Multikreasi Engineering
LAPORAN
PENDAHULUAN
Bab 5
5.1 Umum
Sesuai dengan kerangka acuan tugas, Lingkup pekerjaan konsultan dapat disusun
dalam rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan :
Pekerjaan persiapan
Pekerjaan Perencanaan Teknis jalan yang terdiri dari :
o Tahap Pengumpulan Data Lapangan
o Tahap Analisa Data, Desain dan Penyiapan Gambar Desain
o Tahap pengadaan Dokumen Lelang
Pekerjaan Penyusunan Laporan
5.2 Persiapan
Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan akan mengadakan konsultasi dahulu
dengan Kepala Dinas, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai ruas-ruas jalan
yang akan ditangani.
Konsultan akan berusaha pula untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi
ruas jalan yang akan disurvai, sehingga dapat dipersiapkan hal-hal yang akan
diperlukan dalam pelaksanaan survei disetiap ruas jalan.
5- 1
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
5- 2
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
MOBILISASI TENAGA
SPMK/ MULAI DAN ALAT
KONTRAK
RENCANA KERJA
PENGUMPULAN DATA
PENUNJANG TIDAK
DISKUS
I
YA
YA
TIDAK
DISKUS
A I
Peta jaringan jalan, berisi informasi jaringan jalan yang sudah ada beserta batas-
batas wilayah dengan skala 1:1000000 s/d 1:500000 yang diterbitkan oleh
Departemen pekerjaan umum.
Peta topografi, berisi informasi topografi dengan skala 1:250000 s/d 1:25000 yang
diterbitkan oleh Jawatan Topografi AD (JANTOP).
Peta geologi, berisi informasi geologi dengan penjelasan formasi batuan, proses
pembentukan, serta struktur geologi dengan skala 1:250000 yang diterbitkan oleh
Direktorat geologi departemen pertambangan.
Peta udara, berisi informasi penyebaran formasi batuan , penyebaran vegetasi,
permukiman, dan lain sebagainya.
5- 3
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Peta rupa bumi, berisi informasi tata-guna lahan juga topografi skala 1:50000,
yang diterbitkan oleh BAKOSURTANAL.
Meliputi data-data angin, suhu, kelembaban udara , curah hujan dan lain yang
diterbitkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika setempat. Data peta curah hujan
untuk daerah yang belum ada stasium BMG.
5- 4
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
PENGAMATAN LAPANGAN
A Kondisi lapis perkerasan skala RCI
Kondisi bangunan fasilitas jalan (drainase jalan,
penguat/ pengaman tebing timbunan/galian,
pengaman/ rambu2
Komponen jalan (jalur lalu-lintas, median/
pemisah jalur, bahu jalan,kurb,trotoar,dll)
PENGUKURAN
Trase jalan (koordinat,elevasi)
Lebar jalur lalu-lintas
Lebar bahu
Lebar median
Ukuran fasilitas drainase (jembatan pendek/
gorong2, saluran)
Penguat/pengaman tebing galian/timbunan
Komponen jalan (jalur lalu-lintas, median/
pemisah jalur, bahu jalan,kurb,trotoar,dll)
PENGUJIAN LAPANGAN
Daya dukung tanah bawah permukaan/sub-grade
(CBR) dengan DCP
Pengujian lendutan balik konstruksi perkerasan
(D) dengan BB
PENGOLAHAN DATA
Geometrik jalan
Konstruksi perkerasan (untuk mengolah data
digunakan bantuan perangkat lunak (soft
ware) RDS.
Komponen jalan
Fasilitsa jalan (drainase, penguat/pengaman
tebing timbunan/galian)
Gambar 5. 3 Bagan alir kegiatan pengumpulan data lapang dan analisa data
Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan di lapangan beserta pendekatan dan metodologi
pelaksanaannya dijelaskan pada uraian-uraian berikut ini.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai lendutan balik dari
konstruksi perkerasan jalan yang beraspal. Pemeriksaan akan dilakukan dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
5- 5
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
1) truk yang ditumpangi akan dibebani beban gandar belakang sebesar 8,2 ton
dengan tekanan angin ban 80 psi.
2) Pengukuran beban gandar belakang akan dilakukan dengan menggunakan
jembatan timbang atau dengan alat alain yang telah terbukti dapat dipakai untuk
pengukuran beban gandar dan hasil pengukuran beban gandar akan dicatat
dengan jelas pada formulir pemeriksaan benkelmen beam.
3) Alat Benkelmen Beam yang dipakai akan mempunyai ukuran standar, misalnya
perbandingan batang 1 : 2.
Dimensi geometrik dari Benkelmen Beam harus dicatat dengan jelas pada formulir
pemeriksaan (Form : DL 2.1.1.)
4) Alat pembaca (dial Gauge) lendutan harus dalam kondisi yang baik dan skala
ketelitian pembacaan jarum penunjuk harus jelas dan dicatat dalam formulir
pemeriksaan (form : DL 2.1.1.)
5) Pemeriksaan lendutan balik harus dilakukan dengan interval pemeriksaan setiap
200 meter sepanjang ruas jalan beraspal yang ditetapkan.
6) Selama pemeriksaan, Konsultan akan mencatat hal-hal khusus yang dijumpai
seperti kondisi drainase, nama daerah yang dilalui, cuaca, waktu peninggian
permukaan jalan dan sebagainya.
7) Lokasi awal dan akhir akan dicatat pula dengan jelas mengenai patok kilometer
(Km) dan Sta-nya.
8) Semua data yang diperoleh dicatat dalam formulir pemeriksaan Bekelmen Beam
DL 2.1.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai CBR lapisan tanah dasar yang dilakukan
pada ruas-ruas jalan yang belum diaspal, seperti jalan tanah, jalan kerikil atau jalan
aspal yang telah rusak hingga tampak lapisan pondasinya.
5- 6
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Pemeriksaan dilakukan juga pada bagian yang diduga akan ada pelebaran
samping.
Ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada seperti lapisan sirtu,lapisan
telford, lapisan pasir sebagainya akan dicatat selama pengamatan berlangsung.
Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan tanah dasar,
kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat keras (lapisan batuan)
Selama pemeriksaan akan dicatat pula keadaan-keadaan khusus yang perlu
diperhatikan seperti timbunan, kondisi drainase, cuaca, waktu dan sebagainya.
Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan akan dicatat secara jelas.
Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini, dicatat dalam formulir standar DCP
(Form : HR2.2.1 dan HR 2.2.2.).
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data umum mengenai
perkerasan yang ada dan kondisi geometrik jalan yang bersangkutan. Pemeriksanaan
dilakukan dengan metode yang disederhanakan, yaitu dengan mencatat kondisi rata-
rata setiap 1,0 kilometer selama berkendaraan dan mengisikan dalam formulir.
5- 7
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
7) Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometri jalan minimal satu buah foto
per-kilometer.
8) Foto ditempel pada formulir dengan mencantumkan hal-hal yang diperoleh seperti
nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto dan tinggi petugas yang
memegang nomor Sta.
Tabel 6 . 1 Road Condition Indeks
RCI Kondisi Visual Type Permukaan Tipikal
8 – 10 Sangat rata dan halus Hotmx (AC dan HRS) yang baru dibuat/
ditingkatkan dengan beberapa lapisan aspal.
7–8 Sangat baik dan umumnya rata Hotmix setelah dipakai beberapa tahun atau
lapisan hotmix diatas penetrasi MacAdam
6–7 Baik Lapis tipis lama dari Hotmix, Nacas / lasbutag
baru
5–6 Cukup, sedikit/ tidak ada lubang, Penetrasi MacAdam, Lasbutag baru, Lasbutag
permukaan jalan tidak rata setelah pemakaian beberapa tahun
4–5 Jelek, kadang-kadang ada lubang, Penetrasi MacAdam setelah pemakaian 2 atau 3
permukaan tidak rata tahun, jalan kerikil yang kurang terpelihara
3–4 Rusak, bergelombang, banyak lubang Penetrasi MacAdam lama, Latasbum lama, jalan
kerikil yang kurang terpelihara.
2–3 Rusak berat, banyak lubang dan Semua type perkerasan yang diabaikan lama
seluruh daerah perkerasan hancur sekali
2 Tidak dapat dilewati kecuali oleh Jeep Jalan-jalan tanah dengan drainase yang jelek,
4 WD semua type permukaan jalan yang diabaikan
sama sekali
1. Pekerjaan Pengukuran.
Pengukuran ini maksudkan untuk menetapkan posisi dari titik awal proyek terhadap
koordinat maupun elevasi triangulasi, agar pada saat pengukuran untuk pelaksanaan
(stake out) mudah dilakukan.
Data koordinat dan ketinggian titik triangulasi diperoleh dari jawatan Topografi
angkatan darat (JANTOP-AD) atau dari BAKOSURTANAL. Referensi ketinggian titik
triangulasi adalah permukaan laut rata-rata, sedangkan data koordinat triangulasi
5- 8
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
berupa koordinat geografis lintang dan bujur dalam sistem koordinat UTM (Universal
Transverse Mercator) yang kemudian ditransformasi ke dalam sistem koordinat
Cartesian (x, y).
Pengukuran pengikatan dilakukan dari titik triangulasi terhadap salah satu titik pada
kerangka dasar horizontal/vertikal utama, agar seluruh daerah pemetaan berada
dalam satu sistem referensi yang sama. Apabila titik triangulasi tidak ada/berada
jauh sekali dari lokasi proyek, maka dapat digunakan titik referensi lokal.
2. Orientasi Medan
Sebagai langkah awal setelah tim tiba di Base Camp lapangan adalah melakukan
orientasi medan yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Melacak letak dan kondisi existing BM (BM yang telah terpasang sebelumnya) dan
pilar beton lainnya yang akan dimanfaatkan sebagai titik-titik kontrol pengukuran.
Penghimpunan Tenaga Lokal (TL) yang diambil dari penduduk sekitar lokasi.
5- 9
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
BM dipasang di tempat yang stabil, aman dari gangguan dan mudah dicari. Setiap
BM akan difoto, dibuat deskripsinya, diberi nomor dan kode. Penentuan koordinat
(x, y, z) BM dilakukan dengan menggunakan pengukuran GPS, poligon dan sipat
datar. Pada setiap pemasangan BM akan dipasang CP pendamping untuk
memudahkan pemeriksaan.
BM harus dipasang pada jarak setiap 2,5 km sepanjang jalur poligon utama
atau cabang. Patok beton tersebut harus ditanam ke dalam tanah sepanjang
kurang lebih 50 cm (yang kelihatan di atas tanah kurang lebih 20 cm)
ditempatkan pada daerah yang lebih aman dan mudah dicari. Pembuatan
tulangan dan cetakan BM dilakukan di Base Camp. Pengecoran BM dilakukan
dilokasi pemasangan. Pembuatan skets lokasi BM untuk deskripsi. Pemotretan
BM dalam posisi "Close Up", untuk lembar deskripsi BM.
Baik patok beton maupun patok-patok polygon diberi tanda benchmark (BM)
dan nomor urut, ditempatkan pada daerah yang lebih aman dan mudah
pencariannya.
Untuk patok kayu harus dibuat dari bahan yang kuat dengan ukuran (3x5x50)
cm3 ditanam sedalam 30 cm, dicat merah dan dipasang paku di atasnya serta
diberi kode dan nomor yang teratur.
5- 10
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Pen ku ning an
Ø6 c m
20
Pelat m arm er 12 x 12
25
No m o r titik
10
100
65
Dic or beto n
75
20
B eton 1:2:3
15
10
20
40
Dapat dilakukan setiap saat (real time), baik siang maupun malam.
Proses pengamatan relatif tidak tergantung pada kondisi terrain dan cuaca.
5- 11
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Pemrosesan data satelit untuk mendapatkan hasil yang teliti, relatif tidak
mudah. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dengan baik dan hati-hati.
GPS receiver yang digunakan adalah GPS single frekuensi baik L1 atau L2.
RMS error dari setiap koordinat hasil perhitungan maksimum adalah 1 mm.
Pengukuran titik kontrol horizontal yang dilakukan dalam bentuk poligon, harus
terikat pada ujung-ujungnya. Dalam pengukuran poligon ada dua unsur penting
yang perlu diperhatikan yaitu jarak dan sudut jurusan.
Pengukuran titik kontrol horizontal (titik poligon) dilaksanakan dengan cara
mengukur jarak dan sudut menurut lintasan tertutup. Pada pengukuran poligon
ini, titik akhir pengukuran berada pada titik awal pengukuran. Pengukuran sudut
dilakukan dengan pembacaan double seri, dimana besar sudut yang akan dipakai
adalah harga rata-rata dari pembacaan tersebut. Azimut awal akan ditetapkan dari
pengamatan matahari dan dikoreksikan terhadap azimut magnetis.
5. Pengukuran Jarak
Pengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan pita ukur 100 meter. Tingkat
ketelitian hasil pengukuran jarak dengan menggunakan pita ukur, sangat
tergantung kepada cara pengukuran itu sendiri dan keadaan permukaan tanah.
Khusus untuk pengukuran jarak pada daerah yang miring dilakukan dengan cara
seperti di Gambar 3.3.
Jarak AB = d1 + d2 + d3
5- 12
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
d1
d2
A 1
d3
2
B
Pembacaan sudut jurusan poligon dilakukan dalam posisi teropong biasa (B) dan
luar biasa (LB) dengan spesifikasi teknis sebagai berikut:
5- 13
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
AB
B
AC
A
C
T = M + atau T = M + ( T - M ) Pers.6. 1
di mana:
T = azimuth ke target
5- 14
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
U (Geografi)
Matahari
M T
Target
A
5- 15
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Slag 2
Slag 1 b2 m21
b1 m1
Bidang Referensi
D
D
Setiap pindah slag rambu muka menjadi rambu belakang dan rambu belakang
menjadi rambu muka.
Sebelum melakukan pengukuran, alat ukur sipat datar harus dicek dulu garis
bidiknya. Data pengecekan harus dicatat dalam buku ukur.
Kontrol pembacaan benang atas (BA), benang tengah (BT) dan benang bawah
(BB), yaitu : 2 BT = BA + BB.
T = 10” D mm dimana:
5- 16
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
meter.
9. Pengukuran Situasi
Dimaksudkan untuk mendapatkan data situasi dan detail lokasi pengukuran. Syarat-
syarat yang harus dipenuhi dalam pengukuran situasi, yaitu:
Poligon tambahan jika diperlukan dapat diukur dengan metode Raai dan Vorstraal.
Ketelitian poligon raai untuk sudut 20” n, dimana n = banyaknya titik sudut.
Kerapatan titik detail harus dibuat sedemikian rupa sehingga bentuk topografi dan
bentuk buatan manusia dapat digambarkan sesuai dengan keadaan lapangan.
Sketsa lokasi detail harus dibuat rapi, jelas dan lengkap sehingga memudahkan
penggambaran dan memenuhi mutu yang baik dari peta.
5- 17
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
1. Tujuan
Pekerjaan penyelidikan tanah dilakukan untuk mendapatkan parameter-parameter tanah
yang akan digunakan dalam perencanaan detail desain, khususnya yang berkaitan dengan
perencanaan struktur bawah bangunan.
2. Lingkup Kegiatan
Pengujian di lapangan.
Pengujian di laboratorium.
3. Metodologi Penyelidikan
Pengujian di lapangan dilakukan untuk memperoleh kondisi daya dukung tanah
langsung di lokasi yang nantinya diperkuat dengan hasil analisa laboratorium.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan lapisan-lapisan tanah berdasarkan
tahanan ujung konus qc (kg/cm2) dan nilai lekatan Lf (kg/cm2) setiap kedalaman pada
alat sondir dengan kapasitas 2,5 ton dengan kedalaman penetrasi 20 cm. Analisa
perhitungan yang dapat dilakukan adalah:
Tujuan pemboran ini adalah untuk mendapatkan contoh-contoh tanah dasar yang akan
digunakan untuk analisa laboratorium, pengujian daya dukung langsung di lapangan
dengan uji Standard Penetration Test (SPT), dan diskripsi lapisan (litografi)
Pemboran dilaksanakan dengan mesin bor sistem putaran.
5- 18
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Uji Penetrasi Standar (SPT) dilakukan untuk memperoleh nilai N yang dipakai untuk
membuat perkiraan kondisi lapisan tanah bawah untuk perhitungan kapasitas
dukung pondasi. Harga N didefinisikan sebagai jumlah pukulan dengan palu seberat
140 lb (63 kg) yang dijatuhkan bebas setinggi 30 in (75 cm), untuk memasukan
tabung standar (split spoon sampler) sepanjang 24 in (60 cm) kedalaman tanah.
Nilai N dihitung sebagai jumlah 2 x 6 inches pukulan akhir dari 3 x 6 inches
penetrasi. Hasil pengujian SPT ini kemudian digambarkan dalam grafik bor log.
d. Pengujian di Laboratorium
Untuk mendapatkan informasi data perencanaan, maka terhadap contoh-contoh
tanah dilakukan pengujian laboretorium, meliputi hal-hal sebagai berikut :
Pengujian kekuatan tanah dengan triaxial test, ASTM D-2850 ini bertujuan untuk
mendapatkan sudut perlawanan geser dalam dan kohesi tanah. Pengujian
dilakukan atas contoh-contoh tanah dengan kondisi tanpa pengaliran air pori
tanah dan tanpa menunggu proses konsolidasi contoh tanah.
5- 19
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Pengujian ini dilakukan dengan alat konsolidometer yang dilengkapi dengan dial
pencatat penurunan, pencatat waktu serta pembebanan, dimaksudkan untuk
mengetahui perilaku pemampatan tanah akibat pembebanan, dan waktu yang
dibutuhkan untuk pemampatan tersebut. Pengujian ini sesuai dengan ASTM D-
2435.
Dimaksudkan untuk mengetahui ukuran butir dan susunan butir tanah. Pengujian
dilakukan berdasarkan standard ASTM D-421 dan D-422. Untuk contoh tanah
berbutir dilakukan dengan analisa ayakan, sedangkan untuk contoh tanah
kohesive dilaksanakan dengan metode hidrometer.
Pengujian pemadatan
Dimaksudkan untuk mengetahui nilai daya dukung tanah (CBR) terhadap material
tanah timbunan berdasarkan tingkat kepadatan yang direncanakan. Pengujian
dilakukan berdasarkan standard ASTM D-1883-99 Standard Test Method for CBR
(California Bearing Ratio)
4. Personil
Ahli Mekanika Tanah, Bor Inti dan SPT, Tenaga Lokal, Laboran
5. Hasil Studi
Daya dukung tanah nilai SPT.
Bor log.
Hasil test laboratorium
1. Tujuan
Data-data hidrologi berupa terutama data curah hujan dianalisa guna
kebutuhan perencanaan fasilitas khususnya sistem drainase di lokasi.
5- 20
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
2. Lingkup Kegiatan
Analisa data hidrologi yang dilakukan antara lain
Pengumpulan data meteorologi melalu stasiun BMG yang terdekat
dengan lokasi pekerjaan.
Analisa frekuensi curah hujan rencana.
Uji kecocokan (Smirnov-Kolmogorov).
Intensitas curah hujan rencana.
3. Personil
Analisa hidrologi dilaksanakan oleh Bridge Engineer dibantu Asisten Ahli.
4. Hasil
Curah hujan rencana dengan periode ulang tertentu.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi
jembatan yang terdapat pada luas jalan yang ditinjau.
Informasi yang diperoleh akan dicatat dalam formulir adalah sebagai berikut :
5- 21
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Mengumpulakan data lain yang berkaitan dengan ruas jalan yang bersangkutan
yang akan berguna dalam proses Desain, misalnya data perhitungan lalu lintas, peta
lokasi dan hal-hal khusus lainnya.
Data lendutan (D) didapatkan dari hasil pengujian lendutan konstruksi perkerasan
jalan lama dengan alat uji lendutan balik Benkleman Beam.Perhitungan nilai lendutan
(D).rencana dirumuskan sebagai berikut.
Pers.3. 1
Dimana
Drencana = Lendutan balik rencana pada seksi tertentu.
X = Lendutan balik rata-rata pada seksi tertentu.
5- 22
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Untuk mendapatkan nilai CBR dilakukan pengujian dengan alat dynamic cone
penetration (DCP).Perhitungan CBR rencana adalah sebagai berikut.
Pers.3. 31
Dimana
CBRrencana = Nilai CBR rencana suatu seksi (%)
CBRrata-rata = Nila CBR rata suatu seksi (%)
= Nilai penyimpangan standard data CBR
Penetuan “Unit Section” yaitu suatu seksi jalan yang mempunyai karakteristik
seragam dalam beberapa variabel desain seperti : lebar perkerasan yang ada atau
rencana, lendutan balik rencana atau nilai CBR rencana, Nilai beban lalu lintas.
Menganalisa hasil desain sehingga diperoleh hasil desain yang optimal dan selalu
memperhatikan batasan-batasan dalam biaya proyek.
5- 23
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Pada gambar sketsa kerangka utama dicantumkan hasil hitungan : Salah penutup
sudut poligon dan jumlah titiknya, salah linier poligon beserta harga toleransinya,
jumlah jarak, salah penutup sipat datar beserta harga toleransinya, serta jumlah
jaraknya.
C. Hambatan lekat:
HL = (JP – PK) CfPers.6. 2
di mana:
JP = jumlah perlawanan
PK = perlawanan penetrasi konus
Cf = faktor koreksi/kalibrasi alat
Cf = A/B
A = tahap pembacaan 20 cm
B = luas konus/luas torak = 10
D. Jumlah hambatan lekat:
JHLi = Hli + Hli+1Pers.6. 3
Dimana
JHLi = Jumlah hambatn lekat
HLi = Hambatan lekat
i = kedalaman lapisan yang ditinjau
5- 24
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Pers.6. 4
2. Kohesi
Pers.6. 5
3. Kepadatan relatif
Tabel 6 . 2 Kepadatan relatif dan sudut geser dalam berdasarkan nilai SPT
Tingkat
N Dr (Deg)
kepadatan
Sangat lepas <4 < 0,2 < 30
Lepas 4 – 10 0,2 – 30 – 35
0,4
Agak padat 10 – 0,4 – 35 – 40
30 0,6
Padat 30 – 0,6 – 40 – 45
50 0,8
Sangat padat >50 0,8 – > 45
1,0
Untuk nilai “N” yang diperoleh pada lapisan pasir halus dan pasir kelanauan
dengan ukuran butir 0,1-0,05 mm dipengaruhi permukaan air tanah, diadakan
koreksi. Koreksi yang dirumus kan oleh Terzaghi dan Peck dinyatakan sebagai
berikut
Pers.6. 6
Dimana
N = Nilai SPT setelah dikoreksi
qc = Tahanan ujung sondir
N’ = Nilai SPT yang diukur dengan pengujian lapangan (N’ > 15)
5- 25
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Tabel 6 . 4 Pemerikasaan berat jenis, berat isi, angka pori dan kejenuhan
A NOMOR RING/NOMOR CAWAN NO. TABUNG
B NOMOR CONTOH/TABUNG I II
C KEDALAMAN TANAH
D BERAT RING
E BERAT CAWAN
F BERAT RING + CAWAN + TANAH BASAH
G BERAT TANAH BASAH = (F) - (D) - (E)
H VOLUME RING (VOLUME TANAH BASAH)
I BERAT ISI TANAH BASAH = (G) / (H)
J BERAT RING + CAWAN + TANAH KERING
K BERAT TANAH KERING = (J) - (D) - (E)
L BERAT AIR ((G) - (K)
5- 26
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Tabel 6 . 6 Pemadatan
PERCOBAAN PEMADATAN(COMPACTION TEST)
Berat Tanah Basah gr 7000
Kadar air mula %
Kadar air akhir %
penambahan air %
BERAT ISI
1 Berat cetakan gr
2 B. Tanah basah + Cetakan gr
3 B. Tanah basah (2-1) gr
4 Isi cetakan cm3
5 Berat isi basah γw = ¾ gr/cc
6 Berat isi kering gr/cc
KADAR AIR
1 B. Tanah basah + cawan gr
2 B.Tanah kering + cawan gr
3 Berat air (2-1) gr
4 Berat cawan gr
5- 27
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
5 B.Tanah kering gr
6 Kadar air = (3/5) x 100% %
RATA – RATA
1.90
1.85
1.80
Berat isi kering
1.75
1.70
1.65
1.60
1.55
15.42 18.36 22.51 28.73 33.00
Kadar air (%)
5- 28
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
SEBELUM SESUDAH
G NOMOR TIN BOX
H BERAT TIN BOX
I B.TIN BOX + TANAH BASAH
J B.TIN BOX + TAHAN KERING
K BERAT TANAH KERING
L BERAT AIR = I x J
M KADAR AIR = (L/K) X 100%
RATA – RATA
Pukulan-CBR
30
25
20
CBR (%)
15
10
5
0
10 35 65
Jumlah pukulan
Contoh Merata
Yang benar
Angka Pori
Pembacaan
Δe =ΔH/Ht
e = e0 - Δe
Penurunan
Penurunan
Penurunan
Tekanan
Merata
Tinggi
Kotor
Koreksi
Dial
H-8
ΔH
Alat
5- 29
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Koefisien pemampatan
t90 CV = (0.212H2m)/(t90)
detik (cm2/detik)
10 11
5- 30
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Memakai data intensitas hujan yang dicatat dalam waktu yang pendek.
Pers.6. 7
di mana:
a,b = konstanta tak berdimensi
dengan:
N = jumlah data
5- 31
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Bila tidak didapatkan data intensitas hujan, karena di daerah tersebut tidak ada
penakar hujan otomatis, maka kurva IDF dengan cara membandingkannya
dengan intensitas hujan daerah lainnya yang paling lengkap data
pengamatannya.
Gambar 4.4 memperlihatkan bagan alir (flow chart) kegiatan perencanaan teknik
program peningkatan dan pemeliharaan jalan.
Kebutuhan ketebalan lapisan konstruksi perkerasan , diperoleh dari data daya dukung
tanah hasil pengujian CBR dan data ESA yang dimasukan dalam persamaan 3.34 .
5- 32
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
ANALISA/PERHITUNGAN
BANGUNAN PELENGKAAP
ANALISA/PERHITUNGAN
HARGA DASAR (BASIC PRICE)
DAN HARGA SATUAN
PEKERJAAN (UNIT PRICE)
B
PENYUSUNAN SPESIFIKASI
TIDAK
DISKU
SI
YA
LAPORAN
LAPORAN SURVEY
LAPORAN PERENCANAAN
FILE LAPORAN GAMBAR TEKNIK DAN SPESIFIKASI
LAPORAN ESTIMATE ENGINEERING
DOKUMEN LELANG
5- 33
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
5.6 Pelaporan
Konsultan harus membuat laporan baik untuk kegiatan pelaksanaan maupun hasil
pekerjaan, yang meliputi :
5- 34
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
secara visual, serta kesimpulan secara umum yang mungkin mempengaruhi lingkup
pekerjaan Laporan. Dibuat dalam rangkap 3 (tiga).
Skema Pekerjaan
5- 35
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
Dan lain-lain
Gambar standar menggunakan ukuran kertas folio kwarto atau HVS sebanyak 5
buku
5- 36
Laporan Pendahuluan CV. Multikreasi Engineering
buku
5- 37