NIM : 2012311003
Kelas : Akuntansi 5A
BAB 1
Pengantar : Peran, Sejarah, dan Arah Dari Akuntansi Manajemen
Proses Manajemen
Proses manajemen mendeskripsikan fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh para
manajer dan pekerja yang diberdayakan. Terdapat 3 aktivitas yang berkaitan dengan proses
manajemen, diantaranya yaitu :
Perencanaan, formulasi terperinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
akhir tertentu.
Pengendalian, aktivitas manajerial untuk memonitor implementasi rencana
dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternatif
Efisiensi
Meningkatkan efisiensi juga juga merupakan hal yang penting. Pengukuran efisiensi
finansial dan nonfinansial diperlukan. Sebab biaya adalah ukuran kritikal untuk efisiensi.
Tren dalam biaya sepanjang waktu dan perubahan produktivitas dapat menjadi ukuran penting
atas keefektivan keputusan perbaikan berkelanjutan. Biaya harus ditetapkan, diukur, dan
dialokasikan secara tepat agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai.
Struktur Perusahaan
Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran
pendukung. Mereka membantu orang-orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaantujuan
dasar organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasidisebut
posisi lini (line position). Posisi yang sifatnya mendukung dan tidak bertanggung jawab secara
langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi staf (staff position).
Direktur Utama
Fungsi lini Fungsi staf
Wakil Direktur
Wakil Direktur
Bidang
Bidang Produksi
Keuangan
Pengawas
Pengontrol Bendahara
Produksi
Operator
Operator Mesin Audit Internal Biaya Keuangan Sistem Pajak
Perakitan
Sarbanes-Oxley Act
Peraturan perundangan ini disahkan pada bulan juni 2002 oleh Congress sebagai respon
dari jatuhnya Enron beserta terungkapnya berbagai kecurangan sekuritas dan penyimpangan
dalam pelaksanaan akuntansi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan, seperti WorldCom,
Adelphia, dan HealthSouth. Sarbanes-Oxley Act (SOX) membentuk pengendalian pemerintah
yang lebih kuat dan merupakan peraturan atas berbagai perusahaan public di Amerika Serikat.
SOX diberlakukan untuk perusahaan yang diperdagangkan secara public, yaitu perusahaan
yang menerbitkan saham untuk diperdagangkan di berbagai pasar saham di Amerika Serikat.
Beberapa bagian terpenting SOX meliputi pembentukan Public Company Accounting
Oversight Board (PCAOB), peningkatan indenpendensi auditor, pengetatan peraturan tata
kelola perusahaan, pengendalian atas manajemen dan penilaian manajemen/auditor atas
pengendalian internal di perusahaan.
Berbagai perusahaan swasta, entitas nirlaba, serta badan pemerintah atau badan entitas
lainnya yang tidak termasuk dalam SOX dan tidak harus diawasi oleh PCAOB. Akan tetapi
berbagai entitas ini akan merasakan dampak dari SOX melalui berbagai transaksi mereka
dengan para konstituen dan dewan komisaris. Secara khusus, pemeriksaan terperinci atas
pengendalian internal yang diatur oleh SOX adalah fitur yang banyak menerima perhatian dari
orang lain untuk diaplikasikan di berbagai lembaga nirlaba. Semua entitas harus
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan pengendalian internal dapat membantu memastikan
terwujudnya hal tersebut.
Perilaku Etis
Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang “benar”, “sesuai” dan
“adil”. Perusahaan dengan kode etik yang kuat dapat menciptakan loyalitas yang tinggi bagi
konsumen dan pekerjanya. Meskipun kebohongan dan kecurangan terkadang dapat
menghasilkan kemenangan, namun kemenangan tersebut kerap hanya bersifat sementara.
Perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang menemukan bahwa perlakuan yang
jujur dan loyal terhadap semua klien sangat bermanfaat.
1. Kompetensi
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti
hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan
informasi yang dapat dipercaya dan relevan.
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
3. Integritas (Integrity)
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat
menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika.
4. Objektivitas (Objectifity)
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif,
mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang diharapkan dapat
mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang
ditampilkan.
Sertifikasi
CMA
Pada tahun 1974, Institute of Management Accountants (IMA) mensponsori sertifikasi baru
yang disebut Certificate in Management Accounting. Sertifikasi ini dirancang untuk memenuhi
kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Seorang akuntan manajemen yang bersertifikasi
(Certified Management Accountants-CMA) telah lulus suatu ujian kualifikasi yang ketat,
memiliki pengalaman yang dibutuhkan, dan berpartisipasi dalam melanjutkan pendidikan.
CPA
Certificate in Public Accounting adalah sertifikasi yang paling tua dan paling dikenal dalam
akuntansi. CPA bertujuan menyediakan kualifikasi minimal professional bagi auditor
eksternal. Akuntan public bersertifikasi (Certified Public Accountant-CPA) diizinkan (oleh
hukum) untuk menjadi auditor eksternal. CPA harus lulus ujian negara dan mendapat lisensi
dari negara tempat dia melakukan praktik.
CIA
Sertifikasi lain yang tersedia untuk akuntan internal adalah Certificate in Internal Accounting.
Faktor pendorong adanya sertifikasi ini pada tahun 1974 adalah sama dengan penyebab
munculnya CMA. Seorang auditor internal bersertifikasi (Certified Internal Aunditor –CIA)
telah lulus ujian komprehensif yang didesain untuk memastikan kompetensi teknis dan
memiliki pengalaman kerja selama dua tahun.