Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME MANAJEMEN BIAYA

Activity-Based Management (ABM)

Disusun Oleh:

KELOMPOK 9

1. Nabilah Nurdiati C1C019020


2. Novi Dea A C1C019023
3. Annisa Nur Puspita C1C019035
4. Fanisa Indah Rahayu C1C019044
5. Sifa Nur Awaliyah C1C019045
6. Faizah Nur Fitriani C1C019098
7. Diah Pitaloka C1C019118

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jenderal Soedirman
2021
A. Definisi Activity-Based Managemnet
Activity-based management (ABM) adalah suatu pendekatan manajemen yang memusatkan
pengelolaan pada aktivitas dengan tujuan untuk melakukan improvement berkelanjutan
terhadap value yang dihasilkan bagi customer, dan laba yang dihasilkan dari penyedia value
tersebut (Mulyadi, 2007:731).
Berdasarkan definisi di atas, ABM memiliki dua frasa penting yaitu :
 Manajemen berbasis aktivitas berfokus pada pengelolaan aktivitas untuk
meningkatkan nilai yang diterima oleh konsumen, dan
 Pemusatan pengelolaan pada aktivitas untuk menghasilkan laba dari penyedia nilai
tersebut.
B. Tujuan dan Manfaat Activity-Based Management
1. Activity-Based Management merupakan pusat dari sistem manajemen biaya dan oleh
karena itu untuk mengelola organisasi atau perusahan dengan baik, harus menekankan
pada ABM yang bertujuan untuk meningkatkan nilai produk atau jasa yang diterima oleh
konsumen dan oleh karena itu dapat digunakan untuk mencapai laba dengan
menyediakan nilai tambah bagi konsumennya.
2. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan ABM adalah manajemen dapat
menentukan wilayah untuk melakukan perbaikan operasi, mengurangi biaya, atau
meningkatkan nilai bagi pelanggan. Dengan mengidentifikasi sumber daya yang dipakai
konsumen, produk dan aktivitas ini ABM memperbaiki fokus manajemen atas faktor-
faktor kunci perusahaan dan meningkatkan keunggulan kompetitif.
 Perbaikan operasi
 Pengurangan biaya
 Penciptaan nilai bagi konsumen dengan mengidentifikasi sumber daya yang
dikeluarkan
C. Dimensi Activity-Based Management
Activity-Based Management menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas atau Activity-
Based Costing (ABC) dan analisis proses. Jadi, Activity-Based Management memiliki dua
dimesi, yaitu dimensi biaya dan dimensi proses. (Hansen dan Mowen, 2006:487)
 Dimensi Biaya
Dimensi biaya memberikan informasi biaya mengenai sumber, aktivitas, produk dan
pelanggan. Tujuan dimensi biaya ini adalah memperbaiki keakuratan biaya. Pada
dimensi ini sumber biaya ditelusuri pada aktivitas dan kemudian biaya aktivitas
dibebankan pada produk dan pelanggan, dnegan dmeikian dimensi biaya ini
merefleksikan kebutuhan untuk membagi sumber daya biaya terhadap objek biaya.
Dimensi perhitungan biaya berdasarkan aktivitas berguna untuk perhitungan biaya
produk, manajemen biaya strategi dan analisis taktis.
 Dimensi Proses
Dimensi proses memberikan informasi tentang aktivitas apa yang dikerjakan,
mengapa dikerjakan dan seberapa baik jika dikerjakan. Tujuan dimensi proses adalah
untuk pengurangan biaya. Dimensi ini menjelaskan mengenai akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas bukan pada biaya dan menekankan pada
maksimisai kinerja sistem secara menyeuruh bukan pada kinerja secara individu.
Dengan demikian, dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk suatu kategori
informasi yang baru mengenai kinerja aktivitas. Informasi ini menunjukkan apa yang
menyebabkan pemicu biaya dan bagaimana pengukuran kinerjanya. Melalui dimensi
ini perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berhubungan dan mengukur
perbaikan berkelanjutan.
D. Konsep Aktivitas dan Analisis Aktivitas
Hansen dan Mowen (2009:183), membagi klasifikasi aktivitas menjadi empat kategori umum
yaitu :
1. Aktivitas Tingkat Unit (unit level) yaitu aktivitas yang dilakukan setiap kali suatu unit
produksi.
2. Aktivitas Tingkat Setumpuk (batch level) yaitu aktivitas yang dilakukan setiap suatu
batch produk diproduksi.
3. Aktivitas Tingkat Produk (product level) yaitu aktivitas yang dilakukan bila diperlukan
untuk mendukung aberbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan.
4. Aktivitas Tingkat Fasilitas (facility level) yatu aktivitas yang menopang proses umum
produksi suatu perusahaan.

Hansen dan Mowen (2009:237), menyatakan bahwa analisis aktivitas adalah proses
pengidentifikasian, penjelasan dan pengevaluasian aktivitas yang dilakukan perusahaan.
Selanjutnya, Blocher, dkk (2011:226), mengungkapkan bahwa pelaksanaan analisis aktivitas
akan dapat menghasilkan tiga informsi yaitu :

1. Aktivitas apa yang telah dilakukan


2. Berapa banyak sumber daya yang diperlukan untuk melakukan aktivitas
3. Menentukan nilai aktivitas bagi organisai, termasuk rekomendasi untuk memilih dan
mempertahankan aktivitas bernilai tambah.
E. Pengelompokan manajemen berdasarkan Activity-Based Management (Blocher dkk,
2011:221)
1. Activity-Based Management Operasional
Meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan aset serta menurunkan
biaya.Fokusnya adalah melakukan sesuatu dnegan benar dan melakukan aktivitas dengan
lebih efisien.
2. Activity-Based Management Strategis
Meningkatkan permintaan akan aktivitas dan profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat ini
atau efisien aktivitas yang telah ditingkatkan.
F. Proses Activity-Based Management
1. Business Proses Analysis dilakukan dengan tujuan untuk :
 Memberikan panduan dalam program pengurangan biaya dan cycle time
 Improvement terhadap kualitas proses
 Usaha lain dalam meningkatkan kinerja organisasi
2. Tahap Business Proses Analysis
 Mengidentifikasi business process
 Mengidentifikasi subprocess dan activities
 Melaksanakan process value analysis
 Mengembangkan rencana improvement
3. Process Values Analysis merupakan suatu analisa yang berfokus pada
pertanggungjawaban aktivitas dan cara memaksimalkan kinerja sistem secara luas
daripada hal-hal yang berhubungan dengan biaya dan kinerja individu. Berikut di bawah
ini, 3 langkah dalam Process Values Analysis :
 Driver Analysis untuk menetukan faktor-faktor yang menyebabkan biaya suatu
aktivitas atau menjelaskan mengapa biaya aktivitas tesebut terjadi. Selanjutnya,
Blocher, dkk (2011:107), membedakan pemicu biaya menjadi empat jenis yaitu :
1. Berdasarkan Aktivitas (activity based)
Pemicu biaya berdasarkan aktivitas ditentukan dengan menggunakan analisis
aktivitas yaitu deskripsi terperinci dari aktivitas-aktivitas spesifik yang
dilakukan dalam operasional perusahaan.
2. Berdasarkan Volume (volume based)
Yaitu jenis pemicu biaya seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung.
3. Berdasarkan Struktur (structural based)
Pemicu biaya berdasarkan struktural bersifat strategis karena meliputi
rencama dan keputusan yang memiliki dampak jangka panjang.
4. Berdasarkan Pelaksanaan (execusional based)
Pemicu biaya berdasarkan pelaksanaan adalah faktor-faktor yang dapat diatur
perusahaan dalam pembuatan keputusan operasional jangka pendek untuk
menurunkan biaya.
 Activity Analysis untuk menentukan aktivitas apa yang dilakukan, jumlah pekerja
yang akan terlibat, waktu dan sumber ekonomi yang digunakan serta rekomendasi
bagi manajemen tentang aktivitas tersebut.
 Activity Performance Measurement yaitu pengukuran performance dalam
pelaksanaan suatu aktivitas dengan menggunakan alat ukur finansial maupun non-
finansial.
G. Komponen Pendukung Keberhasilan Activity-Based Management
1. Just In Time (JIT)
Merupakan sistem produksi yang komprehensif dan sisitem manajemen persediaan
dimana bahan baku dan suku cadang dibeli dan diproduksi sebanyak yang dibutuhkan
dan pada saat yang tepat pada setiap tahap proses produksi.
2. Strategic Planing
Suatu perencanaan yang menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan keunggulan strategi
perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk pencapaian tujuan
perusahaan melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
3. Activity Accounting
Akuntansi yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas di dalam operasi perusahaan.
4. Life Cycle Management
Melibatkan manajemen aktivitas mulai dari tahap pengembangan untuk menjamin agar
biaya daur hidup secara total jumlahnya lebih rendah dibandingkan dnegan kompetitor.
5. Performance Management
Suatu kegiatan mengelola kinerja yang berorientasi kepada pandnagan strategi ke masa
depan sehingga kinerja tersebut dapat digunakan sebagai alat komuniksi untuk pihak-
pihak yang membutuhkannya.
6. Investment Management
Bagaimana seorang manajer investasi mengelola uang, dimana dalam proses ini
dibutuhkan pemahaman terhadap berbagai piranti investasi dna berbagai strategi yang
dapat digunakan untuk menyeleksi piranti tersebut.
7. Continuous Improvement
Teknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap program continous
improvement dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan kritis.
8. Benchmarking
Proses mengidentifikasikan faktor keberhasilan kritis yang dicapai perusahaan lain atau
unit lain diperusahaan dengan tujuan mengimplementasikannya sebagai perbaikan dalam
proses perusahaan untuk mencapai kinerja yang baik.
9. Target Costing
Menentukan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang
kompetitif. Sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan.
10. Customer Value Analysis
Suatu analisis yang digunakan untuk menentukan apakah suatu aktivitas memiliki nilai
bagi pelanggan atau tidak dnegan cara melihat apa yang diperoleh pelanggan
dibandingkan dengan pengorbanan untuk memperoleh suatu produk atau jasa.
Sumber:
Abraham, Farida. (2016). https://www.slideshare.net/Faridaabraham/penerapan-activity-based-
management-abm-system-untuk-meningkatkan-efisiensi . Diakses pada 11 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai