalan raya
(SI003)
2. memiliki pengalaman pada Sub-Bidang Jasa Pelaksanaan Konstruksi
jalan raya (SI003)dengan Kemampuan Dasar (KD) sekurang-
kurangnya sama dengan Nilai Total HPS
3. Peserta berbentuk badan usaha harus memperoleh paling sedikit 1 (satu)
pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, baik dilingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman sub kontrak, kecuali bagi penyedia kualifikasi kecil yang
baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun
4. dalam hal peserta berbentuk badan usaha akan melakukan kemitraan:
a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan
yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili
kemitraan tersebut; dan
b. untuk perusahaan yang melakukan kemitraan, evaluasi persyaratan
pada angka 1 sampai dengan angka 6 dilakukan untuk setiap
perusahaan yang melakukan kemitraan.
5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun 2019
(SPT tahunan).
6. perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya atau peserta
perorangan, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan
tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya;
7. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam;
8. Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) dengan paling kurang sama
dengan 10% (Sepuluh perseratus) dari nilai total HPS, yang disertai
dengan laporan keuangan (untuk pekerjaan yang diperuntukan bagi
Usaha besar, Laporan keuangan wajib telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik);
9. Memiliki paling kurang 1 (satu) tenaga tetap bersertifikat ahli (SKA)
Muda yang sesuai dengan subklasifikasi SBU yang dusyaratkan (untuk
Usaha Menengah);
10. Tenaga tetap dibuktikan oleh pajak form 1721 atau form 1721 A;
11. Memiliki atau sanggup menyediakan bahan yg disyaratkan dalam
Spesifikasi Teknis:
12. memiliki Tenaga Ahli dengan kualifikasi keahlian (sesuai Tabel 1.
Daftar Kebutuhan Minimum Personil Inti) pada lampiran Lembar
Data Kualifikasi (LDK)
13. Memiliki kemampuan untuk menyediakan
fasilitas/peralatan/perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi ini, yaitu:(sesuai Tabel 2. Daftar Kebutuhan Minimum
Peralatan) pada lampiran Lembar Data Kualifikasi (LDK)
G. Proses Pengadaan adalah menjadi wewenang penuh Pokja-Pemilihan Kab. Garut dari mulai
pengumuman petenderan sampai dengan penetapan pemenang dan selanjutnya laporan proses
petenderan akan disampaikan kepada KPA dan PPK:
H. Pokja Pemilihan menyampaikan Berita Acara Hasil Petenderan (BAHP) kepada PPK dengan
tembusan kepada Kepala ULP sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ).
I. Sebelum menerbitkan SPPBJ, PPK melakukan reviu atas laporan hasil pemilihan untuk
memutuskan menerima atau menolak hasil pmilihan.
J. PPK menerbitkan SPPBJ apabila pernyataan peserta pada formulir isian kualifikasi masih
berlaku, dengan ketentuan:
1. tidak ada sanggahan dari peserta;
2. sanggahan terbukti tidak benar; atau
3. masa sanggah berakhir
K. Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak
L. Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan
menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila dananya telah cukup tersedia dalam
dokumen anggaran, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Sebelum penandatanganan kontrak, PPK wajib memeriksa apakah pernyataan dalam Data
Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila salah satu pernyataan tersebut tidak terpenuhi,
maka penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan.
2. Penandatanganan kontrak dilakukan setelah penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan
(apabila dipersyaratkan), dengan ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi antara 80% (delapan
puluh perseratus)sampai dengan 100% (seratus perseratus) nilai total HPS adalah
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak; atau
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi atau dibawah 80%
(delapan puluh perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari
nilai total HPS.
M. PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan lokasi kerja kepada penyedia sebelum
SPMK diterbitkan. Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan
lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan penyerahan dituangkan dalam berita acara
penyerahan lokasi kerja. Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang
dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam
adendum Kontrak.
N. PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penanda-
tanganan kontrak.
O. Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu pada rapat persiapan pelaksanaan
kontrak untuk disetujui oleh PPK. Program mutu disusun paling sedikit berisi:
1. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2. organisasi kerja penyedia;
3. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
5. prosedur instruksi kerja; dan
6. pelaksana kerja.
P. Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai
dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini. Pengawas Pekerjaan dapat
memerintahkan secara tertulis penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap
perintah penundaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.
Q. Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK dan/atau Pengawas
Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan
dilaksanakan.
R. Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta
satu sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk
membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaaan atas sisa pekerjaan serta untuk
menindaklanjuti peringatan dini. Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas
Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan dokumennya diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak
yang menghadiri rapat.
S. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
T. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari nilai kontrak,
sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau
pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia
harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.
U. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap
seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan
V. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan
W. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran
sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.
PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai acuan untuk pelaksanaan Kegiatan
Peningkatan Jalan Kabupaten (DAK FISIK - REGULER) pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2020.