Team Leader
Laporan Pendahuluan i
PENILAIAN KINERJA DAN AKNOP
DAERAH IRIGASI RAWA JAGEBOB
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan ii
PENILAIAN KINERJA DAN AKNOP
DAERAH IRIGASI RAWA JAGEBOB
BAB III METODOLOGI
LAMPIRAN
Laporan Pendahuluan iv
PENILAIAN KINERJA DAN AKNOP
DAERAH IRIGASI RAWA JAGEBOB
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Luas Distrik, Nama dan Jumlah Kampung di
Kabupaten Merauke ............................................. II-2
Tabel 2.2. Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota
Kabupaten di Kabupaten Merauke .......................... II-5
Tabel 2.3. Tekanan Udara lama Penyinaran dan Kecepatan
Angin di Kabupaten Merauke (2019) ....................... II-10
Tabel 2.4. Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan di Kabupaten
Merauke (2019) .................................................. II-11
Tabel 2.5. Nama, Panjang, Lebar, dan Kecepatan Arus Sungai
menurut Nama Sungai di Kabupaten Merauke .......... II-13
Tabel 2.6. Jumlah Penduduk di Kabupaten Merauke (2019) ....... II-15
Tabel 2.7. Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Merauke.. II-16
Tabel 2.8. Kepadatan Penduduk di Kabupaten Merauke (2019) .. II-16
Tabel 2.9. Produktivitas Padi di Kabupaten Merauke (2019) ...... II-17
Tabel 2.10. Produktivitas Holtikultura di Kabupaten Merauke
(2019) ............................................................... II-18
Tabel 3.1. Rekap Kinerja Sistem Irigasi ................................. III-5
Tabel 3.2. Persyaratan Petugas Operasi Dan Pemeliharaan ....... III-6
Tabel 3.3. Kompetensi Petugas Pemeliharaan ......................... III-18
Laporan Pendahuluan v
PENILAIAN KINERJA DAN AKNOP
DAERAH IRIGASI RAWA JAGEBOB
BAB I
PENDAHULUAN
Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yang terkandung di
dalamnya, tergenang secara terus menerus atau musiman, terbentuk
secara alami di lahan yang relatif datar atau cekung dengan endapan
mineral atau gambut, dan ditumbuhi vegetasi, yang merupakan suatu
ekosistem.
Adapun ciri-ciri rawa adalah sebagai berikut:
1. Secara phisik, pada umumnya kondisi tanahnya cekung dengan
topografi relatif datar;
2. Ciri kimiawi, pada umumnya derajat keasaman airnya rendah,
tanahnya bersifat anorganik dan mengandung pirit;
3. Secara biologis, pada umumnya terdapat ikan ikan, tumbuhan dan
hutan rawa.
Ditijau dari dari lokasinya rawa dapat dibedakan menjadi dua jenis rawa
yaitu rawa pasang surut dan rawa lebak. Rawa pasang surut adalah rawa
yang terletak di pantai atau dekat pantai, di muara atau dekat muara
sungai sehingga dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Sedangkan
rawa lebak adalah rawa yang sering tergenang lebih dari 7 bulan yang
1.3. SASARAN
Kegiatan Penilaian Kinerja dan AKNOP Rawa meliputi :
1) Pencatanan lokasi geografi masing-masing bangunan prasarana
irigasi rawa,
2) Pendataan jenis, jumlah dan kondisi bangunan prasarana irigasi
rawa,
3) Menganalisa dan evaluasi tingkat kinerja bangunan Prasarana irigasi
rawa,
4) Penyusunan AKNOP bangunan prasarana irigasi rawa.
Lokasi
Pekerjaan
A. Wilayah Daratan
Secara umum kondisi morfologi dari Kabupaten Merauke adalah datar
dan datar berombak. Bentangan alam datar tersebar di pesisir utara
Kabupaten Merauke, bagian Barat sampai ke Pulau Kimaam dan
Komolom. Sedangkan datar-berombak terdapat di bagian tengah
wilayah Kabupaten Merauke, dimana wilayah tersebut merupakan
Curah Hari
Hari Hujan
Bulan Hujan
(hari) (mm)
Januari 28 478,6
Februari 17 68,6
Maret 25 643,0
April 18 158,7
Mei 18 76,5
Juni 15 13,0
Juli 8 7,4
Agustus 13 55,0
September 6 16,2
Oktober 8 10,8
November 4 18,1
Desember 8 19,8
Sumber : Kabupaten Merauke Dalam Angka, 2020
Tabel 2.5. Nama, Panjang, Lebar, dan Kecepatan Arus Sungai menurut
Nama Sungai di Kabupaten Merauke
Panjang Lebar KecepatanArus
Nama Sungai
(km) (m) (km/jam)
1 2 3 4
1. Bian 210 117 - 1.449 1,25
2. Digul 800 215 - 1.200 0,27
3. Kouh 217 200 - 360 0,07
4. Kumbe 260 97 - 700 0,09
5. Lorenz 120 300 - 1.500 0,11
6. Maro 300 43 - 900 0,09
7. Obaa 160 70 - 400 0,07
8. Kawarga 218 50 - 300 0,09
9. Bets 240 200 - 900 -
10. Buraka - - -
Sumber : Kabupaten Merauke Dalam Angka, 2020
2.9.2. Hortikultura
Sebagai contoh tanaman jagung dan ubi kayu. Dimana luas tanam untuk
tanaman jagung seluas 260 hektar dengan jumlah produksi sebesar
796,80 ton. Produktivitas tanaman jagungung mencapai 3,06 ton/ha.
Sedangkan untuk tanaman ubi kayu luas tanam sekitar 317 hektar dengan
jumlah produksi mencapai 6.169 ton, dengan produktivitas tanam
mencapai 19,46 ton/ha.
Sedangkan untuk holtikultura lainnya berupa ubi jalar, kedelai, kacang,
tomat, cabai, dan lain-lain.
Tabel 2.9. Produktivitas Padi di Kabupaten Merauke (2019)
Luas Panen Produksi Produktivitas
No Distrik
(hektar) (ton) (ton/ha)
1 Kimaam 434,00 1.519,006 3,50
2 Tabonji 168,00 420,00 2,50
3 Waan 130,00 325,00 2,50
4 Ilwayab 14,00 40,60 2,90
5 Okaba 114,50 343,50 3,00
6 Tubang 55,00 121,00 2,20
7 Ngguti - - -
8 Kaptel 65,00 162,50 2,50
9 Kurik 17.247,00 100.722,48 5,84
10 Animha 135,00 405,00 3,00
11 Malind 8.186,00 45.023,00 5,50
12 Merauke 1.254,00 6.244,92 4,98
13 Naukenjerai 383,00 1.129,85 2,95
14 Semangga 9.614,00 55.184,36 5,74
15 Tanah Miring 17.569,00 102.778,65 5,85
16 Jagebob 1.545,75 6.492,15 4,20
17 Sota 26,00 78,00 3,00
18 Muting 593,50 2.195,95 3,70
19 Elikobel 570,00 1.995,00 3,50
20 Ulilin 770,50 2.696,75 3,50
jumlah 58.874,25 327.877,71 5,57
Sumber : Kabupaten Merauke Dalam Angka, 2020
2.9.3. Perkebunan
Perkebunan yang banyak dihasilkan di Kabupaten Merauke adalah tanaman
buah seperti halnya mangga, jeruk dan pisang. Dimana total produksi
tanaman manggan adalah sebesar 11.853 ton, untuk tanaman jeruk
sebesar 8.057 ton, sedangkan untuk pisang 30.429 ton.
3.1. UMUM
Kegiatan Penilaian Kinerja dan Aknop merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan dalam rangka pelaksanaan Operasi dan Pemeliharan Jaringan
Irigasi. Pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan dengan pedoman yang
dikeluarkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) dengan No. 12/PRT/M/2015 tanggal 6 April 2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharan Jaringan Irigasi.
Sumber : Peraturan Menteri PUPR No. 12/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi
1) Umum
Dalam Pekerjaan ”Penilaian Kinerja dan AKNOP Derah Irigasi
Rawa Jagebob” ini, secara ringkas cakupan tahapan kegiatan
meliputi sebagai berikut;
1. Pengenalan Kerusakan
a. Kesalahan Data
b. Kekurangan data
4. Elaborasi Teknik
5. Teknik Penggambaran
4.2.3. Pelaporan
A. Laporan Rencana Mutu Kontrak
Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK), berisi :
Pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan secara rinci untuk menjamin
mutu pelaksanaan pekerjaan sehingga didapatkan keluaran yang
diharapkan sesuai KAK ini.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
B. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan Pendahuluan memuat:
1. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh antara lain
mobilisasi tenaga ahli, tenaga pendukung, penyediaan kantor,
peralatan kantor, peralatan survei, kendaraan operasional, dll;
2. Metodologi pelaksanaan pekerjaan;
3. Hasil kesimpulan sementara hasil pengumpulan data, gambar
/peta dan laporan hasil kegiatan terdahulu yang terkait (bila
ada);
5.1. UMUM
Sesuai dengan lingkup pekerjaan dan kualifi-kasi tenaga ahli yang
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja, maka dalam pelaksanaan
pekerjaan “Penilaian Kinerja dan AKNOP Daerah Irigasi Rawa Jagebob”
akan melibatkan sejumlah tenaga ahli dari beberapa disiplin ilmu yang
seluruhnya akan merupakan suatu kesatuan kerja dalam organisasi
pelaksanaan.
Agar dapat lebih terkoordinasi dan dapat lebih dipahami serta dapat
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, maka perlu adanya
penjabaran tugas dari masing-masing tenaga (personil) yang menangani
pekerjaan ini.
hasil kerja yang baik dan dapat selesai sesuai jadwal yang direncanakan,
Konsultan akan menempatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu
yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam menangani proyek-proyek
irigasi dan sejenisnya sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan memenuhi kriteria sebagai berikut :