Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EARNINGS MANAGEMENT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Akuntansi Topik Khusus
Dibawah Pembimbing :NR.Ayke Nuralita,S.E.,Ak.,M.Ak.,C.A.

Disusun Oleh :

1.Dita Selyn (41152025180128)

2.Kosid Saepudin (41152020160217)

3.Resti Gustia Ninditha (41152020160081)

4.Ririn Maryati (41152020160064)

Kelas : Akuntansi-C

Universitas Langlangbuana
Jalan Karapitan No.116, Cikawao, Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40261
Tlp : (022) 4218084

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.Penulisan makalah yang berjudul “Earnings Management”,
yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Akuntansi Topik
Khusus.Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu
dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan
dorongan serta bimbingan dari ibu dosen mata kuliah Akuntansi Topik Khusus, ibu Ayke
Nuralita dan berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di
masa yang akan datang.

Wassalamualaikum wr.wb

Bandung,13 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4

2.1 Konsep Laba Akuntansi ............................................................................................. 4


2.2 Konsep Manajemen Laba ........................................................................................... 4
2.3 Faktor-faktor munculnya Manajemen Laba ............................................................... 3
2.4 Motivasi Manajemen Laba ......................................................................................... 6
2.5 Pola Manajemen Laba ................................................................................................ 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 12


3.2 Saran……………… .. ……………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan
adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan.
Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk
menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pentingnya laporan
keuangan juga diungkapkan bahwa laporan keuangan merupakan sarana untuk
mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan oleh manajer atas sumber daya pemilik. Salah
satu parameter penting dalam laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja
manajemen adalah laba.
Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik
perusahaan. Disamping itu laporan keuangan juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan
lain yaitu sebagai laporan kepada pihak diluar perusahaan. Kinerja manajemen perusahaan
tersebut tercermin pada laba yang terkandung dalam laporan laba rugi. Oleh karena itu proses
penyusunan laporan keuangan dipengaruhi oleh faktor faktor tertentu yang dapat menentukan
kualitas laporan keuangan. Manajemen perusahaan dapat memberikan kebijakan dalam
penyusunan laporan keuangan tersebut untuk mencapai tujuan tertentu. Scott (2000:296)
didalam bukunya yang berjudul “Financial Accounting Theory” mengatakan bahwa pilihan
kebijakan akuntansi yang dilakukan manajer untuk tujuan spesifik itulah disebut dengan
manajemen laba.
Manajemen laba, akhir-akhir ini merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi di
sejumlah perusahaan. Praktik yang dilakukan untuk mempengaruhi angka laba dapat terjadi
secara legal maupun tidak legal. Praktik legal dalam manajemen laba berarti usaha untuk
mempengaruhi angka laba tidak bertentangan dengan aturan pelaporan keuangan dalam
PABU, khususnya dalam Standar Akuntansi, yaitu dengan cara memanfaatkan peluang untuk
membuat estimasi akuntansi, melakukan perubahan metode akuntansi, dan menggeser periode
pendapatan atau biaya.

1
Adapun manajemen laba yang dilakukan secara illegal (disebut juga dengan financial
fraud), dilakukan dengan cara-cara yang tidak diperbolehkan oleh PABU, yaitu dengan cara
melaporkan transaksi-transaksi pendapatan atau biaya secara fiktif dengan cara menambah
(mark up) atau mengurangi (mark down) nilai transaksi, atau mungkin dengan tidak
melaporkan sejumlah transaksi, sehingga akan menghasilkan laba pada nilai/tingkat tertentu
yang dikehendaki.
Penurunan kualitas laporan keuangan merupakan dampak utama yang diakibatkan dari
adanya manajemen laba, di samping dampak-dampak lainnya. Setiawati dan Na’im (2000)
menyatakan bahwa manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi
kredibilitas laporan keuangan. Manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan
dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa
tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa. Begitu juga menurut Widarto (2004:33) yang
menyatakan bahwa dalam pandangan orang awam, manajemen laba dianggap tidak etis,
bahkan merupakan bentuk dari manipulasi informasi sehingga menyesatkan.

1.1 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep laba dalam akuntansi?
2. Bagaimana konsep manajemen laba?
3. Apa faktor-faktor penyebab munculnya manajemen laba?
4. Apa motivasi manajer dalam melakukan manajemen laba?
5. Bagaimana terjadinya manajemen laba melalui manipulasi akuntansi?
6. Bagaimana pola yang dilakukan dalam praktik manajemen laba?
7. Bagaimana teknik yang digunakan dalam praktik manajemen laba?
8. Apa saja hal baik dan buruk yang disebabkan oleh manajemen laba?

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep laba dalam akuntansi
2. Untuk mengetahui konsep manajemen laba
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan munculnya manajemen laba
4. Untuk mengetahui motivasi manajer dalam melakukan manajemen laba
5. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya manajemen laba melalui manipulasi
akuntansi
6. Untuk mengetahui pola yang dilakukan dalam praktik manajemen laba

2
7. Untuk mengetahui teknik yang digunakan dalam praktik manajemen laba
8. Untuk mengetahui baik dan buruknya yang disebabkan oleh manajemen laba

1.3 Manfaat Penulisan


1.Sebagai Referensi bagi semua pihak yang ingin mengetahui penerapan problem solving
didunia perusahaan
2.Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis untuk menggali pengetahuan
mengenai Earnings Management.

1.4 Sistematika Penulisan


gambaran singkat tentang skripsi ini maka akan diuraikan secara singkat makalah ini yang
menerangkan topik pembahasan dalam bentuk sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan kegunaan penelitian serta sistematika
penulisan skripsi ini.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Laba Akuntansi


Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi adalah laba akuntansi yang
merupakan selisih antara pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai
kenaikan aktiva sangat tergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya. Jadi
dalam hal ini laba hanya merupakan angka artikulasi dan tidak dapat didefinisikan
tersendiri secara ekonomik seperti halnya aktiva dan atau hutang.
Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari
transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada
periode tersebut.
Untuk menghitung laba ini, masing-masing orang atau perusahaan dapat
menentukan rumus perhitungan labanya tersendiri. Laba merupakan informasi penting
dalam suatu laporan keuangan. Angka ini penting untuk :
a. Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang akan diterima
Negara.
b. Untuk menghitung deviden yang kan dibagikan kepada pemilik dan yang kan ditahan
dalam perusahaan.
c. Sebagai pedoman dalam menentukan kebijaksanaan investasi dan pengambilan
keputusan.
d. Menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di
masa yang akan datang.
e. Sebagai dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.
f. Untuk menilai prestasi atau kinerja perusahaan/segmen perusahaan divisi.

B. Konsep Manajemen Laba


Manajemen laba adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen yang
menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung
jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikkan atau penurunan
profitabilitas perusahaan untuk jangka panjang. Dengan demikian, manajemen laba dapat
diartikan sebagai suatu tindakan manajemen dalam mempengaruhi laba yang dilaporkan
dan memberikan manfaat ekonomi yang keliru kepada perusahaan, sehingga dalam jangka
panjang hal tersebut akan sangat menggangu bahkan membahayakan perusahaan.

4
Definisi manajemen laba menjadi dua, yaitu:
a. Definisi sempit. manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan
metode akuntansi. Earnings management dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai
perilaku manajemen untuk “bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam
menentukan besarnya earnings.
b. Definisi luas. manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan
(mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggung
jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomi jangka
panjang unit tersebut.
Manajemen laba sebagai suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses
pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja memperoleh beberapa keuntungan pribadi.
Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan judgment dalam pelaporan keuangan
dan penyusunan transaksi untuk merubah laporan keuangan, sehingga menyesatkan
stakeholder tentang kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil yang
berhubungan dengan kontrak yang tergantung pada angka akuntansi yang dilaporkan.
Manajemen laba merupakan pemilihan kebijakan akuntansi untuk mencapai tujuan khusus.
Tujuan manajemen laba adalah memanipulasi besaran laba yang dilaporkan kepada
para pemegang saham dan mempengaruhi hasil perjanjian yang bergantung pada angka-
angka akuntansi yang dilaporkan. Fischer dan Rosenzweig (1995) memandang earnings
management sebagai serangkaian langkah yang dilakukan manajer untuk meningkatkan
atau menurunkan jumlah laba yang dilaporkan dalam tahun berjalan yang merupakan
tanggung jawabnya tanpa menyebabkan penurunan atau peningkatan keuntungan yang
dicapai suatu badan usaha dalam jangka panjang.
Ada tiga sasaran yang dapat dicapai oleh manajer dalam melakukan manajemen
laba meliputi: minimalisasi biaya politik (political cost minimization), maksimalisasi
kesejahteraan manager (manager wealth maximization), dan minimalisasi kas pendanaan
(minimization of financing cost).

C. Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Manajemen Laba:

Ada tiga faktor yang bisa dikaitkan dengan munculnya praktek manajemen
laba yaitu:

5
1. Manajemen Akrual (accruals management). Faktor ini biasanya berkaitan dengan
segala aktivitas yang dapat mempengaruhi aliran kas dan juga keuntungan yang
secara pribadi merupakan wewenang dari para manajer (managers discretion).
2. Penerapan Suatu Kebijaksanaan Akuntansi yang Wajib. Faktor ini berkaitan
dengan keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijaksanaan akuntansi yang
wajib diterapkan oleh perusahaan yaitu antara menerapkannya lebih awal dari
waktu yang ditetapkan atau menundanya sampai saat berlakunya kebijaksanaan
tersebut.
3. Perubahan Aktiva Secara Sukarela. Faktor ini biasanya berkaitan dengan upaya
manajer untuk mengganti atau merubah suatu metode akuntansi tertentu diantara
sekian banyak metode yang dapat dipilih yang tersedia dan diakui oleh badan
akuntansi yang ada (Generally Accepted Accounting Principles).

D. Motivasi Manajemen Laba


Sugiri (2005) menyatakan bahwa salah satu motivasi manajemen laba adalah
mengelabui kinerja ekonomi yang sebenarnya, dan itu dapat terjadi karena terdapat
ketidaksimetrian informasi antara manajemen dan para pemegang saham suatu badan
usaha. Motivasi manajemen laba lainnya adalah mempengaruhi penghasilan (telah diatur
dalam kontrak) yang bergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan dengan
asumsi bahwa manajemen memiliki kepentingan pribadi dan kompensasinya didasarkan
pada laba akuntansi.
Faktor-faktor yang memotivasi pihak manajemen untuk melakukan manajemen
laba adalah sebagai berikut:
a. Program Bonus (Bonus Plan).
Adanya asimetri informasi mengenai keuangan perusahaan menyebabkan pihak
manajemen dapat mengatur laba bersih untuk memaksimalkan bonus mereka. Pada
motivasi ini, diasumsikan bahwa manajer meningkatkan keuntungan yang dilaporkan
dalam upaya untuk memaksimalkan imbalan bonus yang akan diterima.
Manajer pada perusahaan yang menerapkan program bonus lebih cenderung
untuk menggunakan metode atau prosedur-prosedur akuntansi yang akan menaikkan
laba saat ini dengan memindahkan laba periode mendatang ke periode berjalan.
b. Kontrak Utang (Debt Covenant).
Semakin dekat suatu perusahaan ke waktub pelanggaran kontrak utang,
manajemen akan cenderung memilih metode akuntansi yang dapat ‘memindahkan’ laba

6
periode mendatang ke periode berjalan, yang bertujuan untuk mengurangi
kemungkinan perusahaan mengalami technical defauld (kegagalan dalam pelunasan
hutang).
c. Motivasi Politis (political motivation).
Perusahaan besar yang menguasai hajat hidup orang banyak akan cenderung
menurunkan labanya untuk mengurangi visibilitasnya, misalnya dengan menggunakan
praktik atau prosedur akuntansi, khususnya selama periode kemakmuran tinggi.
d. Motivasi Pajak (taxation motivation).
Salah satu insentif yang dapat memicu manajer untuk melakukan rekayasa laba
adalah keinginan untuk meminimalkan pajak atau total pajak yang harus dibayarkan
perusahaan. Hal ini karena laba sering dijadikan landasan untuk mengambil keputusan,
menyusun kontrak maupun penilaian kinerja suatu manajer.
e. Pergantian CEO (Chief Executive Officer).
Banyak motivasi yng timbul disekitar waktu penggantian CEO. Contohnya,
CEO yang mendekati masa pensiun (tugas akhirnya) akan melakukan strategi
memaksimalkan laba untuk meningkatkan bonusnya.
f. IPO (Initial Public Offering).
Perusahaan yang baru pertama kali menawarkan sahamnya dipasar modal
belum memiliki harga pasar, sehingga terdapat masalah bagaimana menetapkan nilai
saham yang ditawarkan. Oleh karena itu, informasi seperti laba bersih dapat digunakan
sebagai sinyal kepada calon investor tentang nilai perusahaan, sehingga manajemen
perusahaan yang akan go public cenderung melakukan manajemen laba untuk
memperoleh harga lebih tinggi atas sahamnya.

E. Terjadinya Manajemen Laba melalui Manipulasi Akuntansi


Manajemen laba yang dilakukan manajemen biasanya dilakukan melalui
manipulasi akuntansi. Manipulasi akuntansi merujuk pada pengubahan catatan akuntansi
secara sengaja dari yang seharusnya untuk memperoleh posisi atau kondisi keuangan
tertentu dengan tujuan akhir berupa perubahan sikap pemangku kepentingan sesuai dengan
yang diinginkan pihak manajemen. Manipulasi akuntansi tidak memiliki dampak terhadap
aliran kas atau factor ekonomik real lainnya.

7
a. Manipulasi yang melanggar PABU
Mencakup pelanggaran nyata terhadap PABU dalam konteks pendekatan
akuntansi berbasis aturan. Macam-macam pelanggaran ini antara lain: transaksi fiktif
dengan cara menambah (mark up) atau mengurangi (mark down) nilai transaksi, atau
mungkin dengan tidak melaporkan sejumlah transaksi, percepatan pengakuan
pendapatan dengan mengubah tanggal menjadi lebih awal, pengakuan biaya sebagai
asset, dll.

b. Manipulasi yang selaras dengan PABU


Memanipulasi laba dengan menggunakan fleksibilitas yang diperbolehkan
GAAP (Generally Accepted Accounting Principles). Manipulasi ini dikelompokkan
menjadi 3 kelompok yaitu:
1) Pemilihan metode
Cara ini meliputi pengubahan metode yang sebelumnya digunakan ke
metode lain yang lebih menguntungkan. Misalnya pengubahan metode alokasi
depresiasi dan aliran biaya pada sediaan. Hal ini dimungkinkan dengan adanya
berbagai alternatif yang tersedia di PABU. Namun demikian, cara ini tidak terlalu
efektif untuk memanipulasi laba. Pertama, pemilihan metoda harus diungkap dalam
catatan laporan keuangan sehingga tidak terlalu sulit bagi pihak‐pihak yang
berkepentingan untuk mendeteksi apa yang terjadi (i.e. manipulasi akuntansi bila
terjadi). Kedua, cara ini tidak dapat seringsering digunakan karena pengubahan
metode yang terlalu sering tentu akan menimbulkan kecurigaan.
2) Pengubahan unsur‐unsur estimasi
Managemen menggunakan metode ini untuk memanipulasi laba dengan
mengubah estimasi akuntansi. Ini dilakukan dengan mengubah unsur‐unsur
estimasi seperti pada umur ekonomis dan nilai sisa pada aset jangka panjang,

8
perkiraan piutang tak tertagih, asset impairments. Manipulasi laba semacam ini
sangat sulit dideteksi oleh investor secara umum.
3) Penstrukturan transaksi
Penstrukturan transaksi, secara akuntansi, dilakukan dengan menyesuaikan
unsur‐unsur transaksi. Contoh yang umum untuk cara ini adalah penstrukturan sewa
guna usaha (i.e. capital atau operating lease), investasi saham/ekuitas (i.e.
dikonsolidasi atau tidak dikonsolidasi).

F. Pola Manajemen Laba


Pola manajemen laba dapat dilakukan dengan cara:
a. Taking a Bath (Penurunan Laba Secara Besar-Besaran)
Hal ini terjadi selama periode pada saat terjadinya reorgenerasi, termasuk
adanya pergantian pimpinan baru. Jika manajer merasa harus melaporkan kerugian,
maka ia akan melaporkan dalam jumlah yang besar. Dengan tindakan ini manajer
berharap dapat meningkatkan laba yang akan datang dan kesalahan atas kerugian
perusahaan dapat dilimpahkan kepada manajer lama. Konsekuensinya, mereka akan
menghapus asset, menyediakan biaya yang diharapkan di masa mendatang, dan secara
umum akan meningkatkan probabilitas keuntungan yang dilaporkan di masa datang.
b. Income Minimization.
Pola ini mirip dengan taking a bath tetapi lebih halus. Cara ini dilakukan pada
saat profitabilitas perusahaan sangat tinggi, sehingga jika periode yang akan datang
diperkirakan laba turun drastis dapat diatasi dengan mengambil laba periode
sebelumnya.
c. Income Maximization.
Dilakukan pada saat laba menurun. Tindakan atas income maximization
bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang besar.
Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pelaggaran perjanjian hutang. Pola
ini dapat dilakukan dengan mengakui pendapatan terlebih dahulu, dan menunda
pengakuan beban.
d. Income Smoothing
Dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga
dapat mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan dan dapat meningkatkan kemampuan

9
investor untuk memprediksi aliran kas di masa yang akan datang. karena pada
umumnya investor lebih menyukai aliran laba yang relatif stabil.
Perataan laba dapat dihasilkan dari hal-lah berikut ini:
1) Natural income smoothing, yaitu proses pembentukan laba secara inheren
menghasilkan suatu stream earnings yang relatif merata, seperti yang terjadi pada
utilitas publik (Eckel, 1981).
2) Intentional income smoothing, yaitu yang disebabkan oleh tindakan manajemen.
yang dapat digolongkan ke dalam dua hal di bawah ini.
3) Real income smoothing (RIS), yang merupakan respons manajer terhadap
perubahan kondisi perekonomian. Hasil investigasinya menunjukkan hasil bahwa
RIS mempengaruhi aliran kas perusahaan.
4) Artificial income smoothing (AIS), yaitu upaya manajer untuk secara "artifisial"
mengurangi variabilitas laba. Hasil investigasinya menunjukkan hasil bahwa AIS
tidak memiliki dampak langsung terhadap aliran kas perusahaan.

G. Teknik Manajemen Laba

Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk melakukan manajemen laba pada laporan
keuangan yaitu:

1. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi


Cara ini merupakan cara manajer untuk mempengaruhi laba melalui judgement
terhadap estimasi akuntansi antara lain: estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi
kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya
garansi, dan lain-lain.
2. Mengubah metode akuntansi
Perubahan metoda akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh:
mengubah metoda depresiasi aktiva tetap, dari metoda depresiasi angka tahun ke
metoda depresiasi garis lurus.
3. Menggeser perioda biaya atau pendapatan
Beberapa orang menyebutkan rekayasa jenis ini sebagai manipulasi keputusan
operasional. Contoh: rekayasa perioda biaya atau pendapatan antara lain: mempercepat
atau menundapengeluaran untuk penelitian sampai perioda akuntansi berikutnya,
mempercepat atau menunda pengeluaran promosi sampai perioda akuntansi berikutnya,
mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai, dan lain-lain.

10
H. Baik dan Buruknya Manajemen Laba

Mulford (2010) menyatakan bahwa untuk dapat menilai baik dan buruknya
manajemen laba tergantung pada sifat langkah-langkah manajemen laba yang dilakukan dan
tujuan dari manajemen laba tersebut. Langkah-langkah manajemen laba bisa berada dalam
rentang mulai dari yang paling hati-hati dengan menggunakan fleksibilitas dalam batasan SAK,
menggunakan fleksibilitas yang hampir di luar batasan SAK, sampai pada melanggar SAK
dengan membuat laporan keuangan bermuatan kecurangan.

Ada berbagai pandangan mengenai manajemen laba itu sendiri, biasanya akademisi
berpendapat bahwa manajemen laba itu tidak buruk dengan mengasumsikan bahwa laporan
keuangan telah mengungkapkan seluruh manajemen laba yang dilakukan, atau dengan kata lain
manajemen laba yang baik adalah manajemen laba yang masih dalam batasan aturan SAK dan
diungkapkan secara penuh mengenai dampaknya terhadap kinerja keuangan tahun berjalan dan
yang akan datang.

Sedangkan manajemen laba yang buruk adalah menyajikan kinerja keuangan yang
menyesatkan pembacanya dengan tidak mengungkapkan seluruhnya maupun sebagian
mengenai dampaknya terhadap kinerja keuangan dan biasanya dilakukan secara tersembunyi.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari
transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode
tersebut. Laba merupakan informasi penting dalam suatu laporan keuangan. Angka ini penting
untuk :
a. Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang akan diterima
Negara.
b. Untuk menghitung deviden yang kan dibagikan kepada pemilik dan yang kan
ditahan dalam perusahaan.
c. Sebagai pedoman dalam menentukan kebijaksanaan investasi dan pengambilan
keputusan.
d. Menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya
di masa yang akan datang.
e. Sebagai dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.
f. Untuk menilai prestasi atau kinerja perusahaan/segmen perusahaan divisi.
Manajemen laba adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen yang
menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung jawabnya
yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikkan atau penurunan profitabilitas perusahaan
untuk jangka panjang.

3.2 SARAN

Untuk sebuah

12
DAFTAR PUSTAKA

Goel, Sandeep. (2016). The Earnings Management Motivation: Acrcrual Accounting vs. Cash
Accounting. Journal of Bussines and Finance, 1-21.

https://www.scribd.com/document/318806221/174041578-MAKALAH-Manajemen-Laba

https://www.google.com/amp/s/istanafeli.wordpress.com/2016/12/14/manajemen-laba-
earning-management/amp/

https://mikoedoankz.wordpress.com/2013/11/14/manajemen-laba/

http://marketplus.co.id/2017/06/baik-buruknya-manajemen-laba/

13
14

Anda mungkin juga menyukai