NIM : 130521038
JURUSAN : Manajemen ekstensi
TUGAS : Manajemen Biaya
2
Strategi adalah seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang apabila
dicapai akan memberikan suatu keunggulan kompetitif yang diharapkan. Manajemen
stratejik (strategic manajemen) meliputi pengindentifikasian dan
pengimplementasian tujuan-tujuan dan rencana-rencana tindakan tersebut.
3
manajer dan pemilik perusahaan paham akan pentingnya untuk mengejar penjualan
dan aktivitas produksi di negara lain, juga untuk mengejar manfaat melakukan
investasi. Meningkatnya persaingan di lingkuangan bisnis global mempunyai arti
bahwa kebutuhan perusahaan terhadap informasi manajemen biaya semakin
meningkat supaya mampu bersaing. Perusahaan membutuhkan informasi keuangan
dan non keuangan tentang bagaimana melakukan bisnis dan bagaimana cara bersaing
secara efektif.
4
Konsekuensi dari adanya lingkungan yang baru adalah meningkatkan kebutuhan
perusahaan untuk lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi.
1) Benchmarking
realibility (kehandalan)
durability (ketahanan)
5
3) Continous Improvement
Continous Improvement (dalam bahasa jepang disebut kaizen) merupakan teknik
manajemen di mana para manajer dan pekerja setuju terhadap program “continous
improvement” dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan.
5) Reengineering
Reengineering merupakan proses untuk menciptakan keunggulan kompettitif di
mana perusahaan mengorganisasikan kembali fungsi organisasi dan manajemennya,
seringkali juga menghasilkan pesanan/pekerjaan yang sudah dimodifikasi,
digabungkan atau dihilangkan.
6
7) Mass Customization
Mass Customization merupakan teknik manajemen di mana pemasaran dan proses
produksi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menangani meningkatnya variasi
yang timbul dari pengiriman produk pesanan dan jasa kepada pelanggan.
8) Target Costing
Target Costing merupakan teknik manajemen yang menentukan biaya yang
diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga produk
tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan. Jadi biaya ditentukan oleh
harga.
7
memuaskan pelanggan. Proses bisnis internal mengukur efisiensi dan efektifitas
perusahaan dalam produksi dalam memoduksi produk dan jasa. Inovasi dan
pembelajaran mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan
memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai
untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.
CONTOH KASUS
Pursuit . Com adalah sebuah perusahaan telekomunikasi (jasa) yang berorientasi
pada pelayanan usaha kecil/menengah yang sedang berkembang.
Kendala :
Pursuit.Com adalah perusahaan berskala kecil menengah yang memiliki
keterbatasan dalam teknologi, SDM, dan Modal,
Selama ini karyawan Pursuit . Com berorientasi pada pelayanan skala menengah ke
atas, hal ini menyebabkan tujuan perusahaan dalam skala menengah ke bawah tidak
tecapai dan kalah bersaing dengan perusahaan besar yang mempunyai kelebihan
dalam segala hal, Manajemen Pursuit . Com selama ini masih berorientasi
manajemen tradisional, yaitu berorientasi pada peningkatan internal kontrol dan
bersifat menyajikan dan mengelola data mentah/informasi à laporan-laporan,
Pembagian tugas dalam Pursuit . Com ialah dengan membentuk departemen
berdasarkan fungsi (Functional Roles) yaitu pembagian tugas yang difokuskan pada
jenis kegiatan.
Solusi :
Pursuit . Com menyewa/mengontrak seorang cost manajer yang diharapkan mampu
mengubah manajemen tradisioanl yang selama ini dijalankan menjadi bersifat
manajemen modern (Cost Management), Melekukan analisis SWOT terhadap
8
perusahaan secara menyeluruh, Perbaikan sistem pembagian tugas dari Functional
Roles ditambah menjadi Cross Functioanl Team Decision Making yaitu suatu tim
yang anggotanya bersumber dari berbagai latar belakang fungsional untuk
mendorong terciptanya ide-ide atau penyelesaian masalah yang lebih inovatif
(Entrepenual Decision making) yaitu keputusan yang bersifat mencari yang baru
tanpa haru melupakan yang lalu/lama.
9
3. Penjualan (penjualan produk, keakuratan ramalan penjualan);
4. Nilai pasar (harga saham).
b. Faktor pelanggan
1. Kepuasan pelanggan;
2. Dealer dan distributor;
3. Pemasaran dan penjualan;
4. Ketepatan pengiriman;
5. Kualitas.
Analisis rantai nilai merupakan alat untuk mencapai tingkat analisis yang terperinci.
Analisis rantai adalah alat analisis strategi yang digunakan untuk lebih memahami
10
keunggulan kompetitif perusahaan, mengidentifikasi di mana nilai bagi pelanggan
dapat ditingkatkan atau biaya dapat diturunkan, dan lebih memahami hubungan
perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan perusahaan lainnya dalam industry
yang sama. Istilah rantai nilai (chain value) digunakan karena setiap aktivitas
dimaksudkan untuk menambah nilai pada produk atau jasa bagi pelanggan. Pihak
manajemen dapat memahami dengan lebih baik keunggulan kompetitif dan strategi
perusahaan dengan memisahkan operasinya berdasarkan aktivitas.
Rantai nilai dapat dioperasikan melalui tiga fase yaitu :
a. Fase hulu mencakup pengembangan produk dan hubungan perusahaan dengan
pemasok (manajemen rantai pasokan);
b. Fase operasi mengacu pada operasi manufaktur atau, untuk peritel atau perusahaan
jasa, operasi terlibat dalam penyediaan produk atau jasa;
c. Fase hilir mengacu pada hubungan dengan pelanggan, mencakup pengiriman,
pelayanan, dan aktivitas lainnya (manajemen hubungan pelanggan).
Analisis rantai nilai mempunyai dua langkah :
1. Mengidentifikasi aktivitas rantai nilai.
Perusahaan mengidentifikasi aktivitas nilai (value activities) tertentu yang harus
dilakukan perusahaan dalam industrinya yakni dalam proses perancangan, produksi,
dan penyediaan layanan pelanggan.
2. Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan menurunkan biaya atau menambah
nilai :
a. Identifikasi keunggulan kompetitif (kepemimpinan biaya atau diferensiasi).
Analisis aktivitas nilai dapat membantu pihak manajemen agar lebih memahami
keunggulan kompetitif strategis perusahaan dan menempatkan posisinya yang tepat
dalam keseluruhan rantai nilai industri. Contohnya IBM, Boeing, General Electric.
b. Identifikasi untuk menambah nilai.
Analisis aktivitas nilai dapat membantu mengidentifikasi aktivitas di mana
perusahaan dapat menambah nilai yang signifikan bagi pelanggan. Contohnya pabrik
pemrosesan makanan dan pabrik pengemasan sekarang ini biasanya berlokasi di
dekat pelanggan terbesar mereka untuk menyediakan pengiriman yang lebih cepat
dan murah.
11
c. Identifikasi peluang untuk mengurangi biaya.
Pengkajian atas aktivitas nilai dapat membantu perusahaan menentukan bagian dari
rantai nilai di mana perusahaan tidak kompetitif. Contohnya Flextronics International
Ltd. dan Sanmina-SCI telah menjadi pemasok suku cadang besar dan pembuat
komponen-komponen perakitan suku cadang untuk produsen komputer dan produsen
alat-alat elekronik lainnya seperti Hewlett-Packard, Sony, Apple, dan Microsoft, di
samping perusahaan yang lain. Produsen merk terkenal telah menemukan bahwa
melakukan ahli daya terhadap sebagian proses produksi pada perusahaan lain seperti
Flextronics mengurangi total biaya dan dapat meningkatkan kecepatan, kualitas, dan
kemampuan berkompetisi.
12
Sarana untuk mengimplementasikan strategi dengan mengalihkan perhatian
manajer pada CSF yang secara strategis relevan, dan memberikan meraka
penghargaan atas pencapaian faktor-faktor ini.
Kerangka kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai perubahan
organisasi yang diharapkan dalam hal strategi, dengan memberikan perhatian dan
penghargaan atas pencapaian faktor-faktor yang merupakan bagian dari strategi
baru.
Alasan yang adil dan obyektif bagi perusahaan dalam menentukan kompensasi
dan promosi dari setiap manajer.
Kerangka kerja yang mengoordinasikan seluruh upaya perusahaan untuk
mencapai faktor-faktor penentu kesuksesan.
b. Mengimplementasikan kartu skor berimbang diantaranya harus :
Memiliki dukungan yang kuat dari manajemen puncak.
Secara akurat mencerminkan strategi perusahaan.
Mengomunikasikan strategi organisasi secara jelas kepada seluruh manajer dan
karyawan yang memahami dan menerima kartu skor.
Memiliki proses yang meninjau dan memodifikasi kartu skor sebagai strategi
organisasi dan perubahan sumber daya.
Dikaitkan dengan sistem imbal jasa dan kompensasi.
Mencakup proses untuk menjamin keakuratan dan keandalan informasi pada
kartu skor.
Memastikan bahwa bagian yang relevan dari kartu skor mudah diakses bagi
mereka yang bertanggung jawab untuk ukuran, dan bahwa informasi juga aman,
hanya tersedia bagi mereka yang berwenang memiliki informasi.
c. Kartu skor berimbang mencerminkan strategi.
d. Penentuan waktu, sebab-akibat, dan ukuran terkemuka dalam kartu skor berimbang.
D. Peta Strategi
Peta strategi (strategy map) merupakan diagram sebab akibat dari hubungan antara
perspektif BSC. Manajer menggunakan peta strategi untuk menunjukan bagaimana
13
pencapaian tujuan dalam setiap perspektif memengaruhi pencapaian tujuan dalam
perspektif lainnya, dan pada akhirnya keseluruhan kesuksesan perusahaan.
Bagi sebagian besar perusahaan, tujuan akhir dinyatakan dalam kinerja keuangan,
dan untuk perusahaan publik secara khusus, dalam nilai bagi pemegang saham.
Dengan demikian, perspektif keuangan dalam BSC menjadi tujuan akhir dalam peta
strategi.
14