MAKALAH
AKUNTANSI MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU :
DR. E. YUSNAINI, S.E., M.SI., AK
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
1. Zerti Oktaveni (01031482225009)
2. Nabilah Delia Hapsari (01031482225011)
3. Dwi Aulia Novalita (01031482225014)
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN S1 ASAL D3 AKUNTANSI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran
perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap
dipengaruhi oleh kondisi perusaha an jangka panjang, teknologi dan
metode serta strategi manajemen.
Commited Fixed Cost. Commited fixed cost sebagian besar berupa
biaya tetap yang timbul dari pemilikan pabrik, ekuipmen, dan organisasi
pokok.
Perilaku biaya ini merupakan semua biaya yang tetap dikeluar kan,
yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan
perusahaan di dalam memenuhi tujuan jangka panjangnya. Contoh :
biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan gaji
karyawan utama.
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan
(tetap) dengan adanya peru- bahan volume kegiatan.
Engineered Variable Cost adalah biaya yang memiliki hubungan
fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu. Merupakan biaya
yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan erat dan
nyata. Contoh : biaya bahan baku. Discretionary Variable Costs
Yakni merupakan biaya yang masukan dan keluarannya memiliki
hubungan yang erat namun tidak nyata (bersifat artifi sial). Jika keluaran
berubah maka masukan akan berubah sebanding dengan perubahan
keluaran tersebut. Namun jika masukan berubah, keluaran belum
tentu berubah dengan adanya perubahan masukan tersebut. Contoh biaya
iklan.
Biaya Semi Variabel
Yakni biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di dalamnya.
Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk
menyediakan jasa, sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari
biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
lOMoARcPSD|216 995 16
akan memfokuskan pada nilai buku peralatan tua. Kita akan melihat
bahwa tanpa memperhatikan segala sesuatu yang berkaitan dengan sunk
cost, kesimpulannya sama saja--sunk cost tidak dapat dihindari, dan oleh
karenanya dapat diabaikan dalam pembuatan keputusan.
biaya diakumulasi setiap batch atau loy dalam sistem biaya pesanan
menunjukkan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta biaya
overhead pabrik yang dibebankan untuk suatu pesanan.
File kartu biaya pesanan yang belum selesai dapat berfungsi sebagai
buku besar tambahan untuk persediaan dalam proses
Syarat penggunaan metode harga pokok pesanan:
1. Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan
identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok
pesanan secara individual.
2. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya
langsung (BBB dan BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB dan
BTKL).
3. BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap
pesanan yang bersangkutan, sedangkan BOP dibebankan kepada
pesanan atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
4. Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
5. Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah
biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah
satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan kartu harga
pokok (job cost sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi
rekening kontrol barang dalam proses.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu
akuntansi yang menitik beratkan permasalahannya pada organisasi serta
informasi yang dibutuhkan organisasi tersebut. Laporan dari bagian
akuntansi dalam perusahaan dapat membantu manajer mengambil
keputusan dengan lebih bijak dan terarah, setelah keputusan diambil
biasanya bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan
efisien. Atau dengan kata lain Akuntansi Manajemen menyajikan
informasi yang terutama ditujukan untuk memberi gambaran kondisi
financial dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Biaya dibebankan pada objek biaya, seperti produk, proyek pabrik,
dan pelanggan. Tiga metode pembebanan biaya, yaitu penelusuran
langsung, penelusuran penggerak, dan alokasi. Penelusuran langsung dan
penelusuran penggerak lebih akurat karena didasarkan pada hubungan
sebab-akibat. Penelusuran langsung bergantung pada pengamatan secara
fisik untuk membebankan biaya. Penelusuran penggerak bergantung pada
penggunaan factorfaktor penyebab yang disebut penggerak untuk
membebankan biaya. Alokasi bergantung pada hubungan yang di
asumsikan dan kemudahan membebankan biaya.
Metode pengumpulan biaya produksi tergantung pada sifat
pengolahan suatu produk. Sifat pengolahan produk pada perusahaan
manufaktur dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu: pengolahan produk
dengan berdasarkan pesanan dan pengolahan produk dengan berdasarkan
produksi massa. Dengan demikian, metode dalam pengumpulan biaya
produksi juga dibedakan menjadi 2 metode, yaitu: metode harga pokok
pesanan (job order cost method), dan metode harga pokok proses (process
cost method).