Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Proses manajemen :
1. Planning, merupakan formula dasar berupa aktivitas terperinci atau metode yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan
2. Controlling, aktivitas yang dilakukan manajer berupa mengamati proses apakah
berjalan sesuai dengan yang direncakan bahkan juga dapat memberikan koreksi
seperlunya. Dalam proses pengendalian manajer juga bisa membuat keputusan apakah
melanjutkan rencana yang semula, memberikan koreksi, atau bahkan membuat
rencana yang baru.
3. Desicion making, proses memilih satu diantara beberapa alternatif yang memiliki
kompetensi. Bahkan saat proses planning manajer juga membuat keputusan seperti
Pembatasan
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan
Internal, seperti manajer dan Eksternal, seperti investor,
karyawan
kreditur, pemerintah
Input dan prosesnya bebas Inputnya telah ditentukan dan
input sesuai dengan kebutuhan prosesnya mengikuti aturan /
dan proses
dan
laporannya
Tipe informasi
cost-benefit
Bisa
berupa
finansial
berbasisi prosedur
yang
telah
distandardisasi
informasi Karena adanya standar yang
maupun
non mengatur
proses
dan
ffinansial
dan
mungkin inputnya
lebih subjektif
pun
ditentukan
lalu
depan
karena
perencanaan
untuk
dan
disertai
meliputi
daripada Lebih
sempit
daripada
ekonomi
yang
dihasilkan
kinerja
departemen,
Aturan
dari
tiap perusahaan
secara
entitas, keseluruhan.
Laporan keuangan menjadi kekuatan penggerak adanya desain sistem akuntansi biaya.
Seiring dengan banyaknya perusahaan yang memproduksi produk yang bervariasi maka
2. Customer orientation
Nilai pelanggan merupakan kunci penting untuk mencapai keunggulan daya saing.
Nilai pelanggan merupakan selisih antara apa yang didapatkan (customer realization)
dan apa yang diharapkan (customer sacrifice) oleh pelanggan. Semakin tinggi nilai
pelanggan berarti meningkatkan customer realization dan menurunkan cutsomer
sacrifice. Terdapat dua strategi untuk meningkatkan nilai pelanggan yang berdampak
pada terciptanya keunggulan daya saing adalah :
a. Cost leadership, menawarkan harga paling rendah dengan kuallitas yang relatif
sama
b. Differentiation, memiliki keunikan dalam produknya baik itu berupa fitur,
tampilan, dll
Namun agar salah satu dari strategi tersebut berhasil diperlukan pemahaman
mengenai internal value chain yaitu kumpulan aktivitas yang diperulakn untuk
mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mengirim dan memberikan
layanan pada pelanggan.
3. Penempatan Strategic
Manajemen biaya stratejik merupakan penggunaan informasi biaya
untuk
Akuntan
mengumpulkan,
manajemen
mengukur,
bertanggung
menganalisis,
jawab
menyiapkan,
untuk
mengidentifikasi,
mengintepretasikan
dan
organisasi
Perilaku etis bagi manajemen
Institute of Management Accountants (IMA) telah memberikan panduan terkait dengan
standar etis dan penyelesaian konflik etis. Standar etika perilaku bagi akuntan
manajemen dijelaskan dalam empat kriteria berikut ini
1. Competence
Menjaga tingkat kompetensi profesionalitas yang memadai
Melaksanakan tugas-tugas profesional sesuai dengan hukum, peraturan dan
standar teknis yang berlaku
Menyiapkan laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas setelah
melakukan analisis yang benar
2. Confidentiality
Menahan diri untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh,
kecuali diharuskan secara hokum
BAB 2
KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
-
Biaya (Cost) adalah kas atau setara-nilai dikorbankan untuk barang dan jasa yang
diharapkan dapat membawa manfaat saat ini atau masa depan untuk organisasi
Jika produk jadi tersebut terjual, maka biaya yang melekat padanya akan disajikan
Cost Object penting karena dengan adanya cost object, managemen dapat melakukan
planning, controlling and decision making
Accumulating cost adalah bagaimana biaya-biaya tersebut dapat dikumpulkan
Assigning cost adalah pembebanan biaya dimana ;
o Terdapat hubungan sebab akibat ketika membebankan biaya pada objek biaya
o Direct cost : biaya yang dapat dengan mudah dilacak dan secara akurat dapat
dibebankan pada cost object
Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
o Indirect cost : biaya tidak langsung yang tidak begitu mudah dilacak dan
dibebankan secara akurat pada tiap-tiap cost object
Contoh: biaya bahan tidak langsung (bahan untuk pemeliharaan peralatan) dan
o Direct Tricing
Proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang secara khusus dan secara
fisik berhubungan dengan suatu objek biaya. Biasanya dilakukan melalui
pengamatan/observasi secara fisik. Contoh: penggunaan roda, suku cadang dan
upah tenaga perakitan dalam menentukan biaya produksi mobil.
o Driver Tricing
Penggunaan penggerak untuk membebankan biaya pada objek biaya. Penggerak
merupakan faktor penyebab teramati yang mengukur konsumsi sumber daya oleh
objek. Walaupun tidak seakurat penelusuran langsung, namun jika hubungan
sebab akibatnya baik, maka tingkat keakuratan yang tinggi dapat diharapkan.
a. Penggerak sumber daya (resources driver): mengukur permintaan sumber
daya ke aktivitas dan digunakan untuk membebankan biaya sumber daya
ke aktivitas. Contoh: untuk membebankan biaya sumber daya listrik yang
dikonsumsi oleh aktivitas pemeliharaan peralatan, digunakan penggerak
sumber daya yaitu jam mesin.
tidak
dapat
disimpan
seperti
barang
(perishability),
yaitu seluruh biaya produksi lain, selain biaya bahan langsung dan biaya
tenaga kerja langsung. Contoh: depresiasi bangunan dan peralatan,
o
o
o
o
Cost driver: merupakan faktor yang memberi efek terhadap perubahan besaran biaya
yang dibebankan terhadap suatu objek biaya. Pemicu biaya pada suatu aktivitas akan
disesuaikan dengak karakteristik dari aktivitas tersebut.
Jenis Aktivitas
Pemicu Biaya
Set-up mesin
Frekuensi Set-up
Material handling
Frekuensi handling
Desain
Pengepakan
Unit produk
Rentang yang relevan (relevant range): adalah rentang output di mana hubungan
biaya diasumsikan berlaku untuk operasi normal perusahaan. Rentang yang
relevan membatasi hubungan biaya jangkauan operasi di mana perusahaan
biasanya harapkan.
Biaya tetap
- Biaya tetap adalah biaya yang secara total konstan dalam rentang yang relevan
-
equipment.
Contoh : pembelian/penyewaan bangunan dan peralatan
Biaya variabel
- Biaya variabel adalah biaya total bervariasi dalam proporsi langsung dari
-
biaya variabel.
- Rumus untuk biaya campuran adalah sebagai berikut:
total biaya = Total biaya tetap + biaya total varable
Perilaku biaya langkah
- Kita telah mengasumsikan bahwa fungsi biaya adalah kontinu. Pada
kenyataannya. Beberapa fungsi biaya mungkin tidak kontinyu. Biaya tersebut
dikenal sebagai biaya langkah (atau semi-fixed).
Sebuah biaya langkah menampilkan tingkat konstan biaya untuk berbagai output
dan menuju ke tingkat yang lebih tinggi (atau langkah) dari biaya di beberapa
titik, di mana biaya tersebut tetap untuk berbagai output yang sama.
Ada dua jenis biaya langkah:
1. Biaya langkah dengan langkah-langkah yang sempit: berarti bahwa
perubahan biaya dalam menanggapi perubahan yang cukup kecil dalam
output. Seringkali, jika langkah-langkah sangat sempit, kita dapat mendekati
biaya langkah sebagai biaya variabel ketat.
2. Biaya langkah dengan langkah-langkah lebar
representatif.
2. Metode scattergraph
Metode scattergraph adalah cara untuk melihat hubungan biaya dengan
Adalah cara stastical untuk menemukan garis terbaik yang pas melalui
BAB 4
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT
1. Break Event Pint in Units and In sales dollars
- CVP analysis memperkirakan bagaimana perubahan biaya ( baik variabel dan tetap ) ,
penjualan , volume, dan harga dari keuntungan perusahaan. alat yang ampuh untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan . Perusahaan menggunakan analisis CVP
untuk mencapai patokan penting , seperti titik impas (break-even point).
- Break-even point adalah titik di mana total pendapatan sama dengan biaya
- Penggunaan Laba Usaha (Operating Income) dalam Analisis CVP
Formula :
Operating Income = Total Revenue Total cost
ATAU
Operating Income = Total Revenue (Total variable cost + fixed cost)
Variable cost terdiri dari : direct material, direct labor, variable overhead, variable
Total
Cost
Total
expense
Contribution marginratio
2. Unit dan pendapatan penjualan yang diperlukan untuk mencapai sasaran
pendapatan
- Unit to be sold to achive a trget income
Untuk menemukan jumlah unit yang harus dijual agar mendapatkan penghasilan
sesuai sasaran dengan analis break-even point adalah dengan menambahkan jumlah
pendapatan target biaya
Formula
Number of units to earn target=
Target Income
unit contribution margin
Total
unit terjual . Break-even unit terlihat di mana garis laba melintasi sumbu horisontal
Profit-volume and cost-volume-profit graphs bergantung pada asumsi penting berikut
;
Ada pendapatan dan linear fungsi biaya dapat diidentifikasi dan tetap konstan selama
rentang yang relevan.
Harga jual dan biaya diketahui dengan pasti
Unit yang dihasilkan terjual tidak ada persediaan barang jadi
Sales mix dapat diketahui dengan pasti untuk beberapa produk
4. Apply cost-volume-profit analysis in a multiple-product setting
- Multiple-product analysis memerlukan ekspektasi dari penjualan campuran (sales
-
mix)
Direct fixed cost adalah biaya tetap yang dapat langsung dibebankan ke masing
masing segmen
Common fixed expense adalah biaya tetap yang tidak dapat langsung dibebankan ke
Break-even units untuk setiap produk akan berubah sebagai perubahan campuran
penjualan
Peningkatan penjualan produk dengan kontribusi margin
yang tinggi
break-even poin
5. Impact of risk, uncertainty and changing variables on cost-volume-profit analysis
- Ketidakpastian mengenai biaya , proces , dan penjualan mempengaruhi break-even
-
point
Sensitivity analysis memungkinkan manajer untuk beragam biaya , harga dan bauran
BAB 7
ACTIVITY-BASED-COSTING
Kelemahan dari functional based costing adalah tidak begitu akurat dalam
menyediakan informasi biaya produksi.
Aktivitas yang memerlukan waktu dan tenaga untuk memindahkan bahan baku,
wip dan barang jadi dari satu departemen ke departemen lain
3. Waiting
Aktivitas yang mana bahan baku atau wip membutuhkan waktu dan tenaga untuk
menunggu ke proses selanjutnya
4. Inspecting
Aktivitas yang memerlukan waktu dan tenaga dalam memeriksa spesifikasi
produk
5. Storing
Aktivitas yang memerlukan waktu dan tenaga ketika barang atau bahan baku
menjadi persedian
Pengaturan aktivitas dapat mengurangi biaya dalam 4 cara:
1. Mengeliminasi aktivitas
Focus pada non-value added activites
2. Pemilihan aktivitas
3. Pengurangan aktivitas
4. Pembagian aktivitas
Peningkatan kualitas dapat meningkatkan profit dalam 2 cara, yaitu :
1. Meningkatkan permintaan pelanggan
2. Mengurang biaya
Aktivitas yang berhubungan dengan kualitas, terdapat 4 kategori biaya kualitas
BAB 8
ABSORPTION AND VARIABLE COSTING, AND INVENTORY MANAGEMENT
Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung laba dari perusahaan yang
memiliki beberapa unit bisnis, yaitu :
a. Absorption costing : seluruh biaya manufaktur dibebankan ke produk (DM, DL,
varibel dan fixed Overhead). Fixed Overhead adalah biaya produk bukan biaya
periodik, sehingga dibebankan saat produk terjual.
Absorption Costing=Direct Material+ Direct Labor +Variable Overhead + Overhead
b. Variable costing : hanya membebankan biaya manufaktur variabel (DM, DL, dan
variable overhead). Fixed Overhead sebagai biaya periodik bukana biaya produk
karena fixed overhead adalah biaya kapasitas/bertahan di bisnis.
Absorption Costing=Direct Material+ Direct Labor +Variable Overhead
Period cost
Absorption cost
DM
DL
Variable overhead
Fixed overhead
Selling exp
Adm exp
Variable cost
DM
DL
Variable overhead
Fixed overhead
Selling exp
Adm exp
Biaya produk merupakan dasar dalam COGS, sehingga laba dari kegiatan operasi antara
absorption dan variable costing berbeda
Produksi > sales, maka Absorption income > Variable income
Maka inventorinya tinggi, fixed overhead berdasarkan absorption costing
dibebankan ketika produk terjual. Karena banyak produk yang tidak terjual shg
absorptionnya rendah dan absorption income meningkat
Produksi < sales, maka Absorption income < Variable income
Maka inventorinya rendah karena yang terjual adalah unit yang diproduksi dan
persediaan awal. Karena banyak produk yang terjual sehingga absorption
lainnya
Dalam laporan laba rugi segmentasi terdapat dua kategori beban fixed (tetap) yaitu :
a. Direct fixed expense : beban tetap yang dapat ditelusuri pada segmen. Beban ini akan
hilang jika segmen tidak beroperasi, contohnya : beban sales manager tiap region dan
beban sewa kantor pemasaran
b. Common fixed expense : beban gabungan dari dua atau lebih segmen. Beban ini masih
ada meskipun salah satu segmen hilang. Contohnya : beban cetak dan distribusi
biaya.
Total Inventory-Related Cost = Ordering Cost + Carrying Cost
Ketika permintaan produk memiliki kepastian dalam satu periode (setahun), maka terdapat
dua biaya utama yang terkait dengan persediaan :
a. Ordering cost : biaya penempatan dan menerima pesanan. Contoh : biaya asuransi
penyebrangan
OrderingCost =number of orders per year cost of placing an order
b. Carrying cost : biaya untuk menyimpan persediaan, contohnya : asuransi, tempat
penyimpanan, gudang.
Carrying cost=Average number of unit inventory Cost of carrying one unit inventory
Average number of unit inventory=
Units order
2
Jika tidak ada kepastian atas permintaan maka katerogi ketiga adalah :
Stockout cost : biaya tidak tersedianya produk ketika ada permintaan dari pelanggan atau
tidak tersedianya bahan baku untuk proses produksi.
Average inventory merupakan jumlah yang harus dimiliki perusahaan ketika menunggu
pesanan datang
Average inventory=
Reorder point menunjukkan saat titik dimana perusahaan harus melakukan pemesanan
kembali, sedangkan Lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menerima pesanan
Reorder point=Rate of Usage Lead Time
Jika terdapat ketidakpastian permintaan, maka harus ada safety stock yaitu persediaan
tambahan sebagai antisipasi jika ada peningkatan permintaan selama lead time
Maximum daily usage Average
daily usage) x lead time
Safety stock=
Model tradisional EOQ mulai ditinggalkan dan berlaih pada pendekatan Just-In-Time
(JIT) yang mengambil bahan baku untuk diproduksi hanya ketika ada permintaan
Model JIT menyelesaikan masalah terkait dengan ketidakpastian permintaan, kegagalan
produksi, dan lainnya, namun JIT mempunyai keterbatasan yaitu tidak mudah untuk
diimplementasikan karena butuh membangun hubungan yang erat dengan supplier
BAB 9
PERENCANAAN LABA
I.
II.
III.
tahun
Continous budget merupakan anggaran yang akan berubah setiap sebulan
dalam 12 bulan
Budget committee bertugas untuk mereview anggaran, membuat batas
ending inventory.
Units to be produced = Expected unit sales + Unit Ending Inventory
Direct materials purchases budget berisi jumlah bahan mentah dan cost nya
Beginning inventory
d. Anggaran tenaga kerja langsung
- Direct labor budget menunjukkan total jam kerja dan cost nya yang
-
tetapi gagal
kekurangan kas.
- CASH AVAILABLE
Cash available ( kas tersedia) terdiri dari saldo awal kas ditambah kas
yag diekspektasikan diterima. Kas yang diekspektasikan diterima
pengumpulan/penagihan piutang.
CASH DISBURSEMENT
Berisi semua rencana pengeluaran kas.
Biaya-biaya yang tidak memerlukan
untuk
cash
membuat
jadwal
kategori ini. (ex Depresiasi). All expenses that do not require a cash
outlay are excluded from the list (e.g., depreciation is never included in
the disbursements section).
Perlu juga dibuatkan schedule pembayaran hutang.
- CASH EXCESS OR DEFICIENCY
Budget kas oleh beberapa perusahaan dikembangkan lagi
dengan
kas.
Kelebihan atau kekuranngan kas ini akan dibandingkan dengan saldo
kas minimum (jumlah minimum kas yang ditentukan dengan kebijakan
perusahaan.)
Kekurangan kas Perusahaan akan melakukan pinjaman jangka
pendek.
Kelebihan Kas -- Perusahaan akan melakukan pembayaran pinjaman
tujuan perusahaan.
POSITIVE BEHAVIOUR
Faktor kunci yang menunjang perilaku positif dari budget:
daya,
melanggar standar.
o PSEUDOPARTICIPATION
dipertimbangkan.
Kos yang bisa dikendalikan
o Secara ideal, manajer hanya bertanggungjawab atas kos yang bisa
mereka kkontrol.
o Controllable costs adalah level kos yang bisa dipengaruhi oleh
manajer pada level tersebut.
o Jika noncontrollable costs dimasukkan dalam budget (harus turut
meng-cover biaya), maka dalam budget harus jelas dipisahkan
BAB 10
Standards costing : A managerial control tools
-
Cost control sering diartikan sebagai perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan
atau antara keuntungan di atas rata-rata dan keuntungan yang lebih rendah
Ukuran efisiensi manajerial muncul dengan cara membandingkan biaya aktual dan
pendapatan aktual dengan jumlah yang dianggarkan sesuai pada level aktivitas yang
sama
Untuk menentukan biaya standar unit pada paticular input , diperlukan dua keputusan:
o The quantity decision : Jumlah input yang harus digunakan per unit output
o The pricing decision : Jumlah yang harus dibayar untuk jumlah input yang
akan digunakan
A standard cost system digunakan untuk menganggarkan kuantitas dan harga per unit.
Yang didalmnya termasuk penganggaran biaya tenaga kerja, bahan baku dan
overhead.
Standard cost adalah jumlah yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan suatu
produk atau jasa .
Type standards :
o Currently attainable standards (mereka yang dapat dicapai dalam kondisi
operasi yang efisien)
o Ideal standards (mereka dicapai di bawah efisiensi maksimum dari kondisi
operasi yang ideal)
Product costing
Standard
DM
DL
Overhead
system
Standard
Standard
Standard
costing Normal
system
Actual
Actual
Budgeted
costing Actual
system
Actual
Actual
Actual
costing
Standard cost sheet memberikan detail untuk menghitung biaya standar per unit
(menunjukkan standard cost untuk bahan baku , tenaga kerja , dan variabel dan
overhead tetap)
Standard cost sheet mengungkapkan jumlah setiap masukan yang harus digunakan
untuk memproduksi satu unit output dengan menggunakan standar kuantitas yakni ,
standards quantity of materials allowed (SQ) dan standards hours (SH) akan dapat
menghitung output aktual.
Variance harus diselidiki jika nilainya material dan jika manfaat dari tindakan korektif
yang lebih tinggi dari biaya penyelidikannya.
Unfavorable variances terjadi ketika harga actual atau penggunaan aktualnya untuk
input lebih besar daripada standar harga dan penggunaanya dari input
o Labor
Chapter 11
Flexible Budgets and Overhead Analysis
A. Anggaran statis vs anggaran fleksibel
- Laporan kinerja membandingkan antara biaya actual dengan biaya yang
dianggarkan, dengan dua cara
1. Membandingkan biaya actual dengan biaya anggaran untuk tiap level
aktivitas Anggaran statis
2. Membandingkan biaya actual dengan level actual dari aktivitasnya
-
Anggaran fleksibel
Anggaran fleksibel
Tipe anggaran fleksibel :
1. Penganggaran untuk tingkat aktivitas yang diharapkan / Before-the-fact
Tipe ini dapat membantu manajer untuk melihat berbagai macam skenario
yang dapat memberikan kinerja keuangan yang optimal bagi perusahaan
dalam menghadapi kondisi ketidakpastian.
2. Penganggaran untuk tingkat aktivitas aktual/After-the-Fact
Tipe ini digunakan untuk menilai kinerja anggaran dengan cara
membandingkan biaya aktual (actual costs) dengan biaya yang
Spending varians
menunjukkan varians antara biaya overhead aktual dengan biaya overhead
yang diharapkan pada process hours actual. Varians ini timbul karena
adanya pembayaran biaya overhead yang lebih tinggi dari yang
diharapkan. Varians ini dapat menjadi alat kontrol biaya karena akan
memperingati manjer apabila overhead cost melebihi yang telah
direncanakan.
Efficiency Variance
menunjukkan varians antara biaya overhead yang dianggarkan dengan
biaya overhead yang diharapkan pada process hours actual. Varian ini
timbul apabila process hours yang digunakan melebihi process hours yang
standard. Varians ini hanya dapat dijadikan ukuran efisiensi overhead dan
tidak dapat dijadikan sebagai alat kontrol biaya karena timbul dari akibat
dari pemilihan process hours sebagai cost driver untuk semua variable
overhead, misalnya contohnya penggunaan inderect material tidak
unit
dan
biaya
pembuatan keputusan
Manajer lebih bawah memiliki informasi yang lebih rinci terutama informasi
local.
Untuk memudahkan evaluasi kerja dikarenakan adanya kebebasan bagi manajer
tingkat bawah.
Mendorong manajer tingkat bawah untuk menunjukan kerja terbaik mereka, hal
ini muncul karena semangat kerja mereka meningkat sehubungan dengan
pendapatan.
Pusat Laba (Profit Centre)
Yaitu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan
Cost center
Revenue center
Profit center
Investment center
Cost
X
X
X
Sales
Capital investment
Other
X
X
X
2.
Secara praktis, penerapan EVA masih sulit, karena proses perhitungan EVA
memerlukan estimasi atas biaya modal dan estimasi ini terutama untuk
tertentu.
Negosiasi memungkinkan memakan banyak waktu, tenaga dan biaya.
terhadap
- Nilai pelanggan
Customer Value Propositions merupakan faktor pendorong dari
peningkatan kepuasan pelanggan dan loyalitas terhadap sebuah jasa
atau produk sebuah perusahaan. Dalam Customer Value Proposition,
waktu, mutu dan kualitas merupakan faktor pendorong dari sebuah
kepuasan pelanggan.
Kunci kunci:
a. Decrease price
b. Decrease postpurchase costs
c. Improve product functionally
d. Improve product quality
e. Increase delivery reliability
f. Improve product image and reputation
3. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran pada seluruh
aktivitas yang dilakukan oleh seluruh unit kerja. Hal ini dilakukan agar
perusahaan dapat menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan harapan
customer. Pada perspektif ini, terdapat tiga hal yang menjadi fokus perusahaan
yaitu:
a. Proses inovasi
Proses inovasi adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses produksi.
Tetapi ada juga perusahaan yang menempatkan inovasi di luar proses
produksi. Di dalam proses inovasi itu sendiri terdiri atas dua komponen, yaitu:
identifikasi keinginan pelanggan, dan melakukan proses perancangan produk
yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Bila hasil inovasi dari perusahaan
tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, maka produk tidak akan mendapat
tanggapan positif dari pelanggan, sehingga tidak memberi tambahan
pendapatan bagi perasahaan bahkan perasahaan haras mengeluarkan biaya
investasi pada proses penelitian dan pengembangan.
b. Proses operasi
Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan, mulai dari saat
penerimaan order dari pelanggan sampai produk dikirim ke pelanggan. Proses
operasi menekankan kepada penyampaian produk kepada pelanggan secara
efisien, dan tepat waktu. Proses ini, berdasarkan fakta menjadi fokus utama
dari sistem pengukuran kinerja sebagian besar organisasi.
c. Proses pasca penjualan
Adapun pelayanan purna jual yang dimaksud di sini, dapat berupa garansi,
penggantian untuk produk yang rusak, dll.
4. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga perspektif
sebelumnya, dan untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka
panjang. Penting bagi suatu badan usaha saat melakukan investasi tidak hanya
pada peralatan untuk menghasilkan produk/jasa, tetapi juga melakukan
investasi pada infrastruktur, yaitu: sumber daya manusia, sistem dan prosedur.
Tolak ukur kinerja keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal dapat
mengungkapkan kesenjangan yang besar antara kemampuan yang ada dari
manusia, sistem, dan prosedur. Untuk memperkecil kesenjangan itu, maka
suatu badan usaha harus melakukan investasi dalam bentuk reskilling
karyawan, yaitu: meningkatkan kemampuan sistem dan teknologi informasi,
serta menata ulang prosedur yang ada. Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan mencakup 3 prinsip kapabilitas yang terkait dengan kondisi
intemal perusahaan, yaitu:
1. Kapabilitas pekerja.
1. Cost-based pricing
Untuk perusahaan yang menutupi total cost hanya menggunakan penjualan.
Price using mark up= cost per unit + (cost per unit x %markup)
2. Target costing
Adalah metode penentuan biaya produksi dimana perusahaan terlebih dahulu
menentukan biaya produksi yang harus dikeluarkan berdasarkan harga kompetitif,
dengan demikian perusahaan memperoleh laba yang diinginkan.
Terdapat dua alasan mengapa target costing sebaiknya digunakan perusahaan
didalam situasi pasar yang sangat kompetitif saat ini :
- Perusahaan tidak dapat menentukan dan mengendalikan harga jual produknya
secara sepihak saja. Bila dibanding dengan tingkat permintaan, tingkat
penawaran jauh lebih tinggi sehingga pasar (konsumen) disini memegang
peranan yang sangat penting dalam menentukan harga suatu produk. Oleh
karena itu perusahaan harus menerapkan metode target costing untuk
-
TAMBAHAN SOAL
1.
2.
3.
4.
Pertama, dalam prinsip akuntansi, terdapat konsep kesatuan usaha, yaitu entitas
terpisah dari pemilik dan dianggap sebagai satu entitas yang berdiri sendiri.
Selain itu, entitas didirikan untuk berkinerja bagi pemilik.
Kedua, definisi dari aset adalah sumber daya yang dikuasai secara substansi
ekonomi (risiko dan manfaatnya) oleh entitas, memiliki manfaat ekonomik (umur
dan nilai), dan berasal dari transaksi di masa lalu. Selain itu, aset harus diketahui
nilai perolehannya untuk menjadi dasar pengukuran awal.
5.
6.
7.
8.
9.