Anda di halaman 1dari 33

SPESIFIKASI TEKNIS

Untuk

Program : PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Kegiatan : PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) di DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Pekerjaan : PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN
SAMBUNGAN RUMAH (SR) DESA SEI IJUM DAN DESA
PAREBOK KECAMATAN MENTAYA HILIR SELATAN
DAN KECAMATAN TELUK SAMPIT
Lokasi : KECAMATAN MENTAYA HILIR SELATAN DAN
KECAMATAN TELUK SAMPIT

Tahun Anggaran 2023

DINAS PEKERJAAN UMUM PENATAAN RUANG


PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
Jl. HM. Arsyad Km.3 (0531) 22792 Sampit
KALIMANTAN TENGAH
BAB I
INFORMASI UMUM

A. DAFTAR INFORMASI UMUM PEKERJAAN

Informasi Umum terkait pekerjaan ini antara lain :

1) SATKER /SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUM PENATAAN


RUANG PERUMAHAN RAKYAT DAN
KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN
KOTAWARINGIN TIMUR
2) PROGRAM : PROGRAM PENGELOLAAN DAN
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM
3) KEGIATAN : PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
DI DAERAH KABUPATEN/KOTA
4) PEKERJAAN : PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI
DAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) DESA SEI
IJUM DAN DESA PAREBOK KECAMATAN
MENTAYA HILIR SELATAN DAN
KECAMATAN TELUK SAMPIT
5) LOKASI : KECAMATAN MENTAYA HILIR SELATAN
DAN KECAMATAN TELUK SAMPIT
6) SUMBER DANA : APBD KAB. KOTAWARINGIN TIMUR TA.2023
7) PAGU ANGGARAN : Rp. 4.011.187.373,-
8) HARGA PERKIRAAN SENDIRI : Rp. 4.000.400.000,-
9) KODE RUP : 42908177
BAB II
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang : Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kab.Kotawaringin Timur adalah perangkat
dari Pemerintah Kabupaten yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab di dalam masalah-masalah pekerjaan dalam lingkup
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kab. Kotawaringin Timur. Untuk menjamin
pelaksanaan Program Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum, maka diperlukan perangkat lain untuk
membantu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kab. Kotawaringin Timur yang
akan mengontrol pelaksanaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Dalam rangka melaksanakan pekerjaan tersebut
dipandang perlu mengadakan Pekerjaan Pengembangan Jaringan
Distribusi dan Sambungan Rumah (SR) Desa Sei Ijum dan Desa
Parebok Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan
Teluk Sampit yang dilaksanakan oleh Rekanan/ Pemborong, dengan
tujuan utamanya memberikan layanan jasa Konstruksi agar hasil
pekerjaan sesuai dengan rencana baik mutu maupun volume serta
dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Pihak kedua
(Rekanan/Pemborong) yang melaksanakan pekerjaan ini wajib
menyediakan jasa - jasanya semaksimal mungkin untuk
menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang memenuhi segala
persyaratan yang ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan

2. Maksud dan : Maksud :


Tujuan Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk membantu Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kotawaringin Timur dalam
hal melaksanakan pekerjaan Pengembangan Jaringan Distribusi
dan Sambungan Rumah (SR) Desa Sei Ijum dan Desa Parebok
Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk Sampit
yang akan dilaksanakan dengan sistem Tahun Tunggal sehingga
diperoleh hasil berupa laporan laporan atau back up data dan
dokumentasi fisik pekerjaan sejak dimulainya pekerjaan hingga
selesai pekerjaan yang sesuai antara lapangan dengan dokumen yang
tertuang dalam kontrak.

Tujuan :
Tujuan pokok dari proyek ini adalah melaksanakan Pekerjaan Fisik
yang terdiri dari Paket Pengembangan Jaringan
Pekerjaan
Distribusi dan Sambungan Rumah (SR) Desa Sei Ijum dan Desa
Parebok Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan
Teluk Sampit Agar pelaksanaan fisik di lapangan sesuai dokumen
Kontrak yang telah disepakati sebelumnya

3. Sasaran : Sasaran Tercapainya kuantitas dan kualitas pekerjaan sesuai dengan


Rencana dan Syarat-Syarat yang telah ditentukan

4. Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk Sampit

5. Sumber : APBD Kab. Kotawaringin Timur DPAP SKPD Dinas Pekerjaan Umum,
Pendanaan Penataan Ruang, Perumahn Rakyat dan Kawasan Kabupaten
Kotawaringin Timur

6. Nama dan : Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang


Organisasi PPK
Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Kotawaringin Timur
Nama PA : H. KASPULZEN H, ST., MT
Nama PPK : SUBHAN MASDIPURA, SE., MSi
Alamat : Jl. H.M. Arsyad Km. 3 Sampit
7. Data Dasar :

8. Standar Teknis : 1. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Perubahannya


Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pengadaan
Barang /Jasa Pemerintah

2. SNI 0039:2013 Pipa Baja Saluran Air dengan Campuran atau


tanpa Camp. Seng

3. SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran


Beton Norm Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia
disingkat PUBI

4. SNI 2847:2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan


Gedung.

5. SNI (Standar Nasional Indonesia) berlaku untuk seluruh


komponen bangunan sesuai kode yang tertera pada kemasan
material

6. Peraturan Plumbing Indonesia 1977

9. Referensi Hukum : Sebagai bahan referensi hukum adalah Spesifikasi Teknik Standar
yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, spesifikasi teknis yang berlaku dan peraturan perundang
undangan lain yang berlaku.

10. Identifikasi
: Paket Pekerjaan Ini menggunakan Produk Dalam Negeri (PDN)
Produk dalam
Negeri (PDN)
Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan Pekerjaan ini memiliki lingkup kegiatan sebagai berikut :
I PEKERJAAN PERSIAPAN
 Papan Nama Kegiatan
 Pekerjaan Pengukuran
 Bangsal Kerja Darurat
 Mobilisasi dan demobilisasi Peralatan
 Baiaya K3
II PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA
 Pengadaan & Pemasangan Pipa
 Galian tanah jalur pipa 200 mm
 Galian tanah jalur pipa 160 mm
 Galian tanah jalur pipa 110 mm
 Galian tanah jalur pipa 63 mm
 Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE PN 8 diameter 200
mm
 Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE PN 8 diameter 160
mm
 Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE PN 8 diameter 110
mm
 Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE PN 8 diameter 63
mm
 Pengadaan dan Pemasangan pipa Galvanis Ø 200 mm
 Cross Pipa GI 160 mm dibawah jalan
 Pengadaan & Pemasangan Accsesories
 Plange Gate Valve 2"
 Plange Gate Valve 6"
 Plange Gate Valve 8"
 Bend GI Ø 8 " 45 derajat
 Plange last GI Ø 8 "
 Stub End Injcted PE Diameter 200 mm
 Air Valve Diameter 2 "
 Karet sel Flange GI diameter 200 mm
 Pengelasan Flange, Bend dan sambungan pipa Galvanis
 Reducer PE 160 mm x 110 mm
 Reducer PE 110 mm x 63 mm
 Long Elbow PE Ø 160 mm " 90 derajat
 Gate Valve 2"
 Gate Valve 6"
 Gate Valve 8"
 Plexible Joint 200 mm
 Tee Hdpe dia 63 mm
 Tee Hdpe dia 200mmx200mmx160mm
 Tee Hdpe dia 160mmx160mmx160mm
 Dop PE diameter 200 mm
 Dop PE diameter 63 mm

III PEKERJAAN BETON PONDASI DAN TRUSS BLOK


PERLINTASAN SUNGAI
 Galian tanah pondasi
 Kayu Galam dan Pancangan Ø 10 cm
 Cor lantai kerja K.125
 Bekisting
 Pembesian
 Cor beton K.200 Pondasi poer dan truss blok perlintasan
sungai
 Cor beton K.200 Penahan Pipa di dasar perlintasan sungai
IV PENGADAAN DAN PEMASANGAN SAMBUNGAN
RUMAH (SR)
 Galian tanah Pipa PE
 Cleam Sadle dia 2" x 1/2 "
 Male Elbow PE dia 1/2"
 Male Adaptor PE dia 1/2"
 Pipa GI medium A dia 1/2"
 Pipa HD PE 100 PN 16 dia Outside 20 mm
 Pipa PVC AW dia 1/2 "
 Knee GI type drat dia 1/2"
 Knee PVC drat dalam dia 1/2"
 Tee PVC dia 1/2 "
 Doble Neple GI dia 1/2"
 Stop Kran dia 1/2"
 Boks Meter
 Water meter dia 1/2" Standar SNI
 Atap Kran dia 1/2"
 Dop / Cap PVC dia 1/2"
 Seal tipe
V PEKERJAAN BETON BOX VALVE
 Galian tanah Box
 Kayu Galam dan Pancangan Ø 10 cm Pj. 2 m
 Cor lantai kerja K.125
 Bekisting Box
 Pembesian
 Cor beton K.200 Box
 Les besi plat siku 5 x 5 cm
VI PEKERJAAN PENGECATAN
 Pengecatan Pipa Galvanis
 Pengecatan Truss Blok
VII PEKERJAAN PENGETESAN PIPA
 Pengetesan Pipa 200 mm
 Pengetesan Pipa 63 mm

12. Keluaran Dalam pelaksanaan yang dimaksud, Penyedia :


1. Diwajibkan berkonsultasi kepada instansi yang terkait untuk
memperoleh informasi data sekunder, dan masukan lain yang
perlu.
2. Diwajibkan membuat jadwal kegiatan rencana kerja serta detail
dalam jangka waktu yang ditetapkan.
3. Seluruh kegiatan di lapangan harus didokumentasi foto-foto asli
dan disampaikan dalam bentuk laporan.
4. Menyampaikan Progres mingguan pelaksanaan pekerjaan
dilapangan dalam bentuk laporan.
13. Peralatan,
Material, Personil
dan Fasilitas dari
PA/KPA/PPK

14. Lingkup Pemberi tugas adalah Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang
Kewenangan
Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Penyedia Jasa
kotawaringin Timur.
Pihak Penyedia juga harus memperhatikan usulan lainnya dari Dinas
Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Dan Kawasan
Permukiman Kab. Kotawaringin Timur, Semua laporan ditulis dalam
Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas dengan
ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi tugas.

15. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah 104 (Seratus empat) hari
Penyelesaian
kalender, di tambah masa pemeliharaan selama 180 (Seratus Delapan
Kegiatan
Puluh) hari kalender.
16. Tata Cara Pembayaran dilakukan secara termin yang dibuktikan dengan Berita
Pembayaran
Acara Kemajuan Pekerjaan dan Berita Acara Pembayaran..

17. Persyaratan a. NIB ( Nomor Induk Berusaha ) KBLI 42212 dengan SBU SI008
Kualifikasi
(19/14) (Jasa Pelaksana Kontruksi Perpipaan Air Minum Lokal)
atau KBLI 42202 dengan SBU BS005 (6/21) (Kontruksi
Bangunan Sipil Pengolahan Air Bersih) yang masih berlaku ;
b. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pelaporan
perpajakan/SPT Tahun 2022 ;
c. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan
perusahaan (apabila ada perubahan)
d. Memiliki pengalaman pekerjaan konstruksi Paling Kurang 1
(Satu) Pekerjaan dalam kurun waktu 4 (Empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun
e. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan perhitungan:
SKP = 5 – P, dimana P adalah jumlah Paket pekerjaan konstruksi
yang sedang dikerjakan.
BAB III
SYARAT PENYEDIAAN PERSONIL MANAJERIAL
A. DAFTAR KEBUTUHAN PERSONIL MANAJERIAL

*) Untuk pekerjaan konstruksi (Pengadaan Langsung/Tender) dengan klasifikasi usaha kecil

Kontraktor wajib menyediakan personil sesuai :

Jabatan dalam Pengalaman Minimum


No Jumlah Profesi/keahlian
Proyek (thn)
Pelaksana SKK/SKT Pelaksana Lapangan Tk
1 Lapangan Tk II 1 Org 2 (Satu) Tahun II Pekerjaan Perpipaan – Kls II (TT
Perpipaan 021)
SKK/SKT K3 Konstruksi Atau
2 Petugas K3 1 Org 0 (Nol) Tahun
Sertifikat K3 Kontruksi
3 Petugas 1 Org 0 (Nol) Tahun Bersertifikat Keterampilan
Penyambung Pipa Penyambung Pipa HDPE
HDPE / PE

URAIAN PEKERJAAN
Pelaksana Pelaksana Lapangan adalah seorang pelaksana Lapangan TK II Perpipaan yang
Lapangan
bertugas sebagai Pelaksana Lapangan.
Pengalaman minimal 2 (Dua) tahun dan memiliki SKK/SKT Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Perpipaan TK II dan NPWP serta dapat dihubungi dan dihadirkan setiap

saat PPK atau Konsultan pengawas memerlukan.


Tugas Pelaksana Lapangan antara lain:
 bertanggung jawab langsung kepada PPK dan direktur perusahaan
 bertugas di lapangan menyusun laporan kemajuan pekerjaan pemeliharaan
 bertugas melaksanakan eksekusi pekerjaan fisik dilapangan, termasuk di
dalamnya memastikan ketersediaan logistik material, tenaga kerja, proses kerja
dan keamanan pelaksanaan proyek.
 Pelaksana wajib hadir dilapangan selama proyek pekerjaan berlangsung.
 Pelaksana Lapangan wajib mengerti dan memahami kualitas serta kuantitas
pelaksanaan pekerjaan.
Petugas K3 Di dalam organisasi Pengguna Jasa dan/atau Organisasi Penyedia Jasa yang telah
mengikuti pelatihan / sosialisasi K3 Konstruksi.
Tugas petugas K3 antara lain:
 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait
K3 Konstruksi
 Mengelola program K3
 Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
 Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
 Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
 Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat

Petugas Teknis  Petugas Teknis Penyambung Pipa HDPE adalah personil yang bertanggung
Penyambung Pipa
jawab terhadap pelaksanaan Penyambungan Pipa HDPE selama proyek
HDPE
berlangsung.
 Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan Pemasangan Pipa
HDPE
BAB IV
SYARAT – SYARAT PERALATAN

A. DAFTAR KEBUTUHAN ALAT MINIMAL

No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Kondisi Ket


1 Excavator Mini PC 40 / PC 50 2 Unit Baik -

2 Dump Truck 125 Ps / 130 Ps HD 2 Buah Baik -


Type SHD ( jenis 8 inc dan 2 inc
Alat Penyambung Pipa Hydraulic)
3 2 Buah Baik
HDPE Otomatis Spek/Kapasitas 200/63
mm
4 Water Pump 1100 L/M 1 Buah Baik -

5 Concrete Mixer (Molen) Kapastas min. 0,6 m3 1 Buah Baik -

6 Genset untuk las + Alat Las Kapasitas 3500 watt 1 Buah Baik -

B. KETENTUAN ALAT
Dalam hal penyediaan alat, Penyedia wajib mengikuti ketentuan – ketentua sebagai berikut :
1. Semua alat dalam kondisi baik dan dapat berfungsi dengan baik dan maksimal dalam proses
pelaksanaan.
2. Alat diprioritaskan milik sendiri, tetapi masih diperbolehkan untuk memakai alat sewa
dengan ketentuan wajib melampirkan Bukti sewa alat yang di pergunakan
3. Dalam hal ini penyedia harus wajib dan bersedia menyiapkan bukti kepemilikan/bukti sewa
alat, dan pada saat pra kontrak / pre award meeting apabila PA/KPA/PPK meminta
klarifikasi alat, penyedia dapat menunjukan alat tersebut dan dapat membuktikan kebenaran
status peralatan tersebut.
4. Pada saat pelaksanaan dilapangan, penyedia wajib melaksanakan pekerjaan menggunakan
alat yang telah ditawarkan sesuai jenis pekerjaannya, PA/KPA/PPK atau yang mewakili
dan konsultan Pengawas berhak untuk meminta pekerjaan dihentikan apabila pelaksanaan
tidak memakai alat sesuai dengan standart yang telah disepakati atau memakai alat dengan
kondisi dibawah standart dalam daftar peralatan minimum.
5. Apabila terjadi kerusakan alat dan pekerjaan belum selesai, penyedia harus melaporkan
kepada PA/KPA/PPK/Direksi pengawas terkait penggantian alat. Dan kerusakan alat
ditanggung oleh penyedia.
6. Apabila ada penggantian alat akibat rusak, alat pengganti harus sesuai dengan daftar
setandart minimum yang dipersyaratkan.
7. Dalam hal ini penyedia diperbolehkan memakai alat dengan kapasitas diatas standart
minimum / spesifikasi dan performa lebih bagus sepanjang tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap pelaksanaan pekerjaan dan tidak ada penambahan biaya dalam hal
penggantian alat.
Peralatan tersebut di atas adalah syarat minimal yang harus di penuhi dalam pelaksaan
pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang masing-masing mempunyai fungsi antara lain :
1. Excavator Untuk Penggalian Pipa
2. Dump Truck Untung Pengangkutan Bahan Material
3. Alat Penyambung Pipa HDPE Otomatis Untuk Penyambungan PIPA HDPE
4. Water Pump Untuk Pembersihan Galian
5. Molen untuk mengaduk campuran beton.
6. Genset dan Alat Las untuk proses lasing Pipa GIP

BAB V
PERSYARATAN MATERIAL DAN BAHAN
A. DATA UMUM
Type Konstruksi : Perpipaan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR)

Peruntukan : Pipa distribusi air minum

Volume : 9.925 meter panjang

Konstruksi : Permanen.

B. TABEL BAHAN MATERIAL


No Jenis Bahan Katagori Merk Spesifikasi Khusus
1. Pipa HDPE PN 8 Dia. Pipa Rucika, Vinilon, SNI 4829.2;2015 ; ISO
63 mm Langgeng, Mapion, 4427-2007 kelas pipa
Supralon untuk proyek
Pemerintah (PU &
PDAM)

2. Pipa HDPE PN 8 Dia. Pipa Rucika, Vinilon, SNI 4829.2;2015 ; ISO


200 mm Langgeng, Mapion, 4427-2007 kelas pipa
Supralon untuk proyek
Pemerintah (PU &
PDAM)

3 Pipa HDPE PN 8 Dia. Pipa Rucika, Vinilon, SNI 4829.2;2015 ; ISO


110 mm Langgeng, Mapion, 4427-2007 kelas pipa
Supralon untuk proyek
Pemerintah (PU &
PDAM)

4 Pipa HDPE PN 8 Dia. Pipa Rucika, Vinilon, SNI 4829.2;2015 ; ISO


160 mm Langgeng, Mapion, 4427-2007 kelas pipa
Supralon untuk proyek
Pemerintah (PU &
PDAM)

5 Accsesories Pipa Pipa Rucika, Vinilon, SNI 4829.2;2015 ; ISO


HDPE-Dia 63 mm dan Langgeng, Maspion 4427-2007 kelas pipa
Dia. 200 mm Supralon untuk proyek
Pemerintah (PU &
PDAM)

6 Accsesories Pipa HDPE Pipa Rucika, Vinilon, SNI 4829.2;2015 ; ISO


110 dan 160 mm Langgeng, Maspion 4427-2007 kelas pipa
Supralon untuk proyek
Pemerintah (PU &
PDAM)

7 Pipa HDPE 100 PN 16 Pipa Rucika, Vinilon, SNI 4829.2;2015 ; ISO


dia Outside 20 mm Langgeng, Maspion 4427-2007 kelas pipa
Supralon untuk proyek
Pemerintah (PU &
PDAM)

8 Pipa PVC Aw dia ½ inc Pipa Rucika, Vinilon,


Langgeng, Maspion
Supralon

9 Cleam Sadle dia 2" x Aksesoris Pipa Rucika, Vinilon,


1/2 " Langgeng, Maspion
Supralon

10 Male Elbow PE dia Aksesoris Pipa Rucika, Vinilon,


1/2" Langgeng, Maspion
Supralon

11 Male Adaptor PE dia Aksesoris Pipa Rucika, Vinilon,


1/2" Langgeng, Maspion
Supralon

12 Knee GI type drat dia Aksesoris Pipa Rucika, Vinilon,


1/2" Langgeng, Maspion
Supralon

13 Knee PVC drat dalam Aksesoris Pipa Rucika, Vinilon,


dia 1/2" Langgeng, Maspion
Supralon

14 Tee PVC dia 1/2 " Aksesoris Pipa Rucika, Vinilon,


Langgeng, Maspion
Supralon

15 Doble Neple GI dia Aksesoris Pipa Rucika, Vinilon,


1/2" Langgeng, Maspion
Supralon
16 Stop Kran dia 1/2" Kran Air SNI / Standar PDAM Sesuai standar SNI

17 Boks Meter Bok Meter SNI / Standar PDAM Sesuai standar SNI

18 Water meter dia 1/2" Water Meter Onda / SNI / Standar Sesuai standar SNI
Standar SNI PDAM

19 Atap Kran dia 1/2" Kran Air Onda / SNI / Standar Sesuai standar SNI
PDAM

20 Dop / Cap PVC dia Aksesoris Pipa Rucika, Vinilon,


1/2" Langgeng, Maspion
Supralon

21 Pipa GI Medium A Pipa Asia Medium A

Dia. ½”

22 Pipa GI dia. 63 mm Galvanis SNI 0039-2013 Pipa Baja


Saluran Air Dengan
atau Tanpa Lapisan
Seng

23 Pipa GI Dia. 200 mm Galvanis SNI 0039-2013 Pipa Baja


Saluran Air Dengan
atau Tanpa Lapisan
Seng

24 Besi ulir dia 16 mm Besi Sesuai standar SNI


gedung

25 Besi Plat Siku 5x5 Besi

26 Baja WF 400x200x8x13 Baja Sesuai standar SNI


dan H. 150.150.7.10 gedung

27 Plat Pemangku 10 mm Besi

28 Pipa besi dia 3 inch 3,2 Galvanis SNI 4829.2;2015 ; ISO


mm 4427-2007 kelas pipa
untuk proyek
Pemerintah (PU &
PDAM)

29 Besi siku 50x50x5 mm Besi Sesuai standar SNI


gedung

30 Pasir pasang & pasir Struktur & Lokal Sesuai standar SNI
beton Arsitektural gedung

31 Semen (PC) Struktur & Gresik, Holcim,conch


Arsitektur

32 Baja tulangan polos Struktur KS / SII Tegangan ultimit sesuai


peraturan SNI T-15-03-
1993

33 Kayu papan bekisting Struktur Lokal Kelas Kuat IV


dan balok support

34 Beton struktur Struktur Kualitas K- 200 Sesuai standar SNI


gedung

* Calon Penyedia wajib melampirkan Surat dukungan Material Pipa HDPE dan Aksesoris
Sambungan Rumah dari pabrik/distributor dan Bersertifikat tenaga penyambung Pipa HDPE beserta
melampirkan Brosur/Katalog dan Gambarnya.

C. PENGADAAN BAHAN MATERIAL:

1. Mendatangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas


dengan Spesifikasi Teknis yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bahan-bahan
bangunan.
2. Menggunakan bahan-bahan produksi dalam Negeri dengan kualitas dan spesifikasi menurut
Pasal 1 Ayat 1.
3. Menyediakan alat-alat pembantu dan pekerja-pekerja / tenaga yang diperlukan.
4. Pemborong / Rekanan diwajibkan menyediakan alat kerja untuk pelaksanaan/ pemeriksaan
pekerjaan termasuk alat ukur (Minimal Pita Ukur dan Waterpass optis maupun Theodolite).
Alat-alat tersebut harus selalu dalam keadaan baik dan siap pakai.
5. Pemborong / Rekanan diwajibkan menyediakan Alat GPS untuk mengkoordinat Titik Titik SR
yang dipasang

D. BAHAN DAN ALAT


1. Mendatangkan bahan yang akan diperlukan untuk pembangunan tersebut tepat pada waktunya
dan berkualitas baik dan disetujui Direksi.
2. Menyediakan tenaga kerja / pembantu lengkap dengan alat-alat yang diperlukan.
3. Menyediaakan Alat GPS

E. PENGUJIAN (PIPA)
No Jenis Uji Lingkup Standar Minimum Acuan Teknis
Pengujian
PIPA KELAS High
Density Polythylene
1 Syarat Mutu SNI
(HDPE-100. S. 10. SDR
4829.2;2015 ; ISO
21. PN 16)
4427-20072

2 Bau dan Rasa Diteksi bau dan Tidak boleh terditeksi -


rasa (normal)

3 Dimensi -

a. Panjang Ukuran panjang Sesuai Uk Pesanan


b. Diameter luar
Ukuran diameter Sesuai uk masing-
masing Ø pipa

4 KetahananTekanan Ketahanan dari Tidak boleh -


Hidrostatik dalam bocor/pecah

5 Ketahanan Linyak Ketahanan Tidak boleh -


terhadap bocor/pecah
bocor/pecah

6 Ketahanan terhadap Delaminasi Tidak mengalami -


metilena klorida delaminasi/disintegrasi

7 Ketahan Impak Jumlah kegagalan max -


1 kali dalam 40 titik

8 Kekuatan Tarik Ketahanan thd Minimum 44 N/mm2 -


tarik dan
Renggang Minimum 80 %
renggang

9 Perubahan pembalikan Maksimum 5 % -


arah panjang %
F. PENGUJIAN (BETON)
No Jenis Uji Lingkup Standar Acuan Teknis Ketentuan
Pengujian Minimum

1 Slump test Untuk 7,5 – 15 SNI 1972-2008 Jika slump dibawah


mengetahui cm Tata Cara Uji 7cm, beton harus
durability Slump Beton ditambah air, jika
adukan beton diatas 15cm
campuran beton
harus diulang

2 Kuat tekan Untuk Kuat SNI 03-2834-2000 Jika dari interpolasi


(kubus beton mengetahui tekan (Tata cara umur vs kuat tekan
15x15x15) kekuatan minimal pembuatan tidak memenuhi,
tekan f’c = 16,9 rencana maka pekerjaan beton
nominal MPa campuran beton harus diulang.
beton K-200 normal)

3 Hammer test alat Kuat SNI 03-2847-2002 Metode pengujian


Beton pemeriksaan tekan ini dilakukan
mutu beton minimal dengan
tanpa f’c = 16,9 memberikan beban
MPa
merusak tumbukan (impact)
beton. pada permukaan
beton
BAB VI
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI
(RK3K)

1. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja, Kontraktor harus
menjamin sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu Kontraktor harus
mengikutkan pekerja sebagai peserta Asuransi Sosial Tenaga Kerja (BPJS Tenaga Kerja)
atau sejenisnya sesuai dengan peraturan Pemerintah yang berlaku.
2. Pada pekerjaan-pekerjaan yang mengandung resiko bahaya jatuh, maka Kontraktor harus
menyediakan sabuk pengaman kepada pekerja tersebut dan memasang jaring/pagar
pengamanan di tempat kerjatersebut.
3. Untuk melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), maka Kontraktor harus
menyediakan sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis lainnya yang siap dipakai apa
bila diperlukan.

4. Bila terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan yang memerlukan perawatan yang serius,
maka Kontraktor/Pelaksana harus segara membawa korban ke rumah sakit yang terdekat
dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Pemberi Tugas.
5. Kontraktor harus menyediakan air minum yang bersih, cukup dan memenuhi syarat-syarat
kesehatan bagi semua pekerja/petugas, baik yang berada di bawah tanggung jawabnya
maupun yang berada di bawah pihak ketiga.
 Identifikasi Bahaya, Penaganan Risiko, Penetepan Pengendalian Risiko k3

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO


PERSYARATAN
PENGENDALIAN
No PEMENUHAN NILAI
AWAL KEMUNGKINAN KEPARAHAN TINGKAT
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PERATURAN RISIKO
(F) (A) RISIKO
(FxA)
Gangguan Kesehatan Akibat Kondisi
1 Pekerjaan Persiapan Kesehatan Permen PUPR Menyusun SOP 1 2 2 Kecil
Kerja Secara Umum

Kecelakaan Akibat Jenis dan Cara


Kecelakaan Alat Kerja
Penggunaan Peralatan Secara Salah

2 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa penggalian Kecelakaan Terkena Alat Gali Permen PUPR Menyusun SOP 2 2 4 Kecil

Kecelakaan Akibat tumpukan bahan


penimbunan
galian

Kecelakaan Akibat Jenis dan Cara


Kecelakaan Alat Kerja
Penggunaan Peralatan Secara Salah

Gangguan Kesehatan Akibat Kondisi


Kesehatan
Kerja Secara Umum

Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas


kecelakaan lalu lintas
kurang baik

PEKERJAAN BETON PONDASI DAN TRUSS BLOK


3 penggalian Kecelakaan Terkena Alat Gali Permen PUPR Menyusun SOP 2 2 4 Kecil
PERLINTASAN SUNGAI

Kecelakaan Akibat tumpukan bahan


penimbunan
galian

Kecelakaan Akibat Jenis dan Cara


Kecelakaan Alat Kerja
Penggunaan Peralatan Secara Salah

Gangguan Kesehatan Akibat Kondisi


Kesehatan
Kerja Secara Umum

Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas


kecelakaan lalu lintas
kurang baik

Kecelakaan Akibat Jenis dan Cara


4 Pengadaan dan Pemasangan Sambungan Rumah Kecelakaan Alat Kerja Permen PUPR Menyusun SOP 2 2 4 Kecil
Penggunaan Peralatan Secara Salah

Gangguan Kesehatan Akibat Kondisi


Kesehatan
Kerja Secara Umum

Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas


kecelakaan lalu lintas
kurang baik

5 Pekerjaan Beton Box Valve penggalian Kecelakaan Terkena Alat Gali Permen PUPR Menyusun SOP 1 2 2 Kecil

Pemasangan Bekisting Kecelakaan Terkena Alat Kerja

Terluka akibat pelaksanaan penulangan


Penulangan tidak dilakukan oleh tenaga yang
berpengalaman, tekena kawat tulangan

terluka Akibat Jenis dan Cara


Pengecoran
Penggunaan Peralatan Secara Salah

Kecelakaan Akibat Jenis dan Cara


6 Pekerjaan Pengecatan Kecelakaan Alat Kerja Permen PUPR Menyusun SOP 1 2 2 Kecil
Penggunaan Peralatan Secara Salah

Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas


kecelakaan lalu lintas
kurang baik

Kecelakaan Akibat Jenis dan Cara


7 Pekerjaan Pengetesan Pipa Kecelakaan Alat Kerja Permen PUPR Menyusun SOP 1 2 2 Kecil
Penggunaan Peralatan Secara Salah

Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas


kecelakaan lalu lintas
kurang baik
BAB VII
METODE DAN JADWAL PELAKSANAAN

A. METODE PELAKSANAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini wajib dilaksanakan berdasarkan Spesifikasi Teknis


Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR) Desa Sei Ijum dan Desa
Parebok Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk Sampit . Metode pelaksanaan
dibuat dengan sasaran hasil akhir pekerjaan akan sesuai dengan apa yang tertulis didalam dokumen
kontrak dan dapat di pertanggung jawabkan yaitu :
a. Tepat waktu
b. Tepat kuantitas, dan
c. Tepat kualitas (mutu);
yang kami uraikan sebagai berikut :

1. NAMA DAN TEMPAT PEKERJAAN


Pekerjaan : Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah
(SR) Desa Sei Ijum dan Desa Parebok Kecamatan Mentaya
Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk Sampit
Tahun Anggaran : 2023
Lokasi : Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk
Sampit

2. LINGKUP PEKERJAAN
Secara Rekapitulasi, lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
II PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA
III PEKERJAAN BETON PONDASI DAN TRUSS BLOK PERLINTASAN SUNGAI
IV PENGADAAN DAN PEMASANGAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)
V PEKERJAAN BETON BOX VALVE
VI PEKERJAAN PENGECATAN
VII PEKERJAAN PENGETESAN PIPA
3. URAIAN METODE PELAKSANAAN
Seluruh item pekerjaan yang terdapat dalam Bill of Quantity wajib diuraikan secara jelas cara
pengerjaannya, dengan mengacu pada standar teknis masing-masing pekerjaan.
Adapun pekerjaan yang wajib diuraikan metode pelaksanaannya termasuk sub pekerjaan
sesuai yang tertera dalam BoQ adalah (sesuai dengan rincian RAB) :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN :
a. ORDER / PEMESANAN PIPA, ASESORIES PIPA
Setelah dilaksanakannya Penandatanganan Kontrak, maka Penyedia segera melakukan
Pra Order Pipa dan aksesorisnya sesuai dengan spesifikasi bahan/material yang
dipersyaratkan. dimana waktu produksinya diperkirakan selama 4 (empat) minggu
setelaah dilakukan pemesanan. Pengirimian dari Jakarta/Surabaya ke Sampit termasuk
proses bongkar muat diperkirakan memakan waktu 2 (dua) minggu sehingga total 6
(enam) minggu pipa, asesories, telah tiba dilokasi (gudang sementara).

b. PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PENGUKURAN DAN PERIJINAN :


Di awal minggu sampai dengan minggu kedua dilakukan pembersihan lokasi pekerjaan,
Pengukuran dan Pematokan dan Pembuatan Direksi keet, Gudang, Barak Kerja, dan
Sosialisasi di Masyarakat. Pada saat Pekerjaan Pengukuran dan Pematokan dilakukan
juga MC 0%, dan bersama direksi menentukan Peil bersama tim teknis dan konsultan
pengawas.

c. PENYEDIAAN AIR KERJA


Penyediaan air kerja harus kontinyu (terus-menerus) ke lokasi pekerjaan dengan
menggunakan mobil water tank truck dan ditampung ditempat (bak fiber) untuk
membantu ketersediaan air dilapangan, terutama pada saat uji coba pengaliran yang
membutuhkan jumlah air yang banyak, maka persediaan air harus banyak.

d. PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK


Pembuatan papan nama proyek dapat dibuat/dipasang pada papan tripleks dengan
ukuran 1 x 1,2 meter yang bertuliskan mengenai identitas proyek tersebut, atau dapat
juga di cetak pada kertas digital printing dengan ukuran yang sesuai ketentuan yang
berlaku.
Papan nama proyek diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Di dalam Papan
nama proyek harus memuat :
 Kop Instansi / pemilik proyek
 Nama Proyek
 Lokasi Proyek
 Jumlah Biaya (Kontrak)
 Nama Pelaksana (Kontraktor)
 Jangka waktu Pelaksanaan Proyek
 Sumber Dana

e. PEMASANGAN RAMBU-RAMBU
Rambu-rambu lalu lintas dapat dibuat pada papan tripleks atau dicetak pada bender
kemudian ditempel pada tripleks yang sesuai ukuran, kemudian di letakan pada lokasi
pekerjaan, bertujuan agar pihak pengguna jalan dapat berhati-hati pada saat melewati
areal pekerjaan, agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.

f. PEMBUATAN DIREKSI KEET


Pembuatan direksi keet bertujuan untuk penyimpanan material dan tempat istrahat para
pekerja, pembuatan direksi keet dapat digunakan dengan kayu, seng, dan tripleks sebagai
dinding. Pekerjaan ini harus sesuai ukuran dalam gambar kerja. Pekerjaan direksi keet
harus kuat agar tidak terjadi kecelakan padasaat badai atau lain sabagainnya.

g. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI :


Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan atau mendatangkan peralatan, personil dan
perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan
mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Pada saat
mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil dump truck. Dalam pekerjaan
demobilisasi merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah
dipergunakan. Beberapa item pekerjaan yang termasuk dalam mobilisasi dan
demobilisasi antara lain, sebagai berikut:
Mendatangkan alat-alat berat dan mengembalikannya kembali jika pekerjaan telah selesai
 Mendatangkan peralatan sambung pipa, mesin las, genzet, dan lain-lain dan
mengembalikannya kembali jika pekerjaan telah selesai
 mendatangkan tenaga kerja ke lokasi pekerjaan
 Pemberitahuan dan permintaan persetujuan terhadap jenis / kapasitas alat yang akan
digunakan kepada Direksi pekerjaan oleh kontraktor
 Sebelum dilakukan mobilisasi, telah dipersiapkan tempat untuk menyimpan alat-alat
maupun alat berat yang dimobilisasi ke lokasi proyek
 Segala resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi telah diatur
dalam kesepakatan antar pekerja dan kontraktor

II. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN AKSESORIS


1 GALIAN TANAH PEMASANGAN PIPA
 Galian untuk jalur pipa harus merupakan galian terbuka dengan lebar lebar galian
harus sedemikian rupa agar pipa dapat diletakan dan disambung dengan baik.
 Pada tanah yang lembek kedalaman galian harus sesuai dengan gambar kerja.
 Pekerjaan galian tanah dapat menggunakan peralatan galian (Exca Mini, Jack
Hammer, Genzet, Linggis, Pacul dan Sekop dll)
 Para pekerjaan diwajibkan menggunakan standard keamana kerja (Sepatu Boot,
Masker, Sarung Tangan, Helm dll)
 Panjang maksimum jalur penggalian yang diizinkan pada satu lokasi penggalian
adalah 100 meter.
 Kedalaman galian harus dihitung permukaan tanah, kedalaman dan lebar galian
harus menurut dimensi yang ditentukan dalam gambar, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi/Koordinator daerah. Dasar galian harus rata sesuai dengan permukaan
dinding pipa yang ditanam.
 Apabila galian tanah lebih dari apa yang direncanakan maka pelaksana harus
menimbunnya kembali dengan pasir dan memadatkannya kembali sampai
permukaan yang direncanakan biaya penimbunan dan pemadatan menjadi
tanggung jawab pelaksana.
 Dimensi galian yang telah digali dan diperiksa oleh Direksi/Koordinator daerah harus
segera dipasang pipa dan dipadatkan kembali. Peletakan pipa harus disesuaikan
dengan kemajuan galian tanah.
 Pelaksana harus juga membuat galian-galian yang diperlukan untuk pembuatan
dan peletakkan thrust block, bak-bak kontrol dan lain-lain sesuai dengan gambar
atau petunjuk Direksi/Koordinator daerah.

2 URUGAN BEKAS GALIAN

a. Pipa HDPE
Setelah dilakukan penyambungan pipa maka dapat dilanjutkan dengan pekerjaan
urugan kembali tanah hasil galian paling lama 1 hari setelah pengetesan pipa kecuali
Direksi menentukan lain. Sebelum pipa di pasang dan diletakan dalam galian tanah ,
pada pekerjaan pemasangan pipa HDPE harus lapisan pasir diletakan pada dasar
saluran sebagai bantalan dari pada pipa 10 cm, lapisan tadi harus dipadatkan.
setelah pipa di letakan diatas urungan pasir maka harus dilanjutkan urungan pasir
menutupi permukaan pipa dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja. Untuk
pasangan pipa melintasi jalan, urugan setebal 40 cm harus dipadatkan, pasir yang
digunakan untuk urugan harus bebas dari lempung dan zat organik, setelah urugan
pasir saluran diurug dengan tanah urug yang bebas dari kerikil, benda-benda tajam,
zat organik dan dipadatkan lapis demi lapis. Permukaan tanah timbunan harus
beberapa cm diatas permukaan tanah asli untuk mengimbangi adanya
penurunan, sebelum pipa di test penimbunan dilaksanakan sesuai gambar kerja. di
tempat sambungan tidak ditimbun sehingga sambungan masih dapat terlihat.
Penimbunan harus segera disempurnakan setelah test pipa dan uji coba
pengaliran sehingga mudah ketahuan adanya kebocoran atau tidak. atau dapat
dilaksanakan yang disetujui Direksi/koordinator.

3 PENYAMBUNGAN PIPA HDPE


a. PENGIRIMAN DAN PENGANGKUTAN :
 Saat pengiriman pipa, bagian ujung harus dibungkus dengan tutup plastik agar
tidak rusak dratnya.
 Saat pengiriman accessories, bagian yang kecil harus dibungkus/ terlindung
dalam kotak.
 Accessories yang berukuran besar dalam pengiriman harus terlindung atau
terkemas rapi dalam box.
 Semua pipa dan accessories diangkut dalam kendaraan truk atau alat angkut
lainnya dengan memperhatikan keselamatan pekerja dan keamanan pipa .
 Kerusakan yang terjadi akibat pengangkutan adalah menjadi tanggung
jawab rekanan dan wajib mengganti pipa atau accessories yang rusak.
 Pengangkutan atau penurunan pipa dari alat anggkut harus hati-hati pipa yang
beratnya lebih dari 60 kg harus menggunakan alat bantu foorklift atau
katrol.
 Pada pengangkutan pipa yang panjangnya lebih dari 6 meter dan melebihi
panjang truck maka pipa tersebut harus diikat untuk mencegah tercecernya pipa
selama pengangkutan.
 Pada saat pengangkutan accessories tidak boleh dilakukan dengan cara
melemparkannya sebab dapat merusakan ulir atau joint-joint yang terdapat
didalam accessories, sehingga kualitasnya akan menurun.
 Segala macam biaya yang dikeluarkan dalam pengiriman dan pengangkutan
pipa dan accessories merupakan tanggung jawab pelaksana dan sudah
termasuk dalam harga kontrak.
b. Penyimpanan Pipa
 Pipa harus dialasi dahulu dengan balok kayu. Pipa tidak boleh terkena sinar
matahari atau hujan jadi harus diberi pelindung yang tahan terhadap suhu,
cuaca atau kelembaban . Apabila sudah ada gudang penyimpanan maka pipa
tersebut dimasukan kedalam gudang dan disusun dengan rapi sedemikian rupa
sehingga memudahkan mengeluarkannya, dan juga agar susunan pipa tidak
akan melorot atau roboh.
 Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pengangkutan sampai dengan
penyimpanan di dalam gudang merupakan tanggung jawab pelaksana dan
sudah termasuk dalam kontrak.
 Untuk menjaga masuknya kotoran kedalam pipa, maka pada kedua ujung pipa
tersebut ditutup dengan plastik dan diikat dengan kuat.
 Penumpukan pipa tidak boleh melebihi 2 meter.
c. Accessories
 Semua accessories maupun fitting harus dimasukan kedalam gudang disusun,
disimpan dengan rapi. Penyimpanan penyusunan semua accessories dan fitting
tersebut harus dikelompokan sesuai jenis yang sama.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :


1. Jalur Pipa
Arah jalur pipa dan harus menurut apa yang ditentukan dalam gambar dan spesifikasi
teknik, kecuali apabila Direksi menentukan lain, sebelum memulai penggalian maka jalur
pipa harus dipatok terlebih dahulu oleh pelaksana dan disetujui oleh Direksi.
2. Lubang-lubang Percobaan
Direksi dapat memerintahkan menggali lubang-lubang percobaan di depan galian parit
pada kedalaman sedemikian rupa sehingga Direksi daerah dapat menyesuaikan parit
yang selanjutnya.
3. Bangunan-bangunan yang sudah ada
Bangunan-bangunan yang sudah ada pondasi dan batu-batuan, batang batang pohon,
akar atau benda lain yang tak terduga kehadirannya yang dijumpai dalam
penggalian harus disingkirkan oleh pemborong.
4. Sarana-sarana yang sudah ada
Apabila parit harus dekat atau melintasi jalur-jalur sarana yang sudah ada (saluran
pembuangan, pipa-pipa, kabel-kabel dan lain-lain) pelaksana harus membuat penyangga
sementara atau permanen atau menyediakan perlengkapan lain yang diperlukan. Setiap
kerusakan yang terjadi terhadap sarana yang sudah ada tersebut harus diperbaiki oleh
pelaksana sehingga berfungsi seperti keadaan semula dan biaya perbaikan menjadi
tanggung jawab pelaksana.

d. JENIS DAN STANDAR PIPA :


 Pipa Polyethelene harus sesuai dengan standar ISO / ASTM atau Standar lain yang
akuivalent.
e. SAMBUNGAN PIPA (MENGGUNAKAN SISTEM SAMBUNGAN PENGELASAN
WELDING) :
1. Sambungan Mekanis pada beberapa titik saja sesuai kebutuhan
Penyambungan dilakukan tanpa mesin khusus, yang diperlukan hanya peralatan
bantu biasa.
 Flange Joint :
Penyambungan jenis ini menggunakan STUB END yang dikombinasikan
dengan Flens dan diikat dengan mur baut, selain untuk penyambungan untuk
sesasama pipa atau Fitting Pipa PE cara ini juga digunakan untuk sambungan
pipa PE dengan jenis pipa seperti pipa Pvc atau pipa GIP.
 Compession Fitting
Cara Penyambungan jenis ini menggunakan menggunakan fitting khusus yg
caranya relatip praktis, ada beberapa type dan bentuk fitting yang digunakan
dalam penyambungan ini. Jenis ini juga sering disebut dengan istilah Quick
Joint, Fitting ini dibuat dari material Poly Propelene dengan ukuran dia.1/2" (20
mm) sampai dengan dia. 160 mm.
 Mechanical Bolt Coupling (Giboult Coupling)
Sama seperti sambungan flens, fiting ini biasanya digunakan juga untuk
menyambung pipa dan fiting PE dengan pipa dan fitting dari material lainnya,
prinsip kerjanya adalah dengan mengencangkan baut dan mur, sehingga o-ring
disisi dalam akan menekan pipa sehingga pipa tidak bergerak.

2. Sambungan Pengelasan (Welding Joint)


Berbeda dari sambungan mekanis, kelompok penyambungan jenis ini memerlukan
mesin khusus, karena dalam proses kerjanya membutuhkan panas dan periode
waktu tertentu, untuk beberapa jenis penyambungan membutuhkan tekanan.
Karena sistem pengelasan pipa Polyethylene (PE) ini dengan cara meleburkan
permukaan yang disambungkan, maka sambungan2 pengelasan sering disebut juga
fusion joint.

 Buttfusion
Pada penyambungan ini kedua sisi yang disambung dipanaskan hingga lunak,
kemudian dengan tekanan sejajar sumbu kedua sisi disatukan dalam waktu
tertentu.
 Head fusion
Ada dua jenis penyambungan dengan cara head fusion, tetapi prinsip dasar
keduanya adalah sama, yaitu pemanasan pada permukaan dalam
fitting/coupling dan permukaan luar material yang akan disambung.
f. UJI COBA PENGALIRAN
1. Uji coba secara hidrolis harus dilakukan selama pelaksanaan pembangunan jalur-
jalur pipa, peralatan pembantu yang digunakan adalah pompa, alat ukur,
dongkrak dan strust.
2. Pengujian pipa harus sesuai dengan tata cara pengujian pipa. Pada sistem pengaliran
air secara pemompaan, pengetesan pipa dilakukan bagian demi bagian dimana
panjang maksimum dari bagian pipa yang di test adalah 100 m. Pengetesan
dilakukan dengan cara memompakan air kedalam pipa yang akan ditest sehingga
mencapai tekanan 8 atmosphere dan dibiarkan selama 1 jam, setelah satu jam apabila
tekanan turun, tekanan harus dinaikan lagi sehingga 8 atmosphere dengan cara
memompakan air kedalam pipa. Pekerjaan perpipaan dianggap memuaskan jika air
yang dipompakan untuk menaikan tekanan sehingga kembali pada tekanan 8
atmosphere setelah 1 jam tidak lebih dari (0,01xd) liter tiap jam km, dimana d
adalah diameter pipa yang ditest dalam mm. Apabila air yang dipompa lebih dari
0,01 x d liter, maka pelaksana harus menentukan sumber kebocoran dan
memperbaikinya. Pekerjaan pengetesan harus diulang setelah perbaikan
dilaksanakan. Biaya pengetesan sudah harus dihitung dan termasuk dalam nilai
kontrak.

4. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA GIP (TITIK LAS)


a. GALIAN TANAH PEMASANGAN PIPA
 Galian untuk jalur pipa harus merupakan galian terbuka dengan lebar lebar galian
harus sedemikian rupa agar pipa dapat diletakan dan disambung dengan baik.
 Pada tanah yang lembek kedalaman galian harus sesuai dengan gambar kerja.
 Panjang maksimum jalur penggalian yang diizinkan pada satu lokasi penggalian
adalah 100 meter.
 Kedalaman galian harus dihitung permukaan tanah, kedalaman dan lebar
galian harus menurut dimensi yang ditentukan dalam gambar, kecuali ditentukan
lain oleh Direksi.
 Dasar galian harus rata sesuai dengan permukaan dinding pipa yang ditanam.
 Apabila galian tanah lebih dari apa yang direncanakan maka pelaksana harus
menimbunnya kembali dengan pasir dan memadatkannya kembali sampai
permukaan yang direncanakan biaya penimbunan dan pemadatan
menjadi tanggung jawab pelaksana.
 Dimensi galian yang telah digali dan diperiksa oleh Direksi daerah harus segera
dipasang pipa dan dipadatkan kembali.
 Peletakan pipa harus disesuaikan dengan kemajuan galian tanah.
 Pelaksana harus juga membuat galian-galian yang diperlukan untuk
pembuatan dan peletakkan thrust block, bak-bak kontrol dan lain-lain sesuai
dengan gambar atau petunjuk Direksi/Koordinator daerah.

b PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA GIP (TITIK LAS) :


 Setelah Pengukuran dan Pembersihan telah dapat dimulai pekerjaan Galian Tanah
sepanjang jalur Pipa sehingga tidak harus menunggu tibanya pipa di lokasi. Pipa
GIP yang digunakan adalah Pipa GIP 8", 6” dan 2"
 Pada pekerjaan pemasangan pipa GIP ini dilakukan setelah pekerjaan galian yang
sesuai dengan ukuran yang ditentukan dalam gambar kerja, pekerjaan
pemasangan pipa GIP dilakukan oleh tenaga profesional dibantu dengan pekerja.
 Pekerjaan pemasangan pipa ini dengan titik Las Listrik dan pada titik atau jarak
tertentu dapat menggunakan (Water Moer, Socket GIP). Sebelumnya kedua ujung
pipa yang akan disatukan dengan titik las harus dibersihkan terlebih dahulu. Pada
titik yang akan dipasang menggunakan Water Moer sebelumnya kedua s isi
pipa disambung terlebih dahulu di lapisi dengan meni pada ulir agar lebih
memperkuat hasil sambungan.
 Pekerjaan penyambungan Pipa GIP menggunakan alat bantu berupa kunci pipa,
sney, alat potong pipa, katrol dan bantu lainnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan penyambungan pipa GIP perlu diperhatikan agar dalam proses
pengelasan harus betul-betul rapih agar tidak terjadi kebocoran pada saat uji
pengaliran.

c. PEKERJAAN URUGAN TANAH KEMBALI


1. Pipa GIP
 Setelah dilakukan penyambungan pipa maka dapat dilanjutkan dengan
pekerjaan urugan kembali tanah hasil galian paling lama 1 hari setelah
pengetesan pipa kecuali Direksi/ menentukan lain.
 Setelah pipa di letakan diatas permukaan tanah galian maka harus dilanjutkan
urungan tanah hasil galian menutupi permukaan pipa dengan ketebalan sesuai
dengan gambar kerja.
 Untuk pasangan pipa melintasi jalan, urugan setebal 40 cm harus dipada tkan,
tanah yang digunakan untuk urugan harus bebas dari lempung dan zat
organik. Permukaan tanah timbunan harus beberapa cm diatas permukaan
tanah asli untuk mengimbangi adanya penurunan, sebelum pipa di test
penimbunan dilaksanakan sesuai gambar kerja.
 Di tempat sambungan tidak ditimbun sehingga sambungan masih dapat
terlihat.
 Penimbunan harus segera disempurnakan setelah test pipa dan uji coba
pengaliran sehingga mudah ketahuan adanya kebocoran atau tidak. atau dapat
dilaksanakan yang disetujui Direksi.

d. UJI COBA PENGALIRAN


1. Uji coba secara hidrolis harus dilakukan selama pelaksanaan pembangunan jalur-
jalur pipa, peralatan pembantu yang digunakan adalah pompa, alat ukur,
dongkrak dan strust.
2. Pengujian pipa harus sesuai dengan tata cara pengujian pipa. Pada sistem
pengaliran air secara pemompaan, pengetesan pipa dilakukan bagian demi bagian
dimana panjang maksimum dari bagian pipa yang di test adalah 100 m.
3. Pengetesan dilakukan dengan cara memompakan air kedalam pipa yang akan
ditest sehingga mencapai tekanan 8 atmosphere dan dibiarkan selama 1 jam,
setelah satu jam apabila tekanan turun, tekanan harus dinaikan lagi sehingga 8
atmosphere dengan cara memompakan air kedalam pipa.
4. Pekerjaan perpipaan dianggap memuaskan jika air yang dipompakan untuk
menaikan tekanan sehingga kembali pada tekanan 8 atmosphere setelah 1 jam
tidak lebih dari (0,01xd) liter tiap jam km, dimana d adalah diameter pipa yang
ditest dalam mm.
5. Apabila air yang dipompa lebih dari 0,01 x d liter, maka pelaksana harus
menentukan sumber kebocoran dan memperbaikinya.
6. Pekerjaan pengetesan harus diulang setelah perbaikan dilaksanakan. Biaya
pengetesan sudah harus dihitung dan termasuk dalam nilai kontrak.

5 PEKERJAAN CROSSING JALAN/RABAT BETON


a. GALIAN TANAH PENANAMAN PIPA
Pekerjaan Crossing Jalan maupun Rabat Beton dilakukan dengan sistem galian tanah
untuk dan jika diperlukan digunakan alat bantu berupa jack hammer. Pekerjaan galian
harus sesuai dengan ukuran pada gambar kerja. Pekerjaan galian ini harus
menggunakan rambu-rambu lalulintas agar tidak tejadi kecelakan dengan pengguna
jalan yang akan melintasi jalan tersebut. Pekerjaan sebaiknya dilakukan secepat
mungkin dan harus segera di timbun kembali demi menghindari terjadi kecelakaan.
b URUNGAN BEKAS GALIAN
Setelah galian tanah dilaksanakan dan sesuai dengan gambar kerja dalam dokumen,
maka dapat dilakukan penyambungan pipa, setelah itu pipa dapat diletakan dalam
galian tersebut dan dilanjutkan dengan pekerjaan urugan tanah kembali dengan
ketebalan sesuai gambar kerja dalam dokumen. perlu diperhatikan agar hati - hati
dalam proses penimbunan kembali agar tidak terjadi kecelakaan dengan pengguna
jalan yang akan melewati jalan tersebut. harus dipasang rambu-rambu lalulintas.

III. PEKERJAAN PEMASANGAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)


a. Galian untuk jalur pipa harus merupakan galian terbuka dengan lebar galian harus
sedemikian rupa agar pipa dapat diletakan dan disambungkan dengan baik
b. Accessories Sambungan Rumah dalam pengiriman harus terlindung atau terkemas rapi
dalam box
c. Pemasangan Sambungan Rumah Harus Sesuai Standart Pemasangan PDAM
d. Setelah dilakukan penyambungan pipa maka dapat dilanjutkan dengan pekerjaan
urugan kembali tanah hasil galian paling lama 1 hari setelah pengetesan pipa kecuali
Direksi menentukan lain. pada pemasangan Water Meter harus Sesuai Standart PDAM
dan harus dirapikan pemasangannya.

III. STANDAR TEKNIS


Calon penyedia wajib menyusun metode pelaksanaan tersebut dengan mengacu pada standar
teknis baku yang berlaku pada ketentuan yang ada. Hal ini untuk meyakinkan bahwa
penyedia memang betul memahami cara kerja yang benar. Standar teknis yang harus
dijadikan acuan dalam menyusun metode pelaksanaan adalah :
1. Standar acuan teknis
2. Peraturan Beton Indonesia.
3. Pedoman Plumbing Indonesia
4. Standar Nasional Indonesia (SNI)
5. Standard Industri Indonesia ( SII ).
6. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia disingkat PUBI
7. Dan peraturan teknis lainnya yang dikeluarkan oleh instansi berwenang di Kab.
Kotawaringin Timur.
B. JADWAL PELAKSANAAN

WAKTU PELAKSANAAN : 104 (Seratus Empat) Hari Kalender


BAB VIII
LAPORAN DAN PENUTUP

A. LAPORAN – LAPORAN
1. Laporan : Laporan Harian memuat hasil kegiatan harian tenaga kerja, jenis dan
Harian*) jumlah material yang didatangkan pada saat itu.

2. Laporan : Informasi yang disampaikan didalam Laporan Mingguan memuat hasil


Mingguan*) kegiatan harian dan tingkat kemajuan pekerjaan dalam kurun waktu 1
(satu) minggu dari hasil pelaksanaan yang sedang dilaksanakan lengkap
dengan foto (asli) dan di sampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
sebagai dasar persiapan langkah selanjutnya.

3. Laporan : Laporan bulanan adalah laporan proyek yang berisi tentang pelaporan
Bulanan*) progress atau bobot pekerjaan (realisasi pekerjaan) secara Bulanan. Jenis
laporan proyek yang paling lengkap adalah laporan bulanan karena
terdiri dari beberapa informasi penting yang dirangkum dalam satu
buku.

4. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa Rekanan / Pemborong lain, maka
Kerjasama harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan undang-undang yang
berlaku.

5. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Rekanan / Pemborong berkewajiban


Pengetahuan untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil Pekerjaan /satuan kerja Pengguna
Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen.

B. PENUTUP
Demikian petunjuk teknis pelaksanaan ini dibuat untuk dijadikan Spesifikasi Teknis dalam
pelaksanaan Pekerjaan Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR) Desa
Sei Ijum dan Desa Parebok Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk Sampit

Sampit, 17 Juli 2023

Ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen

SUBHAN MASDIPURA, SE., MSi


Penata Tk I
NIP. . 19710916 199303 1 006

Anda mungkin juga menyukai