LAPORAN IVENTARISASI
PEKERJAAN :
NOMOR : P.87/DPU-UTL/SDA/611/6/2022
TANGGAL : 02 JUNI 2022.
Embung adalah bangunan kontruksi sipil dibidang hidrologi. Konsep embung / waduk
pada dasarnya memberikan solusi dengan berfungsi sebagai cadangan air yang artinya
pada saat musim penghujan air ditampung di dalam embung / waduk, dan ketika
musim kemarau air yang berada dalam reservoir dapat digunakan sesuai kebutuhan.
Embung / waduk kecil berfungsi sebagai bangunan penampung air baku untuk
melayani satu atau beberapa dusun dalam satu desa (Setiawan, 2007: 2).
Embung sangat efektif untuk mengatasi daerah yang kekurangan air, baik air baku
maupun irigasi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan air harus memadai dari segi
kualitas, kuantitas dan kontiunitas (berkesinambungan). Dampak kekeringan dan
banjir kini dirasakan semakin besar dan resiko pertanian semakin meningkat dan sulit
diprediksi. Sementara itu, tekanan penduduk yang luar biasa menyebabkan kerusakan
hutan dan daur hidrologi tidak terelakkan lagi. Indikatornya adalah debit sungai yang
merosot tajam di musim kemarau, sementara di musim penghujan debit air lebih
meningkat. Rendahnya daya serap air semakin tidak menentu. Kondisi ini diperburuk
dengan terjadinya kekeringan agronomis akibat pemilihan komoditas yang tidak sesuai
dengan kemampuan pasokan airnya.
Untuk mengatasi kekeringan yang terjadi, salah satu strategi yang paling murah, cepat
dan efektif serta hasilnya langsung terlihat adalah menampung aliran permukaan dan
air hujan di musim penghujan dengan memperbesar daya simpan air tanah di sungai,
tampungan air dan danau yang akan dapat menjaga pasokan sumber-sumber air untuk
keperluan konservasi, pertanian, domestik, dan industri pertanian. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah pembangunan embung yang terletak di Desa Manunggal
Daya Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara. Dengan adanya
pembangunan embung ini, diharapakan dapat membantu kebutuhan pasokan air di
musim kemarau dan mengurangi banjir, sehingga persawahan atau pertanian di daerah
Manunggal Daya semakin produktif dan menaikkan taraf perekonomian masyarkat
sekitar.
1.3 LINGKUP KEGIATAN
LAPORAN INVENTARISASI
BAB 2
GAMBARAN UMUM
2.1. Umum
Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas wilayah 27.263,10 km² terletak
antara 115º26’ Bujur Timur dan 117º36’ Bujur Timur serta di antara 1º28’
Lintang Utara dan 1º08’ Lintang Selatan..
Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai belasan sungai yang tersebar pada
hampir semua kecamatan dan merupakan sarana angkutan utama di
samping angkutan darat, dengan sungai yang terpanjang Sungai Mahakam
dengan panjang sekitar 920 kilometer.
2.2. Kondisi Lokasi Pekerjaan
2.2.1. Geografis
Kutai Kartanegara merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten
Malinau, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang di sebelah utara, Selat
Makassar sebelah timur, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota
Balikpapan di sebelah selatan, dan dengan Kabupaten Kutai Barat di sebelah
barat.
LAPORAN INVENTARISASI
2.2.3. Topografi
Kabupaten Kutai Kartanegara tidak terlepas dari gugusan gunung dan
pegunungan yang terdapat hampir di seluruh Kecamatan, yaitu ada sekitar
10 gunung. Gunung yang paling tinggi di Kutai Kartanegara yaitu Gunung
Lengkup dengan ketinggian 485 meter yang terletak di Kecamatan Loa Raya.
Selain gunung, terdapat sekitar 16 danau yang ada di Kabupaten Kutai
Kartanegara. Sementara danau yang paling luas adalah Loa Raya dengan luas
13.000 hektar.
Pada tahun 2019 sebagian besar penduduk Kutai Kartanegara berada di ibukota
Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Kecamatan Tenggarong (14 60 persen),
Selanjutnya berada di Kecamatan Tenggarong Seberang ( 31 persen) Kecamatan
Loa Raya ( 25 persen) dan di Kecamatan Samboja ( 13 persen), Selebihnya
tersebar di empat belas kecamatan lainnya, Pola persebaran ini dari beberapa
LAPORAN INVENTARISASI
tahun tidak banyak berubah, Sedangkan Kecamatan dengan persentase jumlah
penduduk terkecil adalah Loa Raya sebesar 1 29 persen.
N Laki- Perempua
o Kecamatan Laki n Jumlah
1 Samboja 35,190 32,116 67,306
2 Muara Jawa 21,887 20,114 42,001
3 Sanga-Sanga 10,066 9,701 19,767
4 Loa Janan 35,449 32,618 68,067
5 Loa Kulu 27,209 25,250 52,459
6 Muara Muntai 10,067 9,365 19,432
7 Muara Wis 5,001 4,397 9,398
8 Kota Bangun 19,034 17,849 36,883
9 Tenggarong 54,339 52,214 106,553
10 Sebulu 21,880 19,134 41,014
Tenggarong
11 Seberang 35,031 32,881 67,912
12 Anggana 17,231 15,952 33,183
13 Muara Badak 24,494 22,451 46,945
14 Marangkayu 14,034 12,900 26,934
15 Muara Kaman 25,481 21,338 46,819
16 Kenohan 6,201 5,463 11,664
17 Kembang Janggut 13,564 12,211 25,775
18 Tabang 6,051 5,463 11,514
733,62
Kutai kertanegara 6
Sumber : BPS Kota Tenggarong, 2015
LAPORAN INVENTARISASI
Gambar II.1 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin
2.2.7. PENDIDIKAN
Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari SD hingga
perguruan tinggi. Untuk menunjang keberhasilan pembangunan bidang pendidikan
pendidikan formal yang umumnya diselenggarakan di sekolah-sekolah tidak hanya
dibawahi oleh Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) saja tetapi ada juga yang
dibawahi oleh Departemen di luar Depdiknas seperti Departemen Agama
Departemen Kesehatan Departemen Sosial Departemen Pertanian dan lain-lain.
Banyaknya sekolah dari tingkaSD hingga SMU/SMK sejak tahun pembelajaran
2019/2020 hingga 2020/2021 tercatat tidak adanya perubahan. Secara umum
sekolahsekolah negeri maupun swasta yang berada di bawah Diknas jumlahnya
jauh lebih besar bila dibandingkan dengan yang di luar Diknas. Di tahun 2020
jumlah SD Negeri di Kutai Kartanegara sebanyak 438 sekolah sedangkan SMP
Negeri sebanyak 101 sekolah dan SMA Negeri sebanyak 33 sekolah. Untuk sekolah
swasta ada 34 SD swasta 42 SMP swasta dan 20 SMA swasta.
Perbandingan atau rasio antara guru dan murid akan menggambarkan beban yang
harus dihadapi seorang guru dalam mengajar. Tenaga pengajar di
KutaiKartanegara untuk semua jenjang pendidikan sudah memadai walaupun
pada tingkat SD mencatat beban guru relatif lebih berat dibanding jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan semakin tinggi jenjang
pendidikan membutuhkan tenaga pengajar yang menguasai bidang/ilmu
Fs (Feasibility Study) Pembangunan
Embung/Bangunan Air Lainnya Di. Loa Raya Kec.
2-4
Tenggarong Seberang
LAPORAN INVENTARISASI
pengetahuan yang diajarkan. Rasio murid guru pada Sekolah Dasar (SD) Negeri di
bawah Diknas dalam periode 2020/2021 berkisar antara 14-15 artinya seorang
guru dalam mengajar harus menghadapi sekitar 14-15 orang murid. Sedangkan
beban yang harus dihadapi oleh seorang guru SLTP juga 14-15 murid dan beban
yang harus dihadapi guru SMU adalah 16 murid.
2.2.8. KESEHATAN
Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan secara mudah merata dan murah. Dengan meningkatnya
pelayanan kesehatan pemerintah berupaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memeratakan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat adalah dengan penyediaan sarana kesehatan
terutama puskesmas dan puskesmas pembantu karena kedua fasilitas tersebut
dapat menjangkau segala lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil.
Upaya Pemerintah dalam pelayanan kesehatan tercermin adanya pembangunan
sarana kesehatan. Pada tahun 2020 tercatat jumlah rumah sakit yang ada di Kab
Kutai Kartanegara tercatat 3 (tiga) buah yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
A.M. Parikesit di Kec Tenggarong Seberang RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti di
Kec Samboja dan Rumah Sakit Dayaku Radja di Kecamatan Kota Bangun.
Sedangkan jumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu yang telah didirikan di
berbagai kecamatan sebanyak 32 dan 174 yang tersebar di seluruh kecamatan.
2.2.9. AGAMA DAN SOSIAL LAINNYA
Kehidupan beragama di Negara Indonesia diatur sesuai pasal 29 UUD 1945 dan
butir-butir Pancasila sila pertama yang menjamin kebebasan penduduk memeluk
suatu agama dan menjalankan ibadah keagamaan sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing. Kehidupan beragama senantiasa dibina dengan
tujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang serasi seimbang dan
selaras yang diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah sosial budaya sebagai
dampak dari globalisasi dunia dewasa ini yang mungkin dapat merusak mental
bangsa dan meng-hambat kemajuan di samping untuk membina kerukunan hidup
antar umat beragama. Sebagian besar Penduduk Kutai Kartanegara beragama
Islam selebihnya beragama Kristen Protestan Katholik Budha Hindu dan
beragama lainnya. Untuk menunjang kegiatan keagamaan dibangun beberapa
sarana ibadah. Sarana ibadah pada tahun 2020 tersebut terdiri atas 779 Masjid
893 Musholla 221 Gereja Protestan 36 Gereja Katholik dan 15 Pura yang masing-
Fs (Feasibility Study) Pembangunan
Embung/Bangunan Air Lainnya Di. Loa Raya Kec.
2-5
Tenggarong Seberang
LAPORAN INVENTARISASI
masing tersebar merata hampir di seluruh kecamatan. Selain mendirikan sarana
ibadah pemerintah juga mengelola berbagai kegiatan ibadah keagamaan terutama
yang berhubungan langsung dengan negara lain misalnya ibadah haji. Jumlah
penduduk Kutai Kartanegara yang beragama Islam yang menunaikan ibadah haji
(jemaah haji) yang pemberangkatannya dikelola oleh pemerintah melalui
Departemen Agama.
LAPORAN INVENTARISASI
4 BAB 3
HASIL SURVEY PENDAHULUAN
LAPORAN INVENTARISASI
10. PMK No. 196/PMK.02 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 143/PMK.02 /2015 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga dan
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.
LAPORAN INVENTARISASI
3.2 PRASARANA PEMBANGUNAN EMBUNG/BANGUNAN AIR
No Uraian Keterangan
Fs (Feasibility Study)
Pembangunan
1 Nama DI Embung/Bangunan Air Lainnya
Di. Loa Raya Kec. Tenggarong
Seberang
2 Desa Loa Raya
3 Kecamatan Tenggarong Seberang
4 Kabupaten Kutai Kartanegara
5 Kordinat LS
BT
6 Peta DI Tidak Ada
7 Luas DI Tidak Ada
8 Skema DI Tidak Ada
9 Nomenklatur DI Tidak Ada
10 Sumber Air Nama Sungai Sungai Manunggal Daya
12 Stasiun Hidrologi Nama Stasiun -
Data Curah Hujan 10 thn -
Data Iklim 5 thn -
12 Pola Tata Tanam Padi - Padi
Berapa Kali Musim
13 2 Kali
Tanam
14 Bulan Musim Tanam Mei - Juni - September - Desember
15 Hasil Panen (Ton/Ha) 3 Ton/Ha
16 Harga Gabah ( /kg) Rp 3,500
17 Petugas Penjaga Pintu Air Tidak Ada
No Kontak Tidak Ada
Mantri/Juru Tidak Ada
No Kontak Tidak Ada
18 Kelompok Tani Nama
Ketua
No Kontak
LAPORAN INVENTARISASI
Tabel 3.2 Embung DI. Loa Raya
Fs (Feasibility Study) Pembangunan
Embung/Bangunan Air Lainnya Di. Loa Raya Kec.
3-4
Tenggarong Seberang
LAPORAN INVENTARISASI
SKETSA FOTO
25 110 25
Pasangan Batu
115
Pancang Balok Kayu Ulin 10 x 10 x 1 - 2 m
60
130
SKETSA FOTO
25 110 25
Pasangan Batu
115
Pancang Balok Kayu Ulin 10 x 10 x 1 - 2 m
60
130
Fs (Feasibility Study) Pembangunan
Embung/Bangunan Air Lainnya Di. Loa Raya Kec.
3-5
Tenggarong Seberang
LAPORAN INVENTARISASI
SKETSA FOTO
25 110 25
Pasangan Batu
115
60
130
SKETSA FOTO
130
900
P3
700 PENGURAS
P4
900
B
130
P1
Fs (Feasibility Study) Pembangunan
Embung/Bangunan Air Lainnya Di. Loa Raya Kec.
3-6
Tenggarong Seberang
LAPORAN INVENTARISASI
SKETSA FOTO
130
900
P3
700 PENGURAS
P4
900
B
130
P1
SKETSA FOTO
130
900
P3
700 PENGURAS
P4
900
B
130
P1
Fs (Feasibility Study) Pembangunan
Embung/Bangunan Air Lainnya Di. Loa Raya Kec.
3-7
Tenggarong Seberang
3-8
FOTO
FOTO
900 900
P3
SKETSA
SKETSA
P3
700 PENGURAS KAPASITAS TAMPUNGAN ± 2.650 M3 ARAH ALIRAN PENGENDAP 700
Tenggarong Seberang
700 PENGURAS KAPASITAS TAMPUNGAN ± 2.650 M3 ARAH ALIRAN PENGENDAP 700
P4
P4
900 900
900 900
130 130
130 130