2. Novi Dea A C1C019023 3. Annisa Nur Puspita C1C019035 4. Fanisa Indah Rahayu C1C019044 5. Sifa Nur Awaliyah C1C019045 6. Faizah Nur Fitriani C1C019098 7. Diah Pitaloka C1C019118
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman 2021 A. Pengertian Lean Manufacturing Lean manufacturing adalah pendekatan yang didesain untuk meniadakan buangan dan memaksimalkan nilai bagi pelanggan guna meningkatkan efisiensi produk untuk menaikan omset. Lean manufacturing berbeda karena lima prinsip pemikiran lean berikut ini : 1. Menspesifikasikan nilai tiap produk secara tepat. 2. Mengidentifikasi “arus nilai” untuk tiap produk. 3. Menciptakan arus nilai tanpa gangguan. 4. Memungkinkan pelanggan menciptakan nilai dari produsen. 5. Mengejar kesempurnaan.
B. Latar Belakang Lean Manufacturing
Beberapa masalah yang menyebabkan perusahaan membutuhkan lean manufacturing diantaranya adalah: 1. Integritas kerja karyawan yang rendah Perusahaan membutuhkan integritas kerja karyawan bagus, mereka harus menajdi karyawan yang produktif dan potensial untuk bersaing dengan perusahaan lainnya, jika tidak maka perusahaan akan jatuh dan tergantikan oleh perusahaan lainnya serta menambah biaya tenaga kerja karena integritas karyawan rendah. 2. Karyawan yang tidak disiplin Memiliki karyawan yang kurang disiplin membuat pekerjaan kator menjadi tidak beraturan dan menyebabkan pemborosan biaya tenaga kerja. Seharusnya karyawan mendapatkan pelatihan atau training agar mereka memiliki kedisiplinan, etos kerja yang baik dan menjadi karyawan yang protensial. 3. Karyawan yang tidak mampu bekerja secara professional Perusahaan lebih membutuhkan karyawan yang professional dalam jumlah dikit dibandingkan karyawan yang banyak namun tidak professional Karyawan yang tidak mampu melaksanakan kerjanya dengan efektif dan efisien Kurangnya memanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan produk berkualitas. Beberapa hal tersebut membuat perusahaan tidak bisa memproduksi barang yang berkualitas dan akan menyebabkan pemborosan biaya produksi.
C. Lean Manufacturing Tools
Ada beberapa alat yang digunakan dalam lean manufacture diantaranya adalah: 1. Value Stream mapping Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk membuat peta alur produksi maupun alur informasi yang didapatkan perusahaan untuk memproduksi produk yang bermutu, dan menilai dan meneliti adanya pemborosan yang terjadi. 2. Kaizen Kaizen merupakan suatu perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan dan tidak terhenti sampai apa yang diinginkan tercapai. Perbaikan ini akan berkesinambungan untuk meningkatkan perbaikan terhadap produk, proses maupun pelayanan yang dilakukan sepanjang waktu. Kaizen akan mengurangi pemborosan yang tidak penting dari suatu perusahaan. 3. Total Quality Management TQM merupakan suatu pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari suatu produk berdasarkan strategi tertentu. TQM ini akan melibatkan banyak pihak dalam perusahaan tersebut, ketika perusahaan melakukan beberapa tindakan dalam pelaksanaan TQM maka karyawan dan manager juga harus sejalan dengan keinginan dan tujuan TQM tersebut.
D. Definisi Lean Accounting
Lean accounting merupakan suatu pendekatan yang dirancang untuk mendukung dan mendorong penerapan lean manufacturing. Lean manufacturing meliputi semua konsep dan teknik yang bertujuan untuk menyederhanakan bisnis sampai pada kegiatan kegiatan yang esensial saja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara lebih efektif dan menguntungkan (Brosnahan, 2008dalam Sisdyani, n.d.). Penerapan lean accounting diorganisasikan sebagai berikut, yaitu penerapan lean accounting dalam pelaporan keuangan, penentuan value-stream cost, penentuan harga pokok produk/jasa, dan pengukuran kinerja.
E. Penentuan Value Stream Cost
Terdapat tiga jenis value stream (VS), yaitu : VS penyelesaian pesanan berfokus pada penyediaan produk yang ada saat ini pada pelanggan saat ini. Kegiatan-kegiatannya meliputi penerimaan pesanan, perpindahan, pengubahan bahan baku menjadi produk jadi, hingga produk sampai ke tangan pelanggan. VS produk baru berfokus pada pengembangan produk baru untuk pelanggan baru, VS marketing berfokus pada penyediaan produk yang ada saat ini kepada pelanggan baru. F. Penerapan Lean Accounting dalam pelaporan keuangan Dalam lean accounting, pengumpulan pendapatan dan beban dilakukan berdasarkan value stream costing. Pada umumnya, laporan laba rugi value stream dibuat secara mingguan oleh stream manager untuk mengendalikan dan mengurangi biaya. Suatu perusahaan mungkin memiliki beberapa value-stream penghasil pendapatan, value stream produk baru, kelompok orang yang mendukung value stream. Untuk pelaporan ekstern, laporan laba rugi value stream digabungkan dengan biaya staf pendukung yang kemudian menghasilkan laporan keuangan divisi. Dan kadang diperlukan penyesuain
G. Penerapan Lean Accounting di Perusahaan
Ada tiga alasan untuk menerapkan metode lean improvement pada proses akuntansi (accounting): Prosesnya akan diperbaiki dan operasi perusahaan berjalan lebih baik. Bagian keuangan akan belajar banyak tentang metode lean. Lean tidak belajar dari buku tapi dengan pengalaman langsung. Penghapusan waste (pemborosan) akan membebaskan waktu bagi bagian keuangan untuk mengerjakan pengenalan lean accounting. Berbeda dengan Akuntansi/ accounting tradisional yang menargetkan harga pokok penjualan dijadikan satu ke biaya tersebut, termasuk overhead. Justru lean accounting akan menggunakan value stream costing. Aliran nilai (value stream) adalah aliran langsung dari pemasok ke pelanggan. Jadi, Lean accounting memberikan gambaran yang ditargetkan setiap langkah dalam pemenuhan pelanggan secara real-time dalam laporan biaya.
H. Manfaat Penerapan Lean Manufacturing
Kegunaan pelaksanaan lean pada manufacturing, diantaranya adalah: 1. Produk yang berkualitas tinggi Tidak dapat dipungkiri bahwa produk yang memiliki kualitas bagus adalah cara bagaimana perusahaan dapat bertahan dengan persaingan bisnis. Kendali mutu dalam produksi harus dilakukan dengan semaksimal mungkin. 2. Biaya produksi rendah Melalui penerapan lean manufacturingmelalui aktivitas perbaikan secara terus menerus, diharapkan dapat mengurangi biaya produksi dengan meminimalisir aktivitas tidak bernilai (NVA) serta meningkatkan kegiatan maupun proses bernilai (VA). 3. Meminimalisir inventory Inventory yg disiapkan investor pada alur produksi untuk mencegah kekurangan material saat produksi sebenarnya justru akan membuat perusahaan mengalami kerugian yang tidak sedikit. Oleh karena itu perusahaan perlu menciptakan alur produksi yang lancar. 4. Peningkatan serta pemerataan skill karyawan Melalui keseimbangan setiap proses akan berdampak tidak tercipta penumpukan yang mengakibatkan banyak permaslahan yang akan timbul. 5. Lingkungan kerja yang tertata dan rapih Pondasi awal dalam penerapan lean pada perusahaan adalah dengan menerapkan metode ataupun system 5S atau 5R. Metode ini yang akan menentukan langkah awal aktivitas kerja menjadi suasana yang baik dalam mendeteksi terjadinya masalah. 6. Terciptanya komunikasi dalam perusahaan yang efektif Alur informasi dan komunikasi adalah penentu tercitanya kelancaran alur material maupun alur dalam sebuah proses.
I. Definisi Target Costing
Krismiaji & Aryani (2011:335 dalam Febriana et al., 2016) Target Costing adalah proses penentuan biaya maksimum yang dimungkinkan bagi pembuatan sebuah produk baru dan kemudian merancang prototipe yang menguntungkan dengan kendala biaya maksimum yang telah ditetapkan.
J. Model Perhitungan Biaya Target
Dari beberapa pengertian dibawah mengenai target costing, maka dapat
disimpulkan bahwa target costing merupakan proses penentuan biaya maksimum yang dikeluarkan ketika dalam proses pembuatan sebuah produk baru.
K. Tujuan dan Alasan menggunakan target costing
Tujuan Target Costing Menurut Monden yang dikutip Himawan, Pendjaya (2005:11): Untuk mengurangi biaya produk baru agar tingkat keuntungan yang dikehendaki dapat tercapai. Untuk memotivasi seluruh karyawan perusahaan agar memperoleh laba target pada saat pengembangan produk baru dengan menjalankan metode target costing di seluruh aktivitas perusahaan
L. Tahap-tahap pengimplementasian target costing
Adapun lima tahap pengimplementasian pendekatan target costing menurut Blocher et al: 1. Menentukan harga pasar. 2. Menentukan laba yang diharapkan. 3. Menghitung target biaya (target cost) pada harga pasar dikurangi laba yang diharapkan. 4. Menggunakan rekayasa nilai (value engineering) untuk menentukan cara menurunkan biaya produk. 5. Menggunakan perhitungan biaya kaizen dan pengendalian operasional untuk terus menurunkan biaya. M.Prinsip-prinsip dan kendala penerapan target costing Prinsip-Prinsip Penerapan Target Costing, dikutip dalam Gerungan (2013:866): 1. Harga menentukan biaya (Price Led Costing) 2. Fokus pada pelanggan Kehendak atau kebutuhan pelanggan akan kualitas 3. Fokus pada desain produk dan desain proses Kendala Penerapan Target Costing, yang dikutip Malue (2013:951): 1. Konflik antara kelompok dan antar anggota kelompok. 2. Karyawan yang mengalami burnout karena tuntutan target penyelesaian pekerjaan. 3. Target waktu penyelesaian yang mencoba menerapkan target costing terpaksa ditambah. 4. Sulitnya melakukan pengaturan atas berbagai harga
N. Perhitungan Biaya Target Meningkatkan Nilai
Major cable, sebuah produsen berbagai produk kabel menawarkan harga murah untuk berbagai kabel berlapis khususnya kepada seorang pelanggan baru. Pelanggan meminta kabel dengan ukuran panjang 20 meter, tetapi Major-Cable biasanya memproduksi kabel dalam ukuran yang lebih panjang. Dengan mempertimbangkan kondisi yang ada, selama ini, Major Cable sering memproduksi kabel salah ukuran yaitu kabel yang ukurannya terlalu pendek untuk dapat dikirim ke berbagai pusat distribusinya. Semua kabel yang kependekan ini disimpan di gudang persediaan barang jadi sebagai antisipasi jika suatu hari ada pelanggan yang menginginkan kabel dengan ukuran 16 lebih pendek. Manajer produksi Major Cable mengusulkan kabel salah ukuran tersebut dikirim, dipotong agar sesuai dengan ukuran yang diminta secara just-in-time ke produsen terkait. Pelanggan tersebut senang karena akan menerima kabel secara just-in- time dan setuju membayar lebih tinggi (karena penawaran JIT yang diberikan menurunkan biaya produksi pelanggan). Major-Cable tidak hanya mendapatkan harga yang lebih tinggi, tetapi juga mengurangi biayanya sendiri, yaitu sebanyak kabel yang dijual dari kabel salah ukuran (dengan biaya hampir nol) dan kotak kardus juga lebih murah untuk digunakan daripada penggulung.