Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

“AKUNTANSI MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN BISNIS”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu : Ditya Permatasari, M.SA., Ak.

Disusun Oleh Anggota Kelompok 1:

1. Akmila Aning Rahmadanti (210502110001)


2. Kotranada Gadwa Mufid (210502110005)
3. Dewi Carissa Rahmatika (210502110040)
4. Mohammad Zidan Tsurya M(210502110060)
5. Siti Nikhlatus Salma (210502110065)
6. Ekhlasul Amal (210502110142)
7. M. Azzuhruf Muadzimin (210502110150)

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyusun makalah ini
dengan baik. Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas mata Akuntansi
Manajemen Bisnis dan Profesi. Dalam penyusunan makalah ini, tentu saya tidak
terlepas dari berbagai kendala. Namun, hal tersebut dapat segera teratasi sehingga
tidak mengganggu proses penyusunan makalah secara keseluruhan. Oleh karena itu,
saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Besar harapan, bahwa makalah ini dapat mendatangkan manfaat dan menambah
khasanah pengetahuan bagi penyusun maupun pembaca. Kami menyadari, bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saran
dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan untuk perbaikan ke depan.

Malang, 25 Februari 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan dan manfaat................................................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
2.1 Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan........................ 5
2.2 Perspektif Teoritis Akuntansi Manajemen Strategis ........................................... 6
2.3 Informasi Akuntansi dan Fungsi Manajemen ..................................................... 7
2.4 Lingkungan Industri Kontemporer...................................................................... 9
2.5 Perluasan Peran Akuntansi Manajemen ............................................................ 11
2.6 Struktur Organisasi ........................................................................................... 13
2.7 Peran Sistem dan Teknologi Informasi ............................................................. 14
BAB III ............................................................................................................................. 17
PENUTUP ........................................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses identifikasi,


pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi yang menghasilkan informasi
yang berguna bagi pr buatan kebijakan dan keputusan oleh pemakainya. Dari definisi
tersebut kemudian berkembang berbagai bidang ilmu seperti akuntansi keuangan,
akuntansi manajemen, akuntansi biaya, pemeriksaan akuntan, akuntansi pemerintahan,
dan sistem informasi akuntansi yang saling terkait dalam implementasinya. Pada
makalah ini kita akan belajar tentang akuntansi manajemen

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa perbedaan akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan?


2. Apa peran informasi akuntansi dalam persaingan global?
3. Apa inovasi akuntansi dalam fenomena global?
4. Apa hubungan informasi akuntansi dengan struktur organisasi?
5. Apa peran informasi akuntansi pada level manajemen?

1.3 Tujuan dan manfaat

1. Untuk mengetahui perbedaan akuntansi manajemen dengan akuntansi


keuangan
2. Untuk mengetahui informasi akuntansi dalam persaingan global
3. Untuk mengetahui inovasi akuntansi dalam fenomena global
4. Untuk mengetahui hubungan informasi akuntansi dengan struktur organisasi
5. Untuk mengetahui peran informasi akuntansi pada level manajemen

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan

Akuntansi manajemen (management accounting) adalah sebuah proses


mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menyiapkan, menganalisis,
menginterpretasikan dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi yang
digunakan oleh manajemen (orang yang bertanggungjawab atas operasional
perusahaan) untuk melakukan perencanaan (planning), pengendalian
(controlling), pengambilan keputusan (decision-making) dan penilaian kinerja
organisasi atau perusahaan.

Proses sendiri yaitu merupakan sebuah kegiatan seperti pengumpulan,


pengukuran, penyimpanan, analisis pelaporan dan pengelolaan informasi.
Proses manajemen sendiri ialah pemberdayaan memberikan kesempatan yang
lebih besar kepada pekerja untuk berpendapat cara menjalankan pabrik,
sedangkan pemberdayaan adalah pemberian wewenang pada orang-orang
operasional untuk merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan
tanpa adanya otorisasi yang eksplisit dari pihak manajemen tingkat menengah
atau yang lebih tinggi.

Adapun tujuan dari akuntansi manajemen yaitu :

1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam penghitungan harga


pokok jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan oleh manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Sedangkan akuntansi keuangan merupakan proses pencatatan dan


pelaporan data sekaligus kegiatan ekonomi perusahaan. Laporan tersebut akan
menghasilkan laporan utama bagi pemilik, kreditor, lembaga pemerintah dan

5
masyarakat umum meskipun informasi laporan tersebut sangat berguna bagi
manajer.

Perbedaan dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen ada 3


yaitu:

1. Pemakai utama dalam akuntansi manajemen adalah pihak internal


perusahaan, pihak internal perusahaan adalah manajemen, mulai dari
tingkat yang paling bawah hingga tingkat puncak dan informasi yang
digunakan dapat digunakan dalam menjalankan aktifitas perusahaan
seperti perencanaa, pengendalian, penilaian kinerja dan pengambilan
keputusan. Pemakai utama akuntansi keuangan adalah pihak luar
perusahaan seperti investor, kreditor, pemerintah dan informasi keuangan
disajikan dalam bentuk Laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
laporan posisi keuangan perusahaan, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan dan laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan
digunakan dalam pengambilan keputusan seperti menentukan apak akan
melakukan investasi atau melakukan penarikan atas investasi yang
dilakukan atau bagi bank untuk memutuskan memberikan pinjaman atau
tidak pada sebuah perusahaan.
2. Akuntansi manajemen mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian yang
telah terjadi tapi lebih menekankan pada informasi kegiatan dimasa yang
akan datang.
3. Pembatasan prosedur dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan
informasi yang objektif dan dapat diverifikasi, dalam akuntansi manajemen
informasinya dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan dan
dapat bersifat objektif.

2.2 Perspektif Teoritis Akuntansi Manajemen Strategis

Akuntansi manajemen merupakan literatur yang sering digunakan untuk


meneliti sebuah perusahaan. Beberapa pendekatan yang digunakan antara lain.

6
1. Technical-rational View of Management Accounting
Pendekatan rasional teknis ini berdasar teori ekonomi neoklasik yang
menganggap bahwa akuntansi manajemen ini membantu membuat sebuah
keputusan yang memaksimalkan tujuan organisasi (Anthony,1965).
Pendekatan ini berasumsi bahwa untuk mengembangkan informasi
akuntansi perlu pengenalan melalui teknik baru.
2. The Human Relations View of Management Accounting
Pendekatan hubungan manusia mempengaruhi operasi organisasi
akuntansi dan sistem kontrol. Karena studi tentang sikap individu, perilaku
dan kepuasan kerja membentuk menjelaskan sistem operasi akuntansi dan
dapat menggambarkan bagaimana seorang manajer mengambil keputusan.
3. Agency View of Management Accounting
Pendekatan ini mengarah pada pengendalian manajemen yang berkaitan
dengan hubungan kontraktual antara pemilik dengan agen. Banyak
permasalahan dalam kontrol manajemen ini yaitu manajer sebagai agen
yang mengutamakan kepentingan pribadi yang memengaruhi kepentingan
investasi pemilik atau pemegang saham perusahaan kemudian
menyebabkan kerugian.

2.3 Informasi Akuntansi dan Fungsi Manajemen

Perencanaan meliputi pemilihan suatu cara pelaksanaan dan penjelasan


yang perinci mengenai cara menerapkan suatu tindakan. Dalam kerangka
perencanaan, manajemen membutuhkan informasi akuntansi yang disusun
berdasarkan pengalaman masa lalu. Perencanaan ini sekaligus merupakan
proses penetapan tujuan yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan rencana ini kemudian dilaksanakan tahapan kegiatan selanjutnya
dalam satu plat form yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan operasional,
pengambilan keputusan taktis dan strategi pada tiap jenjang manajemen.

Fungsi pengarahan dan motivasi meliputi proses mobilisasi manusia


dan sumber daya yang lain untuk melaksanakan rencana dan menjalankan

7
operasi sehari-hari. Dengan adanya rencana yang ditetapkan, maka langkah
selanjutnya adalah mengarahkan dan memotivasi sumber daya manusia yang
dilibatkan dalam pelaksanaan rencana yang dimaksud. Termasuk dalam
aktivitas ini adalah mengorganisir sumber daya manusia yang tersedia
sedemikian rupa dalam bentuk kelompok-kelompok kerja sehingga
memungkinkan menjalankan tugas bersama secara tepat sasaran.

Proses pengendalian terdiri dari suatu rangkaian aktivitas yang


diharapkan dapat menjamin bahwa suatu rencana benar-benar dilaksanakan
atau dimodifikasi sesuai dengan perubahan yang terjadi. Apabila suatu rencana
sudah dilaksanakan maka akan menghasilkan data realisasi yang baru. Proses
pengawasan dan pengendalian dapat dilaksanakan dengan membandingkan
rencana yang ditetapkan dengan informasi mengenai realisasi pelaksanaan
rencana yang ditetapkan. Dari hasil analisis ini akan dilakukan tindakan-
tindakan perbaikan bila terjadi ketidaksesuaian yang cenderung merugikan
perusahaan.

Siklus perencanaan dan pengendalian merupakan arus kegiatan


manajemen melalui perencanaan, pengamatan, motivasi, pengendalian, dan
kemudian kembali lagi kepada perencanaan untuk periode berikutnya. Dengan
pengendalian ini dapat diharapkan bahwa kalaupun terjadi penyimpangan dari
rencana semula maka penyimpangan itu tidak akan meleset terlalu jauh. Untuk
mengoptimalkan pemanfaatan informasi akuntansi perlu difahami keterkaitan
fungsi manajemen dengan jenjang manajemen beserta kebutuhannya dalam
satu organisasi. Selain itu juga diperlukan koordinasi dengan manajemen
selevel dari segmen-segmen bisnis yang lain.

Manajemen tingkat bawah lebih banyak membutuhkan informasi


operasional sehari-hari. Manajemen tingkat menengah banyak membutuhkan
informasi untuk tujuan pengendalian secara teknis, sementara manajemen
puncak lebih berfokus pada informasi untuk membuat keputusan strategis.

8
Pemahaman ini diperlukan untuk mengefisienkan pengadaan informasi serta
mengefektifkan distribusi dan pemanfaatannya. Informasi yang baik harus
memenuhi syarat kesesuaian sumber, ruang lingkup, tingkat agregasi, horizon
waktu, kekinian, dan akurasi informasi bagi level manajemen pemakainya.

Hal itu menjadi penting karena informasi akuntansi merupakan bahan


baku pembuatan keputusan yang berhubungan dengan alokasi sumber daya
pada tingkat perencanaan, peng arahan, motivasi, implementasi, maupun
pengendalian. Integrasi lingkungan keputusan dengan informasi akuntansi yang
baik diharapkan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang efektif untuk
dilaksanakan dalam satu siklus pengendalian bagi pencapaian tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Semakin tinggi kualitas informasi yang
digunakan maka semakin tinggi pula tingkat akurasi keputusan yang dihasilkan
dari padanya.

2.4 Lingkungan Industri Kontemporer

Teknologi industri berbasis automasi telah menghasilkan perubahan


yang dramatis pada aktivitas industri general terakhir. Namun demikian, seperti
halnya industri konvensional, aplikasinya melibatkan sumber daya yang
dikendalikan oleh manajemen.

Karena industri didirikan untuk tujuan komersil maka pengukuran


kinerjanya dengan target-target finansial menjadi alternatif yang tidak bisa
dihindari. Bagaimanapun bentuk perubahan teknologi yang diadopsi dalam
industri, sistem akuntansinya harus disesuaikan agar tetap memenuhi fungsinya
sebagai media transformasi pada operasional menjadi informasi keuangan dan
bahkan alternatif keputusan.

Secara komersil, kesulitan memaksa kenaikan harga jual karena


keterbatasan daya beli konsumen mengharuskan efesiensi dalam berbagai
fungsi perusahaan. Salah satu fungsi myang dipandang masih berpeluang untuk
direkayasa adalah fungsi produksi. Terbukti penghematan disektor ini berhasil

9
menaikkan laba bruto perusahaan setelah mengadopsi CIM yang mendorong
perubahan pada manajemen persediaan JIT dan modifikasinya serta aplikasi
sistem informasi akuntansi.

Dimasa yang akan datang mungkin sistem persediaan (JIT) Just In Time
menjadi pilihan yang paling populer untuk mengelola persediaan. Secara
operasional, teknologi produksi sudah memberikan peran yang sangat dominan
dalam peningkatan produktivitas pabrik. Perkembangan yang paling berarti
terjadi setelah keterlibatan komputer disemua lini produksi dengan sistem robot
untuk menggantikan peran manusia pada tiap-tiap work station. Perkembangan
ini selanjutnya tidak hanya dalam produksi, tetapi juga mengalami diversifikasi
kedalam manajemen sistem informasi.

Industri berbasis automasi ditandai dengan pengunaan mesin-mesin,


peralatan produksi dan sistem informasi yang berbasis komputer secara
terintegrasi. Model industri ini kemudian dikenal sebagai (CIM) Computer
Intergrated Manufacturing. CIM meliputi rangkaian mesin peralatan yang
fleksibel dan dapat diprogram untuk mengubahnya dari satu unit produksi
menjadi unit produksi yang lain. Dengan CIM sebuah perusahaan dapat
menghubungkan semua fungsi organisasi termasuk pabrik melalui rute
informasi yang menggunakan computer.

Dengan CAD (Computer Aided Design) suatu prototyping produk dapat


diminimalkan karena rancangan produk dapat diamati dari berbagai dimensi
dalam screen computer sebelum proses produksi. CAD dapat bekerja dalam
satu CIM sebagai suatu proses kerekayasaan yang dihubungkan dengan CAE
(Computer Aided Engineering) yang memverifikasi kelayakan produksi yang
dirancang untuk diteruskan ke CAM (computer Aided Manufacturing).

Bila sebuah perusahaan menerapkan CIM sepenuhnya, maka akan


menggunakan computer untuk menghubungkan beberapa work station yang
terpisah. Proses produksi akan dikontrol sepenuhnya memlaui sebuah jaringan

10
computer. Rangkaian FMS, CAD, CAM, CAE secara terpadu hampir tidak ada
waktu terbuang untuk menghubungkan tahap desain sampai dengan
manufacturingnya.

Perkembangan teknologi ini setidaknya memperpendek siklus hidup


produk, meningkatkan persaingan, mengubah kecenderungan industri padat
karya menjadi padat modal, dan oleh karenanya manajemen membutuhkan
penyediaan informasi yang perinci dan cepat.

2.5 Perluasan Peran Akuntansi Manajemen

Seiring dengan perluasan produk dan operasi yang lebih kompleks.


Perusahan-perusahaan yang mempunyai pandangan ke depan selalu
memperhatikan pembaharuan untuk menghasilkan data yang berorientasi
manajemen berbeda ruang lingkupnya dari sekedar data yang berorientasi
keuangan.

Lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat membutuhkan


perubahan dalam disiplin ilmu ini. Apapun bentuk perubahan yang terjadi,
sistem informasi akuntansi harus disesusaikan dengan perubahan tersebut agar
akuntansi manajemen memperoleh informasi yang sesuai dan menjalankan
semua fungsinya.

Perubahan dalam sistem produksi harus ditunjang dengan sistem


informasi yang memadai dalam menjalankan tugas baik menyangkut
perencanaan, pengambilan keputusan, pengendalian, dan pengorganisasian
aktifitas bisnis. Secara internal ada beberapa perubahan dalam bidang produksi
sebagai berikut.

1. Total Quality manajemen


Suatu pendekatan kepada peningkatan terus-menerus yang berfokus
pada pelanggan dan kelompok-kelompok pekerja garis depan untuk
memecahkan masalah kualitas secara sistematis. Jadi kualitas yang

11
dimaksud itu tidak hanya kualitas teknis produk tetapi juga menyangkut
kualitas proses manajerial yang dilaksanakan dalam lingkungan
perusahaan. faktor kualitas ini penting karena rendahnya kualitas proses
manajerial dapat mengakibatkan hasil pekerjaan yang tisak memenuhi
standar.
2. Fleksibel Manufacturing
Suatu sistem produksi dimana lini sel-sel produksi dihubungkan dengan
suatu sistem penanganan material otomatis yang dikendalikan oleh
komputer.Keunnggulan dari Fleksibel Manufacturing adalah kemungkinan
variasi produk lebih banyak,kualitas produk lebih baik,produksi stabil dan
mengurangi tenaga kerja langsung.
3. Just In Time (JIT)
Sistem produksi dimana bahan baku hanya dibeli sesui kebutuhan untuk
memenuhi permintaan pelanggan.Jadi JIT berarti bahwa jumlah unit
kebutuhan yang tepat ditransfer ke dalam tiap tahap produksi pada waktu
yang tepat. JIT meliputi
a. Penyesuaian Tata Ruang Pabrik Yang Spesifik
Dalam industri yang mengadopsi JIT Semua mesin dan peralatan nya di
kelompokkan untuk memenuhi satu siklus produksi pada setiap
kelompok mesin. Jadi satu kelompok mesin itu akan menyelesaikan satu
produk dari tahap awal sampai akhir tanpa berpindah ke mesin atau
peralatan lainnya.cara ini bisa menghidari penumpukan pekerjaan pada
satu departemen produksi dan setiap produk itu diselesaikan dalam satu
rangkaian siklus.
b. Reduksi waktu set up mesin
Meliputi mengubah peralatan kerja, penempatan bahan baku,
dokumentasi dan uji coba.

12
c. Tenaga kerja fleksibel
Dalam sistem JIT diperlukan fleksibelitas tenaga kerja karena sistem
produksinya sedikit mengandalkan tenaga manusia tapi tenaga kerja
tersebut harus benar-benar memahami seluruh alur proses produksi.

2.6 Struktur Organisasi

Bentuk struktur organisasi merupakan faktor yang mendasar dalam desain


dan implementasi sebuah sistem informasi akuntansi manajemen. Secara garis
besar struktur organisasi bisa berbentuk sentralisasi dan desentralisasi.
Desentralisasi ditandai dengan sistem pendelegasian keputusan dalam
lingkungan organisasi dengan memberikan kesempatan kepada para manajer
di berbagai jenjang operasi untuk membuat keputusan-keputusan kunci yang
berhubungan dengan bidang pertanggungjawaban mereka. Sebagai
konsekuensinya, desentralisasi akan membutuhkan desain sistem akuntansi
pertanggung jawaban yang berbeda dibanding dengan organisasi yang
tersentralisasi.

Kemudian hubungan Lini dan Staf. Lini adalah suatu posisi dalam sebuah
organisasi yang secara langsung berhubungan dengan pencapaian tujuan dasar
organisasi. Kemudian Staf adalah suatu posisi yang memiliki hubungan tidak
langsung dengan pencapaian tujuan dasar organisasi. Termasuk dalam posisi
ini adalah mereka yang memberikan dukungan dalam menyediakan jasa atau
bantuan kepada posisi Lini dan Staf lainnya.

Selanjutnya Controller adalah manajer pertanggung jawab bagian akuntansi


dalam sebuah organisasi perusahaan. Manajer ini tidak hanya bertanggung
jawab tentang aplikasi akuntan keuangan, tetapi jugak akuntansi manajemen,
termasuk penggunaan berbagai pengendalian sumber daya perusahaan
berdasarkan informasi akuntansi yang tersedia.

13
Sejalan dengan perkembangan dunia usaha orientasi akuntansi manajemen
saat ini lebih banyak diarahkan pada manajemen berbasis aktivitas, orientasi
pelanggan, penentuan posisi strategik, dan kerangka rantai nilai. Manajemen
berbasis aktivitas merupakan suatu sistem yang luas, pendekatan terigtegrasi
yang memutuskan perhatian manajemen pada aktivitas yang bertujuan
meningkatkan nilai pelanggan dan menghasilkan laba.
Rantai nilai internal merupakan seperangkat aktivitas yang diperlukan untuk
merancang, membangun, menghasilkan, memasarkan, dan mengirim produk
dan jasa kepada pelanggan. Rantai nilai industrial merupakan aktivitas
penciptaan nilai yang berhubungan dari bahan baku dasar sampai masa manfaat
produk habis di tangan pengguna akhir.
2.7 Peran Sistem dan Teknologi Informasi

Sistem akuntansi merupakan suatu mekanisme formal untuk


mengumpulkan dan mengkomunikasikan data dalam rangka penyeragaman
informasi untuk membantu pembuatan dan mengkoordinasikan keputusan
keputusan akhir kolektif yang berhubungan dengan tiap sasaran atau tujuan
organisasi. Sistem ini merupakan salah satu bentuk sistem informasi
manajemen. Melalui sebuah sistem informasi akuntansi data dikumpulkan
secara sistematis kemudian direkam ke dalam suatu data besar.

Dengan mengadopsi teknologi informasi, sistem informasi manajemen


dapat dirancang dalam bentuk database, DSS (decision support systems), ES
(expert system), EIS (executive information system). Sistem ini dapat
dirancang dengan menggunakan kombinasi spreadsheet elektronik, manajemen
proyek, peramalan, analisis statistic, dan ilmu pengetahuan lainnya.
Berdasarkan database yang relevan, manajemen dapat membuat berbagai
model keputusan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Perkembangan teknologi informasi dengan sendirinya memberikan


kontribusi yang sangat besar bagi pengembangan peran sistem informasi dari
waktu ke waktu. Teknologi yang ada saat ini sudah menghasilkan reduksi

14
keterlibatan manusia dalam proses transaksi dan pengolahan datanya tanpa
batasan jarak. Teknologi surat eletronik (e-mail) misalnya, memungkinkan
pengurangan waktu dan biaya penyampaian dokumen bisnis. Perkembangan
yang lebih spesifik berupa EDI (electronic data interchange) dan quick
response, real time bahkan memungkinkan komunikasi transaksi terjadi dari
komputer ke komputer secara interaktif.

Dengan fasilitas EDI sebuah komputer perusahaan yang mendapat order


pembelian dari salah satu trading partner misalnya, maka komputer secara
otomatis akan memproses order penjualan, tanpa menunggu respons aktif dari
operator. Sebagai bagian dari sebuah sistem implikasi perkembangan-
perkembagan ini dengan sendirinya menghasilkan banyak penghematan
sumber daya bagi suatu unit bisnis. Keuntungan yang nyata dapat terlihat dari
reduksi pemakaian kertas, reduksi tingkat kesalahan proses, kecepatan dalam
penyelesaian transsaksi, dan bahkan memungkinkan sebuah bisnis memperoleh
peluang bisnis yang baru dengan cara yang sangat cepat.

Bagi akuntansi manajemen, adopsi perkembangan teknologi yang


sesuai merupakan prasyarat untuk memungkinkan sistem informasi akuntansi
untuk menghasilkan data dan informasi yang lebih bermutu, sejalan dengan
kebutuhan mekanisme dalam lingkungan bisnis dimana informasi akuntansi itu
akan digunakan. Dari sisi yang lain, perkembangan ruang lingkup suatu
organisasi bisnis juga membutuhkan informasi akuntansi manajemen untuk
membantu menentukan pilihan teknologi dari sistem informasi yang layak
diadopsi oleh organisasi bisnis yang bersangkutan.

Sebagai bisnis modern industry berbasis teknologi automatis tidak bisa


berdiri sendiri tanpa faktor pendukung lain seperti sistem informasi. Informasi
dapat menjadi penghubung antara industry dengan dunia luarnya dan bahkan
setiap kegiatan operasional secara simultan menghasilkan data mengenai
kegiatan itu sendiri. Dengan suatu sistem informasi, data dari setiap tahap

15
aktivitas dapat dikumpulkan dan diproses sampai menghasilkan serangkaian
nilai dan alternative keputusan dan bahkan tindakan dan output dari suatu
model yang langsung menghasilkan keputusan.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntansi manajemen (management accounting) adalah sebuah proses


mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menyiapkan, menganalisis,
menginterpretasikan dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi yang
digunakan oleh manajemen (orang yang bertanggungjawab atas operasional
perusahaan) untuk melakukan perencanaan (planning), pengendalian
(controlling), pengambilan keputusan (decision-making) dan penilaian kinerja
organisasi atau perusahaan. Hal itu berbeda dengan akuntansi keuangan yang
merupakan proses pencatatan dan pelaporan data sekaligus kegiatan ekonomi
perusahaan.

Lalu akuntan manajemen memiliki tiga teknik pendekatan terhadap


perusahaan yaitu: technical-rational view of management accounting; the
human relations view of management accounting; agency view of management
accounting yang masing-masing dapat dilakukan sesuai dengan informasi dan
fungsi manajemen yang baik. Tidak hanya itu akuntansi manajemen memiliki
lingkungan yang dapat diperluas dengan teknik tertentu. Hal tersebut menjadi
pengaruh bagi organisasi yang ada di perusahaan. Dan juga terdapat peran
sistem dan teknolog informasi akuntansi manajemen.

Jadi akuntansi manajemen dalam sebuah perusahaan memiliki peranan


penting agar perusahaan mampu selangkah lebih maju dengan melakukan
pendekatan dan teknik-teknik tertentu sehingga perusahaan dapat berjalan
sesuai tujuan perusahaan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Samryn, L.M. 2012. Akuntansi Manajemen: Imformasi Biaya Untuk Mengendalikan


Aktivitas Operasi dan Informasi. Jakarta. Kencana Perdana Media Group.

Akuntansi Manajemen Strategic-Pendahuluan Dan Kerangka Konseptual - AKUNTANSI


MANAJEMEN STRATEGIK - Studocu, n.d.)

Hansen Mowen, 2006, Management Accounting, Edisi 7 Buku 1: Jakarta, Salemba


Empat

18
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal 124-135. ISSN 2339-1545

Praktik Akuntansi Manajemen pada Usaha Mikro, Kecil,


Menengah di Indonesia
Dwi Puryati1
1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas, Bandung, Jawa Barat DOI: https://doi.org/10.35838/jrap.2022.009.01.10

ARTICLE INFO ABSTRACT


JEL Classification: The existence of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia plays a very
M41, L31 important role in economic growth and therefore MSMEs need to be managed properly
through management accounting practices so it will have a good performance and can still
Key words: exist as well as compete in the industrial revolution 4.0 era. This study aims to determine
Perencanaan, Pengendalian, the practice of management accounting on MSMEs in Bandung city and its effect on the
Keputusan, Kinerja, UMKM performance of MSMEs. The approach used in this research are descriptive and verification.
The data are primary data obtained by distributing questionnaires to MSMEs in Bandung
, Indonesia. Samples were determined by using random sampling of 167 MSMEs in
Bandung. The methods for data analysis are regression and hypothesis testing. The results
of the study concluded that MSMEs in Bandung had implemented management accounting
practices was done by planning, controlling and decision making. The form of planning
and control in the sufficient category. Decision-making in the good category and
performance in the sufficient category. This study also concludes that planning, controlling
and decision-making have a significant effect on the performance of MSMEs with
management accounting knowledge as a moderating variable.
ABSTRAK
Usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia mempunyai peran penting dalam
mendukung perekonomian, sehingga dalam pengelolaan diperlukan praktik akuntansi
manajemen yang baik untuk menunjang pencapaian kinerja usaha yang maksimal. Praktik
akuntansi manajemen yang baik juga diperlukan untuk menyesuaikan perkembangan
revolusi industri 4.0. penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik akuntansi
manajemen pada UMKM di Kota Bandung dan pengaruhnya terhadap kiner UMKM.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan
data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Populasi penelitian adalah
UMKM yang ada di Kota Bandung. Jumlah sampel adalah 167 UMKM kota Bandung
dengan teknik penentuan sampel yaitu simple random sampling. Metode analisis data yang
digunakan adalah regresi dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM
di kota Bandung mengimplementasikan akuntansi manajemen melalui proses perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan dan disimpulkan bahwa proses perencanaan dan
pengendalian dalam katagori cukup dan pengambilan keputusan dalam katagori baik.
Kinerja usaha pada UMKM tergolong cukup. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan berpengaruh signifikan terhap
kinerja UMKM dengan variabel pengetahuan akuntansi manajemen sebagai variabel
moderasi.

1. PENDAHULUAN kondisi UMKM di Indonesia masih belum


Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan ideal. Hal ini terlihat dari permasalahan
Menengah (UMKM) berperan sangat penting strategis UMKM yang masih belum memiliki
dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan daya saing yang baik, strategi pemasaran yang
tenaga kerja, serta dalam pemerataan hasil kurang, kapasitas sumber daya manusia yang
pembangunan. Di Indonesia UMKM belum memadai, permasalahan dalam
berkontribusi 57-60% terhadap Produk pemanfaatan teknologi tepat guna dan
Domestik Bruto (PDB) dan tingkat penyerapan teknologi informasi, serta iklim usaha yang
tenaga kerja sekitar 97% dari seluruh angkatan belum mendukung. (Dinas Koperasi dan UKM
kerja nasional (Profil Usaha UMKM oleh LPPI Provinsi Jawa Barat). Demikian juga menurut
dan BI tahun 2017). Rudi (2012), permasalahan utama yang
Jumlah UMKM di Indonesia terus dihadapi UMKM di Indonesia adalah
meningkat dari tahun 2015 hingga 2018, namun rendahnya kualitas sumber daya manusia
124
E-mail address: dwi.puryati@ekuitas.ac.id
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal 124-135. ISSN 2339-1545

UMKM dan kurangnya pengetahuan dan lingkungan bisnis yang sangat ketat,
kompetensi kewirausahaan, rendahnya perencanaan, pengendalian dan pengambilan
produktivitas usaha dan tenaga kerja, keputusan yang baik sangat mempengaruhi
ketidakmampuan dalam pengelolaan usaha, kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan akan
dan kurangnya produk inovasi. sangat mempengaruhi kelangsungan hidup
Perubahan ekonomi global menuntut setiap perusahaan.
upaya peningkatan efektivitas operasional Sistem akuntansi adalah suatu sistem yang
perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar digunakan oleh organisasi dalam mengukur
perusahaan dapat bersaing dalam situasi dan dan menilai proses pengelolaan organisasi
kondisi persaingan yang semakin ketat baik dalam suatu perusahaan. Sistem akuntansi juga
saat ini maupun di masa yang akan datang. memberikan informasi yang relevan sebagai
Perusahaan dituntut untuk senantiasa dasar pengambilan keputusan dalam
mengkaji dan mengubah strategi dan cara yang meningkatkan kinerja perusahaan (Zaleha,
ingin mereka jalankan agar dapat bertahan dan Rasid, Rahim, & Rahman, 2009). Akuntansi
melanggengkan posisi pasarnya (Ismail K dan adalah bagian dari proses manajemen
Isa CR, 2011). Perusahaan harus berorientasi organisasi yang menyediakan informasi
pada fungsi pelayanan yang lebih efektif, penting untuk memantau aktivitas suatu
efisien, representatif dan responsif. Setiap organisasi, merancang strategi, taktik dan
perusahaan dituntut untuk meningkatkan operasi masa depan, mengoptimalkan
kapabilitasnya, baik dalam bidang operasional penggunaan sumber daya, mengukur dan
maupun manajerial (Steffi Sigilipu, 2013). menilai kinerja, mengurangi sub aktivitas
Untuk dapat meningkatkan kinerja dalam proses pengambilan keputusan, dan
manajerial, maka setiap perusahaan akan meningkatkan komunikasi internal dan
meningkatkan sistem akuntansi manajemen eksternal (Yakhou, M., & Dorweiler, VP (2004).
yang dikelola oleh manajer dalam menjalankan Jiambalvo James (2013) menyatakan bahwa
operasional perusahaan. Kinerja manajerial sistem akuntansi manajemen menyediakan
dalam suatu organisasi merupakan salah satu informasi untuk perencanaan, pengendalian
jawaban atas berhasil tidaknya tujuan dan pengambilan keputusan.
organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan Hasil penelitian Nuarbiah (2020) )
atau manajer perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa penerapan praktik
seringkali tidak memperhatikan tujuan akuntansi manajemen pada UMKM kota
organisasi secara optimal, kecuali jika kondisi Mataran sudah cukup baik, meskipun UMKM
perusahaan semakin memburuk. Manajer skala kecil belum menerapkan teknik
seringkali tidak mengetahui seberapa buruk akuntansi manajemenyang lebih detail.
kinerja perusahaan, sehingga menyebabkan Hasil penelitian Ahmad, K., (2012)
perusahaan menghadapi krisis yang serius. menunjukkan bahwa usaha kecil dan
Untuk itu diperlukan langkah-langkah menengah di Malaysia menerapkan lima
strategis untuk mengantisipasi penurunan praktik akuntansi manajemen yaitu sistem
kinerja tersebut ( Kurniawan, Aceng & Citra penetapan biaya, sistem penganggaran, sistem
Nengsih, 2014). evaluasi kinerja, sistem pendukung keputusan,
Perusahaan termasuk UMKM harus mampu dan akuntansi manajemen strategis. Sistem
menerapkan praktik akuntansi manajemen penetapan biaya dan sistem penganggaran
dengan baik agar kinerja usahanya meningkat. masih mendominasi praktik akuntansi
Hasil penelitian Steffi Sigilipu, 2013 manajemen pada usaha kecil dan mnengah di
menyebutkan bahwa rendahnya kinerja Malaysia. Penelitian lain mengenai praktik
perusahaan disebabkan oleh sistem akuntansi akuntansi manajemen di Malaysia yang
manajemen perusahaan yang gagal dalam dilakukan oleh Azudin, A., & Mansor, N.
menentukan saran, pengukuran kinerja, dan (2018) menyimpulkan bahwa praktik akuntansi
sistem penghargaan yang tepat. Dalam manajemen usaha kecil dan menengah di
125
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal hal 124-135. ISSN 2339-1545

Malaysia didominasi oleh tahap satu kecil adalah entitas yang memiliki kekayaan
(akuntansi manajemen sederhana) dan dua ( bersih lebih dari Rp. 50.000.000 tetapi maksimal
akuntansi manajemen tradisional). Sedangkan Rp. 500.000.000 atau memiliki penjualan
untuk tahap tiga (Akuntansi Manajemen tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 sampai Rp.
Kuantitatif) dan tahap empat (Akuntansi 2.500.000.000. Entitas Menengah memiliki
Manajemen Terpadu), baru sebagian kecil yang kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000 dan
menerapkannya. Dengan demikian, penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000.
fleksibilitas praktik akuntansi manajemen
memungkinkan usaha kecil dan menengah 2.2. Teori Kelembagaan (Institutional Theory)
melewati tahap ketiga dan beralih ke tahap Akuntansi manajemen adalah proses
empat untuk mengantisipasi perubahan pengukuran, analisis, dan pelaporan informasi
lingkungan usaha. Penelitian Armitage HM keuangan dan nonkeuangan yang membantu
dkk (2016) menyimpulkan bahwa usaha kecil manajer membuat keputusan untuk memenuhi
dan menengah di Australia dan Kanada telah tujuan organisasi (Hongren et al, 2015). Teori
menerapkan praktik akuntansi manajemen. Kelembagaan menunjukkan bahwa kinerja
Dan perusahaan manufaktur lebih cenderung sosial, lingkungan dan ekonomi perusahaan
menggunakan seperangkat teknik yang lebih sangat dipengaruhi oleh lingkungan
luas seperti sistem penetapan biaya, anggaran kelembagaan di mana perusahaan beroperasi.
operasi, dan analisis varians. Usaha kecil dan Teori ini menempatkan institusi sebagai inti
menengah cenderung mengadopsi praktik dari analisis desain dan perilaku organisasi.
akuntansi manajemen yang sederhana. Institusi didefinisikan sebagai keyakinan,
Penggunaan praktik akuntansi manajemen aturan, dan norma , membentuk penciptaan
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu aspek dan penyebaran bentuk organisasi, fitur desain,
manfaat, kompleksitas lingkungan operasi, dan dan praktik. Mematuhi aturan institusional
lama usaha. dianggap sebagai sarana untuk mendapatkan
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan legitimasi, mengurangi ketidakpastian, dan
implementasi praktik akuntansi manajemen meningkatkan kejelasan tindakan dan kegiatan
pada sektor UMKM di kota Bandung dan organisasi. akuntansi manajemen sebagai
pengaruh praktik akuntansi manajemen penerapan prinsip- prinsip akuntansi dan
terhadap kinerja UMKM. Penelitian ini manajemen keuangan untuk menciptakan,
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi melindungi, melestarikan, dan meningkatkan
sektor UMKM untuk meningkatkan kinerja nilai bagi pemangku kepentingan baik untuk
UMKM dan sebagai dasar pengambilan perusahaan berorientasi laba maupun nirlaba
kebijakan, bagi akademisi untuk menentukan dalam sektor publik maupun privat. Kata kunci
praktik akuntansi manajemen yang yang dari definisi tersebut adalah
mempengaruhi kinerja UMKM khususnya di “meningkatkan nilai bagi pemangku
kota Bandung. kepentingan”. Oleh sebab itu, penggunaan
praktik akuntansi manajemen dalam organisasi
2. TELAAH TEORI DAN perusahaan melalui eksekutif perusahaan atau
PENGEMBANGAN HIPOTESIS akuntan manajemen merupakan perwujudan
2.1. Kriteria UMKM dari kepentingan pemegang saham, sehingga
Merujuk pada Undang- Undang Nomor 20 eksekutif perusahaan dan akuntan manajemen
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan dapat disebut sebagai stewards.
Menengah Pasal 6 Bab IV yang disebut Badan
Usaha Mikro adalah badan yang memiliki 2.3. Teori Pemangku Kepentingan
kekayaan bersih (tidak termasuk tanah) dan (Stakeholders Theory)
bangunan) paling banyak Rp. 50.000.000 dan Teori ini menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki penjualan tahunan maksimum Rp melibatkan pemangku kepentingan mereka
300.000.000. Sedangkan yang disebut entitas untuk memastikan kinerja yang berkelanjutan

126
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal 124-135. ISSN 2339-1545

dan memperkuat hubungan mereka dengan atas kinerja. Namun demikian, praktik
pemangku kepentingan untuk memastikan akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan ke
keunggulan kompetitif (Abdullah et al, 2016). dalam praktik sistem biaya, sistem
Teori pemangku kepentingan adalah gagasan penganggaran, sistem penilaian kinerja, sistem
tentang bisnis yang benar-benar berhasil. dukungan keputusan, dan akuntansi
Untuk menjadi bisnis yang sukses, perusahaan manajemen strategik (Ahmad, 2012).
menciptakan nilai bagi pelanggan, pemasok, Implementasi praktik akuntansi manajemen
karyawan, komunitas dan pemodal, pemegang akan mendukung kegiatan perusahaan
saham, bank, dan orang lain dengan uang menjadi lebih baik sehingga kinerja usaha juga
(freeman, 2010). Tugas seorang manajer atau akan meningkat.
pengusaha adalah mencari informasi mengenai Sedangkan dalam kaitannya dengan kinerja,
keinginan pelanggan, pemasok, komunitas, penelitian Frima R., & Surya,F., 2018
karyawan, dan pemodal dan memastikan menyimpulkan bahwa penggunaan informasi
semua pihak berkepentingan berjalan ke arah akuntansi manajemen dapat mempengaruhi
yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan. kinerja UMKM di Kota Padang, artinya ketika
manajer dibantu dengan catatan-catatan
2.4. Teori Pemangku Kepentingan keuangan perusahaan akan mempengaruhi
(Stakeholders Theory) cara manajer mengambil keputusan.
Akuntansi Manajemen Lingkungan Keputusan yang diambil sudah didasarkan
didefinisikan sebagai “kinerja lingkungan dan pada informasi yang tersedia. Sehingga risiko
kinerja ekonomi melalui pengembangan dan bisnis yang dihadapi oleh UMKM dapat
penerapan sistem dan praktik akuntansi terkait dikurangi dan kinerja akan meningkat.
lingkungan yang sesuai. Secara kelembagaan Penelitian Kamal, B., 2021 menyatakan
UMKM di Indonesia dipengaruhi oleh bahwa sistem informasi akuntansi manajemen
lingkungan, sosial, dan kinerja keuangan (SIAM) berpengaruh signifikan terhadap
negara secara keseluruhan. Selama periode kinerja manajer. Dengan diterapkanya SIAM,
covid 19, kinerja UMKM Indonesia maka kinerja manajer UMKM akan semakin
dipengaruhi oleh kinerja perekonomian meningkat. Hal ini disebabkan karena dengan
nasional. Dari segi teori pemangku menggunaan SIAM, UMKM akan melakukan
kepentingan, UMKM di Indonesia perbaikan berkelanjutan dengan
mempertahankan kinerjanya untuk memenuhi mengindentifikasi peluang usaha agar nilai
harapan pemegang saham dan keberlanjutan konsumen bertambah sehingga usaha UKM
usahanya. Dalam hal teori lingkungan dapat bersaing pada tingkat pasar dan mampu
akuntansi manajemen, UMKM di Indonesia mempertahankan konsumen yang sudah ada,
berusaha untuk menerapkan sistem dan sehingga nilai perusahaan dapat meningkat.
praktik akuntansi yang relevan. Dalam hal ini, Penelitian yang dilakukan Dewi, L.M., 2017
di Indonesia sistem akuntansi telah diatur juga menyimpulkan bahwa penerapan praktik
melalui Pernyataan Standar Akuntansi akuntansi manajemen berpengaruh signifikan
Keuangan khusus untuk UMKM. terhadap kinerja UMKM.

2.5. Teori Pemangku Kepentingan 3. METODE PENELITIAN


(Stakeholders Theory) 3.1. Operasionalisasi Variabel
Akuntansi manajemen sebagai sebuah Penelitian ini menggunakan metode
proses mensuplai informasi kepada manejer deskriptif verifikatif. Metode deskriptif
dan karyawan baik itu informasi keuangan dan digunakan untuk menjelaskan praktik
informasi non keuangan yang digunakan akuntansi yang dilakukan oleh UMKM di Kota
untuk membuat keputusan, mengalokasikan Bandung. Metode verifikatif digunakan untuk
sumber daya, melakukan pengawasan, mengetahui hubungan dan pengaruh praktik
mengevaluasi dan memberikan penghargaan akuntansi manajemen terhadap kinerja UMKM

127
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal hal 124-135. ISSN 2339-1545

di Bandung, Indonesia dengan variabel


pemoderasi pengetahuan. Operasionalisasi
Variabel disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Operasionalisasi Variabel


Variabel Konsep Indikator

Perencanaan Perencanaan merupakan kegiatan 1. Anggaran Operasional


(X1) utama yang mengkomunikasikan 2. Anggaran Keuangan
tujuan perusahaan kepada (Sulistyowati, dkk, 2020)
karyawan yang membantu
koordinasi berbagai fungsi.
(Jiambalvo, 2013)

Pengendalian (X2) Pengendalian dicapai dengan 1. Pengendalian Kas


mengevaluasi kinerja manajer dan 2. Pengendalian penjualan
operasi yang mereka bertanggung 3. Pengendalian produksi
jawab (Jiambalvo, 2013) (Jiambalvo , 2013)

Pengambilan Pengambilan keputusan berkaitan 1. Pengambilan Keputusan


Keputusan dengan memilih alternatif terbaik Jangka Pendek
( X3) dari berbagai alternatif sumber 2. Pengambilan Keputusan
tindakan (Rozainun, 2019) Jangka Panjang
(Rozainun, 2019)

Kinerja (Y) Kinerja adalah proses kritis dimana 1. Hasil Indikator


organisasi dapat mengelola (Peningkatan penjualan &
pekerjaan karyawannya , keuntungan)
menetapkan tujuan, menetapkan 2. Proses Indikator
dan mengevaluasi pekerjaan dan (Kualitas Produk & pengiriman
mendistribusikan tepat Waktu )
hukuman/penghargaan. (Varma (Soemohadiwidjojo, Arini T. ,
Arup, 2019) 2018)

Pengetahuan adalah hasil dari mengetahui dan ini


Pengetahuan terjadi setelah seseorang merasakan Pengetahuan mengenai
Soemohadiw melalui panca indera suatu objek. perencanaan dan pengendalian
variabel moderat) (Soemohadiwidjojo, Arini T. , 2018) (Jiambalvo ,2013)

3.2. Data, Populasi dan Sampel 147.073


Jenis data yang digunakan dalam _______________
penelitian ini adalah data primer yang 1+ 147.073 (0,10)2
diperoleh dari kuesioner. Wilayah penelitian = 99
dilakukan di Bandung, Jawa Barat. Jumlah Di mana :
populasi adalah UMKM di kota Bandung n: jumlah sampel
sebanyak 147.073. Untuk mendapatkan ukuran N: jumlah populasi
sampel yang optimum peneliti dengan metode e: error tolerance 10 %
Solvin dengan perhitungan sebagai berikut:

128
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal 124-135. ISSN 2339-1545

Berdasarkan rumus Solvin, ukuran sampel hubungan antara satu variabel dependen
minimum adalah 99. Dalam penelitian ini kontinu dengan dua atau lebih variabel
penulis menyebarkan 200 kuesioner melalui independen. Asumsinya adalah (1) Residual
google form kepada UMKM di Bandung, tetapi regresi harus berdistribusi normal, (2) terdapat
UMKM yang mengisi kuesioner dengan hubungan linier antara variabel dependen dan
lengkap berjumlah 167. variabel independen, (3) Residual bersifat
147.073 homoskedastis dan berbentuk persegi panjang
_______________ secara kasar dan (4) Tidak adanya
1+ 147.073 (0,10)2 multikolinearitas, artinya antar variabel
= 99 independen tidak berkorelasi tinggi.
d. Regresi Berganda
Di mana : Berikut adalah persamaan regresi berganda:
n: jumlah sampel Y= a + b1X1 +b2X2 +b3X3 +b4X1X2X3+e
N: jumlah populasi Dimana:
e: error tolerance 10 % a : konstanta
b : koefisien regresi
Berdasarkan rumus Solvin, ukuran sampel X1 : perencanaan
minimum adalah 99. Dalam penelitian ini X2 : pengendalian
penulis menyebarkan 200 kuesioner melalui X3 : pengambilan keputusan
google form kepada UMKM di Bandung, tetapi X4: :pengetahuan e : kesalahan
UMKM yang mengisi kuesioner dengan
lengkap berjumlah 167. e. Koefisien korelasi dan Determinasi
Koefesien korelasi untuk melihat derajat
3.3 Analisis data hubungan antara dua variabel dependen dan
Analisis data yang digunakan adalah: independen. Dan koefisien determinasi
sebagai kuadrat dari koefisien korelasi. Hal ini
a. Uji instrumen (Uji validitas dan uji menunjukkan variasi persentase yang
reliabilitas) Pengujian validitas bertujuan dijelaskan oleh semua variabel bebas secara
untuk mengetahui apakah pernyataan- bersama- sama.
pernyataan yang telah diterapkan dalam f. Uji Simultan (Uji F) dan Uji Parsial (Uji t).
kuesioner dapat mengukur variabel-variabel Statistik uji F digunakan untuk menunjukkan
yang ada. Uji validitas ini dilakukan dengan besarnya pengaruh variabel bebas secara
mengkorelasikan skor jawaban responden simultan terhadap variabel terikat dengan
untuk setiap pertanyaan. Nilai r hitung menggunakan analisis varians. Dan uji parsial
dibandingkan dengan r tabel jika r hitung > r digunakan untuk mengetahui pengaruh
tabel maka dapat disimpulkan bahwa data masing-masing variabel bebas terhadap
tersebut valid. variabel terikat. Untuk menguji hipotesis
b. Uji reliabilitas adalah ukuran kemantapan tersebut menggunakan taraf signifikansi 5%.
dan konsistensi responden dalam menjawab
hal-hal yang berkaitan dengan pertanyaan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang bersifat variabel dan disusun dalam satu 4.1. Data Responden
bentuk angket. Uji reliabilitas dapat dilakukan Deskripsi data responden dari jenis
secara kolektif pada semua item pertanyaan kelamin, usia, latar belakang pendidikan dan
untuk lebih dari satu variabel. lama bekerja disajikan dalam tabel berikut.
c. Uji asumsi klasik
Regresi linier berganda adalah bentuk Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan
paling umum dari analisis regresi linier. bahwa semua pernyataan dalam kuesioner
Sebagai analisis prediktif, regresi linier penelitian ini memenuhi uji validitas karena
berganda digunakan untuk menjelaskan nilai r hitung > r tabel (0,098).

129
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal hal 124-135. ISSN 2339-1545

Tabel 7 . Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
Perencanaan 0.877 5
Pengendalian 0.804 5
Pengambilan Keputusan 0.758 5
Pengetahuan 0.882 5
Kinerja 0.866 5

Dari tabel 7 dilihat bahwa nilai reliabilitas (2018) yang menemukan bahwa sebagian besar
semua variabel lebih besar dari 0,7 , sehingga UMKM di Malaysia melakukan praktik
dapat disimpulkan semua variabel penelitian akuntansi manajemen dalam bentuk sistem
reliabel. penetapan biaya, sistem penganggaran, sistem
evaluasi kinerja, sistem pendukung keputusan
4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik dan akuntansi manajemen strategis.
Data dalam penelitian ini sudah memenuhi Proses perencanaan dilakukan dengan
uji asumsi klasik dengan penjelasan berikut: membuat anggaran berupa anggaran
a. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov penjualan, anggaran produksi, anggaran kas
Smirnov memberikan hasil 0,068, lebih dari dan anggaran keuangan yang disesuaikan
nilai signifikansi 0,05, disimpulkan bahwa data dengan kondisi masing-masing UMKM.
terdistribusi secara normal. Mengingat tidak semua UMKM menyusun
b. Hasil plot grafik antara nilai prediksi anggaran yang dibutuhkan dan konsisten
variabel dependen(ZPRED) dan nilai residu dalam penganggaran, maka dapat disimpulkan
(SRESID) menunjukan tidak ada pola yang bahwa pelaksanaan perencanaan di UMKM
terbentuk secara teratur dan jelas serta titik-titik dalam kategori cukup (47%). Hasil penelitian
yang tersebar secara acak di atas dan di bawah ini sesuai dengan Ahmad (2012) yang
nol pada sumbu Y. Sehingga dapat menyatakan bahwa salah satu praktik
disimpulkan bahwa tidak ada akuntansi manajemen UMKM di Malaysia
heteroskedastisitas dalam model regresi yang dilakukan dengan penyusunan anggaran. Data
digunakan dalam penelitian ini. penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian
c. Hasil multikolinearitas menunjukkan besar responden memberikan jawaban kadang-
bahwa tidak ada multikolinearitas dengan hasil kadang (skor 3) dan jarang (skor 4) untuk
VIF kurang dari 10 (1,1155) dan nilai toleransi pertanyaan perencanaan. Masih banyak
lebih besar dari 0,10 (0,848). UMKM di kota Bandung yang belum konsisten
dalam menyusun anggaran. Terdapat
4.3. Praktik Akuntansi Manajemen pada dukungan terhadap hasil penelitian Azudin, A
UMKM di Kota Bandung & Mansor, N (2018) yang menyatakan UMKM
Berdasarkan hasil penelitian dapat belum sepenuhnya menyadari arti
disimpulkan bahwa UMKM di Kota Bandung perencanaan dalam menjalankan usahanya.
telah menerapkan praktik akuntansi Praktik akuntansi manajemen lainnya
manajemen melalui proses perencanaan, adalah pengendalian. Pengendalian UMKM di
pengendalian dan pengambilan keputusan. Hal Kota Bandung berada pada kategori cukup
ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang (55,94%). UMKM memiliki pengendalian yang
dilakukan oleh Nuarbiah (2020), Ahmad (2012) memadai terhadap kas, penjualan, biaya,
dan Armitage HM et al (2016) yang pembelian dan produksi. Mayoritas responden
menyatakan bahwa UMKM telah menjawab adalah sering (skor 4) dan cukup
mempraktikkan akuntansi manajemen (skor 3) dalam mengontrol kuesioner.
sederhana. Pernyataan tersebut juga terkait Pengendalian ini dilakukan untuk
dengan penelitian Azudin, A., & Mansor, N.
130
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal 124-135. ISSN 2339-1545

mengevaluasi rencana yang telah dibuat seperti pengetahuan anggaran, pengendalian


sebelumnya. anggaran, teori penganggaran modal, laporan
Pelaksanaan fungsi pengambilan keputusan realisasi anggaran dan analisis laporan. Selain
pada UMKM Kota Bandung sudah termasuk itu kinerja UMKM dalam kategori cukup
kategori baik dengan persentase 64,16%. (58,125%). Kinerja diukur dengan indikator
Pengambilan keputusan oleh UMKM di kota kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman,
Bandung merupakan keputusan jangka peningkatan penjualan dan peningkatan
panjang dan jangka pendek. Keputusan jangka keuntungan. Selama masa pandemi Covid-19,
panjang adalah pengambilan keputusan yang penjualan dan keuntungan 63% responden
berkaitan dengan investasi dan perencanaan UMKM meningkat, 18% tidak terpengaruh,
laba, sedangkan keputusan jangka pendek dan 19% menurun.
lebih terkait dengan kegiatan operasional
seperti analisis varians untuk pendapatan dan 4.4. Pengaruh Praktik Akuntansi Manajemen
biaya, dan keputusan taktis jangka pendek. terhadap Kinerja UMKM
Hasil kuesioner responden menunjukkan Hasil regresi dan uji hipotesis serta
bahwa tingkat pengambilan keputusan jangka koefesien determinasi disajikan pada tabel
pendek menunjukkan hasil yang lebih baik berikut.
daripada keputusan jangka panjang.
Penerapan akuntansi manajemen didukung
oleh pengetahuan manajemen UMKM (59,11%)

Tabel 8 . Hasil Analisis Regresi


Koefesien t statistik signifikansi
Perencanaan 1,282 6,714 ,000
Pengendalian 1,011 5,311 ,000
Pengambilan 1,010 5,310 ,000
Keputusan
Moderasi -0,799 0,425
Pengetahuan
N 167
F (sign) 0,000
Adj R2 0,517

Hasil uji regresi menunjukkan terdapat yang lebih efektif, informasi yang lebih rinci
hubungan yang positif antara variabel diperlukan oleh pengguna internal. Untuk
independen yaitu perencanaan, pengendalian, membangun perusahaan yang hebat,
pengambilan keputusan dan variabel perencanaan, pengendalian dan pengambilan
dependen kinerja usaha. keputusan yang baik merupakan hal yang
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa penting bagi kinerja perusahaan. Kinerja
secara simultan variabel perencanaan, perusahaan akan sangat mempengaruhi
pengendalian dan pengambilan keputusan kelangsungan hidup perusahaan. Sistem
berpengaruh signifikan terhadap kinerja akuntansi termasuk akuntansi manajemen
UMKM di Kota Bandung. Hal itu terjadi akan mengukur dan menilai proses manajemen
sebagai hasil pengujian yang menunjukkan bisnis dan memberikan informasi yang relevan
nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari sebagai dasar pengambilan keputusan dalam
0,05. Akuntansi manajemen secara luas meningkatkan kinerja perusahaan (Zaleha,
berkaitan dengan penyediaan informasi rinci Rasid, Rahim, & Rahman, 2009). Hasil
untuk pengguna internal. Untuk perencanaan, penelitian ini mendukung dengan penelitian
pengendalian dan pengambilan keputusan Suranggono & Jamilah (2016) yang
131
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal hal 124-135. ISSN 2339-1545

menunjukkan bahwa penerapan akuntansi saling mempengaruhi dan melengkapi.


manajemen berpengaruh signifikan terhadap Pengendalian dilakukan untuk mengevaluasi
kinerja Usaha Kecil Menengah. Nilai koefesien pelaksanaan atau pelaksanaan rencana.
korelasi sebesar 0,719 (71,90 %) menunjukkan Pengendalian dilakukan untuk mengevaluasi
hubungan yang kuat antara perencanaan, kinerja manajer dan aktivitas operasi sesuai
pengendalian dan pengambilan keputusan dengan tanggung jawabnya (Jiambalvo, 2013).
dengan kinerja keuangan UKM di Kota Kontrol adalah fungsi manajemen yang
Bandung. Dan nilai koefisien determinasinya membantu memeriksa kesalahan untuk
adalah 0,503. Artinya variabel perencanaan, mengambil tindakan korektif. Hal ini
pengendalian dan pengambilan keputusan dilakukan untuk meminimalkan
dapat menjelaskan variabel kinerja sebesar 50, penyimpangan dari standar dan memastikan
30%, sisanya 49,70% dipengaruhi oleh variabel bahwa tujuan organisasi tercapai dengan cara
lain. yang diinginkan. Pengendalian adalah
Hasil pengujian hipotesis secara parsial pengukuran dan koreksi kinerja untuk
memberikan hasil bahwa variabel perencanaan memastikan bahwa tujuan perusahaan dan
menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000 rencana yang dirancang untuk mencapainya
yang lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat tercapai. Karena perencanaan UMKM di
disimpulkan bahwa variabel perencanaan Bandung dilakukan dengan membuat
berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha anggaran, pengendalian juga dilakukan
dengan hubungan positif. Manajemen bisnis berdasarkan anggaran yang telah dibuat. Pada
yang baik dimulai dengan perencanaan yang setiap akhir periode, UMKM akan
baik. Perencanaan merupakan kunci utama membandingkan realisasi dengan anggaran,
bagi perusahaan (Jiambalvo, 2013). Sebuah untuk melihat pencapaian anggaran. Jika
rencana akan mengomunikasikan tujuan pengendaliannya baik, maka akan
perusahaan kepada semua pihak terkait, berpengaruh langsung terhadap kinerja bisnis.
terutama karyawan untuk menyelaraskan Penelitian Wijethilake et al (2018) menyatakan
semua fungsi di dalam perusahaan. Sebuah bahwa pengendalian yang baik akan
rencana juga akan menunjukkan kebutuhan memoderasi hubungan antara strategi inovasi
sumber daya untuk dapat mencapai tujuan dan kinerja organisasi. Dan penelitian Biju PA
bisnis. Salah satu perencanaan yang dilakukan & M. Bashi (2014) yang melakukan penelitian
oleh perusahaan adalah penganggaran. terhadap UKM di India menyatakan bahwa
Anggaran adalah pernyataan formal perkiraan pengendalian berpengaruh terhadap kinerja
pendapatan dan pengeluaran berdasarkan bisnis UKM. Dan studi Bieńkowska(2020)
rencana dan tujuan masa depan. Anggaran menyatakan bahwa kontrol memiliki dampak
disusun secara formal, sistematis untuk yang signifikan terhadap kinerja organisasi
mencapai tujuan perusahaan. Anggaran melalui kinerja karyawan dan manajer dalam
disusun untuk memastikan kegiatan yang bisnis di Polandia. Organisasi yang
dilakukan perusahaan telah sesuai dan memutuskan untuk menerapkan pengendalian
mendukung pencapaian tujuan perusahaan harus fokus pada kualitas metode yang
dengan biaya dan pendapatan yang mudah mendukung manajemen dalam melaksanakan
dilacak (Rozainun, 2019). pengendalian. Tidak cukup hanya dengan
Nilai signifikansi variabel kontrol 0,000 melakukan pengendalian yang sederhana
lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu dapat tetapi harus didukung dengan pengendalian
disimpulkan bahwa pengendalian yang baik.
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Hasil penelitian ini juga menunjukkan
UMKM. Arah hubungan positif berarti semakin bahwa pengambilan keputusan berpengaruh
baik pengendalian maka semakin baik kinerja signifikan terhadap kinerja bisnis dengan nilai
UMKM di Kota Bandung. Perencanaan dan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.
pengendalian seperti dua sisi mata uang yang Keputusan yang diambil oleh bisnis berkaitan

132
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal 124-135. ISSN 2339-1545

dengan kegiatan operasional dan keputusan disesuaikan dengan kondisi UMKM , sehingga
strategis bisnis. Pengambilan keputusan pengelolaan usaha menjadi lebih baik dan
mengacu pada membuat pilihan di antara kinerja usaha meningkat.
tindakan alternatif, Meningkatkan efektivitas Penelitian ini hanya dilakukan pada UMKM
dalam pengambilan keputusan merupakan kota Bandung dan tanpa membedakan katagori
bagian penting dalam memaksimalkan usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam
efektivitas dalam bekerja untuk mencapai analisis data. Katagori UMKM yang berbeda
kinerja terbaik. Pengambilan keputusan dimungkinkan kaan menerapkan praktik
merupakan sistem informasi akuntansi akuntansi manajemen yang berbeda. Sehingga
manajemen yang dapat membantu UMKM untuk penelitian selanjutnya dapat
menghadapi tantangan pasar yang kompetitif memperluas jangkauan responden dan
yang berfokus pada peningkatan nilai tambah menggunakan perlakuan yang berbeda untuk
perusahaan melebihi para pesaingnya dan masing-masing katagori UMKM, sehingga
membantu manajer memantau kinerja bisnis hasil analisis data menjadi lebih tajam.
dalam lingkungan yang kompetitif. Ketepatan
dalam mengambil keputusan akan REFERENSI
mempengaruhi jalannya kegiatan usaha dan Abdullah, M.; Zailani, S.; Iranmanesh, M.;
kinerja usaha sebagaimana hasil penelitian Jayaraman, K. (2016). Barriers to green
Steffi Sigilipu (2013) dan Abubakar et al (2019). innovation initiatives among
Dalam penelitian ini variabel pengetahuan manufacturers: The Malaysian case. Rev.
memoderasi penerapan praktik akuntansi Manag. Sci., 10, 683–709
manajemen pada UMKM di Kota Bandung.
Keberhasilan praktik akuntansi manajemen Abubakar, A. M., Elrehail, H., Alatailat, M. A.,
harus didukung oleh pengetahuan. Manajemen & Elçi, A. (2019). Knowledge management,
UMKM harus memiliki pengetahuan yang decision-making style and organizational
memadai termasuk perencanaan, pengendalian performance. Journal of Innovation &
dan pengambilan keputusan dan kinerja Knowledge, 4(2), 104-114.
sehingga dapat mengimplementasikan
akuntansi manajemen dengan baik. Dalam Ahmad, K. (2012). The Use of Management
penelitian ini variabel pengetahuan Accounting Practices in Malaysian SMEs.
memoderasi penerapan praktik akuntansi Retrieved July 15, 2013, from
manajemen pada UMKM di Kota Bandung. http://eprints.uthm.edu.my/4639/1/Ka
milah _Ahmad. pdf
5. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah Armitage, H. M., Webb, A., & Glynn, J. (2016).
dipaparkan di atas disimpulkan bahwa The use of management accounting
UMKM di Kota Bandung telah menerapkan techniques by small and medium‐sized
praktik akuntansi manajemen melalui enterprises: a field study of Canadian and
perencanaan, pengendalian dan pengambilan Australian practice. Accounting
keputusan. Perencanaan dan pengendalian Perspectives, 15(1), 31-69.
dilakukan dalam kategori cukup, dan
pengambilan keputusan dalam kategori baik. Azudin, A., & Mansor, N. (2018). Management
Perencanaan, pengendalian dan pengambilan accounting practices of SMEs: The impact
keputusan berpengaruh signifikan terhadap of organizational DNA, business potential
kinerja UMKM dengan pengetahuan akuntansi and operational technology. Asia Pacific
sebagai variabel pemoderasi. Management Review, 23(3), 222-226.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan
UMKM dapat menerapkan praktik akuntansi Bieńkowska, A. (2020). Controlling
manajemen secara lebih konsisten dan baik, Effectiveness Model-empirical research

133
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal hal 124-135. ISSN 2339-1545

results regarding the influence of DAN SISTEM AKUNTANSI


controlling on organisational MANAJEMEN TERHADAP KINERJA
performance. Engineering Management in MANAJERIAL UMKM TEGAL. Monex:
Production and Services, 12(3). Journal of Accounting Research, 10(1), 55-
63
Biju, P. A., & Bhasi, M. (2014, December). A
structural equation model linking Kurniawan Aceng dan Citra Nensih (2014) .
forecasting, planning and controlling with Pengaruh Pemanfaatan Informasi Dan
SME performance. In 2014 IEEE Saling Ketergantungan terhadap
International Conference on Industrial Karakteristik Informasi Akunatnsi
Engineering and Engineering Manajemen serta Dampaknya terhadap
Management (pp. 531-535). IEEE. Kinerja Manajeriar. STAR Study &
Accounting Research Volume XI No.1. hal
Charles T. Hogren, Srikant M. Datar, Madhav 52-67.
V. Rajan. 2015. Cost Accounting: A
Managerial Emphasis. Fifteenth Edition. Lestari, M. D., Kantun, S., Hartanto, W.,
Pearson Education Limited. Suharso, P., & Widodo, J. (2020). Analysis
of the financial literacy level of Micro,
Dewi, L. M. (2017). PENGARUH PENERAPAN Small and Medium Enterprises (MSMEs)
AKUNTANSI MANAJEMEN in Jember, East Java, Indonesia. IOP
TERHADAP KINERJA UMKM (Studi Conference Series: Earth and
Empiris pada UMKM Batik di Tamansari, Environmental Science, 485(1).
Yogyakarta) (Doctoral dissertation,
UAJY). Nurabiah, N., Pusparini, H., & Mariadi, Y.
(2020). Contingent Factors Affecting of
Edward Freeman. (2010). Stakeholders Theory- Implementation Management Accounting
What is Stakeholder Theory? In the Practices in Micro, Small & Medium
landbook book, Strategic Management: A (MSMEs) in Mataram City. Jurnal
Stakeholder Approach. Aplikasi Akuntansi, 5(1), 72 -89.
https://www.stakeholdermap.com/stake
holder-theory-freeman.html Oliver Berthod. (2018). Institutional Theory of
Organization. In book: Global
Frima, R., & Surya, F. (2018). Pengaruh Tingkat Encyclopedia of Public Administration,
Pendidikan dan Penggunaan Informasi Public Policy, and Governance (pp.1-5)
Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja
UMKM di Kota Padang. Akuntansi dan Rozainun Abdul Azis, Che Hamidah Che
Manajemen, 13(1), 93-111. Puteh, Indra Devi Rajamanoharan,
Nagarethnam Thirumanickam. (2019).
Ismail, K., & Isa, C. R. (2011). The Role of Management Accounting. Third Edition.
Management Accounting Systems in Oxford University Press.
Advanced Manufacturing Environment.
Australian Journal of Basic and Applied Rudiantoro, R. Siregar, S.V. (2012). Kualitas
Sciences, 5(9), 2196-2209. Laporan Keuangan UMKM serta Prospek
Impelemntasi SAK ETAP. Jurnal
Jiambalvo, James (2013). Managerial Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 9 (1).
Accounting. Fifth Edtion. John Wiley & : 1 – 21.
Sons, Inc.
Sigilipu, Steffi. (2013). Pengaruh Penerapan
Kamal, B. (2021). PENGARUH KOMPETISI Informasi Akuntansi Manajemen Dan

134
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan) Vol. 9, No. 01, Juni 2022, hal 124-135. ISSN 2339-1545

Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap


Kinerja Manajerial. Jurnal EMBA Vol.1
No.3 Juni 2013.

Soemohadiwidjojo, Arini T. (2018). SOP dan


KPI Untuk UMKM dan Startup. Jakarta:
Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup)

Varma Arup and Pawan Budhwar. (2019).


Perfoarmance Management Systems: An
Experiential Approach. Sage publications.

Wijethilake, C., Munir, R., & Appuhami, R.


(2018). Environmental innovation strategy
and organizational performance: Enabling
and controlling uses of management
control systems. Journal of Business
Ethics, 151(4), 1139-1160.

Yakhou, M., & Dorweiler, V. P. (2004).


Environmental accounting: an essential
component of business strategy. Business
Strategy and the Environment, 13(2), 65-
77.

Zaleha S., Rasid A., Rahim A., Rahman A.


(2009). Management Accounting and Risk
Management Practise in Financial
Institutions. Jurnal Teknologi. 51 (E) : 89-
110

UU No 20 tahun 2008 tentang UMKM

https://www.bi.go.id Profil Bisnis UMKM


diunduh pada tanggal 19 Agustus 2020

135
ANALISIS ARTIKEL

STUDI KASUS

Sesuai dengan materi yaitu tentang “Akuntansi Manajemen dan Lingkungan


Bisnis”, maka kami kelompok 1 menganalisis artikel studi kasus dengan judul
artikel “Praktik Akuntansi Manajemen pada Usaha Mikro, Kecil, Menengah di
Indonesia” yang diterbitkan oleh Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas pada tahun 2022 .

Dalam artikel ini menjelaskan tentang pengertian akuntansi manajemen dan


penerapannya pada usaha mikro, kecil, menengah di Indonesia. Dengan artikel yang
mengangkat tema tersebut maka selaras dengan materi kelompok kami. Analisis
artikel ini bertujuan agar mahasiswa mengerti tentang penggunaan akuntansi
manajemen dalam lingkungan masyarakat.

Dalam artikel ini dijelaskan bahwa akuntansi manajemen dapat digunakan


oleh pengusaha mikro, kecil menengah untuk mengatur keuangan usaha mereka.
Hal inilah yang membuat akuntansi manajemen penting tidak hanya bagi
perusahaan tapi juga bagi pengusaha UMKM juga.

Artikel ini menjelaskan berbagai pengertian akuntansi manajemen dari


berbagai sumber atau penulis buku yang dijadikan acuan pembuatan artikel. Dalam
sistem informasi akuntansi atau sistem informasi lainnya, informasi ini dinilai
sebagai hal yang sangat penting atau dibutuhkan bagi semua pihak sehingga
informasi diharapkan akurat, tepat waktu, relevan, dan lengkap sehingga dapat
menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat juga bagi sebuah organisasi atau
perusahaan. Sistem informasi akuntansi ini berbasis komputerisasi. Basis
komputerisasi ini memiliki keuntungan, salah satunya lebih efektif dan efisien serta
tingkat kesalahan bisa dinilai minim.

Artikel ini menggunakan metode deskriptif verifikatif. Metode deskriptif


digunakan untuk menjelaskan praktik akuntansi yang dilakukan oleh UMKM di
Kota Bandung. Metode verifikatif digunakan untuk mengetahui hubungan dan
pengaruh praktik akuntansi manajemen terhadap kinerja UMKM di Bandung,
Indonesia dengan variabel pemoderasi pengetahuan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan membawakan hasil bahwa UMKM di
Kota Bandung telah menerapkan praktik akuntansi manajemen melalui proses
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang penerapannya seperti
berikut:

1. Proses perencanaan dilakukan dengan membuat anggaran berupa anggaran


penjualan, anggaran produksi, anggaran kas dan anggaran keuangan yang
disesuaikan dengan kondisi masing-masing UMKM. Mengingat tidak semua
UMKM menyusun anggaran yang dibutuhkan dan konsisten dalam
penganggaran, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan perencanaan di
UMKM dalam kategori cukup (47%).

2. Praktik akuntansi manajemen lainnya adalah pengendalian. Pengendalian


UMKM di Kota Bandung berada pada kategori cukup (55,94%). UMKM
memiliki pengendalian yang memadai terhadap kas, penjualan, biaya,
pembelian dan produksi.

3. Pelaksanaan fungsi pengambilan keputusan pada UMKM Kota Bandung


sudah termasuk kategori baik dengan persentase 64,16%. Pengambilan
keputusan oleh UMKM di kota Bandung merupakan keputusan jangka panjang
dan jangka pendek.

Anda mungkin juga menyukai