Anda di halaman 1dari 20

SPESIFIKASI TEKNIS

PROGRAM
PENYELANGARAAN JALAN

KEGIATAN
PENYELANGARAAN JALAN KABUPATEN / KOTA

SUB KEGIATAN
REKONSTRUKSI JALAN

PEKERJAAN
Rekonstruksi Jalan Sawit Raya - Sport Center Kec. MB. Ketapang
LOKASI
KECAMATAN MB. KETAPANG

MASA PELAKSANAAN
180 HARI KALENDER

TAHUN ANGGARAN 2023

SOPD DINAS PEKERJAAN UMUM PENATAAN RUANG, PERUMAHAN RAKYAT


DAN KAWASAN PERMUKIMAN
ALAMAT JL. H.M. ARSYAD KM. 3,5 SAMPIT
BAB I
INFORMASI UMUM

A. DAFTAR INFORMASI UMUM PEKERJAAN

Informasi umum terkait pekerjaan ini antara lain :


SATKER / SOPD : DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,
PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

PROGRAM : PENYELENGARAAN JALAN

KEGIATAN : PENYELENGARAAN JALAN KABUPATEN / KOTA

SUB KEGIATAN : REKONSTRUKSI JALAN

PEKERJAAN : Rekonstruksi Jalan Sawit Raya - Sport Center

Kec. MB. Ketapang

LOKASI : KECAMATAN MB. KETAPANG

SUMBER DANA : APBD KAB. KOTAWARINGIN TIMUR TA. 2023

PAGU DANA : Rp. 2.000.000.000,-

HARGA PERKIRAAN SENDIRI : Rp. 1.970.400.000,-

JENIS KONSTRUKSI : JALAN

PENGGUNA ANGGARAN : H. KASPULZEN H. S.T., M.T.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN : BAGUS ANUGRAH N, ST

KODE RUP : 42702327


BAB II
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang : Jalan merupakan prasarana vital transportasi yang menghubungkan


antara daerah satu dengan yang lainnya. Dengan adanya kondisi
jalan yang memadai diharapkan dapat memacu pertumbuhan
ekonomi daerah-daerah yang dilaluinya khususnya di wilayah
Kabupaten Kotawaringin Timur. Kebutuhan akan prasarana jalan
yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan oleh masyarakat,
karena jalan merupakan akses terpenting dalam simpul distribusi
lalulintas perekonomian daerah. Pembangunan prasaran jalan
befungsi menunjang kelancaran arus barang, jasa dan penumpang,
disamping hal tersebut pembangunan prasarana jalan juga
merupakan upaya dalam memecahkan isolasi daerah-daerah
pengembangan yang cukup potensial disejumlah kawasan terpencil,
sehingga dengan terbukanya daerah, daerah tersebut akan
meningkatkan kegiatan perekonomian dan pemerataan penyebaran
penduduk guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Spesifikasi
Teknis ini dibuat sebagai pedoman dan acuan bagi Penyedia untuk
melakukan Kegiatan Penyelenggaraan Jalan.
2. Maksud dan : Maksud: Maksud dari pekerjaan ini adalah peningkatan kondisi jalan
Tujuan di Kabupaten Kotawaringin Timur.

Tujuan: Terlaksananya peningkatan kondisi jalan di Kabupaten


Kotawaringin Timur

1. Sasaran : Meningkatkan Kondisi Jalan Sawit Raya - Sport Center Kec. MB.
Ketapang
2. Lokasi : Kec. MB. Ketapang
Pekerjaan

3. Sumber : Kegiatan ini dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Pendanaan (APBD) Tahun Anggaran 2023
4. Nama dan : Nama PA : H. KASPULZEN H. S.T., M.T.
Organisasi
Nama PPK : BAGUS ANUGRAH N, S.T.
PPK
Alamat : Dinas Pekerjaan Umum, Penataan ruang,
Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman
Kab. Kotawaringin Timur Jl. HM. Arsyad Km. 3
Telp (0531) 21539, 22070,22253, 22792, 24738
Sampit
5. Data Dasar : Data dasar pekerjaan ini meliputi:

1) Survey Pendahuluan.

2) Dokumen Tender.
6. Standar Teknis : Standar Teknis yang digunakan adalah Spesifikasi Teknis 2018 Revisi
2. Penyedia juga harus mempelajari menggunakan spesifikasi teknik
standar yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
Apabila dalam spesifikasi teknik yang tersedia tidak tercakup jenis
pekerjaan yang harus dilaksanakan, maka Penyedia harus
menyiapkan Spesifikasi Khusus yang sesuai dengan pekerjaan

7. Referensi : Sebagai bahan referensi hukum adalah Spesifikasi Teknik Standar


Hukum yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dan peraturan
perundang undangan lain yang berlaku

Ruang Lingkup

8. Lingkup Pekerjaan ini memiliki lingkup kegiatan sebagai berikut:


Kegiatan - Mobilisasi
- Perkerasan Berbutir
1. Lapis Pondasi Agregat Klas A
2. Lapis Pondasi Agregat Klas B
- Perkerasan Aspal
1. Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair
2. Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) (gradasi senjang/semi
senjang)

9. Keluaran Dalam pelaksanaan yang dimaksud, Penyedia :


1. Diwajibkan berkonsultasi kepada instansi yang terkait untuk
memperoleh informasi data sekunder, dan masukan lain yang
perlu.
2. Diwajibkan membuat jadwal kegiatan rencana kerja serta detail
dalam jangka waktu yang ditetapkan.
3. Seluruh kegiatan di lapangan harus didokumentasi foto-foto asli
dan disampaikan dalam bentuk laporan.
4. Menyampaikan Progres mingguan pelaksanaan pekerjaan
dilapangan dalam bentuk laporan.
10. Peralatan, Memiliki Tenaga Ahli dengan kualifikasi keahlian
Material, No Jenis Personil Jumlah Syarat Kualifikasi Pengala Keterangan
Personil dan man
Fasilitas dari
PA/KPA/PPK A. TENAGA

1 Pelaksana K3 1 Sertifikat K3 0 Tahun Melampirkan


Konstruksi orang Konstruksi Sertifikat K3

2 Pelaksana 1 Ijasah SMU / 2 tahun Melapirkan


orang sederajat SKT
Pelaksana
Jalan

Memiliki kemampuan untuk menyediakan


fasilitas/peralatan/perlengkapan melaksanakan Pekerjaan ini, yaitu:
No Nama Alat Jumlah Tipe / Spesifikasi / Kapasitas

1 Asphalt Finisher 1 Unit Kapasitas 10 T

2 Dump Truck 3 – 4 m3 3 Unit Kapasitas 3 – 4 M3

3 Motor Grader >100 Hp 1 Unit Kapsitas › 100 HP

4 Tire Roller 8-10 T. 1 Unit Kapasitas 8 – 10 T

5. Vibrator Roller 5-8 T. 1 Unit Kapasitas 5 – 8 T

*Bukti Kepemilikan Alat Diupload

11. Lingkup Pemberi tugas adalah Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Kewenangan
Peruamahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Penyedia Jasa
kotawaringin Timur.
Pihak Penyedia juga harus memperhatikan usulan lainnya dari
Sekretariat Daerah, Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia,
kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas dengan ukuran kertas
format A4 dan diserahkan kepada pemberi tugas.

12. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah 180 (Seratus Delapan
Penyelesaian
Puluh) hari kalender, di tambah masa pemeliharaan selama 180
Kegiatan
(Seratus Delapan Puluh) hari kalender *)

13. Tata Cara Pembayaran dilakukan dengan termin yang dibuktikan dengan Berita
Pembayaran
Acara Serah Terima Pekerjaan
14. Persyaratan a. Pekerjaan ini termasuk dalam sub klasifikasi konstruksi Jalan
Kualifikasi
Raya, maka izin usaha yang digunakan adalah SI003 (permen
PU no. 19 Tahun 2014) atau KBLI 42101 Sub Klasifikasi BS001
Konstruksi Gedung Sipil Jalan (Permen PU no. 6 Tahun 2021).
b. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pelaporan
perpajakan/SPT Tahun 2022
c. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan
perusahaan (apabila ada perubahan)
d. Memiliki pengalaman pekerjaan konstruksi paling kurang 1 (satu)
pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang
dari 3 (tiga) tahun.
e. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan perhitungan:
SKP = 5 – P, dimana P adalah jumlah Paket pekerjaan
konstruksi yang sedang dikerjakan.

15. Identifikasi Paket Pekerjaan ini menggunakan Produk Dalam Negeri (PDN).
Produk Dalam
Negeri (PDN)
BAB III
SYARAT PENYEDIAAN PERSONIL KONTRAKTOR

A. DAFTAR KEBUTUHAN PERSONIL


Kontraktor wajib memiliki tenaga dan meyediakan personil sesuai dengan tabel
persyaratan yang tercantum di bawah ini :

No Jenis Personil Jumlah Syarat Kualifikasi Pengala Keterangan


man

A. TENAGA

1 Pelaksana K3 1 Sertifikat K3 0 Tahun Melampirkan Sertifikat K3


Konstruksi orang Konstruksi

2 Pelaksana 1 Ijasah SMU / 2 tahun Melapirkan SKT Pelaksana


orang sederajat Jalan

B. URAIAN KEBUTUHAN PERSONIL

1. Pelaksana K3 Konstruksi : adalah seorang dalam pelaksanaan K3


konstruksi, wajib memiliki Sertifikat K3 Konstruksi dan merupakan tenaga
tetap perusahaan serta memiliki NPWP, dapat dihubungi dan dihadirkan
setiap saat jika PPK atau konsultan pengawas memerlukannya dan wajib
berada di lokasi pekerjaan selama proses pekerjaan berlangsung.
2. Pelaksana : adalah adalah seorang pelaksana konstruksi, wajib memiliki
SKT Pelaksana Jalan, merupakan tenaga tetap perusahaan dan dapat
dibuktikan dengan pengalaman kerja di perusahaan tersebut, hadir pada
saat ada kegiatan di lokasi pekerjaan, dapat dihubungi setiap saat jika PPK
memerlukan pelaksana dan bertanggung jawab terhadap kuantitas dan
kualitas pekerjaan serta ketersediaan material dan kesiapan peralatan
dilapangan dan harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan pihak
direksi teknis.

C. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL

1. Pelaksana K3 Konstruksi :
• bertanggung jawab langsung kepada Manajer Pelaksanaan,
• bertugas melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan,
• wajib melakukan telaah desain struktur dari gambar perencanaan,
• menginstruksikan drafter untuk menggambar shop drawings dan
memeriksa kebenaran ukuran dan notasi, serta mengusulkan
perubahan secara tertulis kepada pengawas jika diperlukan.
• Membuat laporan rutin kemajuan pelaksanaan pekerjaan (harian,
mingguan, bulanan dan time schedulle)
• Wajib hadir di lapangan selama pekerjaan berlangsung.
2. Pelaksana Lapangan :
• bertanggung jawab langsung kepada PPK dan direktur perusahaan,
• bertugas mengendalikan seluruh jalannya pekerjaan konstruksi,
• merilis jadwal pelaksanaan pekerjaan,
• memimpin rapat – rapat di lapangan,
• memberikan instruksi kepada pelaksana dan pendukung di
bawahnya,
• hadir pada saat mulai pekerjaan, pada saat pemeriksaan prestasi
( kemajuan ) pekerjaan di lapangan, sekaligus untuk pembayaran
angsuran ( termin ),
• melakukan evaluasi kemajuan pekerjaan lapangan sesuai rencana
(Time Schedule), bertanggung jawab penuh terhadap jalannya
pekerjaan

D. KETENTUAN DAN TATA TERTIB

1. SAAT TENDER
a. Penyedia wajib menawarkan personil sesuai dengan yang diminta
dalam dokumen ini.
b. Apabila ada keberatan, disampaikan pada saat pemberian penjelasan
(aanwijzing)
c. Apabila keberatan disetujui, dapat merubah persyaratan yang ada
d. Penyedia menyiapkan semua data dan kelengkapan terkait personil
yang ditawarkan

2. SAAT PRA KONTRAK


a. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai pelaksana / pemenang segera
mempersiapkan data penugasan
b. Tenaga utama (pelaksana) diwajibkan untuk hadir mendampingi
penyedia pada saat penandatanganan kontrak, dimana yang
bersangkutan akan dimasukkan namanya ke dalam SSKK sebagai
penanggung jawab teknis dari penyedia
c. Yang berhak untuk menandatangani adalah yang bertandatangan dalam
surat penawaran atau memiliki hak lebih tinggi dalam akta perusahaan
(opsional)
d. Penyedia juga dapat diminta untuk menghadirkan tenaga ahli lain
apabila dipandang perlu (opsional)
e. PPK dapat menolak tanda tangan kontrak / menolak hasil tender bila
ketentuan diatas tidak dapat dipenuhi penyedia
f. Apabila hasil tender ditolak maka sesuai ketentuan, PPK
mengembalikan hasil tender kepada POKJA untuk dilakukan evaluasi
ulang atau bahkan tender ulang
3. PERSIAPAN PELAKSANAAN
a. Setelah tanda tangan kontrak dan SPMK diberikan, penyedia wajib
mengelola tenaga yang ditugaskan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya di lapangan
b. Paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah SPMK penyedia
wajib melakukan gelar personil (minimal menghadirkan pelaksana)
untuk melakukan pengukuran awal, rapat direksi awal, dan hal lain yang
perlu dibahas dengan PPK dan jajarannya
c. Apabila ternyata setelah tanda tangan kontrak ada personil yang tidak
dapat ditugaskan, penyedia wajib mengganti dengan personil baru
dengan syarat teknis yang sama atau yang lebih baik dari penawaran
awal dan mendapatkan persetujuan tertulis dari PPK
d. Pergantian diatas, tidak boleh dilakukan pada pelaksana yang namanya
sudah tertera dalam kontrak, pelaksana baru bisa diganti pada saat
pekerjaan berjalan, apabila PPK meminta atau dikarenakan kondisi yang
mengharuskan pelaksana diganti

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Seluruh personil melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing
b. Pelaksana harus ada di lapangan disaat diperlukan PPK
c. PPK dapat meminta Pelaksana untuk hadir sewaktu waktu pada saat
diperlukan
d. Tim teknis kontraktor wajib menyiapkan formulir laporan harian setiap
harinya, membuat laporan kemajuan pekerjaan mingguan dan bulanan
dan secara rutin menyerahkan laporan tersebut paling lambat tiap
tanggal 20 (dua puluh) pada bulan berjalan.
e. Setiap harinya, sesuai dengan jadwal hari kerja kontraktor, minimal
harus ada 1 (satu) orang tenaga teknis yang selalu ada di lapangan
f. Tim teknis kontraktor wajib meminta ijin direksi teknis untuk memulai
pekerjaan dilapangan dengan dibuktikan dokumen tertulis
BAB IV
SYARAT PERALATAN
A. DAFTAR KEBUTUHAN ALAT MINIMAL
1. Alat Utama

No Nama Alat Jumlah Tipe / Spesifikasi / Kapasitas

1 Asphalt Finisher 1 Unit Kapasitas 10 T

2 Dump Truck 3 – 4 m3 3 Unit Kapasitas 3 – 4 M3

3 Motor Grader >100 Hp 1 Unit Kapsitas › 100 HP

4 Tire Roller 8-10 T. 1 Unit Kapasitas 8 – 10 T

5. Vibrator Roller 5-8 T. 1 Unit Kapasitas 5 – 8 T

*segala bukti asli kepemilikan/ sewa alat ( invoice alat ) harus diupload

B. KETENTUAN ALAT

Dalam hal penyediaan alat, penyedia wajib mengikuti ketentuan sebagai berikut :

1. Alat dalam kondisi baik, dan harus dapat berfungsi dengan maksimal dalam proses
pelaksanaan. Dalam hal Peralatan memerlukan tenaga operator khusus atau diwajibkan
memiliki sertifikasi keahlian khusus atau surat ijin operator, dapat dilihat dalam kebutuhan
personil;
2. Alat diprioritaskan milik sendiri dan PPK akan melakukan pemeriksaan atau inspeksi terkait
alat yang akan digunakan apakah benar memeng alat yang ada dalam penawaran.
Penyedian tidak diperkenankan mengganti alat pada saat pekerjaan belum dimulai
3. Penyedia wajib menyiapkan bukti kepemilikan / bukti sewa alat, dalam hal pada saat
tender, penyedia harus dapat membuktikan kebenaran atas status peralatan tersebut;
4. Saat pelaksanaan di lapangan, penyedia wajib melaksanakan pekerjaan menggunakan alat
yang telah ditawarkan sesuai jenis pekerjaannya. PPK atau yang mewakili dan konsultan
pengawas untuk meminta pekerjaan dihentikan, apabila ternyata pelaksanaan tidak
memakai alat sesuai standar yang telah disepakati atau menggunakan alat dengan kondisi
dibawah standar dalam daftar peralatan minimum
5. Apabila terjadi kerusakan alat, dan pekerjaan masih belum selesai penyedia harus
melaporkan kepada PPK (melalui Pengawas Teknis) terkait penggantian alat. Kerusakan
alat merupakan tanggung jawab penyedia
6. Alat yang baru (pengganti alat rusak) harus memenuhi standar peralatan minimum yang
dipersyaratkan sejak awal.
7. Dalam hal penyedia ingin menggunakan alat yang memiliki spesifikasi / performa lebih baik
guna mempercepat progres pekerjaan, dapat / diperbolehkan sepanjang diyakini tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap pelaksanaan dan tidak ada permintaan
penambahan biaya.
BAB IV
PERSYARATAN MATERIAL DAN BAHAN
A. DATA UMUM
▪ Tipe Bangunan : Jalan
▪ Peruntukan bangunan : Lalu Lintas Jalan
▪ Struktur pondasi : Lapis Perekat
▪ Struktur utama : Hot Base Sheet (HRS – Base)

B. TABEL BAHAN MATERIAL


No Jenis Bahan Kategori Merk Spesifikasi khusus

1 Pasir pasang & pasir beton Struktur Lokal -

2 Agregat Kasar dan Halus Struktur Asal Cilegon Merak, Sesuai spesifikasi umum
Palu revisi 3 Kementerian
Pekerjaan Umum Direktorat
Jenderal Bina Marga

3 Aspal Struktur Pertamina, Sheel Pen. Sesuai spesifikasi umum


60/70 revisi 3 Kementerian
Pekerjaan Umum Direktorat
Jenderal Bina Marga

4 Dexlite Pertamina Berdasarkan Undang Undang


Nomor : 22 Tahun 2001
tentang Minyak Gas dan
Bumi Pasal 23, 53 dan 55
dan Perpres No. 191 Tahun
2014 tentang penyediaan,
pendistribusian dan harga jual
eceran bahan bakar minyak

5 Pertalite Pertamina Berdasarkan Undang Undang


Nomor : 22 Tahun 2001
tentang Minyak Gas dan
Bumi Pasal 23, 53 dan 55
dan Perpres No. 191 Tahun
2014 tentang penyediaan,
pendistribusian dan harga jual
eceran bahan bakar minyak

6 Minyak Pelumas Pertamina

TABEL CAMPURAN
No Jenis Adukan Beton Klasifikasi / Mutu Peruntukan Acuan Teknis

1 Lapis Pondasi Agregat Sesuai dengan Untuk pondasi Jalan Sesuai spesifikasi umum
gradasi dan revisi 3 Kementerian
Klas A kepadatan yang Pekerjaan Umum Direktorat
disyaratkan Jenderal Bina Marga

2 Lapis Pondasi Agregat Sesuai dengan Untuk pondasi Jalan Sesuai spesifikasi umum
gradasi dan revisi 3 Kementerian
Klas B kepadatan yang Pekerjaan Umum Direktorat
disyaratkan Jenderal Bina Marga

3 Lapis Resap Pengikat Untuk Perekat antara Sesuai spesifikasi umum


pondasi dan Lapis Atas revisi 3 Kementerian
Pondasi Pekerjaan Umum Direktorat
Jenderal Bina Marga

4 HRS BASE Lapis Atas Pondasi Sesuai spesifikasi umum


revisi 3 Kementerian
Pekerjaan Umum Direktorat
Jenderal Bina Marga

C. ACUAN STANDAR MATERIAL / BAHAN


1. Spesifikasi Umum Revisi 3 Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga
D. PENGUJIAN
No Jenis Uji Lingkup Pengujian Standar Acuan Teknis Ketentuan
Minimum

1 Test Sand Cone (wajib) Untuk Kepadatan 100 % Sesuai spesifikasi umum Jika nilai kepadatan yang
revisi 3 Kementerian disyaratkan tidak memenuhi
Pekerjaan Umum maka harus dilakukan
Direktorat Jenderal Bina pemadatan ulang
Marga

2 Trial Mix (opsional) Untuk menentukan Sesuai Sesuai spesifikasi umum Pelaksanan trial mix tidak
acuan campuran dengan revisi 3 Kementerian diperbolehkan dilokasi
dalam pelaksanaan yang Pekerjaan Umum pekerjaan dan tidak dapat
meliputi test disyaratkan Direktorat Jenderal Bina dihitung sebagai volume
ekstraksi dan Marga pekerjaan
marshall test

3 Ekstraksi (wajib) Untuk mengetahui Sesuai Sesuai spesifikasi umum


campuran dalam dengan revisi 3 Kementerian
pelaksanaan yang Pekerjaan Umum
pekerjaan disyaratkan Direktorat Jenderal Bina
Marga

4 Cor Drill (wajib) Untuk menentukan Sesuai Sesuai spesifikasi umum Apabila Terjadi Kekurangan
ketebalan dan dengan revisi 3 Kementerian Ketebalan maka akan
ekstraksi campuran yang Pekerjaan Umum dilaksanakan pekerjaan
disyaratkan Direktorat Jenderal Bina tambahan
Marga
BAB VI
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
(RKK)

I. Tabel IBPRP

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO

No PERSYAR PENGENDALIAN KETERANGAN


ATAN AWAL
URAIAN IDENTITAS BAHAYA JENIS BAHAYA PEMENUH KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT
PEKERJAAN (Skenario Bahaya) AN GKINAN AHAN RISIKO RISIKO
(Tipe Kecelakaan) (F) (A) (F X A)
PERATUR
(TR)
AN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 16

1 Mobilisasi • Alat terguling saat • Alat terguling saat Permen Menyusun SOP 1 4 4 Rendah
mobilisasi – Luka mobilisasi – Luka Berat / PUPR
Berat / Cacat Cacat
• Kecelakaan Lalu • Kecelakaan Lalu Lintas
Lintas Saat Saat Mobilisasi – Luka
Mobilisasi – Luka Berat / Cacat
Berat / Cacat
2 Lapis • Tertabrak Alat Berat • Tertabrak Alat Berat — Permen Menyusun SOP 1 3 3 Rendah
Pondasi — Luka Ringan Luka Ringan PUPR
Agregat • Tertabrak Dump • Tertabrak Dump Truck —
Kelas A Truck — Luka Luka Ringan
Ringan • Tertimpa material — Luka
• Tertimpa material — Ringan
Luka Ringan • Terkena debu material —
• Terkena debu sesak napas
material — sesak
napas

3 Lapis • Tertabrak Alat Berat • Tertabrak Alat Berat — Permen Menyusun SOP 1 3 3 Rendah
Pondasi — Luka Ringan Luka Ringan PUPR
Agregat • Tertabrak Dump • Tertabrak Dump Truck —
Kelas B Truck — Luka Luka Ringan
Ringan • Tertimpa material — Luka
• Tertimpa material — Ringan
Luka Ringan • Terkena debu material —
• Terkena debu sesak napas
material — sesak
napas

4 Lapis Resap • Tertimpa material • Tertimpa material Aspal - Permen Menyusun SOP 2 2 4 Rendah
Pengikat - Aspal - Luka Ringan Luka Ringan PUPR
Aspal Cair • Terkena debu • Terkena debu material -
material - sesak sesak napas
napas
5 Lataston • Tertabrak Alat Berat • Tertabrak Alat Berat - Permen Menyusun SOP 1 3 3 Rendah
Lapis - Luka Ringan Luka Ringan PUPR
Pondasi • Tertabrak Dump • Tertabrak Dump Truck -
(HRS-Base) Truck - Luka Ringan Luka Ringan
(gradasi • Tertimpa material • Tertimpa material Aspal -
Aspal - Luka Ringan Luka Ringan
senjang/semi
• Terkena debu • Terkena debu material -
senjang)
material - sesak sesak napas
napas
BAB VII
METODE DAN JADWAL PELAKSANAAN

A. KETENTUAN UMUM
Seluruh item pekerjaan yang terdapat dalam Bill of Quantity wajib diuraikan secara jelas cara
pengerjaannya, dengan mengacu pada standar teknis masing-masing pekerjaan tersebut, adapun
item pekerjaan dengan metode pelaksanaannya adalah :
- Mobilisasi
a. Pekerjaan Pengangkutan/Perpindahan Peralatan yang diperlukan dari Lokasi Peralatan ke
Lokasi Pekerjaan
b. Pekerjaan Pengukuran 0% sampai dengan Selesainya Pekerjaan, termasuk melakukan
pengukuran Persentase Kemajuan Pekerjaan di Lapangan
c. Pemasangan papan Proyek
d. Perpindahan Peralatan dari lokasi pekerjaan ketika pekerjaan telah selesai / dianggap selesai.

- Perkerasan Berbutir
1. Lapis Pondasi Agregat Klas A
a. Wheel Loader mencampurkan komposisi Agregat Klas A di Quarry
b. Dumpt Truck akan mengangkut bahan material Agregat Klas A dari quarry ke lokasi
pekerjaan
c. Motor Grader akan menghamparkan Agregat Klas A di lapangan
d. Water Tanker akan menyiram agregat sebelum dipadatkan
e. Material akan dipadatkan menggunakan Vibrator roller
f. Selama proses pemadatan akan dilakukan perataan tepi dan permukaan leveling oleh
pekerja secara manual

2. Lapis Pondasi Agregat Klas B


a. Wheel Loader mencampurkan komposisi Agregat Klas B di Quarry
b. Dumpt Truck akan mengangkut bahan material Agregat Klas B dari quarry ke lokasi
pekerjaan
c. Motor Grader akan menghamparkan Agregat Klas B di lapangan
d. Water Tanker akan menyiram agregat sebelum dipadatkan
e. Material akan dipadatkan menggunakan Vibrator roller
f. Selama proses pemadatan akan dilakukan perataan tepi dan permukaan leveling oleh
pekerja secara manual

- Perkerasan Aspal
1. Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair
a. Aspal dan Minyak Flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair
b. Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compressor
c. Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang akan
dilapis.
2. Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) (gradasi senjang/semi senjang)
a. Wheel Loader memuat Agregat ke dalam Cold Bin AMP
b. Campuran panas ATB dihampar dengan Finisher dan dipadatkan dengan Tandem (Awal &
Akhir) dan Pneumatic Tire Roller (Intermediate Rolling)
c. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparaan dengan
menggunakan Alat Bantu

B. STANDAR TEKNIS

Calon penyedia wajib menyusun metode pelaksanaan tersebut dengan mengacu pada standar
teknis baku yang berlaku pada ketentuan yang ada. Hal ini untuk meyakinkan bahwa penyedia
memang betul memahami cara kerja yang benar. Standar teknis yang harus dijadikan acuan
dalam menyusun metode pelaksanaan adalah :
1. Standar acuan teknis
2. Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina
Marga
3. Dan peraturan teknis lainnya yang dikeluarkan oleh instansi berwenang di Kab. Kotawaringin
Timur
BAB VIII
KETENTUAN SANKSI

A. PENGERTIAN UMUM

Sanksi adalah langkah pemberian hukuman yang dijatuhkan oleh PPK kepada penyedia
dikarenakan telah terjadi pelanggaran yang bersifat sengaja, bukan dikarenakan kondisi kahar.
sanksi dapat diberikan apabila menurut pertimbangan PPK ternyata penyedia telah melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan yang terdapat di dalam dokumen persyaratan teknis ini.

B. TABEL SANKSI
No Jenis Sanksi Diberikan Untuk Penjelasan
1 Peringatan / teguran lisan Pelanggaran Penyedia harus segera
ringan atau melakukan tindakan sesuai
pencegahan instruksi
kesalahan
2 Peringatan tertulis Pelanggaran Penyedia harus
akibat memperbaiki dan
mengabaikan membalas secara tertulis
peringatan disertai rencana kerja baru /
perbaikan
3 Pemberhentian personil Ketidaksesuaian Penyedia harus mengganti
penyedia performa personil personil yang diberhentikan
di lapangan, dengan personil baru
setelah dengan kualifikasi sama
mengabaikan atau lebih tinggi
peringatan tertulis
4 Denda keterlambatan Keterlambatan Penyedia dikenakan denda
pelaksanaan oleh keterlambatan sesuai
penyedia ketentuan dalam kontrak
5 Pengembalian kerugian Pelanggaran Penyedia wajib
spesifikasi dan mengembalikan kerugian
volume pekerjaan akibat selisih pembayaran
sesuai audit tim ke kas daerah
teknis
6 Dimasukkan dalam daftar Pelanggaran berat Perusahaan penyedia akan
hitam (black list) berupa pemalsuan dimasukkan dalam daftar
dokumen, hitam (blacklist) selama 2
kegagalan (dua) tahun sesuai
bangunan dan ketentuan dalam kontrak
ketidakmampuan
(wanprestasi)
penyedia dalam
pelaksanaan
7 Pencairan jaminan Wanprestasi Terkait dengan jaminan
penyedia yang pelaksanaan, uang muka,
melanggar dan pemeliharaan, akan
ketentuan dalam diproses sesuai ketentuan
kontrak dalam kontrak
BAB IX. PENUTUP
1. LAPORAN – LAPORAN

1. Laporan Harian*) : Laporan Harian memuat hasil kegiatan harian tenaga kerja, jenis
dan jumlah material yang didatangkan pada saat itu.

2. Laporan Mingguan*) : Informasi yang disampaikan didalam Laporan Mingguan memuat


hasil kegiatan harian dan tingkat kemajuan pekerjaan dalam
kurun waktu 1 (satu) minggu dari hasil pelaksanaan yang sedang
dilaksanakan lengkap dengan foto (asli) dan di sampaikan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen sebagai dasar persiapan langkah
selanjutnya.

3. Laporan Bulanan*) : Laporan bulanan adalah laporan proyek yang berisi tentang
pelaporan progress atau bobot pekerjaan (realisasi pekerjaan)
secara Bulanan. Jenis laporan proyek yang paling lengkap adalah
laporan bulanan karena terdiri dari beberapa informasi penting
yang dirangkum dalam satu buku.

4. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa Rekanan / Pemborong


lain, maka harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan
undang-undang yang berlaku.

5. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Rekanan / Pemborong


berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
Pekerjaan /satuan kerja Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.

2. PENUTUP

Demikian Spesifikasi Teknis ini dibuat yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
syarat –syarat ketentuan kontrak konstruksi (SSKK) guna menjamin kualitas pekerjaan
penyedia sesuai dengan ketentuan. Calon penyedia wajib memahami isi Spesifikasi Teknis ini
dengan seksama agar dapat digunakan sebagai acuan penyusunan dokumen penawaran
teknis yang berkualitas.

Sampit, 04 April 2023

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

BAGUS ANUGRAH N, ST
Penata Muda
NIP. 1991129 202203 1 007

Anda mungkin juga menyukai