Anda di halaman 1dari 21

STUDY KELAYAKAN BISNIS PUSAT OLEH-OLEH KEKINIAN KHAS BEKASI

MATA KULIAH : EKONOMI TEKNIK


DOSEN PENGAMPU : Dr . Ir . Supriyanto, M.P.

Disusun Oleh:
Dadang Ibnu Hidayat (352110449)
Ramadhani Cahyono Putra (352110210)

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PELITA


BANGSA
ABSTRAK

Kota Bekasi saat ini menjadi salah satu wilayah yang sedang berfokus kepada pariwisata
dimana bisa dilihat dari kunjungan wisata yang selalu meningkat. Kesempatan tersebut
menjadi peluang bagi yang ingin memulai bisnis dalam pendirian pusat oleh – oleh khas Kota
Bekasi. Dalam studi kelayakan ini dimulai dengan pengumpulan dan pengolahan data pada
aspek pasar dengan penentuan pasar potensial serta permintaan efektif. Tujuan dari penelitian
ini ialah untuk mengetahui studi kelayakan pendirian pusat oleh-oleh yang meliputi aspek
pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek pemasaran serta aspek keuangan. Kesimpulan
yang diperoleh dari seluruh aspek adalah layak untuk didirikan.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-nya lah. Sehingga Laporan Studi Kelayakan Bisnis ini dapat kami selesaikan
dengan cukup mudah dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tanpa pertolongan
mungkin kami tidak bisa menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Supriyanto, M.P.. selaku Dosen Studi
Kelayakan Bisnis yang telah memberikan tugas laporan ini yang nantinya dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada para pembaca kami menyadari bahwa laporan ini sangat
banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun laporan ini.

Terima kasih.

Cikarang, 4 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PELITA BANGSA.....................................1
ABSTRAK................................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................6
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................7
1.3 TUJUAN...............................................................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................................................8
3.2 ASPEK – ASPEK YANG DIBAHAS.......................................................................................11
Dalam penyusunan laporan studi kelayakan bisnis ini, penyusun menggunakan tujuh aspek yang
disesuaikan dengan kenyataan dilapangan. Ketujuh aspek tersebut adalah aspek legalitas, aspek
pasar dan pemasaran, aspek manajemen SDM, aspek teknik dan teknologi, aspek finansial,
aspek ekonomi dan sosial, dan aspek lingkungan hidup berikut penjelasannya..........................11

3.2.1 ASPEK LEGALITAS.........................................................................................................11

3.2.2 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN...............................................................................12

F. Hasil Analisis Aspek pasar......................................................................................................13


Berdasarkan analisis aspek pasar, Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi dinilai memiliki potensi
pasar yang baik, melihat jumlah Wisata/Wisatawan di kota Bekasi yang menjual produk bolu
gulung batik khas bekasi masih sedikit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada aspek pasar,
Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi layak untuk dijalankan......................................................13
3.2.3 ASPEK MANAJEMEN & HUKUM..................................................................................13

3.2.4 ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI........................................................................15

Pada aspek teknis, dapat diketahui tahapan atau proses bagaimana suatu produk dihasilkan.
Aspek ini juga berhubungan dengan proses pembangunan bisnis secara teknis dan
pengoperasiannya setelah bisnis itu dibangun (Nurmalina et al. 2010). Beberapa bagian utama
yang akan dianalisis pada aspek teknis diantaranya lokasi bisnis, proses produksi.....................15

A. Lokasi Bisnis...................................................................................................................15

Beberapa variabel utama yang dalam penentuan lokasi suatu bisnis antara lain ketersediaan
bahan baku, suplai tenaga kerja, tenaga listrik dan air, fasilitas transportasi, dan letak pasar
utama (Nurmalina et al. 2010).....................................................................................................15
B. Suplai tenaga kerja...............................................................................................................15

Pengadaan sumberdaya manusia pada Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi dikelola oleh
seorang manajer operasional dan seorang manajer keuangan. Manajer operasional bertanggung
jawab atas kinerja bagian pelayanan, dapur produksi, serta graphic designer. Sedangkan
manajer keuangan bertanggung jawab atas kinerja bagian pembelian bahan baku dan kasir.
Pembagian jabatan dan jumlah pegawai pada Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi dapat
dilihat pada Tabel........................................................................................................................15

3.2.5 ASPEK FINANSIAL...................................................................................................17

. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL..................................................................................................18

5. ASPEK LINGKUNGAN HIDUP....................................................................................................20

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................................24
1.6 KESIMPULAN...........................................................................................................................24
1.7 POTENSI USAHA.......................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................24
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Bekasi merupakan salah satu kota di Indonesia dengan populasi terbesar di
Indonesia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 2 juta jiwa, Kota Bekasi kini menjadi
berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri di Provinsi Jawa Barat.
Tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Bekasi secara umum tergolong menengah keatas
(berdasarkan klasifikasi IPM, dan UNDP). Tingginya nilai IPM Kota Bekasi dipengaruhi
oleh faktor utama Indeks Pendidikan dan Indeks Kesehatan (Najmulmunir, 2009, hlm. 1-2).

Awalnya Kota Bekasi merupakan sebuah kecamatan dari Kabupaten


Bekasi yang kemudian berkembang dan ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif
Bekasi.Dimekarkannya Kecamatan Bekasi menjadi Kota Administratif Bekasi berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981.
Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20
April 1982, dengan walikota pertama dijabat oleh Bapak H. Soedjono (1982 – 1988). Akan
tetapi rupanya perkembangan Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan cepat. Hal ini
ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang
semakin meningkat, sehingga status Kota Administratif Bekasi pun kembali ditingkatkan
menjadi Kotamadya melalui Undang-undang Nomor 9 Tahun 1996.

Fungsi Kota Bekasi pada awalnya sebagai wilayah penyangga, bergeser menjadi
wilayah penyeimbang DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia, sebagai
pusat pemerintahan, bisnis dan perdagangan, serta kegiatan jasa dan usaha lainnya, dan kota
pendukung kawasan metropolitan seperti Bogor, Depok, dan Tangerang. Dampak demografis
dari berkembangnya Kota Bekasi kemudian membuat penduduknya semakin padat.

Dari berbagai bisnis yang ada di kota Bekasi, bisnis Oleh-oleh kekinian Khas Bekasi
merupakan salah satu bisnis yang sedang berkembang. Beragamnya bisnis yang ada di Kota
Bekasi menjadikan para wisatawan memperoleh alternatif berbagai Oleh-oleh kekinian Khas
Bekasi. Namun disisi lain, dengan berkembangnya usaha bisnis tersebut juga memicu
persaingan yang ketat antara bisnis Oleh-oleh kekinian Khas Bekasi yang satu dengan yang
lainnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Menurut Suliyanto (2010), keterkaitan antara aspek non finansial dengan aspek finansial
terlihat pada laporan keuangan bisnis tersebut. Aspek pasar memiliki keterkaitan dengan nilai
proyeksi penjualan. Sedangkan aspek teknis, manajemen dan hukum, serta aspek ekonomi
sosial lingkungan memiliki keterkaitan dengan proyeksi biaya pada laporan laba rugi
perusahaan. Proyeksi penjualan dikurangi dengan proyeksi biaya menghasilkan proyeksi laba
rugi. Proyeksi penjualan akan berkaitan dengan proyeksi kas masuk pada laporan arus kas,
sedangkan proyeksi biaya akan berkaitan dengan proyeksi kas keluar. Proyeksi aliran kas
masuk dikurangi proyeksi aliran kas keluar akan menghasilkan proyeksi aliran kas bersih.
Aliran kas bersih inilah yang digunakan untuk melakukan analisis kelayakan pada aspek
keuangan.

Berdasarkan latar belakang penyusunan tugas ini, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut : “Apakah bisnis ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan bisnisnya.”

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan tugas ini
adalah“Untuk mengetahui apakah usaha ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan
bisnis.”
BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian studi kelayakan suatu proyek atau perusahaan adalah penelitian yang
melibatkan berbagai aspek, aspek hukum, aspek sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan operasional, aspek manajerial dan keuangan, yang kesemuanya
menjadi landasan untuk penelitian. studi kelayakan yang hasilnya digunakan untuk
memutuskan apakah suatu proyek atau usaha dapat dilaksanakan atau ditunda bahkan tidak
dilaksanakan.

Dengan demikian, studi kelayakan bisnis, sering juga disebut sebagai studi kelayakan,
merupakan elemen yang harus dipertimbangkan ketika mengambil keputusan, apakah akan
menerima atau menolak ide bisnis yang direncanakan atau keuntungan bisnis), baik dari segi
'finansial'. kelebihan dan manfaat menurut Ibrahim (2003:1). Tjiptono (2002: 7)
mendefinisikan pemasaran sebagai proses profesional dan manajerial di mana individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
mewarnai, dan memperdagangkan apa pun yang mereka butuhkan. Nilai dengan orang atau
kelompok lain. Dari definisi di atas menunjukkan bahwa pemasaran adalah seperangkat
prinsip untuk memilih pasar sasaran (target market), menilai kebutuhan konsumen,
mengembangkan barang dan jasa, memuaskan keinginan, memberikan nilai kepada
konsumen dan manfaat bagi bisnis. Selain itu kelayakan usaha berdasarkan aspek finansial
pada masing-masing penelitian terdahulu dianalisis dengan menggunakan kriteria investasi
diantaranya Net Present Value, Net B/C, IRR, dan Payback Period.

Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat pelaku usaha tidak bisa
hanya mengandalkan pengalaman maupun intuisi bila ingin membuat bisnis baru ataupun
mengembangkan usahanya (Suliyanto 2010). Pelaku usaha harus menganalisis kelayakan
terhadap usahanya dari berbagai aspek. Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang
bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak
(Suliyanto 2010). Menurut Umar (2005), studi kelayakan bisnis merupakan penelitian
terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis
dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan
yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.

menurut Nurmalina et al. (2010) studi kelayakan bisnis merupakan penelaahan atau analisis
tentang apakah suatu kegiatan investasi memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah suatu analisis terhadap
bisnis baru maupun pengembangan sebuah bisnis yang bertujuan untuk melihat apakah bisnis
tersebut dapat memberikan manfaat bila dilaksanakan dalam waktu yang tidak ditentukan.
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Sejarah Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi

Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi merupakan suatu usaha dibidang makanan
yang menggunakan sumberdaya dari modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Bisnis ini
tergolong dalam usaha baru sehingga perlu dikaji perhitungan keuangannya secara terperinci
tentang kelayakan usaha dan diperlukan perhitungan yang tepat dalam penggunakan
sumberdaya yang ada. Analisis kelayakan ini berkaitan dengan keputusan investasi agar
mendapatkan keuntungan yang maksimal dan menghindari adanya pemborosan sumberdaya.

Kriteria yang digunakan dalam perhitungan meliputi NPV, Net B/C, IRR, Payback Period,
serta analisis nilai pengganti (switching value).

Berdasarkan informasi yang didapat dari pihak manajemen bisnis, umur usaha
pengusahaan bisnis yaitu selama 10 tahun. Hal ini didasarkan pada kesepakatan antara pihak
pemilik selaku penyewa bangunan dengan pemilik bangunan. Atas dasar itu, umur usaha
disesuaikan dengan kesepakatan sewa dengan pemilik bangunan dengan pertimbangan bahwa
sewa bangunan merupakan faktor terpenting dalam pengusahaan Pusat Oleh-oleh Kekinian
Khas Bekasi . Tingkat diskonto yang digunakan yaitu sebesar 17 % (persen). Hal ini
disesuaikan dengan rata-rata kepemilikan modal yang ditanamkan oleh ketiga investor Pusat
Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi .

Pada saat pembelian peralatan investasi dimulai pada tahun pertama yaitu Januari sampai Mei
2023 dan pada bulan Juni 2023 usaha mulai dapat dilakukan. Penghitungan penerimaan dan
besarnya biaya operasional yang dikeluarkan pada tahun pertama berdasarkan pada data
aktual bisnis selama 7 bulan beroperasi (Juni sampai Desember 2023). Untuk tahun ke-2
merupakan rata-rata penerimaan maupun biaya operasional per bulan selama 7 bulan
beroperasi dikalikan 9 bulan dikarenakan adanya renovasi selama 3 bulan. Untuk tahun ke-3
sampai ke-10 perhitungan sama dengan tahun ke-2 namun dikalikan dengan 12 bulan dengan
asumsi sampai tahun ke-10 umur usaha besar inflow dan outflow disamakan dengan data
tahun ke-2. Kondisi aktual bisnis pada tahun pertama hingga proyeksi kegiatan operasional
pada tahun ke-10
3.2 ASPEK – ASPEK YANG DIBAHAS

Dalam penyusunan laporan studi kelayakan bisnis ini, penyusun menggunakan tujuh
aspek yang disesuaikan dengan kenyataan dilapangan. Ketujuh aspek tersebut adalah aspek
legalitas, aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen SDM, aspek teknik dan teknologi,
aspek finansial, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek lingkungan hidup berikut
penjelasannya.

3.2.1 ASPEK LEGALITAS

A. Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum

Aspek hukum merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam sebuah
proyek termasuk proyek bisnis. Salah satu tujuan dari analisis aspek hukum ialah untuk
mengetahui legalitas suatu bisnis. Legalitas ini diwujudkan dari bagaimana ketepatan badan
hukum yang sesuai dengan ide bisnis. Dengan adanya legalitas ini dapat pula dijadikan
jaminan-jaminan untuk melakukan pinjaman jika bisnis dibiayai dengan pinjaman.

Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi Bentuk kegiatan usaha perseorangan,


dikarenakan usaha ini baru beberapa bulan berlangsung, lokasi usahanya juga tidak begitu
besar, bentuk usaha perseorangan merupakan badan hukum yang tepat jika dilihat dari
kemampuan pengelolaan usaha dan kegiatannya. Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi ini
di dirikan oleh 2 orang, begitu pula dengan segala pengelolaannya seperti pemasaran,
produksi, maupun keuangan, semuanya di- Handle oleh 36 karyawan. Pusat Oleh-oleh
Kekinian Khas Bekasi belum memiliki izin usaha yang lengkap. Hanya ada izin sewa tempat
dan lokasi secara lisan. Bentuk usaha perseorangan ini dapat dikatakan tidak layak secara
hukum.

B. Analisis Kemampuan Memenuhi Perizinan

Dalam usaha Perseorangan tidak terdapat peraturan perundangan, hanya memiliki


perizinan untuk izin sewa tempat ke pemilik tanah Dan izin lokasi
secara lisan.
C. Dukungan pemerintah dan Masyarakat Setempat

Dukungan pemerintah, dengan adanya usaha Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi ini
pemerintah banyak memberikan dukungan terhadap para pengusaha UMKM khususnya
terkait tentang perijinan usaha dibidang kuliner. Dukungan Masyarakat setempat, dengan
adanya usaha ini masyarakat mengapresiasi suatu produk baru karena Oleh-oleh khas Bekasi
ini merupakan salah satu produk sehat yang memeiliki berbagai manfaat bagi seluruh
masyarakat dan para konsumennya, sehingga aman untuk di konsumsi.

D. Kesimpulan Kelayakan Aspek Hukum

Pada aspek hukum ini suatu usaha diharapkan telah memiliki pelaku bisnis yang sesuai
dengan usaha yang akan dijalankan dan juga telah memiliki perizinan usaha yang jelas dan
lengkap sehingga suatu usaha dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada.

3.2.2 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Analisis Pasar
Menurut Nurmalina et al. (2010), aspek pasar dan pemasaran menempati urutan pertama
dalam studi kelayakan usaha. Pada tahap ini besar permintaan produk serta kecenderungan
perkembangan permintaan selama masa kehidupan bisnis yang akan datang perlu
diperkirakan dengan cermat. Dari segi pemasaran kegiatan bisnis diharapkan dapat beroperasi
secara sehat bilamana produk yang dihasilkan mampu mendapat tempat di pasaran serta
menghasilkan penjualan yang memadai dan menguntungkan.
B. Strategi pasar
Produk yang dipasarkan agar dapat memasuki pasar sasaran maka para pemasar
menggunakan instrument yang dikenal dengan bauran pemasaran (Laksana, 2008). Bauran
pemasaran (Marketing Mix) meliputi produk, harga, tempat, dan promosi.

C. Produk
Produk yang tersedia di Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi adalah berbagai varian
olahan kue dan cemilan. Seperti Kue biji ketapang,kue kembang goyang,kue akar,kue
sagon,cokelat mete,kue jalabia,bolu gulung batik Bekasi. Hal ini dikarenakan banyak
konsumen yang mencari sesuatu yang unik dan mewah saat berwisata.

D. Harga
Sebagai pendatang baru, awalnya pihak manajemen menetapkan harga berdasarkan
harga pesaing di lingkungan sekitar Bekasi. Akan tetapi setelah dilakukan perhitungan
berdasarkan besarnya biaya produksi dan bahan baku, diketahui bahwa penetapan harga awal
tersebut tidak mampu memberikan keuntungan maksimal sesuai target. Oleh karena itu, pihak
manajemen menaikan harga untuk beberapa produk makanan sekitar Rp5 000 sampai Rp10
000. Harga yang ditawarkan bervariasi. Mulai dari Rp20 000 hingga Rp50 000

PRODUK HARGA
Kue biji ketapang 35,000
kue kembang goyang 25,000
kue akar 20,000
kue sagon 20,000
cokelat mete 40,000
kue jalabia 30,000
bolu gulung batik Bekasi 50,000

E. Tempat
Pemilihan Lokasi ini dikarenakan lokasi ini masih berada di dalam kawasan ramai Kota
Bekasi. Selain itu kawasan ini juga dekat dengan Wisata dan Pasar Modern sehingga dapat
dengan mudah diakses oleh pengunjung lokal dan pengunjung mancanegara yang merupakan
target pasar utama bisnis ini.
F. Hasil Analisis Aspek pasar
Berdasarkan analisis aspek pasar, Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi dinilai
memiliki potensi pasar yang baik, melihat jumlah Wisata/Wisatawan di kota Bekasi
yang menjual produk bolu gulung batik khas bekasi masih sedikit. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada aspek pasar, Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi layak
untuk dijalankan.

3.2.3 ASPEK MANAJEMEN & HUKUM

Menurut Nurmalina et al. (2010), aspek manajemen mempelajari tentang manajemen


dalam masa pembangunan bisnis dan dalam masa operasi. Selain itu, bagi usaha yang baru
dibangun diperlukan juga perizinan yang lengkap untuk mempermudah dan memperlancar
kegiatan bisnis. Pengelolaan usaha Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi dalam manajemen
dan hukum akan menganalisis bentuk badan hukum usaha, struktur organisasi, deskripsi
pekerjaan masing-masing pegawai, dan sistem penggajian tenaga kerja.

A. Bentuk badan usaha

Bentuk badan usaha di Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi ini adalah perusahaan
perseorangan dan masih tergolong dalam kategori Usaha Kecil Menengah (UKM). Pemilik
lokasi juga merencanakan untuk membangun sebuah badan usaha berupa Perseroan Terbatas
(PT). Salah satu tujuan pemilik lokasi ini membentuk badan usaha ini dikarenakan adanya
investor yang menanamkan modal di Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi. Selain itu
dengan mendirikan badan usaha Perseroan Terbatas, lokasi ini dapat lebih mudah dikenal
secara luas oleh kalangan masyarakat dan memungkinkan menarik minat investor lain untuk
menanamkan modalnya di Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi.

B. Sistem penggajian karyawan

Pada saat ini gaji sebagian besar pegawai Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi
belum berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional) Kota Bekasi, kecuali manajer
operasional dan manajer keuangan. Namun pemilk lokasi berencana untuk memberikan
asuransi kepada para pegawainya sehingga apabila dikalkulasikan bisa mencapai UMR Kota
karawang. Untuk bagian keamanan, karena tidak tergabung dalam manajemen lokasi maka
upah yang diperoleh berasal dari tarif parkir yang diberikan oleh para konsumen.

C. Hasil Analisis Aspek Manajemen dan Hukum

Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi belum memiliki perizinan yang lengkap sesuai
dengan peraturan yang telah ditentukan. Namun bila dilihat dari indikator yang lain seperti
struktur organisasi dan deskrpsi pekerjaan sudah dibuat cukup sederhana sehingga
memudahkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap bagian dalam perusahaan. Sistem
penggajian juga telah ditentukan dengan baik. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa usaha ini layak untuk dijalankan berdasarkan aspek manajemen namun belum layak
bila dijalankan berdasarkan aspek hukum.
3.2.4 ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

Pada aspek teknis, dapat diketahui tahapan atau proses bagaimana suatu produk dihasilkan.
Aspek ini juga berhubungan dengan proses pembangunan bisnis secara teknis dan
pengoperasiannya setelah bisnis itu dibangun (Nurmalina et al. 2010). Beberapa bagian
utama yang akan dianalisis pada aspek teknis diantaranya lokasi bisnis, proses produksi.
A. Lokasi Bisnis
Beberapa variabel utama yang dalam penentuan lokasi suatu bisnis antara lain
ketersediaan bahan baku, suplai tenaga kerja, tenaga listrik dan air, fasilitas transportasi, dan
letak pasar utama (Nurmalina et al. 2010).
B. Suplai tenaga kerja
Pengadaan sumberdaya manusia pada Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi dikelola
oleh seorang manajer operasional dan seorang manajer keuangan. Manajer operasional
bertanggung jawab atas kinerja bagian pelayanan, dapur produksi, serta graphic designer.
Sedangkan manajer keuangan bertanggung jawab atas kinerja bagian pembelian bahan baku
dan kasir. Pembagian jabatan dan jumlah pegawai pada Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas
Bekasi dapat dilihat pada Tabel
N JABATAN TOTAL N JABATAN TOTAL
O O

1 Operational Manager 1 7 Co Cashier 1

2 Accounting Manager 1 8 Cashier 3

3 Graphic Designer 1 9 Captain 1

4 Head Chef 1 10 Waiters 9

5 Asistent Chef 1 11 Storeman 3

6 Cook 8 12 Steward 6

Berdasarkan data pada Tabel diatas diketahui bahwa total keseluruhan jumlah
pegawai di Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi adalah 36 orang. Hampir 60 persen
pegawai di Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi merupakan pegawai yang berasal dari
masyarakat yang berdomisili di sekitar lokasi usaha. Pegawai tersebut menjabat pada bagian
pelayanan dan keamanan. Tidak ada kualifikasi khusus seperti tingkat pendidikan bagi
mereka, hal yang diutamakan adalah mau bekerja sama, memiliki loyalitas yang tinggi, dan
mampu bekerja dibawah tekanan.

C. Tenaga listrik dan air

Sumberdaya listrik dan air yang digunakan Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas Bekasi
berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM). Kapasitas maksimal penggunaan listrik yang dapat digunakan yaitu 4 000 watt
dengan biaya jumlah yang harus dikeluarkan per bulannya Rp3 200 000. Sistem pembayaran
listrik di tempat ini merupakan sistem prabayar dimana pembelian voucher dilakukan di
Alfamart. Sedangkan untuk penggunaan air PDAM, biaya yang dikeluarkan per bulannya
sebesar Rp1 400 000. Sistem pembayaran air PDAM dilakukan secara tunai yang dibayarkan
langsung ke loket PDAM.

D. Fasilitas Transportasi

Tempat ini memiliki fasilitas transportasi berupa 1 unit sepeda motor yang digunakan
untuk mengangkut bahan mentah dari pasar menuju Lokasi. Selain itu sepeda motor ini juga
berguna untuk mengantar pesanan konsumen menuju alamat yang dituju (delivery order).
Pemilihan alat transportasi ini karena dirasa lebih efisien dan memudahkan di dalam
perjalanan pegawai baik untuk membeli bahan baku serta mengantar makanan yang dipesan
konsumen.

E. Hasil Analisis Aspek Teknis

Analisis aspek teknis menunjukkan bahwa usaha Pusat Oleh-oleh Kekinian Khas
Bekasi layak untuk dijalankan. Hal ini berdasarkan pada lokasi yang mendukung jalannya
usaha, proses produksi dan tempat penjualan produk juga berada didalam satu tempat yang
sama. Tata letak telah diatur sedemikian rupa dengan baik sehingga dapat memperlancar
kegiatan usaha. Sarana dan fasilitas yang tersedia juga menunjang kegiatan produksi. Selain
itu kedekatan tempat dengan tempat pembelian bahan baku juga dapat memperlancar
kegiatan produksi sekaligus dapat menjaga kualitas dan kesegaran bahan baku.
3.2.5 ASPEK FINANSIAL

A. Sumber Pendanaan

Sumber Dana
uraian Jumlah

Dadang ibnu Mas Dhani


Modal
700,000,000 700,000,000 1,400,000,000
sendiri
Pinjaman 00.00 00.00 00.00
Jumlah 1,400,000,000

B. Analisis Kebuhutan Modal Awal

1 Aktif Tetap Biaya (Rp)


  Alat-alat Dapur 134,172,950
  Total Aktif Tetap 134,172,950
     
2 Modal Kerja Biaya (Rp)
  Bahan baku lainya 586,870,338
  Total Modal Kerja 586,870,338
     
3 Biaya Oprasional Biaya
  Sewa Bangunan 142,920,630
  Gaji Karyawan 256,900,000
  Dividen 86,412,079
  Biaya PDAM 9,800,000
  Biaya listrik 22,400,000
  Biaya telepon 1,400,000
  Biaya kebersihan 2,100,000
  Biaya transportasi 4,200,000
  Biaya Renovasi bangunan 149,920,630
  Total Biaya Oprasional 676,053,339
  Total Biaya Keseluruhan 1,397,096,627
  Dana Modal 1,400,000,000

C. Arus Kas Masuk

Nilai Modal
Penyusutan =
Umur Ekonomis
134,172,950
Penyusutan = = 44,724,317
3

Karena Alat-alat masak pada usaha ini kebanyakan barang elektronik jadi diberi umur
ekonomis pada 3 tahun dan maka hasil penyusutanya adalah 44,724,317 Per Tahunya

sehingga estimasi laporan laba/rugi:

Pendapatan : 2,000,000,000

Biaya yang keluar = Total biaya + Penyusutan


= 1,397,096,627 + 44,724,317 = 1,441,820,944

Laba sebelum Pajak (EBT) = Pendapatan – Total biaya yang keluar


= 2,000,000,000 – 1,441,820,944 = 558,179,056
Pajak 2,5% (558,179,056) = 13,954,476
Laba setelah pajak (EAT) = 558,179,056 – 13,954,476 = 544,224,580

Aliran Kas Masuk Bersih = EAT + Penyusutan


= 544,224,580 + 44,724,317
= 588,948,897

D. Estimasi Cashflow

Komponen
2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
KAS MASUK
investasi 1,400,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pendapatan 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000
TOTAL KAS MASUK 3,400,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000

KAS KELUAR
Pembelan aktiv tetap 1,397,096,627
Gaji karyawan 256,900,000 256,900,000 256,900,000 256,900,000 256,900,000 256,900,000 256,900,000 256,900,000 256,900,000 256,900,000
Biaya Listrik 22,400,000 22,400,000 22,400,000 22,400,000 22,400,000 22,400,000 22,400,000 22,400,000 22,400,000 22,400,000
Biaya PDAM 9,800,000 9,800,000 9,800,000 9,800,000 9,800,000 9,800,000 9,800,000 9,800,000 9,800,000 9,800,000
Sewa Bangunan 142,920,630 142,920,630 142,920,630 142,920,630 142,920,630 142,920,630 142,920,630 142,920,630 142,920,630 142,920,630
Dividen 86,412,079 86,412,079 86,412,079 86,412,079 86,412,079 86,412,079 86,412,079 86,412,079 86,412,079 86,412,079
Biaya Telepon & Wifi 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000
Biaya Kebersihan 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000 2,100,000
Biaya Transportasi 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000
Biaya Renovasi Bangunan 149,920,630 149,920,630 149,920,630 149,920,630 149,920,630 149,920,630 149,920,630 149,920,630 149,920,630 149,920,630
PENYUSUTAN 44,724,317 44,724,317 44,724,317 44,724,317 44,724,317 44,724,317 44,724,317 44,724,317 44,724,317 44,724,317
Surplus 1,282,125,717 1,279,222,344 1,279,222,344 1,279,222,344 1,279,222,344 1,279,222,344 1,279,222,344 1,279,222,344 1,279,222,344 1,279,222,344
TOTAL KASH KELUAR 2,117,874,283 720,777,656 720,777,656 720,777,656 720,777,656 720,777,656 720,777,656 720,777,656 720,777,656 720,777,656
SALDO AWAL KAS - 1,279,222,344 2,561,348,061 5,122,696,122 10,245,392,244 20,490,784,488 40,981,568,976 81,963,137,952 163,926,275,904 327,852,551,808
SALDO AKHIR KAS 1,282,125,717 2,561,348,061 5,122,696,122 10,245,392,244 20,490,784,488 40,981,568,976 81,963,137,952 163,926,275,904 327,852,551,808 655,705,103,616

E. Net Present Value (NPV)

angka 17% ini didapat dari BI Rate untuk Usaha Kecil Menengah (UKM). Umur investasi
perusahaan yang dihitung adalah 10 tahun kebelakang, yaitu dari tahun 2023 sampai dengan
2032.
TAHUN PENYUSUTAN KAS BERSIH DISCOUNT FACTOR (17) PV KAS BERSIH
2023 44,724,317 1,282,125,717 0.855 1,096,217,488
2024 44,724,317 2,561,349,061 0.731 1,872,346,164
2025 44,724,317 5,122,698,122 0.624 3,196,563,628
2026 44,724,317 10,245,396,244 0.534 5,471,041,594
2027 44,724,317 20,490,792,488 0.456 9,343,801,375
2028 44,724,317 40,981,584,976 0.39 15,982,818,141
2029 44,724,317 81,963,169,952 0.333 27,293,735,594
2030 44,724,317 163,926,339,904 0.285 46,719,006,873
2031 44,724,317 327,852,679,808 0.243 79,668,201,193
2032 44,724,317 655,705,359,616 0.208 136,386,714,800

NPV = TOTAL KAS BERSIH – PV KAS BERSIH


= 1,310,131,495,888 - 327,030,446,849
= 983,101,049,039

F. Internal Rate Return (IRR)

Sebuah usaha dapat dilakukan layak dan menghasilkan keuntungan apabila nilai IRR
lebih besar dari discount factor. Discount factor yang ditentukan sebesar 17% dan nilai IRR
pada usaha ini adalah 18,1 % ,ini berarti usaha akan mendapatkan keuntungan bila di
teruskan.Adapun penyelesaian dapat dilihat dibawah ini.

TAHUN KAS BERSIH DF17% PV KAS BERSIH DF 18% PV KASH BERSIH


2023 1,282,125,717 0.855 1,096,217,488 0.847 1,085,960,482
2024 2,561,349,061 0.731 1,872,346,164 0.718 1,839,048,626
2025 5,122,698,122 0.624 3,196,563,628 0.608 3,114,600,458
2026 10,245,396,244 0.534 5,471,041,594 0.515 5,276,379,066
2027 20,490,792,488 0.456 9,343,801,375 0.437 8,954,476,317
2028 40,981,584,976 0.39 15,982,818,141 0.37 15,163,186,441
2029 81,963,169,952 0.333 27,293,735,594 0.314 25,736,435,365
2030 163,926,339,904 0.285 46,719,006,873 0.266 43,604,406,414
2031 327,852,679,808 0.243 79,668,201,193 0.225 73,766,852,957
2032 655,705,359,616 0.208 136,386,714,800 0.191 125,239,723,687
TOTAL PV KAS BERSIH 327,030,446,849 303,781,069,813

IRR = i1 +  NPV1 – NPV2 X i2 – i1


= 17 + 327,030,446,849 : 303,781,069,813 X (17-18)
= 17 + 1.076533330567016
= 18,07 jadi 18,1%

G. Payback Period

Metode ini digunakan untuk menghitung berapa lama jangka waktu pengembalian modal
tersebut dapat kembali. Dengan perhitungan sebagai berikut:

Modal = 1,400,000,000

Aliran kas bersih tahun pertama = 1,282,125,717


PP = Investasi / Proceeds

PP = 1,400,000,000 / 1,282,125,717

PP = 1.09 tahun

Anda mungkin juga menyukai