Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN BIAYA

Konsep Dasar Manajemen Biaya

Dosen pengampu:
Dr. Muhammad Natsir, SE., M.Si.
Arif Gunarsa, SE., M.Si., Ak.

Disusun oleh:

KELOMPOK 5

1. Yulita Priskila C30119014


2. Dwi Putri Septiani C30119040
3. Devi Triana C30119044
4. Rahmawati C30119153
5. Nurul Auliya Faraditha C30119193

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi kehadirat tuhan alam semesta yang telah berkenan memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami selaku kelompok 5 dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Konsep Dasar Manajemen Biaya” dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun harapan
kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi
pembelajaran bagi kami dan bagi siapa pun yang membacanya.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Arif Gunarsa, SE., M.Si., Ak
selaku dosen pada mata kuliah manajemen biaya yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Selain
itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa proses penyusunan dalam penyelesaian makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat
terselesaikan dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini dan juga dalam
penyelesaian tugas-tugas serta makalah berikutnya. Kami sebagai penyusun makalah ini
berharap makalah ini dapat berguna dikemudian hari.

Palu, 24 September 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ iii

PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 2

1.3 Tujuan.................................................................................................................................................. 2

BAB II ........................................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3

2.1 Peran Strategis Dari Konsep Dasar Manajemen Biaya ...................................................................... 3

2.2 Konsep Pemicu Biaya Pada Tingkat Aktivitas, Volume, Struktur, dan Pelaksanaan ......................... 4

2.3 Konsep Biaya yang Digunakan Pada Sistem Perhitungan Biaya Produk dan Jasa dan Arus Biaya
Pada Setiap Akun ................................................................................................................................ 7

2.4 Menyiapkan Laporan Keuangan Untuk Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur ................ 8

BAB III ........................................................................................................................................................ 11

PENUTUP ................................................................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................ 11

3.2 Saran .................................................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen Biaya merupakan salah satu sistem yang di desain untuk dapat
menyediakan informasi bagi manajemen untuk sebagai pengidentifikasian peluang-
peluang penyempurnaan, perencanaan strategi, dan pembuatan keputusan operasional
mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang diperlukan oleh organisasi.
Sistem manajemen biaya ini terdiri atas semua alat-alat, teknik-teknik, dan metode-
metode yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem manajemen biaya.

Konsep dasar manajamen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia,


mengapa demikian, karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak
bisa terlepas dari prinsip-prinsip Manajemen, baik langsung maupun tidak langsung.
Baik disadari ataupun tidak disadari. Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal
abad ke-20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana Negara-negara tersebut sedang
dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-perubahan
dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efesien. Hal ini dikarenakan masyarakat
sudah semakin maju dan kebetuhan manusia sudah semakin banyak dan beragam
jenisnya.

Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan biaya produk
untuk pelaporan keuangan eksternal. Untuk tujuan perhitungsan biaya produk,
kesepakatan yang berlaku secara eksternal menyatakan bahwa biaya dapat
diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi-fungsi, yang hendak mereka capai.
Biaya dikelompokkan ke dalam dua kategori fungsional utama: produksi dan
nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi
perancangan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi
umum. Biaya pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggang biasa ditempatkan dalam
satu kategori yaitu biaya penjualan. Biaya perancangan, pengembangan, dan administrasi
umum

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan peran strategis dari konsep dasar manajemen biaya


2. Jelaskan Konsep pemicu biaya pada tingkat aktivitas, volume, struktur, dan
pelaksanaan
3. Jelaskan Konsep biaya yang digunakan pada sistem perhitungan biaya produk dan
jasa dan Arus biaya pada stiap akun
4. Menyiapkan laporan keuangan untuk perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui peran strategis dari konsep dasar manajemen biaya


2. Untuk mengetahui konsep pemicu biaya pada tingkat aktivitas, volume, struktur, dan
pelaksanaan
3. Untuk mengetahui konsep biaya yang digunakan pada sistem perhitungan biaya
produk dan jasa dan arus biaya pada stiap akun
4. Untuk mengetahui laporan keuangan untuk perusahaan dagang dan perusahaan
manufaktur

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Strategis Dari Konsep Dasar Manajemen Biaya

Manajemen biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi
manajemen untuk pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi,
dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-
sumber yang diperlukan oleh organisasi. Ada beberapa penerapan manajemen dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu:

1) Manajemen sebagai ilmu


Suatu bidang ilmu pengetahuan sains yang bersaha secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaiman manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat
sistem kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan.

2) Manajemen sebagai seni


Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang
minimal. Demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi
pimpinan maupun pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada
masyarakat

3) Manajemen sebagai profesi


Manajemen sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai kader, pemimpin atau
menejer pada suatu organisasi atau perusahaan tertentu.

4) Manajemen sebagai proses


Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan perorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing-masing bidang tersebut digunakan
ilmu pengetahuan dan keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.1 Konsep Manajemen Biaya


Dalam manajemen biaya, ada 3 konsep dasar yang digunakan yaitu :

3
1) Konsep Nilai Tambah
Konsep manajemen biaya yang pertama adalah nilai tambah. Semua kegiatan
yang dilakukan perusahaan harus mempunyai nilai tambah tetapi dengan
menggunakan cara yang efisien. Manajemen perusahaan juga harus bisa
mengurangi atau menghapus kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah.
Tujuannya adalah agar bisa membuat dan memastikan anggaran keuangan pada
setiap kegiatan perusahaan.

2) Konsep Akuntansi Aktivitas


Konsep manajemen biaya yang kedua yaitu akuntansi aktivitas. Manajemen
perusahaan bertugas dalam mengumpulkan, memantau dan memastikan biaya yang
dikeluarkan sudah sesuai dengan kegiatan yang dijalankan. Metode ini juga dikenal
dengan istilah ABC atau Activity-Based Costingyaitu suatu cara untuk menilai
biaya, performa, sumber biaya dan objek biaya.

3) Konsep Biaya Target


Konsep manajemen biaya yang terakhir adalah biaya target. Yang dimaksud
dengan konsep biaya target adalah segala aktivitas berpatok pada harga yang sesuai
pangsa pasar atau laba yang ingin dicapai perusahaan. Penerapan biaya target
secara maksimal dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan selama daur hidup pada
produk tertentu.

2.2 Konsep Pemicu Biaya Pada Tingkat Aktivitas, Volume, Struktur, dan Pelaksanaan

Pemicu biaya adalah faktor apa pun yang memiliki efek mengubah jumlah biaya total.
Untuk perusahaan yang bersaing atas dasar kepemimpinan biaya, pengelolaan pemicu biaya
utama sangat penting.
Untuk perusahaan yang bukan pemimpin biaya, pengelolaan pemicu biaya mungkin
tidak begitu penting, tetapi perhatian pada pemicu biaya utama berkontribusi langsung pada
kesuksesan perusahaan. Misalnya, karena pemicu biaya yang penting bagi pengecer adalah
kehilangan dan kerusakan barang dagangan, sebagian besar pengecer menetapkan prosedur
yang cermat untuk menangani, memamerkan, dan menyimpan barang dagangan mereka.
Pemicu biaya (Cost drivers) terdapat 3 macam yaitu :

4
2.2.1 Penggerak Biaya Berbasis Aktivitas

Penggerak biaya berdasarkan aktivitas ditentukan dengan menggunakan analisis


aktivitas, yaitu dekripsi terinci dari aktivitas-aktivitas spesifik yang dilakukan dalam
operasi perusahaan. Analisis aktivitas meliputi setiap tahap dalam proses pembuatan
produk atau penyediaan jasa. Analisis aktivitas juga membantu meningkatkan
pengendalian operasional dan manajemen perusahaan, karena kinerja pada tingkat
yang terinci dapat dipantau dan dievaluasi, contohnya, dengan:

a) menentukan aktivitas yang memberi dan tidak memberi kontribusi nilai


kepada pelanggan serta
b) memfokuskan perhatian pada aktivitas-aktivitas yang paling tinggi biayanya
atau yang biayanya menyimpang jauh dari yang diharapkan.

2.2.2 Penggerak Biaya Berbasis Volume

Banyak jenis biaya yang berdasarkan volume, yaitu penggerak biaya berdasarkan
jumlah produk atau jasa yang dihasilkan. Akuntan manajemen biasanya menyebut
volume ini denganvolume output atau hanya output. Pada tingkat penggerak biaya
yang lebih tinggi, biaya mulai meningkat jika tarif juga meningkat. Perilaku biaya
seperti ini, pada tingkat penggerak biaya yang lebih tinggi, sesuai dengan hukum
produktivitas marginal yang menurun. Rentang dari penggerak biaya di mana nilai
aktual dari penggerak biaya diharapkan menurun dan hubungannya dengan total biaya
diasumsikan kira-kira bersifat linear disebut rentang yang relevan (relevant range).

1) Biaya Tetap dan Biaya Variabel


Total biaya terdiri atas biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel
merupakan perubahan pada total biaya yang dikaitkan dengan setiap perubahan
pada jumlah penggerak biaya. Sebaliknya, biaya tetap merupakan bagian dari
total biaya yang tidak berubah meskipun output berubah dalam rentang yang
relevan. Istilah biaya campuran digunakan untuk mengacu pada total biaya yang
meliputi komponen biaya tetap maupun variabel

2) Biaya Bertahap
Biaya ini disebut biaya bertahap (mixed cost) jika biaya tersebut berubah
seiring dengan perubahan pada penggerak biaya tetapi secara bertahap. Biaya

5
bertahap merupakan karakteristik dari tugas-tugas klerikal tertentu, seperti proses
pemenuhan pesanan dan klaim.

3) Biaya per Unit dan Biaya Marginal


Biaya per unit (unit cost) atau biasa disebut biaya rata-rata (average cost)
merupakan total biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja, dan overhead) dibagi
jumlah unit output. Untuk dapat menginterprestasikan biaya per unit dengan
semestinya, kita harus membedakan yangdimaksud dengan biaya variabel per-
unit (unit variabel cost), yang tidak berubah seiringdengan perubahan jumlah
ouput, dari biaya tetap per unit (unit fixed cost), yang berubah seiringdengan
perubahan jumlah output.

4) Biaya Kapasitas versus Biaya Pemakaian


Penting bagi kita untuk membedakan antara biaya yang menyediakan
kapasitas untuk operasi (misalnya, bangunan pabrik dan peralatan) serta biaya
yang dikonsumsi selama operasi (misalnya, bahan baku dan tenaga kerja
langsung). Biaya tersebut yaitu tetap dan variable

2.2.3 Penggerak Biaya Struktural dan Eksekusi

Penggerak biaya struktural dan eksekusi digunakan untuk memfasilitasi pengambilan


keputusan strategis. Penggerak biaya struktural bersifat strategis karena melibatkan
keputusan yang memiliki efek jangka panjang pada total biaya perusahaan. Berikut
adalah empat contoh keputusan yang melibatkan penggerak biaya struktural.

a. Skala. Perusahaan yang lebih besar memiliki biaya keseluruhan yang lebih
rendah sebagai akibat dari skala ekonomi. Misalnya, perusahaan ritel seperti
Walmart atau Target harus menentukan berapa banyak toko baru yang harus
buka pada tahun tertentu untuk mencapai tujuan strategis dan bersaing secara
efektif sebagai pengecer.

b. Pengalaman. Perusahaan yang memiliki karyawan dengan pengalaman


manufaktur dan penjualan yang lebih besar kemungkinan akan memiliki biaya
pengembangan, manufaktur, dan distribusi yang lebih rendah. Misalnya,
produsen seperti Hewlett-Packard menggunakan metode manufaktur yang ada

6
sebanyak mungkin untuk produk baru guna mengurangi waktu dan biaya yang
diperlukan pekerja agar mahir dalam membuat produk baru.
c. Teknologi. Teknologi baru dapat mengurangi desain, manufaktur, distribusi,
dan layanan pelanggan meningkat secarara signifikan.

d. Kompleksitas. Berapa banyak produk berbeda yang dimiliki perusahaan?


Sebagaimana dicatat dalam diskusi pembuka mengenai Procter & Gamble,
perusahaan dengan banyak produk memiliki biaya penjadwalan dan pengelolaan
proses produksi yang lebih tinggi, serta biaya hulu pengembangan produk dan
biaya hilir distribusi dan layanan.

2.3 Konsep Biaya Yang Digunakan Pada Sistem Perhitungan Biaya Produk Dan Jasa
Dan Arus Biaya Pada Setiap Akun

Informasi yang akurat mengenai biaya produk dan jasa sangat penting pada setiap fungsi
manajemen: manajemen strategis, perencanaan dan pembuatan keputusan, pengendalian
manajemen dan operasional, serta penyusunan laporan keuangan. Sistem akuntansi biaya
untuk menghasilkan informasi ini dijelaskan pada bagian ini.

2.3.1 Akuntansi Biaya untuk Produk dan Jasa

Sistem akuntansi biaya untuk perusahaan yang memproduksi produk dan


perusahaan dagang yang menjual kembali produk tersebut sangat berbeda.
Perusahaan dagang termasuk pengecer atau peritel (retailers), yang menjual produk
akhir pada pelanggan dan peritel besar (wholesalers), yang mendistribusi produk
kepada para peritel. Perusahaan jasa sering kali memiliki sedikit atau tidak sama
sekali persediaan sehingga sistem perhitungan biayanya relatif sederhana.

2.3.2 Biaya Produk dan Periodik

Selama persediaan memiliki nilai pasar, persediaan dianggap sebagai aset


hingga terjual; kemudian biaya dari persediaan dipindahkan ke laporan laba rugi
sebagai harga pokok penjualan (cost of goods sold). Biaya produk (product
cost) bagi perusahaan manufaktur hanyameliputi biaya-biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan produk pada langkah proses produksi dalam rantai nilai:

7
1. Biaya bahan baku langsung. Bahan baku yang digunakan untuk
memproduksi produksi, yaitu yang secara fisik menjadi bagian dari
produk tersebut.
2. Biaya tenaga kerja langsung. Tenaga kerja yang digunakan untuk
memproduksi produk.
3. Overhead pabrik. Biaya tidak langsung untuk bahan baku, tenaga kerja,
dan fasilitas yang digunakan untuk mendukung proses produksi.

Biaya produk untuk perusahaan dagang meliputi biaya untuk pembelian


produk ditambah biaya transportasi yang dibayar oleh peritel untuk mengirimkan
produk ke lokasi di mana produk akan dijual atau didistribusikan.

Semua pengeluaran lainnya untuk mengelola perusahaan dan menjual produk


dibebankan pada periode pada saat terjadinya: untuk alasan ini, pengeluaran ini
disebut Biaya Periodik. Biaya periodik (biaya nonproduk) meliputi biaya umum,
penjualan, dan administrasi yang diperlukan untuk pengelolaan perusahaan tetapi
tidak termasuk biaya langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi (atau,
bagi paritel, dalam pembelian produk untuk dijual kembali). Pada perusahaan
manufaktur atau dagang, biaya periodik juga kadang kala disebu tsebagai beban
operasi atau beban penjualan dan administrasi

2.4 Menyiapkan Laporan Keuangan Untuk Perusahaan Dagang dan Perusahaan


Manufaktur

Laporan keuangan adalah laporan yang disiapkan oleh manajemen perusahaan untuk
menyajikan kinerja dan posisi keuangan pada suatu titik waktu. Serangkaian laporan
keuangan bertujuan umum biasanya mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas
pemilik, dan laporan arus kas. Laporan ini disiapkan untuk memberi pengguna di luar
perusahaan, seperti investor dan kreditor, lebih banyak informasi tentang posisi keuangan
perusahaan.

8
2.4.1 Laporan Keuangan pada Perusahaan Dagang

1) Laporan Laba Rugi. Laporan laba rugi juga dikenal sebagai laporan operasi, laporan
P & L dan profit loss statement. Ini adalah salah satu laporan keuangan utama
perusahaan.

2) Laporan Arus Kas. Laporan Arus Kas adalah salah satu dari tiga laporan keuangan
utama yang melaporkan kas yang dihasilkan dan dibelanjakan selama periode waktu
tertentu (misalnya, sebulan, kuartal, atau tahun). Laporan arus kas bertindak sebagai
jembatan antara laporan laba rugi dan neraca dengan menunjukkan bagaimana uang
masuk dan keluar dari bisnis.

3) Neraca. Neraca membantu pemilik dan stakeholder bisnis dan analis mengevaluasi
posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan dan kemampuannya untuk membayar
kebutuhan operasional dalam bisnis. Neraca mungkin juga memiliki rincian dari
tahun-tahun sebelumnya sehingga Anda dapat melakukan perbandingan dua tahun
berturut-turut. Data ini akan membantu Anda melacak kinerja Anda dan
mengidentifikasi cara untuk membangun keuangan Anda dan melihat di mana Anda
perlu meningkatkannya.

2.4.2 Laporan Keuangan Manufaktur

Dalam menyusun laporan keuangan perusahaan industri manufaktur, ada beberapa


jenis laporan utama yang harus disiapkan. Ada laporan pencatatan Harga Pokok Produksi
(HPP), laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan modal atau ekuitas.

1. Laporan Harga Pokok Produksi. Harga pokok produksi ini jadi pembeda dalam
penyusunan laporan keuangan industri manufaktur dibandingkan perusahaan dagang
dan juga jasa. Kegunaan dari laporan harga pokok produksi adalah untuk
mengetahui jumlah sisa dari persediaan yang dipakai dalam proses produksi selama
satu periode.

2. Laporan laba rugi. Sama seperti halnya pada laporan keuangan perusahaan dagang
dan industri jasa, laporan laba rugi disusun untuk mengetahui kondisi finansial dari
perusahaan berdasarkan produk yang dijual dan pengeluaran yang ada. Isi dari
laporannya terdapat nilai pendapatan dan pengeluaran (beban) yang selisihnya
menunjukkan nilai laba atau rugi perusahaan tersebut selama periode tertentu.

9
3. Laporan neraca. Kemudian laporan neraca dari perusahaan industri manufaktur di
dalamnya terdapat komponen aktiva dan pasiva. Aktiva adalah sumber pendapatan
utama perusahaan yang terdapat semua aset perusahaan, seperti kas, persediaan,
piutang, dan sebagainya. Sementara pasiva adalah hutang dan modal yang
perusahaan miliki. Laporan neraca pada perusahaan manufaktur kurang lebih isinya
sama seperti perusahaan dagang dan juga perusahaan jasa.

4. Laporan perubahan modal. Laporan perubahan modal ini adalah laporan yang
isinya menyajikan informasi modal awal, terjadinya perubahan modal, dividen yang
dibagikan kepada para pemegang saham, dan hal lain yang berkaitan dengan
aktivitas perusahaan. Sementara format dan isi laporan perubahan modal pada
perusahaan manufaktur sama dengan jenis perusahaan lainnya.

5. Laporan arus kas. Laporan arus kas ini berisi mengenai kumpulan informasi
berupa pendapatan, kas, pembayaran kas, dan lain sebagainya dari tiga aktivitas
utama perusahaan (operasi, investasi, pendanaan) pada satu periode tertentu.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi
manajemen untuk pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi,
dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber
yang diperlukan oleh organisasi. Konsep manajemen biaya yang pertama adalah nilai tambah.
Semua kegiatan yang dilakukan perusahaan harus mempunyai nilai tambah tetapi dengan
menggunakan cara yang efisien. Manajemen perusahaan juga harus bisa mengurangi atau
menghapus kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah.
Informasi yang akurat mengenai biaya produk dan jasa penting pada setiap fungsi
manajemen: manajemen strategis, perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen dan operasional, serta penyusunan laporan keuangan. Sistem akuntansi biaya
berbeda-beda secara signifikan antara perusahaan yang menghasilkan produk dengan
perusahaan dagang yang menjual kembali produknya.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca untuk lebih memahami
tentang konsep dasar manajemen biaya yang lebih mendalam dan pengunaanya dalam
kehidupan sehari-hari. Jika semisalnya terdapat kesalahan atau kurangnya pengetahuan dalam
penyusunan makalah ini diharapkan para pembaca lebih selektif dalam mengambil informasi
yang ada. Kritik dan saran yang membangun juga kami harapkan dari para pembaca agar
makalah selanjutnya dapat lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, Gary Cokins, dan Thomas W. Lin. 2007. Manajemen
Biaya Penekanan Strategis. Terjemahan Tim Penerjemah Salemba Empat. Buku 1.
Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat.

Blocher, Stout dan Cokins. 2011. Manajemen Biaya: Penekanan Strategis Edisi 5 Buku 1.
Jakarta : Salemba Empat

Azka Mufida. 2018. Bab 3: Konsep Dasar Manajemen Biaya.


(https://www.academia.edu/37325179/Manajemen_Biaya_Bab_3_Konsep_Dasar_Manajeme
n_Biaya )

Contoh Lengkap Laporan Keuangan Untuk Perusahaan Manufaktur.


(https://pakar.co.id/akuntansi-keuangan/contoh-lengkap-laporan-keuangan-untuk-perusahaan-
manufaktur/ )

Pengertian dan Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang.


(https://accurate.id/akuntansi/pengertian-dan-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-dagang/ )

12

Anda mungkin juga menyukai