Anda di halaman 1dari 16

Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi

Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

BAB V
PEMETAAN JARINGAN IRIGASI

5.1. PEMETAAN JARINGAN IRIGASI CERUCUK

Dari hasil pengolahan data dan input data primer pada lokasi Daerah irigasi Cerucuk,
panjang total saluran irigasi tersier tersebut ± 5.399,07 m. Keseluruhan jaringan irigasi
terhubung dengan jaringan irigasi primer.

Untuk lebih jelas keseluruhan jarangan irigasi di Daerah Irigasi Cerucuk dapat dilihat pada
peta 5.1.

Gambar 5.1. Peta Jaringan Irigasi Cerucuk

STA

STA

STA
STA

Jaringan Irigasi Tersier


Sada Jumlah
No Semi
p Tanah Teknis Total (M)
Teknis
1 5 959,97 145,22 181,12 1286,31
2 7 951,98 0,00 0,00 951,98
3 8 395,95 0,00 184,99 580,94
4 9 185,24 316,56 128,12 629,92
5 10 707,23 330,31 287,58 1325,12
STA 6 11 423,77 149,13 51,90 624,80
Jumlah 3624,14 145,22 181,12 5399,07

STA

5.2. INPUT DATA JARINGAN IRIGASI

Jaringan Irigasi masing-masing jaringan hasil pengolahan dan input data primer dan data
sekunder menampilkan beberapa layer dan data informasi serta keterangan koordinat dari
lokasi yang dipilih. adalah sebagai berikut:

Laporan Akhir Bab 5 - 1


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial
Gambar 5.2. Peta Jaringan Irigasi Tiap STA

Laporan Akhir Bab 5 - 2


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

Laporan Akhir Bab 5 - 3


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

Laporan Akhir Bab 5 - 4


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

Laporan Akhir Bab 5 - 5


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

5.3. PEMETAAN KONDISI JARINGAN IRIGASI

Dari hasil survey yang telah dilakukan oleh tim konsultan, dan dilakukan proses digitasi
pada aplikasi QGIS hampir seluruh lokasi, panjang jaringan irigasi DI Cerucuk berupa
tanah yaitu ± 3624,14 meter, Semi Teknis ± 941,22 meter dan teknis ± 833,71 meter.
Total keseluruhan panjang saluran baik yang berupa tanah, semi teknis maupun teknis
adalah ± 5399,07 meter.

Laporan Akhir Bab 5 - 6


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial
Gambar 5.3. Peta Kondisi Jaringan Irigasi

Laporan Akhir Bab 5 - 7


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

Laporan Akhir Bab 5 - 8


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

Laporan Akhir Bab 5 - 9


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

Laporan Akhir Bab 5 - 10


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

Laporan Akhir Bab 5 - 11


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

5.4. PEMETAAN USULAN KEGIATAN JARINGAN IRIGASI

Peta Usulan Jaringan Irigasi di masing-masing sadap hasil pengolahan dan input data
primer menampilkan beberapa layer dan data informasi serta keterangan dari lokasi yang
dipilih. adalah sebagai berikut:

Laporan Akhir Bab 5 - 12


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial
Gambar 5.4. Peta Usulan Jaringan Irigasi Cerucuk

Laporan Akhir Bab 5 - 13


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

Tabel 5.1. Tabel Lokasi Usulan dan Sumber Dana


Desa Curug Barang
Kecamatan Cipeucang
Sadap 5
No Nomenklatur Gambar Panjang (m) Kriteri Kerusakan Usulan Tahun Sumber Anggaran

Gambar 1 Retak

Star X Star Y Terkelupas

106° 01' 36.9904" E 6° 21' 53.5680" S Berlubang < 0,40 m Pembangunan


1 3,91 Talang (No. Gbr 2019 APBD I
End X End Y Berlubang > 0,40 m 1)
106° 01' 37.3471" E 6° 21' 55.6663" S √ Roboh

√ Menggunakan pipa

Ket : Talang Tinggi Roboh dan diganti dengan pipa ± 3,91 meter

Gambar 3 Retak

Star X Star Y √ Terkelupas

106° 01' 37.1759" E 6° 21' 54.2289" S Berlubang < 0,40 m Perbaikan Lining
2 18,98 2019 APBD I
End X End Y Berlubang > 0,40 m (No Gbr 2-5)

106° 01' 37.1607" E 6° 21' 54.2001" S Roboh

Ket : Lining terkelupas apabila dibiarkan akan mengakibatkan pasangan batu lining akan rusak

Gambar 4 Retak

X Y Terkelupas

106° 01' 37.2243" E 6° 21' 54.2990" S Berlubang < 0,40 m


3 1,00 Pembuatan Pintu Air 2019 APBD I
Berlubang > 0,40 m

Roboh

√ Tidak Ada Pintu

Ket : Lining dibuat lubang untuk mengaliri empang dan sawah tetapi tidak diberi pintu sehingga akan mengurangi aliran air ke hlir

Gambar 8 Retak

Star X Star Y Terkelupas

106° 01' 37.2698" E 6° 21' 54.7665" S Berlubang < 0,40 m Pembangunan


4 22,69 Lining Sampai 2020 APBD I
End X End Y Berlubang > 0,40 m Petakan Sawah

106° 01' 38.0841" E 6° 21' 55.3368" S Roboh

√ Saluran Terputus

Ket : Saluran terputus dan dipenuhi sampah pada saluran sumber airnya tidak diberi pintu sehingga air akan terbuang

Gambar 5 √ Retak

X Y Terkelupas

106° 01' 37.2698" E 6° 21' 54.7665" S Berlubang < 0,40 m


5 0.8 Pembuatan Pintu Air 2019
Berlubang > 0,40 m

Roboh

√ Tidak Ada Pintu

Ket : Saluran Pembagi tidak menggukana pintu sehingga air terbagi dan terus mengalir kedua arah saluran

Gambar 9 Retak

X Y Terkelupas
Pembangunan
106° 01' 37.4231" E 6° 21' 56.5318" S Berlubang < 0,40 m Mercu tetap
6 1X 1 2019 APBD I
√ Berlubang > 0,40 m (Celah
Trapesium)
Roboh

Ket : Sadap tidak memiliki pintu dan kondisi berlubang sengga terjadi kebocoran, air menggenang di lahan yang lebih rendah

Laporan Akhir Bab 5 - 14


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

No Nomenklatur Gambar Panjang (m) Kriteri Kerusakan Usulan Tahun Sumber Anggaran

Gambar 17 Retak

Star X Star Y Terkelupas

106° 01' 37.4378" E 6° 21' 57.0035" S Berlubang < 0,40 m Pembangunan


7 133,94 Lining (No. Gbr 2019 APBD I
End X End Y Berlubang > 0,40 m 10-17)
106° 01' 37.5710" E 6° 21' 57.6677" S Roboh

√ Tdk Terpeliharan

Ket : Saluran irigasi tersier tidak terpelihara (banyak tanaman yang menghalangi aliran air, terjadi sedimentasi saluran

Gambar 23 Retak

Star X Star Y Terkelupas

106° 01' 36.9232" E 6° 22' 05.7726" S Berlubang < 0,40 m Pembangunan


8 147.3 Lining (No. Gbr 2019 APBD I
End X End Y Berlubang > 0,40 m 17-23)
106° 01' 36.7749" E 6° 22' 06.8244" S Roboh

√ Tdk Terpeliharan

Ket : Saluran irigasi tersier tidak terpelihara (banyak tanaman yang menghalangi aliran air, terjadi sedimentasi saluran

Gambar 12 Retak

X Y Terkelupas

106° 01' 37.7517" E 6° 21' 57.9009" S Berlubang < 0,40 m Pembangunan


9 133,94 Lining (No. Gbr 2019 APBD I
Berlubang > 0,40 m 10-17)

Roboh

√ Tdk Terpeliharan

Ket : Saluran irigasi tersier tidak terpelihara saluran terkikis air dikarenakan kondisi tanah lembek mudah terkikis oleh air

Gambar 27 Retak

X Y Terkelupas
Pembangunan
106° 01' 36.0342" E 6° 22' 08.0474" S Berlubang < 0,40 m Lining dan Box
10 114,41 pembagi dan 2019 APBD I
Berlubang > 0,40 m Pembuang (No.
Gbr 23-27)
Roboh

√ Saluran Terputus

Ket : Saluran irigasi tersier terputus dan langsung masuk ke saluran primer sehingga air tidak dapat mengairi sawah sekitarnya

No Nomenklatur Gambar Panjang (m) Kriteri Kerusakan Usulan Tahun Sumber Anggaran

Gambar 34 √ Retak

Star X Star Y Terkelupas

106° 01' 35.7933" E 6° 21' 54.9212" S Berlubang < 0,40 m Perbaikan Lining
11 17,14 2018 APBD I
End X End Y Berlubang > 0,40 m (No Gbr 33-36)

106° 01' 35.7298" E 6° 21' 55.1771" S √ Roboh

Ket : Saluran irigasi tersier roboh akibat usia dinding lining yang sudah lama tidak dipelihara

Gambar 37 √ Retak

X Y Terkelupas Satu Sisi


Perbaikan dan
106° 01' 35.2822" E 6° 21' 55.7979" S Berlubang < 0,40 m Satu Sisi
12 45,35 2019 APBD I
Berlubang > 0,40 m Pembangunan
Lining (No. Gbr
Roboh 37-39)

Ket : Saluran irigasi tersier retak terbelah apabila didiamkan lining akan roboh

Gambar 38 Retak

Star X Star Y Terkelupas Satu Sisi


Perbaikan dan
106° 01' 35.1960" E 6° 21' 56.4574" S Berlubang < 0,40 m Satu Sisi
13 45,35 2019 APBD I
End X End Y Berlubang > 0,40 m Pembangunan
Lining (No. Gbr
106° 01' 35.1662" E 6° 21' 56.5759" S √ Roboh 37-39)

Ket : Saluran irigasi tersier roboh sehingga berakibat aliran air terhambat

Laporan Akhir Bab 5 - 15


Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
Pekerjaan Pembuatan Peta Geospasial

No Nomenklatur Gambar Panjang (m) Kriteri Kerusakan Usulan Tahun Sumber Anggaran

Gambar 39 Retak

Star X Star Y Terkelupas

106° 01' 35.1130" E 6° 21' 56.7561" S Berlubang < 0,40 m Pembangunan


14 82.726,00 Lining Satu Sisi 2019 APBD I
End X End Y Berlubang > 0,40 m (No. Gbr 39-44)
106° 01' 34.9465" E 6° 21' 57.3481" S √ Roboh

Ket : Saluran irigasi tersier roboh sehingga berakibat aliran air terhambat mengalami kebocoran

Gambar 40 Retak

X Y Terkelupas

106° 01' 34.8317" E 6° 21' 57.7585" S Berlubang < 0,40 m Pembangunan


15 82.726,00 Lining Satu Sisi 2019 APBD I
Berlubang > 0,40 m (No. Gbr 39-44)
Roboh

√ Tdk Terpelihara

Ket : Saluran irigasi tersier tidak terpelihara saluran dipenuhi dengan sampah plastik sehingga aliran air akan terhambat

Gambar 50 Retak

X Y Terkelupas

106° 01' 33.7602" E 6° 22' 01.2535" S Berlubang < 0,40 m Pembangunan


16 79,58 Lining (No. Gbr 2019 APBD I
Berlubang > 0,40 m 44-50)

Roboh

√ Sedimentasi

Ket : Sadap tidak memiliki pintu & terjadi sedimen sepanjang Saluran irigasi tersier sehingga air tidak mengalir pada saat debit rendah

Gambar 55 Retak

Star X Star Y Terkelupas

106° 01' 33.4339" E 6° 22' 02.5293" S Berlubang < 0,40 m Pembangunan


17 15,82 Lining (No. Gbr 2019 APBD I
End X End Y Berlubang > 0,40 m 51-53)

106° 01' 33.3529" E 6° 22' 03.3613" S Roboh

√ Sedimentasi

Ket : Terjadi penyempitan saluran irigasi diakibatkan terhalang pohon dan terjadi sedimen sehingga air tidak mengalir

Gambar 63 Retak

Star X Star Y Terkelupas

106° 01' 32.7819" E 6° 22' 09.2340" S Berlubang < 0,40 m Pembangunan


18 484,74 Lining (No. Gbr 2019 APBD I
End X End Y Berlubang > 0,40 m 50-79)
106° 01' 32.6860" E 6° 22' 09.7710" S Roboh

√ Sedimentasi

Ket : Saluran irigasi tidak terpelihara akibat sedimen sehingga air tidak dapat mengalir

Gambar 76 Retak

Star X Star Y Terkelupas

106° 01' 31.3074" E 6° 22' 11.7100" S Berlubang < 0,40 m Pembangunan


19 484,74 Lining (No. Gbr 2019 APBD I
End X End Y Berlubang > 0,40 m 50-79)
106° 01' 30.1728" E 6° 22' 14.2562" S Roboh

√ Sedimentasi

Ket : Saluran irigasi tidak terpelihara akibat sedimen sehingga air tidak dapat mengalir

Laporan Akhir Bab 5 - 16

Anda mungkin juga menyukai