DINAS PENGAIRAN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016
PEKERJAAN :
PERENCANAAN TEKNIS JALAN INSPEKSI UPTD WAY PENGUBUAN
1. URAIAN KEGIATAN.
1.1. Pendahuluan
Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah mendukung pelaksanaan pekerjaan fisik jalan
inspeksi berupa penyiapan dokumen perencanaan teknis jalan inspeksi yang dituangkan
dalam Dokumen Lelang.
Ringkasan mengenai informasi terkait yang telah diketahui seperti keadaan jalan inspeksi
yang ada serta yang perlu tidaknya pembuatan jalan inspeksi baru, kondisi tanah sekitar
jaringan irigasi, kependudukan dan pola pertanian, serta data-data lain yang dianggap perlu
dapat dilakukan survey langsung atau berkonsultasi pada pemimpin kegiatan pada lokasi
dimaksud.
Sebagai tindak lanjut dari hasil Perencanaan Teknis dan Dokumen Teknis akan diserahkan
hasil Perencanaan Rehabilitasi Jalan Inspeksi D.I Kampung kepada pemimpin kegiatan
sebagai draft dokumen lelang, kegiatan yang akan dievaluasi dan direfisi dengan Target
Fisik dan Dana yang tersedia (apabila yang dikerjakan tidak seluruh hasil perencanaan)
serta penyesuaian harga apabila terjadi perubahan harga satuan baik upah maupun bahan
dan peralatan lainnya, kemudian diserahkan kepada panitia lelang yang ditunjuk oleh
Kepala Dinas.
2. SASARAN
2.1 Sasaran Jasa Konsultan
Sasaran utama dari pekerjaan ini adalah penyiapan Perencanaan Teknis Jalan Inspeksi.
Pembuatan Rencana Teknis Jalan Inspeksi lengkap dan dokumen lelang tersebut dapat
dibagi dalam tahapan proses yaitu :
2.3.2.1. Pembuatan rencana teknik jalan inspeksi tersebut dapat dibagi dalam
beberapa tahapan proses, yaitu :
a. Tahap pengumpulan data lapangan.
b. Tahap analisa data lapangan, perencanaan dan penggambaran.
c. Tahap pengadaan dokumen lelang.
2.3.2.2. Lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh Konsultan sesuai dengan
tahapannya adalah sebagai berikut :
a). Tahapan Pengumpulan data lapangan.
1. Pemeriksaan daya dukung tanah/CBR laboratorium
2. Inventarisasi geometrik jalan inspeksi berikut foto dokumentasi.
3. Inventarisasi sumber material disekitar lokasi proyek.
4. Pengukuran topografi
2.3.2.4. Setiap hasil Perencanaan Teknik disain harus diketahui dan disetujui
oleh Pemimpin Kegiatan sebelum hasil tersebut dituangkan dalam
dokumen lelang.
2.3.2.5. Hasil akhir yang dituangkan dalam laporan Perencanaan Teknik harus
mencakup seluruh bagian jalan inspeksi yang tercantum dalam K.A.K.
lengkap dengan gambar-gambarnya.
2.3.2.6. Waktu yang disediakan untuk pekerjaan ini adalah 60 (Enam Puluh) Hari
Kalender, sesuai dengan time schedule pelaksanaan pekerjaan.
a. Buku pedoman Bina Marga No. 13/70 tentang Spesifikasi standard untuk
Perencanaan Geometrik pada Jalan Rural
b. Petunjuk Perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode
Analisa Komponen SNI No. 1732, 1989-F
c. Cross section.
Cross section dibuat untuk setiap interval 100 m pada tiap-
tiap titik kontrol. Lebar cross section minimal adalah 10 m
kekanan dan kekiri dari as jalan inspeksi.
2.3.5.5. Menyiapkan gambar - gambar khusus yang diperlukan untuk setiap ruas
jalan inspeksi tertentu, misalnya :
a. Gambar 1.01 : Alinemen dari kontrak lanjutan.
b. Gambar 1.04 : Rencana Kuantitas.
c. Gambar 1.06 : Sumber Material.
d. Gambar 2.01 : Dimensi Perkerasan.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan dokumen pelelangan yang
diperlukan pada saat pelelangan pekerjaan.
Dokumen pelelangan terdiri dari beberapa buku , yaitu :
1. Gambar rencana
2. Jenis pekerjaan dan rencana anggaran biaya
3. Hitungan volume masing-masing pekerjaan
4. Spesifikasi teknis pekerjaan
2.4.1. Ketua tim adalah seorang teknik sipil berpengalaman kerja dibidang perencanaan
jalan, berpengalaman dalam mengkoordinasikan dan melaporkan pekerjaaan
orang lain tergantung pada besarnya dan kerumitan proyek, maka ketua tim
diharapkan telah pernah menjadi ketua tim dari satu atau dua proyek yang serupa.
2.4.2.2. Surveyor
Adalah STM / Sarjana muda sipil berpengalaman sesuia dengan
bidangnya. Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan penyelidikan
lapangan untuk pekerjaan sipil khususnya teknik jalan inspeksi, termasuk
pemeriksaan kekuatan jalan inspeksi.
Setiap laporan harus disusun dalam bahasa Indonesia, jumlah dan pengiriman laporan
ditetapkan sebagai berikut :