Anda di halaman 1dari 116

PENYUSUNAN KENDALI MUTU

PERENCANAAN DAN
PEMBANGUNAN SPAM

PUSDIKLAT BIDANG JALAN,


PERUMAHAN PERMUKIMAN DAN PIW

Ir. N. Sardjiono, MM

Kementerian PUPR
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
DESKRIPSI SINGKAT
Mata Diklat ini bertujuan untuk :
Memberikan pemahaman lebih mendalam tentang Tata
Cara “Penyusunan kendali mutu perencanaan dan
pembangunan SPAM” kepada peserta, yang meliputi;
 Pengendalian mutu proyek,
 Pengendalian pelaksanaan proyek (Project Control).
Pembangunan SPAM (Unit Air Baku, Unit Produksi,
Unit Distribusi dan Unit Pelayanan), yang terdiri dari
 Pekerjaan Sipil,
 Pekerjaan Perpipaan dan
 Pekerjaan Mekanikal Elektrikal.
DESKRIPSI SINGKAT
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu :
 Memahami Acuan Teknis Pelaksanaan Pembangunan SPAM.
 Memahami Program Mutu Bangunan SPAM (bangunan sipil,
bangunan perpipaan dan bangunan mekanikal & elektrikal).
 Memahami Persiapan Pelaksanaan Pembangunan SPAM.
 Memahami Pelaksanaan Pembangunan SPAM.
 Memahami Mutu Konstruksi Bangunan SPAM (bangunan sipil,
bangunan perpipaan dan bangunan mekanikal elektrikal.
 Memahami komisioning test SPAM
OUT LINE PAPARAN
1. PENDAHULUAN
2. MUTU BANGUNAN SPAM
3. PEMBANGUNAN SPAM
4. TAHAP PERSIAPAN PELAKSANAAN
5. TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN
6. UJI PENERIMAAN (COMMISSIONING TEST)
7. SOP OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM
8. PELAPORAN DAN DOKUMENTASI PROYEK
9. SERAH TERIMA PEKERJAAN
1. PENDAHULUAN
ACUAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SPAM
 UU No 11 tahun 1974 tentang Pengairan
 PP No. 122 tahun 2015 tentang SPAM
 Permen PUPR No. 27/PRT/M/2016 tentang
Penyelenggaraan SPAM
(Lampiran III Permen PUPR No. 27/PRT/M/2016 tentang Ketentuan
Teknis SPAM Jaringan Perpipaan
Lampiran IV Permen PUPR No. 27/PRT/M/2016 tentang Ketentuan
Teknis SPAM Jaringan Bukan Perpipaan
Lampiran VII Permen PUPR No. 27/PRT/M/2016 tentang Dokumen
Standar Manajemen Mutu)
 Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman
Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
 Acuan teknis pekerjaan sipil
 Acuan teknis pekerjaan perpipaan
 Acuan teknis mekanikal elektrikal
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SPAM
(SIDLACOM)

NSPK NSPK NSPK


COMMIS.
TEST

PROSES PERENCANAAN PROSES


PROSES SPAM PROSES PELAYANAN
LOKASI PERENCANAAN (MP, FS, DED, RPIJM) PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN OPERASIONAL AIR MINUM

- DANA (APBN/APBD)
- PEMBEBASAN TANAH MONEV
SPAM

PEMDA FASILITASI
PEMDA
MASY/ LEMBAGA
SWASTA KELEMBAGAAN
PENGELOLA

PELATIHAN OPERATOR/
OPERATOR/ OPERATOR/ KARYAWAN
KARYAWAN KARYAWAN TERLATIH
TAHAPAN PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
PERENCANAAN RENCANA INDUK Pentahapan pembangunan
Komponen utama & dimensi
Teknis teknologis
Lingkungan
PELAKSANAAN STUDI KELAYAKAN Sosial & budaya
KONSTRUKSI Ekonomi & finansial Sistem
Kelembagaan
terpilih
PERENCANAAN TEKNIS
PENGELOLAAN Unit Air Baku
Unit Produksi
PEMELIHARAAN Unit Distribusi
& REHABILITASI Unit Pelayanan
Bangunan penunjang
Bangunan pelengkap
PEMANTAUAN &
EVALUASI
SPAM

SPAM BUKAN JARINGAN


SPAM JARINGAN PERPIPAAN PERPIPAAN

IPA a. Sumur dangkal


Res SR
b. Sumur pompa
HU c. Bak penampungan air hujan
d. Terminal air
e. Bangunan penangkap mata
air.
Unit Air Baku Unit Produksi Unit Distribusi Unit Pelayanan
BANGUNAN SPAM
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

• Unit Air Baku


• Intake
• Jaringan Pipa Transmisi Air Baku  Bangunan Sipil
• Unit Produksi
• IPA
• Reservoir
 Bangunan Perpipaan
• Rumah Operasi, Bangunan Penunjang
• Jaringan Perpipaan Unit Produksi  Bangunan Mekanikal
• dll
• Unit Distribusi
• Jaringan Perpipaan Distribusi
 Bangunan Elektrikal
• Reservoir Distribusi
• Reservoir Booster
• Reservoir Menara PERALATAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
• Unit Pelayanan MERUPAKAN BANGUNAN PENUNJANG
• SR SPAM
• HU/KU
BANGUNAN SPAM
BANGUNAN :
• UNIT AIR BAKU
• UNIT PRODUKSI
• UNIT DISTRIBUSI
• UNIT PELAYANAN

BANGUNAN BANGUNAN BANGUNAN BANGUNAN


BANGUNAN
PERPIPAAN : MEKANIKAL : ELEKTRIKAL : SCADA :
SIPIL :
• PIPA • GENSET • PANEL
• Beton
• ACCESORIES • POMPA CONTROL
• Batu bata
(bend, Tee, • POMPA (TM, TR)
• Batu kali
reducer, giboult DOSING • TRAFO.
• Kayu joint, dresser • KOMPRESOR • LAMPU-
• Besi joint, dll) • BLOWER LAMPU
• Galian tanah • VALVE • CHLORINATOR • KABEL
• Urugan tanah • PNEUMATIC • SURGE TANK • INSTRUMENT
• Bangunan sipil VALVE • FLOW METER ASI/ALAT
lainnya. • STREET BOX • INSTRUMENTA UKUR
SI/ALAT UKUR • PENANGKAL
PETIR
PEKERJAAN SIPIL PEKERJAAN PERPIPAAN PEKERJAAN ME
CONTOH : PERENCANAAN IPA DUROLIS

F4 F5

A A
F3 F6

F7

F1
F2

B
BM 0 2 B

BM 0 1
F2 F1

F7

F3 F6

F4 F5

C D E

POTONGAN A - A
SKALA 1 : 250
PROSES PEMBANGUNAN IPA DUROLIS
PROSES PEMBANGUNAN IPA DUROLIS
2. MUTU BANGUNAN SPAM
MUATAN (SUBSTANSI) DED
KONSEP DESAIN PEKERJAAN TEKNIK AIR
MINUM

• PERHITUNGAN DIMENSI
• PERHITUNGAN STRUKTUR PEKERJAAN PERPIPAAN
• BOQ.
• GAMBAR DED • ANALISA HARGA
• PERHITUNGAN VOLUME (BOQ) SATUAN.
• RAB / EE
• PEMAKETAN
KONTRAK
• JADWAL PEKERJAAN SIPIL
PELAKSANAAN
SPESIFIKASI TEKNIS • DOKUMEN
TENDER

PEKERJAAN MEKANIKAL
HARGA SATUAN

PROSEDUR UJI PENERIMAAN


/COMMISSIONING TEST PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Perencanaan teknis disusun dengan menggunakan data hasil survei.


BANGUNAN SIPIL
BANGUNAN SIPIL
 Beton (semen, agregat, aditif, adukan  Bangunan Intake
percobaan, kelas beton, mutu beton,  Bangunan Prased
pengujian beton, bahan beton, pengujian
kekuatan beton, bekisting, penulangan  Bangunan IPA
beton, beton ready mix, mix design, test  Bangunan Reservoir
kebocoran, dll)  Bangunan SDB
 Pasangan batu bata  Bangunan Penunjang IPA
 Pasangan batu kali
 Bangunan Menara
 Pekerjaan kayu
 Bangunan kantor
 Pekerjaan besi
 Pekerjaan galian tanah  Bangunan gudang bahan
kimia
 Pekerjaan urugan tanah
 Pekerjaan sipil lainnya  Bangunan gudang pipa
SPESIFIKASI TEKNIS DAN MATERIAL
• Beton : K-300, K-275, K-250, K-200, K-175, atau sesuai
yang ditentukan dalam spek teknik.
• Jika di lokasi proyek tidak ada ready mix maka diperlukan
prosedur mix design, yaitu suatu metode untuk membuat
formula campuran bahan beton dari material lokal (pasir,
split, semen, air) yang akan digunakan untuk
mendapatkan mutu beton seperti yang ditetapkan di di
dalam spek teknik.
• Untuk bangunan reservoir dan ipa : beton harus
memenuhi persyaratan kekuatan secara teknis dan harus
kedap air.
• Tinggi pengecoran ≤ 1,5 meter, agar campuran beton bisa
merata, tidak terjadi split terkumpul di bagian bawah,
dan pasir di bagian atas.
ACUAN TEKNIS PEKERJAAN SIPIL

SNI 03-2455-1991 Metode pengujian laboratorium traxial SNI 03-2455-1991 Metode pengujian laboratorium traxial A
A
SNI 03-2495-1991 Spesifikasi bahan tambahan untuk SNI 03-2495-1991 Spesifikasi bahan tambahan untuk beton
beton SNI 15-2530-1991 Metode pengujian kehalusan Semen Portland
SNI 15-2530-1991 Metode pengujian kehalusan Semen
Portland SNI 15-2531-1991 Metode pengujian berat jenis Semen Portland
SNI 15-2531-1991 Metode pengujian berat jenis Semen SNI 03-2847-1992 Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan
Portland
SNI 03-2847-1992 Tata cara perhitungan struktur beton gedung
untuk bangunan gedung SNI 03-2815-1992 Metode pengujian laboratorium traxial B (benda uji tanah)
SNI 03-2815-1992 Metode pengujian laboratorium traxial
B (benda uji tanah) SNI 03-2816-1992 Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk
SNI 03-2816-1992 Metode pengujian kotoran organik campuran mortar dan beton
dalam pasir untuk campuran mortar dan beton
SNI 03-2819-1992 Metode pengukuran debit sungai dan SNI 03-2819-1992 Metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka
saluran terbuka dengan alat ukur arus tipe baling-baling dengan alat ukur arus tipe baling-baling
SNI 03-2914-1992 Spesifikasi beton bertulang kedap air
SNI 03-2914-1992 Spesifikasi beton bertulang kedap air
ACUAN PEKERJAAN SIPIL
SNI 03-2828-1992 Metode pengujian kepadatan lapangan dengan alat SNI 03-1965.1-2000 Metode pengujian kadar air tanah
konus pasir SNI 03-2491-2002 Metode pengujian kuat tarik belah beton
SNI 03-3976-1995 Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3449-2002 Tata cara perancangan campuran beton ringan dengan

SNI 03-4142-1996 Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang agregat ringan
SNI 03-6762-2002 Metode pengujian tiang pancang terhadap bahan lateral
lolos saringan no. 200 (0,0075 mm)
SNI 03-6796-2002 Metode pengujian untuk menentukan daya dukung
SNI 03-4431-1997 Metode pengujian lentur beton normal dengan 2 titik
tanah dengan beban statis pada pondasi dangkal
pembebanan
SNI 03-6806-2002 Tata cara perhitungan beton tidak bertulang struktural
SNI 03-4804-1998 Metode pengujian berat isi rongga udara dalam SNI 03-6812-2002 Anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan
agregat beton
SNI 03-6154-1999 Kawat beronjong SNI 03-6814-2002 Tata cara pelaksanaan sambungan mekanis untuk

SNI 15-2094-2000 Bata merah pejal untuk pasangan dinding tulangan beton
SNI 03-6817-2002 Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam
SNI 03-2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
beton
SNI 03-6451-2000 Metode pengujian kuat lentur semen hidrolik
SNI 03-6820-2002 Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan
SNI 03-6477-2000 Metode penentuan nilai 10% kehalusan untuk agregat
plesteran dengan bahan dasar semen
SNI 07-6401-2000 Spesifikasi kawat baja dengan proses canai dinding SNI 03-6821-2002 Spesifikasi agregat ringan untuk batu cetak beton
untuk tulangan beton pasangan dinding
ACUAN TEKNIS PEKERJAAN SIPIL
SNI 1970:2008 Cara uji berat jenis dan penyerapan air SNI 1970:2008 Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus
agregat halus
SNI 1971:2008 Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan
SNI 1971:2008 Cara uji kadar air total agregat dengan
pengeringan SNI 1972:2008 Cara uji slump beton
SNI 1972:2008 Cara uji slump beton SNI 1974:2008 Cara uji kuat tekan beton
SNI 1974:2008 Cara uji kuat tekan beton
SNI 2417:2008 Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los
SNI 2417:2008 Cara uji keausan agregat dengan mesin
abrasi Los Angeles Angeles
SNI 2458:2008 Tata cara pengambilan contoh uji SNI 2458:2008 Tata cara pengambilan contoh uji beton segar
beton segar
SNI 2813:2008 Cara uji kuat geser langsung tanah terkonsolidasi
SNI 2813:2008 Cara uji kuat geser langsung tanah
terkonsolidasi dengan drainase dengan drainase
SNI 1969:2008 Cara uji berat jenis dan penyerapan air SNI 1969:2008 Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar
agregat kasar
SNI 3402:2008 Cara uji berat isi beton ringan
SNI 3402:2008 Cara uji berat isi beton ringan
SNI 3407:2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan SNI 3407:2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara
cara perendaman menggunakan larutan magnesium perendaman menggunakan larutan magnesium sulfat
sulfat
SNI 3422:2008 Cara uji penentuan batas susut tanah
SNI 3422:2008 Cara uji penentuan batas susut tanah
SNI 3423:2008 Cara uji analisis ukuran butir tanah SNI 3423:2008 Cara uji analisis ukuran butir tanah
ACUAN TEKNIS PEKERJAAN SIPIL

SNI 2835:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan
gedung dan perumahan
SNI 2493:2011 Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium
Permen 603/PRT/M/2005 Pedoman umum sistem pengendalian manajemen pembangunan sarana dan
prasarana bidang PU
Permen PU No. 4 - 2009 Sistem Manajemen Mutu
ASTM C 595 “Spesifikasi semen blended hidrolis” , kecuali tipe S dan SA yang tidak diperuntukkan
sebagai unsur pengikat utama struktur beton.
ASTM C 845 "Spesifikasi semen hidrolis ekspansif
IPA BETON
IPA BETON

Detail Tiang Pancang

Jumlah Total Tiang Pancang = 148 Tiang


Square Pile 30 x 30 cm
Mutu Beton K-300
Panjang 36 m
RENCANA PENGECORAN BETON
Pembesian Dinding 100%
(s/d Pengecoran Dinding
Tahap 2)

Pengecoran
Dinding Tahap 3
80 cm
Pengecoran
Dinding Tahap 2
150 cm
Pengecoran
Dinding Tahap 1
150 cm
Pengecoran Lantai
+ Dinding 30 cm
BANGUNAN PERPIPAAN
BANGUNAN PERPIPAAN
ACCESORIES PIPA :
• Bend
PIPA NON BESI : • Tee
• Reducer
• PVC • Giboult Joing
• Dresser Joint
• HDPE • Socket
• GRP (pipa fibre glass) • Flange
• Valve :
PIPA BESI :  Gate valve
 Check valve
• GIP  Globe valve
 Butterfly valve
• Steel  Pneumatic valve
• DCIP  Motorized valve
 Air valve
• Stainless Steel • Kebutuhan accsesories pipa digambarkan
dalam gambar detail junction (detail
sambungan pipa)
STANDAR PIPA
 SNI : Standar Nasional Indonesia
 ISO : International for Standardization Organization
 JIS : Japanesse Industrial Standard
 BS : British Standard
 DIN : Deutsche Industrie Norm
 AWWA : American Water Works Association
 ASTM : American Society for Testing and Materials
 ANSI : American National Standard Insitute
ACUAN TEKNIS PIPA PVC
SNI 06-0084-2002 Pipa PVC untuk Saluran Air Minum SNI 06-2554-1991 Metode Pengujian Ketahanan Pipa PVC untuk Air
SNI 06-2548-1991 Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk Minum terhadap Metilen Khlorida
Air Minum dengan Jangka Sorong. SNI 06-2555-1991 Metode Pengujian Kadar PVC pada Pipa PVC Air
SNI 06-2549-1991 Metode Pengujian Kekuatan Pipa PVC untuk Air Minum dengan THF
Minum terhadap Hidrostatik. SNI 06-2556-1991 Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk
SNI 06-2550-1991 Metode Pengujian Ketebalan Dinding Pipa PVC Air Minum dengan Pita Meter
untuk Air Minum. SNI 06-0084-2002 Pipa PVC untuk saluran air minum
SNI 06-2551-1991 Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Tampak Pipa SNI 19-6783-2002 Spesifikasi desinfeksi perpipaan air bersih
PVC untuk Air Minum RSNI T-17-2004 Tata Cara Pengadaan, Pemasangan dan
SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC untuk Pengujian Pipa PVC untuk Penyediaan Air Minum.
Air Minum
SNI 06-2553-1991 Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa PVC
untuk Air Minum dengan Uji Tungku
ACUAN TEKNIS PIPA HDPE
ISO 11420 : 1996 Method for the assesment of the degree of carbon black
SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum
dispersion in polyolefin pipes, fittings and compound’s
SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk
ISO 6259 / 1985 Pipe for polyethylene – Part 1 : Determination of tensile
air minum
properties
SNI 06-2552-1991 Metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk
ISO 3126 : 1974 Plastic pipe – measurement of dimension
air minum
ISO 1167 : 1996 Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids –
SNI 19-6783-2002 Spesifikasi desinfeksi perpipaan air bersih,
resistance to internal pressure – Test Method
Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam
ISO 1133 : 1991 Plastic – Determination of the melt mass – flow rate (MFR)
Standar Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan tersebut
and melt volume flow rate (MVR) of thermoplastics
harus memiliki standar- standar sebagai berikut :
ISO 2505 -1-1994 Thermoplastics pipe – Longitudinal reversion – part 1 :
ISO 4427 :1996 Polyethylene pipes for water supply spesifications
determination methods
ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings – Determination of
ISO 3607 : 19977/E Tolerances on outside diameters and wall thickenesses
carbon black content by calcinations pyrolysis –
AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure aplication
Test method and basic spesification
ASTM D 3350 – 1999 Standard spesification polyethylene plastics pipe and
ISO / TR 10837 – 1991 Determination of the thermal stability of
fittings material
polyetilene for us in gas pipes and fitting’s
JIS 6762 – 1998 Double wall polyethylene pipes for water supply.
ACUAN TEKNIS PIPA BAJA
SNI 07-0242-1989 Pipa Baja tanpa kampuh, mutu dan cara uji.
SNI 13-4185-1996 Kontrol korosi internal saluran pipa baja dan sistem perpipaan
SNI 07-0242-2000 Spesifikasi pipa baja yang dilas dan tanpa sambungan
SNI 19-6783-2002 Spesifikasi desinfeksi perpipaan air bersih
dengan lapis hitam dan galvanis panas
SII 2527-90 Water Supply Steel Pipe
SNI 07-0822-1989 Baja Karbon strip canai panas untuk pipa.
ISO 7/1 Pipe Threads Where Pressuretight Joins are Made on The
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
Threads
SNI 07-1769-1990 Penyambung pipa air minum bertekanan dari besi yang
ISO 1459 Metalic coating – Protection Against Corrosion by Hot Dip
kelabu.
Galvanzing Guilding Principles
SNI 07-3080-1992 Penyambung pipa baja tahan karat dengan las tumpu
ISO 1461 Metalic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on Fabricated
SNI 07-3025-1992 Persyaratan las Ketentuan Umum, Persyaratan servis
Ferrous Products Requirments
untuk sambungan berlas.
ASTM A 283F Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon Steel Plates,
SNI 07-3026-1992 Las, untuk pertimbangan untuk menjamin mutu struktur
Shapes and Bars
las.
ASTM A 570 Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot Rolled Structural Quality
SNI 07-3027-1992 Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan dalam
AWWA C 200 Steel Water Pipi 6 Inches and Larger
penilaian perusahaan yang menggunakan las sebagai
cara utama pabrikasi. AWWA C 203 Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel Water
Pipelines Enamel and Tape Hot Applied
SNI 13-4184-1996 Kontrol korosi eksternal pada sistem perpipaan metalik
bawah tanah atau terendam
ACUAN TEKNIS PIPA BAJA
AWWA C 205 Cement Mortar Protective Lining and Coating for JIS G 550 Spheroidal Graphite Iron Castings
Steel Water Pipe 4 Inches and Larger Shop
JIS G 5702 Blackheart Malleable Iron Castings
Applied.
JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structures
AWWA C 208 Dimensions for Steel Water Pipe Fittings.
Purposes
AWWA Manual M11 Steel Pipe Design and Installation.
JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service
AWWA C 210 Liquid Epoxy Coating System for he Interior and
Exterior Steel Water Pipe. JIS K 6353 Rubber Goods Pipes for Water Works.

JIS G 3101 Rolled Steel for General Structure. SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan
JIS G 3452 Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping. bejana tekan.
JIS G 3457 Arc Welded Carbon Steel Pipe. SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk
JIS B 2311 Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary Use. pipa.
JIS G 3451 Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service. SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
STRUKTUR/FUNGSI PIPA

1. Jaringan Pipa Transmisi Air Baku


2. Jaringan Pipa Distribusi :
a. Jaringan Distribusi Utama (JDU)
b. Jaringan Distibusi Pembagi (JDB)
c. Jaringan Distribusi Pelayanan (JDL)
STRUKTUR/FUNGSI PIPA

SR
JDB
Pipa transmisi SR
IPA SR
JDU SR
SR
RES
SR SR

SR SR
SR

SR
JDL SR
INTAKE
SR
JDB
JDU SR

SR
SR
SR

SR SR

SR SR
SR
SR
SR JDL
KARAKTERISTIK PIPA
NO BAHAN PIPA KELEBIHAN/KEUNTUNGAN KEKURANGAN

1) Steel Pipe 1. Kuat 1. Berat


2. Bisa dipasang expose (diatas
tanah) 2. Mahal
3. Sambungan bisa dengan las,
flange 3. Mudah berkarat
(mechanical joint)
3. Coating (proteksi terhadap
karat) dari luar dan dalam pipa

2) DCIP 1. Kuat 1. Berat


2. Bisa dipasang expose 2. Mahal
3. Sambungan pipa dengan
mechanical
joint atau push joint
4. Lebih tahan terhadap karat
dibanding pipa steel

3) GIP 1. Kuat 1. Berat


2. Bisa dipasang expose 2. Mahal
3. Sambungan dengan draat/ulir (untuk 3. Mudah berkarat
diameter ≤ 100 mm), dengan las atau
mechanical joint.
4) PVC 1. Tidak berkarat 1. Tidak tahan terhadap goresan benda
2. Kuat tajam
3. Ringan dan mudah dipotong 2. Tidak tahan terhadap sinar matahari
4. Mudah disambung (tdak bisa dipasang diatas tanah)
5. Murah

5) HDPE 1. Tidak berkarat 1. Tidak tahan terhadap goresan benda


2. Kuat tajam
3. Ringan dan mudah dipotong 2. Tidak tahan terhadap sinar matahari
4. Mudah disambung (tdak bisa dipasang diatas tanah)
5. Lebih mahal dari pipa PVC 3. Penyambungan memerlukan mesin las

6) ACP 1. Tidak berkarat 1. Mudah patah bila melentur


2. Mudah tergores dan tembus oleh benda
tajam (alatpenggali)
2. Sambungan pipa tidak kaku 3. Perlu perlindungan khusus terhadap
sambungan yang tidak kaku
3. Ringan dan mudah dipotong 4. Mengganggu kesehatan, bisa menyebab
4. Murah kan penyakit kanker.
5. Saat ini sudah tidak dipakai

7) Pipa Fibreglass 1. Tidak berkarat 1. Berat


2. Kuat 2. Mahal
3. Sambungan pipa susah
4. Tidak tahan terhadap goresan benda
tajam
TEKANAN KERJA PIPA
 Tekanan kerja jaringan pipa distribusi ≤ 40 m (4 atm), agar
kebocoran air tidak tinggi.
 Tekanan kerja pipa air baku dan JDU diusahakan ≤ 100 m
(10 atm). Jika tekanan pipa ≥ 100 m perlu dipasang bak
pelepas tekan (BPT) atau PRV (Pressure Release Valve)
untuk menurunkan tekanan air.
 Pipa air minum dipilih yang tekanan kerjanya 10 atm atau
sering disebut klas PN 10 (Pressure Nominal 10 atm).
Begitu juga accessories yang akan dipasang juga klas PN 10.
 Jika ternyata karena sesuatu hal tekanan kerja pipa
melebihi 10 atm maka harus dipilih pipa dan accesoriesnya
klas PN 20, PN 30, PN 40, dst sesuai dengan tekanannya.
SPESIFIKASI TEKNIK PIPA
 Jenis pipa, klas pipa, standar pipa
 Jenis accessories, klas dan standar
 Prosedur test kualitas pipa di pabrik
 Prosedur test kualitas pipa sampai di lapangan
 Prosedur pemasangan pipa dan accessories di
lapangan
 Prosedur test tekanan pemasangan pipa
 Prosedur pengurasan pipa
 Prosedur komisioning test.
TYPICAL PEMASANGAN PIPA
TYPICAL PEMASANGAN THRUST BLOCK
TYPICAL PEMASANGAN GATE VALVE, CHECK VALVE, AIR VALVE
TIPIKAL JEMBATAN PIPA
TIPIKAL JEMBATAN PIPA
DENAH BAK METER INDUK
BANGUNAN
MEKANIKAL ELEKTRIKAL
BANGUNAN MEKANIKAL

UNIT PRODUKSI :
• UNIT DISTRIBUSI :
UNIT AIR BAKU : Genset.
• Pengaduk bahan kimia. • Pompa transfer, perpipaan
• Genset.
• Pompa dosing bahan kimia, Perpipaan dan accesories.
• Pompa Intake, Perpipaan dan
dan accesories pompa dosing. • Hoist chain.
accesories pompa. • SCM koagulan, dan perpipaannya • Kompresor, perpipaan dan
• Hoist chain (crane) (scada) accesories.
• Surge tank (anti water hammer) • Pompa back wash, Perpipaan dan
• Surge tank pompa transfer.
• Kompresor, Perpipaan dan accesories pompa back wash.
• Kompresor, Perpipaan dan accesories • Genset
accesories kompresor.
kompresor • Pompa distribusi,
• Alat ukur/Instrumentasi
• Blower, Perpipaan dan accesories perpipaan dan accesories.
(kapasitas, tekanan, kualitas air
blower. • Kompresor, perpipaan dan
baku). • Hoist chain. accesories.
• Tangki solar bulanan dan • Accesories pipa IPA berkaitan dngan • Surge tank pompa
perpipaannya. scada
distribusi.
• Tangki solar bulanan dan
perpipaannya.
• Alat ukur/instrumentasi (kapasitas,
tekanan, kualitas air).
BANGUNAN ELEKTRIKAL
UNIT AIR BAKU : UNIT DISTRIBUSI :
• Sambungan listrik PLN. UNIT PRODUKSI :
• Sambungan listrik PLN.
• Panel PLN • Sambungan listrik PLN.
• Panel PLN.
• Panel genset • Panel PLN.
• Panel Genset
• LVMDP (low Voltage Main • Panel genset.
• LVMDP (Low Voltage Main
Distribution Panel) • LVMDP (low Voltage Main
Distribution Panel).
• Panel pompa intake. Distribution Panel)
• Panel pompa transfer.
• Panel pompa kuras • Panel motor pengaduk bahan
• Perencanaan Panel pompa
• Panel kompresor. kimia.
distribusi.
• Panel Hoist crane. • Panel pompa dosing bahan
• Panel kompresor.
• Panel Lampu penerangan. kimia.
• Panel hoist chain.
• Kabel listrik • Panel pompa back wash.
• Panel penerangan.
• Penangkal petir. • Panel kompresor.
• Kabel listrik.
• Panel blower.
• Perencanaan Penangkal
• Panel lampu penerangan.
petir
• Kabel listrik
• Penangkal petir.
SCADA
 Bangunan intake :
 Pompa.
 Surge tank.
 Flow meter
 Unit produksi (ipa) :
 Koagulasi
 Flokulasi
 Sedimentasi.
 Filtrasi
 Pompa back wash
 Reservoir produksi
 Unit distribusi :
 Pompa transfer
 Flow meter transfer
 Surge tank
 Reservoir
 Pompa distribusi.
 Flow meter distribusi.
ACUAN TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL
 SNI 6773-2008 Spesifikasi Unit Paket Instalasi
Pengolahan Air

Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur


dalam Standar Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan
tersebut harus memiliki standar- standar sebagai berikut :
 ISO - International for Standardization
Organization
 JIS - Japanesse Industrial Standard
 BS - British Standard
 DIN - Deutsche Industrie Norm
 AWWA - American Water Works Association
 ASTM - American Society for Testing and Materials
 ANSI - American National Standard Institute
ACUAN TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL
 Semua bahan, peralatan, cara pelaksanaan dan pemasangan
pekerjaan elektrikal harus sesuai dengan peraturan-peraturan
sebagai berikut:
 PUIL 2000
 Peraturan terakhir dari “Peralatan listrik dan bangunan” yang diterbitkan
IEE dan NEC
 Persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan British Standard Assosiasion
(BS)
 Persyaratan terakhir dari Japan Industrial Standard (JIS)
 Persyaratan dari German Standard (VDE) dan DIN
 Persyaratan dari PLN
 Seluruh instalasi sebelum dialiri daya listrik harus terlebih
dahulu diadakan tes Megger yang terdiri dari:
 Pengujian tahanan isolasi instansi listrik minimum 10 Mega Ohm
menggunakan Megger 500 volt putaran tangan dengan kondisi semua titik
lampu dan saklar harus dalam keadaan terbuka.
 Pengujian tahanan tanah, maksimum 5 Ohm dan dilaksanakan setelah
penanaman pentanahan (grounding) dengan alat uji tahanan tanah
elektronik.
POMPA PADA SPAM

POMPA
DOSING

POMPA
DISTRIBUSI

POMPA
BACKWASH
POMPA INTAKE
JENIS POMPA PADA SPAM

POMPA CENTRIFUGAL, HORIZONTAL, POMPA CENTRIFUGAL, HORIZONTAL,


END SUCTION,SINGLE STAGE SPLIT CASE, SINGLE STAGE

POMPA CENTRIFUGAL, VERTICAL,


SINGLE STAGE

POMPA SUBMERSIBLE

POMPA CENTRIFUGAL, HORIZONTAL,


POMPA CENTRIFUGAL, HORIZONTAL, SPLIT CASE, MULTI STAGE
END SUCTION, SINGLE STAGE

POMPA CENTRIFUGAL, VERTICAL,


POMPA SUBMERSIBLE
POMPA CENTRIFUGAL, HORIZONTAL, SINGLE STAGE, VARIABLE SPEED
UNTUK SUMUR BOR
END SUCTION, SINGLE STAGE
INSTALASI POMPA PADA SPAM
PERENCANAAN POMPA
Pompa air baku, pompa sumur bor, pompa back wash, pompa transmisi,
pompa distribusi, pompa booster
• Kapasitas (l/det)
• Head (m) BOQ
• Jenis air (air
kotor, air bersih)
• Perhitungan daya Gambar : Spek teknik :
pompa • Pompa, • Pompa
• Jenis pompa perpipaan • Motor RAB /
• Panel kontrol
(lihat pompa yg pompa • Pipa, Acc EE
pompa
tersedia di pasar) • Pondasi pompa • Panel kontrol (Engineer’s
• Kabel listrik
• Perpipaan pompa • Panel kontrol • Kabel listrik Estimate)
dan acc • Kabel listrik • Pondasi
• Alat Ukur • Alat Ukur • Alat ukur
• Pondasi pompa
dan penumpu
pipa • Harga Satuan
• Peralatan • Analisa Harga
pendukung : Satuan
hoist chain/crane
PEMASANGAN POMPA CENTRIFUGAL
 Pondasi pompa.
 Pipa hisap (suction pipe), excentric reducer.
 Foot valve untuk negative suction.
 Pipa keluar (discharge pipe).
 Check valve dan gate valve pada discharge pipe.
 Manometer pada discharge pipe.
 Valve pada positive suction pipe.
 Flexible joint pada pipa hisap dan pipa keluar.
 Dresser / giboult join pada suction pipe dan discharge pipe.
 Supporting pipe untuk suction pipe dan discharge pipe.
 Saluran air bocoran operasi pompa.
 Saluran kabel.
 Motor Control Panel.
 Grounding untuk pompa dan Control Panel.
 Hoist chain/crane untuk pemasangan dan perawatan pompa.

 Material pompa disesuaikan dengan kondisi air.


 Jika airnya bersifat asam dan mudah karatan, maka material
pompa, pipa, accesories dipilih yang tahan karat.
PEMASANGAN POMPA SUBMERSIBLE

 Guide railing pipa (pipa pengarah pemasangan pompa).


 Crane dan rantai untuk menurunkan dan mengankat
pompa.
 Pondasi dudukan bend pompa.
 Kabel pompa.
 Motor Control Panel.
 Water level switch pompa.
 Ruang pompa yang cukup untuk pemasangan dan
pemeliharaan.
 Check valve dan gate valve pada discharge pipe.
 Manometer pada discharge pipe.
 Dresser / giboult join pada suction pipe dan discharge pipe.
 Supporting pipe untuk discharge pipe.
 Grounding untuk Control Panel.
PONDASI MESIN
• BERAT PONDASI > 2,5 BERAT MESIN
• BERAT JENIS BETON = 2,4 => DIMENSI
PONDASI BISA
DIHITUNG

• CONTOH :
Mesin genset dengan berat 500 kg, bagaimana
dimensi pondasinya ?
Misal berdasarkan data mesin genset, panjang
pondasi = 1,2 m,
lebar pondasi = 0,6 m,

Berat jenis = 2,4 (ton)/(m3) = berat pondasi /


volume pondasi
2,4 (ton)/(m3) = (0,5 x 2,5) (ton)/
volume
Volume = (0,5 x 2,5)/ (2,4) (m3) = 1,04
(m3)

Maka tinggi pondasi = (1,04)/(1,2 x 0,6) m = 1,44 m.


Dimensi pondasi : panjang = 1,2 m, lebar = 0,6 m,
tinggi = 1,44 m
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

GENSET TYPE OPEN

TRAFO PLN

GENSET TYPE SILENT

PANEL CUBICAL PLN

GENSET TYPE MOBILE


PERHITUNGAN DAYA LISTRIK
Besarnya daya listrik dihitung dari semua kebutuhan daya listrik dari
peralatan yang dipasang :
 POMPA INTAKE  PENGADUK KOAGULAN  LAMPU DALAM GEDUNG
 POMPA PENGURAS LUMPUR
 PENGADUK SODA  LAMPU PENERANGAN
INTAKE ASH/KAPUR TOHOR HALAMAN
 POMPA BACK WASH  PENGADUK DESINFEKTAN  STOP KONTAK
 POMPA AIR KOTOR SDB
 POMPA PENGURAS RUANG  AC DALAM GEDUNG
POMPA BACK WASH  POMPA DOSING KOAGULAN
 POMPA TRANSMISI
 FAN
 POMPA DOSING SODA ASH
 POMPA BOOSTER  POMPA DOSING KAPORIT
 POMPA DISTRIBUSI
 POMPA SERVICE DI UNIT  KHLORINASI DENGAN GAS  SCADA
AIR BAKU, UNIT PRODUKSI, KHLORINASI DENGAN
UNIT DISTRIBUSI ELECTRO CHLORINASI
PEMASANGAN GENSET
 Pondasi genset.
 Pipa pembuang gas dan knalpot
(silencer)
 Ducting canvas untuk pembuangan
udara dari radiator diesel.
 Ventilasi rumah genset.
 Tangki solar harian.
 Tangki solar bulanan.
 Perpipaan solar dari tangki solar
bulanan ke tangki solar harian.
 Pompa solar ke tangki solar harian.
 Saluran kabel listrik.
 Control panel genset.
 Change Over Switch (COS).
 Grounding panel dan genset.
 Ruang genset cukup untuk operasi
dan pemeliharaan.
PERENCANAAN GENSET

BOQ
• Perhitungan Gambar :
• Pemilihan
kebutuhan daya • Genset
genset
listrik. • Pondasi genset Spek teknik :
• Tangki solar
• Fungsi genset • Panel kontrol • Diesel
harian
sebagai cadangan • Kabel listrik • Generator RAB /
• Tangki solar
listik PLN atau • Alat Ukur • Panel kontrol EE
bulanan
sebagai sumber • Tangki solar • Kabel listrik (Engineer’s
• Perpipaan solar
listrik utama. harian • Pondasi
dan pompa
• Alat ukur
Estimate)
• Pendinginan air • Tangki solar
solar
(radiator) / bulanan • Tangki solar
• Panel genset
pendinginan • Pompa solar • Pompa solar
• Kabel listrik
udara • Perpipaan solar
• Harga Satuan
• Analisa Harga
Satuan
GAMBAR KELISTRIKAN
GAMBAR KELISTRIKAN
PANEL LISTRIK /PANEL KONTROL MOTOR
INVERTER
DIRECT ON
STAR DELTA AUTO TRAFO SOFT STARTER (VARIABLE
LINE (DOL)
SPEED DRIVER)
KABEL LISTRIK
Kabel NYA Kabel NYM Kabel NYY Kabel NYFGbY Kabel Grounding

• Digunakan untuk kabel instalasi listrik • Merupakan kabel standar dengan


Kabel jenis ini rumah atau gedung dan sistem tenaga. tembaga sebagai penghantar
di gunakan untuk Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki berselubung PVC dan berisolasi PVC.
instalasi rumah dan lapisan isolasi PVC biasanya warna Kabel NYY memiliki lapisan isolator • Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY
putih atau abu"abu2, ada yang berinti PVC berwarna abu atau hitam yang digunakan untuk instalasi bawah
dalam instalasi rumah tanah, di dalam ruangan didalam
2, 3 atau 4. terdiri dari 2 sampai 4 kabel di
yang seringdi gunakan • Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua dalamanya. saluran " saluran dan pada tempat "
adalah NYA dengan lapis, sehingga tingkat keamanannya • Kabel NYY dapat digunakan untuk tempat terbuka dimana ganguan Kabel untuk pentanahan
ukuran 1,5 mm, 2 dan 2,5 lebih baik dari kabel NYA, harganya instalasi bawah tanah karena mekanis sangat dibutuhkan, atau (grounding)
lebih mahal dari NYA. mempunyai lapisan isolator yang untuk tekanan rentangan yang
mm • Kabel ini dapat dipergunakan lebih tebal, lebih kuat dari kabelNYM, tinggi selama dipasang dan
dilingkungan yang kering dan basah, dan tidak disukai tikus. Itu sebabnya dioperasikan.
namun tidak boleh ditanam di dalam harga kabel ini lebih mahal dari kabel
• Berukuran (3-4)x(10-150 mm2)
tanah. Kabel jenis ini hanya NYM.
direkomendasikan khusus untuk dengan tegangan kerja 600/1.000
instalasi tetap didalam bangunan yang Volt dan 3.500/6.000 volt.
dimana penempatannya bisa diluar/
didalam tembok ataupun di dalam pipa
conduit. 68
PEMASANGAN KABEL LISTRIK
1
4 Pemasangan kabel :
1. Konduit
2. Cable ladder
3. Cable tray/trunking
4. Cable duct
5
5. Cable trench.
2 6. Dalam tanah
7. Sambungan kabel
6

7
3
PERHITUNGAN UKURAN KABEL LISTRIK
DAYA LISTRIK
P = V . I √3 (KVA)
P = power motor (KVA)
V = tegangan motor
(Volt)
I = arus motor (Ampere)
• Ukuran diameter kabel
• Jenis kabel
 Besarnya arus listrik
dihitun dari besarnya daya
listrik motr

Pemasangan kabel :
• Dalam bangunan / gedung
• Di udara (digantung)
• Di dalam tanah
KEMAMPUAN HANTAR ARUS
GAMBAR DED
 POMPA INTAKE  POMPA DOSING KOAGULAN GAMBAR LISTRIK
 POMPA PENGURAS LUMPUR  POMPA DOSING SODA ASH  SINGLE LINE DIAGRAM
INTAKE  POMPA DOSING KAPORIT
 POMPA BACK WASH  THREE LINE DIAGRAM
 KHLORINASI DENGAN GAS
 POMPA AIR KOTOR SDB  KHLORINASI DENGAN ELECTRO  PANEL KONTROL (CUBCAL PLN,
 POMPA PENGURAS RUANG CHLORINASI PANEL GENSET, COS)
POMPA BACK WASH  LVMDP
 POMPA TRANSMISI  AC DALAM GEDUNG
 FAN  PANEL KONTROL MOTOR
 POMPA BOOSTER
 POMPA DISTRIBUSI  KABEL LISTRIK
 POMPA SERVICE DI UNIT AIR  GROUNDING
BAKU, UNIT PRODUKSI, UNIT  SCADA
DISTRIBUSI
 LAMPU DALAM GEDUNG
 PENGADUK KOAGULAN
 LAMPU PENERANGAN HALAMAN
 PENGADUK SODA
 STOP KONTAK
ASH/KAPUR TOHOR
 PENGADUK DESINFEKTAN
3. PEMBANGUNAN SPAM
PROSES PELAKSANAAN KONSTRUKSI SPAM
DED FINAL

PENUNJUKAN KONTRAKTOR POKJA, UPL, PPK

PPK, KONTRAKTOR,
PRE CONSTRUCTION MEETING (MC-0) SUPERVISOR

PEMBUATAN SHOP DRAWING KONTRAKTOR

EVALUASI DAN PERSETUJUAN SHOP DRAWING SUPERVISOR, PPK

PENGAJUAN PERSETUJUAN MATERIAL KONTRAKTOR, SUPERVISOR,


(APPROVAL MATERIAL) PPK

KONTRAKTOR, SUPERVISOR,
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PPK
KONTRAKTOR, SUPERVISOR,
TES PARSIAL INSTALASI PPK

KONTRAKTOR, SUPERVISOR,
UJI PENERIMAAN / KOMISIONING TEST PPK

KONTRAKTOR, SUPERVISOR,
SERAH TERIMA PENGELOLAAN SPAM PPK
PROSES PENGAWASAN KONSTRUKSI SPAM

Konsultan Kontraktor Konsultan Kontraktor Konsultan Kontraktor Konsultan Kontraktor


Supervisi Pelaksana
PPK Supervisi Pelaksana
PPK Supervisi Pelaksana PPK Supervisi Pelaksana PPK

Gambar, Pekerjaan SPAM


Penyusu Shop Pelaks UJI
RAB, Pekerja nan SPAM selesai dan siap
PCM Drawing Pekerj KOMISI
Spek an Start Shop terbangun ONING diserah
Drawing OK aan terimakan
konrak

KONSULTAN SUPERVISI
TEKNIK :
• VERIFIKASI PEMESANAN BARANG
KONTRAKTOR PELAKSANA: • PEMERIKSAAN BARANG DAN TEST
• PEKERJAAN SIPIL PABRIK
• PEKERJAAN PERPIPAAN • VERIFIKASI SPEK PEK. SIPIL
• PEKERJAAN MEKANIKAL • PENGAWASAN PELAKSANAAN
• PEKERJAAN ELEKTRIKAL PEKERJAAN
• BANGUNAN PENUNJANG • VERIFIKASI UJI MUTU PEKERJAAN
• UJI KOMISIONING
KEUANGAN :
• VERIFIKASI DATA KEUANGAN
• VERIFIKASI LAPORAN KEUANGAN
4. TAHAP PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN
a) SPMK, selambat-lambatnya 14 hari sejak
penandatanganan kontrak. Dalam SPMK
dicantumkan batas waktu selambat-lambatnya
dimulainya pekerjaan.
b) Rapat Persiapan Pelaksanaan/PCM (Pre
Construction Meeting), selambat-lambatnya 7 hari
sejak SPMK.
c) Program Mutu.
PRE CONSTRUCTION MEETING
 Rapat koordinasi mulai pelaksanaan pekerjaan : PPK, kontraktor, konsultan
supervisi.
 Perkenalan personil kontraktor, PPK, konsultan supervisi yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
 Scope pelaksanaan pekerjaan.
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
 Jadwal pengadaan, mobilisasi peralatan dan personil.
 Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan.
 Koordinasi dengan masyarakat dan Pemda setempat
 Program mutu.
 Shop drawing.
 Pengajuan persetujuan material (aproval material)
 Tata cara pelaksanaan proyek.
 Tata cara pelaporan pelaksanaan proyek.
 Prosedur K3.
 Tata cara Uji penerimaan / komisioning test.
PROGRAM MUTU
Secara umum paling tidak berisi :
 Informasi pengadaan barang/jasa.
 Organisasi proyek, pengguna dan penyedia
barang/jasa.
 Prosedur pelaksanaan pekerjaan.
 Prosedur instruksi kerja.
 Prosedur pengujian dan testing.
 Pelaksana kerja.
PROGRAM MUTU
Bangunan sipil :
 Pondasi bangunan (Berat
bangunan, daya dukung tanah,
konstruksi pondasi).
 Mutu beton.
 Mutu bahan beton (pasir, split,
semen, air).
 Mixed design.
 Rencana tahapan pengecoran
beton.
 Mutu pasangan batu, kayu, baja,
dll.
 Prosedur pengujian mutu beton.
 Prosedur pengujian kebocoran
reservoir.
 Pasangan batu kali, pasangan batu
merah, kayu, besi, galian, urugan,
dinding, lantai, atap bangunan,
genting, dll.
PROGRAM MUTU
Bangunan perpipaan :
 Mutu pipa dan accesories.
 Pengujian di pabrik, pengujian
(sampling) barang di lapangan.
 Prosedur pemasangan pipa dan
bangunan penunjang (jembatan pipa,
syphon).
 Prosedur pengujian dan testing
pemasangan pipa.
 Prosedur comissioning test.
 Spek teknis, merek, mutu, type dan
jumlah barang yang akan diadakan
diajukan berdasarkan data dalam
kontrak untuk diperiksa konsultan
supervisi dan mendapat persetujuan
PPK.
PROGRAM MUTU
Bangunan Mekanikal
Elektrikal :
 Mutu pompa, genset, panel listrik
dan peralatan lainnya: pengujian di
pabrik.
 Prosedur pemasangan pompa,
genset, panel listrik, dan peralatan
lainnya.
 Prosedur pengujian dan testing.
 Prosedur comissioning test.
 Spek teknik, merek, mutu, type dan
jumlah barang yang akan diadakan
diajukan berdasarkan data dalam
kontrak untuk diperiksa konsultan
supervisi dan mendapat persetujuan
PPK.
SHOP DRAWING
 Shop drawing disusun oleh kontraktor.
 Diperiksa dan dievaluasi oleh Konsultan supervisi.
 Disetujui oleh PPK.
 Substansi shop drawing :
 Gambar shop drawing (construction drawing).
 Spek teknik
 Volume (BOQ)
 Substansi (IPA, sipil, pipa, mekanikal, elektrikal,
scada).
 Shop drawing yang telah disetujui menjadi acuan
dalam pengadaan barang dan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
5. TAHAP PELAKSANAAN
PEKERJAAN
MOBILISASI
Mobilisasi paling lambat 30 hari sejak SPMK, meliputi :
 Mendatangkan peralatan.
 Mempersiapkan fasilitas sesuai dokumen kontrak.
 Mendatangkan personil/tenaga ahli.
 Mendatangkan peralatan pendukung
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENGADAAN PELAKSANAAN
PERIJINAN KONSTRUKSI
BARANG

PERPIPAAN : PERALATAN SCADA : BANGUNAN :


• IJIN PPK PERALATAN • UNIT AIR BAKU
• IMB • PIPA ELEKTRIKAL :
• ACCESORIES
MEKANIKAL : • UNIT PRODUKSI
• SIPPA • PANEL
• VALVE • GENSET • UNIT DISTRIBUSI
• IJIN CONTROL
• PNEUMATIC • POMPA
PEMASANGAN (TM, TR)
• POMPA PEKERJAAN :
PIPA VALVE • TRAFO.
• STREET BOX DOSING • SIPIL
• IJIN/KOORDINASI • LAMPU-
• KOMPRESOR • PERPIPAAN
DGN POLISI LAMPU
• BLOWER • MEKANIKAL
• KABEL
• CHLORINATOR • ELEKTRIKAL
• INSTRUMENT
• SURGE TANK • SCADA
ASI/ALAT
• FLOW METER
UKUR
• INSTRUMENTA PROSEDUR K3 :
• PENANGKAL
SI/ALAT UKUR
PETIR
SOP SUPERVISI PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pemeriksaan barang di pabrik.


 Pemeriksaan barang di lapangan.
 Supervisi pelaksanaan konstruksi dan pemasangan
barang di lapangan.
 Pemeriksaan pekerjaan selesai.
 Uji kualitas konstruksi.
 Uji penerimaan barang / komisioning test.
 Sertifikasi uji penerimaan.
Pemeriksaan Barang dan Test di Pabrik

MEKANIKAL: ELEKTRIKAL : PERPIPAAN :


 Genset.
• Panel listrik (MV Panel, LV • Pipa air baku.
 Pompa. Panel, Motor Control Panel).
 Kompresor. • Pipa transmisi
• Kabel.
 Blower. • Accesorie dan fitting (valve,
 Pompa Dosing. • Scada bend, tee, reducer,
 Motor pengaduk bahan giboult/dresser joint, dst)
kimia.
 Valve dan pneumatic valve.
ALAT UKUR : PERALATAN
 Khlorinasi.
• Flow meter.
LABORATORIUM
 Hoist Crane
KUALITAS AIR
• Water meter
PELAKSANAAN PEKERJAAN PIPA
 Sebelum pipa dikirim ke lapangan terlebih dahulu diadakan
pemeriksaan pabrik oleh petugas dari Satker/PPK, untuk
memeriksa barang di pabrik dan mengadakan test kualitas pipa
di pabrik. Hasil test dituangkan dalam BA Test di Pabrik dan
Sertifikat Test Pabrik.
 Jika pipa memenuhi spek teknik yang telah ditetapkan maka
pipa bisa dikirim ke lapangan.
 Setelah pipa sampai di lapangan, diambil sampling pipa secara
acak untuk dilakukan test kualitas pipa pada laboratorium
independent yang telah mempunyai sertifikasi untuk melakukan
test kualitas pipa. Hasil test kualitas pipa dituangkan dalam
sertifikat kualitas pipa.
 Setelah pipa dipasang dilakukan test tekanan, hasil test dibuat
BA Test yang dilampiri dengan foto dokumentasi.
 Setelah semua pipa selesai dipasang dilakukan komisioning test.
Hasil komisioning test dituangkan dalam BA Komisioning Test
PENYIMPANAN PIPA
 Pipa dan accessories yang sudah dikirim ke lapangan
disimpan dulu di gudang sebelum dipasang, untuk
menjaga keamanan.
 Sebaiknya pipa disimpan pada gudang tertutup,
terutama pipa PVC dan PE, karena pipa PVC dan PE
struktur bahannya akan berubah menjadi getas
(mudah pecah) jika terkena sinar matahari.
 Pipa dikirim ke lapangan untuk dipasang sesuai
dengan kebutuhan.
 Pencatatan pipa dan accessories yang masuk dan
keluar harus diadministrasikan dengan baik, sehingga
pada akhir pekerjaan bisa diketahui dengan pasti pipa
yang sudah dipasang dan belum dipasang.
PEMASANGAN PIPA
 Diperlukan ijin dari Instansi/kantor yang berwenang, misalnya
Dinas PU Kab/Kota, Dinas PU Prov, Balai Wilayah Jalan, untuk
pemasangan pipa, jembatan pipa, syphon pada jalur jalan yang
dilintasi pipa.
 Diperlukan ijin dari pihak lain yang dilintasi pipa (pemilik
lahan, kepala desa, dll).
 Perlu koordinasi dan kerja sama dengan Polisi dan Dinas
Perhubungan untuk mengatur arus lalu lintas pada jalur
pemasangan pipa.
 Diusahakan panjang galian pipa sesuai dengan kemampuan
pemasangan pipa setiap hari, sehingga setiap hari tidak ada
galian pipa yang terbuka, untuk menghindari kecelakaan lalu
lintas.
 Pemasangan pipa dicatat dalam laporan harian (lokasi
pemasangan, jenis, panjang dan diameter pipa, accessories, foto
dokumentasi).
 Setiap pemasangan pipa berhenti (karena istirahat malam atau
hal-hal yang lain) ujung pipa harus ditutup untuk melindungi
agar kotoran tidak masuk ke dalam pipa.
PEMASANGAN PIPA
 Pipa distribusi pada prinsipnya harus terletak dibawah
jalan/tanah.
 Kedalaman pemasangan pipa harus lebih dari 120 cm utk
pipa dengan diameter kurang dari 900 mm dan lebih dari
150 cm utk pipa yang diameternya lebih dari 1.000 mm.
Walaupun demikian ketentuan ini dapat diabaikan jika lalu
lintas dan beban lalu lintas bukan merupakan hal yang
harus diperhitungkan.
 Ketika kedalaman yang dibutuhkan tidak dapat diberikan,
sehubungan dengan kondisi tempat yang tidak dapat
diganggu dan beban lalu lintas yang harus diperhitungkan,
maka pipa harus dilindungi oleh beton bertulang yang
mengisolasinya.
 Pada jalan yang tidak begitu lebar, harus dihindari
pemasangan pipa yang tepat dibawah roda kendaraan.
PEMASANGAN PIPA
 Setiap pemasangan pipa sepanjang 500 m dilakukan test
tekanan pipa.
 Setiap percabangan pipa dipasang valve untuk mengatur
aliran.
 Dipasang fasilitas pengurasan pipa (wash out) yang cukup
untuk keperluan pengurasan jaringan pipa.
 Setiap valve dipasang box street diatasnya untuk
mengoperasikan valve.
 Pipa dan accessories yang terpasang digambar dalam As
Built Drawing (Gambar Pelaksanaan). Gambar
pelaksanaan ini akan dipakai sebagai acuan untuk
mengoperasikan dan memelihara jaringan pipa. Gambar
pelaksanaan disusun oleh Kontraktor, diperiksa oleh
Konsultan Supervisi/Direksi pelaksanaan dan disetujui
oleh PPK/ Kasatker.
UJI MUTU PEKERJAAN

 Pekerjaan Sipil.
 Pekerjaan Perpipaan.
 Pekerjaan Mekanikal.
 Pekerjaan Elektrikal.
 Proses SPAM.
 SCADA.
SUBSTANSI UJI PEKERJAAN SIPIL
 Mixed Design Beton dan Ready Mixed.
 Uji Mutu Besi Beton.
 Uji Kubus Beton.
 Uji Mutu Pile.
 Uji pondasi (bangunan bawah).
 Uji mutu beton.
 Uji kebocoran beton (IPA, Resevoir).
 Uji settlement (IPA, Reservoir).
SUBSTANSI UJI PEKERJAAN PERPIPAAN

 Uji mutu pipa di pabrik.


 Kualitas pemasangan pipa dan perbaikan jalan
kembali.
 Uji test hidrostatis pipa.
 Prosedur Uji.
SUBSTANSI UJI PEKERJAAN MEKANIKAL
 Genset.
 Pompa (intake, back wash,
transfer, distribusi).  Uji mutu di pabrik.
 Pompa dosing.  Uji operasi.
 Kompresor.  Uji kinerja.
 Blower.  Uji penerimaan
 Surge tank. (commissioning test)
 Pneumatic valve.
 Sistem chlorinasi.
 Instrumentasi / alat ukur.
PERUBAHAN KEGIATAN PEKERJAAN
Bila terjadi perbedaan yang signifikan antara kondisi
lapangan dengan dokumen kontrak, maka dapat
dilakukan perubahan kontrak yang meliputi :
 Menambah/mengurangi volume pekerjaan.
 Menambah/mengurangi jenis pekerjaan.
 Mengubah spek sesuai lapangan.
 Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10 % dari
kontrak awal, dengan perintah perubahan secara
tertulis oleh PPK.
6. UJI PENERIMAAN
(COMMISSIONING TEST)
Prosedur Uji Komisioning
UJI FUNGSIONAL UJI OPERASIONAL UJI KINERJA UJI PENERIMAAN
UJI PABRIK
(TRIAL TEST) (RUNNING TEST) (COMMISSIONING TEST) (ACCEPTANCE TEST)
(FACTORY TEST)
(selesai dipasang) (setelah uji fungsi) (setealah uji operasional) (setelah uji kinerja)

1 2 3 4 5

• Uji/test pabrik. • Uji fungsi masing2 • Uji operasional untuk Uji Kinerja untuk menguji Penerimaan
peralatan/ mesin mengetahui apakah kinerja individu/ setiap /Komisioning adalah uji
• Sertifikat test pabrik kinerja selama 3 hari
semua peralatan bisa peralatan yang dipasang
• Uji grounding.
berfungsi dengan baik. untuk dibandingkan dengan
• Uji tahanan kumparan spek teknik yang telah
motor ditentukan.
SUBSTANSI UJI PROSES SPAM
 Bangunan intake (kapasitas dan kualitas air baku).
 Bangunan ipa (kapasitas dan kualitas ipa) :
 proses pembubuhan koagulan.
 proses filtrasi.
 proses back washing.
 proses pengurasan lumpur dari bak sedimentasi.
 proses pemompaan air lumpur ke SDB.
 proses desinfeksi.
 Reservoir penampung hasil produksi (sump well) : kapasitas, kualitas.
 Pompa transfer (kapasitas dan kualitas pompa transfer).
 Kapasitas pengaliran air curah di off take dengan pompa dan sitem gravitasi.

UJI PROSES SPAM DILAKUKAN DENGAN :


 Scada.
 Manual.
 Perpindahan operasi dari manual ke scada.
 Perpindahan operasi dari scada ke manual.
SUBSTANSI UJI SCADA
 Bangunan intake :
 Pompa.
 Surge tank.
 Flow meter
 Unit produksi (ipa) :
 Koagulasi
 Flokulasi
 Sedimentasi.
 Filtrasi
 Pompa back wash
 Reservoir produksi
 Unit distribusi :
 Pompa transfer
 Flow meter transfer
 Surge tank
 Reservoir
 Pompa distribusi.
 Flow meter distribusi.
SUBSTANSI UJI PEKERJAAN ELEKTRIKAL
 Panel PLN.
 LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel).
 Distribution Panel (Control Panel).
 Grounding.
 Tahanan kumparan motor pompa (megger test).
 Penangkal petir.
 Scada.
 Fire Alarm
 Fire Hydrant
 Instalasi lampu dan Stop kontak
SUBSTANSI UJI PEKERJAAN MEKANIKAL
 Genset
 Pompa
 Pompa dosing
 Mixer (motor pengaduk)
 Blower
 Kompressor
 Surge tank (hidrofor)
 Hoist chain/crane
 Instrumentasi/alat ukur.
AS BUILT DRAWING
 As built drawing (gambar pelaksanaan) disusun oleh
kontraktor.
 Diperiksa dan dievaluasi oleh Konsultan supervisi.
 Disetujui oleh PPK.
 Substansi as built drawing :
 Gambar pelaksanaan (construction drawing).
 Spek teknik
 Volume (BOQ)
 Substansi (IPA, sipil, pipa, mekanikal, elektrikal,
scada).
 As built drawing yang telah disetujui menjadi acuan
dalam operasi dan pemeliharaan SPAM.
7. SOP OPERASI DAN
PEMELIHARAAN SPAM
SOP OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM
SOP Unit Air Baku SOP Unit Distribusi
a SOP Pengoperasian Intake
b SOP Pemeliharaan Intake
a SOP Pengoperasian Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum
c SOP Penanggulangan Darurat Untuk Air Baku b SOP Pemeliharaan Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum
d SOP Pengoperasian Pipa Transmisi Air Baku c SOP Penanganan Kebocoran
e SOP Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku
f SOP Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal
d SOP Pengaturan Tekanan
g SOP Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal e SOP Pengurasan Pipa
f SOP Penangglangan Gangguan Pengaliran
SOP Unit Produksi
a SOP Pengoperasian IPA g SOP Pengoperasian Reservoir
b SOP Pemeliharaan IPA h SOP Pengoperasian Mekanikal Elektrikal
c SOP Pengoperasian Pra Sedimentasi
i SOP Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal
d SOPPemeliharaan Pra Sedimentasi
e SOP Pengoperasian dan Pengolahan Lumpur
f SOP Pemeliharaan Bangunan Pengolahan Lumpur
g SOP Pengoperasian Instalasi Desinfeksi
h SOP Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal
i SOP Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal
8. PELAPORAN DAN
DOKUMENTASI PROYEK
PELAPORAN
 Laporan Harian.
 Laporan Mingguan.
 Laporan bulanan.
 Progress Fisik.
 Laporan Komisioning Test.
BUKU HARIAN DAN LAPORAN HARIAN
Kontraktor wajib membuat buku harian sebagai bahan laporan harian
pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan. Buku harian harus
disetujui Konsultan Supervisi (bila ada) dan Direksi Pekerjaan.
Laporan harian berisi :
 Kuantitas dan macam bahan yang ada.
 Penempatan tenaga kerja.
 Jumlah, jenis dan kondisi peralatan.
 Kuantitas pekerjaan.
 Keadaan Cuaca.
 Catatan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan.
 Laporan mingguan merupakan rangkuman dari laporan harian, dan
berisi kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu beserta
hal-hal yang perlu disampaikan.
 Laporan bulanan merupakan rangkuman dari laporan mingguan
dalam periode satu bulan.
DOKUMENTASI
 Foto (soft copy, hard copy).
 Video.
 Dokumen penting lainnya yang terkait.
DOKUMEN PEKERJAAN SELESAI 100%
1. Kontrak, Addendum, Amandemen
2. Laporan Progres Fisik 100 %.
3. BA Pemeriksaan Fisik 100 %.
4. BA Komisioning Test.
5. As built drawing (gambar pelaksanaan).
6. Dokumentasi (foto, video).
7. Buku petunjuk Operasi dan Perawatan SPAM.
8. Buku Manual (pabrik) Petunjuk Pemasangan,
Operasi, Perawatan, Trouble Shooting (cara
mengatasi masalah operasional) peralatan (terutama
peralatan mekanikal dan elektrikal)
9. SERAH TERIMA PEKERJAAN
SERAH TERIMA PEKERJAAN
 Setelah pekerjaan selesai 100 %, kontraktor mengajukan permintaan secara
tertulis untuk dilakukan serah terima pekerjaan dilampiri dengan Laporan
progres fisik 100 %.
 Satker melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah selesai,
dituangkan dalam BA Pemeriksaan Pekerjaan 100 %.
 Pekerjaan dinyatakan selesai 100 % jika :
 Pekerjaan pengadaan dan pemasangan SPAM sesuai dengan kontrak telah
selesai dilaksanakan.
 Pekerjaan reservoir telah dilakukan uji mutu beton dan test kebocoran.
 Pekerjaan perpipaan telah dilakukan test tekanan pipa terpasang.
 Pekerjaan ME telah dilakukan individual test dan running test.
 Pekerjaan IPA telah dilakukan test kebocoran dan running test.
 Telah dilakukan komisioning test terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan.
 As built drawing (gambar pelaksanaan) telah dibuat dan telah disetujui
Satker.
 Petunjuk operasi dan perawatan SPAM terbangun telah disusun.
 Buku manual operasi dan perawatan dari masing-masing peralatan
(terutama pekerjaan ME) telah disiapkan.
SERAH TERIMA PEKERJAAN (lanjutan)
 Fisik 100 % dibayar 95 %, sedangkan 5 % merupakan retensi selama
masa pemeliharaan.
 Atau dibayar 100 % dengan jaminan bank 5 %.
 Kontraktor wajib memelihara pekerjaan selama masa pemeliharaan.
 Setelah masa pemeliharaan berakhir, kontraktor mengajukan
permintaan secara tertulis kepada Satker untuk penyerahan akhir.
 Satker wajib menerima penyerahan akhir (FHO) setelah semua
kewajiban selama masa pemeliharaan dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
 Bila kontraktor tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya,
maka retensi bisa dipergunakan untuk biaya perbaikan atau
mencairkan jaminan bank.
 As built drawing diserahkan pada saat PHO.

Anda mungkin juga menyukai