KATA PENGANTAR
Laporan Bulan VII (Oktober) ini merupakan laporan dari Konsultan PT. Ciriajasa Engineering
Consultans, dalam melaksanakan penugasan untuk memberikan Bantuan Teknis
Pengendalian pada pekerjaan Konsultan Teknis Pengendalian PISEW Tahun 2019. Sesuai
dengan kontrak No. KU.08.08/CK/IBM-PISEW/IV/2019/001 tanggal 01 April 2019.
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang
perkembangan dan kemajuan pelaksanaan kegiatan serta sebagai bentuk
pertanggungjawaban Konsultan Teknis Pengendalian PISEW dalam mengawal dan
pendampingan Kegiatan PISEW tahun 2019 yang telah dilaksanakan.
Dasar penyusunan Laporan Bulanan ini berupa data dan informasi yang bersumber dari
provinsi dengan status kegiatan pelaksanaan sampai dengan akhir Bulan Oktober 2019.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih kurang dari sempurna sehingga
perlu pembenahan. Oleh karena itu segala kritik, saran dan himbauan yang konstruktif
sangat kami harapkan untuk kesempurnaan laporan selanjutnya.
Dan akhirnya atas bantuan dan kerjasama semua pihak kami sampaikan terima kasih.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................................v
DAFTAR DIAGRAM......................................................................................................................vi
B A B 1 - P E N D A H U L U A N ...........................................................................................1
1.2.4. Keluaran.........................................................................................................................10
1.2.5. Kewenangan..................................................................................................................12
BAB III – KENDALA DAN PERMASALAHAN SERTA REKOME NDASI TINDAK LANJUT ...46
BAB VI - P E N U T U P ..............................................................................................................76
6.1. KESIMPULAN.....................................................................................................76
6.1.1. Pelaksanaan...................................................................................................................76
6.2. REKOMENDASI...................................................................................................79
LAMPIRAN :
1.Berita Acara Kunjungan ke Daerah
2.Notulensi Rapar-Rapat
3.Foto Dokumentasi
DAFTAR TABEL
Table 6. Perkembangan Pencairan (KPPN) dan Pengambilan Termin (BKAD dari Bank)....................30
Table 14. Daftar Provinsi dan Kecamatan yang Progres Fisik 0%.......................................................56
Table 15. Daftar Provinsi yang Telat Melakukan Tandatangan Kontrak (PKS)....................................56
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4. Progres Pencairan Dana dan Pengambilan Termin (BKAD dari Bank)...............................31
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 - PENDAHULUAN
Sebagai tindak lanjut hasil keputusan tersebut di atas, selanjutnya disusun kesepakatan
secara definitif yang mengatur segala sesuatu tentang pelaksanaan pekerjaan dimaksud dan
dituangkan melalui kontrak KU.08.08/CK/IBM-PISEW/IV/2019/001 tanggal 01 April 2019 dan
SPMK No. KU.03.01/SPMK/IBM-PISEW/IV/2019/001 tanggal 18 April 2019, Kontrak tersebut
merupakan landasan utama bagi Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan, dengan
didukung oleh Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR) yang diberikan sebelumnya dalam proses
pelelangan. Atas dasar legalitas tersebut, Konsultan segera memobilisasi seluruh
sumberdaya yang diperlukan dalam pelaksanaan penugasan; untuk melakukan kegiatan-
kegiatan persiapan awal yang bertujuan agar pada saat pelaksanaan definitif berlangsung,
seluruh sistem maupun mekanisme dan prosedur untuk mengoperasionalkan kegiatan telah
tertata secara baik dan tersusun dengan jelas dalam koridor organisasi serta manajemen
pelaksanaan yang ada.
Di samping itu, kegiatan persiapan awal sangat bermanfaat dalam upaya membangun
pemahaman tentang ruang lingkup penugasan, baik yang terkait dengan lokasi/wilayah
penugasan, potensi serta sumberdaya yang tersedia maupun kendala serta hambatan yang
mungkin akan didapatkan serta ditemukan secara spesifik di masing-masing wilayah
penugasan. Secara lebih khusus, kegiatan persiapan awal ini adalah dapat digunakan untuk
membangun kesamaan orientasi dan pendekatan dalam hal-hal terkait aspek teknis-
substansial maupun aspek administratif-manajerial, sebagai landasan untuk menyusun
strategi operasional dan kerangka pelaksanaan secara realistis; mengingat sangat
bervariasinya latar belakang pengalaman dari SDM maupun personil yang mendukung
implementasi Kegiatan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) melalui Konsultan
Teknis Pengendali PISEW ini.
Cakupan wilayah penugasan, yang menjadi tanggung jawab Konsultan Teknis Pengendalian
(KTP) berdasarkan KAK/TOR yang ada, telah ditetapkan sesuai hasil identifikasi serta
verifikasi akhir yang dilakukan oleh pihak PPK PISEW di tingkat pusat dibantu oleh Tim
Sekretariat PISEW tingkat nasional.
Maksud dari kegiatan KONSULTAN TEKNIS PENGENDALIAN PISEW 2019 adalah untuk
membangun baru atau menigkatkan kualitas infrastruktur permukiman dengan pendekatan
partisipasi masyarakat dalam skala kawasan permukiman perdesaan untuk meningkatkan
sosial ekonomi wilayah, dilaksanakan secara efektif, efisien, tepat mutu, biaya, dan tertib
administrasi melalui pendampingan kepada pelaksana PISEW tingkat pusat.
Tujuan dari kegiatan Konsultan Teknis Pengendalian (KTP) PISEW 2019 adalah untuk :
1. Membantu tugas Saker PKP2P, PPK PISEW dan Tim Pelaksana kegiatan PISEW di tingkat
pusat dalam melakukan pengendalian pelaksanaan Kegiatan PISEW dengan
menyediakan suatu perangkat kerja untuk dan.
2. Memberikan bantuan teknis, pemantauan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
pelaksanaan PISEW Tahun 2019 di 33 Provinsi di seluruh lokasi sasaran.
3. Memastikan agar Pelaksanaan kegiatan dapat sesuai dengan Pedoman PISEW yang sudah
ditetapkan.
Keberhasilan k egiatan PISEW dapat diukur dari ketercapaian indikator kinerja, seperti
disajikan pada tabel berikut:
Table 1
. Indikator Kinerja Keberhasilan Kegiatan PISEW
Indikator
No Kinerja Indikator Keterangan
Utama
Meningkatnya akses masyarakat di
Mendukung kawasan potensial perdesaan pada layanan
Upaya penurunan biaya produksi infrastruktur permukiman yang mendukung
pengembangan sosial ekonomi
Indikator Adanya upaya harmonisasi rencana
1 Dampak Meningkatnya pembangunan kawasan dengan rencana
(outcome) kemampuan pemerintah daerah pembangunan kecamatan dan kabupaten
dalam penyelenggaraan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang
pembangunan Wilayah Kabupaten
kawasan potensial
Maksud dari kegiatan KTP PISEW 2019 adalah untuk mewujudkan pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi pendekatan partisipasi masyarakat dalam skala
kawasan permukiman perdesaan yang efektif, efisien, tepat mutu, biaya dan tertib
administrasi melalui pendampingan kepada pelaksana PISEW tingkat pusat.
1. Tersedianya suatu perangkat kerja untuk membantu tugas tim pelaksana PISEW di
tingkat pusat dalam melakukan pengendalian pelaksanaan pembangunan infrastruktur;
2. Terselenggaranya bantuan teknis, pemantauan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
pelaksanaan PISEW Tahun Anggaran 2019 di 33 Provinsi di seluruh lokasi sasaran;
3. Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan Pedoman dan Panduan yang
sudah ditetapkan;
4. Tersedianya data dan informasi dalam bentuk database yang terkait dengan setiap
tahapan pelaksanaan kegiatan PISEW.
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, lingkup kegiatan Konsultan Teknis Pengendalian (KTP)
PISEW Tahun Anggaran 2019 terdiri dari:
Penyebarluasan informasi kegiatan dan sosialisasi merupakan aspek penting yang harus
berjalan dengan baik di tingkat pusat dan daerah. Kampanye penyadaran publik dan
penyebarluasan informasi pelaksanaan kegiatan dilakukan di tingkat pusat, provinsi
hingga kecamatan. Peran Konsultan dalam penyebarluasan informasi kegiatan adalah:
a. Pemantauan terhadap pelaksanaan sosialisasi kegiatan PISEW 2019.
b. Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait sosialisasi kegiatan.
c. Menyiapkan materi-materi terkait penyebarluasan informasi kegiatan.
2. Pengendalian Kegiatan
Peran Konsultan yang sangat penting adalah pengendalian kegiatan. Konsultan harus da-
pat menjaga proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan petunjuk teknis pelaksaan.
Pengendalian yang dilakukan oleh Konsultan akan mencakup:
a. Menyusun panduan Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi (monev) Pelaksanaan
Kegiatan PISEW secara berjenjang.
b. Menyusun modul/kerangka acuan untuk pelatihan, workshop, dan rapat teknis
lainnya terkait pelaksanaan kegiatan sesuai petunuk teknis pelaksanaan PISEW
(termasuk namun tidak terbatas: pada penguatan kapasitas masyarakat dan
kelembagaan).
c. Memberikan penjelasan (sosialisasi) dan bantuan teknis untuk memastikan pelaksana
4. Konsolidasi Data
6. Rapat Koordinasi
Melaksanakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh pelakana kegiatan di Provinsi untuk:
a. Menyamakan kembali pemahaman aplikasi pelaksanaan di lapangan, khususnya
terkait informasi/isu/kebijakan yang terbaru ataupun yang perlu didiskusikan;
b. Menyesuaikan kembali Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) dengan kondisi lapangan;
c. Memfasilitasi koordinasi antara konsultan pusat dengan pelaksana kegiatan provinsi
dalam rangka menyempurnakan tugas Pengendalian, Monitoring Pelaksanaan, Kon-
solidasi Data, hingga Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan; dan
d. Memfasilitasi kegiatan koordinatif lainnya yang dibutuhkan.
Laporan merupakan hal yang sangat penting sehingga pembuatan laporan haruslah
tepat, adapun ketepatan tersebut harus melalui prosedur-prosedur yang tepat pula di
mana prosedur pembuatan laporan mencakup tujuh pokok langkah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
Sebagaimana sudah dibahas sebelumnya.
2. Validasi data
Output data SIM akan divalidasi dan dianalisa yang rasional, objektif dan
menunjukkan logika hubungan antara data, fakta peristiwa dan dampaknya.
3. Membuat kerangka Laporan
Pembuatan kerangka laporan sangat diperlukan karena dalam kerangka ini termasuk
juga didalamnya pemaparan mengenai bab-bab laporan yang dibuat ataupun inti
masalah yang dirangkum dalam suatu laporan.
1.2.4. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Dokumen Laporan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Konsultan Teknis Pengendalian (KTP) PISEW
Tahun 2019 sesuai dengan ruang lingkup penugasan konsultan. Seperti antara lain di bawah
ini :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan dibuat dan disampaikan 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) kepada PPK Pusat. Laporan ini berisikan sebagai berikut:
a. Metodologi pelaksanaan, jadwal pelaksanaan konsultan dan plotting penugasan
tenaga ahli.
b. Rencana kerja konsultan dalam melaksanakan pendampingan.
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat dan disampaikan setiap awal minggu kepada PPK PISEW
Pusat. Laporan ini berisikan sebagai berikut :
a. Konsolidasi capaian progres PISEW nasional yang telah dilaksanakan (progres
manual).
b. Progres pencairan dana (rekapitulasi nomor dan tanggal SPM/SP2D).
Softcopy laporan berisi semua hasil laporan yang dimasukkan dalam bentuk 1 (satu) unit
hard disk external kapasitas minimal 2 TB dan DVD sejumlah 10 (sepuluh) buah.
1.2.5. Kewenangan
Sebagai konsultan di tingkat pusat, KTP PISEW berwenang untuk:
a. Melakukan revisi jadwal dan target pelaksanaan berdasarkan hasil pemantauan
dan evaluasi terhadap laporan TAPr;
b. Memilih daerah yang akan dikunjungi (random sampling);
c. Merekomendasikan tindakan untuk menanggapi pengaduan yang diterima;
d. Melakukan evaluasi terhadap Kinerja TAPr dan Fasilitator masyarakat.
TEAM LEADER
Operator Kom-
puter Sekretaris
BAB I Pendahuluan
Bab ini mengemukakan Pengenalan Kegiatan PISEW, Pengenalan
Konsultan Teknis Pengendalian (KTP), Maksud dan Tujuan Pembuatan
Pelaporan dan Sistematika Penulisan Pelaporan
2.1.2.Tingkat Provinsi
Capaian Persiapan Tingkat Provinsi mulai dari Sosialisasi Kegiatan, Pembentukan
TPPr, Rekruitmen TAPr, Rekruitment FM, Mobilisasi TAPr dan Mobilsasi FM
berdasarkan Monitoring Aplikasi SIM disajikan pada table di bawah ini :
Tim Pelaksana Provins (TPPr)i dibentuk dari lingkungan Dinas yang menangani
Infrastruktur Pemukiman Provinsi dan instansi/dinas terkait. Anggota Tim
Pelaksana Provinsi diajukan atas nama Kepala Daerah, serta ditetapkan melalui
Surat Keputusan Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman
(PKP) Provinsi.
Kegiatan ini pada rencana jadwal nasional adalah sejak tanggal 28 Januari 2019
sd 22 Februari 2019
Hingga saat ini 33 (100%) dari 33 provinsi penerima kegiatan PISEW telah
membentuk Tim Pelaksana Provinsi (TPPr).
2. Seleksi dan Rekruitmen Tenaga Ahli Provinsi (TAPr) dan Asisten TAPr.
Tenaga Ahli Provinsi bertugas dan bertanggung jawab memfasilitasi
pelaksanaan sosialisasi, penyebarluasan informasi, serta memberikan dukungan
teknis penyelenggaraan kegiatan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kecamatan
sasaran yang menjadi wilayah kerjanya sesuai Petunjuk Teknis PISEW.
TAPr dan Asisten TAPr harus berdomisili di provinsi yang lokasinya berdekatan
dengan wilayah kabupaten sasaran.
Kegiatan ini pada rencana jadwal nasional adalah tanggal 24 Januari 2019 sd 31
Januari 2019.
Berdasarkan monitoring data SIM Online PISEW sebanyak 33 (100%) provinsi
dari 33 provinsi telah melakukan proses seleksi dan rekruitmen Tenaga Ahli
Provinsi.
Mobilisasi TA
No Provinsi
Mobilisasi TAPr Mobilisasi FM
1 ACEH 1-Mar-19 15-Apr-19
2 SUMATERA UTARA 22-Mar-19 22-Mar-19
3 SUMATERA BARAT 1-Mar-19 25-Mar-19
4 RIAU 19-Mar-19 8-Apr-19
5 JAMBI 1-Apr-19 1-Apr-19
6 SUMATERA SELATAN 20-Mar-19 8-Apr-19
7 BENGKULU 20-Mar-19 25-Mar-19
8 LAMPUNG 1-Mar-19 25-Mar-19
9 KEP BANGKA BELITUNG 4-Mar-19 25-Mar-19
10 KEPULAUAN RIAU 1-Mar-19 18-Mar-19
11 JAWA BARAT 20-Mar-19 22-Mar-19
12 JAWA TENGAH 20-Feb-19 4-Mar-19
13 D I YOGYAKARTA 27-Feb-19 28-Mar-19
14 JAWA TIMUR 22-Jan-19 20-Feb-19
15 BANTEN 20-Mar-19 1-Apr-19
16 BALI 20-Mar-19 22-Mar-19
17 NUSA TENGGARA BARAT 21-Mar-19 1-Apr-19
18 NUSA TENGGARA TIMUR 1-Feb-19 8-Mar-19
19 KALIMANTAN BARAT 1-Mar-19 20-Mar-19
20 KALIMANTAN TENGAH 25-Mar-19 29-Mar-19
21 KALIMANTAN SELATAN 1-Mar-19 15-Mar-19
22 KALIMANTAN TIMUR 4-Mar-19 4-Apr-19
23 KALIMANTAN UTARA 4-Mar-19 1-Apr-19
24 SULAWESI UTARA 1-Mar-19 20-Mar-19
25 SULAWESI TENGAH 15-Feb-19 5-Apr-19
26 SULAWESI SELATAN 19-Mar-19 19-Mar-19
27 SULAWESI TENGGARA 18-Feb-19 5-Apr-19
28 GORONTALO 1-Feb-19 1-Mar-19
29 SULAWESI BARAT 20-Mar-19 29-Mar-19
30 MALUKU 28-Jan-19 11-Mar-19
31 MALUKU UTARA 25-Feb-19 11-Mar-19
32 PAPUA BARAT 15-Feb-19 8-Apr-19
33 PAPUA 14-Mar-19 20-Feb-19
Sumber Data : SIM PISEW Sumber Data : SIM PISEW Status Tanggal 31 Oktober 2019
2.1.3.Tingkat Kabupaten
Pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten
Tim Pelaksana Kabupaten di tingkat kabupaten dan mewakili pemerintahan
kabupaten dalam pelaksanaan kegiatan PISEW di wilayahnya, dibentuk pada
lingkungan Dinas yang menangani Infrastruktur Permukiman.
Pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten (TPK) telah dilakukan di lokasi kabupaten
di wilayah Provinsi. Sebanyak 206 (100%) provinsi di 33 provinsi telah melak-
sanakannya.
Di bawah ini disajikan Diagram Provinsi yang telah melaksanakan Pembentukan
Tim Pelaksana Kabupaten (TPK).
Pembentukan TPK
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
NTT
NTB
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGGARA
MALUKU UTARA
SUMATERA BARAT
JAWA BARAT
SULAWESI BARAT
SUMATERA UTARA
D I YOGYAKARTA
KALIMANTAN UTARA
PAPUA
KALIMANTAN BARAT
GORONTALO
PAPUA BARAT
KALIMANTAN SELATAN
RIAU
SUMATERA SELATAN
BANTEN
SULAWESI SELATAN
LAMPUNG
BENGKULU
KEPULAUAN RIAU
BALI
MALUKU
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
JAWA TIMUR
KALIMANTAN TIMUR
JAMBI
ACEH
JAWA TENGAH
KALIMANTAN TENGAH
SULAWESI TENGAH
2.1.4.Tingkat Kecamatan
A. Tahap Persiapan
Capaian Tahap Persiapan Tingkat Kecamatan kegiatan Identifikasi
Kelembagaan berdasarkan Monitoring Aplikasi SIM disajikan pada table di
bawah ini :
REALISASI
No Provinsi Jumlah Kecamatan
Jumlah Progres
1 ACEH 23 23 100%
2 SUMATERA UTARA 54 54 100%
3 SUMATERA BARAT 26 26 100%
4 RIAU 11 11 100%
5 JAMBI 21 21 100%
6 SUMATERA SELATAN 12 12 100%
7 BENGKULU 14 14 100%
8 LAMPUNG 15 15 100%
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 12 12 100%
10 KEPULAUAN RIAU 12 12 100%
11 JAWA BARAT 110 110 100%
12 JAWA TENGAH 37 37 100%
13 D I YOGYAKARTA 20 20 100%
14 JAWA TIMUR 129 129 100%
15 BANTEN 11 11 100%
16 BALI 8 8 100%
17 NUSA TENGGARA BARAT 17 17 100%
18 NUSA TENGGARA TIMUR 20 20 100%
19 KALIMANTAN BARAT 38 38 100%
20 KALIMANTAN TENGAH 19 19 100%
21 KALIMANTAN SELATAN 14 14 100%
22 KALIMANTAN TIMUR 16 16 100%
23 KALIMANTAN UTARA 12 12 100%
24 SULAWESI UTARA 13 13 100%
25 SULAWESI TENGAH 20 20 100%
26 SULAWESI SELATAN 66 66 100%
27 SULAWESI TENGGARA 11 11 100%
28 GORONTALO 17 17 100%
29 SULAWESI BARAT 40 40 100%
30 MALUKU 20 20 100%
31 MALUKU UTARA 18 18 100%
32 PAPUA BARAT 17 17 100%
33 PAPUA 27 26 96,3%
JUMLAH 900 899 99.89%
Ide
Perencanaan Kecamatan
800
600
400
200
Jumlah Kecamatan
0
c. PD an ur en D B
Ke RK as ukt m DE RA
n tr ku an an
ua n aw s
m ng
a ik fra Do s un s un
rte e as In n u u
Pe
d fik na na ny ny
W ti
ca su Pe Pe
SE en n ny
u
PI Id e
n ei ei
R Pe
a ta rv rv
gi Su Su
i Ke
s as
ni
kro
S in
1. Pertemuan Kecamatan I
Pertemuan Kecamatan I, merupakan kegiatan di tingkat kecamatan yang dihadiri
oleh nsur-unsur dari Kecamatan, Pemerintahan Desa (Kepala Desa, BPD), BKAD,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Kelompok/Organisasi asyarakat setempat serta
anggota masyarakat secara luas, dimana 30% peserta yang hadir adalah perempuan.
kegiatan atau dengan kata lain Sinkronisasi rencana kegiatan pembangunan Daerah
dengan rencana kegiatan PISEW.
Sinkronisasi Hasil Survei Kawasan Kecamatan dengan pihak Kabupaten. Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang bersifat koordinasi antara Tim Pelaksana Kabupaten TPK)
dengan BKAD yang difasilitasi oleh Tim Pelaksana Provinsi (TPPr) guna menjalin
harmonisasi dan sinergitas kegiatan PISEW dengan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD).
Dengan dilaksanakan kegiatan tersebut diharapkan infrastruktur yang direncanakan
dapat mendukung tercapainya tujuan dari kegiatan PISEW dan rencana tata ruang
wilayah kabupaten.
Adapun Tujuan dari Kegiatan sinkronisasi adalah :
a. Untuk menghindari adanya tumpang tindih rencana lokasi pembangunan
infrastruktur PISEW dengan rencana pembangunan dari kabupaten yang sudah
tertuang didalam RKPD Kabupaten;
b. Kesepakatan dan persetujuan dari pihak kabupaten dengan masyarakat dalam hal
ini BKAD jika usulan rencana lokasi infrastruktur PISEW berada pada lokasi yang
menjadi asset kabupaten berikut dengan segala risiko/konsekuensinya
Hingga periode Akhir Oktober 2019 kegiatan Sinkronisasi Kegiatan PISEW dengan
RKPD datanya telah di input di SIM yaitu sebanyak 899 kecamatan atau (99,89%)
dari total 900 kecamatan. Tersisa 1 Kecamatan Benawa Kabupaten Yalimo yang
kegiatannya dibatalkan.
6. Program yang sudah dilaksanakan dan yang masih berupa rencana; dan
7. Peta dan Profil Keluarga Miskin.
Hingga periode Akhir Oktober 2019, kegiatan Survey Identifikasi Kawasan datanya
telah di input di SIM yaitu sebanyak 899 kecamatan atau (99,89%) dari total 900
kecamatan. Tersisa 1 Kecamatan Benawa Kabupaten Yalimo yang kegiatannya
dibatalkan.
Hingga periode Akhir Oktober 2019 kegiatan penyusunan Dokumen Profil Kawasan
datanya telah di input di SIM yaitu sebanyak 899 kecamatan atau (99,89%) dari total
900 kecamatan. Tersisa 1 Kecamatan Benawa Kabupaten Yalimo yang kegiatannya
dibatalkan.
6. Penyusunan DED
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) dilaksanakan oleh BKAD dan FM,
dengan melakukan konsultasi serta asistensi kepada Tim Pelaksana Kabupaten
(instansi teknis terkait atau yang ditunjuk).
Hingga periode Akhir Oktober 2019 kegiatan penyusunan DED datanya telah seluruh-
nya di input di SIM yaitu sebanyak 899 kecamatan atau (99,89%) dari total 900
kecamatan. Tersisa 1 Kecamatan Benawa Kabupaten Yalimo yang kegiatannya di-
batalkan.
7. Penyusunan RAB
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dilaksanakan oleh BKAD dan FM, dengan
melakukan konsultasi serta asistensi kepada Tim Pelaksana Kabupaten (instansi
teknis terkait atau yang ditunjuk). Dalam penyusunan RAB menggunakan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016 tentang
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Hingga periode Akhir Oktober 2019 kegiatan penyusunan RAB datanya telah
seluruhnya di input di SIM yaitu sebanyak 899 kecamatan atau (99,89%) dari total
900 kecamatan. Tersisa 1 Kecamatan Benawa Kabupaten Yalimo yang kegiatannya
dibatalkan.
C. Tahap Pelaksanaan
Capaian Tahap Pelaksanaan Tingkat Kecamatan mulai dari Pertemuan Pra Pelaksanaan,
Tanda Tangan Kontrak (PKS), Pencairan Tahap I 70% (KPPN) ke Rekening BKAD,
Termin I (40%), Termin II (30%), Pencairan Tahap II 30% (KPPN) ke Rekening BKAD
berdasarkan Monitoring Aplikasi SIM disajikan pada tabel di bawah ini :
PT. CIRIAJASA
ENGINEERING CONSULTANS Laporan Bulanan VII (Oktober) Hal 28
KONSULTAN TEKNIS PENGENDALIAN (KTP) 2019
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH (PISEW)
Tahap Pelaksanaan
3. Pencairan
Untuk lebih detailnya capaian pencairan oleh BKAD dari Rekening disajikan
pada table di bawah ini.
Table 6. Perkembangan Pencairan (KPPN) dan Pengambilan Termin (BKAD dari Bank)
Jumlah Jumlah
Jml Sp2d1 Sp2d2
No Provinsi Anggaran Pencairan Pengambilan
Kec.
(X) Kec. (X) Kec. (Rp.) (Rp.)
1 ACEH 23 13,800,000,000 23 0 9,660,000,000 5,280,000,000 (22X)
2 SUMATERA UTARA 54 32,400,000,000 54 54 30,300,000,000 27,420,000,000 (137X)
3 SUMATERA BARAT 26 15,600,000,000 26 26 15,600,000,000 15,600,000,000 (97X)
4 RIAU 11 6,600,000,000 11 11 6,600,000,000 6,600,000,000 (50X)
5 JAMBI 21 12,600,000,000 21 12 10,980,000,000 9,171,000,000 (54X)
6 SUMATERA SELATAN 12 7,200,000,000 12 12 7,200,000,000 7,200,000,000 (39X)
7 BENGKULU 14 8,400,000,000 14 14 8,400,000,000 8,386,500,000 (59X)
8 LAMPUNG 15 9,000,000,000 15 15 9,000,000,000 9,000,000,000 (80X)
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 12 7,200,000,000 12 12 7,200,000,000 6,600,000,000 (36X)
10 KEPULAUAN RIAU 12 7,200,000,000 12 12 7,200,000,000 7,200,000,000 (36X)
11 JAWA BARAT 110 66,000,000,000 110 110 66,000,000,000 62,046,065,000 (426X)
12 JAWA TENGAH 37 22,200,000,000 37 37 22,200,000,000 22,200,000,000 (167X)
13 D I YOGYAKARTA 20 12,000,000,000 20 20 12,000,000,000 12,000,000,000 (60X)
14 JAWA TIMUR 129 77,400,000,000 129 129 77,400,000,000 73,744,000,000 (398X)
15 BANTEN 11 6,600,000,000 11 10 6,420,000,000 6,420,000,000 (41X)
16 BALI 8 4,800,000,000 8 8 4,800,000,000 4,800,000,000 (59X)
17 NUSA TENGGARA BARAT 17 10,200,000,000 17 17 10,200,000,000 10,160,000,000 (134X)
18 NUSA TENGGARA TIMUR 20 12,000,000,000 20 20 12,000,000,000 11,640,000,000 (93X)
19 KALIMANTAN BARAT 38 22,800,000,000 38 34 22,080,000,000 21,720,000,000 (163X)
20 KALIMANTAN TENGAH 19 11,400,000,000 19 19 11,220,000,000 11,040,000,000 (54X)
21 KALIMANTAN SELATAN 14 8,400,000,000 14 14 8,400,000,000 8,400,000,000 (84X)
22 KALIMANTAN TIMUR 16 9,600,000,000 16 14 9,240,000,000 9,060,000,000 (60X)
23 KALIMANTAN UTARA 12 7,200,000,000 12 12 7,200,000,000 6,530,000,000 (33X)
24 SULAWESI UTARA 13 7,800,000,000 13 11 7,440,000,000 2,310,000,000 (15X)
25 SULAWESI TENGAH 20 12,000,000,000 20 20 12,000,000,000 9,450,000,000 (66X)
26 SULAWESI SELATAN 66 39,600,000,000 66 51 36,900,000,000 36,900,000,000 (183X)
27 SULAWESI TENGGARA 11 6,600,000,000 11 1 4,800,000,000 4,800,000,000 (23X)
28 GORONTALO 17 10,200,000,000 17 17 10,200,000,000 10,200,000,000 (51X)
29 SULAWESI BARAT 40 24,000,000,000 40 40 23,820,000,000 21,460,000,000 (171X)
30 MALUKU 20 12,000,000,000 20 17 11,460,000,000 10,200,000,000 (63X)
31 MALUKU UTARA 18 10,800,000,000 18 18 10,800,000,000 9,500,000,000 (56X)
32 PAPUA BARAT 17 10,200,000,000 17 0 7,140,000,000 6,060,000,000 (28X)
33 PAPUA 27 16,200,000,000 24 0 10,080,000,000 7,260,000,000 (33X)
Jumlah 900 540,000,000,000 897 787 515,940,000,000 480,357,565,000
Persentase 99.67% 87.44% 95.54% 88.96%
Diagram 4. Progres Pencairan Dana dan Pengambilan Termin (BKAD dari Bank)
540,000,000,000
515,940,000,000
480,357,565,000
Hingga periode Akhir Oktober 2019, jumlah Pencairan dana tahap I dan II adalah
sebesar Rp. 515.940.000.000,- atas sebesar 95,54% dari Total Anggaran
PISEW 2019 sebesar Rp. 540.000.000.000. Sedangkan pengambilan dana
sebesar Rp. 480.357.565.000,- (88,96%).
Berdasarkan tabel di atas Capaian Progres Fisik rata-rata Nasional pada akhir
bulan ini 92,31%.
5. Swadaya Masyarakat
2 SUMATERA UTARA 54 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 RIAU 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 JAMBI 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SUMATERA SELATAN 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 BENGKULU 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 D I YOGYAKARTA 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 BANTEN 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 KALIMANTAN TENGAH 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 KALIMANTAN TIMUR 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 SULAWESI UTARA 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 SULAWESI SELATAN 66 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 GORONTALO 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 SULAWESI BARAT 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 MALUKU UTARA 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 PAPUA BARAT 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 PAPUA 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 900 137,355 4,237,500 6,082,272,022 2,997 5,689,384 171,881,340 449 135 1,669 2,285,500 110,917,636 2,917,902,862
turut serta dalam partisipasi dalam bentuk swadaya masyarakat. Untuk saat ini
nilai swadaya masyarakat baru terdata untuk hibah lahan seluas 137.355 ha
senilai Rp. 6.082.272.022,- Swadaya Material senilai Rp. 171.881.340,- dan
tenaga kerja (HOK) sejumlah 1.669 atau senilai Rp. 110.917.636,-
LPJ disusun oleh BKAD selaku penanggung jawab pemanfaatan bantuan, yang
diwakili oleh:
a. Ketua sebagai penanggung jawab secara kelembagaan; dan
b. Bendahara, sebagai penanggung jawab administrasi dan keuangan.
Berdasarkan pantauan dari monitoring SIM PISEW per akhir bulan ini untuk LPJ
Pencairan Tahap I (70%) telah selesai disusun dan dilaporkan sebanyak 761
kecamatan atau sebesar 84,56% kecamatan dari total 900 kecamatan. Ini
dibuktikan dengan telah terbitnya SP2D Pencairan Tahap II (30%) dimana
LPJ penggunaan BPM 70% sebagai syaratnya.
Pada PISEW 2019 ini Pelaporan pertanggungjawaban keuangan oleh BKAD sudah
penuh menggunakan Aplikasi SILK-A Offline. Dimana aplikasi ini sangat
membantu BKAD didalam melakukan pelaporan penggunaan dana, baik itu
pembelian material, pengeluaran upah (tenaga kerja) termasuk juga biaya
keperluan sewa alat.
Aplikasi SILK-A Offline yang telah diinput oleh BKAD dengan pendampingan FM
kemudian diupload ke Portal SIM PISEW Online.
selisih total nilai jika dibandingkan dengan total pagu anggaran dari masing-
masing provinsi. Baru 2 (Dua) Provinsi yang telah selesai 100% upload SILK-A
yaitu Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan.
Berdasarkan tabel di atas baru 8 (Delapan) Provinsi yaitu Provinsi Sumatera Barat,
Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Tengah dan
Tahap Serah Terima dari BKAD ke PPK telah dilaksanakan di 329 (36,56%)
kecamatan di 20 (Dua puluh) provinsi.
E. Dashboard Excecutive
KK Luas
No Infrastruktur Volume-Satuan HOK
Terlayani Terlayani
1 Air Bersih
Hidran Umum (24.00 - Unit) 700.00 - -
Instalasi / Pipa Air Bersih (8,924.00 - Meter) 1,444.00 40.77 4,913.00
Penampungan Air Hujan (PAH) (0.00 - Unit) 18.00 - 477.00
Penangkap Mata Air (1.00 - Unit) 856.00 2.50 -
Sistem Pengolahan Air Sederhana (SIPAS) (1.00 - Unit) - 2.57 -
Sumur Gali Pompa Mesin (1.00 - Unit) - - -
Jumlah 3,018.00 45.84 5,390.00
2 Ekonomi Lainnya
Industri (1.00 - UNIT) - - 1,171.00
Lainnya (19.00 - UNIT) 1,203.00 107.19 3,507.00
Lantai Jemur (0.00 - Unit) 320.00 - 1,821.00
Pendukung Pariwisata (1,787.71 - Meter) 1,079.00 41.86 4,091.00
Perdagangan/Pasar (77.00 - Unit) 7,424.00 342.30 18,173.00
Jumlah 10,026.00 491.35 28,763.00
3 Irigasi
Bangunan / Saluran Irigasi (23,560.18 - Meter) 6,640.94 323.48 27,036.00
Bangunan Pembagi / Pintu Air (1.00 - Unit) - 4.23 -
Jumlah 6,640.94 327.71 27,036.00
4 Jalan
Jalan Aspal (59,253.00 - Meter) 15,292.00 973.66 4,768.00
Jalan Jerambah (1,327.00 - Meter) 982.00 20.50 4,786.00
Jalan Perkerasan Pondasi Bawah (235,191.80 - Me- 71,252.00 1,698.34 57,662.00
ter)
Jalan Perkerasan Beton (308,679.86 - Me- 122,969.00 4,679.54 142,835.00
ter)
Jalan Tanah (60,194.00 - Meter) 8,869.00 149.07 -
Perkerasan Conblock (36,031.49 - Meter) 13,916.00 257.31 1,073.00
Jumlah 233,280.00 7,778.41 211,124.00
5 Jembatan / Gelagar
Gelagar Besi (2.00 - Unit) 895.00 52.00 938.00
Gelagar Beton / Batu (23.00 - Unit) 9,876.00 252.53 3,207.00
Gelagar Kayu (18.00 - Unit) 536.00 3.00 3,189.00
Gelagar Komposit (2.00 - Unit) 132.00 5.11 450.00
Jembatan Gantung (4.00 - Unit) 388.00 25.85 960.00
Jumlah 11,827.00 338.49 8,744.00
6 Penunjang Jalan
KK Luas
No Infrastruktur Volume-Satuan HOK
Terlayani Terlayani
Bronjong (301.00 - Meter) 80.00 4.54 -
Drainase/Parit Tepi (26,259.40 - Meter) 7,501.00 176.57 3,075.00
Gorong-gorong / Plat Duicker (68.00 - Unit) 2,148.00 12.72 809.00
Tembok Penahan Tanah/Plengsengan/ (40,208.07 - Meter) 20,116.00 667.21 6,790.00
Talud
Jumlah 29,845.00 861.04 10,674.00
7 Sanitasi
MCK Umum/Komunal (3.00 - Unit) 147.00 4.82 885.00
Saluran Air Kotor / Pembuangan (218.00 - Meter) 379.00 5.00 -
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) (1.00 - Unit) - 1.98 -
Tempat Pengolahan Sampah (1.00 - Meter) - 5.00 -
Jumlah 526.00 16.80 885.00
8 Tambatan Perahu
Pembuatan Tambatan Dermaga Laut (2.00 - Unit) 120.00 14.20 -
Pembuatan Tambatan Dermaga Sungai (3.00 - Unit) 196.00 27.00 1,726.00
Pembuatan Tambatan Tepi Danau (2.00 - Unit) 48.00 2.98 476.00
Pembuatan Tambatan Tepi Laut (4.00 - Unit) 2,867.00 9.61 2,004.00
Pembuatan Tambatan Tepi Sungai (3.00 - Unit) 821.00 2.00 1,916.00
Jumlah 4,052.00 55.79 6,122.00
Total 299,214.94 9,915.43 298,738.00
4. Pelaksanaan Teknis
a. Untuk pekerjaan infrastruktur jalan beton, pelaksanaan pencampuran untuk
beton (sitemix) masih ditemukan tidak menggunakan dolag (bak takaran)
untuk pasir dan kerikil;
b. Khusus untuk pekerjaan jalan perkerasan pondasi bawah dengan material
timbunan pilihan (sirtu) pada beberapa lokasi belum memperhitungkan faktor
loss timbunan berdasarkan karakteristik material timbunan, sehingga setelah
dipadatkan menggunakan alat berat (vibro) ketebalan rencana belum terpenuhi,
hal ini mengakibatkan kurang efektifnya pelaksanaan pekerjaan.
5. Berdasarkan monitoring dan evaluasi kunjungan ke kecamatan, masih banyak
terdapat BKAD yang belum :
a. Memasang Papan informasi.
b. Gambar Kerja dan RAB tidak ada di lokasi
c. Buku Bimbingan yang tidak diisi oleh FM.
6. Pasca Pelaksanaan
Walaupun > 50% kecamatan telah menyelesaikan 100% pekerjaan
konstruksi, namun pelaksanaan kegiatan pasca pelaksanaan seperti Pertemuan
Kecamatan (PK II) belum bisa seluruhnya dilakukan oleh BKAD.
N
TAHAPAN KENDALA DAN PERMASALAHAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
O
1 PELAKSANAAN 1. Pekerjaan fisik mengalami keterlambatan dari rencana, dikare- 1. Segera dilakukan penyusunan LPJ agar PPK dapat mengeluarkan
nakan belum bisa melakukan penarikan dana Tahap II (30%). rekomendasi dalam rangka penarikan dana dari rekening BKAD untuk
melanjutkan pekerjaan fisik di lapangan
2. Inputing Data SIM Offline ke Online 3. Inputing Data SIM Offline ke Online
a. Hasil upload foto progres pelaksanaan masih banyak a. Memperhatikan titik pengambilan foto dokumentasi, pengambilannya
ditemukan tidak pada posisi sudut (angle) pengambilan harus dilakukan pada titik yang sama (0%, 25%, 50%, 75%, 100%) ter-
yang sama. masuk foto pemanfaat infrastruktur;
b. Hasil upload foto progress 100% masih banyak b. Untuk memperhatikan pengambilan foto dokumentasi, kondisi lapan-
ditemukannya foto yang masih dalam tahap pelaksanaan gan harus sudah bersih dari material, peralatan dan pekerja, serta su-
pekerjaan atau masih adanya material/peralatan di dalam dah tidak ada lagi tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
foto.
c. Belum diuploadnya dikarenakan penerimaan data realisasi c. Berkoordinasi secara intensif serta pelaporan lebih tertib
pelaksanaan tahapan kegiatan dari kecamatan oleh BKAD
atau FM ke provinsi (TAPr) tidak tepat waktu;
d. Lalai dalam input, walaupun realisasi pelaksanaan sudah d. Data-data untuk bahan inputing SIM agar secara berkala di input di
selesai, namun TAPr belum melakukan proses inputing data SIM Offline dan diupload ke SIM Online
kegiatan.
3. Inputing Data SILK-A Offline ke SILK-A Online 4. Inputing Data SILK-A Offline ke SILK-A Online
a. Masih adanya pemakaian Aplikasi SILK-A Offline untuk a. Setiap BKAD diwajibkan memiliki Aplikasi SILK-A, 1 (satu) BKAD 1
beberapa BKAD, hal ini mengakibatkan terjadinya (satu) Aplikasi SILK-A;
pencampuran data antara BKAD yang satu dengan yang
lainnya;
b. Masih banyak kecamatan yang belum input pelaporan b. Agar segera menyelesaikan LPJ pertahapan dan selanjutnya
keuangan ke Aplikasi SILK-A dikarenakan belum tuntasnya melakukan input data ke aplikasi SILK-A;
LPJ BKAD;
c. Transfer knowledge FM terhadap BKAD masing-masing c. FM sebagai ujung tombak di lapangan harus secara intensif dan
kecamatan tidak berjalan baik; sungguh-sungguh dalam pendampingan terhadap BKAD agar tujuan
dari Kegiatan PISEW salah satunya mampu meningkatkan kapasitas
masyarakat dapat tercapai;
d. Hasil upload Jumlah Nilai Material dan Upah di SILK-A d. Sudah dikoordinasikan bersama dengan Tim Developer SIM dan oleh
N
TAHAPAN KENDALA DAN PERMASALAHAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
O
Offline dengan yang terinput pada SILK-A Online tidak sama. Tim Developer SILK-A sedang dilakukan perbaikan data base.
e. Terjadi pencampuran data antar kecamatan yang satu e. Sudah dikoordinasi bersama dengan Tim Developer SIM dan oleh
dengan kecamatan yang lainnya masuk pada SILK-A Online. Tim Developer SILK-A sedang dilakukan perbaikan data base.
Hal ini yang menyebabkan perbedaan pada poin “a” di atas.
5. Pelaksanaan Teknis 5. Pelaksanaan Teknis
a. Pencampuran untuk beton (sitemix) masih ditemukan tidak a. Harus konsisten menggunakan dolag (bak takaran) material untuk
menggunakan dolag (bak takaran) untuk pasir dan kerikil. Pasir dan Kerikil untuk menjaga komposisi campuran agar hasil sesuai
dengan JMF.
b. Khusus untuk pekerjaan jalan perkerasan pondasi bawah b. Khusus untuk pekerjaan jalan perkerasan pondasi bawah dengan
dengan material timbunan pilihan (sirtu) pada beberapa material timbunan pilihan (sirtu)
lokasi belum memperhitungkan faktor lose timbunan Agar memperhitungkan ketebalan rencana hamparan dalam
berdasarkan karakteristik material timbunan, sehingga keadaan gembur dengan memperhitungkan faktor lose sesuai
setelah dipadatkan menggunakan alat berat (vibro) karakteristik jenis material timbunan. Agar nanti setelah dilakukan
ketebalan rencana belum terpenuhi. Hal ini mengakibatkan pemadatan dengan menggunakan Alat Berat dapat memenuhi
kurang efektifnya pelaksanaan pekerjaan. ketebalan timbunan padat sesuai yang direncanakan.
Hal ini penting agar supaya tebal dalam kondisi padat tidak kurang
dari tebal rencana sesuai dengan Gambar kerja dan Back Up Data
perhitungan Volume.
Pemeriksaan oleh FM bersama BKAD perlu dilakukan kontrol
terhadap hal tersebut di atas sebelum dilakukan pemadatan. Sete-
lah dilakukan pemadatan secara bersama-sama dilakukan penge-
cekan untuk memastikan ketebalan timbunan dengan melakukan
Test Pit sesuai standar spesifikasi pelaksanaan di Bina Marga.
Untuk Pekerjaan bahu jalan agar diukur kembali lokasi rencana
bahu jalan untuk timbunan bahu secara detail terkait rencana
lebar dan tebal per STA 25 m atau disesuaikan dengan kebutuhan
di lapangan.
6. Berdasarkan monitoring dan evaluasi kunjungan ke kecamatan, 6. Terkait hal ini agar menjadi perhatian bersama-sama antara lain :
masih banyak terdapat BKAD yang belum : a. Papan informasi agar segera dibuat sesuai juknis dan dipasang di
a. Memasang Papan informasi. lokasi kegiatan. Hal ini sebagai bentuk transparansi kegiatan PISEW.
b. Gambar Kerja dan RAB tidak ada di lokasi b. Gambar Kerja dan RAB agar selalu ada ada di lapangan sebagai dasar
N
TAHAPAN KENDALA DAN PERMASALAHAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
O
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
c. Buku Bimbingan yang tidak diisi oleh FM. c. Sesuai dengan TOR FM bahwa buku bimbingan harus diisi secara
berkala sebagai bentuk tanggungjawab dalam pendampingan kepada
BKAD selama proses pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Hal ini
penting dikarenakan merupakan salah satu indikator penilaian kinerja
FM.
2 PASCA 1. Walaupun > 50% kecamatan telah menyelesaikan 100% 1. Pelaksanaan PK II ini belum dapat dilakukan walapun kegiatan konstruksi
PELAKSANAAN pekerjaan konstruksi, namun pelaksanaan kegiatan pasca fisik telah mencapai 100% lebih banyak dikarenakan antara lain :
pelaksanaan seperti Pertemuan Kecamatan (PK II) belum bisa a. BKAD belum selesai menyusun laporan pertanggungjawaban
seluruhnya dilakukan oleh BKAD. penggunaan BPM 100%;
b. Belum selesainya penyusunan jadwal untuk PK II;
c. Pelaksanaan Tahapan Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (Akhir), Tahap
Serah Terima dari BKAD ke PPK serta Serah Terima dari PPK ke Pemer-
intah Desa direncanakan sekaligus bersamaan dengan pelaksanaan
PK II.
Berdasarkan kendala-kendala di atas, maka direkomendasikan :
a. Agar FM lebih intensif dalam pendampingan kepada BKAD;
b. Pelaksanaan PK II dilaksanakan secara on the spot kepada BKAD yang
telah selesai melaporkan LPJ 100%;
c. 2 point di atas “a” dan “b” sangat penting agar supaya tahapan pasca
pelaksanaan selanjutnya dapat juga dilaksanakan sampai dengan
Serah Terima PPK ke Pemerintah Desa (Serah Terima Aset)
Sumber Data : Kompilasi Hasil Monitoring dan Evaluasi
Selain permasalahan yang telah diidentifikasi di atas, terdapat juga permasalahan di kecamatan yang telah diinventarisir oleh FM dan telah
dikoordinasikan bersama-sama dengan TAPr, TPK dan TPPr serta telah dilaporkan ke PPK.
Kendala dan permasalahan serta upaya bantuan penyelesaian yang telah diupayakan tersebut telah diinput di SIM Onlie PISEW.
Selengkapnya disajikan pada table di bawah ini :
PROVINSI PAPUA
PENYELE TANGGAL TGL
KAB KEC PERMASALAHAN UPAYA BANTUAN STATUS
SAIAN MASALAH SELESAI
YALIMO BENAWA Belum Terbentuknya BKAD tetap melakukan Perlunya waktu tambahan untuk 2019-04-30 Dibatalkan -
dan susah untuk koordinasi dengan Kepala di maklumi karena jarak tempuh
berkomunikasi dengan FM Dinas Permukiman dan menuju ke Kec. Benawa yang
yang disiapkan oleh Perumahan di Yalimo jauh dan harus ditempuh dari
Daerah untuk mengkomunikasi Jayapura melalui jalan trans
kan pada distrik agar bisa Jayapura -Wwamena
membentuk bkad
YAHUKIMO KORUPUN Adanya desakan dari Melakukan Mediasi dan Memohon Tim Pusat sekiranya 2019-07-11 Tidak -
Anggota Dewan untuk komunikasi dapat berkomunikasi kepada Dilanjutkan
Menghentikan Dana BPM (Penangguhan PISEW TA Anggota DPR bpk John Mirin,
kepada BKAD Korupun 2019) agar meminta surat komplain
Resmi dari Anggota DPR
tersebut terhadap permintaan
penghentian dana BPM PISEW
2019 kepada Distrik Korupun.
Sumber Data : SIM PISEW Status Tanggal 31 Oktober 2019
PROVINSI JAMBI
Keterangan : Untuk kecamatan atau BKAD di Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah dilakukan tanda tangan kontrak (PKS) pada tanggal 6 September 2019
4.1.1.Kegiatan Persiapan
Evaluasi dilakukan terhadap kegiatan persiapan di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten, dan kecamatan. Kegiatan persiapan di tingkat pusat sebagian besar
sudah selesai dilaksanakan.
Kegiatan persiapan di tingkat Provinsi yang terkait dengan kesiapan Tim
Pelaksana Provinsi, sejumlah 33 provinsi dari 33 provinsi yang sudah melakukan
update data di aplikasi SIM PISEW, dengan melaksanakan kegiatan persiapan
yang terkait dengan proses rekruitmen tenaga pendamping, saat ini Satker PKP
Provinsi telah dilaksanakan rekruitmen TAPr, Asisten TAPr dan FM.
4.1.2.Kegiatan Perencanaan
Kegiatan Perencanaan yang sudah dilakukan adalah penyusunan dokumen DED
dan RAB. Namun demikian masih terdapat banyak provinsi yang dalam
penyusunan DED dan RAB belum melaksanakan sesuai Pedum terkait dengan
standar perencanaan dan penggunaan Analisa Harga Satuan Pekerjaan serta
Jenis Infrastruktur yang cukup memerlukan analisa teknis secara mendetail
seperti perencanaan jembatan beton dan jembatan gantung.
Pada bulan Juni lalu telah dilaksanakan verifikasi DED & RAB tingkat pusat. Hasil
dari kegiatan telah dituangkan pada Berita Acara Hasil Verifikasi yang akan
ditindaklanjuti terkait masukan-masukan dan perbaikan dokumen perencanaan
dan hasil perbaikannya akan diupload kembali di SIM Online PISEW. Pada bulan
Oktober ini DED dan RAB yang telah direvisi wajib diupload kembali di SIM
Online PISEW.
4.1.3.Kegiatan Pelaksanaan
1) Pertemuan Pra Pelaksanaan
Berdasarkan monitoring data SIM terinput 895 (99,44%) BKAD yang telah
melaksanakan rapat/pertemuan pra pelaksanaan.
Masih banyak kegiatan pertemuan pra pelaksanaan yang belum diinput di SIM
dikarenakan FM yang belum melaporkan ke TAPr.
3) Pencairan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini masih banyak terdapat BKAD yang pencairan
dari rekening BKAD masih ditahan, dikarenakan belum selesai menyusun LPJ
(laporan pertanggungjawaban penggunaan dana) sesuai termin, sehingga PPK
belum mengeluarkan rekomendasi untuk penarikan Dana BPM termin
selanjutnya. Terutama untuk Pencairan 30% Tahap II.
Dalam pelaksanaan penggunaan BPM (belanja material, upah dan sewa alat
kerja) agar dicatat dan diarsipkan dengan baik supaya dalam penyusunan LPJ
tidak mengalami kesulitan. Pendampingan FM disini sangat diharapkan bisa
lebih optimal dan efektif sehingga dalam penyusunan LPJ bisa sesuai dengan
jadwal yang telah direncanakan dan tidak terjadi delay waktu progres fisik
dilapangan dikarenakan termin belum bisa dilakukan pencairan tahap
selanjutnya.
Hal-hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam Pelaporan Keuangan :
4) Konstruksi Fisik
Terdapat 14 (Empat belas) Provinsi yang telah selesai 100% pekerjaan
konstruksi di lapangan yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka
Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Bali, Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Selatan.
Sedangkan Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo dan Maluku
Utara progres fisik sudah > 99%. Sementara Provinsi Banten,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Barat progres fisik sudah di > 95%.
Terdapat 9 (Sembilan) provinsi yang capaian progres fisik rata-
ratanya < 95% yaitu Provinsi Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan
Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan
Maluku. Khusus Provinsi Aceh, Papua Barat dan Papua progres
masih < 60%.
Progres fisik rata-rata Nasional pada akhir bulan ini 92,47%.
Berdasarkan pantauan dari monitoring Data SIM Online PISEW masih terdapat
3 kecamatan (0,33%) dari 898 kecamatan realisasi yang progres fisiknya
masih 0%.
Di bawah ini dapat dilihat daftar provinsi dan kecamatan yang progres fisik
masih 0% sebagai berikut :
Rata-rata
Jumlah
No Provinsi Kabupaten Kecamatan Jenis Infra Progres
Infra
Fisik
1 PAPUA BARAT FAKFAK FAKFAK TIMUR TENGAH Ekonomi Lainnya 1 0
2 PAPUA BARAT FAKFAK FAKFAK TENGAH Ekonomi Lainnya 1 0
3 PAPUA BARAT FAKFAK FAKFAK BARAT Ekonomi Lainnya 1 0
3 0
Tanggal
N Tanda Tangan Akhir
Provinsi Kecamatan
o Kontrak (PKS) Kontrak
1 PAPUA BARAT FAKFAK TIMUR TENGAH 2019-09-03 2019-12-01
2 PAPUA BARAT FAKFAK TENGAH 2019-09-03 2019-12-01
3 PAPUA BARAT FAKFAK BARAT 2019-09-03 2019-12-01
Sumber Data : Kompilasi Data SIM PISEW Status Tanggal 31 Oktober 2019
Terdapat 568 kecamatan dari 900 kecamatan yang memilih infrastruktur jalan
sebagai kegiatan untuk penggunaan alokasi dana BPM. Jika dilihat dari alokasi
anggaran dalam prosentase terserap sebesar 77,11%. Hal ini menunjukkan
bahwa Infrastruktur jalan masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang
menerima dana BPM pada PISEW 2019 ini.
juga dengan tahapan kegiatan pemeriksaan hasil pekerjaan, serah terima dari
BKAD ke PPK sampai dengan Serah Terima dari PPK ke Pemerintah Desa.
Hal yang menjadi kendala belum bisa dilaksanakan PK II lebih disebabkan
antara lain :
i. BKAD belum selesai menyusun laporan pertanggungjawaban penggunaan
BPM 100%;
ii. Belum selesainya penyusunan jadwal untuk PK II
iii. Pelaksanaan Tahapan Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (Akhir), Tahap Serah
Terima dari BKAD ke PPK serta Serah Terima dari PPK ke Pemerintah Desa
direncanakan sekaligus bersamaan dengan pelaksanaan PK II.
Kelengkapan data di atas terkait keterisian Data Daftar Infrastruktur yang diinput
di Portal SIM PISEW. Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung,
Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Timur menjadi 8
(Delapan) provinsi yang telah seluruh kecamatan di wilayah provinsinya telah
mencapai 100%.
Sedangkan Provinsi Papua, Provinsi Aceh dan Provinsi Sulawesi Barat
kelengkapan datanya terendah yaitu 65,14%, 65,25%, dan 65,97%.
LOKASI KUNJUNGAN
NO NAMA TUJUAN CATATAN KUNJUNGAN
KABUPATEN KECAMATAN
1 AFIFUDDIN MALUU Kantor Balai Monitoring dan Kunjungan Lapangan di Provinsi Maluku
RUSDI 29 Oktober 2019 - Permukiman Selengkapnya Hasil Monitoring dan Evaluasi Kunjungan ke daerah Terlampir.
(TA.Infrastruktur) 2 Nopember 2019 dan
Prasarana
Wilayah
Provinsi
Maluku
2 DORMAN TUA S. JAMBI Kantor Balai Hasil hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dapat disampaikan sebagai berikut :
(TA.Monev) 29 Oktober 2019 - Permukiman A. Koordinasi di Tingkat Provinsi (29 Okotber 2019) ;
1 Nopember 2019 dan
1. PPK Provinsi Jambi sudah mengantisipasi dan memiliki strategi terkait dengan
Prasarana
status fasilitator masyarakat untuk menyelesaikan dampingan pelaksanaan
Wilayah
konstruksi;
Provinsi
2. Penggunaan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) telah mempergunakan
Jambi
Permen PUPR Nomor 28/2016 sesuai denga arahan hasil verifikasi DED dan
RAB;
3. Pagu Anggaran Provinsi Jambi : Rp. 12.600.000.000,00 (21 Kecamatan), telah
dilakukan penarikan dana BPM di KPPN untuk tahap I (70%) : Rp.
8.820.000.000,00 di seluruh kecamatan (21 Kecamatan);
Pemanfaatan dana BPM Tahap I (70%) untuk :
4. Termin I (40%) : Rp. 5.040.000.000,00 telah dimanfaatkan oleh seluruh BKAD
(21 Kecamatan)
5. Termin II (30%) : Rp. 3.780.000.000,00 telah dimanfaatkan oleh BKAD (15
Kecamatan) yang telah melaksanakan penarkan dana dari Bank;
6. Penarikan dana BPM di KPPN untuk tahap II (30%) : Rp. 3.780.000.000,00
telah dilakukan pada 12 Kecamatan dari 21 Kecamatan;
Pemanfaatan dana BPM Tahap II (30%) untuk Termin II (30%) : Rp.
3.780.000.000,00 telah dimanfaatkan oleh seluruh BKAD (8 Kecamatan) yang
telah melaksanakan penarkan dana dari Bank;
LOKASI KUNJUNGAN
NO NAMA TUJUAN CATATAN KUNJUNGAN
KABUPATEN KECAMATAN
LOKASI KUNJUNGAN
NO NAMA TUJUAN CATATAN KUNJUNGAN
KABUPATEN KECAMATAN
Tabel 2 Kelengkapan Infra
8. Inputing Data SILK-A yang perlu ditindaklanjuti :
LOKASI KUNJUNGAN
NO NAMA TUJUAN CATATAN KUNJUNGAN
KABUPATEN KECAMATAN
permukiman yang berdampak secara langsung terhadap infrastruktur
terbangun tersebut;
Inputting Inventaris Asset PISEW 2018, untuk segera di input ke SIM PISEW
serta mengupload dokumen-dokumen pendukung lainnya terkait dengan
inventaris asset.
3. Terkait kendala dan permasalahan jika ada, untuk segera di Input dalam SIM
PISEW;
4. T.A Provinsi beserta dengan Tim akan segera menyempurnakan data SIM PISEW
yang belum terinput dan diharapkan dapat diselesaikan tanggal 8 Nopember
2019.
Monitoring dan Kunjungan Lapangan di Tingkat Kecamatan
Selengkapnya Hasil Monitoring dan Evaluasi Kunjungan ke daerah Terlampir.
3 SUCIPTO ACEH Kantor Balai Hasil pelaksanaan monitoring dapat disampaikan sebagai berikut :
(TA. Keuangan) 29 Oktober 2019 - Permukiman A. Selasa, 29 Oktober 2019, Kantor PKP Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi
1 Nopember 2019 dan Aceh
Prasarana Beberapa informasi yang disampaikan pada saat pertemuan ini antara lain:
Wilayah 1. Rata-rata pencapaian proses pada tahapan persiapan dan perencanaan adalah
Provinsi 100% sedangkan pada tahapan pelaksanaan 23 kecamatan sudah melakukan
Aceh tandatangan kontrak PKS pada tanggal 5 Agustus 2019;
2. Pagu anggaran Provinsi Aceh Rp. 13.800.000.000,- Pencairan dana BPM Tahap I
(70 %) dari KPPN telah dilakukan pada periode tanggal 29 - 30 Agustus 2019 di
23 kecamatan sebesar Rp. 9.660.000.000,- dan Tahap II (30%) belum dilakukan
karena progres masih rendah (0 kecamatan);
3. Data profil kawasan yang masih belum ada adalah kecamatan Julok, Simpang
Ulim, dan Jangka. Sementara dokumen DED&RAB pada kecamatan Peudada juga
belum ada.
4. Kecamatan Kuta Juang dan Jangka belum melakukan input data terkait tanggal
rapat pra pelaksanaan.
5. Delineasi kawasan baru diinput di 9 lokasi kegiatan infrastruktur
6. Inputing dan update data progres tahapan kegiatan pada SIM PISEW dan Lapo-
ran administrasi keuangan BKAD melalui aplikasi SILK-A agar tetap dilakukan se-
cara berkala setiap minggu;
LOKASI KUNJUNGAN
NO NAMA TUJUAN CATATAN KUNJUNGAN
KABUPATEN KECAMATAN
7. Status kelengkapan inputing data pada Daftar Infrastruktur adalah 61,75%;
Kelengkapan Data
Jumlah Jml
Nilai Progre
Kecamatan Infra Bobot Foto Foto Foto Foto Progress
Konstr ss Foto 0 Kordinat Delineasi %
Infra 25 50 75 100 100%
uksi Fisik
23 40 40 40 40 40 16 12 6 4 40 9 61.75% 2
8. Status kemajuan pelaksanaan konstruksi rata-rata dari monitoring Data SIM den-
gan progres 43,38% (data SIM pertanggal 1 November 2019. Selengkapnya da-
pat dilihat pada tabel di bawah ini
LOKASI KUNJUNGAN
NO NAMA TUJUAN CATATAN KUNJUNGAN
KABUPATEN KECAMATAN
Rata-rata
Jumlah
No Kabupaten Kecamatan Jenis Infra Progres
Infra
Fisik
1 ACEH TIMUR PEUNARON Jalan, Jembatan / Gelagar 2 14.58%
2 ACEH TIMUR SUNGAI RAYA Jalan 1 53.40%
3 ACEH TIMUR PEUREULAK Jalan, Irigasi 3 26.71%
4 ACEH TIMUR PEUREULAK TIMUR Jalan 2 71.91%
5 ACEH TIMUR JULOK Jalan, Penunjang Jalan 2 68.66%
6 ACEH TIMUR SIMPANG ULIM Jalan 2 66.49%
7 BIREUEN SIMPANG MAMPLAM Penunjang Jalan, Jalan 3 9.77%
8 BIREUEN PEULIMBANG Jalan 2 14.92%
9 BIREUEN PEUDADA Jalan, Penunjang Jalan 2 10%
10 BIREUEN JULI Jalan 2 30.47%
11 BIREUEN KOTA JUANG Jalan 1 14.75%
12 BIREUEN JANGKA Jalan, Penunjang Jalan 4 8.94%
13 BIREUEN PEUSANGAN Jalan, Irigasi 2 20.32%
14 BIREUEN KUTA BLANG Jalan 1 20%
15 GAYO LUES KUTA PANJANG Jalan 1 68.75%
16 GAYO LUES BLANG JERANGO Jalan 1 73.14%
17 GAYO LUES BLANG KEJEREN Jalan 1 27.54%
18 GAYO LUES DABUN GELANG Jalan 1 72.56%
19 GAYO LUES BLANG PEGAYON Jembatan / Gelagar, Jalan 3 28.89%
20 GAYO LUES PINDING Jalan 1 70%
21 GAYO LUES RIKIT GAIB Jalan 1 93.08%
22 GAYO LUES PANTAN CUACA Jalan 1 42.91%
23 GAYO LUES TRIPE JAYA Jalan 1 89.86%
Jumlah 40 43.38%
LOKASI KUNJUNGAN
NO NAMA TUJUAN CATATAN KUNJUNGAN
KABUPATEN KECAMATAN
1. Laporan keuangan BKAD terkait penggunaan dana harus segera disampaikan un-
tuk kemudian diinput ke dalam aplikasi SILKA;
2. BKAD segera mempersiapkan laporan pertanggungjawaban (LPJ) keuangan tahap
I (70%) sebagai bahan pengajuan pencairan tahap II (30%) dengan persyaratan
progres fisik sudah mencapai 50%.
4. Monitoring dan Evaluasi Administrasi BKAD
Secara umum persiapan BKAD dalam melaksanakan kegiatan PISEW dapat
disampaikan sebagai berikut :
a. Laporan pencatatan/pembukuan keuangan BKAD tahun 2019 adalah berbasis
aplikasi SILK-A, untuk itu proses penginputannya harus mengikuti tanggal
transaksi secara teratur, termasuk bukti pengeluaran/nota belanja sebagai
pendukung harus dilakukan upload dokumen.
b. Catatan tentang pembukuan BKAD adalah sebagai berikut:
i. Lakukan segera pencatatan jika terjadi transaksi (jangan menunda);
ii. Bukti-bukti transaksi harus lengkap dan disusun dengan baik;
iii. Laporan proses kegiatan seperti Pertemuan kecamatan harus dilengkapi
dengan Berita Acara pertemuan, daftar hadir, foto dokumentasi dan No-
tulensi.
c. Langkah-langkah Pencatatan Laporan Keuangan BKAD :
i. Kumpulkan bukti-bukti transaksi (Nota, Kwitansi, dokumen, dll)
ii. Urutkan bukti transaksi (Nota, Kwitansi, dokumen, dll) sesuai tanggal tran-
saksinya berikut dengan nomor buktinya.
iii. Tempelkan bukti transaksi secara berurutan.
Setelah selesai baru laksanakan :
iv. Pencatatan dan penggolongan/kelompokkan sesuai transaksi yang di-
lakukan ke masing-masing buku transaksi yaitu :
1. Buku operasional,
2. Buku Material,
3. Buku sewa/beli peralatan dan
4. Buku upah pekerja
C. Jum’at, 1 Nopember 2019, Kantor PPK PKP Provinsi Aceh
Koordinasi hasil pembahasan kunjungan monitoring bersama tim PISEW dikantor
LOKASI KUNJUNGAN
NO NAMA TUJUAN CATATAN KUNJUNGAN
KABUPATEN KECAMATAN
PPK PKP Provinsi Aceh.
Hal hal yang segera ditindak lanjuti
a. Informasi data SIM agar segera diupdate setiap ada perubahan realisasi kegiatan
dilapangan (data tahapan pelaksanaan, data pemanfaat, HOK, luas rencana
terlayani, delineasi dan foto progress kegiatan).
b. Sinkronisasi data progres SIM PISEW dengan e_monitoring dilakukan secara
berkala sesuai dengan capaian progres fisik
c. Update data SILK-A dan segera dilakukan upload ke SIM PISEW Online.
d. Untuk kesiapan pelaksanaan kegiatan PISEW 2019 agar melakukan pengecekan
kembali terkait dokumen perencanaan dan pelaksanaan di setiap BKAD dan
mengarsipkan dokumen secara baik.
e. Laporan pertanggungjawaban (LPJ) keuangan BKAD harus benar dan lengkap se-
bagai syarat pemeriksaan opname akhir.
4 HERI PURWANTO SULAWESI TENGAH Kantor Balai Hasil hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dapat disampaikan sebagai berikut :
(TA. Monev) 29 Oktober 2019 - Permukiman A. Monitoring di Tingkat Provinsi
1 Nopember 2019 dan Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Selasa tanggal 29 Oktober 2018 s/d
Prasarana Jum’at 1 November 2019, bertempat di Ruang Rapat PPK PKP Sulawesi Tengah dan
Wilayah lokasi kegiatan PISEW di Kecamatan Lindu Kabupaten Sigi, beberapa aspek yang
Provinsi menjadi materi diskusi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sulawesi 1. Pagu anggaran Provinsi Sulawesi Tengah Rp. 12.000.000000,- berdasarkan data
Tengah SIM PISEW tanggal 1 November 2019 telah dilakukan pencairan dana BPM Ter-
min I (70 %) dari KPPN di 20 kecamatan sebesar Rp. 8.400.000.000,-, pencairan
dana BPM Termin II (30 %) dari KPPN di 20 kecamatan sebesar Rp.
3.600.000.000,- dengan nilai penarikan dari bank sebesar Rp. 9.450.000.000,-.
2. Progres fisik rata – rata berdasarkan data SIM PISEW pada tanggal 1 November
2019 untuk Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 95,07 %, ada 7 kecamatan yang
progress fisiknya sudah mencapai 100%, ada 9 kecamatan dengan progress
dibawah rata-rata provinsi, progress terendah adalah 78,51% di kecamatan
Bunta kabupaten Banggai.
3. Ada 3 kecamatan yang sudah melakukan upload dokumen DED dan RB yaitu Ke-
camatan Lage, Kecamatan Balinggi, dan Kecamatan Pipikoro, serta ada 1 keca-
LOKASI KUNJUNGAN
NO NAMA TUJUAN CATATAN KUNJUNGAN
KABUPATEN KECAMATAN
matan yang sudah melakukan upload dokumen Profil Kawasan yaitu Kecamatan
Balinggi.
4. Ada 21 kegiatan infrastruktur yang sudah mempunyai progress 100% tetapi
belum melakukan upload dokumen foto 100%.
5. Ada 7 kecamatan yang sudah mempunyai progress 100% dan 3 kecamatan su-
dah melaksanakan Pertemuan Kecamatan II.
6. Ada 7 kecamatan yang sudah menginput data deliniasi kawasan terbangun yaitu
Kecamatan Pamona Selatan, Kecamatan Lore Barat, Kecamatan Lore Selatan, Ke-
camatan Pamona Pasulemba, Kecamatan Ampana Tete, Kecamatan Ampana
Kota dan Kecamatan Lage.
7. Ada 4 kecamatan yang sudah memulai input laporan keuangan dalam aplikasi
SILK-A yaitu Kecamatan Lage, Kecamatan Balinggi, Kecamatan Moilong dan Keca-
matan Palolo.
8. Kontrak Fasilitator Masyarakat (FM) telah berakhir pada tanggal 1 Oktober 2019.
9. Beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti berdasarkan progres SIM PISEW pada
hari Jumat 1 November 2019 adalah sebagai berikut:
a) Segera menginput dokumen DED dan RAB untuk 17 Kecamatan dalam SIM
yaitu Kecamatan Moilong, Kecamatan Bunta, Kecamatan Nuhon, Kecamatan
Pamona Selatan, Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan Lore Barat, Kecamatan
Pamona Pasulemba, Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore Tengah, Keca-
matan Torue, Kecamatan Ampibabo, Kecamatan Siniu, Kecamatan Tomini, Ke-
camatan Ampana Tete, Kecamatan Ampana Kota, Kecamatan Lindu dan Keca-
matan Palolo.
b) Segera menginput dokumen Profil Kawasan untuk 19 Kecamatan dalam SIM
yaitu Kecamatan Moilong, Kecamatan Bunta, Kecamatan Nuhon, Kecamatan
Pamona Selatan, Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan Lore Barat, Kecamatan
Pamona Pasulemba, Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore Tengah, Keca-
matan Lage, Kecamatan Torue, Kecamatan Ampibabo, Kecamatan Siniu, Keca-
matan Tomini, Kecamatan Ampana Kota, Kecamatan Pipikoro, Kecamatan
Lindu dan Kecamatan Palolo.
c) Segera melakukan input data luasan terlayani dalam SIM yaitu Kecamatan
Moilong, Kecamatan Bunta, Kecamatan Nuhon, Kecamatan Lore Selatan, Ke-
LOKASI KUNJUNGAN
NO NAMA TUJUAN CATATAN KUNJUNGAN
KABUPATEN KECAMATAN
camatan Lore Utara, Kecamatan Lore Tengah, Kecamatan Torue, Kecamatan
Ampibabo, Kecamatan Siniu, Kecamatan Tomini, Kecamatan Ampana Tete,
Kecamatan Pipikoro, Kecamatan Lindu dan Kecamatan Palolo.
d) Terkait dengan tertib administrasi di BKAD maka TA Pr dan Asisten TA Pr serta
BKAD perlu melakukan koordinasi dan kontrol pelaporan keuangan agar ter-
cipta keseimbangan/kesesuaian antara progress fisik di lapangan dengan real-
isasi pencairan dari rekening bank.
e) Untuk kecamatan yang sudah selesai 100% fisik segera melaksanakan Perte-
muan Kecamatan II, Pemeriksaan Hasil Pekerjaan, Serah Terima dari BKAD ke
PPK dan serah terima dari Satker ke Pemerintah Desa yaitu Kecamatan Moi-
long, Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan Pamona Pasulemba dan Keca-
matan Torue.
f) Terkait dengan masa kontrak FM yang sudah berakhir maka perlu dilakukan
koordinasi dengan BKAD untuk dilakukan percepatan penyelesaian peker-
jaan.
g) Segera melakukan input laporan keuangan dalam aplikasi SILK-A yaitu Keca-
matan Bunta, Kecamatan Nuhon, Kecamatan Pamona Selatan, Kecamatan
Lore Selatan, Kecamatan Lore Barat, Kecamatan Pamona Pasulemba, Keca-
matan Lore Utara, Kecamatan Lore Tengah, Kecamatan Torue, Kecamatan
Ampibabo, Kecamatan Siniu, Kecamatan Tomini, Kecamatan Ampana Tete,
Kecamatan Ampana Kota, Kecamatan Pipikoro dan Kecamatan Lindu.
h) Segera dilakukan input data inventarisasi asset kegiatan PISEW 2019 dalam
SIM PISEW.
Monitoring dan Kunjungan Lapangan di Tingkat Kecamatan
Selengkapnya Hasil Monitoring dan Evaluasi Kungjungan ke daerah Terlampir.
Sumber Data : Berita Acara Hasil Monitoring dan Evaluasi Periode Bulan Oktober 2019
2. Laporan Bulanan
Laporan Bulan Oktober merupakan Laporan Bulan ke VII (tujuh) yang dimulai
BAB VI - P E N U T U P
6.1. KESIMPULAN
6.1.1. Pelaksanaan
3. Pencairan
7. Perempuan terlibat dalam proses kegiatan yang terdata pada saat ini sejumlah
5.701 orang perempuan.
Tahap Serah Terima dari BKAD ke PPK telah dilaksanakan di 329 (36,56%)
kecamatan di 20 (Dua puluh) provinsi.
6.2. REKOMENDASI
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan pada bulan berikutnya serta realisasi
penyelesaian tahapan-tahapan kegiatan tidak terlalu jauh dari Rencana Jadwal
Nasional, direkomendasikan beberapa hal untuk menjadi perhatian sebagai
berikut: