Anda di halaman 1dari 157

MODUL 1 MARTIKULASI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN BISNIS

Informasi terdiri dari informasi kuantitatif dan kualitatif

Informasi kuantitatif terdiri dari informasi akuntansi dan informasi non akuntansi
Informasi akuntansi terdiri dari informasi keuangan, informasi akuntansi manajemen, dan informasi operasi Informasi akuntansi manajemen terdiri dari informasi akuntansi penuh (full accounting information), informasi akuntansi di ferensial (diferrential accounting information)

Informasi adalah suatu fakta, data, pengamatan, persepsi, atau suatu yang dapat nemambah pengetahuan. Akuntansi keuangan adalah proses pencatatan, peringkasan, dan penyajian, transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan untuk menghasilkan informasi baik bagi manajemen maupun pihak luar.

Akuntansi manajemen adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian, transaksi keuangn yang terjadi di dalam perusahaan untuk menghasilkan informasi bagi para manajer yang berguna untuk perencanaan, koordinasi dan pengendalian kegiatan perusahaan. Informasi operasi adalah informasi yang digunakan dalam melaksanakan aktivitas perusahaan sehari hari seperti jumlah kilogram bahan baku yang di pakai dalam produksi, jumlah persediaan produk jadi yang ada di gudang, jumlah produksi hari ini, jumlah jam kerja karyawan dalam satu minggu, dan jumlah produk yang dijual

Akuntansi
Pencatatan Estimasi Pengorganisasian Peringkas

Akuntansi Keuangan
Laporan ditujukan pada pihak organisasi : Pemilik Kreditur Otoritas Pajak Pembuatan Aturan Menekankan peringkasan keuangan dari aktifitas di masa lalu Menuntut Presisi Disusun untuk data keuangan perusahaan

Akuntansi Manajerial
Laporan ditujukan pada pihak internal untuk organisasi : Perencanaan Pengarahan dan motivasi Pengendalian Penilaian kerja Menekan keputusan yang akan memiliki dampak di masa datang Menekankan pada ketetapan waktu Disusun secara detail untuk department, produk, konsumen, dan karyawan

Akuntansi keuangan terutama untuk laporan perusahaan secara keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen focus pada segmen perusahaan. Segmen dapat berupa lini produk, area penjualan, devisi, departement., atau kategori aktivitas perusahaan, yang di pandang penting oleh pihak manajemen. Akuntansi keuangan memerlukan uraian pendapat dan beban untuk segmen penting dan laporan eksternal.

Informasi akuntansi penuh berisi informasi biaya, pendapatan, dan aktiva dapat berupa informasi biaya penuh (full cost information), informasi pendapatan penuh (full revenue information) dan informasi aktiva penuh (full assets information) Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan biaya alternative tindakan tertentu, dibandingkan dengan alternative tindakan lain

Informasi akuntansi pertanggung jawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas pertanggungjawaban tertentu.

Metode penetuan harga pokok produk dan praktek akuntansi manajemen yang telah digunakan dan di kembangkan selama berapa decade yang lalu adalah sesuai dengan keadaan lingkungan bisnis dan jenis pengambilan keputusan manajemen serta untuk teknologi manufaktur yang digunakan pada waktu itu.

Dalam tahun-tahun terakhir ini, lingkungan bisnis yang diwarnai dengan persaingan tingkat dunia yang tajam telah mengubah sifat ekonomi USA, dan telah menimbulkan respon dari banyak perusahaan manufaktur di USA yang secara dramatis mengubah cara perusahaan-perusahaan tersebut menjalankan bisnis mereka.

Perubahan ini menimbulkan lingkungan baru bagi akuntansi manajemen, paling tidak sebagian besar organisasi. Dengan perubahan lingkungan ini system akuntansi manajemen traditional tidak lagi berlaku. Bagi kebanyakan perusahaan manfaat yang di peroleh dari informasi akuntansi biaya yang lebih rinci dan cermat sekarang telah melebihi biaya untuk menghasilkan

Oleh karena itu, system akuntansi manajemen baru kemudian muncul. Dalam dua decade terakhir adalah erah pergerakan dan perubahan yang sangat besar dalam lingkungan bisnis. Kompetisi dalam berbagi industry menjadi kompetisi global dan langkah-langkah inovasi jasa dan produk mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Kondisi ini sangat menguntungkan bagi konsumen karena persaingan yang semakin intensif mendorong harga lebih rendah, kualitas lebih tinggi, dan semakin banyak pilihan. Perubahan harus dilakukan agar perusahaan lebih kompetitif. Oleh karenanya banyak perusahaan melakukan serangkaian program perbaikan dimulai dengan just in time dan melalui total quality management, proses rekayasa ulang (process reengineering) dan serangkaian program manajemen lain termasuk teori kendala (theory of constraint)

Apabila program yang dijalankan dengan tepat, program perbaikan ini akan dapat meningkatkan kualitas, pengurangan biaya, peningkatan output, pengurangan penundaan pelayanan kepada konsumen dan akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan

Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah : 1. Kemajuan teknologi informasi

2. Implementasi just in time manufacturing


3. Meningkatkan tuntutan mutu 4. Meningkatkan diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup produk. 5. Diperkenalkannya computer integrated manufacturing

Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak terhadap teknologi pembuatan produk, sejak saat di design dan di kembangkan, produksi, sampai dengan didistribusikan kepada konsumen Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampat terhadap system pengolahan informassi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen yakni, informasi biaya produk yang lebih cermat, informasi biaya overhead yang lebih teliti, informasi biaya daur hidup produk

BAB I AKUNTANSI MANAGERIAL dan LINGKUNGAN BISNIS

Pekerjaan dari Manajemen


Mengarahkan dan pemotivasian

perencanaan
Mengontrol

Perencanaan
Identifikasi alternatif

Pilih alternative lakukan pekerjaan terbaik dari furthering objective organisasi

Kembangkan anggaran keuangan untuk mandu langkah maju arah tujuan organisasi

Mengarahkan dan memotivasi


Mengarahkan dan memotivasi melibatkan pengolaan harian aktivitas untuk mempertahankan jalannya organisasi dengan lancer Penempatan kerja karyawan Pemecahan masalah rutin Tikai daya pisah Komunikasi efektif

Mengontrol
Berfungsi mengontrol Operasi organisasi berada dalam jalur Yang telah direncanakan
Umpan balik dari bentuk laporan kinerja Dibandingkan dengan anggaran keuangan Merupakan bagian dari fungsi controlling.

Siklus perencanaan & Pengendalian


Merumuskan rencana jangka panjang dan pendek ( perencanaan) Bandingkan untuk kinerja (mengontrol)

Pembuatan

Keputusan
Takaran kinerja (Mengontrol)

Pengimplementasi kan rencana (mengarahkan dan memotivasi)

Peraga perbandingan
Pencatatan Estimasi Pengorganisasian peringkasan Akuntansi keuangan Data keuangan

Akuntansi Manajer Laporan ditujukan pada pihak internal Merencanakan pada keputusan yang akan memiliki dampak di masa mendatang Menekankan pada relevansi dan fleksibilitas data Menekankan pada ketetapan waktu Disusun secara detail Tidak perlu mengikuti aturan PABU Tidak mendatory

Laporan dilanjutkan pada pihak luar organisasi Menekankan peringkasan keuangan Menekankan objectivitas Menuntut presisi Disusun untuk data keuangan Taat pada PABU Bersifat mendistrory untuk

Perubahan lingkungan bisnis


Serangkaian tahapan program perbaikan 1. Just-in time (JIT) 2. Total Quality management (TQM)

3. Rekayasa Utang (proses reengineering)


4. Teory kendata/ TOC (theory of Constraints)

Just- in- Time (JIT)


Dapat pelanggan order

Jadwal penghasilan Mendapat bahan tepat pada waktunya untuk penghasilan.

Produk lengkap tepat pada waktunya untuk pelanggan

Bagian lengkap tepat pada waktunya untuk perakitan ke dalam produk.

Keuntungan dari system JIT


Dikurangi biaya barang investaris

Membebaskan pembiayaan
Lebih besar kepuasan pelanggan

Mutu produk Lebih tinggi

Throughput ditingkatkan

Cepat cepat tanggapi pesanan pelanggan

Total quality Management


TQM menekankan pada kerja tim, focus pada konsumen, dan serta analisa. TQM dapat menghindarkan organisasi dari perselisihan yang akan mengganggu proses perbaikan.

Alat sistematis pengguna an pemecah an masalah

Peningkatan berkepanjan gan

Central Focus Is Serving customers

Proses rekayasa ulang


Satu proses bisnis secara detail Mengantisipasi hasil : Proses disederhanakan. Proses dilengkapi Dikurang waktu Dikurang biaya Kesempatan kesalahan di kurangi. Menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah dan mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan

Setiap langkah proses bisnis harus benar.

Proses rekayasa ulang versus TQM


Proses rekayasa ulang Secara radikal meriksa secara seksama proses yang sudah ada Dipaksakan dari atas dan tidak mempergunakan konsultan TQM Proses yang sudah ada untuk peningkatan yang berangsurangsur Melibatkan pendekatan orangorang yang mengerjakan proses secara langsung

Teori kendala / theory of constraints


Kendala adalah sesuatu yang menghalangi organisasi, proses perbaikan akan efektif kalau difokuskan pada kendala yang dihadapi.

Kendala pada suatu system ditentukan Oleh langkah yang punya kapasitas paling kecil

Struktur Organisasi
Desentralisasi adalah delegasi otoritas pembuatan keputusan suatu organisasi
Corporate Organization Chart
Board of Directiors President Vice President Operations Treasure

Purchasing

Personal

Chief Financial Officer Controller

Hubungan Lini dan Staff


Seseorang di suatu posisi secara langsung terbelit dalam mencapai obyektif dasar dari organisasi Contoh : pengawas penghasilan pada satu bangunan pabrik

Seseorang di posisi staf secara tidak langsung terbelit dalam mencapai obyektif dassar dari organisasi Contoh : Akuntan ahli akuntansi biaya pada bangunan pabrik

Chief Financial Officer (CFO)


Satu anggota dari team manajemen teratas bertanggung jawab untuk : Menyediakan data tepat waktu dan relevan untuk mendukung aktivitas perencanaan dan control.

Mempersiapkan laporan keuangan untuk pengguna eksternal.

Theory of constraints
2. Ijinkan penghubung paling lemah untuk menyetel tempo

1. Identifikasi penghubung paling lemah.

3. Fokuskan pada peningkat penghubung paling lemah

4. Kenali penghubung paling lemah

Perlakuan Kode Etik untuk Akuntan manajemen


Lembaga akuntan manajemen (IMA) Standar dengan perlakuan Etis untuk praktisi Akunting Manajemen dan Manajemen keuangan punya dua utama terpisah menawarkan petunjuk untuk : Perilaku etis. Daya pisah untuk satu konflik etis

Petunjuk IMA untuk Perilaku Etis


Ikuti hukum, peraturan dan standar serta diterapkan

Pelihara Kemampuan profesional

Kompetensi

Mempersiapkan laporan lengkap dan jelas sesuai dengan setelah dianalisa.

Perilaku IMA untuk Perilaku Etis


Jangan menyingkapkan informasi rahasia kecuali jika menurut hukum wajib untuk lakukan Jangan mempergunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi.

Kerahasiaan

Pastikan bahwa bawahan tidak menyingkapkan informasi rahasia.

Petunjuk IMA untuk perilaku Etis


Hindari konflik dari orang lain daya Tarik dan saran dari konflik potensial.

Jangan menumbangkan organisasi

Integritas

Kenali dan komunikasikan pembatasan pribadi dan professional.

Petunjuk IMA untuk perilaku Etis


Hindari konflik dari orang lain daya Tarik dan saran dari konflik potensial.

Jangan menumbangkan organisasi

Integritas

Tolak hadiah yang mungkin pengaruhi perilaku.

Kenali dan komunikasikan pembatasan pribadi dan professional.

Petunjuk IMA untuk perilaku Etis


Mengomunikasikan keterangan sewajarnya dan secara objektif.

Objektivitas

Singkapkan semua keterangan yang mungkin berguna untuk manajemen.

The End
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

VARIABEL COSTING: ALAT UNTUK MANAJEMEN

ABSORPTION DAN VARIABLE COSTING


Absorption Costing

memperlakukan semua biaya produksi sebagai harga pokok tanpa memperhatikan apakah biaya tersebut variabel atau tetap.

Absorption costing
Harga pokok produk dengan metode absorption costing terdiri dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik tetap dan variabel. Absorption costing mengalokasikan biaya overhead tetap ke produk seperti halnya alokasi biaya overhead pabrik.

Absorption Costing
karena absorption costing merupakan seluruh biaya produksi sebagai harga pokok, metode ini disebut sebagai metode full cost.

Variable Costing
variable costing hanya biaya produksi yang berubah-ubah sesuai dengan output yang diperlakukan sebagai harga pokok. Pada umumnya terdiri dari bahan langsung. Tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik variabel.

Variable Costing
variable costing disebut juga direct costing atau marginal costing. Variable costing lebih menggambarkan bagaimana cara harga pokok produk di hitung pada saat laporan laba rugi di susun dengan pendekatan kontribusi.

Perhitungan Biaya Per Unit


Metode Absorption Costing
seluruh biaya produksi baik variabel maupun tetap dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi per unit.

Perhitungan Biaya Per Unit


Metode Variable Costing Hanya biaya variabel yang dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi.

Perbandingan Laporan Laba Rugi Absorption dan Variable Costing


Perbedaan antara metode absorption costing dengan variable costing terletak pada waktu (timing). Variable costing menentukan bahwa biaya overhead teteap harus dibebankan segera sedangkan absorption costing menyatakan bahwa biaya overhead pabrik tetap harus di bebankan dan dikurangkan dari pendapatan untuk setiap unit yang terjual.

Perbandingan Data Pendapatan

1. Pada saat produksi dan penjualan sama (tidak ada perubahan dalam persediaan) seluruh biaya overhead pabrik tetap yang terjadi pada tahun tersebut akan dimasukkan dalam laporan laba rugi sebagai beban. Oleh karenanya laba bersih dengan kedua metode tersebut hasilnya sama.

Perbandingan Data Pendapatan


2. Pada saat produksi melebihi penjualan. laba bersih yang dilaporkan dengan menggunakan absorption costing biasanya lebih tinggi daripada laba bersih yang dilaporkan dengan menggunakan variable costing.

Perbandingan Data Pendapatan


Hal ini terjadi karena dengan menggunakan absorption costing, sebagian biaya overhead tetap pada periode tersebut di tangguhkan dalam persediaan dengan menggunakan metode variable costing, seluruh biaya overhead pabrik tetap akan dibebankan langsung sebagai pengurang pendapatan pada periode tersebut.

Perbandingan Data Pendapatan


3.

Pada saat produksi lebih rendah daripada penjualan

Laba bersih yang dilaporkan dengan metode absorption costing lebih rendah daripada laba bersih yang dilaporkan dengan metode variable costing.

Perbandingan Data Pendapatan


4.

Setelah beberapa periode, laba bersih yang dilaporkan dengan menggunakan metode absorption costing dan variable costing akan cenderung sama.

Dampak Perubahan Produksi Terhadap Laba Bersih


Perubahan tingkat produksi tidak memiliki dampak terhadap laba bersih apabila perusahaan menggunakan variable costing. Lain halnya dengan metode absorption costing, laba bersih terpengaruh oleh perubahan produksi.

Memilih Metode Costing


untuk memilih metode costing, beberapa faktor yang perlu di pertimbangkan oleh manajer dalah sebagai berikut: 1. Analisis Biaya-Volume-Laba dan Absorption Costing 2. Pembuatan Keputusan

Memilih Metode Costing


3. Laporan Eksternal dan Pajak Penghasilan 4. Keunggulan Variable Pendekatan Kontribusi. costing dan

5. Variable Costing dan Teori Kendala

SEKIAN & TERIMA KASIH

PRODUSEN BAHAN BAKU

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

KONSUMEN

Laporan harga pokok produksi adalah laporan tentang biaya total yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi sejumlah barang di dalam suatu periode tertentu

PT. JAYA RAYA LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER XXX

Harga Pokok Produksi: -Persediaan awal bahan baku -Pembelian -Persediaan akhir bahan baku

xxx xxx (xxx)

-Biaya bahan baku - Biaya tenaga kerja langsung -Biaya Overhead

xxx xxx xxx

-Biaya produksi xxx -Persediaan awal,barang dlm proses xxx -Persediaan total, barang dlm proses xxx -Persediaan akhir,barang dalam proses (xxx) -HARGA POKOK PRODUKSI XXX

PT. JAYA RAYA LAPORAN ABA RUGI Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal 31 Desember xxx -Penjualan -Potongan penjualan -Pejualan Bersih HARGA POKOK PENJUALAN -Harga pokok produksi xxx -Persediaan awal barang jadi xxx -Barang tersedia untuk dijual -Persediaan akhir barang jadi HARGA POKOK PENJUALAN -Laba kotor -Biaya operasional: Laba bersih sebelum pajak xxx (xxx)

xxx

xxx (xxx) (xxx) xxx (xxx) xxx

PT Jaya Raya Laporan perubahan laba di tahan Untuk periode yang berakhir tanggal 31 desember xxx -Laba di tahan -Laba usaha periode berjalan -Deviden -Laba di tahan, akhir periode xxx xxx (xxx) xxx

PT Jaya Raya NERACA Per 31 Des xxx

Aktiva Lancar: -Kas dan bank -Piutang dagang -Perlengkapan kantor Aktiva tetap -Peralatan kantor -Kendaraan -Bangunan -tanah

xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Hutang jangka pendek: -Hutang Usaha Hutang Jangka Panjang --Hutang Bank -Ekuitas

xxx xxx xxx

TOTAL AKTIVA

XXX

TOTAL PASIVA

XXX

PT Jaya Raya Laporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember xxx Saldo Kas awal periode Arus kas masuk: -Penerimaan piutang -penerimaan penjualan tunai -Penerimaan pendapatan bunga -macam macam kas masuk JUMLAH KAS MASUK Arus kas keluar: -pembelian tunai -Pembayaran hutang usaha -Pembayaran hutang bank -Macam macam kas keluar JUMLAH KAS KELUAR SALDO KAS AKHIR PERIODE xxx xxx xxx

xxx

xxx xxx

xxx xxx xxx xxx

(xxx) xxx

HARGA POKOK PENJUALAN

POSISI HPP DALAM SIKLUS AKUTANSI PERUSAHAAN DAGANG

LAPORAN KEUANGAN LAPORAN PERHITUNGAN LABA-RUGI (HPP ADA DI POSISI INI) LAPORAN PERUBAHAN MODAL NERACA LAPORAN ARUS KAS

DEFENISI HARGA POKOK PENJUALAN

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.

MANFAAT HARGA POKOK

PENJUALAN
Sebagai patokan untuk menentukan

harga jual
Untuk mengetahui laba yang diinginkan

perusahaan dagang

KOMPONEN HARGA POKOK PENJUALAN


Persediaan barang dagangan 1 jan Pembelian Beban angkut pembelian Retur pembelian

Potongan pembelian
Persediaan barang dagangan 31 Des

RUMUS MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN


Harga pokok penjualan= persediaan barang dagangan awal + pembelian bersih persediaan barang dagangan akhir

Pembelian bersih = pembelian + Beban angkut pembelian (Retur pembelian + potongan pembelian)

BAGAN HARGA POKOK PENJUALAN

Persediaan barang dagangan awal Pembelian Beban angkut pembelian Retur pembelian = Rp .. Rp Pembelian bersih Barang tersedia untuk dijual Persediaan barang dagangan akhir Harga pokok penjualan Rp Rp .. + Rp .. Potongan pembelian = Rp .. +

Rp .

Rp . + Rp . Rp . Rp

Contoh soal tentang cara menghitung HPP


PT Mitra Sejati memiliki data akun sbb: Persediaan barang dagang (awal) Pembelian Beban angkut pembelian Potongan pembelian Retur pembelian Persediaan akhir barang dagang Penjualan ! Rp. 4.500.000,00 Rp. 12.000.000,00 Rp. Rp. Rp. Rp. 500.000,00 150.000,00 800.000,00 5.400.000,00

Berdasarkan data diatas, hitunglah besarnya harga pokok

Kunci jawaban dengan menggunakan rumus HPP


Pembelian bersih = pembelian + beban angkut pemb (retur pemb + potongan pemb) Pembelian bersih = Rp.12.000.000,00 + Rp.500.000,00 -(Rp. 800.000,00 + Rp.150.000,00) = Rp. 11.550.000,00 HPP = persediaan awal + pembelian bersih persediaan akhir

HPP= Rp. 4.500.000,00 + Rp. 11.550.000,00


Rp. 5.400.000,00 = Rp. 10.650.000,00

Kunci jawaban dengan menggunakan bagan HPP


Persediaan barang dagangan awal Pembelian Beban angkut pembelian Retur pembelian Potongan pemb. Pembelian bersih Barang tersedia untuk dijual Persediaan barang dagangan akhir Harga pokok penjualan = Rp.800.000,00 = Rp.150.000,00 + Rp. 950.000,00 Rp.11.550.000,00 Rp.16.050.000,00 Rp. 5.400.000,00 Rp.10.650.000,00 Rp. 12.000.000,00 Rp. 500.000,00 + Rp. 4,500.000,00

Bab 2 Istilah Biaya, konsep, dan klasifikasi

Identifikasi dan contoh Dari masing- masing Tiga kartegori biaya manufaktur

Biaya manufaktur / produksi

Bahan Langsung

Tenaga kerja langsung

Biaya tidak langsung

Bahan Langsung
Bahan baku langsung yang menjadi satu bagian intergral dari produk jadi dan dimasukan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk

Contoh : mesin pada suatu mobil

Tenaga kerja langsung


Biaya tenaga kerja dapat di telusuri secara fisik pada barang jadi dengan cara yang sederhana dan ekonomis

Contoh : Upah bayar ke pekerja perakitan mobil

Biaya tidak langsung


Biaya tidak langsung adalah semua biaya diluar Biaya bahan langsung atau biaya tenaga kerja
Contoh tenaga kerja tidak langsung dan bahan-bahan Langsung yang berkaitan dalam proses tak langsung

produksi

Bayar upah untuk Karyawanalam proses produksi. Contoh : pekerja pemeliharaan,penjaga bangunan dan petugas keamanan

Bahan penduung yang digunakan dalam proses produksi Contoh: barang pembersihan yang digunakan pada pabrik perakitan mobil

Biaya non produksi


Beban Administrasi Dan umum

Beban penjualan

Beban yang dikeluarkan untuk memperoleh order dan menyampaikan produk

Semua biaya administrasi eksekutif,dan biaya pekerjaan klork

Klasifikasi biaya Nonpoduksi/ Beban operasi

Biaya produk versus biaya periode

Biaya produk meliputi bahan mentah langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik

Klasifikasi biaya
Biaya produksi sering Digolongkan sebagai berikut: Bahan langsung Ttenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik

Biaya Utama

Biaya konversi

Membandingkan aktivitas barang dagangan dan pabrik

PepPerusahan barang dagang Beli barang jadi Jual barang jadi

Pabrik Beli bahan baku Hasilkan dan jual barang jadi

Persamaan dasar akun barang inventaris


Saldo awal Penambaha + n investaris = Saldo akhir + Penarikani dari barang investaris

2-13

Mempersiapkan Mempersiapkan harga pokok produksi harga pokok

produksi

2-14

Harga Pokok Produksi

Hitung ongkos bahan baku. Tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang digunakan dalam produksi.

Hitung biaya produksi sampai barang selesai selama periode.

2-15

Aliran biaya pabrik


Neraca Saldo Inventori
Biaya Pembelian bahan Tenaga Kerja Langsung Overhead Pabrik

Bahan Baku
Dalam proses kerja

Laporan Arus LabaRugi

Selesai

Ongkos Penjualan

Penjualan dan administrasi

Biaya Periode

Penjualan dan administrasi

2-16

Memahami perbedaan antara biaya variabel Dan biaya tetap

2-17

Klasifikasi Biaya berdasarkan Prilaku Biaya


Biaya variabel, biaya yang berubah ketika aktivitas berganti. Biaya tetap, biaya yang tidak berubah ketika aktivitas berganti Biaya semi variabel, biaya yang didalamnya terdapat biaya variabel dan biaya tetap.

2-18

Memahami perbedaan antara biaya langsung dan biaya tak langsung.

2-19

Menugaskan Biaya ke Objek Biaya


Biaya Langsung Biaya yang dengan mudah dapat di telusuri ke obyek biaya yang bersangkutan Contoh : bahan mentah langsung dan tenaga kerja langsung Biaya Tidak Langsung Biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke obyek biaya yang bersangkutan Contoh : biaya overhead pabrik

2-20

Klasifikasi Biaya Untuk Pembuatan Keputusan

2-21

Biaya dan pendapatan diferensial


Perbedaan Biaya dan pendapatan antar dua alternative.

Contoh: Kamu punya satu pekerjaan yang membayar $1,500 per bulan pada kota kediamanmu. Kamu punya satu penawaran pekerjaan pada satu kota berdekatan upah $2.000 per bulan. Biaya pulang pergi ke kota adalah $300 per bulan. Perbedaan pendapatan : $2.000 - $1.500 = $500 Perbedaan biaya : $300

2-22

Biaya Kesempatan
Biaya yang harus dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan

Contoh: Kalau kamu tidak kuliah di perguruan tinggi, kamu patut mendapatkan $15.000 per tahun. biaya kesempatanmu dari perguruan tinggi untuk satu tahun adalah $15.000.

2-23

Biaya Tenggelam
Biaya tenggelam adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah sekarang atau di masa mendatang harus diabaikan ketika membuat keputusan.

Contoh: Kamu membeli satu mobil biayanya $10.000 dua tahun berselang. $10.000 adalah biaya tenggelam sebab apakah kamu memandu ini, parkir ini, tukar ini, atau jual ini, kamu tidak dapat mengganti biaya $10.000.

2-24

Ringkasan dari Jenis Klasifikasi Biaya

Pelaporan keuangan Meramalkan prilaku biaya Menugaskan biaya untuk objek biaya Pembuatan keputusan

2-25

The End

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

BAB 5 PERILAKU BIAYA: ANALISIS DAN PENGGUNAAN

PERILAKU BIAYA

Perilaku biaya didefenisikan: bagaimana biaya akan bereaksi atau

berubah dengan adanya perubahan


tingkat aktivitas bisnis.

TIPE- TIPE POLA PERILAKU BIAYA


1. BIAYA VARIABEL Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional terhadap perubahan

tingkat aktivitas

Biaya Variabel Sejati Vs Biaya Variabel Bertahap


BIAYA VARIABEL SEJATI Bahan langsung sungguh berperilaku sebagai biaya variabel karena jumlah yang digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat efektivitas produksi

Biaya Variabel Sejati Vs Biaya Variabel Bertahap


BIAYA VARIABEL BERTAHAP Upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya ditentukan variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama dengan biaya bahan langsung

Asumsi Linearitas Dan Rentang Relevan (Relevant Range)


Berkaitan dengan biaya variabel diasumsikan adanya hubungan yang linear antara biaya dan volume, kecuali dalam kasus biaya variabel bertahap. Rentang relevan adalah rentang aktivitas yang mencakup validitas asumsi yang dibuat oleh manajemen mengenai perilaku biaya.

2. BIAYA TETAP
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya selalu tetap dan konstan dalam cakupan relevan

Tipe Biaya Tetap


Biaya tetap yang telah ditentukan

(committed fixed cost)


Adalah biaya tetap yang telah ditentukan berkaitan dengan investasi

fasilitas, peralatan dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan.


Contoh: penyusutan gedung dan perakitan, pajak bagunan, asuransi, gaji manajemen puncak dan karyawan operasional.

Biaya Tetap Kebijakan (Discretionary Fixed Cost) Biaya ini disebabkan oleh keputusan tahunan yang dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu. Contoh biaya tetap kebijakan (iklan, riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen).

3. MIXED COST
Mixed Cost (biaya semi variabel) adalah biaya yang terdiri dari elemen biaya variabel maupun biaya tetap.

Analisis Biaya Semivariabel


Account Analysis, setiap rekening yang bersangkutan diklasifikasi sebagai biaya tetap atau variabel berdasarkan pemahaman analis mengenai perilaku biaya tersebut.

Analisis Biaya Semivariabel


Engineering Approach meliputi analisis detail perilaku biaya yang seharusnya berdasarkan evaluasi terhadap metode produksi digunakan, spesifikasi bahan, kebutuhan tenaga kerja, peralatan yang digunakan efisiensi produksi, konsumsi listrik dan sebagainya.

Analisis Biaya Semivariabel


High-low Method
Metode yang paling sederhana dan dapat digunakan untuk memperkirakan biaya tetap dan biaya variabel secara cepat tetapi memiliki kelemahan karena hanya mendasarkan pada dua titik saja.

Analisis Biaya Semivariabel


Metode Scattergraph Metode yang memperhitungkan semua data biaya secara lebih akurat. Metode Least Square Regression Metode ini secara sederhana menghitung garis regresi yang meminimumkan jumlah dari kesalahan kuadrat residual.

Analisis Biaya Semivariabel


Analisis regresi Berganda adalah metode analitis yang digunakan dependen variabel (biaya) disebabkan oleh lebih dari satu faktor.

Format Kontribusi
Tindakan manajer akan tergantung pada pemahaman atas perilaku biaya. Penerapan dari ide yang dikembangkan tersebut ditemukan dalam format laba rugi yang baru yang disebut denga pendekatan kontribusi (contribution approach). Laporan tersebut menyediakan informasi perilaku biaya.

Pendekatan Kontribusi
Pendekatan kontribusi digunakan dalam perencanaan internal dan sebagai alat pembuatan keputusan. Pendekatan ini juga sangat berguna untuk menilai kinerja manajemen, laporan laba per segmen, dan dalam penganggaran.

SEKIAN
& TERIMAKASIH

BAB 6 HUBUNGAN BIAYAVOLUME-LABA

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Analisis Biaya-Volume-Laba membantu manajer untuk memahami hubungan antara biaya, volume, dan laba, alat analisis ini sangat berguna dalam proses pembuatan keputusan (produk apa yang akan dibuat atau dijual, bagaimanakah kebijakan penentuan harganya, apakah strategi pemasaran yang digunakan, tipe fasilitas produksi apa yang diperlukan).

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Alat yang sangat berguna bagi manajer untuk menjalankan fungsinya. Alat ini membantu mereka untuk memahami hubungan antara biaya, volume, dan laba organisasi dengan memfokuskan hubungan lima elemen berikut: harga produk, volume atau tingkat aktivitas, biaya variabel per unit, total biaya tetap, bauran produk yang dijual.

POKOK-POKOK ANALISIS BIAYAVOLUME-LABA


Margin Kontribusi Adalah jumlah yang tersisa dari penjualan dikurangi dengan biaya variabel. Jumlah tersebut akan digunakan untuk menutup biaya tetap dan laba untuk periode tersebut.

ANALISIS TARGET LABA

METODE PERSAMAAN

Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba

ANALISIS TARGET LABA

MARGIN OF SAFETY Adalah kelebihan dari anggaran penjualan atau penjualan yang aktual di atas penjualan titik impas.

Margin of Safety = Total Anggaran Penjualan (Penjualan Aktual) Penjualan Titik Impas.

ANALISIS TARGET LABA


METODE PENDEKATAN MARGIN KONTRIBUSI Unit Penjualan untuk mencapai target laba = (Biaya Tetap + Target Laba) / Margin Kontribusi per Unit.

PERTIMBANGAN BIAYA-VOLUME-LABA DALAM MEMILIH STRUKTUR BIAYA

Struktur Biaya dan Stabilitas Biaya


Struktur biaya berkaitan dengan proporsi relatif biaya tetap dan biaya variabel dalam organisasi.

Operating Leverage
Operating Leverage adalah ukuran sensitivitas laba bersih terhadap persentase perubahan penjualan. Tingkat Operating Leverage
=

Margin Laba / Laba Bersih

KONSEP BAURAN PENJUALAN


Bauran penjualan adalah proporsi relatif produk-produk perusahaan yang terjual. Manajer akan selalu berusaha mencapai kombinasi atau bauran yang akan memberikan laba terbesar.

Otomasi : Risiko Dan Manfaat dengan Perspektif Biaya-Volume-Laba


Peraturan otomasi mengakibatkan pergeseran besar biaya tetap dan pengurangan biaya variabel. Pergeseran struktur biaya memiliki pengaruh terhadap rasio margin kontribusi, titik impas dan tingkat operating laverage. Pengaruh tersebut dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan.

Bauran Penjualan dan Analisis Titik Impas


Titik impas akan tergantung pada bauran berbagai macam produk yang dijual. Dalam membuat analisis titik impas, ada beberapa asumsi yang harus di buat berkaitan dengan bauran penjualan. Biasanya asumsi ini tidak berubah.

VARIABEL COSTING: ALAT UNTUK MANAJEMEN

ABSORPTION DAN VARIABLE COSTING


Absorption Costing
memperlakukan semua biaya produksi sebagai harga pokok tanpa memperhatikan apakah biaya tersebut variabel atau tetap.

Absorption costing
Harga pokok produk dengan metode absorption costing terdiri dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik tetap dan variabel. Absorption costing mengalokasikan biaya overhead tetap ke produk seperti halnya alokasi biaya overhead pabrik.

Absorption Costing
karena absorption costing merupakan seluruh biaya produksi sebagai harga pokok, metode ini disebut sebagai metode full cost.

Variable Costing
variable costing hanya biaya produksi yang berubah-ubah sesuai dengan output yang diperlakukan sebagai harga pokok. Pada umumnya terdiri dari bahan langsung. Tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik variabel.

Variable Costing
variable costing disebut juga direct costing atau marginal costing. Variable costing lebih menggambarkan bagaimana cara harga pokok produk di hitung pada saat laporan laba rugi di susun dengan pendekatan kontribusi.

Perhitungan Biaya Per Unit


Metode Absorption Costing
seluruh biaya produksi baik variabel maupun tetap dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi per unit.

Perhitungan Biaya Per Unit


Metode Variable Costing Hanya biaya variabel yang dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi.

Perbandingan Laporan Laba Rugi Absorption dan Variable Costing


Perbedaan antara metode absorption costing dengan variable costing terletak pada waktu (timing). Variable costing menentukan bahwa biaya overhead teteap harus dibebankan segera sedangkan absorption costing menyatakan bahwa biaya overhead pabrik tetap harus di bebankan dan dikurangkan dari pendapatan untuk setiap unit yang terjual.

Perbandingan Data Pendapatan


1. Pada saat produksi dan penjualan sama (tidak ada perubahan dalam persediaan)
seluruh biaya overhead pabrik tetap yang terjadi pada tahun tersebut akan dimasukkan dalam laporan laba rugi sebagai beban. Oleh karenanya laba bersih dengan kedua metode tersebut hasilnya sama.

Perbandingan Data Pendapatan


2. Pada saat produksi melebihi penjualan. laba bersih yang dilaporkan dengan menggunakan absorption costing biasanya lebih tinggi daripada laba bersih yang dilaporkan dengan menggunakan variable costing.

Perbandingan Data Pendapatan


Hal ini terjadi karena dengan menggunakan absorption costing, sebagian biaya overhead tetap pada periode tersebut di tangguhkan dalam persediaan dengan menggunakan metode variable costing, seluruh biaya overhead pabrik tetap akan dibebankan langsung sebagai pengurang pendapatan pada periode tersebut.

Perbandingan Data Pendapatan


3.

Pada saat produksi lebih rendah daripada penjualan


Laba bersih yang dilaporkan dengan metode absorption costing lebih rendah daripada laba bersih yang dilaporkan dengan metode variable costing.

Perbandingan Data Pendapatan


4.

Setelah beberapa periode, laba bersih yang dilaporkan dengan menggunakan metode absorption costing dan variable costing akan cenderung sama.

Dampak Perubahan Produksi Terhadap Laba Bersih


Perubahan tingkat produksi tidak memiliki dampak terhadap laba bersih apabila perusahaan menggunakan variable costing. Lain halnya dengan metode absorption costing, laba bersih terpengaruh oleh perubahan produksi.

Memilih Metode Costing


untuk memilih metode costing, beberapa faktor yang perlu di pertimbangkan oleh manajer dalah sebagai berikut: 1. Analisis Biaya-Volume-Laba dan Absorption Costing 2. Pembuatan Keputusan

Memilih Metode Costing


3. Laporan Eksternal dan Pajak Penghasilan 4. Keunggulan Variable Pendekatan Kontribusi. costing dan

5. Variable Costing dan Teori Kendala

SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai