Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGANTAR AKUNTANSI MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU:

DENNYCA HENDRIYANTO, SE, M.SI

KELOMPOK:

1. KHILMIATUR ROZIKHAH (202212039)

2.AMANDA ARELA ROSA (202212125)

3.RR. GALUH PRADYPTYA UNTARI (2022120

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Membuat tugas pak Dennyca Hendriyanto NSE.M.Si, akuntansi manajemen
merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan.
Akuntansi manajemen fokus pada penyediaan informasi bagi kepentingan internal untuk
pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Oleh karena itu, sebelum mempelajari lebih lanjut
tentang akuntansi manajemen, pada Modul 1 ini akan dijelaskan mengenai sejarah
perkembangan akuntansi, arah perkembangan akuntansi manajemen di masa yang akan
datang, proses manajemen, perbedaan akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan dan
akuntansi kos. Struktur organisasi dan peran akuntan manajemen, kode etik, dan perilaku
etik akuntan manajemen.

Memahami akuntansi manajemen akan lebih baik jika dimulai dengan memahami
sejarah awal lahirnya akuntansi manajemen atau akuntansi secara umum. Jika mengacu ke
arti kata accounting atau to account, yang secara harafiah berarti menghitung, maka
akuntansi sebenarnya sudah ada semenjak manusia bisa menghitung. Masyarakat primitif
telah menghitung berapa mereka memiliki kapak batu, berapa mereka memiliki kulit
binatang dan/atau benda-benda lainnya. Pada masa itu, mereka juga sudah melakukan
pertukaran kulit binatang dengan benda-benda lainnya (transaksi barter), itu semua adalah
contoh keberadaan akuntansi.

Bukti lain tentang keberadaan akuntansi adalah ditemukannya catatan pada


lempengan-lempengan tanah lihat oleh bangsa Mesir, dan ditemukannya catatan-catatan pada
daun-daun papirus pada zaman Babilonia kuno. Petani- petani Mesir yang memanfaatkan
sungai Nil melakukan pembayaran berupa padi dan rami untuk penggunaan air irigasi. Tanda
terima diberikan kepada petani dengan cara membuat suatu tanda gambar yang menunjukkan
jumlah padi yang dibayarkan pada dinding-dinding rumah petani. Para arkeolog meyakini
bahwa tanda-tanda tanah liat yang ada di wilayah Mesir dengan cara yang sama digunakan
untuk tujuan akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Sistem informasi akuntansi manajemen (management accounting information system)


adalah system informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan
masukan (input) dan memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus manajemen. Proses
(pengolahan) adalah inti dari suatu system informasi akuntansi manajemen dan digunakan
untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang memenuhi tujuan suatu system.

Keluarannya dapat berupa laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran,
laporan kinerja, dan bahkan komunikasi personal. Sistem informasi akuntansi manajemen
tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan atau proses
bahkan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak
dicapai manajemen. Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:

1. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam penghitungan biaya jasa,


produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan,
pengendalian, dan pengevaluasian.
3. Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.

1. Kebutuhan Informasi Manajer dan Pengguna Lainnya

Pemberian informasi kepada pekerja mengenai kinerja operasional dan keuangan


memungkinkan pekerja itu untuk menilai efektivitas usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan pekerjaan mereka. Pekerja dan manajer harus secara Bersama-sama berusaha
melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap aktivitas yang dilakukan. Perbaikan
berkelanjutan (continuous improvement) berarti mencari cara untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas suatu aktivitas dengan mengurangi limbah, meningkatkan mutu,
dan menghemat biaya. Jadi, informasi di butuhkan untuk membantu mengidentifikasi
berbagai peluang perbaikan dan untuk mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dalam
pengimplementasian berbagai tindakan yang dirancang untuk menciptakan perbaikan.

Informasi mengenai biaya produk, pelanggan, proses, dan objek perhatian manajemen
lainnya adalah dasar untuk mengidentifikasi berbagai masalah dan solusi alternatif.
Observasi serupa dapat dilakukan untuk informasi yang berkenaan dengan perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi.

2. Proses Manajemen

Proses manajemen menjelaskan fungsi yang diemban oleh manajer dan pekerja yang
diberdayakan. Pemberdayaan pekerja dalam proses manajemen artinya memberi mereka
keluasaan yang lebih besar dalam mengoperasikan pabrik. Jadi, pemberdayaan pekerja
(employee empowerment) adalah pemberian wewenang kepada personal operasional untuk
merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan tanpa otorisasi dari manajer madya
dan manajer puncak.

Pada satu departemen, komponen yang dikerjakan (oleh alat press) di pindahkan ke alat
peluncur yang mengalirkan komponen tersebut kedalam tabung penampung. Rancangan
baru ini mengurangi waktu menganggur mesin dan menghasilkan penghematan yang
berarti. Jelasnya, pemberdayaan pekerja adalah unsur penting dalam pencapaian perbaikan
berkelanjutan.

3. Perencanaan

Formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan khusus adaalah aktivitas
manajemen yang disebut perencanaan. Perencanaan (planning) mensyaratkan penentuan
tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan peningkatan mutu
produk, Perusahaan akan mampu mengurangi kerusakan dan pengerjaan ulang, mengurangi
jumlah keluhan konsumen dan produk bergaransi, mengurangi sumber daya yang
dibebankan untuk inspeksi, dan lain sebagainya, sehingga meningkatkan profitabilitas.
Pemberdayaan pekerja, dilain pihak, mungkin dapat mengidentifikasi penyebab cacat
produksi dan menciptakan metode baru untuk menghasilkan produk yang akan mengurangi
produk cacat, pengerjaan ulang, dan inspeksi.

4. Pengendalian
Aktivitas manajerial dalam memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan
perbaikan yang dibutuhkan disebut sebagai pengendalian (controlling). Pengendalian
biasanya dicapai dengan menggunakan suatu umpan balik. Umpan balik (feedback) adalah
informasi yang digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah – langkah yang
dilakukan dalam melaksanakan suatu rencana.

Umpan balik adalah tahap terpenting dari fungsi pengendalian. Umpan balik merupakan
bagian terpenting dari akuntansi manajemen. Seringkali umpan balik keuangan dan non
keuangan disajikan dalam bentuk laporan formal yang membandingkan data actual dengan
data yang direncanakan. Laporan ini biasanya disebut sebagai laporan kinerja
(performance reports).

5. Pengambilan Keputusan

Proses pemilihan diantara alternatif – alternatif disebut proses pengambilan keputusan


(decision making). Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan
pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa pengambilan keputusan.
Manajer harus memilih suatu tujuan dan metode untuk melakukan tujuan yang dipilih.

Keputusan dapat ditingkatkan mutunya jika informasi tentang alternatif – alternatif


dikumpulkan dan disajikan kepada manajer. Salah satu peran utama system informasi
akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan proses
pengambilan keputusan. Manajer membutuhkan informasi mengenai biaya manufaktur
yang diharapkan dari ketiga alat bor. Informasi biaya ini, Bersama dengan pengetahuan
manajer tentang kondisi pesaing, akan meningkatkan kemampuannya dalam memilih satu
harga penawaran.

6. Jenis Organisasi

Kegunaan informasi akuntansi bagi manajer tidak terbatas pada organisasi manufaktur.
Apapunbentuk organisasinya, manajer harus memiliki kemampuan yang cukup dalam
menggunakan informasi akuntansi.

B. AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN

Sistem informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari system informasi manajemen
Perusahaan secara keseluruhan. Sistem informasi akuntansi keuangan (financial
accounting information system) berhubungan terutama dengan penyediaan pengeluaran bagi
pengguna eksternal.

Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti


manajer, eksekutif, dan pekerja. Jadi, akuntansi manajemen dapat disebut sebagai akuntansi
internal, dan akuntansi keuangan dapat disebut akuntansi eksternal. Lebih jelasnya, akuntansi
manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan
informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan
membuat keputusan.

 Pengguna. Seperti yang sudah dijelaskan, akuntansi manajemen difokuskan pada


penyediaan informasi kepada pengguna internal dan akuntansi keuangan difokuskan
pada penyediaan informasi bagi pengguna eksternal.
 Pembatasan pada masukan (input) dan proses. Akuntansi manajemen bukan
merupakan subjek dari prinsip-prinsip akuntansi. Masukan dan proses dari akuntansi
keuangan harus jelas dan terbatas. Tidak seperti akuntansi keuangan, akuntansi
manajemen tidak mempunyai Lembaga khusus yang mengatur format, isi, dan aturan
dalam memilih masukan serta proses dan penyusunan laporan keuangan.
 Jenis informasi. Pembatasan dalam akuntansi keuangan bertujuan menghasilkan
laporan yang objektif daan informasi keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Bagi akuntansi manajemen, informasinya dapat berupa informasi keuangan dan
nonkeuangan serta dapat bersifat subjektif.
 Orientasi waktu. Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis. Walaupun akuntansi
manajemen juga mencatat dan melaporkan peristiwa-peritiwa terjadi, namun ada
perbedaan yang jelas dalam hal penyediaan informasi tentang berbagai peristiwa di
masa depan. Orientasi masa depan ini dibutuhkan karena akan digunakan untuk
mendukung fungsi manajerial dari perencanaan dan pengambilan keputussn.
 Tingkat agregasi. Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal
yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen, dan
manajer. Esensinya, informasi yang sangat terincin dibutuhkan dan disediakan.
Akuntansi keuangan, dilain pihak, memfokuskan pada kinerja Perusahaan secara
menyeluruh, yang memberikan sudut pandang yang lebuih luas.
 Keluasan (breadth). Akuntansi manajemen jauh lebih luas dan pada akuntansi
keuangan. Akuntansi manajemen mengikuti aspek-aspek ekonomi manajerial,
rekayasa industri, manajemen ilmiah, dan juga bidang-bidang lainnya.
C. PERSPEKTIF HISTORIS DARI AKUNTANSI MANAJEMEN

Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari system biaya


konvensional dilakukan pada tahun 1950 an dan 1960 an. Pengguna mendiskusikan
kelemahan informasi yang disediakan oleh system yang di rancang untuk menyusun laporan
keuangan. Namun, usaha-usaha untuk memperbaiki system tersebut pada dasarnya terpusat
pada pemberian informasi akuntansi keuangan yang lebih berguna bagi penggunanya dari
pada pembuatan seperangkat informasi dan prosedur baru yang terpisah dari system
pelaporan eksternal.

Pada tahun 1980-an dan 1990-an, banyak ditemukan praktek-praktek akuntansi


manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Sebagai
tanggapan terhadap kelemahan sistem akuntansi manajemen tradisional, berbagai usaha
dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen yang baru – yang dapat
memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.

D. TEMA-TEMA BARU DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN

Akhir-akhir ini, tekanan persaingan global telah mengubah lingkungan ekonomi kita,
yang memaksa banyak perusahaan di Amerika Serikat untuk mengubah secara dramatis cara
mereka mengoperasikan bisnisnya. Karena lingkungan berubah, maka akuntansi manajemen
tradisional tidak lagi digunakan. Faktor-faktor kunci dari perubahan ini adalah sebagai
berikut:

1. Orientasi Kepada Pelanggan


Saat ini perusahaan-perusahaan sedang memfokuskan perhatiannya pada
penciptaan keunggulan kompetitif melalui penciptaan nilai yang lebih baik bagi
pelanggannya pada tingkat biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaingnya, atau
menciptakan nilai ekuivalen untuk biaya yang lebih rendah dari pesaingnya. Nilai
pelanggan (customer value) adalah selisih antara apa yang pelanggan terima dan apa
yang pelanggan korbankan/berikan.
2. Perspektif Lintas Fungsional.
Ketika pendekatan rantai nilai digunakan dan nilai pelanggan diutamakan, kita
melihat bahwa fungsi-fungsi tersebut saling berhubungan; sutau keputusan yang
mempengaruhi satu keputusan akan mempengaruhi keputusan lainnya.
3. Persaingan Global.
Perkembangan sarana transportasi dan komunikasi telah meningkatkan
kontribusi bagi semua perusahaan. Pada saat yang sama, perbaikan besar pada
produktivitas dan mutu perusahaan luar negri telah menciptakan tekanan daya saing
yang luar biasa bagi perusahaan Amerika. Karena itu, peningkatan persaingan global
telah menciptakan kebutuhan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih baik.
4. Manajemen Mutu Total (TQM).
Filosofi dari manajemen mutu total (total quality management-TQM), di
mana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan
pekerjanya menghasilkan produk sempurna (zero-defect), sedang menggantikan
”prinsip mutu” yang dapat diterima di masa lalu. Pelaporan dan pengukuran biaya
mutu adalah kunci dari sistem akuntansi manajemen kontemporer bagi perusahaan
manufaktur dan jasa .
5. Waktu Sebagai Unsur Kompetitif.
Waktu adalah unsur penting dari semua tahap rantai nilai. Perusahaan
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara
memperpendek siklues desain, implementasi, dan produksi.
6. Kemajuan dalam Teknologi Informasi.
Ada dua kemajuan yang signifikan berhubungan dengan teknologi informasi.
Yang pertama erat kaitannya dengan manufaktur yang terintegrasi dengan komputer
(computer-integrated manufacturing = CIM).Dengan proses produksi terotomasi,
komputer digunakan untuk memonitor dan mengendalikan berbagai operasi.
Kemajuan kedua menyediakan alat-alat yang dibutuhkan: ketersediaan
komputer personal (PC), software kertas kerja, dan paket-paket grafis. Komputer
personal berfungsi sebagai penghubung komunikasi ke sistem informasi perusahaan,
dan kertas kerja serta program grafik memberikan manajer kemampuan analitis untuk
menggunakan informasi tersebut.
7. Kemajuan Lingkungan Manufaktur.
Kemajuan di bidang teknologi dan proses produksi berdampak dramatis
terhadap lingkungan manufaktur. Sistem tarikan permintaan (demand pull) seperti
Just-in-Time (JIT) adalah sistem yang memproduksi barang hanya ketika produk
dibutuhkan dan hanya dalan jumlah yang diminta konsumen.
Manufaktur JIT secra khusus mengurangi persediaan sampai tingkat yang jauh
lebih rendah dari sistem konvensional, menekankan pada pengendalian mutu, serta
menghasilkan perubahan mendasar dalam cara produksi diorganisasi dan
dilaksanakan. Pada dasarnya, manufaktur JIT menekankan pada perbaikan
berkelanjutan melalui penurunan biaya perseediaan menghemat modal yang dapat
dimanfaatkan untuk investasi yang lebih produktif.
8. Pertumbuhan dan Deregulasi Dalam Industri Jasa.
Sektor jasa menyumbang tiga perempat bagian terhadap ekonomi Amerika
Serikat dan tenaga kerjanya. Deregulasi dalam bidang jasa menyebabkan
meningkatnya persaingan dalan industri jasa. Dalam era deregulasi, banyak isu yang
dihadapi industri manufaktur mulai muncul pada sektor jasa: kualitas, produktivitas,
efisiensi biaya, kepuasan pelanggan, dan persaingan berdasarkan waktu. Isu-isu
persaingan ini membuat manajer perusahaan jasa lebih sadar terhadap kebutuhan
akan pemanfaatan informasi akuntansi manajemen dalam perencanaan, pengendalian,
dan pengambilan keputusan.
9. Manajemen Berdasarkan Aktivitas (ABM).
Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang akurat dan relevan
telahh menyebabkan berkembangnya konsep manajemen berdasarkan-aktivitas
(ABM). ABM adalah suatu sistem yang luas, pendekatan terintegrasi yang
memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai
pelanggan dan keuntungan.
ABM mengutamakan kalkulasi biaya berdasarkan-aktivitas (ABC) dan
analisis nilai proses. ABC meningkatkan akuransi pembebanan biaya karena pertama-
tama melakukan penelusuran biaya aktivitas dan kemudian biaya produk atau
pelanggan yang mengkonsumsi berbagai aktivitas tersebut.

F. PERANAN AKUNTAN MANAJEMEN

Peranan akuntan manajemen


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

Anda mungkin juga menyukai