Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

STRATEGI PROSES
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasional II
Yang diampu oleh Ibu Suci Putri Lestari, M.M.

Disusun oleh :
Kelompok 3
JINI FUJI NURSAADAH 20210101288
ALVIA NUR AISAH 20210101299
RISMA ALFANI 20210101264
HUSNUL AMAL 20210101292
MAOSUL 20210101273

KELAS MANAJEMEN-G

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS CIPASUNG TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala atas segala rahmat-Nya
dan juga tidak lupa sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suci Putri Lestari, M.M
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen Operasional II dan pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
dipahami pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini dan sangat mengharapkan kritik ataupun saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 13 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................................... i


Daftar Isi ...................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Proses ............................................................................................ 3


B. Tujuan Strategi Proses................................................................................................... 3
C. Empat Strategi Proses ................................................................................................... 3
D. Diagram Silang …......................................................................................................... 4
E. Analisis dan Desain Proses ........................................................................................... 5
F. Desain Proses pada Sektor Jasa .................................................................................... 6
G. Interaksi Pelanggan dan Desain Proses ….................................................................... 7
H. Peluang untuk Meningkatkan Proses Jasa ……............................................................ 8
I. Desain ulang proses bisnis …................................................................................…. 12

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ....................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................


16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, persaingan merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Perusahaan
berlomba-lomba menciptakan inovasi baru untuk mengeluarkan produk-produk baru.
Seorang manajer harus mampu menemukan cara terbaik dalam memproduksi
produknya Seiring dengan menjalankan visi dan misi perusahaan, perlu adanya
strategi agar hal tersebut dapat tercapai secara optimal.
Produksi merupakan suatu bagian yang penting bagi kelangsungan hidup suatu
perusahaan Strategi proses merupakan sebuah pendekatan dari organisasi untuk
mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa (Heizer dan Render, 2015). Jadi,
strategi proses memiliki tujuan untuk menciptakan sebuah proses yang bisa
menghasilkan produk yang dapat memenuhi keinginan pelanggan. Proses yang dipilih
akan memiliki efek jangka panjang pada efisiensi dan fleksibilitas dari produksi.
Keputusan-keputusan yang akan dibuat harus melalui berbagai pertimbangan
Tidak hanya memperhitungkan teknik, perencanaan, dan teknologi dalam prosesnya,
tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai lain seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan
Dalam menentukan strategi proses, terdapat empat fokus yaitu, fokus proses, fokus
berulang, fokus produk, dan kustomisasi masal. Setelah memilih fokus yang sesuai
maka pemilihan peralatan dan teknologi menjadi langkah selanjutnya. Pemilihan
teknologi tidak jarang memerlukan pertimbangan besar karena berkaitan dengan
anggaran dana perusahaan. Pengambilan keputusan akhir setelah melalui beberapa
pertimbangan akan menjadi penentu hasil akhir produk Sasaran jangka panjang
perusahaan dapat dilihat dari visi, dan upaya untuk mencapai visi tersebut dijabarkan
dalam misi suatu perusahaan. Namun, untuk menjalankan visi dan misi tersebut
memerlukan suatu strategi dari perusahaan agar dapat tercapai secara optimal. Sasaran
yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan, yang berkaitan dengan kualitas produk
dan pelayanan dari perusahaan sendiri.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini ada beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa pengertian Strategi Proses?
2. Bagaimana cara melakukan Analisis dan Desain Proses?

1
3. Apa saja bentuk Desain Proses Jasa?
4. Apa saja teknologi dalam jasa?
5. Bagaimana cara pendesainan ulang proses ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mengetahui Bagaimana Cara Menentukan Strategi Proses
2. Mengetahui Bagaimana Cara Melakukan Analisis dan Desain proses
3. Mengetahui Bagaimana Cara kerja Teknologi dalam jasa Desain Proses
4. Mengetahui Apa Saja Bentuk Desain Proses
5. Mengetahui Bagaimana Cara Melakukan Pendesainan Ulang Proses

2
BAB ll
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Proses


Strategi proses atau startegi transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi
untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.
Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan
jasa yang memenuhi persyaratan dari pelanggan dan spesifikasi produk yang ada
dalam batasan biaya dan batasan manajerial lainnya.

B. Tujuan Strategi Proses


Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan
jasa yang memenuhi persyaratan dari pelanggan dan spesifikasi produk yang ada
dalam batasan biaya dan batasan manajerial lainnya. Proses yang dipilih akan
berdampak jangka panjang terhadap efisiensi dan produksi, serta fleksibilitas, biaya.
dan kualitas barang yang diproduksi.

C. Empat Strategi Proses


1. Focus pada proses
Adalah sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di sekitar proses- proses
untuk memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya tinggi
2. Focus Berulang
Adalah proses produksi yang menggunakan modul yang berorientasi pada
produk. Proses berulang ini menggunakan modul. Moodul adalah bagian atau
komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya yang sering berada dalam proses
yang kontinu.
Lini proses berulang sama dengan lini perakitan klasik. Lini yang digunakan
secara luas di hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah yangga, lebih
terstruktur dan karenanya menjadi lebih tidak fleksibel dibandingkan suatu
fasilitas yang terfokus pada proses.
3. Focus pada Produk
Adalah fasilitas yang diorganisasikan di sekeliling produk, sebuah proses
berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah. Fasilitas

3
dengan sifat khusus ini biasanya membutuhkan biaya tetap yang tinggi. Namun,
dengan biaya variable yang rendah dapat dihasilkan utilisasi fasilitas yang tinggi.
4. Focus Kustomisasi Massal
Adalah pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan pelanggan
yang semakin unik secara cepat dan murah.

D. Diagram Silang
Diagram silang adalah sebuah diagram biaya pada volume-volume yang
memungkinkan lebih dari satu proses.
1. Proses-proses terfokus
Dalam mengupayakan efisiensi, kalangan industri terus melangkah menuju
spesialisasi. Fokus yang muncul bersama dengan spesialisasi menghasilkan
efisiensi. Manajer yang berfokus pada sejumlah aktivitas. produk, dan teknologi
yang terbatas akan bekerja lebih baik. Ketika keragaman produk pada sebuah
fasilitas meningkat, biaya rutin meningkat lebih cepat. Ketika keragaman produk,
pelanggan, dan teknologi meningkat. kompleksitasnya juga ikut meningkat.
Sumber daya yang dibutuhkan untuk menangani kompleksitas berkembang
dengan tidak sebanding Spesialisasi, penyederhanaan, konsentrasi dan fokus
menghasilkan efisiensi. Hal-hal tersebut juga berkontribusi pada kompetensi yang
menghasilkan kesuksesan dalam pasar dan finansial. Fokusnya dapat berupa hal-
hal yaitu :
 Pelanggan
 Produk dengan atribut serupa Jasa
 Teknologi
2. Mengubah proses
Mengubah sistem produksi dari satu model proses ke model lainnya yang
memang sulit dan mahal. Perhatikan apa yang akan dibutuhkan untuk
menerapkan perubahan sederhana. Sebagai contohnya, perubahan yang mungkin
dibutuhkan ialah:
 Pembelian
 Standar kualitas
 Peralatan
 Tata letak

4
 Pelatihan
Jadi, memilih dimana kita akan beroperasi pada kontinum strategi proses akan
dapat menentukan strategi transformasi untuk periode yang panjang. Keputusan
penentu ini harus dilakukan secara benar sejak awal
.
E. Analisis dan Desain Proses
Saat menganalisis dan merancang proses untuk mengubah bahan baku menjadi
barang dan jasa, terdapat pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Apakah prosesnya dirancang untuk mencapai keunggulan bersaing dari segi
diferensiasi, respons cepat, atau biaya rendah?
 Apakah prosesnya menghilangkan langkah-langkah yang tidak menambah nilai?
 Apakah prosesnya memaksimalkan nilai pelanggan sebagaimana dilihat oleh
pelanggan?
 Apakah prosesnya akan mendatangkan banyak pesanan?
Sejumlah perangkat dapat membantu memahami kompleksitas dari desain
proses dan perancangan ulang proses. Perangkat tersebut merupakan cara sederhana
untuk memahami apa yang terjadi atau apa yang harus terjadi dalam proses. Kelima
perangkat tersebut ialah:
1. Diagram alir
Perangkat yang pertama adalah diagram alir (flow diagrant) yang merupakan
suatu skema atau gambaran dari perpindahan bahan, produk atau orang.
2. Pemetaan fungsi waktu
Perangkat yang kedua untuk analisis dan desain proses adalah diagram alir, tetapi
dengan ditambahkan waktu pada sumbu horizontalnya. Diagram ini kadang
disebut sebagai pemetaan fungsi waktu (time-function mapping) atau pemetaan
proses (process mapping). Dengan pemetaan fungsi waktu, titik-titik
mengindikasikan aktivitas dan panah-panah mengindikasikan arah aliran dengan
waktu pada sumbu horizontalnya. Jenis analisis ini memungkinkan pengguna
untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan dalam hal langkah
tambahan, pengulangan dan keterlambatan yang tidak perlu
3. Pemetaan aliran nilai
Satu variasi dari pemetaan fungsi waktu adalah pemetaan aliran nilai (value
stream mapping, VSM). Namun, pemetaan aliran nilai mengambil bentuk yang

5
lebih lebar di mana nilai ditambahkan (dan tidak ditambahkan) pada keseluruhan
proses produksi, termasuk rantai pasokan. Namun, pemetaan aliran nilai
mengembangkan analisis ini kembali ke pemasok. Pemetaan aliran nilai tidak
hanya memperhitungkan proses, tetapi juga keputusan manajemen dan sistem
informasi yang mendukung proses tersebut.
4. Diagram proses
Diagram proses (process charts) menggunakan simbol, waktu, dan jarak untuk
mendapatkan cara yang objektif dan terstruktur untuk menganalisis dan mencatat
berbagai aktivitas yang membentuk sebuah proses. Diagram ini memusatkan
perhatian pada aktivitas penambahan nilai,
5. Perencanaan pelayanan
Produk dengan tingkat pelayanan tinggi mungkin membutuhkan penggunaan
teknik pemrosesan kelima. Perencanaan pelayanan (service blueprinting)
merupakan teknik analisis proses yang memusatkan perhatian kepada pelanggan
dan interaksi penyedia layanan dengan pelanggannya

Kelima perangkat analisis proses ini masing-masing memiliki kekuatan dan


keragamannya tersendiri. Diagram alir merupakan cara yang tepat untuk
menggambarkan keseluruhan proses dan mencoba untuk memahami sistem secara
keseluruhan. Pemetaan fungsi waktu menambahkan ketepatan dan faktor waktu untuk
analisis secara makro. Pemetaan aliran nilai melingkup di luar organisasi langsung
hingga pelanggan dan pemasok. Diagram proses dirancang untuk menyediakan
pandangan proses secara lebih terperinci dengan menambahkan beberapa hal, seperti
waktu untuk penambahan nilai ( value-added time), penundaan, jarak, penyimpanan,
dan lainnya. Di lain pihak, perencanaan pelayanan dirancang untuk membantu
memusatkan perhatian pada bagian interaksi pelanggan dalam proses. Karena
interaksi pelanggan sering merupakan variabel penting dalam desain proses sekarang.
kita akan telaah beberapa aspek tambahan dari desain proses.

F. Desain Proses pada Sektor Jasa


Karena Interaksi konsumen seringkali merupakan variable penting dalam
desain proses terutama pada sektor jasa maka hal ini akan dikaji lebih lanjut dalam
sub topik ini. Walaupun interaksi dengan konsumen seringkali memberikan pengaruh
buruk pada kinerja proses, tetapi sektor jasa menjadikan interaksi dan cusomization
menjadi kebutuhan penting. Mengenali keinginan konsumen yang unik menjadikan

6
manajer opersaional mendisain proses untuk memenuhi persyaratan khusus ini agar
proses menjadi efektif dan efisien.

G. Interaksi Pelanggan dan Desain Proses


Strategi Teknik Contoh
Pemisahan Membuat struktur Pelanggan bank datang ke manajer untuk
pelayanan membuka tabungan baru ke petugas
kredit untuk meminta pinjaman, dan ke
kasir untuk menyetorkan uang.
Swalayan Swalayan sehingga Supermarket dan departement store
pelanggan melihat,
membandingkan, dan
menilai sendiri
Penundaan Kustomisasi saat Kustomisasi mobil Van saat
pengantaran pengantaran, bukan saat produksi
Fokus Membatasi hal-hal yang Menu yang terbatas pada restoran
ditawarkan
Modul Pilihan jasa yang moduler, Pilihan investasi dan asuransi, Modul
Produksi moduler paket makanan di restoran
Penjadwala Penjadwalan karyawan Penjadwalan karyawan penjualan tiket
n yang tepat Penjadwalan dengan selang waktu 15
menit di maskapi penerbangan
Pelatihan Menjelaskan pilihan Konsultasi investasi, direktur
layanan. Menjelaskan pemakaman. Petugas pemeliharaan
bagaimana menghindari purnajual
masalah

Contoh Interaksi Pelanggan dan Desain Proses :


Pelanggan bank datang ke manajer. Manajer membuat struktur pelayanan untuk
membuka tabungan baru, ke ke tempat layanan ditawarkan pinjaman, dan ke kasir
untuk menyetorkan uang. Manajer bank melukan pemisahan sehingga pelanggan
harus pergi petugas kredit untuk meminta

7
Swalayan Swalayan sehingga pelanggan Supermarket dan departement store
melihat, membandingkan, dan menilai sendiri Kustomisasi mobil Van saat Penundaan
Kustomisasi saat pengantaran pengantaran, bukan saat produksi Membatasi hal-hal
Fokus yang Menu yang terbatas pada restoran ditawarkan Modul Pilihan jasa yang
Pilihan investasi dan asuransiModul modulerProduksi moduler paket makanan di
restoran Penjadwalan karyawan penjualan tiket Penjadwalan karyawan yang
Penjadwalan dengan selang waktu 15 menit di tepat maskapi penerbangan Pelatihan
Menjelaskan pilihan Konsultasi investasi, direktur layanan Menjelaskan pemakaman
Petugas pemeliharaan bagaimana menghindari purnajual masalah

H. Peluang untuk Meningkatkan Proses Jasa


1. Tata Letak
Desain tata letak merupakan satu kesatuan dalam banyak proses jasa. terutama
pada toko eceran, restoran, dan perbankan. Pada toko retail, tata letak tidak hanya
memamerkan produk, tetapi juga mendidik pelanggan dan meningkatkan nilai
produk. Di restoran, tata letak dapat meningkatkan pengalaman makan malam
sekaligus membrikan aliran yang efektif antara arca bar, dapur, dan tempat
makan. Pada bank, tata letak menyajikan keamanan sekaligus aliran kerja dan
kenyamanan pribadi. Karena tata letak merupakan satu kesatuan dari banyak jasa,
penyajian tata letak yang baik menghasilkan peluang yang kontinu untuk
mendatangkan pesanan.
2. Sumber Daya Manusia
Karena ada begitu banyak jasa yang mencakup interaksi langsung dengan
pelanggan, permasalahan sumber daya manusia dari segi perekrutan dan pelatihan
merupakan hal penting dalam proses jasa. Sebagai tambahan, tenaga kerja yang
berkomitmen yang mempunyai fleksibelitas ketika jadwal dibuat dan dilatih-
silang untuk mengisi kekosongan ketika suatu proses membutuhkan karyawan
bukan penuh waktu, dapat berpengaruh sangat besar terhadap kinerja keseluruhan
proses.
3. Pemilihan Peralatan dan Teknologi
Pada akhirnya keputusan strategi proses tertentu membutuhkan keputusan
mengenai peralatan dan teknologi yang akan digunakan keputusan tentang hal
tersebut menjadi rumit karena terdapat banyak metode alternative pada semua
fungsi operasi. Akan tetapi, yang paling penting dijadikan patokan adalah konsep

8
Fleksibelitas yaitu kemampuan untuk merespon dengan sedikit pengorbanan
waktu, biaya, nilai konsumen. Hal ini dapat diartikan peralatan yang digunakan
bersifat moduler dapat dipindahkann dan murah.
(1. Teknologi pada Sektor Produksi
Perkembangan teknologi diperlukan untuk meningkatkan produktifitas dan
dapat diterapkan disemua sektor yang menghasilkan barang maupun jasa.
Dalam bahasan ini akan dikenalkan sembilan area teknologi yaitu:
a. Teknologi Mesin
Banyak kegiatan operasional menggunakan mesin untuk pemotongan,
pengeboan, penggilingan. Dalam era komputerisasi sekarang ini telah
banyak diciptakan cara pengendalian mesin yang baru menggunakan
CHIP computer seperti CNC (computer numerical control) yaitu
permesinan yang memiliki computer dan memori sendiri.
b. Automatic Identification Systems (AIS) dan RFID
Peralatan baru dari CNC hingga ATM (automatic teller machine)
dikendalikan dengan sinyal elektronik digital. Pembuatan data secara
digital dilakukan melalui komputerisasi diantaranya dengan AISS
(Automatic Identification System) yang membantu memindahkan data
menjadi bentuk elektronik yang mudah untuk dimanipulasi.
Karena biayanya yang rendah dan penggunaannya yang terus meluas,
radio frequency identification (RFID) perlu diperhatikan secara khusus.
RFID adalah rangkaian terintegrasi dengan antena kecilnya sendiri yang
menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan sinyal dalam jarak
terbatas-beberapa yard. Kartu RFID ini 9kadang disebut rangkaian RFID)
menyediakan identifikasi unik yang memungkinkan pelacakan dan
pemonitoran bagian, palet, orang, dan hewan apa pun yang bergerak.
RIFD tidak harus dalam jarak pandang antara pembaca dan kartunya.
c. Pengendalian proses
Pengendalian proses adalah penggunaan teknologi informasi untuk
mengendalikan proses fisik. Berikut sistem pengendalian proses bekerja
dalam beberapa cara, tetapi yang biasanya :
 Sensor mengumpulkan data

9
 Perangkatnya membaca data pada periode tertentu, mungkin sekali
setiap menit atau setiap detik
 Pengukuran diubah menjadi sinyal digital yang dikirimkanpada
sebuah komputer digital
 Program komputer membaca file data digital), kemudian menganalisis
data..
 Output yang dihasilkan terdapat dalam berbagai bentuk, termasuk
pesan pada layar komputer atau printer, sinyal yang memerintahkan
motor untuk mengubah setelan katup, lampu peringatan atau sirene,
diagram SPC, atau skema tertentu.
d. Sistem Visi
Sistem Visi adalah penggunaan kamera video dan teknologi dalam peran
pemeriksaan. Sebagai contoh, sistem visi digunakan untuk memeriksa
kentang goreng sehingga cacat dapat dikenali saat kentang berada dalam
lini produksi
e. Robot
Robot adalah sebuah mesin yang fleksibel, memiliki kemampuan untuk
mengganti tenaga manusia bekerja melalui syaraf elektronik yang
menjalankan sejumlah motor saklar. Sebagai contoh, Ford menggunakan
robot untuk melakukan 98% proses pengelasan pada mobil-mobilnya.
f. Automated Storage and Retrieval Systems (ASRS5)
Adalah gudang yang dikendalikan computer yang menempatkan
komponen secara otomatis dari dab menuju tempat tertentu dalam gudang.
Sistem ini biasa digunakan dalam fasilitas distribusi perdagangan eceran,
seperti Wal-Mart, Tupperware, dan Benetton. Sistem ini juga digunakan
di area persediaan dan pengujian dari perusahaan manufaktur.
g. Automated Guided Vehicle (AGVs)
Adalah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik yang
digunakan untuk memindahkan bahan. AGV juga digunakan di
perkantoran untuk mengantar makanan.
h. Flexible Manufacturing Systems (FMSs)
Adalah sebuah system yang menggunakan sebuah sel kerja otomatis yang
dikendalikan oleh sinyal elektronik dari sebuah computer induk.

10
Kelebihan dari FMS:
 Meningkatkan pemanfaatan modal
 Menurunkan biaya tenaga kerja langsung
 Mengurangi persediaan
 Kualitas menjadi konsisten
Kekurangan FMS:
 Terbatasnya kemampuan pada sebuah produk
 Perlu perencanaan dalam modal besar
 Membantu persyaratan peralatan dan alat bantu.
i. Computer Integrated Manufacturing (CIM)
Adalah sebuah sistem manufaktur dimana CAD, FMS, pengendalian
persediaan, gudang danpengiriman dipadukan. Merupakan perluasan dari
Flexible Manufacturing System (FMS) FMS dan CIM mengurangi
perbedaan antara produksi dengan volume rendah variasi tinggi dengan
produksi dengan volume tinggi variasi rendah. Teknologi informasi
menjadikan FMS dan CIM mengatasi meningkatnya variasi yang
bersamaan dengan meningkatnya volume.
(2. Teknologi di Sektor Jasa
Perkembangan teknologi yang cepat juga terjadi di sektor jasa, yang mana
menyangkut peralatan diagnosa elektronik pada sebuah bengkel mobil,
peralatan kesehatan, sampai peralatan yang digunakan di bandara dalam jasa
penerbangan.
Berikut table yang menyajikan contoh teknologi pada bidang jasa. Tabel:
Contoh-contoh dampak teknologi pada industri jasa Industri Jasa
Contoh : Jasa Keuangan, Pendidikan, Kartu debit, transfer via ATM, transaksi
saham via internet, Layanan umum, Majalah elektronik, jurnal online, Truk
sampah otomatis, scanner bom, surat optikal, Pesanan ke dapur via nirkabel,
robot penjagal, Restoran, TV interaktif, Penerbitan elektronik, Komunikasi,
Hotel, Sistem penguncian elektronik, pendaftaran elektronik Perdagangan
grosir Terminal POS, e-commerce, data dengan barcode Komunikasi, Eceran,
Transportasi, elektronik antara took dengan supplier, Loket tol otomatis,
system navigasi dipandu satelit, Kesehatan, Sistem informasi kesehatan

11
online, system pengawasan pasien secara online, Penerbangan, Perjalanan
tanpa tiket, penjadwalan.

I. Desain ulang proses bisnis


1. Definisi.
Salah satu dari implementasi paling penting dari strategi kompetitif adalah
perekayasaan proses bisnis (business process reengineering). BPR (business
process reengineering) sering kali disebut saja sebagai perekayasaan ulang.
Perekayasaan ulang adalah pemikiran kembali uang mendasar dan pendesainan
ulang yang radikal atas proses bisnis untuk mencapai perbaikan dramatis dalam
biaya,kualitas, kecepatan, dan layanan. Jadi, BPR menggabungkan strategi untuk
mempromosikan inovasi bisnis dengan strategi untuk melakukan perbaikan besar
atas proses bisnis agar perusahaan dapat menjadi jauh lebih kuat serta menjadi
pesaing yang lebih kuat dan berhasil dalam pasar.
Business process reengineering juga dikenal sebagai business process
redesign,business transformation, ataubusiness process change management.
Reengineering dapat dikenali dari proses bisnis organisasi yang biasanya
terfragmentasi ke subproses dan tugas-tugas yang dilakukan oleh beberapa bidang
fungsional khusus dalam organisas. Seringkali, tidak ada yang bertanggung jawab
atas kinerja keseluruhan dari seluruh proses. Reengineering menyatakan bahwa
mengoptimalkan kinerja subproses dapat menghasilkan beberapa manfaat, tetapi
tidak dapat menghasilkan perbaikan dramatis jika proses itu sendiri pada dasarnya
tidak efisien dan ketinggalan zaman. ntuk itu, rekayasa ulang berfokus pada
merancang ulang proses secara keseluruhan untuk mencapai manfaat terbesar
mungkin untuk organisasi dan pelanggan mereka.
2. Peranan Teknologi
lnformasi Teknologi informasi (TI) mempunyai peranan penting dalam konsep
reengineering. Beberapa pihak mengganggap sebagai pemicu utama bentuk-
bentuk baru bekerja dan berkolaborasi dalam organisasi dan lintas batas
organisasi. BPR literatur mengidentifikasi beberapa hal yang disebut sebagai "
teknologi mengganggu" yang menantang kearifan tradisional tentang bagaimana
pekerjaan seharusnya dilaksanakan.
 Database bersama, membuat informasi tersedia dibanyak tempat.

12
 Expert system membuat pihak berpengetahuan umum khusus, mampu
mengerjakan tugas-tugas Jaringan telekomunikasi, memungkinkan organisasi
terpusat maupun tidak terpusat secara bersamaan.
 Decision-support tools,memungkinkan pengambilan keputusan menjadi
bagian pekerjaan setiap orang.
 Komunikasi data nirkabel dan komputer portable memungkinkan personil
bekerja diluar kantor secara independen.
 Identifikasi dan pelacak otomatis memungkinkan banyak hal memberikan
informasi dimana mereka,alih-alih meminta untuk ditemukan.
3. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan BPR
Beberapa hal penting yang mempengaruhi keberhasilan BPR,yaitu sebagai
berikut:
(1. Komitmen menyeluruh dari organisasi
Perubahan besar dalam proses bisnis memiliki dampak langsung kepada
proses,teknologi,peran kerja,dan budaya kerja. Perubahan bahkan hanya pada
salah satu area, membutuhkan sumber anggaran pengukuran untuk
menunjukan nilai. Sebelum proyek BPR dapat berhasil dilaksanakan,
diperlukan komitmen untuk proyek oleh manajemen organisasi.
(2. Daya, dana, dan kepemimpinan.
Melakukan perubahan secara keseluruhan adalah pekerjaan yang luar biasa.
Karena BPR dapat melibatkan beberapa area dalam organisasi,adalah sangat
penting mandapatkan dukungan dari semua departement.
Mendapatkan komitmen luas dari perusahaan meliputi dukungan dari
manajemen puncak perusahaan,tim yang berdedikasi,dan alokasi sebagai
solusi keseluruhan dengan Komposisi tim BPR Setelah didapatkan komitmen
menyeluruh dari organisasi,harus dilakukan langkah penting untuk memilih
tim BPR. Tim ini akan membentuk inti dari upaya BPR.membuat keputusan
kunci dan rekomendasi serta membantu organisasi secara keseluruhan. BPR,
yaitu: mengkomunikasikan detail dan keuntungan dari program BPR kepada
Faktor-faktor penentu efektivitas tim Kompetensi dan motivasi dari anggota
tim Kredibilitas dalam organisasi dan kreatifitas Pemberdayaan tim,pelatihan
anggota dalam proses pemetaan dan perencanaan Kepemimpinan yang efektif
dalam tim Pengorganisasian yang tepat dalam tim Keterampilan yang saling

13
melengkapi diantara anggota tim,ukuran memadai,kejelasan yang pendekatan
kerja. Dalam Tujuan yang spesifik
(3. Analisis kebutuhan bisnis
Terlalu sering tim BPR melewatkan fase ini dan langsung menuju
penggunaan TI tanpa terlebih dahulu menilai proses organisasi saat ini dan
menentukan apa sebenarnya kebutuhan reengineering. Dalam tahap analisis
ini, serangkaian sesi harus dilaksanakan dengan owner dan
stakeholder.mengenai kebutuhan dan strategi untuk BPR.
Para peneliti mempertimbangkan ulang Infrastruktur TI yang memadai
infrastruktur yang memadai dan komposisi sebagai faktor penting dalam
pelaksanaan BPR yang sukses.Faktor terkait infrastruktur TI telah semakin
dipertimbangkan oleh banyak peneliti dan praktisi sebagai komponen penting
dari upaya sukses BPR.
(4. Keselarasan infrastruktur TI dan strategi BPR yang efektif.
Membangun infrastruktur TI yang efektif Keputusan investasi infrastruktur TI
yang memadai Pengukuran yang memadai tentang efektivitas infrastruktur TI
Integrasi sistem informasi (SI) yang tepat Reengineering efektif dari warisan
sistem informasi Reengineering efektif dari warisan sistem informasi
Meningkatkan fungsi kompetensi TI Penggunaan perangkat lunak yang
efektif adalah faktor penting yang keberhasilan proyek BPR. paling
berkontribusi bagi Manajemen perubahan adalah disiplin Manajemen
perubahan yang efektif mengelola perubahan sebagai suatu proses, dengan
mempertimbangkan bahwa karyawan adalah orang-orang, bukan mesin yang
dapat diprogram. Perubahan secara implisit diarahkan oleh motivasi yang
didorong oleh pengakuan perlunya perubahan. Seperti diketahui faktanya
bahwa organisasi tidak akan berubah kecuali individunya berubah. Perubahan
yang dikelola dengan baik akan mengurangi efek negative transisi.
BPR adalah proses berturut-turut,terus-menerus dan harus dianggap sebagai
strategi organisasi untuk membuat pindah peningkatan yang memungkinkan
strategi bisnis. dari orientasi fungsional ke hal yang sejalan dengan proses
Perbaikan berkelanjutan didefinisikan sebagai kecenderungan organisasi
untuk mengejar peningkatan perbaikan dan inovasi proses,produk,dan jasa.
Dalam Sangat penting bahwa infrastruktur otomatisasi dari kegiatan BPR
dalam rangka mendukung perbaikan terus menerus Ini menyediakan

14
pengukuran kinerja mendapatkan data yang tepat dan memungkinkan akses
ke individu yang tepat akandiperlukan untuk efisie menghasilkan manfaat
yang Untuk memastikan bahwa proses diinginkan, harus diuji sebelum tidak
menunjukkan hasil yang memuaskan, lebih banyak waktu harus diambil untuk
memodifikasi sampai dikirim ke pengguna akhir. Jika proses keberhasilan.
Konsep dasar bagi para praktisi yang penggunaan loop umpan balik pada
setiap langkah dari proses dan lingkungan yang mendorong evaluasi konstan
hasil dan upaya individu untuk ditingkatkan. Pada tingkat pengguna akhir
harus ada mekanisme umpan balik proaktif yang menyediakan dan
memfasilitasi resolusi masalah dan isu. Hal ini juga akan memberikan
kontribusi untuk penilaian risiko terus menerus dan evaluasi yang dibutuhkan
selama proses implementasi untuk menangani resiko pada keadaan awal
mereka dan untuk memastikan keberhasilan ulang upaya rekayasa
Mengantisipasi dan berencana untuk penanganan risiko penting untuk
berhubungan secara efektif dengan risiko apapun ketika pertama kali terjadi
dan sedini mungkin dalam proses BPR .Yang menarik adalah bahwa banyak
aplikasi sukses dijelaskan reengineering oleh para pendukungnya berada
dalam organisasi, perbaikan berlatih program terus-menerus dan
berkelanjutan

15
BAB llI
PENUTUP

Kesimpulan
Strategi proses merupakan pendekatan yang dilakukan oleh suatu organisasi
dalam mengubah sumber daya menjadi barang atau jasa. Terdapat tiga kata kunci
dalam manajemen operasional: efektifitas, efisiensi, dan keunggulan kompetitif. Kata
kunci ini diambil dari tujuan yang ingin dicapai dari implementasi manajemen
operasional, yaitu penciptaan keunggulan kompetitif melalui pengelolaan sumber
daya yang efektif dan efisien. Keputusan strategis yang akan diambil oleh manajer
operasional pun memiliki tujuan untuk membentuk suatu proses yang dapat
menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen,
menggunakan sumber daya yang tersedia atau dikelola oleh perusahaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arimbawa P A P. Strategi Proses : Menentukan Proses yang Efektif dan Efisien. Binus.ac.id.

Fery Kool. (2014). Desain Ulang Proses Bisnis. Fekool.blogspot.com

Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2014). Operations Management-Sustainability and
supply chain management (11. utg.). Essex: Pearson.

Sumaryati A R T, Zulkamal N D, Wina Y S P (2021). Makalah Strategi Proses. Fakultas


Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro.

17

Anda mungkin juga menyukai