Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN KANTOR PELAYANAN DOKUMEN

Laporan Pendahuluan KEPENDUDUKAN

BAB III
RENCANA KERJA

Konsultan Perencana CV. MULTY DESEKO dalam pekerjaan Perencanaan Kantor Pelayanan
Dokumen Kependudukan Kabupten Kuantan Singingi ini membagi kegiatan dalam beberapa
tahapan sebagai berikut:

A. Tahap Laporan Pendahluan


1. Tahap Survey Dan Pengumpulan Data
Terdiri dari pengumpulan data baik itu diperoleh dari survey penelaahan fisik lapangan
dan lingkungan maupun data-data tertulis berupa peraturan-peraturan Pemerintah
Daerah setempat serta persyaratan teoritis yang disusun dalam suatu cek list survey
pendahuluan.
a. Pengukuran/Survei Topografi.
Didalam pelaksanaan survai topografi, melakukan pengukuran sendiri oleh
Konsultan.
1) Penggunaan data-data survai topografi yang ada.
Data-data ini dapat dilihat dari gambar keseluruhan pada lokasi atau diukur
dilapangan. Data ini dipakai sebagai data sekunder yang berfungsi sebagai data
pendukung (pelengkap) untuk team perencana melakukan tugas-tugas
perencanaan.
2) Data-data Survai Topografi sebenarnya
Data survai topografi ini diambil dari pelaksanaan survai topografi tentang
kondisi dilapangan yang sebenarnya, dimana pelaksanaannya disesuaikan
dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang ada.
3) Penggambaran data survai Topografi
Penggambaran data-data survai topografi dengan menggunakan metode,
ketentuan ataupun kertas-kertas gambar yang telah ditentukan oleh Pemberi

III-1
PERENCANAAN KANTOR PELAYANAN DOKUMEN
Laporan Pendahuluan KEPENDUDUKAN

Tugas dalam penyajian gambar perencanaan jalan seperti ukuran kertas, jenis
dan bentuk kertasnya.
4) Perhitungan Volume
Perhitungan volume hasil-hasil pengukuran topografi lapangan juga akan
menggunakan cara-cara yang biasa digunakan oleh Pemerintah standard
Pekerjaan Umum setempat.

2. Tahap Penyusunan Konsep Perancangan (Conceptual)


Dalam tahap ini Konsultan Perencana akan menyusun konsepsi perancangan yang akan
dikonsultasikan kepada pihak pemberi tugas sebagai konsep perancangan yang akan
digunakan. Konsep ini disusun berdasarkan ketentuan-ketentuan/persyaratan teknis
yang tercantum dalam dokumen syarat syarat penyusunan proposal serta masukan dari
hasil survey dan pengumpulan data.

Keluaran yang diharapkan pada tahap ini adalah gambar skematik rencana yang
merupakan gambar yang disajikan dalam skala 1:200 dan berupa gagasan yang
memberikan gambaran yang cukup jelas tentang pola pembagian ruang, bentuk
bangunan dalam gambaran 2 dimensi dan 3 dimensi (perspektif), kemungkinan
pelaksanaan rencana, dan rencana pentahapan

3. Tahap Pra Rencana


Pada tahap ini konsultan perencana akan membuat pra-rancangan yang merupakan
hasil integrasi dari tahapan sebelumnya. Perancangan yang dilakukan secara skematik
dalam skala 1:200 yang terdiri dari gambar Denah, Tampak dan Potongan secara
menyeluruh serta laporan terhadap prinsip sistem Arsitektur dan Struktur yang akan
digunakan.

a. Pada tahap ini akan disajikan berupa Gambar situasi, Denah, Tampak, Potongan
dan sistim-sistim yang berkaitan dengan perencanaan, dalam skala 1: 500, 1 : 200,
1:50

III-2
PERENCANAAN KANTOR PELAYANAN DOKUMEN
Laporan Pendahuluan KEPENDUDUKAN

b. Rencana anggaran biaya awal, yang merupakan perhitungan secara kasar, biaya
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Rehabilitasi Masjid
c. Garis besar spesifikasi teknis dari bangunan .
d. Setelah disetujui oleh Pengelola Proyek, hasil pra-rancangan ini dapat dipakai
sebagai dasar untuk pengembangan tahap selanjutnya.

B. Tahap Akhir Prencanaan


Produk dan tahap ini merupakan petunjuk atau dasar pelaksanaan pekerjaan konstruksi
fisik dilapangan. Apa yang disajikan merupakan rincian dan seluruh sub sistem yang
akan dibangun. Setiap gambar sudah mempunyai ukuran yang pasti, sudah menyebutkan
bahan yang digunakan, sudah menyebutkan cara pemasangan, atau cara penyambungan
antara bahan yang satu dengan yang lain. Pada gambar-gambar kerja harus dibuat jelas
dan mungkin dengan skala besar, kalau perlu dengan skala penuh (full scale).
Produk tahap pembuatan gambar kerja yang terpenting adalah:
 Gambar-gambar kerja
 Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS / Spesifikasi)
 Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Kegiatan menjadi dasar pelaksanaan terutama gambar kerja dan Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS). Oleh karena itu semua informasi didalamnya harus definitif dan
tidak mengandung pertentangan atau perbedaan satu dengan yang lain.

1. Gambar-gambar
Pada tahap ini skala gambar yang digunakan adalah: 1:100, 1:50, 1:20.
a. Gambar Arsitektur: Site Plan, Blok Plan, Potongan Site, Denah Rencana, Situasi,
Tampak, Potongan, Rencana-Rencana Lantai, Plafond, Dinding, Rencana Kusen,
dan detail-detail lainnya.
b. Gambar - gambar struktur
1) Tunjukkan detail, jumlah dimensi dan cara pembangunan tulang - tulangnya.
Tunjukkan detail kedalaman pondasi, tulangnya dan cara penyambungan
selanjutnya (sloof) dan sebagainya.
2) Tunjukan detail penulangan kolom, balok dan sebagainya.
c. Gambar Mekanikal
III-3
PERENCANAAN KANTOR PELAYANAN DOKUMEN
Laporan Pendahuluan KEPENDUDUKAN

Gambar yang harus ditampilkan adalah rencana-rencana plumbing, rencana


penghawaan buatan dan lain-lain sesuai kebutuhan yang diperlukan.

2. Rencana Keria dan Syarat -Syarat (RKS).


Secara garis besarnya RKS terdiri dari:
a. Petunjuk umum yang menjelaskan deskripsi proyek atau pekerjaan secara garis
besar.
b. Syarat administrasi yang menjelaskan siapa yang mendapatkan pekerjaan dan
prosedur yang harus ditempuh.
c. Syarat-syarat teknis pekerjaan sampai bagian yang terkecil secara terinci.
Syarat - syarat teknis mempunyai hubungan yang sangat erat dengan gambar dan
rencana anggaran biaya (RAB). Dalam hal ini, syarat teknis dalam RKS merupakan
keterangan dan semua hal yang tidak dapat dijelaskan dalam gambar.
Adakalanya terdapat syarat khusus yang berisikan persyaratan tertentu untuk
bagian pekerjaan yang diuraikan didalam syarat teknis. Oleh karena itu perlu diteliti
benar agar tidak ada satu bagianpun dan gambar atau RKS yang bertentangan satu
sama lain.
Apabila ternyata pertentangan tersebut terjadi, biasanya RKS yang dianggap
lebih kuat dari segi hukum dan gambar - gambar, RKS (terutama syarat teknis)
dalam hal ini harus memuat hal -hal sebagai berikut:
1). Persyaratan tentang masukan (bahan, peralatan, perlengkapan)
a) Jelaskan tentang mutu yang diizinkan, standart yang dipakai
b) Jelaskan tentang tingkat pengujiannya (laboratorium atau pengamatan
dilapangan).
c) Untuk tenaga, jelaskan tingkat pembuktian kwaiifikasi yang diizinkan
(pengujian lapangan, sertifikasi, bukti lain)
d) Jelaskan cara penyimpanan yang disyaratkan.
e) Jelaskan cara penanganan (handling) bahan/peralatan yang dipersyaratkan.
f) Sebutkan persyaratan yang ditentukan apabila suatu proses terhadap bahan
atau komponen atau alat rusak atau gagal sebelum seluruh proses berhasil
dengan baik.

III-4
PERENCANAAN KANTOR PELAYANAN DOKUMEN
Laporan Pendahuluan KEPENDUDUKAN

2). Persyaratan tentang produk/output yang berupa bangunan atau bagian


bangunan atau peralatan yang terpasang:
a) Jelaskan persyaratan kualitas produk untuk masing-masing bagian
bangunan/peralatan dan segi ketepatan, kerapian, kekuatan dan penampilan
alat/sistem secara keseluruhan.
b) Jelaskan standard apa untuk hal tersebut diatas.
c) Jelaskan tentang cara pengujiannya.
d) Jelaskan persyaratan apabila produk tidak memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
3). Apabila diperlukan dapat ditambahkan syarat-syarat yang khusus, jika kedua
persyaratan tersebut tidak dapat dijelaskan sesuai dengan kebutuhan hal ini
dimusyawarahkan dengan pemberi tugas.

3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Bill of Quantity (BQ)


a. Rencana Anggaran Biaya (RAB) berdasarkan Bill Quantity (BOQ) yang disusun
menurut standar / non standar, nama bangunan, disiplin pekerjaan, dan lantai.
b. Rencana Bill of Quantity (BOQ), pada dasarnya sama dengan RAB, namun
dihilangkan informasi mengenai biaya, dan jumlah biayanya.
c. Perhitungan harga permeter persegi bangunan lengkap dengan semua sub sistem
yang ada.
d. Pisahkan antara biaya standart dan biaya nonstandart sesuai dengan Surat
Keputusan Dirjen Cipta Karya, tentang Pedoman dan Standarisasi Pembangunan
Perumahan Dinas dan Gedung Pemerintah yang berlaku.

4. Laporan Hasil Perencanaan


Berisi penjelasan tertulis mengenai data-data teknis, ukuran, jumlah dan kapasitas
ruang pada tiap lantai. Dilampirkan gambar-gambar dari semua disiplin: arsitektur,
struktur dan mekanikal.

III-5

Anda mungkin juga menyukai