Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

AKUNTANSI MANAJEMEN

Disusun sebagai Syarat untuk Memenuhi

Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH :

KESI PPERMATASARI
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Akuntansi modal bank”

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Padang,20 Juni 2022

Tim Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Akuntansi Manajemen

2.2 Fungsi Akuntansi Manajemen

2.3 Tujuan Akuntansi Manajemen

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

1.1 Latar Belakang


Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang berupa informasi yang hasilnya ditujukan kepada
pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, dan
sebagainya yang digubakan untuk pengambilan keputusan sebuah organisasi tersebut.(Rudianto,
2006:9)

Akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pemakai internal.Secara spesifik,akuntansi


manajemen mengidentifikasi,mengumpulkan,mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi
yang berguna bagi manajerdalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Karena
kebutuhan informasi internal dari tiap perusahaan berbeda,dan karena manajer mengendalikan akuntan
internal, maka tidak ada aturan sistem akuntansi tersebut.Setiap perusahaan dapat mengembangkan
sistem akuntansi internalnya sendiri.(HansendanMowen,2000:32).

Sistemakuntansimanajemendapatdiklasifikasikansebagaisistemtradisionaldansistemkontemporer.Baikpe
ndekatantradisionalmaupunkontemporer ditemukan dalam praktek. Penggunaan sistem akuntansi
manajemenkontemporer sedang mengalami peningkatan, terutama diantara organisasi
yangmenghadapi keragaman produk yang bertambah, produk yang lebih kompleks,siklus hidup produk
yang lebih pendek, persyaratan perbaikan mutu, dan tekananpara pesaing.(HansendanMowen,2000:56)

Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan sebagai sistem tradisional dan sistem
kontemporer.Baik pendekatan tradisional maupun kontemporer ditemukan dalam praktek. Penggunaan
sistem akuntansi manajemen kontemporer sedang mengalami peningkatan, terutama diantara
organisasi yangmenghadapi keragaman produk yang bertambah, produk yang lebih kompleks,siklus
hidup produk yang lebih pendek, persyaratan perbaikan mutu, dan tekananpara pesaing.
(HansendanMowen,2000:56)

Selama ini kebanyakan perusahaan menggunakan sistem pemanu fakturan tradisional yang mengatur
skedul produksinya hanya berdasarkan pada peramalan kebutuhan dimasa yang akan datang.Padahal
kita ketahui bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memprediksi masa yang akan datang dengan
pasti,walau pun telah memiliki pemahaman yang sempurna tentang masa lalu dan memiliki insting yang
tajam terhadap kecenderungan yang terjadi dipasar.Namun tetap saja produksi berdasarkan prediksi
terhadap masa yang akan datangdalam sistem tradisional ini memiliki resikokerugian yangbesar karena
over produksi dari pada produksi berdasarkan permintaan sesungguhnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah itu Akuntansi Manajemen?

2. Bagaimana Sejarah Akuntansi Manajemen?


3. Apa saja fungsi Akuntansi Manajemen?

4. Apa saja tujuan Akuntansi Manajemen?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu Akuntansi Manajemen

2. Mengetahui sejarah Akuntansi Manajemen

3. Mengetahui fungsi Akuntansi Manajemen

4. Mengetahui tujuan Akuntansi Manajemen

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Akuntansi Manajemen

Berikut Ini Merupakan Pengertian Akuntansi Manajamen Menurut Para Ahli.

1. HalimdanSupomo
Menurut Halimdan Supomo menyatakan bahwa Akuntansi manajemen ialah suatu kegiatan yang
menghasilkan suatu informasi keuangan untuk manajemen sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan dalam menjalankan fungsi manajemen.

2. Mulyadi
Menurut Mulyadi menyatakan bahwa Akuntansi manajemen ialah suatu informasi keuangan
dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen,yang dimanfaatkan oleh pemakai intern entitas.

3. CharlesT.Homgren

Menurut CharlesT.Homgren menyatakan bahwa Akuntansi manajemen (Managemen Accounting)ialah


suatu proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi
tentang informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi suatu tujuan organisasi.

4. Hariadi(2002:3)

Bahwa akuntansi manajemen merupakan identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, pencatatan,


interpretasi, dan pelaporan kejadian-kejadian ekonomi suatu badan usaha yang dimaksudkan agar
manajemen dapat menjalankan fungsi perencanaan pengendalian dan pengambilan keputusan

5. AbdulHalimdanBambangSupomo(2001:3)

Akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan
bagimana manajemen untuk pengambilan keputusan eknomi dalam melaksanakan fungsi manajemen.

Dari beberapa pengertian dari para ahli dapat ditarik kesimpulan, Akuntansi manajemen merupakan
bagian dari akuntansi dimana berfungsi untuk menyediakan informasi bagi pengguna intern
perusahaan,sehingga membantu dalam mencapai tujuan perusahaan.

Pengertian diatas menunjukkan bahwa akuntansi manajemen memberi pengaruh yang cukup
signifikan terhadap manajemen, dimana akuntansi manajemen memberikan informasi yang
berguna bagi manajemen dalam mencapai tujuan dari perusahaan. Hal ini di dukung oleh Horngren
TCharles (1991) yang menyatakan akuntansi manajemen sebagai prosesidentifikasi, pengukuran,
akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masing-
masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi. Sangat jelas terlihat bahwa akuntansi
manajemen dibutuhkan sebagai penyedia informasi bagi perusahaan.

2.1 Sejarah Akuntansi Manajemen

Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak berkurangnya
informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar
(lost relevance). Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk
mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi akuntansi keuangan.
Akuntansi manajemen berintikan akuntansi biaya dikembangkan di USA mulai akhir abad ke 19 dan
permulaan abad 20. Pada tahap awal perkembangannya (sampai dengan tahun 1914), akuntansi
manajemen berorientasi pada penentuan cost produk dengan penelusuran profitabilitas produk secara
individual dan penggunaan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan strategik bagi pemimpin
perusahaan dan pemakai intern lainnya.

Pada tahun 1887 terbit publikasi pertama buku akuntansi biaya dan akuntansi manajemen dengan judul
“Factory Account” ditulis oleh Emile Garche dan J.M. Fells (Anne Loft, 1991: 19). Awal abad 20
dikembangkan teknik-teknik akuntansi manajemen berupa anggaran dan kembalian investasi (ROI).
Perkembangan selanjutnya banyak perusahaan merubah struktur organisasinya dari fungsional menjadi
multidivisi. Pada tahun 1917, Alexander Hamilton mengeluarkan gagasan mengenai pusat-pusat
produksi yang merupakan sumbangan besar pada akuntansi manajemen sampai saat ini. Hamilton juga
mengembangkan konsep tarip tenaga kerja per jam mesin, sehingga akuntansi manajemen mempunyai
peran yang penting untuk mengevaluasi prestasi divisi maupun perusahaan secara keseluruhan. Pada
awal dekade 1930-an sejalan dengan kelahiran pasar modal di Amerika Serikat, akuntansi manajemen
berfungsi menyajikan laporan keuangan yang obyektif, auditable, dan verifiable bagi pemeriksaan oleh
akuntan publik. Pada tahun- tahun ini mulai digunakan teknik-teknik untuk membebankan biaya pada
produk individual, penerapan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban, dan meluas pada penilaian
prestasi divisional (Johnson, H.T. dan R. A. Kaplan, 1987: 43).

Pada tahun 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek akuntansi manajemen tradisional sudah
tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih
berguna, dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan
manajer meningkatkan kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap
kelemahan akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan
sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.

2.3 Fungsi Akuntansi Manajemen

Beberapa fungsi Akuntansi Manajemen sebagai berikut:

1. Memprediksi Bisnis di Masa Mendatang

Perkiraan membantu bisnis dalam pengambilan keputusan dan menjawab pertanyaan seperti: Haruskah
perusahaan berinvestasi lebih banyak dalam peralatan? Haruskah diversifikasi ke pasar dan wilayah yang
berbeda? Haruskah membeli perusahaan lain? Akuntansi manajemen membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan penting yang dapat memprediksi tren masa depan bisnis.

2. Memudahkan Keputusan Bisnis

Informasi yang didapatkan dari akuntansi manajemen tentang biaya dan ketersediaan produksi adalah
faktor penentu dalam pilihan keputusan bisnis. Data dari akuntansi manajerial memberdayakan
pengambilan keputusan di tingkat operasional dan strategis.

3. Memperkirakan Arus Kas

Memperkirakan arus kas dan dampak arus kas pada bisnis adalah hal yang sangat penting.
Mempertimbangkan dari mana biaya yang akan dikeluarkan perusahaan di masa mendatang dan dari
mana pendapatan akan didapat, membantu bisnis dalam melangkah lebih lanjut. Akuntansi manajemen
yang melibatkan pembuatan anggaran dan tren, digunakan manajer untuk memutuskan bagaimana
mengalokasikan uang dan sumber daya agar menghasilkan pertumbuhan pendapatan di kemudian hari.

4. Menganalisis Tingkat Pengembalian

Sangat penting bagi manajer atau pebisnis untuk mengetahui tingkat pengembalian atau ROR sebelum
memulai proyek yang membutuhkan banyak investasi. Pertanyaan penting yang dapat dijawab melalui
akuntansi manajemen dalam ROR meliputi: Jika disajikan dengan dua peluang investasi, bagaimana cara
memilih bisnis yang paling memberikan keuntungan? Dalam berapa tahun perusahaan akan mencapai
titik impas pada suatu proyek? Berapa perkiraan arus kas?

5. Perencanaan

Akuntansi manajemen tidak memiliki jadwal ketat seperti akuntansi keuangan. Hal ini sebenarnya yang
membuat akuntansi manajemen sebagai proses yang berkelanjutan. Jadi, informasi keuangan dan
lainnya disajikan kepada manajemen secara berkala seperti mingguan, bulanan, atau kadang-kadang
bahkan setiap hari. Oleh karena itu. manajer dapat menggunakan analisis dan data ini untuk
merencanakan kegiatan organisasi. Misalnya, jika data terakhir menunjukkan penurunan penjualan
untuk wilayah tertentu, maka manajer penjualan dapat memberi saran kepada timnya dan
merencanakan beberapa tindakan agar memperbaiki situasi.

6. Identifikasi Masalah Bisnis

Jika beberapa produk yang tidak berkinerja dengan baik, atau beberapa departemen mengalami
kerugian yang tidak terduga, dll. Akuntansi manajemen dapat membantu perusahaan mengidentifikasi
penyebab yang mendasarinya.

2.3 Tujuan Akuntansi Manajemen

Berikut tujuan akuntansi manajemen secara umum yang harus dipahami:

1. Pihak manajemen akan mendapatkan informasi keuangan yang akurat sehingga bisa menetukan
harga pokok jasa atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan tujuan lain yang diinginkan oleh
manajemen.

2. Pihak manajemen akan lebih mudah untuk melakukan perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan kinerja perusahaan secara berkelanjutan.

3. Pihak manajemen akan lebih mudah mengambil keputusan segera. Informasi akuntansi manajemen
bisa dipakai untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah serta mengevaluasi kinerja karyawan
dan perusahaan secara keseluruhan. Informasi akuntansi manajemen akan dipergunakan dalam semua
tahapan manajemen.

4.Manfaat akuntansi manajemen bagi manajemen akan mempermudah dalam pembuatan anggaran
perusahaan (budgeting). Tanpa anggaran biasanya perusahaan tidak bisa dikendalikan kegiatan
operasionalnya dan tidak tahu seberapa besar kemampuan finansial perusahaan untuk membiayai
semua kegiatan operasional. Setiap program bisnis tentu membutuhkan perkiraan (estimasi) dana yang
dibutuhkan supaya kegiatan usaha terus berjalan. Anggaran dana biasanya akan disusun per tahun,
tetapi biasanya tidak sama antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.

5. Manfaat desentralisasi akuntansi manajemen membantu proses pengawasan dan pengendalian bagi
pihak manajemen karena kemungkinan terjadinya penyimpangan seperti kegiatan operasional yang
tidak sesuai standar, pengeluaran dana bisnis di atas anggaran, kesalahan prosedur kerja, dan lain-lain.
Hal-hal negatif tersebut menyebabkan kegiatan usaha menjadi tidak lancar dan bisa berujung kerugian
materiil (finansial). Kegiatan pengawasan dan pengendalian sangat diperlukan agar hal-hal tersebut
tidak terjadi. Akuntansi manajemen akan menyajikan sebuah sistem informasi untuk mengatasi
permasalahan atau penyimpangan yang terjadi di perusahaan.

6. Acuan operasional yang dilakukan sehari-hari bisa tertolong oleh akuntansi manajemen sehingga
sistem kerja yang efektif dan efisien bisa terwujud. Manajer memiliki kebutuhan informasi yang konstan
dari seluruh akuntan sehingga manajer bisa memimpin dan memantau kegiatan operasional
perusahaan. Ada banyak kegiatan operasional yang dilakukan oleh manajer perusahaan sehingga
manajer harus menyandarkan program kerjanya pada laporan keuangan agar tercapai pelaksanaan
sistem kerja yang efektif, efisien, dan tepat sasaran.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntansi manajemen merupakan bagian dari akuntansi dimana berfungsi untuk menyediakan informasi
bagi pengguna intern perusahaan,sehingga membantu dalam mencapai tujuan perusahaan. dan Setelah
memahami secara lengkap akuntansi manajemen, tentu sebagai manajer atau pemilik bisnis akan
membuat laporan keuangan bisnis lebih terencanakan dan terdistribusi dengan baik sesuai kebutuhan
setiap bagian manajemen perusahaan.

3.2 Saran

Demikianlah karya tulis ilmia ini di buat dengan sebaik baiknya, namun sebagai manusia kami
tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami sangat
mengharapkan untuk menyempurnakan makalah ini diwaktu yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi.(2001).Akuntansi Manajemen (Konsep, Manfaat dan Rekayasa). Salemba Empat, Yogyakarta.

Hansen dan Mowen. (2000). Akuntansi Manajemen Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Rudianto(2009).Pengantarakuntansi.Jakarta:PenerbitErlangga.

https://jagoakuntansi.com/2018/01/17/sejarah-singkat-akuntansi-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai