KELOMPOK4:
FIRMAWINDA ( 3418058 )
Dosen Pengampu:
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah.SWT yang telah memberikan rahmat,nikmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Anggaran
Perusahaan ini,tidak lupa juga shalawat serta salam kami ucapkan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju alam yang
terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing mata kuliah Akuntansi Manajemen serta teman-teman yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Adapun makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas yang telah diberikan dosen
pembimbing mata kuliah kepada kami agar lebih mengetahui tentang apa itu Anggaran
Perusahaan.
Untuk kesempurnaan makalah ini kritik dan saran dari teman-teman mahasiswa dan
pembaca sangat kami butuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
a. Analisis Biaya-Volume-Laba....................................................................4
d. Analisis Sensitivitas................................................................................10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan diatas maka didapat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian perencanaan laba?
2. Bagaimana analisa biaya-volume-laba?
3. Bagaimana analisis Break Event point?
4. Apa keuntungan penggunaan analisis break event poin?
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan laba merupakan rencana kerja yang telah diperhitungkan dengan cermat
dengan mengemukakan segi-segi keuangan dalam bentuk perkiraan ,neraca dan ramalan
keuangan serta modal kerja untuk jangka panjang dan jangka pendek. 2 Defenisi lain adalah
sebagai berikut:” Perencanaan laba adalah sebagai proses pengembangan rencana-rencana
terperinci untuk suatu jangka waktu tertentu yang dekat dimasa yang akan datang,serta
mengintegrasikan renacana-rencana ini menjadi suatu kesatuan yang komprehensif “.
1
Heckert, J.B., Controllership,Edisi ketiga ,Terjemahan Dra. Tjintjin Fenix Tjandera Ak.,Penerbit Erlangga
Jakarta ,1984,hal.197.
2
Matz,Adolph dan Milton F.Usry,Cost Accounting Planning and Control,edisi ketujuh,editor terjemahan oleh
Gunawan Hutauruk MBA,Erlangga Jakarta 1983,jilid 2,hal.1
2
Suatu tujuan dasar diadakannya perencanaan laba ,termasuk prosedur anggaran adalah
untuk mencari jalan yang paling menguntungkan ,melalui mana usaha-usaha perusahaan
dapat diarahkan dalam memenuhitujuan pelayanan sebagai tujuan utamanya,tujuan lain
adalah untuk membantu pemimpin dalam membawa perusahaan sedekat mungkin dengan
arah atau jalan yang telah digariskan.
Perencanaan :
Koordinasi :
3
Pengendalian:
a) Analisis Biaya-Volume-Laba
4
Total Penghasilan = Total Biaya Tetap + Total Biaya
Variabel + Laba
Px = a + bx + c
Keterangan :
p : Harga jual per unit produk
x : Unit produk yang dijual/yang diproduksi
a : Biaya tetap total
b : Biaya variabel setiap unit produk
c : Laba
5
menilai lebih dahulu usulan belanja barang modal yang dapat mengubah struktur
biaya perusahaan.
h. Menganalisis margin pengaman. Berperan sebagai cadangan margin
pengaman dan cara untuk mempengaruhi perubahan. Analisis biaya,
volume, laba banyak membantu kinerja manajemen perusahaan. Karena
analisis biaya, volume, laba memberikan informasi yang dibutuhkan
manajemen perusahaan untuk mengambil keputusan yang berguna bagi
perusahaan.
6
a) Pendekatan Persamaan Pendekatan Persamaan.
Memanfaatkan data-data dari laporan laba rugi yang disusun dengan
format kontribusi. Penggunaan presentasi dalam persamaan tersebut dapat
digunakan untuk menetukan titik impas berdasarkan nilai penjualan dan bukan
dalam unit. Persamaannya adalah sebagai berikut.
Laba = Penjualan − (Biaya Variabel + Biaya Tetap)
Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba
atau
Impas unit = Biaya Tetap
CM per Unit
Konsep Marjin Kontribusi dan Rasio Marjin Kontribusi adalah sebagai berikut:
1) Marjin Kontribusi (CM)
Margin kontribusi adalah perbedaan harga jual per unit dan biaya variabel per
unit atau juga disebut total contribution margin yang merupakan perbedaan antara jumlah
penjualan dan jumlah biaya variabel. Margin contribution merupakan jumlah yang tersisa
7
untuk menutup biaya tetap dan memberikan laba. Berikut ini contoh format Laporan
Laba/Rugi Kontribusi PT. X. PT. X Laporan Laba Rugi Kontribusi Tahun 2005
Tabel 1. Format Laporan Laba Rugi Kontribusi
Uraian Jumlah (Rp) Per unit (Rp) Penjualan 60.000 kg 300.000.000 5.000 Biaya
variable Dari laporan laba rugi tersebut tampak bahwa margin kontribusi sebesar Rp.
60.000.000,00 merupakan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya tetap agar memperoleh
laba bersih.
2) Rasio Marjin Kontribusi (RCM)
Rasio marjin kontribusi adalah perbandingan antara marjin kontribusi (total
penghasilan dikurangi biaya variabel) dengan total penghasilan/penjualan. Rumus rasio
margin kontribusi adalah sebagai berikut:
Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi
Penjualan
Sebagai contoh berdasarkan perhitungan diatas maka rasio margin kontribusinya adalah:
RCM = Margin Kontribusi
Penjualan
= 40.000.000 = 20%
200.000.000
8
yang kecil maka perusahaan bisa mengambil kebijakan dengan mengurangi biaya dan beban
usahanya.3
Contoh:
Paket titik impas = biaya tetap total/ marjin kontribusi per paket
= Rp57.400/Rp700 = 82 paket
Berdasar titik impas sebesar 82 paket ini, maka titik impas akan terjadi pada
penjualan produk A sebanyak 246 paket (3 x 82) dan produk B sebanyak 164
paket (2 x 82).
3
journal.uny.ac.id, diakses: Rabu, 04 November, pukul : 10.00
9
Keterangan Produk A Produk B Total
Penjualan:
Rp123.000
246 x Rp500
164 x Rp800 Rp131.200 Rp254.200
Biaya variabel:
(98.400)
246 x Rp400
164 x Rp600 (98.400) (196.800)
Marjin kontribusi 24.600 32.800 57.400
Biaya tetap langsung (24.000) (16.000) 40.000
Marjin segmen 600 16.800 17.400
Biaya tetap tidak langsung 17.400
Laba/Rugi 0
d) Analisis Sensitivitas
Semua pembahasan di atas menganggap bahwa semua variabel (harga,
biaya tetap, biaya variabel) bersifat konstan. Dalam perencanaan, perlu
diperhitungkan kemungkinan berubahnya salah satu variabel yang akan
mempengaruhi besar kecilnya target laba. Analisis sensitivitas merupakan
sebuah teknik “bagaimana jika” untuk mengetahui dampak dari perubahan
asumsi-asumsi yang mendasari variabel independen terhadap variabel
dependennya. Analisis ini cukup mudah dilakukan, yaitu dengan memasukkan
data mengenai harga, biaya varieabel, biaya tetap, dan bauran penjualan serta
dengan menggunakan rumus untuk menghitung titik impas dan target laba yang
diharapkan. Data kemudian dapat diubah-ubah untuk mengetahui dampak
perubahan terhadap laba yang ditargetkan. Penggunaan spreadsheet computer
akan mempermudah perhitungan yang harus dilakukan.
Manajemen dapat memilih strategi yang dianggap paling tepat, sesuai dengan
kondisi persaingan, prediksi tentang pnerimaan/penolakan konsumen terhadap
penurunan/kenaikan harga jual, kenaikan/penurunan biaya tetap dan biaya variable
yang dimungkinkan serta kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Dua konsep yang
dapat digunakan oleh manajemen dalam mengukur risiko yang dihadapinya adalah
10
marjin pengaman (margin of safety) dan pengungkit operasi (operating leverage).
11
b. Biaya Variabel
Menurut Carter dan Usry (2006:59) “Biaya variabel adalah sebagai biaya yang secara total
meningkat secara proporsional 22 terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara
proposional terhadap penurunan dalam aktivitas”.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan laba merupakan rencana kerja yang telah diperhitungkan dengan cermat
dengan mengemukakan segi-segi keuangan dalam bentuk perkiraan ,neraca dan ramalan
keuangan serta modal kerja untuk jangka panjang dan jangka pendek.
Perencanaan laba (profit planning) dapat dipandang serupa dengan istilah penganggaran
(budgeting),dimana keduanya merupakan rencana yang dinyatakan dengan nilai uang dan
ditujukan langsung pada sasaran organisasi serta berlaku sebagai pedoman untuk mencapai
sasaran tersebut. Dalam mencapai sasaran ,perencanaan laba harus didukung terutama oleh
pelaksananya ,dan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik maka para manajer atau pemimpin
harus diarahkan untuk membentuk sasaran pribadinya sejalan dengan sasaran organisasi.
B. Saran
Penulis menyadari, dalam penulisan karya tilis ini banyak kekurangan, kesalahan dan
kekhilafan sehingga karya tulis ini jauh darikesempurnaan. Penulis selalu mengharapkan kritik
dan saran yang membagun demi perbaikan dimasa yang akan datang, serta karya tulis ini dapat
memberi manfaat bagi pembaca sekalian.
13
DAFTAR KEPUSTAKAAN
B.Heckert,J. 1984.Controllership.Jakarta:Erlangga.
14