Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM MANAJEMEN BIAYA DAN ACTIVITY BASED MANAJEMEN


“Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah akuntansi manajemen”

KELOMPOK 6
IKHMAH RAMADANI : 3420037
RAYSHA LUQYANA : 3420043
WA’AFINI MELATI FITRI : 3420044
AHMAD NAUFAL : 3420052
NUR HALIMAH DJAMTA : 3420054
RIDHA APRILLIA HARAHAP : 3420107

AK - 5B

Dosen pembimbing :
RAHMI ISRIANI, SE., M.Si

AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesa ika n
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana untuk
bahan mata kuliah Akuntansi Manajemen.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
penegetahuan kita mengenai production budget. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangandan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaaat bagi penulis maupun
pembaca pada umumnya

Bukittinggi, 23 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Pengertian Sistem Manajemen Biaya ................................................... 3

B. Konsep Dasar Manajemen Biaya .......................................................... 3

C. Tujuan Dan Manfaat Manajemen Biaya ............................................... 5

D. Langkah-Langkah Untuk Mengoptimalkan Manajemen Biaya............ 8

E. Pengertian Activity Based Management............................................... 8

F. Tujuan, Manfaat Dan Keunggulan Activity Based Management ....... 10

G. Dimensi Activity Based Management ................................................ 12

H. Aktivitas .............................................................................................. 13

I. Pengelompokkan Activity Based Management..................................... 15

BAB III ................................................................................................................. 17

PENUTUP ............................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahimya konsep manajemen di tengah gejolak masyarakat sebagai
konsekuensi akibat tidak seimbangnya pengembangan teknis dengan
kemampuan sosial. Meskipun pada kenyataannya, perkembangan ilmu
manajemen sangat terlambat jauh dibandingkan peradaban manusia di muka
bumi ini yang dimulai sejak keberadaan Adam dan Hawa. Barulah lebih kurang
pada abad ke-20 kebangkitan para teoretisi maupun para praktisi sudah mula i
tampak

Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak


dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaa n,
pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurus a n,
administrasi, dan sebagainya. Masing-masing pihak dalam memberikan istila h
diwarnai oleh latar belakang pekerjaan mereka. Meskipun pada kenyataannya
bahwa istilah tersebut memiliki perbedaan makna.

Sebuah perusahaan perusahaan tidak akan cukup dengan laporan


manajemen yang fokus pada jangka pendek saja. Oleh karena itu perlu
mengetahui bagaimana cara membuat perusahaan mempunyai keunggula n
kompetitif. Oleh karena itu, perlu mempelajari sistem manajemen biaya dan
activity based management.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulisan makalah ini
memiliki rumusan masalah:

1. Apa pengertian sistem manajemen biaya?


2. Bagaimana konsep dasar manajemen biaya?
3. Apa saja tujuan, manfaat dan keunggulan manajemen biaya?
4. Apa saja langkah-langkah untuk mengoptimalkan manajemen biaya?

1
5. Apa itu pengertian activity based management?
6. Apa saja tujuan dan manfaat activity based management?
7. Bagaimana dimensi activity based management?
8. Apa itu aktivitas?
9. Bagaimana pengelompokkan activity based management?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulisan makalah ini
memiliki tujuan:

1. Mengetahui pengertian sistem manajemen biaya?


2. Mengetahui bagaimana konsep dasar manajemen biaya?
3. Mengetahui apa saja tujuan, manfaat dan keunggulan manajemen biaya?
4. Mengetahui apa saja langkah-langkah untuk mengoptimalkan manajemen
biaya?
5. Mengetahui tentang pengertian activity based management?
6. Mengetahui apa saja tujuan dan manfaat activity based management?
7. Mengetahui tentang bagaimana dimensi activity based management?
8. Mengetahui tentang apa itu aktivitas?
9. Mengetahui bagaimana pengelompokkan activity based management?

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Manajemen Biaya
Sistem Manajemen Biaya (Cost Management System) didefinisik a n
sebagai suatu kerangka kerja atau kegiatan perusahaan dengan memperhatik a n
biaya operasional untuk kelangsungan perusahaan agar dapat bertahan di tengah
persaingan. Sistem manajemen biaya harus berintegrasi dengan semua aspek
dalam perusahaan seperti sistem desain serta pengembangan, sistem produksi
serta pembelian, sistem pelayanan konsumen, dan juga sistem distribusi serta
pemasaran.

Tujuan dari sistem manajemen biaya ini dapat digolongka n menjadi


empat, yaitu:1

1. Mengidentifikasi dari biaya aktivitas yang ada


2. Menentukan efisiensi, efektivitas, serta aktivitas ekonomi
3. Penyempurnaan dan kinerja masa depan
4. Mencapai ketiga tujuan secara bersamaan dalam lingkungan teknologi yang
berubah.

B. Konsep Dasar Manajemen Biaya


Manajemen biaya adalah proses menemukan dan melaksanakan suatu
proyek atau pekerjaan dengan cara yang benar. Hal ini mencakup perencanaan,
estimasi, anggaran, pembiayaan pendanaan, pengelolaan, pengendalian, dan
perbandingan antar biaya, sehingga pekerjaan dapat selesai dalam waktu
maupun anggaran yang ditetapkan.

Singkatnya, manajemen biaya memiliki fungsi dalam mencakup


keseluruhan siklus proyek dari tahap perencanaan hingga mengukur kinerja
biaya aktual dan penyelesaian proyek Bagi bisnis, peran man Jemen biaya di
antaranya seperti perencanaan dan pengendalian bisnis, peningkata n

1 S.E.M.M.S.I. Muhamad Nur Rizqi and others, Akuntansi Manajemen (Pendekatan

Konseptual), ed. by Hartini (Bandung: Media Sains Indonesia, 2022).

3
pemantauan biaya bisnis, pengoptimalan kinerja hasil produksi di masa
mendatang hingga dasar membuat keputusan.

Dalam memaksimalkan pembiayaan, seorang manajer atau pimpina n


proyek harus mengetahui beberapa konsep berikut ini:2

1. Konsep nilai tambah, yaitu segala aktivitas dilakukan dengan cara efisien
serta mengurangi pekerjaan yang tidak memiliki nilai tambah.
2. Konsep akuntansi aktivitas, yaitu pengumpulan serta pelacakan jalannya
operasional proyek, apakah sudah sesuai atau belum.
3. Konsep biaya target, yaitu biaya target berarti segala aktivitas berpatok pada
harga yang sesuai pangsa pasar atau laba yang ingin dicapai.

Terdapat empat alur manajemen biaya yang perlu diketahui, yaitu:3

1. Perencanaan sumber daya, berarti proses kepastian kebutuhan sumber daya


pada masa yang akan datang sebuah perusahaan atau ruang lingkup proyek
tertentu. Hal ini termasuk evaluasi dan perencanaan penggunaan sumber
daya tenaga, manusia, keuangan, dan informasi lain yang mungk in
diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek Dengan demikian,
perencanaan sumber daya menjadi bagian tahap awal proyek. Sebagian
besar perencanaan sumber daya menggunakan tenaga kerja manusia.
Contoh, ketika seorang manajer harus menentukan setiap sumber daya,
struktur rincian kerja dan memperkirakan total biaya sumber daya yang
diperlukan dalam sebuah proyek.
2. Perkiraan biaya, merupakan proses prediktif yang digunakan untuk
mengukur, menghitung biaya, dan menentukan harga dari sumber daya yang
dibutuhkan oleh ruang lingkup proyek Proses estimasi biaya umumnya
diterapkan selama siklus berjalan proyek. Setiap keakuratan proyek bisa aja
bertambah seiring berjalannya proyek

2 Winanda Wahana Warga Dalam and Indah Novriyanti, ‘Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Penghindaran Pajak’, Journal of Applied Accounting and Taxation , 5.1 (2020), 41–
43.
3 S.E.M.M. Hurriyaturrohman and others, Manajemen Biaya (Konsep Dan Implementasi)

(Media Sains Indonesia, 2022).

4
3. Penganggaran biaya, adalah proses yang dibutuhkan dalam proses
penggabungan perkiraan biaya untuk menetapkan dasar biaya. Manfaatnya,
untuk menentukan cost baseline terhadap kinerja proyek yang terpantau dan
terkendali.
4. Kontrol biaya, berarti proses pemantauan biaya termasuk kinerja setiap
pembiayaan, memastikan bahwa setiap perubahan biaya sudah tepat dan
termasuk dalam baseline biaya yang berubah. Hal ini juga menunjukka n
informasi kepada para stakeholder bahwa perubahan proses proyek
menyebabkan perubahan biaya pula.

C. Tujuan Dan Manfaat Manajemen Biaya


Tujuan-tujuan sistem manajemen biaya dapat digolongkan menjadi
empat bidang sebagai berikut.4

1. Mengidentifikasi biaya aktivitas.


2. Menentukan efisiensi, efektivitas, ekonomi aktivitas-aktivitas.
3. Menyempurnakan kinerja masa depan.
4. Mencapai ketiga tujuan tersebut bersama-sama dalam lingkunga n
perubahan teknologi.

Terdapat beberapa manfaat-manfaat cost management, di antaranya:


1. Sebagai bentuk perencanaan dan pengendalian bisnis
Manajemen biaya dapat digunakan untuk mengumpulkan dan
melacak kinerja keuangan dan operasional mengenai aktivitas-aktivitas
yang berarti bagi perusahaan dan penyediaan umpan-balik antara hasil-has il
sesungguhnya dengan yang direncanakan serta penentuan tindakan
perbaikan jika diperlukan.
2. Sebagai upaya peningkatan peningkatan pelacakan biaya perusahaan.
Manajemen biaya dapat menghasilkan informasi yang lebih baik
mengenai ketertelusuran biaya. Pada perusahaan yang telah menggunaka n
teknologi maju, biaya overhead didominasi oleh biaya teknologi, sehingga

4 S.E.M.M. Hurriyaturrohman and others, Manajemen Biaya (Konsep Dan Implementasi)

(Media Sains Indonesia, 2022).

5
sistem manajemen biaya dapat menelusuri secara langsung biaya tersebut
pada aktivitasnya dan pada akhirnya membebankannya kepada produk atau
proses yang mengonsumsi sumber-sumber tersebut.
3. Mengoptimalkan kinerja daur hidup suatu produk
Manajemen biaya dapat membantu manajemen memperole h
informasi mengenai faktor-faktor yang satu pertimbangan penting dalam
konsep daur hidup adalah kapitalisasi berbagai jenis biaya yang dalam
sistem biaya tradisional diperlakukan sebagai beban (expenses).
4. Sebagai dasar untuk membuat keputusan
Dalam lingkungan teknologi yang terotomasi, sebagian besar biaya
merupakan biaya tetap terhadap produk, sehingga manajemen memerluka n
alat yang sangat dinamis untuk membuat keputusan agar organisasi dapat
bertahan hidup dan mencapai tujuannya.
Manajemen biaya dapat menyediakan informasi untuk pembuatan
keputusan mengenai pengaruh desain produk pada biaya produk,
manajemen kapasitas, keputusan beli beli atau buat dalam lingkunga n
intensif (padat) modal, analisis mempertahankan atau melepaskan, dan
pemantauan keputusan-keputusan strategis lainnya.
5. Sebagai bentuk manajemen investasi yang lebih efisien
Proses manajemen investasi dalam lingkungan pemanufaktura n
modern mempunyai karakteristik:
a) merupakan portofolio proyek yang saling berhubugan dan bukanlah
berdasar investasi yang berdiri sendiri,
b) kinerja proyek investasi mendasarkan pada pengendalian "on going"
sehingga perlu selalu dipantau agar dapat mencapai manfaatmanfaat
yang direncanakan untuk dicapai.
6. Sebagai alat untuk mengukur kinerja.
Strategi-strategi untuk bersaing, misalnya kualitas, aktivitas bernila i
tambah dan tidak bernilai tambah, dan fleksibilitas merupakan dasar-dasar
penting bagi perusahaan dalam bersaing. Ukuran ukuran strategis tersebut,
biasanya dinyatakan dalam ukuran-ukuran bukan keuangan, namun sangat

6
penting ituk mengonversikan ukuran-ukuran bukan keuangan. tersebut
menjadi ukuran-ukuran keuangan agar terjamin konsistensinya
Manajemen biaya menyoroti aktivitas-aktivitas tidak bernila i
tambah yang menyebabkan munculnya biaya-biaya tidak bernilai tambah
(non-value added costs) agar dapat dieliminasi.
7. Dukungan dalam otomasi aktivitas dan filosofi pemanufakturan.
a) Dalam proses pemanufakturan suatu perusahaan. mungk in
menggunakan berbagai tahap pemanufakturan yang canggih.
Manajemen biaya memberikan manfaat antara lain:
b) memungkinkan penggunaan data secara fleksibel yang berhubunga n
dengan keunikan implementasi sistem tersebut;
c) memungkinkan untuk menggunakan standar pembagian data (data-
sharing) yang dapat dikembangkan ke pemanufakturan terintegras i
komputer (Computer-Integrated Manufacturing/CIM);
d) mendukung pelaporan keuangan keuangan eksternal (akuntansi
keuangan),
e) menggunakan konsep basis data (database) yang memungkinka n
perusahaan menggunakan hanya satu data untuk mendukung pelaporan
ganda (untuk berbagai tujuan);
f) mendukung pengendalian internal dengan menggunakan fasilitas
pemanufakturan "paperless" (tanpa kertas dokumen) yang perlu
dikembangkan untuk pengendalian internal dengan pendekatan bukan
tradisional.
Manfaat lain dari manajemen biaya adalah membantu perusahaan dalam
menerapkan teknik manajemen kontemporer seperti Benchmarking, Total
Quality Management, Continous Improvement, Activity Based Costing
Activity-Based Management, Reengineering, Theory of Constraint, Mass
Costing dan Customization, Target Costing, Life Cycle Costing, Value Chain,
dan Balanced scorecard.

7
D. Langkah-Langkah Untuk Mengoptimalkan Manajemen Biaya
Manajemen biaya sebagai suatu aksi untuk mengoptimalkan dana
perusahaan melalui kegiatan-kegiatan yang menguntungkan, maka
langkahawal yang perlu dilakukan seorang manajer untuk tujuan tersebut
yaitudengan identifikasi biaya penggerak sebagai biaya utama yang dikeluarka n
perusahaan. Biaya penggerak tersebut merupakan faktor yang bisa
memberiimplikasi terhadap total biaya.

Manajer perlu mengelompokkan biaya-biaya yang dikeluarka n


perusahaan berdasarkan kategorinya, misalnya biaya operasional, biayasumbe r
daya dan biaya lainnya yang menyangkut kegiatan dalam perusahaan.
Pembedaan biaya tersebut didasarkan pada jenis biaya dan
pertanggungjawabannya.

Dalam manajemen biaya terdapat istilah pembebanan biaya ataucost


assignment sebagai proses pembebanan elemen-elemen biaya ketempat
penampungan biaya. Seorang manajer bisa memiliki salah satu daridua jenis
pembebanan atau memilih keduanya yakni alokasi dan pembebanan
penelusuran langsung.

Tujuan alokasi disini yaitu untuk membebankan biaya tidaklangs ung


(biaya yang tidak mudah ditelusuri dan ekonomis), sedangkantujua n
penelusuran langsung yaitu untuk membebankan biaya langsung (biaya yang
mudah ditelusuri).

E. Pengertian Activity Based Management


Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsunga n
hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus memperoleh manfaat yang lebih besar
daripada pengorbanannya, karena setiap aktivitas adalah biaya. Manajemen
berdasarkan aktivitas adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalianaktivitas untuk mencapai sasaran kerja dan tujuan organisas i
melalui proses perbaikan terus menerus. Perbaikan itu meliputi bidang alat

8
kerja, metode kerja,tenaga kerja, sasaran kerja, tingkat harga, kualitas produk,
dan kualitas pelanggan.

ABM merupakan suatu konsep yang mengarahkan perhatian pada


konsumsi sumber daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan
sehingga untuk dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan menggunaka n
sumber dayanya, maka terlebih dahulu haruslah dipahami mengenai aktivitas -
aktivitas apa sajakah yang telah terjadi didalam perusahaan tersebut. 5

Menurut Hansen dan Mowen (1999:478) Activity Based Management


adalah pendekatan terpadu dan menyeluruh yang membuat perhatian
manajemen berpusat pada aktivitas yang dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang diperoleh karena memberikan nilai
tersebut. Activity Based Management menurut Supriyono (1999:354) adalah
suatu disiplin (sistem yang luas dan pendekatan yang terintegrasi) yang
memusatkan perhatian manajemen pada aktivitas-aktivitas dengan tujuan untuk
meningkatkan nilai yang diterima oleh konsumen dan laba yang diperoleh dari
penyediaan tersebut.

ABM adalah suatu pendekatan sistem terpadu yang memfokuska n


perhatian manajemen pada aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk
meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan menyediaka n
nilai tersebut. (Samryn, 2002:150). ABM adalah pendekatan pengelolaa n
terpadu dan bersistem terhadap aktivitas dengan tujuan untuk meningkatka n
costomer value dan laba yang dicapai dari penyediaan value tersebut (Mulyadi
dan Setyawan, 2002:614). Menurut Blocher (2000:131) Activity Based
Management adalah pengelolaan aktivitas untuk meningkatkan nilai yang
diterima pelanggan dan untuk meningkatkan laba melalui peningkata n tersebut.
Menurut Simamora (2003:139).

5 Oktariansyah Jusmani, ‘Activity Based Management Sebagai Instrumen Bagi Manajemen

Dalam Efisiensi Biaya’, Media Wahana Ekonomika, 18.3 (2021), 377–86.

9
Activity Based Management adalah proses manajemen yang
menggunakan informasi yang dipasok oleh biaya dasar aktivitas untuk
meningkatkan profitabilitas organisasional. Dari pengertian – pengertian di
atas, dapat disimpulkan bahwa Activity Based Management merupakan suatu
pendekatan pengelolaan terpadu yang menekankan pada tingkat efisiensi dan
efektivitas aktivitas-aktivitas perusahaan yang dapat memberi nilai tambah bagi
pelanggan dan menaikkan laba perusahaan.

F. Tujuan, Manfaat Dan Keunggulan Activity Based Management


ABM merupakan pusat dari sistem manajemen biaya oleh karena itu
untuk mengelola organisasi atau perusahaan dengan baik, harus menekankan
pada ABM. Tujuan Activity Based Management menurut Supriyono
(1999:356) adalah meningkatkan nilai produk atau jasa yang diserahkan pada
konsumen, dan oleh karena itu, dapat digunakan untuk mencapai laba ekstra
dengan menyediakan nilait ambah bagi konsumennya. Menurut Mulyadi
(1998:337) tujuan Activity Based Management adalah untuk improve me nt
secara berkelanjutan terhadap customer value dan menghilangkan pemborosan.
Activity Based Management memiliki banyak manfaat bagi suatu perusahaan. 6

Tujuan ABM adalah untuk memungkinkan kebutuhan-kebutuha n


pelanggan dipenuhi seraya memperkecil kebutuhan akan sumber daya
organisasional

Manfaat utama Activity Based Management adalah dengan penerapan


Activity Based Management selain dapat digunakan sebagai pengukur kinerja
keuangan maupun non keuangan, perusahaan akan dapat melakukan efisie ns i
biaya-biaya yang terjadi dalam operasi perusahaan dengan cara
mengeliminasikan aktivitas tidak bernilai tambah. Di samping itu, Activity
Based Management dapat menjamin bahwa pembuatan keputusan,

6 Riza Purnamasari and Jurusan Manajemen Keuangan, ‘Analisis Activity Based

Manajemendalam Peningkatan Efisiensi Biaya Produksi Pada Seksi Pulp Making -9 Pt. Indah Kiat
Pulp And Paper Perawang’, 1.1 (2013), 1–94.

10
perencanaan, dan pengendalian didasarkan pada isu-isu bisnis dari luar dan
tidak semata -mata berdasarkan informasi keuangan.

Sedangkan Manfaat ABM menurut Supriyono (1999;356) adalah :


a. Mengukur kinerja keuangan dan pengoperasian (nonkeuangan)organisas i
dan aktivitas-aktivitasnya.
b. Menentukan biaya-biaya dan profitabilitas yang benar untuk setiap tipe
produk dan jasa.
c. Mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas dan mengendalikannya.
d. Mengelompokkan aktivitas-aktivitas bernilai tambah dan tidak
bernilaitambah.
e. Mengefisienkan aktivitas bernilai tambah dan mengeliminasi aktivitas-
aktivitas tidak bernilai tambah.
f. Menjamin bahwa pembuatan keputusan, perencanaan dan pengendalia n
didasarkan pada isu-isu bisnis yang keluar dan tidak semata berdasar
informasi keuangan.
g. Menilai penciptaan rangkaian nilai tambah (value-added chain) untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. 7

Keunggulan utama Activity Based Management menurut Blocher


(2000:132) meliputi:
1. Activity Based Management mengukur efektivitas proses dan aktivita s
bisnis kunci dan mengidentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut
bisa diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai bagi
pelanggan.
2. Activity Based Management memperbaiki fokus manajemen dengan cara
mengalokasikan sumber daya untuk menambah nilai aktivitas kunci,
pelanggan kunci, produk kunci, dan metode untuk mempertahank a n
keunggulan kompetitif perusahaan.

7 Nani Rusnaeni and others, ‘Akuntansi Manajement’, ed. by M.M Drs. Waluyo Jati

(Unpam Press, 2019), pp. 1–98.

11
G. Dimensi Activity Based Management
Activity Based Management menekankan pada biaya berdasarkan
Activity Based Costing (ABC) dan analisis nilai proses. Menurut Hansen dan
Mowen, Activity Based Management memiliki dua dimensi, yaitu:8

1. Dimensi Biaya
Dimensi biaya adalah dimensi ABM yang memberikan informas i
biaya mengenai sumber, aktivitas, produk, dan pelanggan. Dimensi biaya
ini bertujuan untuk memperbaiki keakuratan pembebanan biaya. Sumber
biaya ditelusuri pada aktivitas dan kemudian biaya dibebankan pada produk
dan pelanggan.

Dimensi biaya atau dimensi Activity Based Costing (ABC),


didasarkan pada ABC generasi kedua yang merupakan perkembangan lebih
lanjut dari ABC generasi pertama. ABC generasi pertama adalah sistem
penentuan biaya produk yang terdiri atas dua tahap, yaitu melacak biaya
pada berbagai aktivitas dan membebankan biaya pada produk.

ABC semula diakui sebagai metode untuk menyempurnaka n


ketelitian biaya produk, namun ABC generasi kedua merupakan sistem
pengukuran kinerja yang bersifat komprehensif yang digunakan sebagai
sumber informasi utama Activity Based Management (ABM). ABC generasi
kedua adalah metodologi untuk mengukur dan menyediakan informas i
mengenai biaya sumber-sumber, aktivitas-aktivitas, dan pembebanan biaya
pada objek-objek biaya. Asumsi yang mendasari adalah objek-objek biaya
menciptakan perlunya aktivitas-aktivitas dan aktivitas-aktivita s
menciptakan perlunya sumber-sumber. ABC juga merupakan sistem yang
bermanfaat untuk mengorganisasi dan mengkomunikasikan informasi.

2. Dimensi Proses

8 Hansen Don R, Mowen Maryanne M, Management Accounting, Seventh Edition, (Jakarta:

Salemba Empat, 2006), h. 487

12
Dimensi proses atau analisis nilai proses adalah dimensi ABM yang
memberikan informasi tentang aktivitas apa yang dikerjakan, mengapa
dikerjakan, dan seberapa baik dikerjakannya. Tujuan dimensi proses adalah
pengurangan biaya. Dimensi inilah yang memberikan kemampuan untuk
mengukur perbaikan berkelanjutan.

Dimensi proses adalah dimensi model ABM yang berisi informas i


kinerja mengenai pekerjaan yang dilaksanakan dalam organisasi, sehingga
mencakup analisis penyebab biaya, analisis aktivitas-aktivitas, dan evaluas i
kinerja dengan menggunakan informasi dari ABC. Dimensi proses
menyediakan informasi mengenai pekerjaan yang dilakukan dalam suatu
aktivitas dan hubungan antara pekerjaan tersebut dengan aktivitas lainnya.
Proses adalah serangkaian aktivitas yang terkait untuk melaksanakan tujuan
tertentu.

H. Aktivitas
Menurut Blocher, aktivitas adalah perbuatan, tindakan atau pekerjaan
spesifik yang dilakukan dalam suatu organisasi. 9 Menurut Supriyono, aktivitas
adalah kombinasi manusia, teknologi, bahan mentah, metode dan lingkunga n
yang memproduksi produk atau jasa tertentu. 10 Aktivitas itu menunjukkan apa
yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi, yaitu cara perusahaan
atau organisasi menggunakan waktu untuk melaksanakan proses untuk
menghasilkan keluaran atau output dari proses dan mencapai tujuan organisas i
atau perusahaan. Salah satu unsur organisasi adalah manusia, perubahan
organisasi mengakibatkan perubahan mengenai apa yang dikerjakan manusia,
sehingga mengubah aktivitas.
Berkaitan dengan hal ini, dapat dikatakan pula bahwa aktivitas
merupakan suatu proses yang mengkonsumsi sumber daya untuk menghasilka n

9Edward J. Blocher, Manajemen Biaya, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), h. 221


10 R.A. Supriyono, Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta
Pembuatan Keputusan, Edisi Kedua, Buku Kedua, BPFE, (Yogyakarta, 2000), h. 77

13
output. Pada intinya, fungsi dari aktivitas adalah untuk mengubah sumber daya
(material, tenaga kerja, teknologi) menjadi output (barang atau jasa).
Aktivitas dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu aktivitas bernila i
tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah. Kedua aktivitas ini biasanya terjadi
pada perusahaan manufaktur ataupun perusahaan jasa.
1. Aktivitas Bernilai Tambah
Aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang
diharuskan untuk melaksanakan bisnis atau menciptakan nilai yang dapat
memuaskan bagi para konsumennya. Menurut Hansen dan Mowen,
aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk
dipertahankan dalam bisnis. Aktivitas ini harus terus dipertahankan oleh
perusahaan, karena aktivitas inilah yang menjadikan suatu produk atau jasa
lebih kompetitif di pasar. Jika aktivitas bernilai tambah dieliminasi, maka
akan mengurangi nilai yang akan didapat oleh konsumen, sehingga
konsumen tidak lagi membeli atau mengkonsumsi produk atau jasa
perusahaan tersebut. Dengan kata lain, perusahaan tersebut akan mengala mi
kekalahan persaingan di dalam pasar. Aktivitas bernilai tambah
menimbulkan biaya aktivitas bernilai tambah, yaitu biaya yang digunakan
untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas bernilai tambah.
Aktivitas dapat dikelompokkan ke dalam aktivitas bernilai tambah
apabila secara bersamaan memenuhi ketiga kondisi berikut ini:11
a. Aktivitas yang menghasilkan perubahan
b. Perubahan tersebut tidak dapat dicapai oleh aktivitas yang sebelumnya
c. Aktivitas tersebut memungkinkan aktivitas lain untuk dilakukan
2. Aktivitas Tidak Bernilai Tambah
Menurut Supriyono, aktivitas tidak bernilai tambah adalah
aktivitas-aktivitas yang tidak perlu atau aktivitas-aktivitas yang perlu
namun tidak efisien dan dapat disempurnakan. Sedangkan menurut Hansen
dan Mowen, aktivitas tidak bernilai tambah adalah semua aktivitas selain

11 Hansen Don R, Mowen Maryanne M, Management Accounting, Seventh Edition,

(Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 489

14
aktivitas yang sangat penting untuk dipertahankan dalam bisnis, sehingga
dianggap sebagai aktivitas yang tidak diperlukan.
Berdasarkan beberapa definisi aktivitas tidak bernilai tambah
tersebut, tentunya perusahaan akan berusaha untuk mengeliminasi aktivitas
tidak bernilai tambah, karena hanya menambah biaya yang tidak berguna
dan menghalangi kinerja perusahaan. Suatu aktivitas dikelompokkan ke
dalam aktivitas tidak bernilai tambah apabila aktivitas tersebut tidak dapat
memenuhi salah satu dari ketiga kriteria aktivitas bernilai tambah yang telah
disebutkan sebelumnya.
Perusahaan mengelompokkan aktivitas ke dalam aktivitas bernila i
tambah dan ke dalam aktivitas tidak bernilai tambah, dengan tujuan untuk
dapat meminimumkan biaya yang terjadi akibat aktivitas tidak bernila i
tambah, dengan cara mengeliminasi aktivitas tersebut. Aktivitas tidak
bernilai tambah yang tidak dieliminasi akan menyebabkan meningkatnya
biaya produksi perusahaan. Aktivitas tidak bernilai tambah menimbulka n
biaya aktivitas tidak bernilai tambah, yaitu biaya yang timbul karena adanya
aktivitas yang tidak bernilai tambah.
I. Pengelompokkan Activity Based Management
Cooper & Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ini ke dalam dua
kategori, yaitu sebagai berikut:

1. ABM Operasional
Berusaha untuk meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat
penggunaan asset serta menurunkan biaya, fokusnya adalah melakukan
sesuatu dengan benar dan melakukan aktivitas dengan lebih efisien.

2. ABM Strategis
Berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan
profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat ini atau efisiensi aktivitas yang
telah ditingkatkan. ABM strategis berfokus pada pemilihan aktivitas yang
tepat untuk operasi perusahaan. ABM bertujuan untuk mengelola dan
mengendalikan kinerja usaha dengan menggunakan informasi berdasarkan

15
aktivitas sebagai sumber dalam mendukung proses pengambilan keputusan
manajemen.

16
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Manajemen Biaya (Cost Management System) adalah sebagai
suatu kerangka kerja atau kegiatan perusahaan dengan memperhatikan biaya
operasional untuk kelangsungan perusahaan agar dapat bertahan di tengah
persaingan.

Manajemen biaya adalah proses menemukan dan melaksanakan suatu


proyek atau pekerjaan dengan cara yang benar. Hal ini mencakup perencanaan,
estimasi, anggaran, pembiayaan pendanaan, pengelolaan, pengendalian, dan
perbandingan antar biaya, sehingga pekerjaan dapat selesai dalam waktu
maupun anggaran yang ditetapkan.

Tujuan dari sistem manajemen biaya yaitu: mengidentifikasi biaya


aktivitas, menentukan efisiensi, efektivitas, ekonomi aktivitas-aktivita s,
menyempurnakan kinerja masa depan, mencapai ketiga tujuan tersebut
bersama-sama dalam lingkungan perubahan teknologi.

Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsunga n


hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus memperoleh manfaat yang lebih besar
daripada pengorbanannya, karena setiap aktivitas adalah biaya.

B. Saran
Dengan kerendahan hati, menulis merasakan tulisan makalah ini sangat
sederhana dan jauh dari sempurna. Saran dan kritik yang konstruktif sangat
diperlukan demi kesempurnaan tulisan ini. Demikian pula perlu
penyempurnaan pada penulisan makalah ini menjadi lebih lengkap dan lebih
bermanfaat bagi pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J. 2007. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat.


Hansen Don R, Mowen Maryanne M. 2006. Management Accounting, Seventh
Edition. Jakarta: Salemba Empat.
Hurriyaturrohman, S.E.M.M., S.E.M.S. Widaryanti, S.E.M.M. Dwi Epty Hidayaty,
M.M.M.H.M.A.P.M.I.K. Ade Onny Siagian, S.E.M.S. Yuli Ardiany,
S.E.M.A. Dr. Rina Yuniarti, and others, Manajemen Biaya (Konsep Dan
Implementasi) (Media Sains Indonesia, 2022)
Jusmani, Oktariansyah, ‘Activity Based Management Sebagai Instrumen Bagi
Manajemen Dalam Efisiensi Biaya’, Media Wahana Ekonomika, 18.3 (2021),
377–86
Muhamad Nur Rizqi, S.E.M.M.S.I., S.E.M.M. Hurriyaturrohman, S.E.M.M.
Suradi, S.E.S.I.P.M.S.A.C.A.C.P.A. Dr. Syamsuri Rahim, M.M.M.A. Dra.
Yustina Triyani, S.E.M.A.A. Arisanjaya Doloan, and others, Akuntansi
Manajemen (Pendekatan Konseptual), ed. by Hartini (Bandung: Media Sains
Indonesia, 2022)
Purnamasari, Riza, and Jurusan Manajemen Keuangan, ‘Analisis Activity Based
Manajemendalam Peningkatan Efisiensi Biaya Produksi Pada Seksi Pulp
Making-9 Pt. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang’, 1.1 (2013), 1–94
Supriyono, R.A. 2000. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta
Pembuatan Keputusan. Edisi Kedua, Buku Kedua, BPFE. Yogyakarta.
Rusnaeni, Nani, Achmad Agus, Yasin Fadli, and Agus Supriatna, ‘Akuntans i
Manajement’, ed. by M.M Drs. Waluyo Jati (Unpam Press, 2019), pp. 1–98
Warga Dalam, Winanda Wahana, and Indah Novriyanti, ‘Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penghindaran Pajak’, Journal of Applied Accounting and
Taxation, 5.1 (2020), 41–43

Anda mungkin juga menyukai