AKUNTANSI MANAJEMEN
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
PRODI D3 AKUNTANSI
PALEMBANG
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Akuntansi Manajemen (Mengenal Akuntansi
Manajemen)” dapat selesai tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat hambatan dan tantangan
namun dengan dukungan dari berbagai pihak, tantangan tersebut dapat teratasi. Oleh karena
itu, kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut
membantu dalam penyelesaian makalah ini, utamanya kepada yang terhormat Dosen
Pengampu, TEK TOLONG INI NAMO PAKNYO.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Maka dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap makalah “Akuntansi Manajemen (Mengenal Akuntansi Manajemen)”
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Tim Penulis
a
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………….....i
DAFTAR ISI……………………………………………………...ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang………………………………………..1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Akuntansi Manajemen
2.2. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
2.3. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
2.4. Sejarah Akuntansi Manajemen
2.5. Trend yang Mempengaruhi Akuntansi Manajemen
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Bagi Penulis.
Bagi Pembaca.
PEMBAHASAN
Selanjutnya jika melihat hasil pelaporan yang diperlukan manajemen yang tidak
hanya laporan masa lalu tetapi juga meliputi proyeksi masa depan,, maka akuntansi
manajemen didefinisikan sebagai berikut.
Disamping itu akuntansi manajemen yang dianggap suatu sidang akuntansi yang
luas yang berkaitan dengan pengembangan dan penggunaan informasi akuntansi (Ralph
Estes :1986) jelas pula keterkaitan disiplin akuntansi ini.
Informasi disiapkan oleh akuntan manajemen dengan cara memproses data yang
dipasok berbagai pihak yang terlibat dalam organisasi. Aktivitas mengidentifikasi,
mungukur, mengakumulasi dan menyiapkan data menggambarkan proses yang
dilakukan akuntan manajemen untuk menyediakan informasi. Analisi dan interpretasi
menggambarkan proses memaknai informasi yang sudah disediakan. Aktivitas dalam
mengkomunikasikan informasi menggambarkan penyampaian informasi berupa laporan
kepada manajemen. Informasi yang disediakan akuntan manajemen digunakan oleh
manajer tingkat bawah, misalnya supervisor, sampai manajemen tingkat atas, misalnya
direktur utama. Informasi digunakan oleh manajer untuk melakukan proses manajemen
seperti merencanakan, mengendalikan, mengambil keputusan, dan menilai kinerja.
System informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama:
system akuntansi manajemen dan system akuntansi keuangan. (Sistem informasi
akuntansi adalah suatu subsistem dari system informasi manajemen perusahaan secara
keseluruhan). Kedua subsistem akuntansi tersebut berbeda tujuannya, sifat masukannya
dan jenis proses yang dipergunakan untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran
(output).
Akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen menyediakan informasi
keuangan dan tujuan yang sama. Persamaan keduanya terdapat dalam 2(dua) hal yaitu:
Menyediakan informasi
Menggunakan
Metode akuntansi yang lazim digunakan dalam akuntansi keuangan juga relevan
digunakan dalam akuntansi manajemen. Contohnya, metode depresiasi asset
tetap ddan metode penilaian persediaan. Keduanya dapat digunakan baik dalam
akuntansi manajemen maupun akuntansi keuangan.
juga memiliki perbedaan. Perbedaan pokok antara akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan terletak pada enam aspek, yaitu pemakai utama informasi, retriksi, jenis
informasi, orientasi waktu, lingkup informasi, dan bidang pengetahuan.
Pemakai Utama. Pemakai utama informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen
adalah pihak internal perusahaan. Pihak internal perusahaan adalah manajemen, mulai
dari manajamen tingkat bawah sampai manajemen tingkat puncak. Informasi akuntansi
manajemen digunakan oleh manajer untuk menjalankan aktivitas pokoknya, yaitu
aktivitas perenanaan, pelaksanaan, pengendalian, penilaian kerja dan pengambilan
keputusan.
pemakai utama informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan adalah pihak luar
perusahaan. Pihak luar perusahaan meliputi pemilik perusahaan, investor, kreditur dan
pemerintah. Informasi akuntansi keuangan disajikan dalam bentuk laporan keuangan
pokok, seperti laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (neraca), laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan. Pada dasarnya informasi akuntansi keuangan digunakan
untuk mengambil keputusan, misalnyamenentukan investasi dan pemberian pinjaman.
Retriksi. Pada dasarnya tidak ada retriksi dalam mengolah input dan memproses data
untuk menghasilkan informasi akuntansi manajemen. Namun, pedoman yang lazim
digunakan untuk menghasilkan informasi akuntansi adalah perbandingan antara biaya-
manfaat (cost-benefit). Apabila biaya penyajian lebih kecil daripada manfaat yang
diperoleh, maka informasi tersebut dapat disajikan. Sebaliknya, apabila biaya penyajian
lebih besar daripada manfaat yang diperoleh, maka informasi tersebut tidak perlu
disajikan.
Retriksi dalam akuntans keuangan adalah PABU ( Prinsip Akuntansi yang Berlaku
Umum). Salah satu elem PABU yang menjadi dasar utama pencatatan transaksi
keuangan adalah PSAK ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). PSAK dikeluarkan
oleh DSAK. IAI (Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia). Semua
perusahaan yang terdaftar di bursa efek wajib mengikuti standar ini. Data yang direkam
harus dicatat sesuai dengan ketentuan PABU. Data yang di-input dan diproses tidak
selalu diperlakukan sama karena transaksi yang berbeda kemungkinan juga memiliki
standar akuntansi yang berbeda. Contohnya, perlakuan terhadap penilaian persediaan
berbeda dengan transaksi depresiasi asset tetap.
Jenis Informasi. Jenis informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen meliputi
informasi keuangan dan nonkeuangan. Contoh informasi keuangan yang dihasilkan oleh
akuntansi manajemen adalah informasi biaya produk, penjualan, dan biaya. Sedangkan
contoh informasi nonkeuangannya adalah informasi jenis bahan, jumlah produksi, mesin
rusak, jumlah pegawai dan jam lemburnya, serta prosuk cacat.
Orientasi Waktu. Orientasi waktu informasi akuntansi manajemen adalah masa depan.
Hal ini terkait dengan relevansi. Salah satu criteria relevansi tersebut adalah dapat
digunakan untuk memprediksi. Informasi rencana penjualan, rencana produksi, dan
target laba adalah contoh informasi yang belum terealisasi dan diharapkan terjadi di
masa depan. Penekanan informasi akuntansi manajemen adalah pengambilan
keputusan yang memengaruhi masa depan.
Orientasi waktu informasi akuntansi keuangan adalah masa lalu. Semua data
yang diatat adalah data yang sudah terjadi atau data historis. Data akuntansi yang
belum terjadi tidak boleh dicatat. Informasi yang disajikan, baik dalam laporan laba rugi,
laporan posisi keuangan, maupun laporan arus kas, merupakan informasi yang sudah
terjadi. Penekanan informasi akuntansi keuangan adalah ikhtisar dan hasil aktivitas di
masa lalu.
Informasi (information) adalah data yang mengandung arti. Data adalah fakta
yang berupa angka, karakter, simbol, gambar, tanda, isyarat, suara atau bunyi yang
mempresentasikan suatu keadaan yang kemudian digunakan sebagai masukan dalam
sistem informasi. Informasi dibutuhkan oleh manajer untuk melaksanakan proses
manajemen seperti perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Informasi
tersebut dihasilkanoleh sistem informasi akuntansi manajemen.
Pemrosesan Informasi.
System informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu criteria formal
yang menjelaskan sifat dari masukan atau proses-bahkan keluarannya. Criteria terseut
fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen. System
akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan umum, yaitu:
Ketiga tujuan ini menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan). Selain itu,
kebutuhan atas informasi tidak terbatas hanya pada organisasi manufaktur. Informasi
akuntansi manajemen dipergunakan di semua organisasi aik manufaktur, dagang dan
jasa.
Economic Events
Masukan
Keluaran
Proses
Pengguna
Input.
Input adalah data yang direkam dari peristiwa ekonomi yang terjadi di
perusahaan. Contoh data yang di-input ke dalam system informasi akuntansi
manajemen adalah jenis bahan, harga bahan, tarif upah, jam kerja, jam lembur,
jam mesin, pemakaian listrik, unit produksi, dan harga jual.
Proses.
Output.
Menyediakan informasi objek biaya dan biaya yang dibebanka ke objek biaya.
Contoh informasi jenis ini adalah laporan biaya produksi, laporan biaya aktivitas
dan laporan biaya departemen.
Proses Manajemen
1. Perencanaan
2. Pengendalian
3. Pengambilan keputusan
Industri Kecil
Bank
Mesopotamia Code of Hammurabi
3500 SM-2000 SM Daftar Harga
Juru Tulis
Pajak kepada raja
Sebelum Efisiensi program
Double Entry Zaman Mesir, Cina Uang koin
System Yunani, dan Romawi Bank
3500 SM-1490 M Kuno Buku kas
3000 SM-1100M Anggaran tahunan
Penggunaan kertas
Medieval England Domesday Book
1130M-1490 SM Great Role of the
Exchequer
Pengenalan Renaisssance
Double Entry System 1490 M-1700 M Double Entry
System
1490 M-1700 M
Ada tiga klasifikasi periode waktu perkembangan akuntansi yaitu sebelum sistem
pencatatan ganda (double entry system), periode pengenalan sistem pencatatan ganda,
dan setelah sistem pencatatan ganda. System pencatatan ganda adalah serangkaian
aturan pencatatan transaksi akuntansi yang menuntut agar setiap transaksi dicatat
minimal dua akun yang berbeda.
Periode sebelum system pencatatan ganda meliputi Zaman Mesopotamia, Mesir,
Cina, Yunani, Romawi Kuno dan Medievel England. Periode pengenalan system
pencatatan ganda merupakan periode Renaissance Italia. Sedangkan periode setelah
sistem pencatatan ganda meliputi perkembangan awal, revolusi pertama, dan revolusi
kedua akuntansi manajemen.
Pada zaman ini ,ada ketentuan undang-undang yang diberi nama Code of
Hammurabi. Undang-undang ini mengatur aktivitas bisnis pada masa itu. Berdasarkan
undang-undang ini ,agen penjual barang dituntut untuk membuat daftar harga (price
quote) tertutup dan tersegel yang digunakan oleh penjual dan pembeli dalam aktivitas
transaksi. Undang-undang ini juga menuntut agar akuntan, pada zaman ini dinamai juru
tulis atau scribe, menulis semua kesepakatan transaksi. . Catatan biasanya dibuat pada
tanah liat. Bukti ini menunjukkan bahwa padazaman Mesopotamia sudah ada
pencatatan suatu transaksi.
Medieval England.
Medieval berarti abad pertengahan atau sering dikenal middle age. Setelah
kerajaan Romawi runtuh, perkembangan akuntansi stagnan. Perkembangan berikutnya
muncul pada masa feodalisme Inggris. Pada zaman itu mulai dikenal catatan pajak yang
harus dibayar. Manuskrip akuntansi yang ditemukan pada masa itu adalah Domesday
Book (1130 M-1485 M). Buku ini berisi catatan tanah dan bangunan milik masyarakat
dan pajak yang harus dibayar. Selain Domesday Book, juga ditemukan catatan akuntansi
Great Role of the Exchequer (1130 SM-1830 M).
Buku ini berisi catatan sewa , denda, dan pajak yang harus dibayar rakyat kepada Raja
Inggris.
Luca Bartolomes Pacioli lahir tahun 1445. Ia merupakan orang terpelajar pada
masa itu. Ia menulis buku berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, proportioni et
De Computes et Scriptus. Bab ini menjelaskan sistem dasar pembukuan yang kemudian
dikenal sebagai sistem pencatatan ganda. Pembahasan akuntansi tidak hanya
ditemukan untuk pedagang dan penyusun neraca saldo pada akhir periode.
Ada penulis buku lain yang juga mewarnai perkembangan sistem pencatatan
ganda. Penulis tersebut bernama Benedetto Cotrulgi. Ia menulis buku berjudul The Book
on the Art of Trading tahun 1458. Oleh karena itu buku ini diterbitkan seaad setelah
ditulis, maka buku karya Luca Bartolomes Pacioli lebih dulu dikenal. Samapai saat ini
Luca Bartolomes Pacioli dipercaya sebagai bapak akuntansi. Sistem pencatatan ganda
yang dikenalkan oleh Luca Bartolomes Pacioli sering dinamai metode venice (method of
venice). Metode ini berkembang dan digunakan luas dalam dunia bisnis.
Modal
Peningkatan perdagangan
Pemberian kredit
Kemampuan menulis
Uang
Kemampuan aritmatik
Isu ketiga terkait dengan perubahan kurikulum. Praktik bisnis dan teknologi
berkembang pesat sehingga akuntansi manajemen tradisional tidak lagi menghasilkan
informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. Ada tuntutan agar system
akuntansi manajemen yang ketinggalan zaman tidak lagi digunakan. Tuntutan baru
dalam akuntansi manajemen adalah praktik yang dapat meningkatkan akurasi
penentuan biaya produk dan penyediaan informasi yang berguna bagi perbaikan
kualitas, produktivitas, dan pengurangan biaya. Untuk mengakomodasi hal tersebut
,perlu dilakukan perubahan kurikulum. Ada jenis mata kuliah yang ditambah ,misalnya
cost management dan strategic cost management. Isi mata kuliah akuntansi manajemen
tersebut juga disesuaikan dengan perkembangan terbaru ,misalnya dengan
memasukkan ABC ,ABM ,dan BSC.
Orientasi pelanggan
Kompetisi global
Manajemen kualitas total
Perusahaan dituntut focus pada keunggulan kompetitif dengan memberikn nilai yang
lebih baik kepada pelanggan untuk biaya yang sama atau lebih rendah. Perusahaan harus
mampu menghasilkan produk yang bernilai sama atau lebih besar dengan biaya yang sama atau
lebih rendah dari apa yang dilakukan pesaing. Nilai pelanggan (customer value) adalah
perbedaan antara yang diterima pelanggan (realisasi pelanggan) dan yang diserahkan
(dikorbankan) oleh pelanggan. Segala sesuatu yang diperoleh pelaggan disebut produk total
(total product). Produk total adalah semua manfaat berwujud dan tidak berwujud yang diterima
pelanggan akibat membeli produk. Meningkatkan nilai pelanggan berarti meningkatkan
realisasi pelanggan atau mengurangi pengorbanan pelanggan atau keduanya.
Unsur yang diperoleh pelanggan dari suatu produk meliputi hal-hal yang berwujud dan
tidak berwujud. Contoh hal berwujud adalah fitur produk, sedangkan yang tidak berwujud
adalah layanan. Unsur yang diperoleh pelanggan dari suatu produk juga dapat berbentuk
moneter, seperti garansi, atau nonmoneter, seperti citra. Berikut ini adalah contoh unsur-unsur
yang bias diperoleh pelanggan dari suatu produk.
Fitur produk
Fungsi produk
Garansi
Citra
Layanan
Kualitas
Instruksi penggunaan
Merek
Unsur yang dikorbankan pelanggan terhadap suatu produk meliputi hal-hal yang
berwujud, seperti sumber daya yang dikorbankan, dan tidak berwujud, seperti kekecewaan.
Unsur yang dikorbankan pelanggan terhadap suatu produk juga dapat berbentuk
moneter,seperti biaya pemeliharaan, atau nonmoneter, seperti usaha untuk belajar. Berikut ini
adalah contoh unsur-unsur yang dikorbankan pelanggan terhadap suatu produk.
Harga beli
Kekecewaan
Biaya pemeliharaan
Biaya purnajual
Biaya penggunaan
Biaya pembuangan
Perspektif Lintas Fungsi (cross fuctional perspective) adalah cara pandang manajemen
yang tidak lagi melihat proses penambahan nilai yang terjadi di suatu fungsi terpisah dari proses
penambahan nilai yang terjadi di fungsi lain. Apabila manajemen memiliki perspektif yang
sempit dan terpisah antarfungsi, maka proses penciptaan nilai pelanggan yang optimum tidak
akan tercapai. Hal ini terjadi karena setiap fungsi memiliki ego da kepentingan sendiri yang
seringkali mengorbankan kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Sebagai contoh, fungsi
pengadaan disuatu perusahaan ritel berusaha membeli persediaan dalam jumlah besar untuk
memanfaatkan diskon. Mereka membeli lebih besar dari kemampuan fungsi pemasaran dalam
menjual. Keputusan yang dilakukan fungsi pengadaan barang berdampak pada fungsi
pemasaran, padahal hal ini juga masalah dari fungsi pengadaan. Aktivitas yang tidak menambah
nilai yang terjadi pada fungsi pengadaan berpengaruh terhadap aktivitas yang tidak menambah
nilai yang terjadi pada fungsi pemasaran.
Penekanan pada rantai nilai berarti bahwa akuntan manajemen harus memahami
berbagai fungsi dalam perusahaan,mulai dari pengadaan bahan sampai distribusi produk
kepada pelanggan. Akuntan manajemen tidak lagi hanya melihat aktivitas dan biaya yang
terjadi disetiap fungsi secara terpisah satu per satu. Setiap fungsi tidak lagi dibatasi oelh
tembok pemisah yang membuat fungsi seolah-olah tidak terkait satu sama lain. Dalam konsep
rantai nilai, setiap aktivitas dan fungsi saling terkait satu dengan yang lain. Keputusan yang
dibuat pada suatu fungsi berpengaruh pada fungsi lain. Sistem akuntansi juga dituntut mampu
menghasilkan informasi tentang sejauh mana tindakan di satu fungsi berpengaruh terhadap
fungsi lainnya.
Kompetisi Global
Manajemen kualitas total (total quality management), atau disingkat TQM adalah
pendekatan yang menuntut perusahaan menciptakan lingkungan yang memungkinkan produk
yang sempurna tanpa cacat dapat dihasilkan. Ada empat prinsip dasar TQM, yaitu fokus pada
pelanggan, keterlibatan penuh pegawai, perbaikan berkelanjutan, dan sistem terintegrasi.
Pelanggan merupakan alasan keberadaan perusahaan. Oleh karena itu, pemenuhan
ekspektasi pelanggan merupakan salah satu fokus pekerjaan perushaan. Fokus kepada
pelanggan berarti perusahaa dituntut menghasilkan produk yang memenuhi, atau bahkan
melebihi ekspektasi pelanggan. Kemampuan menciptakan nilai pelanggan yang positif
menunjukkan pemenuhan ekspektasi pelanggan.
Kualitas produk bukanlah tanggung jawab bagian produksi saja. Dalam TQM, kualitas
produk dan proses merupakan tanggung jawab setiap orang yang terlibat dalam proses
penciptaan nilai pelanggan. Oleh karena itu, semua tingkat manajemen dan karyawan dituntut
berperan aktif dalam proses penciptaan nilai pelanggan dengan menghasilkan produk yang
berkualitas.
Perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) adalah dasar untuk membentuk
lingkungan pemanufakturan yang sempurna. Perusahaan tidak boleh berhenti setiap kali
penigkatan kualitas tercapai. Apabila perusahaan berpuas diri dan tidak melakukan perbaikan
terus-menerus maka perusahaan dapat tertinggal dari pesaing. Selalu berusaha mendahului
pesaing dengan memiliki proses pemanufakturan yang superior merupakan suatu tuntutan agar
berhasil menerapkan TQM.
Perusahaan membutuhkan berbagai informasi agar TQM dapat diwujudkan. Informasi
sejek proses awal, misalnya bahan yang dibutuhkan dan pemasok yang andal harus tersedia
bagi manajemen. Aktivitas dan proses penciptaan nilai sejak perkembangan produk, proses
produksi, sampai dengan penyampaian produk ke pasar dibutuhkan untuk memastikan nilai
pelanggan dapat dihasilkan. Aktivitas kualitas program dan biaya untuk sistem informasi
akuntansi manajemen dituntut mampu menyediakan berbagai informasi diatas bagi
manajemen.
Waktu sebagai Elemen Kompetitif
Waktu adalah elemen krusial dalam setiap tahapan rantai nilai. Perusahaan bertaraf
dunia mengurangi waktu ke pasar dengan menekan waktu yang dibutuhka dalam tahap desain,
implementasi, dan siklus produksi. Perusahaan dituntut meyerahkan produk kepasar secara
cepat dengan mengeliminasi waktu yang tidak bernilai tambah. Menariknya, mengurangi waktu
yang tidak bernilai tambah sejalan dengan peningkatan kualitas. Oleh karena pentingnya,
seringkali kecepatan lebih penting daripada biaya. Misalnya, ada perusahaan yang memilih
lebih baik mengeluarka biaya produksi sesungguhnya lebih besar dari biaya produksi yang
dianggarkan, asalkan produk sampai ditangan pelanggan lebih cepat.
Waktu yang dikonsumsi untuk memproduksi produk dapat meliputi waktu bernilai
tambah (value added time) dan waktu tidak bernilai tambah (non value added time). Waktu
tidak bernilai tambah sebaiknya dikurangi, atau bahkan apabila dimungkinkan dihilangkan.
Sistem informasi akuntansi manajemen dituntut melaporkan aktivitas dan konsumsi
waktu aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Laporan ini diperlukan untuk
dijadikan umpan balik terhadap perbaikan aktivitas di periode selanjutnya. Pilihan tindakan
manajemen untuk mengurangi atau menghilangkan waktu tidak bernilai tambah tergantung
pada informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi manajemen.
Kemajuan Teknologi Informasi
Peran industri jasa semakin besar. Bagi negara tertentu, seperti Amerika Serikat dan
Singapura, industri jasa ini akan terus berjalan. Selain pertumbuhan, deregulasi juga membuat
industri jasa semakin berkembang. Deregulasi di bidang perusahaan penerbangan, sektor
keuangan, dan telekomunikasi meningkatkan persaingan dalam industri jasa, seperti kualitas,
produktivitas, efisiensi, kepuasan pelanggan, dan kecepatan. Sistem informasi akuntansi
manajemen perlu dikembangkan untuk mengakomodasi konsep akuntansi manajemen untuk
lingkungan perusahaan jasa. Perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan terkait
dengan kualitas, produktivitas, efisiensi, kepuasan pelanggan, dan kecepatan waktu
penyerahan jasa juga membutuhkan dukungan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi manajemen.
Manajemen Berbasis Aktivitas
Manajemen Berbasis Aktivitas (activity based management – ABM) adalah sistem yang
memfokuskan perhatian manajemen terhadap aktivitas untuk meningkatkan nilai bagi
pelanggan dalam rangka meningkatka laba perusahaan. ABM menekankan pada dua hal, yaitu
perhitungan biaya berbasis aktivitas (activity based costing – ABC) dan analisis nilai proses
(process value analysis – PVA). ABC adalah metode untuk menentukan biaya produk
berdasarkan aktivitas. Melalui ABC diharapkan menghasilkan dua angka akurat yang
menggambarkan biaya produk sehingga proses pengambilan keputusan yang terkait
dengannya, misalnya penjualanan, dilakukan tepat waktu. PVA adalah analisis terhadap
aktivitas untuk mencari jawaban apa aktivitas yang dilakukan, mengapa aktivitas dilakukan, dan
seberapa baik aktivitas dilakukan.
Ada dua dimensi dalam ABM. Dimensi pertama adalah dimensi biaya. Pada dimensi ini
dianalisis apa aktivitas yang dilakukan, seberapa besar sumber daya yang dikonsumsi oleh
aktivitas, dan apa objek biayanya. ABC berada pada dimensi ini merupakan praktik penentuan
biaya produk berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi produk yang bersangkutan. Dimensi kedua
adalah dimensi proses. PVA adalah gambaran dari dimensi proses ini. Pada dimensi proses
dianalisis apa aktivitas yang dilakukan, apa pemicu besar kecilnya aktivitas, dan sejauh mana
aktivitas berhasil dilakukan.
Pengontrol (controller) dan bendahara (treasurer) merupakan bagian dari fungsi staf.
Peran controller adalah menyiapkan laporan keuangan, laporan kinerja, perencanaan pajak,
pemeriksaan intern, anggaran, dan laporan lain untuk kepentingan internal dan eksternal
perusahaan. Bagian yang ada dibawah controller dapat meliputi bagian akuntansi keuangan,
bagian akuntansi biaya, bagian audit internal, dan bagia sistem informasi.
Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengomunikasikan skor kepada para manajer
di setiap bagian untuk mengevaluasi pelaksanaan aktivitas perusahaan. Akuntan yang
mengerjakan harus memiliki kode etik akuntan manajemen dan memenuhi persyaratan seperti
teliti, relevan, dan andal (reliable).
Informasi berupa fakta, data, pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang menambah
pengetahuan. Informasi diperlukan oleh manusia untuk mengurangi ketidakpastian karena
keputusan biasanya menyangkut masa depan dan pemilihan alternatif tindakan yang
tersedia. Hakikat akuntansi manajemen sangat mendukung pihak manajemen dalam
pelaksanaan tujuan dasar organisasi. Akuntan manajemen berfungsi sebagai anggota staf yang
bertugas menyediakan informasi keuangan. (https://dosenakuntansi.com/peran-akuntansi-
manajemen)
Jenis Akuntan
PPA adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana ilmu
ekonomi pada program studi akuntansi. PPA diselenggarakan di perguruan tinggi yang sudah
memenuhi syarat. Penyelenggaraan PPA di perguruan tinggi dilakukan setelah mendapatkan
izin dari direktur jenderal perguruan tinggi. Izin tersebut diberikan oleh Ditjen Dikti (Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi) atas dasar rekomendasi dari PAPPIA (Panitia Ahli Pertimbangan
Persamaan Ijazah Akuntan).
Seseorang yang mengikuti PPA wajib menyelesaikan minimal 21 SKS (Satuan Kredit
Semester) dan maksimum 40 SKS agar dinyatakan lulus. Umumnya lamaa studi di PPA adalah 1
tahun. Ada 7 mata kuliah wajib, masing-masing memiliki 3 SKS dan total 21 SKS, yang wajib
diadakan oleh penyelenggara PPA. Ketujuh mata kuliah wajib tersebut adalah etika bisnis dann
profesi, perpajakan, auditing dan atestasi, lingkungan bisnis dan hukum komersial, pasar modal
dan manajemen keuangan, pelaporan dan akuntansi keuangan, serta akuntansi manajemen
dan biaya.
Setelah lulus dari PPA, seseorang berhak diberi sebutan akuntan dan diberi sebutan
akuntan dan dibelakang namanya disingkat Ak. Akuntan yang lulus dari PPA masih bersifat
umum dan dapat dinyatakan sebagai “akuntan umum”. Namun, setelah seseorang memasuki
dunia profesi akan ada pengklasifikasian jenis akuntan. Berikut golongan akuntan berdasarkan
lingkup pekerjaanya.
Akuntan publik
Akuntan manajemen
Akuntan pemerintah
Akuntan pendidik
Akuntan Publik (public accountant) adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk
memberikan jasa sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang akuntan publik. Syarat
utama untuk menjadi akuntan publik adalah telah memiliki register negara, memiliki sertifikat
BAP (Bersertifikat Akuntan Publik), dan memiliki pengalama praktik dibidang audit umum. Jasa
yang diberikan oleh akuntan publik meliputi jasa atestasi dan jasa nonatestasi. Jasa atestasi
meliputi jasa audit umum, jasa pemeriksaan, dan jasa review. Akuntan publik harus bersifat
independen dalam pemberian jasa atestasi.
Konsultasi manajemen
Menyusun anggaran
Akuntan pendidik adalah tenaga pendidik (dosen atau guru) yang memiliki latar
belakang pendidikan akuntansi. Sama dengan akuntan lain, akuntan pendidik juga memberikan
jasa kepada masyarakat. Akuntan pendidik memberi jasa berupa pelayanan pendidikan
akuntansi kepada masyarakat. Jenis pelayanan yang diberikan akuntan pendidik dapat berupa
pendidikan formal kepada mahasiswa serta pelatihan dan konsultasi kepada dunia usaha.
Ada tiga jenis sertifikasi utama yang tersedia bagi akunta di Amerika Serikat, yaitu CMA
(Certified of Management Accountant), CPA (Certified of Public Accountant), dan CIA (Certified
Internal Auditor). Setiap sertifikasi memiliki bukti bahwa ia sudah mempunyai kompetensi
minimal yang dituntut oleh profesi. Setiap sertifikasi memiliki keunggulan tersendiri bagi
akuntan manajemen. Dikarenakan sertifikasi sudah menunjukkan komitmen terhadap
kompetensi, semakin besar tuntutan agar akuntan menjadi akuntan bersertifikat. Namun
setelah bersertifikat, akuntan dituntut oleh profesi untuk selalu mengikuti pendidikan
berkelanjutan agar dapat mempertahankan kompetensi terkini.
Berikut berbagai bentuk sertifikasi yang dapat ditempuh seorang akuntansi yang tersedia di
indonesia
CPMA
BAP
CPSAK
SAS
Ada suatu keunikan dalam persyaratan mengikuti ujia CPMA. Peserta yang memiliki latar
belakang pendidikan akuntansi dan nonakuntansi dapat mengikuti ujian ini. Namun, peserta
yang memiliki latar belakang pendidikan nonakuntansi dituntut memiliki pengalaman kerja
terlebih dahulu dibidang akuntansi atau keuangan agar dapat mengikuti ujian ini. Berikut mata
ujian yang diujikan dalam ujian CPMA.
Analisis Lingkungan Usaha. Mata ujian ini terdiri atas empat bidang yaitu, ekonomi
bisnis, manajemen informasi dan ERP, metode kuantitatif bisnis, dan analisis dan
pelaporan keuangan. Mata ujian ini bertujua untuk menguji kemampuan peserta
tentang teori, konsep, praktik, dan metode, serta analisi ke empat bidang tersebut
untuk mendukung praktik akuntan manajemen.
Konsep dan Keahlian Akuntansi Manajemen. Mata ujian ini bertujuan untuk menguji
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan evaluasi tentang teori, konsep,
praktik, dan metode penganggaran perusahaan, manajemen biaya strategis,
pengukuran kinerja manajemen, balanced scorecard, dan manajemen mutu terpadu.
Manajemen Strategis. Mata ujian ini bertujuan untuk menguji teori, konsep, praktik,
dan metode yang berhubungan dengan manajemen strategis. Mata ujian ini
mencakup pengetahuan dan pemahaman tentang manajemen operasi,
pengetahuan, pemahaman, penerapan, evaluasi, analisis, mengenai perencanaan
strategis, pemasaran strategis, keuangan perusahaan, dan penganggaran modal
untuk mendukung praktik akuntan manajemen.
Good Corporate Governance dan etika bisnis. Mata ujian ini bertujuan untuk meguji
pengetahuan peserta tentang teori, konsep, praktik, dan metode yang berhubungan
dengan tata kelola perusahaan dan etika bisnis. Mata ujian ini dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu corporate governance, sistem pengendalian intern,
manajemen risiko, etika bisnis, tanggung jawab sosial, dan pelaporan lingkungan.
BAP (Bersertifikat Akuntan Publik). Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), Bagian dari Ikatan
Akuntan Indonesia, menyelenggarakan USAP (Ujian Sertifikasi Akuntan Publik) yang sering
dinamai Indonesia CPA Exam. Akuntan yang berhak mengikuti USAP adalah akuntan yang telah
memiliki register negara sebagai akuntan. Register negara diperoleh dari Kementerian
Keuangan Republik Indonesia setelah lulus dari PPA. Akuntan yang lulus USAP diberi sebutan
BAP (Bersertifikat Akuntan Publik). Sebutan ini setara dengan sebutan CPA (Certified Public
Accountant) yang ada di Amerika Serikat. Mata kuliah yang diujikan USAP adalah pelaporan dan
akuntansi keuangan, Auditing dan jasa etestasi lain, akuntansi manajemen dan manajemen
keuangannn, sistem informasi akuntansi, serta perpajakan dan hukum komersial.
Certified PSAK. Kualifikasi akuntan yang menyusun laporan keuangan dapat dinilai dari
kemampuannya untuk menguasai PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Ikatan
Akuntansi Indonesia memberikan bukti berupa sertifikasi bernama certified PSAK (CPSAK) bagi
akuntan yang dianggap menguasai PSAK. Sebutan CPSAK tersebut diberikan apabila seseorang
telah lulus Ujian Sertifikasi PSAK (USPSAK). USPSAK dilakukan dengan tujuan untuk peningkata
penguasaan terhadap PSAK dan menyiapkan akuntan untuk mengikuti Interntional Financial
Reporting Standards (IFRS). Semua PSAK yang masih berlaku adalah bahan ujian dalam USPSAK.
Oleh karena PSAK selalu berkembang, maka penyandangsebutan CPSAK diwajibkan mengikuti
pendidikan berkelanjutan. Kemampuan mengikuti perkembangan PSAK terbaru merupakan
syarat mutlak yang harus dimiliki. Apabila penyandang CPSAK gagal memenuhi ketentuan
pendidikan berkelanjutan, maka sertifikasi CPSAK tersebut akan dicabut oleh Ikatan Akuntansi
Indonesia.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA