Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 1
1. Fathon Oktavian Sosyl (1810531022)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan
telah mengarah pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen
berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang
memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas,dengan tujuan meningkatkan
nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya. Manajemen berdasarkan
aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas/Activity Based Costing (ABC) dan
analisis nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas meningkatkan keakuratan
mengalokasikan biaya dengan pertama-tama menelusuri biaya berbagai aktivitas, dan
kemudian sampai pada produk atau pelanggan yang menggunakan berbagai aktivitas
tersebut. Analisis nilai proses, di lain pihak, menekankan pada analisis aktivitas, yaitu
mencoba untuk menetapkan mengapa melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih
efisien, dan untuk menghapus aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi pelanggan.
Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai
bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama
karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai
bagi pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing
atau menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi
pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima (realisasi untuk pelanggan)
dengan apa yang pelanggan serahkan (hal yang dikorbankan pelanggan). Apa yang
diterima, disebut sebagai produk total (total product). Produk total seluruh manfaat baik
wujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible) yang pelanggan terima dari produk
yang dibeli.
Pengorbanan pelanggan meliputi biaya meliputi biaya pembelian produk, waktu
dan usaha yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan mempelajari cara menggunakan
produk, dan biaya-biaya paska pembelian, yang didefinisikan sebagai biaya penggunaan,
pemeliharaan, dan menjual kembali produk tersebut. Meningkatkan nilai bagi pelanggan
berarti meningkatkan realisasi untuk pelanggan, menurunkan pengorbanan pelanggan,
atau keduanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan activity based management ?
2. Apa tujuan activity based management ?
3. Apa manfaat activity based management ?
4. Bagaimana model dimensi activity based management ?
5. Bagaimana penerapan activity based management ?
6. Apa yang dimaksud dengan business process analysis ?
7. Apa yang dimaksud dengan proses value analysis ?
8. Apa faktor pendukung keberhasilan activity based management ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan activity based management.
2. Untuk mengetahui tujuan activity based management.
3. Untuk mengetahui manfaat activity based management.
4. Untuk mengetahui model dimensi activity based management.
5. Untuk mengetahui penerapan activity based management.
6. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan business process analysis.
7. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan proses value analysis.
8. Untuk mengetahui faktor pendukung keberhasilan activity based management.
PEMBAHASAN
2. Dimensi Proses
Dimensi proses memberikan informasi tentang aktivitas-aktivitas apa saja yang
dilakukan, mengapa aktivitas dilakukan, dan bagaimana pelaksanaannya. Dimensi ini
ingin mengetahui kinerja setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan. Dimensi ini
menunjukkan informasi tentang continoues improvement yang dilakukan perusahaan.
Langkah strategi untuk menghilangkan biaya tak bernilai tambah pada perusahaan
manufaktur dan jasa, yaitu:
1) Mengidentifikasi aktivita.
Langkah pertama adalah analisis aktivitas, yang mengidentifikasi semua aktivitas
penting organisasi.
2) Mengidentifikasi aktivitas tak bernilai tambah, tiga kriteria untuk
menentukan aktivitas yang bernilai tambah adalah:
Apakah aktivitas tersebut perlu?
Apakah aktivitas tersebut efisien?
Apakah aktivitas tersebut kadang bernilai tambah, kadang tidak?
3) Memahami rantai aktivitas, akar masalah, dan pemicunya, dalam
mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah. Menetapkan ukuran
kinerja, dengan pengukuran kenerja secara terus-menerus dan membandingkan
kinerja dengan tolak ukur, perhatian manajemen mungkin terarah pada aktivitas
yang tidak perlu dan tidak efisien.
4) Menetapkan ukuran kinerja, dengan pengukuran kenerja secara terus"menerusdan
membandingkan kinerja dengan tolak ukur, perhatian manajemenmungkin
terarah pada aktivitas yang tidak perlu dan tidak efisien.
5) Melaporkan biaya yang tidak bernilai tambah, biaya tak bernilai tambah harus
disoroti pada laporan pusat biaya. Dengan mengedintifikasi aktivitas tak bernilai
tambah, dan melaporkan biayanya, manajemen dapat bekerja keras untuk
mengembangkan proses dan menghilangkan biaya tak bernilai tambah.
6. Business Process Analysis
Yaitu proses dari activity based management yang dilakukan dengan cara :
Pengurangan biaya (cost reduction) dilandasi oleh keyakinan bahwa pemahaman
secara mendalam terhadap proses bisnis dan improvement berkelanjutan terhadap
proses tersebut merupakan penentu efektivitas pengelolaan biaya
Pergeseran paradigma terhadap organisasi, dari organisasi sebagai sekelompok
fungsi departemen ke organisasi sebagai sekumpulan proses.
2) Activity analysis
Analisis aktivitas merupakan inti dari PVA. Analisi aktivitas adalah prose
pengidentifikasian, penggambaran dan evaluasi aktivitas yang dilaksanakan oleh
organisasi. Analisis aktivitas dilaksanakan dalam empat langkah:
1. Aktivitas apa yang dikerjakan
2. Berapa orang yang terlibat dalam aktivitas
3. Waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas
4. Penaksiran value aktivitas bagi organisasi, termasuk rekomendasi untuk memilih
dan mempertahankan hanya aktivitas yang menambah nilai.
Analisis aktivitas mencoba mengidentifikasi dan akhirnya menghilangkan aktivitas
bukan penambah nilai, dan sekaligus meningkatkan efisiensi aktivitas penambah
nilai. Misalnya menilai konten nilai aktivitas memungkinkan manajer untuk
menghilangkan pemborosan. Saat pemborosan dihilangkan, biaya berkurang. Pengurangan
biaya mengikuti penghapusan limbah.
Kesimpulan
Activity Based Management adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan
terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan
tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan dan laba sebagai hasilnya. Activity Based
Management mempunyai dua frasa penting, yaitu manajemen berbasis aktivitas berfokus
pada pengelolaan aktivitas untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh konsumen, dan
pemusatan pengelolaan pada aktivitas untuk menghasilkan laba dari penyedia nilai
tersebut. Tujuan dari activity based management adalah untuk meningkatkan nilai produk
atau jasa yang diterima oleh para konsumen, dan oleh karena itu dapat digunakan untuk
mencapai laba dengan menyediakan nilai tambah bagi konsumennya. Sedangkan
manfaatnya adalah manajemen dapat menentukan wilayah untuk melakukan perbaikan
operasi, mengurangi biaya, atau meninggkatkan nilai bagi pelanggan. Activity based
management menekankan biaya berdasarkan aktivitas atau activity based costing dan
analisis nilai proses. Activity based management memiliki dua dimensi, yaitu dimensi
biaya dan dimensi proses. Faktor-faktor yang pendukung keberhasilan penerapan activity
based management adalah budaya organisasi, top management support and commitment,
Change process dan Continuing education.