Anda di halaman 1dari 8

TOR/KAK

(KERANGKA ACUAN KERJA)

PERENCANAAN TEKNIS JALAN INSPEKSI


UPTD WAY PENGUBUAN

DINAS PENGAIRAN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 1


KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)

PEKERJAAN :
PERENCANAAN TEKNIS JALAN INSPEKSI UPTD WAY PENGUBUAN

1. URAIAN KEGIATAN.
1.1. Pendahuluan

Latar Belakang Kegiatan


1.1.1. Jaringan jalan inspeksi disuatu daerah irigasi melayani kebutuhan yang berbeda-
beda dan dipakai oleh pengguna yang berbeda-beda pula, jalan inspeksi adalah
jaringan angkutan barang dan produksi. Dalam kaitan ini jalan inspeksi digunakan
oleh penduduk. Jalan inspeksi juga dipakai untuk keperluan-keperluan eksploitasi
dan pemeliharaan jaringan irigasi. Dalam hubungan ini, jalan inspeksi digunakan
oleh staf Dinas Pengairan untuk melakukan inspeksi ke bangunan irigasi. Berbagai
fungsi jaringan jalan inspeksi ini harus diperhitungkan selama perencanaan.
Sebagian besar dari jalan inspeksi yang dibangun sebagai bagian dari jaringan
irigasi, dan dipelihara oleh dinas pengairan akan dibuat disepanjang atau diatas
tanggul saluran irigasi dan pembuang. Tujuan utama pembangunan jalan inspeksi-
jalan inspeksi ini adalah untuk menyediakan jalan inspeksi menuju jaringan irigasi
dan pembuang.
1.1.2. Jalan inspeksi inspeksi direncana, dibangun dan dipelihara oleh dinas pengairan.
Jalan inspeksi ini terutama digunakan untuk memeriksa, mengeksploitasi dan
memlihara jaringan irigasi dan pembuang, yakni saluran dan bangunan-bangunan
pelengkap. Akan tetapi dikebanyakan daerah pedesaan, jalan inspeksi-jalan
inspeksi ini juga sekaligus berfungsi sebagai jalan inspeksi utama dan oleh karena
itu juga dipakai oleh kendaraan-kendaraan komersial dengan pembebanan as
yang lebih berat dibandingkan dengan kendaraan-kendaraan inspeksi. Semua
jalan inspeksi digolongkan sebagai jalan inspeksi kelas III atau lebih rendah
menurut Standar Bina Marga No. 13/1970 (Bina Marga,1970b) dan merupakan
jalan inspeksi satu jalur.
1.1.3. Program Pembangunan/Rehabilitasi Jalan inspeksi merupakan salah satu upaya
Pemerintah dalam menunjang pencapaian sasaran pembangunan Nasional
utamanya bidang Irigasi, dimana jalan inspeksi ini sebagai sarana pendukung yang
cukup fital dalam rangka operasi dan pemeliharaan jaringan serta sarana dan
prasarana irigasi. Jaringan jalan inspeksi Daerah Irigasi Kampung berada diwilayah
Kabupaten Lampung Tengah, sehingganya pemerintah daerah berupaya
semaksimal mungkin menjadikan wilayah ini dapat melaksanakan kegiatan
pertanian terutama pada daerah irigasi kampung ini dengan seoptimal mungkin.

1.2. Maksud dan Tujuan Kegiatan

Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah mendukung pelaksanaan pekerjaan fisik jalan
inspeksi berupa penyiapan dokumen perencanaan teknis jalan inspeksi yang dituangkan
dalam Dokumen Lelang.

1.3. Keadaan Kegiatan sekarang.

Ringkasan mengenai informasi terkait yang telah diketahui seperti keadaan jalan inspeksi
yang ada serta yang perlu tidaknya pembuatan jalan inspeksi baru, kondisi tanah sekitar
jaringan irigasi, kependudukan dan pola pertanian, serta data-data lain yang dianggap perlu
dapat dilakukan survey langsung atau berkonsultasi pada pemimpin kegiatan pada lokasi
dimaksud.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 2 2


1.4. Tindak Lanjut Kegiatan.

Sebagai tindak lanjut dari hasil Perencanaan Teknis dan Dokumen Teknis akan diserahkan
hasil Perencanaan Rehabilitasi Jalan Inspeksi D.I Kampung kepada pemimpin kegiatan
sebagai draft dokumen lelang, kegiatan yang akan dievaluasi dan direfisi dengan Target
Fisik dan Dana yang tersedia (apabila yang dikerjakan tidak seluruh hasil perencanaan)
serta penyesuaian harga apabila terjadi perubahan harga satuan baik upah maupun bahan
dan peralatan lainnya, kemudian diserahkan kepada panitia lelang yang ditunjuk oleh
Kepala Dinas.

2. SASARAN
2.1 Sasaran Jasa Konsultan

Sasaran utama dari pekerjaan ini adalah penyiapan Perencanaan Teknis Jalan Inspeksi.

Pembuatan Rencana Teknis Jalan Inspeksi lengkap dan dokumen lelang tersebut dapat
dibagi dalam tahapan proses yaitu :

Tahapan pengumpulan data lapangan


Tahapan analisa data lapangan ; perencanaan dan penggambaran
Tahapan Penyusunan / pembuatan dokumen lelang

2.2. Jadwal Jasa Konsultan.

Jadwal waktu pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang ada.


Jadwal Penugasan Personil disesuaikan dengan orang-bulan yang tersedia di
Dokumen Pelelangan.

2.3. Jenis dan Ruang Lingkup Jasa Konsultan

2.3.1. Jenis Jasa Konsultan


Jenis pekerjaan jasa konsultan adalah pekerjaan perencanaan teknis jalan inspeksi
lengkap atau full design yang akan dituangkan kedalam dokumen kontrak.

2.3.2. Lingkup Pekerjaan Jasa Konsultan dan Teknis Pelaksanaan

2.3.2.1. Pembuatan rencana teknik jalan inspeksi tersebut dapat dibagi dalam
beberapa tahapan proses, yaitu :
a. Tahap pengumpulan data lapangan.
b. Tahap analisa data lapangan, perencanaan dan penggambaran.
c. Tahap pengadaan dokumen lelang.
2.3.2.2. Lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh Konsultan sesuai dengan
tahapannya adalah sebagai berikut :
a). Tahapan Pengumpulan data lapangan.
1. Pemeriksaan daya dukung tanah/CBR laboratorium
2. Inventarisasi geometrik jalan inspeksi berikut foto dokumentasi.
3. Inventarisasi sumber material disekitar lokasi proyek.
4. Pengukuran topografi

b). Tahapan Analisa data lapangan, disain, dan gambar gambar :


1. Perhitungan dan perencanaan geometrik.
2. Menghitung CBR rencana.
3. Menentukan "Unique Section" yang akan dipakai dalam proses
disain.
4. Menghitung tebal perkerasan
5. Menentukan volume pekerjaan dan perkiraan biaya.
6. Membuat gambar-gambar standar dan khusus.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 3 3


c). Tahapan pengadaan dokumen lelang, terdiri dari pekerjaan -
pekerjaan sebagai berikut :
1. Menyusun ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan baik
dalam proses pelelangan maupun dalam proses pelaksanaan.
2. Ketentuan - ketentuan tersebut dituangkan dalam dokumen
lelang yang terdiri dari :
Instruksi Kepada Peserta Lelang dan Surat Penawaran &
Daftar Kwantitas dan Harga.
Syarat Umum Kontrak
Spesifikasi
Gambar Rencana
Addendum (bila diperlukan).
3. Mencetak dokumen lelang sesuai dengan ketentuan untuk
setiap paket kontrak.

2.3.2.3. Selama berlangsungnya pekerjaan, setiap kemajuan pekerjaan sesuai


dengan lingkup tugas nya harus dilaporkan kepada Unit Layanan
Pengadaan Kabupaten Lampung Tengah.

2.3.2.4. Setiap hasil Perencanaan Teknik disain harus diketahui dan disetujui
oleh Pemimpin Kegiatan sebelum hasil tersebut dituangkan dalam
dokumen lelang.

2.3.2.5. Hasil akhir yang dituangkan dalam laporan Perencanaan Teknik harus
mencakup seluruh bagian jalan inspeksi yang tercantum dalam K.A.K.
lengkap dengan gambar-gambarnya.

2.3.2.6. Waktu yang disediakan untuk pekerjaan ini adalah 60 (Enam Puluh) Hari
Kalender, sesuai dengan time schedule pelaksanaan pekerjaan.

Kewajiban tersebut diatas harus berhubungan dengan wewenang Direksi


Pekerjaan dan Direksi Lapangan berdasarkan kontrak konstruksi yang akan
dikelola berdasarkan konsep Tugas.

2.3.3. Persyaratan Teknis

Pada prinsipnya pekerjaan perencanaan jalan inspeksi ini adalah perencanaan


teknik jalan inspeksi lengkap, yang secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu : Perencanaan Geometrik dan Perencanaan
Perkerasan Jalan inspeksi.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, konsultan diajukan memakai metode yang
telah disetujui oleh Bina Marga.
Namun demikian, konsultan dapat melaksanakan dengan metode lain yang dapat
di pertanggungjawabkan dengan persetujuan Pimpinan Kegiatan, sesuai metode
diatas maka Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan harus selalu mengacu
kepada hal-hal sebagai berikut :

a. Buku pedoman Bina Marga No. 13/70 tentang Spesifikasi standard untuk
Perencanaan Geometrik pada Jalan Rural
b. Petunjuk Perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode
Analisa Komponen SNI No. 1732, 1989-F

2.3.4. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

2.3.4.1. Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan


konsultasi terlebih dahulu dengan Pimpinan Kegiatan, yaitu untuk
mendapatkan konfirmasi mengenai ruas-ruas jalan inspeksi yang akan
ditangani.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 4 4


2.3.4.2. Konsultan harus berusaha untuk mendapat informasi umum mengenai
kondisi ruas jalan inspeksi yang akan disurvey, sehingga dapat
mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan survey di
setiap ruas jalan inspeksi.

2.3.4.3. Pengumpulan Data Lapangan.


Pengumpulan data lapangan yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini
adalah untuk mendapatkan data lapangan yang selengkap-lengkapnya
dalam rangka menunjang Perencanaan Teknis Jalan inspeksi lengkap
adapun data lapangan yang harus diambil adalah sebagai berikut :

{a}. Survey Kondisi dan Geometrik Jalan inspeksi.


Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data
umum mengenai kondisi dari potongan melintang jalan inspeksi
geometrik jalan inspeksi yang bersangkutan.

Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah:


1. Informasi tentang potongan melintang jalan inspeksi
2. Kondisi daerah samping jalan inspeksi lengkap dengan
keterangan tataguna tanah
3. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai
dengan lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan
lainnya.
4. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir.
5. Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan
inspeksi minimal 1 (satu) buah foto perkilometer.
6. Foto ditempel pada formulir dengan mencantumkan hal-hal
yang diperoleh seperti nomor dan nama ruas jalan inspeksi,
arah pengambilan foto, tanggal pengambilan foto dan tinggi
petugas yang memegang nomor Sta.
7. Apabila dianggap perlu data lainnya dapat di informasikan.

{b}. Pemeriksaan Lokasi Sumber Material.


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi
mengenai bahan-bahan perkerasan yang dapat dipakai untuk
pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada ruas-ruas jalan inspeksi
yang dikerjakan.
Informasi yang harus diperoleh dan dicatat dalam formulir adalah
sebagai berikut :

1. Jenis bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya pasir,


kerikil, tanah timbunan, batu.
2. Lokasi quarry setiap jenis bahan perkerasan berikut perkiraan
jumlah yang ada. Perkiraan harga satuan tiap jenis bahan
perkerasan.
3. Perkiraan jarak pengangkutan bahan dari quarry ke base
camp proyek.
4. Peta Lokasi quarry berikut keterangan lokasinya (Km, Sta).
5. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir.

{c}. Survey topografi.


Pengukuran topografi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data
topografi yang cukup untuk kebutuhan perencanaan teknis jalan
inspeksi lengkap.
Detail dari pengukuran ini adalah sebagai berikut :
Pengukuran polygon dengan ketelitian 1:10.000 dan patok-patok
permanen harus dipasang dengan interval tidak lebih dari 1.000 m
serta dapat terlihat dengan mudah.
Pengukuran jarak dapat dilakukan secara langsung atau
menggunakan titik-titik sementara dan bantuan alat ukur elektronis.

Patok-patok pengukuran dapat berupa :

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 5 5


Patok beton bertulang dengan ukuran 10 x 10 x 60 cm
dipasang ditempat yang bebas dari gangguan lalu lintas atau
lain nya selama pelaksanaan.
Paku yang dipasang pada beton atau cara lainnya, pada
bangunan-bangunan tetap.

Pengukuran harus meliputi :


a. Titik-titik kontrol vertikal dan horizontal, berupa patok-patok
kayu yang dipasang setiap interval 100 m pada rencana as
jalan inspeksi.
Ukuran patok kayu adalah 5x7x60 cm dan dapat
ditancapkan ketanah sedalam 50 cm.
Pada pengukuran polygon :
(i). Titik kontrol horizontal :
Pengukuran menggunakan theodolit dengan ketelitian
bacaan 1 detik dan ketelitian orde ketiga.
(ii). Titik kontrol vertical :
Pengukuran menggunakan waterpass dengan ketelitian
1,5-2,5 mm/Km, pengukuran dilakukan dua arah.

b. Pengukuran lebar right of way (ROW) dengan


menyebutkan tata guna tanah serta data lainnya seperti :
pemukiman, sawah dll.

c. Cross section.
Cross section dibuat untuk setiap interval 100 m pada tiap-
tiap titik kontrol. Lebar cross section minimal adalah 10 m
kekanan dan kekiri dari as jalan inspeksi.

d. Perhitungan dan penggambaran peta topografi berdasarkan


atas koordinat titik-titik kontrol diatas.
Gambar peta topografi dibuat pada kertas melimeter dengan
skala 1:1000 dengan garis contur tiap interval 1 meter.
semua titik-titik kontrol harus dicantumkan dalam gambar.

2.3.5. Analisa Data Lapangan, Disain, & Gambar- Gambar

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, Konsultan harus mengadakan


analisa data dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

2.3.5.1. Mempelajari kemungkinan pemakaian tipe bahan perkerasan jalan


inspeksi yang sesuai untuk suatu daerah tertentu. Tipe perkerasan
yang diijinkan dalam pekerjaan ini adalah type-type yang sekarang
dipakai Dit. Jend. Bina Marga.

2.3.5.2. Menganalisa hasil disain sehingga diperoleh hasil disain yang


optimal dan selalu memperhatikan batasan-batasan dalam biaya
proyek.

2.3.5.3. Menganalisa dan menghitung volume pekerjaan ikutan (side works).

2.3.5.4. Menyiapkan gambar - gambar standar dan khusus yang diperlukan


dalam tiap-tiap pekerjaan pemeliharaan berkala.

2.3.5.5. Menyiapkan gambar - gambar khusus yang diperlukan untuk setiap ruas
jalan inspeksi tertentu, misalnya :
a. Gambar 1.01 : Alinemen dari kontrak lanjutan.
b. Gambar 1.04 : Rencana Kuantitas.
c. Gambar 1.06 : Sumber Material.
d. Gambar 2.01 : Dimensi Perkerasan.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 6 6


2.3.6. PENGADAAN DOKUMEN LELANG.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan dokumen pelelangan yang
diperlukan pada saat pelelangan pekerjaan.
Dokumen pelelangan terdiri dari beberapa buku , yaitu :
1. Gambar rencana
2. Jenis pekerjaan dan rencana anggaran biaya
3. Hitungan volume masing-masing pekerjaan
4. Spesifikasi teknis pekerjaan

2.4. KEAHLIAN YANG DIPERLUKAN

Tenaga ahli Konsultan sekurang-kurangnya harus berkualifikasi sebagai berikut :

2.4.1. Ketua tim adalah seorang teknik sipil berpengalaman kerja dibidang perencanaan
jalan, berpengalaman dalam mengkoordinasikan dan melaporkan pekerjaaan
orang lain tergantung pada besarnya dan kerumitan proyek, maka ketua tim
diharapkan telah pernah menjadi ketua tim dari satu atau dua proyek yang serupa.

Tugas dan tanggung jawab ketua tim meliputi :


1. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini
sehingga bisa menghasilkan pekerjaaan seperti yang termuat dalam
butir 1.2.
2. Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan pekerjaan baik
pengambilan data, pengolahan maupun penyajian akhir seluruh hasil
pekerjaan.
3. Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan gambar -
gambar.

2.4.2. Tenaga Sub Profesional,

2.4.2.2. Surveyor
Adalah STM / Sarjana muda sipil berpengalaman sesuia dengan
bidangnya. Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan penyelidikan
lapangan untuk pekerjaan sipil khususnya teknik jalan inspeksi, termasuk
pemeriksaan kekuatan jalan inspeksi.

Tugas dan tanggung jawab teknisi lapangan adalah mengumpulkan


semua data yang dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung jawab atas
ketelitian hasil yang didapat.

2.4.2.3. Cad Drafter.


Mempunyai pengalaman dalam pembuatan gambar - gambar teknik.
Dapat bekerja dengan cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal STM/D3. Cad Drafter
bertanggung jawab atas pembuatan gambar - gambar yang dibutuhkan,
memasukkan data ke dalam komputer dan menganalisis sesuai dengan
petunjuk engineer.

2.4.2.4. Administrasi / Typist.


Adalah dengan latar pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) /
sederajat yang menguasai menguasai Administrasi dan komputer.

2.5. SYARAT-SYARAT LAPORAN

Setiap laporan harus disusun dalam bahasa Indonesia, jumlah dan pengiriman laporan
ditetapkan sebagai berikut :

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 7 7


2.5.1 Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan diserahkan setelah 14 (empat belas) hari setelah
dikeluarkannya SPMK yang berisi pendahuluan, rencana kerja, perubahan
lingkup dan jadwal bila ada, tenaga ahli, aspek logistik dan kesimpulan umum
yang mungkin mempengaruhi lingkup pekerjaan. Dibuat sebanyak 5 (lima) buku.

2.5.2 Laporan Antara


Menguraikan tentang kemajuan pekerjaan pada bulan sebelumnya yang berisikan
tentang kegiatan yang telah dilaksanakan, masalah masalah yang terjadi dan
pemecahannya untuk rencana kerja kedepannya.
2.5.3 Laporan Akhir
Untuk masing-masing tahap jasa, konsep laporan akhir harus dibuat pada
waktunya untuk memberikan kesempatan kepada Kantor/Satuan Kerja/kegiatan
untuk menanggapi dan membahas dalam rangka menyiapkan laporan akhir.
1. Laporan akhir ini harus merangkum tanggapan dan perubahan yang
disepakati dan meliputi :
Kesimpulan dan saran (executive Summary)
Kesimpulan dan saran ini harus didahului dengan surat penyerahan
laporan yang menyatakan pokok-pokok kesimpulan dan saran.
2. Bagian Pokok, yang memuat uraian dan hasil pelaksanaan jasa.
3. Gambar dan spesifikasi sebagaimana yang diperlukan (misalnya gambar
pendahuluan, denah umum, gambar lelang, gambar terbangun/terpasang)
4. Analisa menyeluruh yang lebih rinci dan luas pada masing-masing bidang
dapat disajikan sebagai tambahan. Tambahan ini harus dibatasi pada hal-hal
yang perlu untuk mendukung kebenaran laporan utama. Analisa lainnya dan
berikut kertas kerja harus disajikan dalam jilid terpisah.
5. Laporan ini juga harus mencakup fakta dan dokumentasi yang
menggambarkan pendekatan dan metodologi yang dipilih oleh konsultan
dalam memberikan jasa.
6. Laporan akhir ini dibuat sebanyak 5 (lima) buku.

2.5.4 Gambar Rencana (A3)


Laporan ini memuat gambar kerja yang sedianya akan digunakan oleh kontraktor
dalam pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk gambar yang detail sesuai rencana
yang telah disetujui oleh Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Lampung Tengah.

2.5.5 Estimate Engineer (EE)

Bandarjaya, September 2016


Mengetahui / Menyetujui PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PENGGUNA ANGGARAN

Ir. HARIS FADILAH, MM. CEKLI WULAN, ST.


NIP. 19640131 199303 1 002 NIP. 19711202 200003 2 006

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 8 8

Anda mungkin juga menyukai