D I R E K TO R AT J E N D E R A L C I P TA K A R YA
D I R E K TO R AT P E N G E M B A N G A N K AWA S A N P E R M U K I M A N
S A T UAN K E R JA INFRASTRUKTUR B E R B A S I S M A S Y A R A K
AT
Kata Pengantar
Laporan Bulanan April ini merupakan laporan dari Konsultan PT. Ciriajasa Engineering
Consultans, dalam melaksanakan penugasan untuk memberikan Bantuan Teknis
Pengendalian pada pekerjaan Konsultan Teknis Pengendalian PISEW Tahun 2019.
Sesuai dengan kontrak No. KU.08.08/CK/IBM-PISEW/IV/2019/001 tanggal 01
April 2019.
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
tentang perkembangan dan kemajuan pelaksanaan kegiatan serta sebagai bentuk
pertanggungjawaban Konsultan Teknis Pengendalian PISEW dalam mengawal dan
pendampingan Kegiatan PISEW tahun 2019 yang telah dilaksanakan.
Dasar penyusunan Laporan Bulanan ini berupa data dan informasi yang bersumber dari
provinsi dengan status kegiatan pelaksanaan sampai dengan akhir bulan April 2019.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih kurang dari sempurna sehingga
perlu pembenahan. Oleh karena itu segala kritik, saran dan himbauan yang konstruktif
sangat kami harapkan untuk kesempurnaan laporan selanjutnya.
Dan akhirnya atas bantuan dan kerjasama semua pihak kami sampaikan terima kasih.
Tim Penyusun
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Diagram
Daftar Gambar
BAB 1 - PENDAHULUAN
Sebagai tindak lanjut hasil keputusan tersebut di atas, selanjutnya disusun kesepakatan
secara definitif yang mengatur segala sesuatu tentang pelaksanaan pekerjaan dimaksud dan
dituangkan melalui kontrak KU.08.08/CK/IBM-PISEW/IV/2019/001 tanggal 01 April 2019 dan
SPMK No. KU.03.01/SPMK/PKPBM-PISEW/IV/2018/001 tanggal 18 April 2019, Kontrak
tersebut merupakan landasan utama bagi Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan, dengan
didukung oleh Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR) yang diberikan sebelumnya dalam proses
pelelangan. Atas dasar legalitas tersebut, Konsultan segera memobilisasi seluruh
sumberdaya yang diperlukan dalam pelaksanaan penugasan; untuk melakukan kegiatan-
kegiatan persiapan awal yang bertujuan agar pada saat pelaksanaan definitif berlangsung,
seluruh sistem maupun mekanisme dan prosedur untuk mengoperasionalkan kegiatan telah
tertata secara baik dan tersusun dengan jelas dalam koridor organisasi serta manajemen
pelaksanaan yang ada.
Di samping itu, kegiatan persiapan awal sangat bermanfaat dalam upaya membangun
pemahaman tentang ruang lingkup penugasan, baik yang terkait dengan lokasi/wilayah
penugasan, potensi serta sumberdaya yang tersedia maupun kendala serta hambatan yang
mungkin akan didapatkan serta ditemukan secara spesifik di masing-masing wilayah
penugasan. Secara lebih khusus, kegiatan persiapan awal ini adalah dapat digunakan untuk
membangun kesamaan orientasi dan pendekatan dalam hal-hal terkait aspek teknis-
substansial maupun aspek administratif-manajerial, sebagai landasan untuk menyusun
strategi operasional dan kerangka pelaksanaan secara realistis; mengingat sangat
bervariasinya latar belakang pengalaman dari SDM maupun personil yang mendukung
kegiatan implementasi Kegiatan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) melalui
Konsultan Teknis Pengendali PISEW ini.
Cakupan wilayah penugasan, yang menjadi tanggung jawab Konsultan Teknis Pengendalian
(KTP) berdasarkan KAK/TOR yang ada, telah ditetapkan sesuai hasil identifikasi serta
verifikasi akhir yang dilakukan oleh pihak PPK PISEW di tingkat pusat dibantu oleh Tim
Sekretariat PISEW tingkat nasional.
Maksud dari kegiatan KONSULTAN TEKNIS PENGENDALIAN PISEW 2019 adalah untuk
membangun baru atau menigkatkan kualitas infrastruktur permukiman dengan pendekatan
partisipasi masyarakat dalam skala kawasan permukiman perdesaan untuk meningkatkan
sosial ekonomi wilayah, dilaksanakan secara efektif, efisien, tepat mutu, biaya, dan tertib
administrasi melalui pendampingan kepada pelaksana PISEW tingkat pusat.
Tujuan dari kegiatan Konsultan Teknis Pengendali PISEW 2019 adalah untuk :
1. Membantu tugas Saker PKP2P, PPK PISEW dan Tim Pelaksana kegiatan PISEW di tingkat
pusat dalam melakukan pengendalian pelaksanaan Kegiatan PISEW dengan
menyediakan suatu perangkat kerja untuk dan.
2. Memberikan bantuan teknis, pemantauan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
pelaksanaan PISEW Tahun 2019 di 33 Provinsi di seluruh lokasi sasaran.
3. Memastikan agar Pelaksanaan kegiatan dapat sesuai dengan Pedoman PISEW yang sudah
ditetapkan.
Keberhasilan kegiatan PISEW dapat diukur dari ketercapaian indikator kinerja, seperti
disajikan pada tabel berikut:
Indikator
No Kinerja Indikator Keterangan
Utama
1 Indikator Mendukung Meningkatnya akses masyarakat di kawasan
Dampak Upaya penurunan biaya produksi potensial perdesaan pada layanan
(outcome) infrastruktur permukiman yang mendukung
pengembangan sosial ekonomi
Lokasi dan alokasi berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Peumahan Rakyat
Nomor : 73/KPTS/M/2019 Tanggal 21 Januari 2019 tentang “Penetapan Lokasi Serta Besaran
Bantuan Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Dan Ekonomi Wilayah TA.2019”.
Lokasi PISEW Tahun Anggaran 2019 berjumlah 900 (Sembilan ratus) Kecamatan yang
tersebar pada 206 (dua ratus enam) Kabupaten di 33 (tiga puluh tiga) Provinsi.
Maksud dari kegiatan KTP PISEW 2019 adalah untuk mewujudkan pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi pendekatan partisipasi masyarakat dalam skala
kawasan permukiman perdesaan yang efektif, efisien, tepat mutu, biaya dan tertib
administrasi melalui pendampingan kepada pelaksana PISEW tingkat pusat.
Tujuan dari kegiatan KTP PISEW Tahun 2019 adalah untuk :
1. Menyediakan suatu perangkat kerja untuk membantu tugas tim pelaksana kegiatan
PISEW di tingkat pusat dalam melakukan pengendalian pelaksanaan PISEW;
2. Memberikan rekomendasi dan bantuan teknis atas pemantauan, pengendalian,
pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan di seluruh lokasi sasaran PISEW;
3. Memastikan agar Pelaksanaan kegiatan dapat sesuai dengan Petunjuk Teknis PISEW yang
sudah ditetapkan;
4. Menyediakan data dan informasi dalam setiap bentuk (database dan/atau hardcopy)
sebagaimana yang diperlukan untuk pengendalian dan kinerja kegiatan.
1. Tersedianya suatu perangkat kerja untuk membantu tugas tim pelaksana PISEW di
tingkat pusat dalam melakukan pengendalian pelaksanaan pembangunan infrastruktur;
2. Terselenggaranya bantuan teknis, pemantauan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
pelaksanaan PISEW Tahun 2019 di 33 Provinsi di seluruh lokasi sasaran;
3. Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan Pedoman dan Panduan yang
sudah ditetapkan;
4. Tersedianya data dan informasi dalam bentuk database yang terkait dengan setiap
tahapan pelaksanaan kegiatan PISEW.
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, lingkup kegiatan Konsultan Teknis Pengendali PISEW
T.A. 2019 terdiri dari:
Penyebarluasan informasi kegiatan dan sosialisasi merupakan aspek penting yang harus
berjalan dengan baik di tingkat pusat dan daerah. Kampanye penyadaran publik dan
penyebarluasan informasi pelaksanaan kegiatan dilakukan di tingkat pusat, provinsi
hingga kecamatan. Peran Konsultan dalam penyebarluasan informasi kegiatan adalah:
a. Pemantauan terhadap pelaksanaan sosialisasi kegiatan PISEW 2019.
b. Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait sosialisasi kegiatan.
c. Menyiapkan materi-materi terkait penyebarluasan informasi kegiatan.
2. Pengendalian Kegiatan
Peran Konsultan yang sangat penting adalah pengendalian kegiatan. Konsultan harus
dapat menjaga proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan petunjuk teknis pelaksaan.
Pengendalian yang dilakukan oleh Konsultan akan mencakup:
a. Menyusun panduan Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi (monev) Pelaksanaan
Kegiatan PISEW secara berjenjang.
b. Menyusun modul/kerangka acuan untuk pelatihan, workshop, dan rapat teknis
lainnya terkait pelaksanaan kegiatan sesuai petunuk teknis pelaksanaan PISEW
(termasuk namun tidak terbatas: pada penguatan kapasitas masyarakat dan
kelembagaan).
c. Memberikan penjelasan (sosialisasi) dan bantuan teknis untuk memastikan pelaksana
kegiatan dapat melaksanakan dan mengoperasikan panduan monev yang disusun.
d. Membantu pemberi tugas untuk melakukan evaluasi kinerja pelaksana TAPr dan
4. Konsolidasi Data
6. Rapat Koordinasi
Melaksanakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh pelakana kegiatan di Provinsi untuk:
a. Menyamakan kembali pemahaman aplikasi pelaksanaan di lapangan, khususnya
terkait informasi/isu/kebijakan yang terbaru ataupun yang perlu didiskusikan;
b. Menyesuaikan kembali Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) dengan kondisi lapangan;
c. Memfasilitasi koordinasi antara konsultan pusat dengan pelaksana kegiatan provinsi
dalam rangka menyempurnakan tugas Pengendalian, Monitoring Pelaksanaan,
Konsolidasi Data, hingga Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan; dan
d. Memfasilitasi kegiatan koordinatif lainnya yang dibutuhkan.
Laporan merupakan hal yang sangat penting sehingga pembuatan laporan haruslah
tepat, adapun ketepatan tersebut harus melalui prosedur-prosedur yang tepat pula di
mana prosedur pembuatan laporan mencakup tujuh pokok langkah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
2. Validasi data
Output data SIM akan divalidasi dan dianalisa yang rasional, objektif dan
menunjukkan logika hubungan antara data, fakta peristiwa dan dampaknya.
Pembuatan kerangka laporan sangat diperlukan karena dalam kerangka ini termasuk
juga didalamnya pemaparan mengenai bab-bab laporan yang dibuat ataupun inti
masalah yang dirangkum dalam suatu laporan.
1.2.4. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Dokumen Laporan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Konsultan Teknis Pengendalian (KTP) PISEW
Tahun 2019 sesuai dengan ruang lingkup penugasan konsultan. Seperti antara lain di bawah
ini :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan dibuat dan disampaikan 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) kepada PPK Pusat. Laporan ini berisikan sebagai berikut:
a. Metodologi pelaksanaan, jadwal pelaksanaan konsultan dan plotting penugasan
tenaga ahli.
b. Rencana kerja konsultan dalam melaksanakan pendampingan.
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat dan disampaikan setiap awal minggu kepada PPK PISEW
Pusat dan Kasatker Kawasan Permukiman Pusat Pertumbuhan. Laporan ini berisikan
sebagai berikut :
a. Konsolidasi capaian progres PISEW nasional yang telah dilaksanakan (progres
manual).
b. Daftar rekapitulasi nomor dan tanggal SPM/SP2D apabila sudah ada progres
pencairan dana.
c. Analisis keterlambatan pelaksanaan di setiap tahapan dan berbagai permasalahan
yang timbul.
3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat setiap awal bulan pada bulan berikutnya dan disampaikan
Softcopy laporan berisi semua hasil laporan yang dimasukkan dalam bentuk 1 (satu)
unit hard disk external kapasitas minimal 2 TB dan DVD sejumlah 10 (sepuluh) buah.
1.2.5. Kewenangan
Team Leader
Operator
Sekretaris
Komputer
Asst. Monev
Asst. Infrastruktur Asst. GIS
(4 Orang) Operator SIM
(1 Orang) (1 Orang)
BAB I Pendahuluan
Bab ini mengemukakan Pengenalan Kegiatan PISEW, Pengenalan
Konsultan Teknis Pengendalian (KTP), Maksud dan Tujuan Pembuatan
Pelaporan dan Sistematika Penulisan Pelaporan
2.1.2.Tingkat Provinsi
Capaian Persiapan Tingkat Provinsi mulai dari Sosialisasi Kegiatan, Pembentukan
TPPr, Rekruitmen TAPr, Rekruitment FM, Mobilisasi TAPr dan Mobilsasi FM
berdasarkan Monitoring Aplikasi SIM disajikan pada table di bawah ini :
2.1.3.Tingkat Kabupaten
Pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten
Tim Pelaksana Kabupaten di tingkat kabupaten dan mewakili pemerintahan
kabupaten dalam pelaksanaan kegiatan PISEW di wilayahnya, dibentuk pada
lingkungan Dinas yang menangani Infrastruktur Permukiman.
Pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten (TPK) telah dilakukan di lokasi kabupaten
di wilayah Provinsi. Sebanyak 21 provinsi dari 33 provinsi (63,64%) telah
melaksanakannya. Sehingga tersisa 12 provinsi yang belum inputing data
pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten.
Di bawah ini disajikan Diagram Provinsi yang telah melaksanakan Pembentukan
Tim Pelaksana Kabupaten (TPK).
2.1.4.Tingkat Kecamatan
A. Tahap Persiapan
Capaian Tahap Persiapan Tingkat Kecamatan kegiatan Identifikasi
Kelembagaan berdasarkan Monitoring Aplikasi SIM disajikan pada table di
bawah ini :
Tabel 3. Capaian Identifikasi Kelembagaan
Identifikasi
No Provinsi Jml Kec.
Kelembagaan
1 ACEH 23 5
2 SUMATERA UTARA 54 54
3 SUMATERA BARAT 26 26
4 RIAU 11 11
5 JAMBI 21 18
6 SUMATERA SELATAN 12 12
7 BENGKULU 14 7
8 LAMPUNG 15 15
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 12 12
10 KEPULAUAN RIAU 12 9
11 JAWA BARAT 110 107
12 JAWA TENGAH 37 37
13 D I YOGYAKARTA 20 20
14 JAWA TIMUR 129 21
15 BANTEN 11 9
16 BALI 8 8
17 NUSA TENGGARA BARAT 17 17
18 NUSA TENGGARA TIMUR 20 20
19 KALIMANTAN BARAT 38 38
20 KALIMANTAN TENGAH 19 19
21 KALIMANTAN SELATAN 14 0
22 KALIMANTAN TIMUR 16 16
23 KALIMANTAN UTARA 12 0
24 SULAWESI UTARA 13 13
25 SULAWESI TENGAH 20 20
26 SULAWESI SELATAN 66 43
27 SULAWESI TENGGARA 11 11
28 GORONTALO 17 17
29 SULAWESI BARAT 40 0
30 MALUKU 20 20
31 MALUKU UTARA 18 18
32 PAPUA BARAT 17 0
33 PAPUA 27 1
JUMLAH 900 624
B. Tahap Perencanaan
Capaian Tahap Perencanaan Tingkat Kecamatan mulai dari Identifikasi
Kelembagaan, Pertemuan Kecamatan I, Sinkronisasi Kegiatan PISEW dengan
RKPD, Survei Identifikasi kawasan, Survei Rencana Infrastruktur, Penyusunan
Dokumen Profil, Penyusunan DED dan Penyusunan RAB berdasarkan
Monitoring Aplikasi SIM disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. Capaian Tahap Perencanaan
Penyusunan
Sinkronisasi Survei Survei
Jumlah Pertemuan Dokumen Penyusunan Penyusunan
No Provinsi Keg. PISEW dg. Identifikasi Rencana
Kecamatan Kec Profil DED RAB
RKPD kawasan Infrastruktur
Kawasan
1 ACEH 23 5 1 0 0 0 0 0
2 SUMATERA UTARA 54 54 54 54 54 54 54 54
3 SUMATERA BARAT 26 4 4 4 4 4 4 4
4 RIAU 11 11 11 11 11 11 11 11
5 JAMBI 21 18 18 18 14 13 11 9
6 SUMATERA SELATAN 12 12 12 12 12 12 12 12
7 BENGKULU 14 7 0 0 0 0 0 0
8 LAMPUNG 15 15 15 15 15 15 15 15
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 12 12 12 12 12 12 12 12
10 KEPULAUAN RIAU 12 9 9 9 9 9 9 9
11 JAWA BARAT 110 110 110 110 110 110 110 110
12 JAWA TENGAH 37 37 37 37 37 37 37 37
13 D I YOGYAKARTA 20 20 0 0 0 0 0 0
14 JAWA TIMUR 129 21 21 21 21 21 21 21
15 BANTEN 11 9 7 7 7 7 7 7
16 BALI 8 8 8 8 8 8 8 8
17 NUSA TENGGARA BARAT 17 17 17 17 17 17 16 16
18 NUSA TENGGARA TIMUR 20 20 20 20 20 20 20 20
19 KALIMANTAN BARAT 38 38 38 37 36 33 29 26
20 KALIMANTAN TENGAH 19 19 19 19 19 19 19 19
21 KALIMANTAN SELATAN 14 0 0 0 0 0 0 0
22 KALIMANTAN TIMUR 16 16 16 16 16 16 0 0
23 KALIMANTAN UTARA 12 0 0 0 0 0 0 0
24 SULAWESI UTARA 13 13 13 13 13 13 13 13
25 SULAWESI TENGAH 20 3 2 2 2 2 2 0
Penyusunan
Sinkronisasi Survei Survei
Jumlah Pertemuan Dokumen Penyusunan Penyusunan
No Provinsi Keg. PISEW dg. Identifikasi Rencana
Kecamatan Kec Profil DED RAB
RKPD kawasan Infrastruktur
Kawasan
26 SULAWESI SELATAN 66 43 43 42 42 42 42 42
27 SULAWESI TENGGARA 11 11 11 11 11 11 11 0
28 GORONTALO 17 17 17 17 17 17 17 17
29 SULAWESI BARAT 40 0 0 0 0 0 0 0
30 MALUKU 20 20 20 20 20 20 20 20
31 MALUKU UTARA 18 18 18 18 18 18 18 18
32 PAPUA BARAT 17 0 0 0 0 0 0 0
33 PAPUA 27 1 1 1 1 1 1 1
JUMLAH 900 588 554 551 546 542 519 501
Hingga periode Akhir April 2019 kegiatan penyusunan Dokumen Profil Kawasan
datanya telah seluruhnya di input di SIM yaitu sebanyak 542 (60,22%) kecamatan
dari total 900 kecamatan.
6. Penyusunan DED
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) dilaksanakan oleh BKAD dan FM,
dengan melakukan konsultasi serta asistensi kepada Tim Pelaksana Kabupaten
(instansi teknis terkait atau yang ditunjuk).
Hingga periode Akhir April 2019 kegiatan penyusunan DED datanya telah seluruhnya
di input di SIM yaitu sebanyak 519 (57,67%) kecamatan dari total 900 kecamatan.
7. Penyusunan RAB
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dilaksanakan oleh BKAD dan FM, dengan
melakukan konsultasi serta asistensi kepada Tim Pelaksana Kabupaten (instansi
teknis terkait atau yang ditunjuk). Dalam penyusunan RAB menggunakan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016 tentang
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Hingga periode Akhir April 2019 kegiatan penyusunan RAB datanya telah seluruhnya
di input di SIM yaitu sebanyak 501 (55,67%) kecamatan dari total 900 kecamatan.
C. Tahap Pelaksanaan
Capaian Tahap Pelaksanaan Tingkat Kecamatan mulai dari Pertemuan Pra
Pelaksanaan, Tanda Tangan Kontrak (PKS), Pencairan 70% (KPPN) ke
Rekening BKAD, Termin I (40%), Termin II (30%), Pencairan 30% (KPPN) ke
Rekening BKAD berdasarkan Monitoring Aplikasi SIM disajikan pada tabel di bawah ini
:
Tabel 5. Capaian Tahap Pelaksanaan
TAHAP 1
Pertemuan Tanda
Jumlah Tahap 1 Tahap 1 Tahap 1
No Provinsi Pra Tangan
Kecamatan Tanggal Termin I (40%) Termin II (30%)
Pelaksanaan Kontrak SP3
SP2D dari Bank dari Bank
1 ACEH 23 0 0 0 0 0
2 SUMATERA UTARA 54 0 0 0 0 0
3 SUMATERA BARAT 26 26 26 26 26 0
4 RIAU 11 0 11 11 0 0
5 JAMBI 21 0 5 5 0 0
6 SUMATERA SELATAN 12 12 12 7 0 0
7 BENGKULU 14 0 7 7 0 0
8 LAMPUNG 15 15 15 15 15 0
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 12 12 12 12 0 0
10 KEPULAUAN RIAU 12 0 12 12 0 0
11 JAWA BARAT 110 0 110 0 0 0
12 JAWA TENGAH 37 37 37 37 18 0
13 D I YOGYAKARTA 20 0 0 0 0 0
14 JAWA TIMUR 129 0 94 90 0 0
15 BANTEN 11 0 0 0 0 0
16 BALI 8 0 8 8 0 0
17 NUSA TENGGARA BARAT 17 14 16 16 4 0
18 NUSA TENGGARA TIMUR 20 0 0 0 0 0
19 KALIMANTAN BARAT 38 1 17 17 1 0
20 KALIMANTAN TENGAH 19 0 1 1 0 0
21 KALIMANTAN SELATAN 14 0 0 0 0 0
22 KALIMANTAN TIMUR 16 0 0 0 0 0
23 KALIMANTAN UTARA 12 0 0 0 0 0
TAHAP 1
Pertemuan Tanda
Jumlah Tahap 1 Tahap 1 Tahap 1
No Provinsi Pra Tangan
Kecamatan Tanggal Termin I (40%) Termin II (30%)
Pelaksanaan Kontrak SP3
SP2D dari Bank dari Bank
24 SULAWESI UTARA 13 0 13 13 0 0
25 SULAWESI TENGAH 20 0 0 0 0 0
26 SULAWESI SELATAN 66 0 0 0 0 0
27 SULAWESI TENGGARA 11 0 0 0 0 0
28 GORONTALO 17 0 0 0 0 0
29 SULAWESI BARAT 40 0 0 0 0 0
30 MALUKU 20 13 13 13 0 0
31 MALUKU UTARA 18 0 18 13 0 0
32 PAPUA BARAT 17 0 0 0 0 0
33 PAPUA 27 0 0 0 0 0
JUMLAH 900 130 427 303 64 0
Keterangan:
1) PPK membuat Surat Keputusan Penetapan Penerima BPM di wilayah kerja
masing-masing.
2) Kepala Satker PKP Provinsi selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
mengesahkan Surat Keputusan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Provinsi tentang penerima bantuan dan mekanisme tahapan
pencairannya. Atas dasar surat penetapan tersebut PPK menandatangani
Kontrak (SP3) dengan BKAD, di wilayah kerja masing-masing.
3) BKAD menyusun berkas pencairan dana dan menyampaikan kepada PPK
Provinsi setelah di verifikasi oleh Tenaga Ahli Provinsi (TA.Pr).
4) PPK Provinsi menerima dokumen untuk pencairan BPM yang sudah divalidasi
kebenaran dan kelengkapannya oleh Fasilitator Masyarakat dan diverifikasi
oleh Tenaga Ahli Provinsi selanjutnya membuat Surat Permohonan
Pembayaran (SPP) untuk disampaikan kepada Satker PKP Provinsi dan Pejabat
Penandatangan SPM (PP-SPM).
5) Atas diterimanya SPP dan semua kelengkapan dokumen pencairan BPM maka
PP-SPM memeriksa dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada
KPPN setempat.
6) Atas dasar SPM yang disampaikan Pejabat Pembuat-SPM, maka KPPN akan
menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang berisi perintah untuk
mencairkan sejumlah dana ke Rekening Penerima Bantuan dalam hal ini
BKAD.
7) Setelah dana masuk ke Rekening BKAD, maka pelaksanaan kegiatan dapat
segera dilaksanakan dengan tahapan sebagaimana tertuang dalam Kontrak
(SP3);
8) Pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan BPM dilaksanakan pada tahun
anggaran berjalan dan dalam hal terdapat sisa dana setelah melewati tahun
anggaran berjalan, maka harus dilaporkan kepada PPK Provinsi dan
disetorkan kembali ke Rekening Kas Negara oleh BKAD melalui Bank
Pemerintah atau kantor pos setempat.
9) BKAD akan mendokumentasikan bukti setor pengembalian sisa dana bantuan,
sebagai bagian dari pertanggungjawaban dan untuk kepentingan pemeriksaan
dikemudian hari.
Sebagai wujud dari prinsip transparansi dan akuntabilitas, maka seluruh dokumen
perencanaan, pencairan, bukti transaksi pengadaan barang, serta dokumen hasil
pelaksanaan kegiatan seperti dokumentasi kegiatan (0%, 25%, 50% dan 100%),
dokumen Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan antara BKAD dengan PPK Provinsi, disimpan rapi dan lengkap oleh
BKAD, untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun kedepan.
Penyaluran Bantuan pemerintah untuk Masyarakat(BPM) dalam pelaksanaan
PISEW, ini mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Mekanisme pelaksanaan anggaran BPM mengacu pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
24/PRT/M/2016;
b. Pencairan dana dilaksanakan melalui penerbitan SP2D oleh KPPN atas dasar
SPM yang diterbitkan pejabat yang ditunjuk oleh pengguna anggaran atau
kuasa pengguna anggaran yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
c. Dalam penerbitan SPM harus dicantumkan dasar pembayaran, Nama Satker,
Jenis pembayaran, Jenis belanja, nomor register dan porsi pembiayaan yang
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 190 /PMK.05/2012 tentang
Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara. SPM juga mencantumkan nilai, nomor dan tanggal dokumen
Perjanjian Kerjasama (termasuk adendum), serta nomor dan tanggal BAP; dan
d. SPM disusun untuk masing-masing kecamatan/kawasan yang menjadi lokasi
kegiatan PISEW.
Hingga periode Akhir April 2019 Pencairan Termin I 70% (KPPN) ke Rekening
BKAD telah cair berdasarkan pantauan monitoring inputing SIM tanggal Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) selesai dilaksanakan di 303 (33,67%) Kecamatan
dari total 900 Kecamatan.
SUMATERA BARAT
TANGGAL TANGGAL
KABUPATEN KECAMATAN PERMASALAHAN UPAYA BANTUAN PENYELESAIAN STATUS
MASALAH SELESAI
Dalam SK Menteri PUPR, Melaporkan kepada Tenaga Agar pusat bisa Infrastruktur rencana 08 April 2019 Belum
nama desa yang muncul Ahli Anggota DPR RI (Bapak menindaklanjuti tetap dikerjakan di Selesai
adalah Desa TANJUNG Ade Rizki), yaitu Bpk. permasalahan ini, Jorong Tanjung Betung,
BETUNG/JORONG Wahyu, dan beliau karena infrastruktur sambil menunggu
RAMBAHAN BARU, mengakui bahwa itu salah yang direncanakan permasalahan
sementara Usulan dari ketik, yang sebenarnya sekarang adalah di perubahan nama Desa
Kepala Desa/Wali Nagari, adalah usulan masyarakat, Desa Tanjung selesai
atas nama masyarakat yaitu TANJUNG Betung/Jorong
adalah Desa TANJUNG BETUNG/JORONG TANJUNG Tanjung Betung.
BETUNG/JORONG BETUNG, informasi dari bpk
TANJUNG BETUNG, Kepala Wahyu dia yang akan
RAO SELATAN (AIR JORONG RAMBAHAN mengkoreksinya ke PU.
PASAMAN
HANGAT) BARU pun tidak merasa Melaporkan kepada Bpk.
mengusulkan JORONG Walid, sewaktu beliau
RAMBAHAN BARU menghadiri Acara Rakorwal
mendapatkan dana PISEW, Sumbar, informasi dari Pak.
dan menyerahkan semua Walid, dibuatkan saja surat
permasalahan ini kepada ke pusat untuk perubahan
Wali Nagari, JORONG nama Jorong tersebut. Surat
RAMBAHAN BARU pengajuan perubahan nama
terserah saja (mengikuti jorong sudah dibuat oleh
apa kata Wali Nagari) Wali Nagari, dan diserahkan
kepada staff PPK PKP
Sumbar.
NUSA TENGGARA BARAT
TANGGAL TANGGAL
KABUPATEN KECAMATAN PERMASALAHAN UPAYA BANTUAN PENYELESAIAN STATUS
MASALAH SELESAI
Ada 3 orang PemilikLahan FM, BKAD Kades, Camat Adanya pihak atau Dilakukan beberapa kali 12 April 2019 Selesai 02 Mei 2019
tidak bersedia bersama TPKab melakukan tokoh masyarakat musyawarah dengan
menghibahkan lahannya pendekatan kepada pemilik atau tokoh adat para pemilik lahan
untuk pembukaan jalan. lahan yang menolak. yang berpengaruh
LOMBOK PRAYA BARAT membantu
TENGAH DAYA memberikan
pemahaman
kepada pemilik
lahan tersebut.
4.1.1.Kegiatan Persiapan
Evaluasi dilakukan terhadap kegiatan persiapan di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten, dan kecamatan. Kegiatan persiapan di tingkat pusat sebagian besar
sudah selesai dilaksanakan. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
Rapat Teknis Workshop Tenaga Pendamping yang sesuai rencana akan
diselenggarakan pada bulan Juni 2019.
Kegiatan persiapan di tingkat Provinsi yang terkait dengan kesiapan Tim Pelaksana
Provinsi, sejumlah 17 provinsi dari 33 provinsi yang sudah melakukan update data
di aplikasi SIM PISEW, dengan melaksanakan kegiatan persiapan yang terkait
dengan proses rekruitmen tenaga pendamping, saat ini Satker PKP Provinsi telah
melakukan proses rekruitmen TAPr, Asisten TAPr dan FM.
4.1.2.Kegiatan Perencanaan
Kegiatan Perencanaan yang sudah dilakukan adalah penyusunan dokumen DED
dan RAB. Namun demikian masih terdapat banyak provinsi yang dalam penyusunan
DED dan RAB belum melaksanakan sesuai Pedum terkait dengan standar
perencanaan dan penggunaan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
Dalam hal belum selesainya dikarenakan belum adanya tenaga Fasilitator
Masyarakat yang diharapkan bisa mendampingi dalam proses revisi. Yang perlu
diperhatikan juga dalam proses riview adalah menyesuaikan dengan Pedoman
PISEW tahun 2019 bagi mekanisme peyusunan DED dan RAB.
4.1.3.Kegiatan Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan belum dilaksanakan dikarena kegiatan perencanaan belum
selesai dilaksanakan.
4.1.4.Kegiatan Pasca Pelaksanaan
Kegiatan pasca pelaksanaan berdasarkan jadwal nasional belum ada yang dimulai
pada pada periode bulan ini.
B A B V - K E G I ATAN K ON S U LTAN TE K N I S P E N G E N D A L I A N
(KTP) PISEW
2. Laporan Bulanan
Sampai dengan saat ini Laporan Bulanan sudah disusun Laporan Bulan 1
(Bulan April) Periode tanggal 1 April 2019 sd 30 April 2019.
6.1. KESIMPULAN
Beberapa hal yang bisa disimpulkan dari uraian sebelumnya terkait kelengkapan
input SIM PISEW Online antara lain adalah:
1. Tingkat Provinsi
2. Tingkat Kabupaten
a. Tahap Persiapan
Identifikasi Kelembagaan BKAD/Sejenis
Identifikasi Kelembagaan BKAD telah dilaksanakan sebanyak 624 (69,33%)
dari 900 kecamatan dan sudah memiliki BKAD.
b. Tahap Perencanaan
1) Pertemuan Kecamatan I
Hingga periode Akhir April 2019 kegiatan pertemuan Kecamatan I
telah dilaksanakan sebanyak 588 (65,33%) dari 900 kecamatan.
2) Sinkronisasi Kegiatan PISEW dengan RKPD
Hingga periode Akhir April 2019 kegiatan Sinkronisasi Kegiatan PISEW
dengan RKPD telah dilaksanakan sebanyak 554 (61,56%) dari 900
kecamatan.
3) Survey Identifikasi Kawasan
Hingga periode Akhir April 2019, kegiatan Survey Identifikasi Kawasan
telah dilaksanakan sebanyak 551 (61,22%) dari 900 kecamatan.
4) Survei Rencana Infrastruktur
Hingga periode Akhir April 2019, kegiatan Survey Rencana
Infrastruktur telah dilaksanakan sebanyak 546 (60,67%) dari 900
kecamatan.
5) Penyusunan Dokumen Profil Kawasan
Hingga periode Akhir April 2019 kegiatan penyusunan Dokumen Profil
Kawasan telah selesai dilaksanakan sebanyak 542 (60,22%) dari 900
kecamatan.
6) Penyusunan DED
Hingga periode Akhir April 2019 kegiatan penyusunan DED telah
selesai dilaksanakan sebanyak 519 (57,67%) dari 900 Kecamatan.
7) Penyusunan RAB
B. Pelaksanaan
6.2. REKOMENDASI
3. Pada bulan Mei 2019, KTP akan terus melakukan koordinasi dengan TAPr
dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait untuk memberikan
masukan dalam mencari solusi dan strategi khusus dalam melakukan
percepatan sesuai keadaan dan kondisi permasalahan yang ada.