Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AKUNTANSI KEPERILAKUAN

“Pengendalian Keuangan”

OLEH :
KELOMPOK 4

Nama Anggota :

1. Putu Angelia Marheny (1802022201)


2. Ni Made Listya Ari (1802022133)
3. Putu Gita Sukmayanthi (1802022191)
4. Indah Permatasari (1802022192)
5. Ni Putu Sumarliati (1802022206)

FAKULTAS EKONOMI, BISNIS DAN PARIWISATA


UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa), karena akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengendalian Keuangan” yang disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Keperilakuan.

Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang memberikan dukungan secara moril maupun materil.

Penulis menyadari penulisan makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah
ini.

Akhir kata penulis mengucapkan permohonan maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, 09 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Keuangan............................................................................................ 3
2.2 Definisi Pengendalian Keuangan ................................................................... 4
2.3 Faktor-faktor Kontekstual .............................................................................. 5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 7
3.2 Saran............................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengendalian keuangan merupakan pengendalian yang penting bagi
manajer, karena laporan keuangan menyajikan ringkasan kegiatan organisasi
dimasa lalu. Manajer, khususnya manajer puncak, berkepentingan terhadap
informasi rigkasan itu, karena dia tidak perlu mengetahui kegiatan operasional
organisasi. Pengendalian keuangan meliputi laporan keuangan yang
menyajikan ringkasan informasi keuangan masa lampau, dan anggaran yang
merupakan alat perencanaan sekaligus alat pengendalian.
Batas-batas akuntansi begitu luas karena teknologi dan tuntutan baru dari
para klien yang mencari dukungan akuntansi. Pertumbuhan signifikan pada
jasa konsultasi manajemen yang disediakan oleh kantor akuntan publik dan
munculnya departemen-departemen baru tentang sistem informasi dalam
organisasi merupakan bukti dari tuntutan klien tersebut. Klien membutuhkan
dukungan untuk mendesain dan mengimplementasikan sistem pengendalian
keuangan. Pembahasan pada makalah ini akan befokus pada isu-isu yang
berhubungan dengan topik-pengendalian yang mempengaruhi desain dan
implementasi sistem pengendalian keuangan. Pengendalian keuangan dapat
dipahami secara baik melalui penekanan pada pentingnya asumsi-asumsi
keperilakuan. Tetapi tidak semua desain pengendalian berhubungan dengan
keperilakuan. Aplikasi mekanikal dari pengendalian, seperti halnya pada
thermostat yang mengatur suhu ruangan, menekankan umpan balik mekanik
daripada respon-respon keperilakuan. Tentu saja, peralatan mekanik dan
elektrik serfs metode-metode dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku
manusia. Sebuah alarm peringatan telah dipasang sebagai sarana pengaman
untuk mencegah kecelakaanatau sebuah desain sistempassword untuk
mencegah orang-orang yang tidak berhak dapat menggunakan computer.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah fungsi keuangan?
1.2.2 Bagaimanakah definisi pengendalian keuangan?
1.2.3 Apa sajakah faktor-faktor kontekstual pengendalian keuangan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimanakah fungsi keuangan
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimanakah definisi pengendalian keuangan
1.3.3 Untuk mengetahui apa sajakah faktor-faktor kontekstual pengendalian
keuangan
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya pembaca
tentang pengendalian keuangan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi penulis
Penulis mendapatkan wawasan mengenai makalah dan sekaligus
belajar mengenai pengendalian keuangan.
2. Bagi sekolah
Sekolah dapat menjadikan hasil makalah penulis sebagai referensi
tambahan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Keuangan


Walaupun rinciannya bervariasi antarorganisasi, fungsi keuangan yang utama
adalah dalam hal keputusan investasi, perhitungan biaya, dan deviden untuk
suatu organisasi. Tujuan manajer keuangan adalah untuk merencanakan guna
memperoleh dan mengunakan dana, serta memaksimalkan nilai organisasi.
Ada beberapa kegiatan yang terlibat yaitu :
1. Dalam perencanan dan peramalan, manajer keuangan berinteraksi dengan
para eksekutif yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perencanan
strategis umum.
2. Manajer keuangan harus memusatkan kegiatannya kepada keputusan
investasi dan perhitungan biaya, serta segala hal yang berkaitan
dengannya. Perusahaan yang berhasil biasanya mengalami laju
pertumbuhan penjualan yang tinggi, sehingga memerlukan dukungan
penambahan investasi. Para manajer keuangan perlu menentukan laju
pertumbuhan penjualan yang sebaiknya dicapai dan membuat prioritas
atas alternatif investasi yang tersedia.
3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manjer lainya agar
perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin, karena semua keputusan
bisnis memiliki dampak keuangan.
4. Manajer keungan menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan
pasar modal, yang merupakan sumber perolehan dana dan tempat surat
berharaga perusahaan diperdagangkan.
Jadi tugas pokok manajer keuangan adalah berkaitan dengan keputusan
investasi dan perhitungan biaya. Dalam melaksanakan fungsinya maka manajer
keungan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan yang
berpengaruh terhadap nilai perusahaan itu sendiri. fungsi keuangan dalam
organisasi. Fungsi keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan menjadi
dua jabatan yaitu :
1. Bendahara

3
Bendahara bertanggung jawab atas perolehan dan pengamanan data.
Tanggung jawab seorang bendahara biasanya terletak pada pengadaan dan
pengelolaan uang tunai. Meskipun tanggung jawab pembuatan laporan
berada di tangan kontroler, bendahara pada umumnya membuat laporan
mengenai posisi arus kas harian dan posisi modal kerja, membuat anggaran
dan melaporkan informasi arus kas dan informasi uang tunai.
2. Administrasi pembukuan atau akuntansi ( kontroler )
Bidang tanggungjawab kontroler meliputi akuntansi, pelaporan, dan
pengendalian. Fungsi pokok kontroler adalah mencatat (recording) dan
membuat laporan (reporting) mengenai informasi keuangan perusahaan.
Tugas lain dari kontroler adalah menegelolah pengajian, menyusun
perhitungan dan pelaporan pajak serta melakukan audit internal.
2.2 Definisi Pengendalian Keuangan
Pada umumnya, pengendalian didefinisikan sebagai suatu inisiatif yang dipilih,
yang akan mengubah kemungkinan dari pencapaian hasil yang diharapkan.
Definisi pengendalian telah didasarkan pada konsep “kepercayaan” dan konsep
“kemungkinan”
1. Umpan Balik Mekanikal vs Respons Perilaku
Fokus utama dalam subsistem pengendalian keuangan adalah pada
perilaku dari orang-orang yang ada dalam organisasi dan bukan pada
mesin. Oleh karena itu, pengendalian keuangan dapat dipahami secara baik
melalui penekanan pada pentingnya asumsi-asumsi keprilakuan.
2. Perluasan Konsep-Konsep Tradisional
Konsep-konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi seringkali
berarti bahwa hasil dari informasi akuntansi adalah langkah akhir dari
peran akuntan. Ketika sistem pengendalian dirancang secara tepat untuk
menghasilkan informasi akuntansi yang akurat dan andal, maka secara
tradisional, fokus sitem pengendalian terletak pada tujuh faktor berikut ini
yaitu :
a. Mempekerjakan karyawan yang akan melaksanakan
tanggungjawabnya dengan kompeten dan penuh integritas.

4
b. Menghindari fungsi-fungsi yang tidak harmonis dengan cara
memisahkan tugas dan tanggung jawab
c. Mendefenisikan wewenang yang terkait dengan suatu posisi sehingga
kesesuaian dari suatu transaksi dilaksanakan dan dapat dievaluasi
d. Menetapkan metode yang sistematis guna memastikan bahwa
transaksi telah dicatat dengan akurat
e. Memastikan bahwa dokumentasi memadai
f. Menjaga aktiva dengan mendesain prosedur yang membatasi akses
terhadap aktiva tersebut
g. Mendesain pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi
Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan desain pengendalian internal
mencerminkan pengalaman dari profesi audit. Pengalaman yang tidak terlihat
tersebut dapat digunakan untuk merancang dan menginplementasikan sistem
pengendalian keuangan melalui perluasan seperangkat tujuan yang dimiliki
dari informasi akuntansi guna mencakup proses adfministratif.
2.3 Faktor- Faktor Kontekstual
Konteks dapat menjadi penting untuk keberhasilan dalam mendesain dan
mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan yang mengacu pada
serangkaian karakteristik yang menentukan susunan empiris dalam sistem
pemgendalian yang akan ditetapkan. Proses dalam mengidentifikasikan faktor-
faktor kontekstual yang penting merupakan subjek tertinggi dan sangat temporer.
Semua daftar dari faktor-faktor kontekstual kritis merupakan subjek untuk melakukan
perbaikan secara keseluruhan.
1. Ukuran
Ukuran dapat dipandang sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi
manfaat ekonomi dan bukan sebagai strategi pengendalian.Ketika ukuran
menjadi sesuatu yang penting dalam melakukan konteks, ukuran juga
banyak dikaitkan dengan variabel-variabel lainnya.
2. Stabilitas Lingkungan
Derajat stabilitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan memilih alat yang
tepat terhadap perubhan lingkungan seperti pengenalan sejumlah produk
baru, tindakan-tindakan pesaing yang melakukan metode produksi yang

5
lebih baik atau efisien atau inisiatif pihak pengambilan keputusan yang
mempengaruhi unit-unit kerja.
3. Motif keuangan
Sistem pengendalian yang didasarkan pada motif dan ukuran –ukuran
profitabilitas seting kali tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada
konteks nirlaba. Manfaat terbesar yang berkaitan dengan indikator-
indikator brbasi laba adalah bahwa tindikator –indikator tersebut secara
statistik akan tampak jelas jika diringkas.
4. Faktor-faktor proses
Suatu proses penting dalam pengendalian biaya-biaya yang tidak dapat
dihindari dan biaya-biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya
variabel.Strategi pengendalian biaya variabel seringkali berbeda dalam hal
substansi dengan strategi-strategi pengendalian biaya yang disesuaikan.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi keuangan yang utama adalah dalam hal keputusan investasi,
perhitungan biaya, dan deviden untuk suatu organisasi. Adapun pengendalian
didefinisikan sebagai suatu inisiatif yang dipilih, yang akan mengubah
kemungkinan dari pencapaian hasil yang diharapkan. Definisi pengendalian
telah didasarkan pada konsep “kepercayaan” dan konsep “kemungkinan”
karena laporan keuangan menyajikan ringkasan kegiatan organisasi dimasa
lalu. Manajer, khususnya manajer puncak, berkepentingan terhadap informasi
ringkasan itu, karena dia tidak perlu mengetahui kegiatan operasional
organisasi. Dalam factor-faktor kontekstual konteks dapat menjadi penting
untuk keberhasilan dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem
pengendalian keuangan yang mengacu pada serangkaian karakteristik yang
menentukan susunan empiris dalam sistem pemgendalian yang akan
ditetapkan.

3.1 Saran
Dalam faktor-faktor kontekstual meski jumlah faktor-faktor konstecktual
yang mempengaruhi organisasi hampir tidak terbatas, beberapa faktor yang
penting dalam desain pengendalian telah didiskusikan. Desain sistem
pengendalian menjadi kompleks dan rumit, sehingga desainer harus berusaha
memahami hubungan sebab-akibat dan mengantasipasi konsekuensi logis. lebih
jauh, desain pengendalian harus dinamis dan tujuannya harus bersifat tetap dan
diarahkan melalui proses adaptasi berlanjut dan perubahan desain pengendalian
harus ditetapkan dengan berbagai kemungkinan dan perbandingan biaya
manfaat, bukannya kepastian dan kesempurnaan. Terkait dengan penerapan
system pengendaliannya diharapkan bisa terus meningkatkan penerapannya
agar terus bisa meningkatkan kualitas laporan keuangan yang ada.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://newpostmk.blogspot.com/2019/02/makalah-pengendalian-
keuangan_7.html

Anda mungkin juga menyukai