si
MINI RISET
Disusun Oleh :
1. Khairunnisa (7162142004)
2. Indah Fitri Anita (7162142003)
3. Astari Septiani (7163142004)
FAKULTAS EKONOMI
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
ridho serta berkat dan rahmatNya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan dengan tepat waktu.
Mini Riset ini disusun atas dasar pemikiran dan pembahasan mendalam. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan semoga Mini Riset ini dapat memberikan manfaat
untuk pembaca sebagai tambahan akan wawasan baru.
Pembuatan makalah Mini Riset ini bertujuan untuk memenuhi tugas individu
mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan. Dalam penyelesaian Mini Riset ini saya
banyak mendapatkan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak khusunya Bapak
Dosen Pengampu yaitu Bapak Dr. M. Nasir, M.si dan Ibu Tuti Sriwedari, M.Si,
Ak.CA serta rekan-rekan mahasiswa lainnya, sehingga kendala dan hambatan dalam
penyusunan Mini Riset ini dapat diatasi.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki
dan menyempurnakan makalah ini serta pembuatan tugas Mini Riset selanjutnya.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan/pengetahuan bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................................1
1.3 Manfaat................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................8
3.2 Saran....................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Manado merupakan salah satu kota pariwisata yang banyak diminati oleh
sejumlah orang baik dalam negeri maupun luar negeri. Karena itu banyak jasa-jasa
yang menawarkan berbagai macam fasilitas untuk berwisata salah satunya adalah
hotel. Jumlah hotel di Manado dapat dibilang cukup banyak mulai dari hotel kecil
sampai hotel yang besar dan Hotel Sedona merupakan salah satu dari hotel-hotel
tersebut. Akibat dari banyaknya hotel-hotel di Manado membuat pihak manajemen
dari masing-masing hotel dituntut harus melakukan tugasnya dengan baik untuk
mengatasi sejumlah persaingan-persaingan yang ada. Karena dapat dibilang sukses
tidaknya suatu perusahaan termasuk Hotel ditentukan oleh kinerja para manajer yang
ada. Dan sebagai ukuran berhasil atau tidaknya manajer tersebut dapat dinilai dari
laba yang dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri dalam jangka waktu atau dalam
periode tertentu.
1
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah Mini Riset adalah untuk menganalisis kembali
jurnal Analisis Biaya, Volume, Laba Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba Pada
Hotel Sedona Manado dan memberikan Ide lain untuk pengembangan penelitian
selanjutnya.
1.3 Manfaat
1. Memenuhi tugas Mini Riset mata kuliah manajemen akuntansi.
2. Menambah wawasan mengenai materi analisis biaya volume laba.
3.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2009:119) analisis Break Even Point adalah
suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik, dalam unit atau rupiah,
yang menunjukkan biaya sama dengan pendapatan. Titik tersebut dinamakan titik
BEP. Sedangkan menurut Yamit (1998:62) BEP dapat diartikan suatu keadaan
dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC). Sedangkan
menurut Prawirosentono (2001:111) analisis Break Even Point Analysis (BEP)
merupakan titik produksi, dimana hasil penjualan sama persis dengan total biaya
produksi.
Asumsi-asumsi dalam BEP
a. Biaya dalam perusahaan dapat dibagi dalam biaya variable dan biaya tetap.
b. Harga jual produk perunit tidak berubah selama periode analisis.
c. Perusahaan hanya memproduksi satu macam peroduk. Apabila diproduksi
lebih dari satu macam produk , perimbangan penghasilan penjualan antara
masing-masing produk (produk mix) nya dilihat dari satuan unit sebelum dan
sesudah BEP adalah tetap konstan.
Adapun analisis break even point (BEP) dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan matematis (matchematic appreach) dan pendekatan
(graphical appreach) Prawirosentono (2001:112). Dengan menggunakan pendekatan
matematis atau pendapatan sama dengan biaya, maka menurut Herjanto (2008:153)
rumus BEP dapat diperoleh sebagai berikut:
TR=TC
BEP (Q) =
3
=
Menurut Carter dan Usry (2002) perencanaan laba (profit planning) adalah
pengembangan dari suatu rencana operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan
perusahaan. Laba adalah penting dalam perencanaan karena tujuan utama dari suatu
perencanaan adalah laba yang memuaskan. Perencanaan laba yang baik adalah sulit
karena ada kekuatan-kekuatan eksternal mempengaruhi bisnis seperti perubahan
teknologi, tindakan pesaing, ekonomi, demografi, selera serta pilihan pelanggan,
perilaku sosial, faktor-faktor politik.
4
2. Perencanaan laba dapat memfokuskan perhatian manajemen pada cita-cita
(seperti tingkat produksi yang tinggi atau tingkat penjualan kredit yang tinggi)
yang tidak selalu sesuai dengan tujuan keseluruhan dari organisasi.
3. Perencanaan laba harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan
kerja sama dari semua anggota manajemen.
4. Penggunaan anggaran secara berlebihan sebagai alat evaluasi dapat
menyebabkan perilaku disfungsional.
5. Perencanaan laba tidak menghilangkan atau menggantikan peranan
administrasi. Rencana laba didesain untuk menyediakan informasi yang
terinci yang memungkinkan eksekutif mengarahkan perusahaan ke tujuan
organisasi.
6. Penyusunan perencanaan laba memakan waktu.
5
Margin of safety = total penjualan yang dianggarkan – penjualan titik impas, atau
Maargin of Sfety Ratio : Margin of Safety x 100%
Total Penjualan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
6
teori yang berkembang yang ada hubungannya denga materi pengamatan, sehinggga
dapat dipercaya kebenarannya.
7
BAB IV
PEMBAHASAN
8
Apabila ditinjau dari sudut biaya, pengambilan keputusan untuk menutup usaha
dilakukan dengan mempertimbangkan pendapatan penjualan dengan biaya tunai
(cash cost atau of pocket costs atau biaya keluar dari saku). Biaya tunai adalah biaya-
biaya yang memerlukan pembayaran segera dengan uang kas. Biaya variabel
biasanya merupakan biaya tunai tetapi biaya tetap mungkin juga termasuk sebagai
biaya tunai seperti: gaji pengawas pabrik dan biaya pemeliharaan. Dalam
pengambilan keputusan untuk menutup harus diadakan pembedaan antara biaya
keluar dari saku (out-of pocket cost) dengan biaya terbenam (atau sunk cost, yaitu
pengeluaran yang dilakukan pada masa yang lalu, yang manfaatnya masih dinikmati
sampai sekarang). Contoh biaya terbenam adalah biaya depresiasi, amortisasi, dan
deplesi). Suatu usaha harus dihentikan apabila pendapatan yang diperoleh tidak dapat
menutup biaya tunainya. Untuk mengetahui pada tingkat penjualan berapa usaha
harus dihentikan dapat dilakukan dengan mencari titik perpotongan antara garis
pendapatan penjualan dengan garis biaya tunai dalam grafik impas.
9
operating leverage yang tersedia dan semakin besar kepekaan penghasilan netto
terhadap perubahan penjualan.
Apabila perusahaan mempunyai operating leverage yang tinggi (yaitu biaya tetap
yang besar dan biaya variabel per satuan yang kecil), maka kenaikan penjualan yang
hanya sedikit saja dapat mengakibatkan kenaikan persentase laba yang tinggi. Degree
of operating leverage merupakan ukuran, pada tingkat penjualan tertentu, berapa
persen perubahan volume penjualan akan mempengaruhi keuntungan.
Margin Kontribusi
10
yang dijual maka akan memperbesar marjin kontribusi yang sekaligus akan
memperbesar laba. Komposisi produk yang dijual, Perubahan komposisi produk yang
dijual mengakibatkan berubahnnya marjin kontribusi secara total. Perubahan
komposisi dari produk-produk yang mempunyai marjin kontribusi rendah
menyebabkan keuntungan total menurun, meskipun dari penjualan total meningkat.
Sebaliknya perubahan komposisi dari produkproduk yang menghasilkan marjin
kontribusi tinggi akan meningkatkan keuntungan, walaupun penjualan total
berkurang.
11
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
12