Dosen pengampu:
Dr. Muhammad Natsir, SE., M.Si.
Arif Gunarsa, SE., M.Si., Ak.
Disusun oleh:
KELOMPOK 5
Puji syukur bagi kehadirat tuhan alam semesta yang telah berkenan memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami selaku kelompok 5 dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Konsep Dasar Manajemen Biaya” dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun harapan
kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi
pembelajaran bagi kami dan bagi siapa pun yang membacanya.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Arif Gunarsa, SE., M.Si., Ak
selaku dosen pada mata kuliah manajemen biaya yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Selain
itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa proses penyusunan dalam penyelesaian makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat
terselesaikan dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini dan juga dalam
penyelesaian tugas-tugas serta makalah berikutnya. Kami sebagai penyusun makalah ini
berharap makalah ini dapat berguna dikemudian hari.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................................. 2
BAB II ........................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3
2.2 Konsep Pemicu Biaya Pada Tingkat Aktivitas, Volume, Struktur, dan Pelaksanaan ......................... 4
2.3 Konsep Biaya yang Digunakan Pada Sistem Perhitungan Biaya Produk dan Jasa dan Arus Biaya
Pada Setiap Akun ................................................................................................................................ 7
2.4 Menyiapkan Laporan Keuangan Untuk Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur ................ 8
PENUTUP ................................................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen Biaya merupakan salah satu sistem yang di desain untuk dapat
menyediakan informasi bagi manajemen untuk sebagai pengidentifikasian peluang-
peluang penyempurnaan, perencanaan strategi, dan pembuatan keputusan operasional
mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang diperlukan oleh organisasi.
Sistem manajemen biaya ini terdiri atas semua alat-alat, teknik-teknik, dan metode-
metode yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem manajemen biaya.
Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan biaya produk
untuk pelaporan keuangan eksternal. Untuk tujuan perhitungsan biaya produk,
kesepakatan yang berlaku secara eksternal menyatakan bahwa biaya dapat
diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi-fungsi, yang hendak mereka capai.
Biaya dikelompokkan ke dalam dua kategori fungsional utama: produksi dan
nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi
perancangan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi
umum. Biaya pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggang biasa ditempatkan dalam
satu kategori yaitu biaya penjualan. Biaya perancangan, pengembangan, dan administrasi
umum
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi
manajemen untuk pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi,
dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-
sumber yang diperlukan oleh organisasi. Ada beberapa penerapan manajemen dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu:
3
1) Konsep Nilai Tambah
Konsep manajemen biaya yang pertama adalah nilai tambah. Semua kegiatan
yang dilakukan perusahaan harus mempunyai nilai tambah tetapi dengan
menggunakan cara yang efisien. Manajemen perusahaan juga harus bisa
mengurangi atau menghapus kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah.
Tujuannya adalah agar bisa membuat dan memastikan anggaran keuangan pada
setiap kegiatan perusahaan.
2.2 Konsep Pemicu Biaya Pada Tingkat Aktivitas, Volume, Struktur, dan Pelaksanaan
Pemicu biaya adalah faktor apa pun yang memiliki efek mengubah jumlah biaya total.
Untuk perusahaan yang bersaing atas dasar kepemimpinan biaya, pengelolaan pemicu biaya
utama sangat penting.
Untuk perusahaan yang bukan pemimpin biaya, pengelolaan pemicu biaya mungkin
tidak begitu penting, tetapi perhatian pada pemicu biaya utama berkontribusi langsung pada
kesuksesan perusahaan. Misalnya, karena pemicu biaya yang penting bagi pengecer adalah
kehilangan dan kerusakan barang dagangan, sebagian besar pengecer menetapkan prosedur
yang cermat untuk menangani, memamerkan, dan menyimpan barang dagangan mereka.
Pemicu biaya (Cost drivers) terdapat 3 macam yaitu :
4
2.2.1 Penggerak Biaya Berbasis Aktivitas
Banyak jenis biaya yang berdasarkan volume, yaitu penggerak biaya berdasarkan
jumlah produk atau jasa yang dihasilkan. Akuntan manajemen biasanya menyebut
volume ini denganvolume output atau hanya output. Pada tingkat penggerak biaya
yang lebih tinggi, biaya mulai meningkat jika tarif juga meningkat. Perilaku biaya
seperti ini, pada tingkat penggerak biaya yang lebih tinggi, sesuai dengan hukum
produktivitas marginal yang menurun. Rentang dari penggerak biaya di mana nilai
aktual dari penggerak biaya diharapkan menurun dan hubungannya dengan total biaya
diasumsikan kira-kira bersifat linear disebut rentang yang relevan (relevant range).
2) Biaya Bertahap
Biaya ini disebut biaya bertahap (mixed cost) jika biaya tersebut berubah
seiring dengan perubahan pada penggerak biaya tetapi secara bertahap. Biaya
5
bertahap merupakan karakteristik dari tugas-tugas klerikal tertentu, seperti proses
pemenuhan pesanan dan klaim.
a. Skala. Perusahaan yang lebih besar memiliki biaya keseluruhan yang lebih
rendah sebagai akibat dari skala ekonomi. Misalnya, perusahaan ritel seperti
Walmart atau Target harus menentukan berapa banyak toko baru yang harus
buka pada tahun tertentu untuk mencapai tujuan strategis dan bersaing secara
efektif sebagai pengecer.
6
sebanyak mungkin untuk produk baru guna mengurangi waktu dan biaya yang
diperlukan pekerja agar mahir dalam membuat produk baru.
c. Teknologi. Teknologi baru dapat mengurangi desain, manufaktur, distribusi,
dan layanan pelanggan meningkat secarara signifikan.
2.3 Konsep Biaya Yang Digunakan Pada Sistem Perhitungan Biaya Produk Dan Jasa
Dan Arus Biaya Pada Setiap Akun
Informasi yang akurat mengenai biaya produk dan jasa sangat penting pada setiap fungsi
manajemen: manajemen strategis, perencanaan dan pembuatan keputusan, pengendalian
manajemen dan operasional, serta penyusunan laporan keuangan. Sistem akuntansi biaya
untuk menghasilkan informasi ini dijelaskan pada bagian ini.
7
1. Biaya bahan baku langsung. Bahan baku yang digunakan untuk
memproduksi produksi, yaitu yang secara fisik menjadi bagian dari
produk tersebut.
2. Biaya tenaga kerja langsung. Tenaga kerja yang digunakan untuk
memproduksi produk.
3. Overhead pabrik. Biaya tidak langsung untuk bahan baku, tenaga kerja,
dan fasilitas yang digunakan untuk mendukung proses produksi.
Laporan keuangan adalah laporan yang disiapkan oleh manajemen perusahaan untuk
menyajikan kinerja dan posisi keuangan pada suatu titik waktu. Serangkaian laporan
keuangan bertujuan umum biasanya mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas
pemilik, dan laporan arus kas. Laporan ini disiapkan untuk memberi pengguna di luar
perusahaan, seperti investor dan kreditor, lebih banyak informasi tentang posisi keuangan
perusahaan.
8
2.4.1 Laporan Keuangan pada Perusahaan Dagang
1) Laporan Laba Rugi. Laporan laba rugi juga dikenal sebagai laporan operasi, laporan
P & L dan profit loss statement. Ini adalah salah satu laporan keuangan utama
perusahaan.
2) Laporan Arus Kas. Laporan Arus Kas adalah salah satu dari tiga laporan keuangan
utama yang melaporkan kas yang dihasilkan dan dibelanjakan selama periode waktu
tertentu (misalnya, sebulan, kuartal, atau tahun). Laporan arus kas bertindak sebagai
jembatan antara laporan laba rugi dan neraca dengan menunjukkan bagaimana uang
masuk dan keluar dari bisnis.
3) Neraca. Neraca membantu pemilik dan stakeholder bisnis dan analis mengevaluasi
posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan dan kemampuannya untuk membayar
kebutuhan operasional dalam bisnis. Neraca mungkin juga memiliki rincian dari
tahun-tahun sebelumnya sehingga Anda dapat melakukan perbandingan dua tahun
berturut-turut. Data ini akan membantu Anda melacak kinerja Anda dan
mengidentifikasi cara untuk membangun keuangan Anda dan melihat di mana Anda
perlu meningkatkannya.
1. Laporan Harga Pokok Produksi. Harga pokok produksi ini jadi pembeda dalam
penyusunan laporan keuangan industri manufaktur dibandingkan perusahaan dagang
dan juga jasa. Kegunaan dari laporan harga pokok produksi adalah untuk
mengetahui jumlah sisa dari persediaan yang dipakai dalam proses produksi selama
satu periode.
2. Laporan laba rugi. Sama seperti halnya pada laporan keuangan perusahaan dagang
dan industri jasa, laporan laba rugi disusun untuk mengetahui kondisi finansial dari
perusahaan berdasarkan produk yang dijual dan pengeluaran yang ada. Isi dari
laporannya terdapat nilai pendapatan dan pengeluaran (beban) yang selisihnya
menunjukkan nilai laba atau rugi perusahaan tersebut selama periode tertentu.
9
3. Laporan neraca. Kemudian laporan neraca dari perusahaan industri manufaktur di
dalamnya terdapat komponen aktiva dan pasiva. Aktiva adalah sumber pendapatan
utama perusahaan yang terdapat semua aset perusahaan, seperti kas, persediaan,
piutang, dan sebagainya. Sementara pasiva adalah hutang dan modal yang
perusahaan miliki. Laporan neraca pada perusahaan manufaktur kurang lebih isinya
sama seperti perusahaan dagang dan juga perusahaan jasa.
4. Laporan perubahan modal. Laporan perubahan modal ini adalah laporan yang
isinya menyajikan informasi modal awal, terjadinya perubahan modal, dividen yang
dibagikan kepada para pemegang saham, dan hal lain yang berkaitan dengan
aktivitas perusahaan. Sementara format dan isi laporan perubahan modal pada
perusahaan manufaktur sama dengan jenis perusahaan lainnya.
5. Laporan arus kas. Laporan arus kas ini berisi mengenai kumpulan informasi
berupa pendapatan, kas, pembayaran kas, dan lain sebagainya dari tiga aktivitas
utama perusahaan (operasi, investasi, pendanaan) pada satu periode tertentu.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi
manajemen untuk pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi,
dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber
yang diperlukan oleh organisasi. Konsep manajemen biaya yang pertama adalah nilai tambah.
Semua kegiatan yang dilakukan perusahaan harus mempunyai nilai tambah tetapi dengan
menggunakan cara yang efisien. Manajemen perusahaan juga harus bisa mengurangi atau
menghapus kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah.
Informasi yang akurat mengenai biaya produk dan jasa penting pada setiap fungsi
manajemen: manajemen strategis, perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen dan operasional, serta penyusunan laporan keuangan. Sistem akuntansi biaya
berbeda-beda secara signifikan antara perusahaan yang menghasilkan produk dengan
perusahaan dagang yang menjual kembali produknya.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca untuk lebih memahami
tentang konsep dasar manajemen biaya yang lebih mendalam dan pengunaanya dalam
kehidupan sehari-hari. Jika semisalnya terdapat kesalahan atau kurangnya pengetahuan dalam
penyusunan makalah ini diharapkan para pembaca lebih selektif dalam mengambil informasi
yang ada. Kritik dan saran yang membangun juga kami harapkan dari para pembaca agar
makalah selanjutnya dapat lebih baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J., Kung H. Chen, Gary Cokins, dan Thomas W. Lin. 2007. Manajemen
Biaya Penekanan Strategis. Terjemahan Tim Penerjemah Salemba Empat. Buku 1.
Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat.
Blocher, Stout dan Cokins. 2011. Manajemen Biaya: Penekanan Strategis Edisi 5 Buku 1.
Jakarta : Salemba Empat
12