Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DINAS PEKERJAAN UMUM


Kompleks Perkantoran Pemkab. Kutai Kartanegara, Tenggarong 75511

PROGRAM :

PENYELENGGARAAN JALAN

KEGIATAN :
PENYELENGGARAAN JALAN KABUPATEN/KOTA
PEKERJAAN :
PENINGKATAN KAPASITAS STRUKTUR
JALAN DESA BUKIT PARIAMAN

TAHUN ANGGARAN 2023


APBD.P
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN:
PENINGKATAN KAPASITAS STRUKTUR JALAN DESA BUKIT PARIAMAN

1. LATAR BELAKANG

Sektor prasarana jalan merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi
wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah suatu hal
yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi jalan dan atau
jembatan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan dan/atau jembatan maupun
bagi wilayah secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan kebijakan yang tepat dalam
penyelenggaraan jalan sehingga dapat mendukung pengembangan wilayah dan
pertumbuhan ekonominya. Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan jalan,
terutama jalan nasional dan atau jalan perkotaan diantaranya adalah kurang memadainya
sistem jaringan jalan primer dan atau kolektor dalam melayani arus lalu-lintas menerus dan
atau arus lalu-lintas perkotaan. Hal ini telah menyebabkan terhambatnya arus barang / jasa
dan manusia tingkat regional, nasional bahkan internasional yang menyebabkan biaya
ekonomi dan sosial yang semakin tinggi.

Salah satu keberhasilan pembangunan diperkotaan maupun di pedesaan adalah tersedianya


sarana dan prasarana transportasi yang baik didaerah tersebut. Selain berperan dalam
menunjang kelancaran kegiatan sosial ekonomi juga akan menunjang perkembangan fisik
didaerah yang bersangkutan. Untuk lebih mengoptimalkan kegiatan baik pembangunan,
peningkatan serta pemeliharaan jalan maka Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
melalui Dinas Pekerjaan Umum memandang perlu adanya perencanaan perbaikan jalan yang
sistematis dan tepat guna pada kegiatan tersebut di atas, dengan harapan agar didapat hasil
yang memenuhi persyaratan dan kaidah-kaidah teknis dan dapat diaplikasikan di lapangan
sebagai bagian dari kegiatan pembangunan transportasi yang berkualitas untuk mendukung
geliat dan mobilisasi perekonomian masyarakat Desa Bukit Pariaman Umumnya, di
Kecamatan Tenggarong Seberang Khususnya.

2. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

Tujuan dari kegiatan ini :


a. Meningkatkan akses jalan bagi masyarakat;
b. Meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan
ekonomi di Desa Bukit Pariaman
c. Salah satu fungsi layanan publik pemerintah kabupaten terhadap masyarakat
d. Meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan
Manfaat dari Kegiatan ini:
a. Meningkatnya fungsi layanan jalan di Kecamatan Tenggarong Seberang Khususnya di
Desa Bukit Pariaman
b. Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang/Jasa
c. Penghematan biaya operasi kendaran (BOK) dan waktu

3. LOKASI KEGIATAN

Kegiatan tesebut Terletak di Desa Bukit Pariaman, Kecamatan Tenggarong Seberang.

4. TARGET/SASARAN :

Target ataupun sasaran dari Pekerjaan Jasa Konstruksi adalah sebagai berikut :
 Pekerjaan peningkatan kondisi dan fungsi jalan konstruksi.
 Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Mendapatkan konstruksi jalan yang optimal baik dari segi teknis, biaya dan waktu.

5. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG DAN JASA :

 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Kutai Kartanegara


 Program : Penyelenggaraan Jalan
 Kegiatan : Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota

6. RUANG LINGKUP

A. Ruang lingkup Kegiatan

Bahwa pekerjaan Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan Desa Bukit Pariaman, merupakan
pekerjaan peningkatan dari Rusak berat menjadi Baik dalam rangkaian mendapatkan
hasil yang optimal dan meningkatkan fungsi jalan tersebut

Pekerjaan yang dilaksanakan antara lain pekerjaan :


- Mobilisasi
- K3 Konstruksi
- Penyiapan Badan Jalan
- Lapis Pondasi Agregat Kelas B
- Perkerasan beton semen K – 300
SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA :
A. SUMBER DANA
Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan pekerjaan konstruksi
dibebankan pada APBD.P Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2023.
B. PERKIRAAN BIAYA
- Harga Pagu Anggaran untuk pelaksanaan konstruksi ini adalah :
Rp 2.880.548.000,00 ( Dua Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Juta Lima Ratus
Empat Puluh Delapan Ribu Rupiah).

- Harga Perkiraan Sendiri adalah :

Rp 2.880.483.200,00 ( Dua Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Juta Empat Ratus
DelapanPuluh Tiga Ribu Dua Ratus Rupiah).

7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi 2 (Dua) bulan atau 60 ( Enam puluh ) hari
kalender, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

8. METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan sesuai tahapan dalam spesifikasi
pekerjaan kebinamargaan :

- MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

Lingkup Pekerjaan
Pembuatan Kantor Kegiatan, yaitu tempat menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan yang
menyangkut kegiatan di lapangan agar tertib administrasi.
Pembuatan Papan Nama Proyek. Petunjuk bentuk Papan Nama Proyek mengenai ukuran, isi
dan warnanya menyesuaikan dengan aturan pemerintah setempat. Papan Nama Proyek
dilakukan pada saat mulai pekerjaan dan di cabut kembali setelah mendapat persetujuan
Manajer Proyek.
Pekerjaan mobilisasi peralatan dan personil yang di perlukan dan semua falitas pendukung
selama dalam masa pelaksanaan pekerjaan serta melakukan demobilisasi kembali terhadap
semua terhadap semua peralatan dan personil pada saat pekerjaan selesai.
Pada waktu persiapan sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan mobilisasi
sumber daya manusia dan peralatan sebagai penunjang pelaksanaan pekerjaan.
Sumber daya manusia menggunakan sarana transportasi umum, sedangkan peralatan
proyek seperti alat berat menggunakan trailer langsung ke site proyek.
Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi
maka ketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan baik. Mobilisasi
alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari setelah mendapat
surat perintah mulai kerja (SPMK).Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan
kebutuhan pelaksanaan.
Peralatan tersebut di atas di simpan di lokasi pekerjaan dan di jaga sehingga dapat
dipergunakan pada waktunya tanpa ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan,
misalkan terjadi kerusakan pada alat yang akan digunakan.
Demobilisasi alat akan dilakukan setelah semua pekerjaan selesai.

- Manajemen dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja Konstruksi sangat diperlukan untuk


penunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan dari kecelakaan kerja di lapangan. Peralatan
Keselamatan dan kesehatan dan petugas pengatur keselamatan dan kesehatan harus selalu
berada di lokasi kerja
petugas harus berada dilokasi untuk mengatur lalu lintas demi keselamatan pekerja dan
penggunaan jalan mengingat pekerjaan ini adalah peningkatan jalan , yang mana lalu lintas
tidak tertutup,pekerjaan ini meliputi :
- Persiapan Personil
Personil petugas pengatur lalu lintas masing-masing 2 orang untuk mengatur arus lalu
lintas di setiap lokasi kegiatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Koordinator keselamatan lalu lintas 1 orang, untuk mengatur petugas, memantau kerja
petugas, dan membuat laporan keselamatan lalu lintas.

- Peralatan
Peralatan yang biasa digunakan adalah :
Bendera Tangan,
Alat Komunikasi,
Rambu-Rambu Peringatan

Gambar. Manajemen dan keselamatan Lalu Lintas

- Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan secara berkala tentang kondisi keselamatan lalu lintas di lokasi kerja
yang dilaporkan kepada Safety Engineer sebagai bahan monitoring dan evaluasi Setiap
penutupan jalan akan dikoordinasikan dengan aparat desa dan kepalisian wilayah dimana
lokasi pekerjaan.

1. Analisa K3

- Personil
 Pelaksana
 Petugas K3L
 Tenaga Kerja

2. Aspek K3

 Memasang Rambu Peringatan


Rambu Peringatan : “HATI-HATI, KURANGI KECEPATAN SEDANG ADA PERBAIKAN
JALAN”

 Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )


 Helm
 Sarung Tangan
 Sepatu Safety
 Kaca Mata
 Masker
 Ear muff

a. Penyiapan Badan Jalan


Penyiapan badan jalan pada pekerjaan pelebaran jalan meliputi pekerjaan pembersihan,
pembentukan tanah dasar agar elevasinya sesuai degan yang ditunjukkan gambar rencana atau
sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan, dan termasuk pekerjaan pemadatan tanah dasar.

Penyiapan Badan Jalan Di Daerah permukaan Eksisting :


- Excavator mini merapikan dan meratakan permukaan eksisting yang sudah rusak
- Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah disiapkan oleh Excavator Mini
- Sekelompok pekerja akan membantu membersihkan top grade
- Juru Ukur Akan kembali mengukur untuk memastikan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
kerja terhadap hasil pekerjaan

b. Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan diatas permukaan existing dan badan jalan sesuai ketebalan yang
direncanakan. Penghamparan LPA Klas B dilaksanakan step by step untuk seluruh badan jalan
yang perlu dilakukan levelling. Dalam pelaksanaannya usahakan untuk senantiasa selalu
menempatkan Petugas lalu-lintas dan juga berkoordinasi dengan aparat terkait secara resmi.

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

- Sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material agregat /
LPA Klas B yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang
disyaratkan.

- Material LPA Klas B didatangkan dari quary yang telah disetujui kemudian material dibawa
kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck.

- Material Aggregat dihampar dengan menggunakan Excavator Mini 40 – 60 Hp dibantu dengan


tenaga manusia dan dengan ketebalan rencana kurang lebih 10 CM.
- Hamparan dibasahi sampai kadar air optimal sesuai hasil pengujian kepadatan lapangan di lab
dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan menggunakan Vibrator Roller.

- Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.

- Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sand
cone untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

- Setelah pekerjaan leveling badan jalan selesai dilaksanakan, pekerjaan akan dilanjutkan
dengan betonisasi.

c. Pekerjaan perkerasan beton


Adapun tahapan Betonisasi jalan dilaksanakan bertahap dengan membagi 2 bidang
jalan agar lalu lintas tidak terganggu apabila penutupan jalan secara total tidak
memungkinkan dan atau dilaksanakan dengan tanpa dibagi 2 bidang apabila ruas jalan
memungkinkan untuk dilakukan penutupan total (dapat dilakukan pengalihan lalu-
lintas).
- Pekerjaan perkerasan betonisasi jalan ini terdiri dari beberapa item berikut :
a. Perkerasan beton semen, Tebal. 0,20 Meter, Lebar : 4 Meter
b. Dudukan Penulangan besi polos
c. Pas. Pipa dowel PVC Ø 3/4", (panjang 25 cm)

a. Perkerasan Beton semen K-300 tebal 20 cm


- Pasang Bekisting
Bila pekerjaan persiapan telah selesai dilaksanakan dengan segera akan dilakukan
pekerjaan pabrikasi bekisting (form work plate), dimana ukuran dan bentuk bekisting
tersebut akan disesuaikan dengan gambar kerja. Bila bekisting tersebut telah selesai
dipabrikasi kemudian akan dipasang pada lokasi pengecoran badan jalan.
- Pekerjaan Polytene (plastik cor) / Bond Breaker
Sebelum melakukan pemasangan besi tulangan untuk dudukan tie bar dan dowel
terlebih dahulu dilakukan pemasangan Polytene (plastik cor) yang akan dihamparkan
memanjang sejajar bekisting dimana sebagian dari plastik tersebut akan menutup
bekisting sehingga celah-celah pada bagian bawah bekisting tertutup. Sehingga pada
waktu pelaksanaan pengecoran air semen tidak akan keluar dari adukan beton yang
baru dicor.
- Pasang Tulangan Untuk Dudukan
Bila Polytene (plastic cor) telah terpasang kemudian akan dilanjutkan dengan pekerjaan
pemasangan tulangan untuk dudukan dowel dan tie bar. Pemasangan ini akan dilakukan
sesuai dengan bentuk dan jarak yang tertera dalam gambar kerja. Dimana tulangan
untuk dudukan dowel dan tie bar tersebut telah dipabrikasi sebelumnya sesuai dengan
bentuk dan diameter tulangan yang tertera dalam gambar kerja.
- Pasang Dowel

Bila tulangan dowel tersebut telah dimeni kemudian akan dipasang dengan cara terlebih
dahulu memasukkan batang besi / tulangan dowel tersebut kedalam selongsong pipa
PVC yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian tulangan dowel tersebut akan
dirakit dan diikat pada besi dudukan tulangan dowel dengan menggunakan kawat beton
sesuai dengan jarak yang tertera dalam gambar kerja. Kemudian ujung pipa PVC akan
dipasang dop penutup lubang untuk menjaga agar adukan beton tidak akan masuk
kedalam selongsong pipa PVC. Jika dowel tersebut telah terpasang kemudian akan
diangkut kelokasi pekerjaan untuk dipasang pada titik-titik lokasi pemasangan.
- Pekerjaan Beton K - 300
Setelah tulangan dudukan, tulangan memanjang dan dowel telah terpasang kemudian
akan dilanjutkan dengan pengececoran. Sebelum melakukan pengecoran akan diajukan
Surat Pemberitahuan Pengececoran / membuat Request Pekerjaan kepada
pengawas/direksi untuk mendapatkan izin untuk melakukan pengecoran. Bila telah
mendapat izin pengecoran dari pengawas/direksi maka dengan segera akan dilakukan
pengecoran, dengan beton readymix yang akan didatangkan dari supplier. Sebelum
melakukan pengecoran terlebih dahulu akan dipersiapkan segala peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan pada saat pengecoran antara lain generator set,
concrete vibrator, garukan, jidar dan kabel-kabel serta lampu-lampu penerangan.
Beton yang berasal dari Truck mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan
lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan
menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang
(sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4
lintasan, pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator beton. Pada saat
pengecoran truk mixer akan dipandu untuk mundur hingga mencapai awal dari
pengecoran/opritan dan jika telah mencapai lokasi pengecoran kemudian adukan beton
tersebut dituang dari truk mixer secara berlahan-lahan kemudian bahan adukan coran
tersebut akan diambil sebagian untuk melakukan pengujian slump beton kemudian dan
sampel benda uji silinder/kubus beton. Kemudian dilanjutkan dengan pengecoran
dimana adukan beton tersebut akan dituang dari truk mixer dan kemudian ditarik
dengan mengunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan menggunakan concrete
vibrator kemudian diratakan dengan menggunakan jidar hingga mendapatkan
permukaan yang rata.
- Pekerjaan Cutter Joint Beton + Joint Sealent
Bila beton coran tersebut telah mengering dan sudah mengeras maka akan dilakukan
pemotongan beton pada lokasi pemasangan tie bar dan dowel sesuai jarak yang telah
ditentukan. Pemotongan ini akan dilakukan dengan menggunakan alat mesin pemotong
beton Concrete Cutter, hingga mencapai kedalaman yang telah ditentukan dimana
terlebih dahulu telah dilakukan penggarisan pada permukaan beton sebagai acuan
untuk melakukan pemotongan. Bila pemotongan beton ini telah selesai dikerjakan
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan joint sealent pada lubang bekas pemotongan
beton hingga lubang tersebut tertutup rata dengan permukaan beton.
- Finishing

Setelah sambungan dan tepian selesai, dan sebelum bahan perawatan


(curing)dilakukan, permukaan beton harus dikasarkan dengan disikat melintang garis
sumbu (centre line) jalan, atau dengan cara pembuatan alur (grooving) pada arah
melintang atau memanjang jalan. Pengkasaran yang dilakukan dengan menggunakan
sikat kawat selebar tidak kurang dari 45 cm, dan panjang kawat sikat dalam keadaan
baru adalah 10 cm dengan masing-masing untaian terdiri dari 32 kawat. Sikat hams
terdiri dari 2 baris untaian kawat, yang diatur berselang-seling sehingga jarak masing-
masing pusat untaian maksimum 1 cm. Sikat harus diganti bila bulu terpendek
panjangnya sampai 9 cm. Kedalaman tekstur rata-rata tidak boleh kurang dari 0,75 mm.
- Perlindungan terhadap hujan
Untuk melindungi beton yang belum cukup keras terhadap pengaruh hujan, maka setiap
saat harus tersedia bahan untuk melindungi beton tersebut, seperti lembar goni, terpal,
kertas perawat atau lembar plastik. Disamping itu apabila digunakan metoda acuan
gelincir maka harus direncanakan penanggulangan darurat untuk melindungi
permukaan dan tepi. Apabila diperkirakan akan segera turun hujan maka semua petugas
harus mengambil tindakan yang perlu guna memberikan perlindungan menyeluruh
kepada beton yang belum keras.
- Pembukaan dan Pembatarasan Lalu-lintas
Perkerasan yang sudah jadi harus dilindungi terhadap kerusakan akibat operasi dan lalu-
lintas pelaksanaan sampai saat penyerahan hasil pekerjaan. Perkerasan yang dilewati
peralatan pelaksanaan harus tetap bersih, dan ceceran beton atau bahan lainnya harus
segera disingkirkan. Lalu-lintas umum harus dicegah masuk dengan memasang
rintangan dan rambu-rambu sampai beton berumur paling sedikit 14 hari atau lebih
lama bila diperlukan untuk memperoleh kekuatan cukup. Lalu-lintas tidak diijinkan
masuk selama sambungan belum ditutup.
9. TENAGA AHLI MINIMAL
Tenaga ahli minimal yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi, antara lain :

NO POSISI VOL PENGALAMAN KUALIFIKASI SERTIFIKAT

1 PELAKSANA 1 Orang 2 TAHUN SKT PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

PETUGAS K3
2 1 Orang - SERTIFIKAT PETUGAS K3 KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
10. PERALATAN UTAMA

Peralatan utama yang diperlukan atau wajib dimiliki oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
NO NAMA PERALATAN KAPASITAS JUMLAH TOTAL

1 Water Tank Truck 3000 - 4000 Ltr 1 Unit

2 Concrete cutter 5,5 HP 1 Unit


3 Concrete Vibrator 5,5 HP 1 Unit

4 Vibratory Roller 5 – 8 Ton 1 Unit

5 Exavator Mini 40 – 60 HP 1 Unit

6 Dump Truck 3 -4 Ton 1 Unit

11. IDENTIFIKASI BAHAYA PEKERJAAN


IDENTIFIKASI BAHAYA Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Tingkat Resiko Kecil

No Jenis Type Pekerjaan Identifikasi Bahaya

1. PERKERASAN BETON SEMEN - Terluka oleh alat-alat pengecoran (kerekan,


peluncur muatan, dll),

12. KELUARAN/PRODUK YANG DIHASILKAN

A. KELUARAN
Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini adalah
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
2. Melakukan survey pengukuran ulang MC( Mutual Check ) 0% sebagai dasar dalam
menyusun Field Engineering terhadap kondisi awal dan rekayasa lapangan (penyesuaian
rencana awal dan kondisi/kebutuhan lapangan), sebagai syarat utama untuk membuat
gambar kerja/shop drawing dalam pelaksanaan konstruksi.
3. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
4. Melakukan penyelidikan tanah (apabila diperlukan) kembali di lokasi rencana pekerjaan,
kemudian di kaji kembali dengan desain yang ada sehingga pekerjaan yang akan
dikerjakan benar-benar dianggap sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya.
5. Membuat gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) yang dikoreksi oleh konsultan
pengawas untuk disahkan oleh PPK Kegiatan Konstruksi.
6. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala antara Kontraktor Pelaksana
dan unsur Konsultan Pengawas, membuat laporan harian, laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Penyedia Jasa.
7. Menyelenggarakan rapat secara berkala dengan PPK konstruksi dan atau unsur lain
yang terkait.
8. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan perhitungan volume pekerjaan
(Back Up Data Pekerjaan Konstruksi.
9. Melaksanakan kegiatan konstruksi berdasarkan pada Shop Drawing dan Request for
Work dan Rencana Mutu Kontrak yang telah disetujui
10. Membuat gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawing)
sebelum serah terima pertama.
11. Membuat tes pengujian terhadap material konstruksi sebelum memulai dan sesudah
pekerjaan selesai ( jobmix formula Beton atau lampiran jobmix dari pihak ketiga, test
core dril (jika diperlukan), dan test lainnya yang dianggap perlu.
12. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen persiapan penyedia yang
telah disusun oleh perencana konstruksi (gambar teknis dan spesifikasi teknis), dengan
segala tambahan dan perubahannya pada saat penjelasan pekerjaan/aanwijzing
pelelangan, serta ketentuan teknis (pedoman dan standar teknis yang dipersyaratkan)
13. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas masukan (bahan, tenaga, dan
alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas hasil pekerjaan,
seperti yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis (Umum dan Khusus).
14. Pelaksanaan konstruksi akan mendapatkan pengawasan dari penyedia jasa Pengawasan
Konstruksi.
15. Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Rencana Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
16. Pelaksanaan kerja akan didahului dengan penandatangan Kontrak Kerja Pelaksanaan
dan selanjutnya dibuat laporan kemajuan pekerjaan hingga berita acara serah terima
pekerjaan yang dilanjutkan pemeriksaan pekerjaan oleh panitia penerima pekerjaan.
Semua administrasi pelaksanaan konstruksi dan pengawasan mengikuti ketentuan yang
tercantum dalam Perpres beserta perubahannya dan petunjuk teknis pelaksanaannya.
17. Pemeliharaan konstruksi adalah merupakan tahap uji coba dan pemeriksaan
atas hasil pelaksanaan konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa
konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan dan kekurangan
yang terjadi selama masa konstruksi.
18. Dalam masa pemeliharaan semua bahan yang digunakan, harus diuji coba sesuai
fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan, maka harus diperbaiki sampai
berfungsi dengan sempurna.
19. Masa pemeliharaan dalam kegiatan ini adalah selama 6 (Enam) Bulan kalender
terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan konstruksi.

13. PELAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Keluaran/produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi adalah:

a. Konstruksi Perkerasan Beton Semen;


b. Meningkatkan fasilitas insfrastruktur Kabupaten, utamanya di bidang jalan;
c. Konstruksi fisik yang sesuai dengan dokumen untuk pelaksanaan konstruksi;

d. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi meliputi :

1. Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings).


2. Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi fisik
(request kerja).
3. Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik dengan pelaksana konstruksi, pekerjaan
pengawasan oleh pengawas pekerjaan, beserta segala perubahan/addendumnya.
4. Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan
konstruksi fisik oleh pelaksana konstruksi, serta laporan akhir pengawasan, dan
laporan akhir pengawasan berkala oleh pelaksana pengawasan.
5. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima I dan II,
pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
konstruksi fisik.
6. Foto-foto dokumentasi berwarna yang diambil pada setiap tahapan
kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik.

14. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi Kegiatan meliputi :

 Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan;


 Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan ;
 Ketentuan penggunaan tenaga kerja;
 Metode kerja/ prosedur pelaksanaan pekerjaan;
 Ketentuan gambar kerja;
 Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran;
 Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi;
 Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi (Keselamatan dan kesehatan
kerja)
 Dll yang diperlukan

Tenggarong, 25 September 2023


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

H. ASPRIANNUR, ST
NIP. 19720522 201212 1 001

Anda mungkin juga menyukai