Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat kriteria formal apa pun
yang mendefinisikan sifat dari proses, masukan atau keluarannya. Sistem informasi
akuntansi manajemen ini mempunyai 3 tujuan umum, yaitu: (1)Menyediakan
informasi untuk penghitungan biaya jasa, produk atau objek lainnya yang ditentukan
oleh manajemen, (2)Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian,
1
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan, dan (3)Menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan.
2
Evaluasi dan keputusan internal didasarkan Informasi mengenai kinerja perusahaan
atas informasi yang sangat terperinci secara keseluruhan
Lebih luas dan multidisiplin Lebih independen
Nilai bagi pelanggan (customer value) adalah selisih antara apa yang
pelanggan terima (produk total) dengan apa yang pelanggan korbankan (biaya
penggunaan, pemeliharaan, dan penghentian penggunaan produk). Meningkatkan nilai
bagi pelanggan untuk menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan dicapai
dengan menggunakan informasi biaya melalui proses yang disebut manajemen biaya
strategis (strategic cost management). Manajemen biaya strategis yaitu penggunaan
data biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasi strategi-strategi superior yang
akan menghasikan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Strategi umumnya yaitu
3
(1)Kepemimpinan biaya (cost leadership) dan (2)Produk superior melalui
diferensiasi.
Dasar kerangka kerja rantai nilai adalah pemahaman akan pertalian (linkage)
yang rumit dan hubungan antaraktivitas, baik di dalam maupun luar perusahaan. Ada
dua jenis pertalian yaitu internal dan eksternal. Pertalian internal adalah hubungan
antara kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rantai nilai industri perusahaan,
pemasok, dan pelanggan. Hal ini juga merupakan pengelolaan dari aliran bahan baku,
mulai dari pemasok langsung dan pemasok awal, bergerak menuju transformasi bahan
baku menjadi barang jadi, dan diselesaikan dengan distribusi barang jadi kepada
pelanggan langsung dan pelanggan akhir.