Anda di halaman 1dari 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata "religius" berasal dari kata "religi" yang berarti khidmat dalam pemujaan, sikap dalam hubungan dengan hal yang suci dan supra natural yang dengan sendirinya menuntut hormat dan khidmad (Shadaly, 1984 : 2878). Berkaitan dengan itu Prikarya (1977 : 31 ) juga mengatakan bahwa manusia itu bergantung kepada Tuhan, selain itu dikatakan pula bahwa manusia bergantung pada Tuhan dalam keyakinan dan juga dikatakan bahwa Tuhanlah yang memberikan keselamatan sejati pada manusia, ditambahkan pula bahwa manusia dengan kekuatannya sendiri tidak mampu memperoleh keselamatan itu sehingga ia menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Sikap khidmat dalam pemujaan atau penyerahan diri dengan Tuhan dapat dilakukan melalui sikap kesetiaan batin, hati nurani, dan sikap ketaatan mengikuti ajaran agama berdasarkan iman dan taqwa kepada Nya. Pengertian yang lebih singkat dikemukakan oleh Dojosantoso (1986 : 3 ) bahwa religius adalah keterikatan manusia pada Tuhan sebagai sumber ketentraman dan kebahagiaan. keterikatan manusia secara sadar terhadap Tuhan merupakan sikap manusia "religius" manusia religius dapat diartikan sebagai manusia yang berhati nurani serius, shaleh, teliti dalam pertimbangan batin (Mangunwijaya 1982 : 194). Kaitan Al-Quran merupakan kalam Ilahi. Jadi, kebahasaan mengandung nilai-nilai sastra yang tinggi dan mengandung nilai religius, yang bermanfaat bagi petunjuk kehidupan manusia. Salah satu pesan-pesan kalam Allah yang merupakan pesan religius adalah tercantum pada surat Luqman ayat 13-19. Berkenaan dengan karya sastra yang bernilai religius, Mangunwijaya (1982 : 2) mengatakan bahwa "pada awal mula segala sastra adalah religius" Uraian diatas menjelaskan bahwa sastra tidak dapat dipisahkan dengan agama, karena sastra dan agama merupakan realitas pandangan hidup masyarakat. Adapun nilai religius menurut Suwondo (1994: 65) adalah: 1. Keimantauhidan manusia terhadap Tuhan. 2. Keteringatan manusia terhadap sifat Tuhan 3. Ketaatan manusia terhadap firman Tuhan. 4. Kepasrahan manusia terhadap kekuasaan Tuhan.

Sastra dan masyarakat sangat berkaitan, bentuk dan karya sastra sebenarnya memang lebih banyak diambil dari fenomena sosial dibandingkan dengan seni yang lain, kecuali film. kebebasan sekaligus kemampuan karya sastra untuk memasukkan hampir seluruh aspek

Universitas Sumatera Utara

kehidupan manusia menjadikan karya sastra yang dekat dengan aspirasi masyarakat. Ciri-ciri utama karya sastra adalah aspek-aspek estetika tetapi secara intens karya sastra juga mengandung etika, filsafat, logika, bahkan juga ilmu pengetahuan (Nyoman;2004: 337) Berkenaan dengan karya sastra yang bernilai religius, Mangunwijaya (1982 : 11) menyatakan bahwa pada awal mula, segala sastra adalah religius. Dengan demikian, dalam karya Sastra Arab sejak dulu hingga sekarang, terdapat nilai luhur yang disebut dengan nilai religius. Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterikatan manusia dengan tuhan, keseriusan hati nurani, kesalehan, ketelitian dalam pertimbangan batin. Penulis mencoba menganalisis masalah religius yang terdapat pada nasehat Luqman kepada anaknya menggunakan teori Suwondo yang mengatakan, keimantauhidan manusia terhadap Tuhan, keteringatan manusia terhadap sifat Tuhan, ketaatan manusia terhadap firman Tuhan, kepasrahan manusia terhadap kekuasaan Tuhan. Unsur-unsur yang akan diteliti adalah unsur yang tersirat yang mempengaruhi sebuah sastra, dan hal-hal yang tersirat yang menggambarkan pola-pola masyarakat serta nilai-nilai sosial yang meliputi pesan moral, pesan relegius, dan pesan-pesan kritik sosial (Nurgiyantoro 1995; 319) Akan tetapi penulis hanya membahas hal-hal yang tersirat yang mengambarkan pesan religius dan kaitannya dengan ayat lain dalam nasihat Luqman kepada anaknya. Pesan religius yang tersirat dalam surat Luqman tentang nasehatnya kepada anaknya sangat jelas mengandung pesan-pesan religius antara manusia dengan Tuhannya dan manusia dengan manusia. Hal ini tergambar jelas dalam surat Luqman tentang nasehatnya kepada anaknya pada ayat 13-19.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai