Anda di halaman 1dari 4

Lean Accounting

Reaction Paper Ini dibuat Bertujuan untuk Melengkapi Tugas


Seminar Akuntansi Manajemen

Oleh:
Kelompok 8
Muthia Arlisha 1810536021
Nabila Ulfa 1810536040

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
Padang
2019
Lean accounting merupakan suatu pendekatan yang dirancang untuk mendukung dan
mendorong penerapan lean manufacturing. Lean manufacturing meliputi semua konsep dan
teknik yang bertujuan untuk menyederhanakan bisnis sampai pada kegiatan-kegiatan yang
esensial saja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara lebih efektif
dan menguntungkan (Brosnahan, 2008). Tujuan lean manufacturing adalah meniadakan buangan
dengan menghasilkan produk hanya jika dibutuhkan melalui proses produksi. Tiap operasi hanya
menghasilkan apa yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan dari operasi sebelumnya. Tidak
ada produksi yang dilakukan sampai ada tanda dari proses sebelumnya yang menunjukkan
kebutuhan untuk memproduksi.
Dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan penerapan lean accounting yang membantu
perusahaan untuk mendukung dan mendorong penerapan lean manufacturing, dimana lean
manufacturing ini dapat berfungsi untuk meniadakan buangan dengan menghasilkan produk
yang hanya dibutuhkan melalui proses produksi. Penerapan lean accounting dan lean
manufacturing didalam perusahaan dapat membantu perusahaan dalam mengehemat biaya
dengan menghilangkan waktu tunggu dan waktu perpindahan secara dramatis serta
memungkinkan dilakukannya produksi dalam jumlah sedikit dengan berbagai variasi produk.
Menurut Maskell dan Baggaley (2006), dalam mendukung lean manufacturing, lean
accounting mempunyai visi sebagai berikut :
1. Lean accounting menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan mudah dipahami
untuk memotivasi transfomasi falsafah lean ke seluruh bagian organisasi, dan dalam
rangka pengambilan keputusan yang bertujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan,
pertumbuhan, profitabilitas, dan arus kas.
2. Lean accounting mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah dengan
tetap mempertahankan pengendalian finansial menyeluruh.
3. Lean accounting patuh pada prinsip-prinsip akuntansi berterima umum, regulasi
pelaporan ekstern, dan persyaratan pelaporan intern.
4. Lean accounting mendukung lean culture dengan mendorong investasi pada sumberdaya
manusia, menyediakan informasi yang relevan dan actionable, serta memberdayakan
continuous improvement pada setiap tingkatan dalam organisasi.

Dalam mengaplikasikan konsep lean dalam akuntansi, tidak diperlukan lagi metode-metode
akuntansi manajemen tradisional, seperti standard costing, analisis selisih, penentuan harga jual
berdasarkan harga pokok, sistem pengendalian transaksi yang kompleks, dan pelaporan
keuangan yang membingungkan dan tidak tepat waktu.
Lean accounting melaporkan biaya dan laba dengan menggunakan value stream costing
system, yang berisi ringkasan sederhana mengenai biaya langsung dari value stream tersebut.
Biaya value stream dikumpulkan setiap minggu dengan sangat sedikit atau bahkan tanpa alokasi
overhead, karena semua biaya yang dilaporkan merupakan biaya langsung, sehingga perhitungan
harga pokok produk akan menjadi lebih akurat.
Penerapan lean accounting yang menggunakan value stream costing system dalam
melaporkan biaya dan laba, dapat membantu perusahaan untuk membuat ringkasan sederhana
mengenai biaya langsung dari value stream tersebut, sehinga perusahaan dapat melihat
bagaimana kondisi keuangan dari perusahaan dengan melihat laporan biaya dan laba pada
periode tersebut sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk memperbaiki atau
mempertahankan rencana yang sudah dijalankan.
Suatu perusahaan mungkin memiliki beberapa value-stream penghasil pendapatan, value
stream produk baru, kelompok orang yang mendukung value stream, namun tidak berada di
dalam valuestream, seperti manajer divisi, manajer pabrik, staf personalia, staf pada sistem
informasi dan lain-lain. Biasanya biaya staf pendukung ini relatif kecil dibandingkan biaya value
stream. Untuk pelaporan ekstern, laporan laba rugi value stream digabungkan dengan biaya staf
pendukung yang kemudian menghasilkan laporan keuangan divisi.Kadang kala beberapa
penyesuaian diperlukan untuk menjadikan laporan keuangan ini sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi berterima umum (PABU), misalnya penyesuaian untuk perubahan persediaan dan
laba/rugi selisih kurs.
Lean accounting bekerja untuk memotivasi perusahaan untuk terus mempromosikan inisiatif
bersandar mereka daripada memberikan nomor yang tidak selalu merupakan refleksi akurat dari
profitabilitas perusahaan seperti halnya dengan mencoba memenuhi kuota mesin efisiensi dengan
menghasilkan kelimpahan persediaan yang diperlukan.
Penerapan lean manufacturing dapat memicu kebutuhan akan penggunaan lean accounting,
karena metode akutansi tradisional tidak dapat memenuhi dan mengakomodir kebutuhan
informasi keuangan bagi industri yang berdasarkan sistem lean. Lean accounting telah
berkembang dalam beberapa tahun terakhir untuk memberikan akuntansi, kontrol, dan metode
pengukuran mendukung lean manufacturing dan lean thinking aplikasi seperti kesehatan,
konstruksi, asuransi, perbankan, pendidikan, pemerintah, dan industri lainnya. Dalam lean
accounting terdapat dua konsep utama yang cukup penting. Pertama, lean accounting merupakan
penerapan lean methods ke dalam proses pengendalian, pengukuran dan proses akutansi pada
proses kinerja sebuah perusahaan. Yang kedua, dalam penerapan lean accounting tersebut, yaitu
perubaan dalam proses pengendalian, pengukuran dan akutansi harus dilakukan secara mendasar.

Anda mungkin juga menyukai