Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP TOTAL BISNIS MANAJEMEN DALAM SISTEM INDUSTRI


MODERN

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Makalah


Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkulihan Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu : Revita Sari, S. Ei, M. A

DISUSUN OLEH :

FIKRI RIZALSYAH HARAHAP 2101280005

SRIKA ARYUNITA 2101280024

FARSYA ZUHRA 2101280037

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

A1 PAGI

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori
Laba dan Fungsi” ini tepat pada waktunya. Makalah ini, penulis buat berdasarkan
buku-buku penunjang yang penulis miliki dan dari situs-situs yang berhubungan
dengan mata kuliah ini serta dari berbagai sumber lainnya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu dosen Revita Sari, S. Ei, M. A. Pada bidang studi manajeman keuangan syariah.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi
tersebut bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat karena
telah membagi pengetahuannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 27 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ............................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................... 5

BAB II .................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN .................................................................................................... 6

A. Total Bisnis Manajemen .............................................................................. 6

B. Industri Modern............................................................................................ 6

C. Konsep Dasar Tentang Sistem Industri Modern .......................................... 7

D. Konsep Manajemen Bisnis Total Dalam Sistem Industri Modern .............. 8

BAB III ................................................................................................................. 11

PENUTUP ............................................................................................................ 11

A. Kesimpulan ................................................................................................ 11

B. Saran........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses Industri dipandang sebagai Suatu Sistem Perbaikan performasi bisnis


modern harus mencakup keseluruhan system industri dari kedatangan material
sampai kepada konsumen dan desain ulang produk (barang dan / jasa) untuk masa
mendatang. Vincent Gasperz mengatakan bahwa dalam konsep dasar sistem
industri modern, proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus
menerus ( continuous improvement) yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya
ide-ide untuk menghasilkan suatu produk. Pengembangan produk, proses
produksi, sampai distribusi, kepada pelanggan. Seterusnya berdasarkan informasi
sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk (pelanggan) itu kita
dapat memperbaiki produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini.
Konsep sistem industri yang dikemukakan oleh Deming selanjutnya populer
dengan nama “ Roda Deming (Deming’s Wheel)” Roda Deming dalam Sistem
Industri Modern, tampak bahwa roda Deming terdiri dari tempat komponen utama,
yaitu : riset pasar, desain produk, proses produksi, dan pemasaran. Deming
menekankan pentingnya interaksi tetap antara riset pasar, desain produk, proses
produksi, dan pemasaran, agar perusahaan industri mampu menghasilkan produk
dengan harga kompetitif dan kualitas yang lebih baik sehingga memuaskan
konsumen. Deming menjelaskan bahwa roda itu harus dijalankan atas dasar
pengertian dan tanggung jawab bersama untuk mengutamakan efesiensi industri
dan peningkatan kualitas. Ia menjelaskan bahwa dengan cara menjalankan Roda
Deming dalam.
Berdasarkan informasi tentang keinginan konsumen (pasar) yang diperoleh
dari riset pasar yang komprehensif, selanjutnya desain produk sesuai keinginan
pasar itu. Desain produk telah menetapkan model dan spesifikasi yang harus
diikuti oleh bagian produksi. Bagian produksi harus meningkatkan efesiensi dari
proses dan kualitas produk, agar diperoleh produk-produk berkualitas sesuai disain
yang telah ditetapkan berdasarkan keinginan pasar itu dengan biaya yang serendah
mungkin. Hal ini dapat dicapai dengan menghilangkan pemborosan (waste) yang
terjadi dalam proses produksi itu. Selanjutnya hasil dari proses produksi yang
efesien dan berkualitas itu distribusikan ke konsumen (distributor atau pengguna
akhir dari produk) melalui bagian pemasaran dengan harga yang kompetetif.

B. Rumusan Masalah

a. Apakah itu total bisnis manajemen dalam sistem industri modern?


b. Apakah yang dimaksud dengan industi modern?
c. Apa itu konsep industri modern?

C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk mengetahui industri modern.
b. Untuk mengetahui konsep industri modern.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Total Bisnis Manajemen

Konsep bisnis bisa didefinisikan sebagai sebuah ide-ide konkret yang


mempunyai komponen utama berupa strategi inti, sumber daya strategi, jaringan
nilai, serta perantara pelanggan. Di dunia bisnis, mempunyai konsep merupakan
salah satu hal wajib ada dan tak bisa dianggap sebelah mata. Konsep awal memang
memiliki peranan yang sangat penting karena mencakup berbagai hal inti mulai
dari value hingga strategi bisnis yang akan digunakan dalam menjalankan bisnis.
Konsep bisnis yang bagus dan tepat akan membantu perusahaan mencapai tujuan
utamanya.
Selain itu, konsep dalam bisnis merupakan salah satu hal yang harus
dipersiapkan terlebih dahulu sebelum memulai sebuah usaha. Dengan begitu, kita
mempunyai landasan yang bisa dijadikan pegangan dalam bisnis. Tentu saja,
membuat konsep harus melalui tahap demi tahap yang harus dilalui.
Secara sederhana, konsep dalam bisnis sama saja seperti perencanaan sebelum
memulai bisnis. Segala hal, termasuk dalam membuka usaha yang mempunyai
rencana pasti akan mencapai tujuannya dengan baik dan tidak kehilangan arah.
Konsep bisnis ini juga berguna agar kita dan tim di perusahaan tetap fokus untuk
mencapai tujuan bisnis yang sudah ditentukan.
Selain berguna untuk mencapai tujuan-tujuan dalam bisnis, konsep bisnis ini
juga sering digunakan saat kita akan mencari investor sebagai modal bisnis. Jika
konsep bisnis kita menarik, menguntungkan, dan realistis, maka kita juga nantinya
akan mudah dalam mendapatkan investor.

B. Industri Modern

Konsep industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan


kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan
sehingga menjadi barang jadi setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya
menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada
pemakai akhir.
Dalam bukunya Manajemen Produktivitas Total Vincent Gasper mengatakan
bahwa dalam konsep dasar sistem industri modern, proses industri harus dipandang
sebagai suatu perbaikan terus- menerus (continuous improvement), yang dimulai
dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk,
pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada pelanggan.
Seterusnya berdasarkan informasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari
pengguna produk (pelanggan) itu kita dapat memperbaiki produk lama beserta
proses produksi yang ada saat ini.
Suatu perusahaan harus menjalankan proses kerjanya seefektif dan seefisien
mungkin. Selain itu rencana, target, dokumentasi, dan aturan kerja lainnya pun
harus berjalan dengan baik pula. Tidak sedikit perusahaan yang hanya
menjalankan proses kerjanya hanya sebatas memproduksi atau memenuhi order
dari pelanggan dengan tidak menerapkan metode kerja yang sistematis. Konsep
kerja industri modern meliputi penerapan dan penjelasan prosedur kerja,
penerapan dan optimalisasi departemen, dan lean manufacturing system.

C. Konsep Dasar Tentang Sistem Industri Modern

Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus-menerus


(continuous improvement), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide untuk
menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai pada
distribusi kepada konsumen. Seterusnya berdasarkan informasi sebagai umpan-
balik yang dikumpulkan dari pengguna produk (konsumen) itu kita dapat
mengembangkan ide-ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki
produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini.
Dr. W. Edwards Deming, seorang ahli fisika dari Amerika Serikat, yang
kemudian belajar tentang statistika dari Prof. Dr. Sir Ronald Fisher ( penemu uji F
dalam statistika) dari Inggris, pada bulan Agustus 1950 dalam suatu konferensi
dengan manajemen puncak Hotel de Yama, Mount Hakone, Jepang,
memperkenalkan suatu diagram yang memandang industri sebagai suatu sistem.
Perbaikan performansi bisnis modern harus mencakup keseluruhan sistem
industri dari kedatangan material sampai kepada konsumen dan disain ulang
produk (barang dan / jasa) untuk masa mendatang.
Konsep sistem industri yang dikemukakan oleh Deming selanjutnya populer
dengan nama “ Roda Deming (Deming’s Wheel)” Roda Deming dalam Sistem
Industri Modern, tampak bahwa roda Deming terdiri dari tempat komponen utama,
yaitu: riset pasar, disain produk, proses produksi, dan pemasaran. Deming
menekankan pentingnya interaksi tetap antara riset pasar, disain produk, proses
produksi, dan pemasaran, agar perusahaan industri mampu menghasilkan produk
dengan harga kompetitif dan kualitas yang lebih baik sehingga memuaskan
konsumen. Deming menjelaskan bahwa roda itu harus dijalankan atas dasar
pengertian dan tanggung jawab bersama untuk mengutamakan efesiensi industri
dan peningkatan kualitas. Ia menjelaskan bahwa dengan cara menjalankan Roda
Deming dalam
Berdasarkan informasi tentang keinginan konsumen (pasar) yang diperoleh
dari riset pasar yang komprehensif, selanjutnya disain produk sesuai keinginan
pasar itu. Disain produk telah menetapkan model dan spesifikasi yang harus diikuti
oleh bagian produksi. Bagian produksi harus meningkatkan efesiensi dari proses
dan kualitas produk, agar diperoleh produk-produk berkualitas sesuai disain yang
telah ditetapkan berdasarkan keinginan pasar itu dengan biaya yang serendah
mungkin. Hal ini dapat dicapai dengan menghilangkan pemborosan (waste) yang
terjadi dalam proses produksi itu. Selanjutnya hasil dari proses produksi yang
efesien dan berkualitas itu ditrisbusikan ke konsumen (distributor atau pengguna
akhir dari produk) melalui bagian pemasaran dengan harga yang kompetetif.
Bagian pemasaran dari industri modern harus bertanggung jawab langsung
kepada konsumen, karena mereka yang berhubungan langsung dengan konsumen
itu. Setiap bagian dalam organisasi industri modern harus mendukung bagian
pemasaran dalam meningkatkan kualitas kepada konsumen.

D. Konsep Manajemen Bisnis Total Dalam Sistem Industri Modern

Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar global, Harington.


Harington (1995) mengemukakan bahwa dewasa ini di Amerika Serikat telah
mulai dikembangkan apa yang disebut sebagai manajemen bisnis total (Total
Business Management) dalam sistem industri modern. Manajemen bisnis total
mengintegrasikan manajemen produktivitas total (Total productivity
management), manajemen kualitas total (total quality management), manajemen
sumber daya total (total resource management), manajemen teknologi total (total
technology management), dan manajemen biaya total (total cost management),
melalui pengembangan sumber daya manusia yang handal untuk memperoleh hasil
optimun yang berorientasi pada kepuasan konsumen (consumer’s satisfaction).
Saran akhir dari manajemen bisnis total adalah meningkatkan kepuasan
konsumen melalui perbaikan proses dari sistem industri secara terus-menerus
(continuos process improvement) menggunakan manajemen perbaikan total (total
improvement management). Ekonomi manajerial sebagai penerapan konsep-
konsep ekonomi dalam sistem perusahaan insustri modern memainkan peranan
penting sebagai salah satu dari sekian banyak ilmu pengetahuan. Karena itu,
pembahasan tentang ekonomi manajerial harus terintregasi dengan perkembangan
manajemen kontemporer, yang dalam hal ini adalah manajemen bisnis total, guna
memasuki abad-21 yang penuh tantangan.
David L. Hankim dan William Waylett melalui makalahnya yang
dipresentasikan dalam American Society faor Quality Control (ASQC) 49 th
Annual Quality Congress di Cincinnati, Ohio, USA, pada tanggal 22-25 Mei 1995
mengemukakan metodologi Visual Strategic Thinking Paradigms (VSTP) yang
menciptakan hubungan visual antara pelanggan (costomers), dan karyawan
(employees). Hubungan antara pelanggan, pemegang saham, dan karyawan
digambarkan sebagai segitiga sama sisi yang tidak dapat dipisahkan.
Segitiga sama sisi itu dapat diibaratkan sebagai perusahaan industri modern,
dimana ketidak hadiran atau ketidak puasan dari salah satu di antara pelanggan,
pemegang saham, atau karyawan, akan mengakibatkan perusahaan industri itu
tidak dapat berkembang dengan baik. Banyak perusahaan di Amerika Serikat telah
menggunakan model-model VSTP untuk memilih proyek dan mengakolasikan
sumber-sumber daya. Survei kepuasan pelanggan (customer satisfaction) melalui
riset pasar yang komprehensif dan pemberdayaan karyawan (employees
empowerment) melalui penerapan menajemen kualitas total (TQM), dilakukan
secara teratur untuk mengukur dampak dari proyek atau suatu aktivitas industri
terhadap kepuasan pelanggan dan kepuasan karyawan.
Selanjutnya ukuran-ukuran berupa efesiensi, keuntungan, rasio-rasio
keuangan lainya, serta audit internal digunakan untuk menilai dampak dari suatu
aktivitas industri itu pada kepuasan pemegang saham. Kepuasan dari pelanggan,
pemegang saham, dan karyawan, merupakan orientasi utama dari manajemen
bisnis total dalam sistem industri modern. Karena itu, para manajer yang berada
dalam manajemen bisnis total harus membekali diri dengan berbagai pengetahuan
yang diperoleh itu kemudian diintregrasikan dalam bentuk pembuatan keputusan
bisnis yang efektif. Dalam konteks manajemen bisnis total, ekonomi manajerial
memberikan kontribusi tertentu, yang dapat diterapkan bersama dengan konsep-
konsep lain agar mampu mencapai tujuan utama berupa peningkatan kepuasan
pelanggan, pemegang saham, dan karyawan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekonomi Manajerial merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh
para manajer dalam mengambil keputusan-keputusan strategis. Karena Ekonomi
Manajerial (Managerial Economics) bertujuan memberikan suatu kerangka kerja
untuk menganalisis keputusan-keputusan manajerial. Setiap keputusan yang
dibuat oleh para manajer harus mampu menyelesaikan masalah bisnis yang ada.
Hal ini membutuhkan pengetahuan tentang analisis masalah secara tepat agar akar
penyebab timbulnya masalah itu dapat dihilangkan.
Lalu, dengan adanya roda deming, diharapkan para pelaku bisnis lebih dapat
mengenali atau lebih memudahkan dalam menjalankan segala kegiatan bisnisnya.
Roda Deming terdiri dari tempat komponen utama, yaitu : riset pasar, desain
produk, proses produksi, dan pemasaran. Deming menekankan pentingnya
interaksi tetap antara riset pasar, disain produk, proses produksi, dan pemasaran,
agar perusahaan industri mampu menghasilkan produk dengan harga kompetitif
dan kualitas yang lebih baik sehingga memuaskan konsumen.
Terlebih lagi, dengan adanya manajemen bisnis total hal ini dapat
meningkatkan kepuasan konsumen melalui perbaikan proses dari sistem industri
secara terus-menerus (continuos process improvement) menggunakan manajemen
perbaikan total (total improvement management). Ekonomi manajerial sebagai
penerapan konsep-konsep ekonomi dalam sistem perusahaan insustri modern
memainkan peranan penting sebagai salah satu dari sekian banyak ilmu
pengetahuan.

B. Saran

Penulis berharap terhadap pembaca dapat menambah wawasan dan


pengetahuan setelah membaca makalah ini dan mempraktikkannya dalam
kehidupan ekonomi dan bisnis. Pembaca dapat mengetahui lebih dalam lagi
tentang pokok pembahasan makalah ini dari daftar pustaka yang tercantum.
DAFTAR PUSTAKA

https://dariwulandari.blogspot.com/2015/09/pengertian-dan-konsep-dasar-
ekonomi.html

http://etheses.uin-malang.ac.id/308/6/10220016%20Bab%202.pdf

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-
jawa-timur/akuntansi-manajerial/konsep-dasar-ekonomi manajerial/44440413

https://id.linkedin.com/pulse/konsep-industri-modern-wishnu-sistem

Anda mungkin juga menyukai