Manajemen
Biaya
Strategik
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Program
Studi
Akuntansi
Pertemua
n Online
11
Kode MK
Disusun Oleh
MK32023
Abstract
Kompetensi
1
5
1
Rona Tumiur Mauli C, SE, MM
http://www.mercubuana.ac.id
Lean accounting merupakan suatu pendekatan yang dirancang untuk mendukung dan
mendorong penerapan lean manufacturing. Lean manufacturing meliputi semua konsep
dan teknik yang bertujuan untuk menyederhanakan bisnis sampai pada kegiatan kegiatan
yang esensial saja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara
lebih efektif dan menguntungkan. Fokus lean manufacturing meliputi nilai pelanggan, value
stream, aliran produksi, demand-pull, dan kesempurnaan. Value stream meliputi semua
kegiatan, baik yang bernilai tambah maupun tidak, yang diperlukan sejak produk mulai
dipesan pelanggan atau produk mulai dirancang hingga produk sampai ke tangan pelanggan.
Analisis value stream memungkinkan pemborosan dapat diidentifikasi dan dihapus. Dengan
demikian lean manufacturing dapat waktu tunggu dan waktu perpindahan secara dramatis serta
memungkinkan dilakukannya produksi dalam jumlah sedikit dengan berbagai variasi produk.
Menurut Maskell dan Baggaley (2006), dalam mendukung lean manufacturing, lean accounting
mempunyai visi sebagai berikut.Pertama, lean accounting menyediakan informasi yang akurat,
tepat waktu, dan mudah dipahami untuk memotivasi transfomasi falsafah lean ke seluruh
bagian organisasi, dan dalam rangka pengambilan keputusan yang bertujuan meningkatkan
nilai bagi pelanggan, pertumbuhan, profitabilitas, dan arus kas. Visi kedua lean accounting
adalah
mengeliminasi
kegiatan-kegiatan
yang
tidak
bernilai
tambah
dengan
tetap
2
Rona Tumiur Mauli C, SE, MM
http://www.mercubuana.ac.id
1
5
3
Rona Tumiur Mauli C, SE, MM
http://www.mercubuana.ac.id
LEAN MANUFACTURING
Perusahaan-perusahaan AS selalu berusaha mencari berbagai strategi efisiensi yang dapat
menurunkan biaya, meningkatkan output, menjadi lebih kompetitif, dan meningkatkan pangsa
pasar. Orientasi proses dan produksi masal yang berjaya sebelum masa PD II telah berubah
menjadi orientasi hasil, fokus pada output, dan sistem produksi.
Perusahaan-perusahaan Jepang setelah masa PDII berusaha membangun kembali diri mereka.
Masalah-masalah yang mereka hadapi sangat berbeda, bahkan bertolak belakang dengan apa
yang ada di Barat. Pada saat Barat bergelimang dengan sumber-sumber daya, mereka
mengalami kekurangan sumber daya manusia, material, maupun finansial. Kondisi ini memaksa
mereka untuk mengembangkan praktek-praktek manufaktur baru yang rendah biaya. Pimpinanpimpinan perusahaan Jepang terdahulu seperti Eiji Toyoda, Taiichi Ohno, dan Shingeo Shingo
dari Toyota Motor Company, mengembangkan sebuah sistem produksi yang disiplin dan
1
5
4
Rona Tumiur Mauli C, SE, MM
http://www.mercubuana.ac.id
berfokus pada proses yang sekarang dikenal sebagai Toyota Production System atau
Lean Production. Tujuan dari sistem ini adalah untuk meminimumkan penggunaan
sumber-sumber daya yang tidak memberi nilai tambah pada produk.
Konsep Lean Manufacturing dipopulerkan di Amerika oleh Massachusetts Institute of
Technology dalam studi mengenai pergerakan dari produksi masal kearah produksi seperti yang
dijabarkan dalam The Machine that Changed the World (Womack, Jones & Roos, 1990).
Disana dibahas mengenai perbedaan besar antara kinerja perusahaan otomotif Amerika dan
Jepang. Buku tersebut juga membahas elemen-elemen penting yang menyebabkan lean
production bisa mewujudkan kinerja tinggi. Istilah lean digunakan karena metode bisnis Jepang
menggunakan lebih sedikit usaha manusia, investasi, ruang produksi, material, dan waktu
dalam semua aspek operasional. Persaingan antara perusahaan-perusahaan otomotif Jepang
dan AS selama 25 tahun belakangan menyebabkan prinsip-prinsip lean diadopsi keseluruh
bisnis manufaktur AS.
B.
1
5
5
Rona Tumiur Mauli C, SE, MM
http://www.mercubuana.ac.id
FOCUS ON WASTE
Sasaran Lean Manufacturing adalah menghilangkan segala bentuk sampah (kesia-siaan) di
setiap area produksi, termasuk hubungan pelanggan, desain produk, jaringan supplier, dan
manajemen pabrik. Tujuannya adalah menggunakan lebih sedikit tenaga manusia, lebih sedikit
1
5
6
Rona Tumiur Mauli C, SE, MM
http://www.mercubuana.ac.id
inventory, lebih sedikit waktu untuk menghasilkan produk, dan lebih sedikit tempat untuk
menjadi lebih responsif terhadap permintaan konsumen sementara menghasilkan produk
dengan kualitas prima dengan cara yang paling efisien dan ekonomis.
Pada dasarnya, sampah (kesia-siaan) adalah segala sesuatu yang tidak ingin dibayar oleh
konsumen. Beberapa tipe kesia-siaan dalam lean manufacturing system termasuk:
Overproduction : memproduksi lebih banyak dari yang permintaan, atau memproduksi
sebelum diinginkan. Hal ini terlihat pada simpanan material. Ini adalah akibat dari produksi
berdasarkan permintaan spekulatif.
Produksi berlebihan juga berarti membuat lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh proses
berikutnya, membuat sebelum diinginkan oleh proses berikutnya, atau membuat lebih cepat dari
yang dibutuhkan oleh proses berikutnya. Penyebab over produksi :
Rekayasa berlebihan
Inspeksi berlebihan
dll
Waiting (menunggu): waktu menunggu dalam proses harus dihilangkan. Prinsipnya adalah
memaksimalkan penggunaan / efisiensi pekerja daripada memaksimalkan penggunaan mesinmesin. Penyebab menunggu termasuk:
1
5
dll
Manajemen Biaya Strategik
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7
Rona Tumiur Mauli C, SE, MM
http://www.mercubuana.ac.id
Work in Process (WIP): adalah material antar operasi yang timbul karena lot produksi yang
besar atau proses-proses dengan waktu siklus yang panjang.
Penyebab inventory berlebihan:
Kompleksitas produk
Kesalahan komunikasi
Sistem reward
Proses yang sia-sia: harus dihilangkan dengan cara bertanya mengapa sebuah proses
diperlukan dan mengapa sebuah produk diproduksi. Semua langkah proses yang tidak
diperlukan harus dihilangkan. Beberapa penyebabnya:
Logika just-in-case
Kurang komunikasi
Redundant approvals
dll
Transportasi: tidak ada nilai tambah pada produk. Daripada memperbaiki transportasi, akan
lebih baik bila dikurangi atau dihilangkan. Beberapa penyebab transportasi tinggi:
1
5
Ukuran lot besar, lead time besar, dan area penyimpanan yang besar
Manajemen Biaya Strategik
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8
Rona Tumiur Mauli C, SE, MM
http://www.mercubuana.ac.id
Gerakan: gerakan dari pekerja, mesin, dan perpindahan (karena lokasi tools dan parts) adalah
kesia-siaan. Daripada melakukan otomatisasi terhadap gerakan sia-sia, operasionalnya sendiri
yang seharusnya diperbaiki. Penyebabnya antara lain:
Membuat produk cacat: adalah kesia-siaan yang sempurna. Mencegah timbulnya cacat lebih
baik daripada mencari dan memperbaiki cacat. Penyebabnya antara lain:
Kualitas buruk
Desain produk
Underutilizing people: tidak memanfaatkan kemampuan SDM yang ada. Penyebabnya antara
lain:
Hampir semua bentuk kesia-siaan dalam proses produksi dapat masuk setidaknya satu dari
kategori diatas. Seorang yang memahami konsep ini, akan melihat bahwa sampah (kesiasiaan) adalah musuh utama yang akan sangat menghambat kinerja bisnis dan mengancam
kemakmuran kecuali dapat dihilangkan sepanjang waktu tanpa ampun. Lean Manufacturing
1
5
9
Rona Tumiur Mauli C, SE, MM
http://www.mercubuana.ac.id
adalah sebuah pendekatan untuk menghilangkan kesia-siaan dengan mengurangi biaya dalam
keseluruhan proses produksi, dalam operasi-operasi didalam proses, dan dalam penggunaan
tenaga kerja. Fokusnya adalah membuat seluruh proses mengalir, bukan perbaikan satu atau
beberapa operasi individu.
ELEMEN DASAR LEAN MANUFACTURING
Menghilangkan kesia-siaan
Reliabilitas peralatan
Kemampuan proses
Aliran berkelanjutan
Persediaan minimum dalam proses produksi, raw material, WIP, dan produk jadi
Mengurangi cacat
Anti kesalahan
Sistem kanban
Standar kerja
Level production
Kerja tim
1
5
10
Rona Tumiur Mauli C, SE, MM
http://www.mercubuana.ac.id
terendah
keseluruh organisasi.
Contoh perusahaan yang sudah menerapkan Lean manufacturing adalah PT Toyota Astra Tbk,
PT Unilever Tbk., PT Kalbe Farma Tbk.
DAFTAR PUSTAKA
John R. Bangs, JR, ME. George R Hanselman. ME,MS piriciples of Accounting Scranton
Pennsylvaria. Gillespia, Lecil M. Accounting Proceture for Standart Cats New York. Laurance,
Blocher, Stout and Cokins, 2010, Cost Management: A Strategic Emphasis, 5th ed, The
McGraw-Hill Companies, Inc.
1
5
11
Rona Tumiur Mauli C, SE, MM
http://www.mercubuana.ac.id