PROGRAM :
PENYELENGGARAAN JALAN
KEGIATAN :
PENYELENGGARAAN JALAN KABUPATEN/KOTA
PEKERJAAN :
PENINGKATAN KAPASITAS STRUKTUR
JALAN DESA BUKIT PARIAMAN
1. LATAR BELAKANG
Sektor prasarana jalan merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi
wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah suatu hal
yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi jalan dan atau
jembatan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan dan/atau jembatan maupun
bagi wilayah secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan kebijakan yang tepat dalam
penyelenggaraan jalan sehingga dapat mendukung pengembangan wilayah dan
pertumbuhan ekonominya. Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan jalan,
terutama jalan nasional dan atau jalan perkotaan diantaranya adalah kurang memadainya
sistem jaringan jalan primer dan atau kolektor dalam melayani arus lalu-lintas menerus dan
atau arus lalu-lintas perkotaan. Hal ini telah menyebabkan terhambatnya arus barang / jasa
dan manusia tingkat regional, nasional bahkan internasional yang menyebabkan biaya
ekonomi dan sosial yang semakin tinggi.
3. LOKASI KEGIATAN
4. TARGET/SASARAN :
Target ataupun sasaran dari Pekerjaan Jasa Konstruksi adalah sebagai berikut :
Pekerjaan peningkatan kondisi dan fungsi jalan konstruksi.
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
Mendapatkan konstruksi jalan yang optimal baik dari segi teknis, biaya dan waktu.
6. RUANG LINGKUP
Bahwa pekerjaan Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Desa Bukit Pariaman, merupakan
pekerjaan peningkatan dari Rusak berat menjadi Baik dalam rangkaian mendapatkan
hasil yang optimal dan meningkatkan fungsi jalan tersebut
Rp 2.880.483.200,00 ( Dua Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Juta Empat Ratus
DelapanPuluh Tiga Ribu Dua Ratus Rupiah).
8. METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan sesuai tahapan dalam spesifikasi
pekerjaan kebinamargaan :
Lingkup Pekerjaan
Pembuatan Kantor Kegiatan, yaitu tempat menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan yang
menyangkut kegiatan di lapangan agar tertib administrasi.
Pembuatan Papan Nama Proyek. Petunjuk bentuk Papan Nama Proyek mengenai ukuran, isi
dan warnanya menyesuaikan dengan aturan pemerintah setempat. Papan Nama Proyek
dilakukan pada saat mulai pekerjaan dan di cabut kembali setelah mendapat persetujuan
Manajer Proyek.
Pekerjaan mobilisasi peralatan dan personil yang di perlukan dan semua falitas pendukung
selama dalam masa pelaksanaan pekerjaan serta melakukan demobilisasi kembali terhadap
semua terhadap semua peralatan dan personil pada saat pekerjaan selesai.
Pada waktu persiapan sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan mobilisasi
sumber daya manusia dan peralatan sebagai penunjang pelaksanaan pekerjaan.
Sumber daya manusia menggunakan sarana transportasi umum, sedangkan peralatan
proyek seperti alat berat menggunakan trailer langsung ke site proyek.
Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi
maka ketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan baik. Mobilisasi
alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari setelah mendapat
surat perintah mulai kerja (SPMK).Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan
kebutuhan pelaksanaan.
Peralatan tersebut di atas di simpan di lokasi pekerjaan dan di jaga sehingga dapat
dipergunakan pada waktunya tanpa ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan,
misalkan terjadi kerusakan pada alat yang akan digunakan.
Demobilisasi alat akan dilakukan setelah semua pekerjaan selesai.
- Peralatan
Peralatan yang biasa digunakan adalah :
Bendera Tangan,
Alat Komunikasi,
Rambu-Rambu Peringatan
- Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan secara berkala tentang kondisi keselamatan lalu lintas di lokasi kerja
yang dilaporkan kepada Safety Engineer sebagai bahan monitoring dan evaluasi Setiap
penutupan jalan akan dikoordinasikan dengan aparat desa dan kepalisian wilayah dimana
lokasi pekerjaan.
1. Analisa K3
- Personil
Pelaksana
Petugas K3L
Tenaga Kerja
2. Aspek K3
Pekerjaan ini dilaksanakan diatas permukaan existing dan badan jalan sesuai ketebalan yang
direncanakan. Penghamparan LPA Klas B dilaksanakan step by step untuk seluruh badan jalan
yang perlu dilakukan levelling. Dalam pelaksanaannya usahakan untuk senantiasa selalu
menempatkan Petugas lalu-lintas dan juga berkoordinasi dengan aparat terkait secara resmi.
- Sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material agregat /
LPA Klas B yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang
disyaratkan.
- Material LPA Klas B didatangkan dari quary yang telah disetujui kemudian material dibawa
kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
- Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.
- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sand
cone untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
- Setelah pekerjaan leveling badan jalan selesai dilaksanakan, pekerjaan akan dilanjutkan
dengan betonisasi.
Bila tulangan dowel tersebut telah dimeni kemudian akan dipasang dengan cara terlebih
dahulu memasukkan batang besi / tulangan dowel tersebut kedalam selongsong pipa
PVC yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian tulangan dowel tersebut akan
dirakit dan diikat pada besi dudukan tulangan dowel dengan menggunakan kawat beton
sesuai dengan jarak yang tertera dalam gambar kerja. Kemudian ujung pipa PVC akan
dipasang dop penutup lubang untuk menjaga agar adukan beton tidak akan masuk
kedalam selongsong pipa PVC. Jika dowel tersebut telah terpasang kemudian akan
diangkut kelokasi pekerjaan untuk dipasang pada titik-titik lokasi pemasangan.
- Pekerjaan Beton K - 300
Setelah tulangan dudukan, tulangan memanjang dan dowel telah terpasang kemudian
akan dilanjutkan dengan pengececoran. Sebelum melakukan pengecoran akan diajukan
Surat Pemberitahuan Pengececoran / membuat Request Pekerjaan kepada
pengawas/direksi untuk mendapatkan izin untuk melakukan pengecoran. Bila telah
mendapat izin pengecoran dari pengawas/direksi maka dengan segera akan dilakukan
pengecoran, dengan beton readymix yang akan didatangkan dari supplier. Sebelum
melakukan pengecoran terlebih dahulu akan dipersiapkan segala peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan pada saat pengecoran antara lain generator set,
concrete vibrator, garukan, jidar dan kabel-kabel serta lampu-lampu penerangan.
Beton yang berasal dari Truck mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan
lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan
menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang
(sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4
lintasan, pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton. Pada saat
pengecoran truk mixer akan dipandu untuk mundur hingga mencapai awal dari
pengecoran/opritan dan jika telah mencapai lokasi pengecoran kemudian adukan beton
tersebut dituang dari truk mixer secara berlahan-lahan kemudian bahan adukan coran
tersebut akan diambil sebagian untuk melakukan pengujian slump beton kemudian dan
sampel benda uji silinder/kubus beton. Kemudian dilanjutkan dengan pengecoran
dimana adukan beton tersebut akan dituang dari truk mixer dan kemudian ditarik
dengan mengunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan menggunakan concrete
vibrator kemudian diratakan dengan menggunakan jidar hingga mendapatkan
permukaan yang rata.
- Pekerjaan Cutter Joint Beton + Joint Sealent
Bila beton coran tersebut telah mengering dan sudah mengeras maka akan dilakukan
pemotongan beton pada lokasi pemasangan tie bar dan dowel sesuai jarak yang telah
ditentukan. Pemotongan ini akan dilakukan dengan menggunakan alat mesin pemotong
beton Concrete Cutter, hingga mencapai kedalaman yang telah ditentukan dimana
terlebih dahulu telah dilakukan penggarisan pada permukaan beton sebagai acuan
untuk melakukan pemotongan. Bila pemotongan beton ini telah selesai dikerjakan
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan joint sealent pada lubang bekas pemotongan
beton hingga lubang tersebut tertutup rata dengan permukaan beton.
- Finishing
PETUGAS K3
2 1 Orang - SERTIFIKAT PETUGAS K3 KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
10. PERALATAN UTAMA
Peralatan utama yang diperlukan atau wajib dimiliki oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
NO NAMA PERALATAN KAPASITAS JUMLAH TOTAL
A. KELUARAN
Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini adalah
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
2. Melakukan survey pengukuran ulang MC( Mutual Check ) 0% sebagai dasar dalam
menyusun Field Engineering terhadap kondisi awal dan rekayasa lapangan (penyesuaian
rencana awal dan kondisi/kebutuhan lapangan), sebagai syarat utama untuk membuat
gambar kerja/shop drawing dalam pelaksanaan konstruksi.
3. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
4. Melakukan penyelidikan tanah (apabila diperlukan) kembali di lokasi rencana pekerjaan,
kemudian di kaji kembali dengan desain yang ada sehingga pekerjaan yang akan
dikerjakan benar-benar dianggap sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya.
5. Membuat gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) yang dikoreksi oleh konsultan
pengawas untuk disahkan oleh PPK Kegiatan Konstruksi.
6. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala antara Kontraktor Pelaksana
dan unsur Konsultan Pengawas, membuat laporan harian, laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Penyedia Jasa.
7. Menyelenggarakan rapat secara berkala dengan PPK konstruksi dan atau unsur lain
yang terkait.
8. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan perhitungan volume pekerjaan
(Back Up Data Pekerjaan Konstruksi.
9. Melaksanakan kegiatan konstruksi berdasarkan pada Shop Drawing dan Request for
Work dan Rencana Mutu Kontrak yang telah disetujui
10. Membuat gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawing)
sebelum serah terima pertama.
11. Membuat tes pengujian terhadap material konstruksi sebelum memulai dan sesudah
pekerjaan selesai ( jobmix formula Beton atau lampiran jobmix dari pihak ketiga, test
core dril (jika diperlukan), dan test lainnya yang dianggap perlu.
12. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen persiapan penyedia yang
telah disusun oleh perencana konstruksi (gambar teknis dan spesifikasi teknis), dengan
segala tambahan dan perubahannya pada saat penjelasan pekerjaan/aanwijzing
pelelangan, serta ketentuan teknis (pedoman dan standar teknis yang dipersyaratkan)
13. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas masukan (bahan, tenaga, dan
alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas hasil pekerjaan,
seperti yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis (Umum dan Khusus).
14. Pelaksanaan konstruksi akan mendapatkan pengawasan dari penyedia jasa Pengawasan
Konstruksi.
15. Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Rencana Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
16. Pelaksanaan kerja akan didahului dengan penandatangan Kontrak Kerja Pelaksanaan
dan selanjutnya dibuat laporan kemajuan pekerjaan hingga berita acara serah terima
pekerjaan yang dilanjutkan pemeriksaan pekerjaan oleh panitia penerima pekerjaan.
Semua administrasi pelaksanaan konstruksi dan pengawasan mengikuti ketentuan yang
tercantum dalam Perpres beserta perubahannya dan petunjuk teknis pelaksanaannya.
17. Pemeliharaan konstruksi adalah merupakan tahap uji coba dan pemeriksaan
atas hasil pelaksanaan konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa
konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan dan kekurangan
yang terjadi selama masa konstruksi.
18. Dalam masa pemeliharaan semua bahan yang digunakan, harus diuji coba sesuai
fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan, maka harus diperbaiki sampai
berfungsi dengan sempurna.
19. Masa pemeliharaan dalam kegiatan ini adalah selama 6 (Enam) Bulan kalender
terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan konstruksi.
H. ASPRIANNUR, ST
NIP. 19720522 201212 1 001