Anda di halaman 1dari 12

Peran, Sejarah, dan Arah

Akuntansi Manajemen
Oleh:
Mohamad Ridwan Bunti (921419036)
Kelas B Akuntansi 2019
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan oleh
aktivitas-aktivitas, seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis,
pelaporan, dan pengelolaan informasi.
Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan umum berikut:
1. Menyediakan informasi untuk penghitungan biaya jasa, produk, atau objek
lainnya yang ditentukan oleh manajemen
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengavaluasian, dan
perbaiki berkelanjuran
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
Proses Manajemen, Perencanaan, Pengendalian,
Pengambilan Keputusan.

1
Proses manajemen
mendeskripsikan fungsi-fungsi
Pengendalian adalah aktivitas
manajerial untuk memonitor
yang dilaksanakan oleh para implementasi rencana dan
manajer dan pekerja yang melakukan perbaikan sesuai
kebutuhan
diberdayakan.

Pengambilan Keputusan, proses


Perencanaan adalah formulasi
pemilihan diantara berbagai
terperinci dari kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan akhir alternatif dan fungsi manajerial
tertentu. ini berkaitan erat dengan
perencanaan dan pengendalian .
Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan keluaran bagi
pengguna eksternal dengan menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan serta
proses yang memenuhi aturan dan konvensi tertentu.
Akuntansi manajemen dibandingkan dengan akuntansi keuangan, ada beberapa
perbedaan yang dapat di identifikasi:
• Pengguna utang
• Pembatasan pada masykan dan proses
• Jenis informasi
• Orientasi waktu
• Tingkat agregasi dan keluasan
Sejarah Singkat Akuntansi
Manajemen

Tahun 1880 dan 1925, sebelum tahun 1914 banyak perkembangan awal yang
menekankan pada perhitungan biaya produk-menelusuri tingkat laba
perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambila
keputusan strategis. Tahun 1925 seiring dengan munculnya pendekatan
perhitungan biaya persediaan-mengalokasikan biaya manufaktur ke produk
agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal laporan
keuangan perusahaan.
Manajemen Berdasarkan Orientasi pada
Aktivitas pelanggan
Manajemen berdasarkan aktivitas Nilai bagi pelanggan adalah
adalah suatu pendekatan yang selisih antara apa yang
terintegrasi di seluruh sistem yang pelanggan terima (realisasi
memfokuskan perhatian manajemen bagi pelanggan) dengan apa
pada berbagai aktvitas yang yang pelanggan serahkan
bertujuan meningkatkan nilai bagi (pengorbanan pelanggan )
pelanggan dan laba yang dihasilkan.
Penetapan posisi strategis dan kerangka
kerja rantai nilai
Manajemen biaya strategis adalah penggunaan data biaya untuk mengembangkan dan mengindentifikasi
strategi-strategi superior yang akan menghasilkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Kerangka kerja rantai nilai, fokus pada nilai bagi pelanggan berarti sistem akuntansi manajemen
seharusnya menghasilkan informasi. Rantai nilai internal adalah rangkaian aktivitas yang dibutuhkan
untuk mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, serta mengirimkan produk dan jasa
kepada pelanggan.
Rantai nilai industri juga sangat penting dalam manajemen biaya strategis. Rantai nilai industri adalah
rangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dan saling berhubungan, mulai dari bahan baku hingga
pemakaian produk akhir oleh pelanggan akhir. Pertalian internal adalah hubungan antara kegiatan-
kegiatan yang dilakukan dalam rantai nilai industri perusahaan (rantai nilai internal). Pertalian eksternal
adalah hubungan kegiatan antara perusahaan, pemasok perusahaan, dan pelanggan. Jadi, pertalian
eksternal bisa juga disebut pertalian pemasok dan pertalian pelanggan. Penggunaan pertalian tersebut
untuk mencapai hasil yang saling memenangkan antara pihak perusahaan, pemasok, dan pelanggan adalah
kunci suskes manajemen biaya strategis.
Manajemen kualitas total, Efisien, kualitas dan waktu
Memproduksi produk merupakan hal yang penting,
dengan tingkat kesalahan tetapi peningkatan dimensi
yang rendah dan sesuai tersebut tanpa peningkatan
Waktu sebagai
dengan spesifikasi yang elemen persaingan, laba akan membuat kinerja
ditentukan merupakan dua waktu adalah elemen menjadi sia-sia atau bahkan
dari tujuan perusahaan penting dalam semua fatal.
tingkat dunia. tahap rantai nilai.

Peran Akuntan Manajemen, akuntan


Bisnis secara Elektronik (E- manajemen harus mendukung manajemen dalam
business), adalah transaksi bisnis semua tahap pengambilan keputusan bisnis.
atau pertukaran informasi yang Sebagai ahli dalam akuntansi, mereka harus
dijalankan dengan menggunakan cerdas,siap sedia, mengikuti perkembangan
teknologi informasi dan terbaru, serta memahami kebiasaan dan praktik
komunikasi. dari semua negara tempat perusahaan mereka
beroperasi
Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis
Semua praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer
memaksimumkan laba. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan
persyaratan bahwa laba dicapai melalui cara-cara yang legal dan etis. Meskipun hal
ini selaly menjadi asumsi implisir dari akuntansi manajemen, asumsi tersebut
seharusnya dibuat secara ekplisit.
Perilaku Etis
Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang “benar”, “sesuai”, dan
adil. Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau tidak sesuai, dan
keputusan yang kita buat dapat adil atau berat sebelah. Pemikiran mengenai
pengorbanan kepentingan seseorang untuk kebaikan orang lain menghasilkan
beberapa nilai inti, nilai-nilai yang mendeskripsikan arti dari benar dan salah
secara lebih konkret.
Kode Etik Perusahaan dan Sox
Surbanes-Oxley Act mewajibkan para pejabat keuangan senior perusahaan untuk menaati
suatu bentuk kode etik atau perusahaan harus mengungkapkan secara publik jika mereka
tidak melakukannya.
Peran akuntan manajemen dan karyawan harus mengetahui kode etik perusahaan mereka.
Bersama karyawan lainnya, mereka diminta menandatangani sebuah dokumen yang
menyatakan mereka telah membaca dan memahami kode etik tersebut. SOX memberikan
perlindungan kepada mereka yang menyuarakan penyimpangan keuangan atau kecurangan
dalam pelaporan keuangan.
Standar Perilaku Etis untuk Akuntan
Manajemen
Organisasi umumnya menetapkan standar perilaku untuk para manajer
dan karyawan. Untuk mengilustrasikan aplikasi pernyataan tersebut,
misalkan bonus untuk manajer meningkatkan seiring dengan
peningkatan laba. Manajer tersebut memiliki insetif untuk berusaha
meningkatkan laba, termasuk pendekatan yang tidak etis. Sebagai
contoh, manajer tersebut dapat meningkatkan laba dengan cara,
misalnya, menunda promosi pegawai yang seharusnya menerima
promosi atau menggunakan bahan baku murah untuk memproduksi
barang.
Arigatou
Gozaimasu

Anda mungkin juga menyukai